PENDAHULUAN
A. Latar Belakanng
Pengawas sekolah merupakan tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai pelaksana
supervisi pendidikan yang mencangkup supervise akademik dan supervise manajerial. Supervise akademik terkait
dengan tugas pembinaan kepada guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Suoervisi manajrial terkait
dengan tugas pembinaan kepada kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainya dalam aspek pengelolaan dan
administrasi sekolah. Pengawas sekolah memilikli peran yang signifikan dan strategis dalam proses dan hasil
pendidikan yang bermutu di sekolah. Dalam konteks ini peran pengawas sekolah meliputi pemantauan, supervisi ,
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut pengawas yang harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
Pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas tersebut tidak dapat terlepas dari kerangka menyukseskan Program
Dinas Pendidikan. Program yang digulirkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saat ini meliputi hal-hal berikut.
1) Program pendidikan gratis, terjangkau, dan bermutu;
2) Program sekolah sehat, bersih, hijau, dan bertakwa.
Sesuai dengan program tersebut peningkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai, yaitu (1) meningkatnya
kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, (2) meningkatnya sarana perasarana pendidikan, (3) meningkatnya
kualitas lembaga pendidikan (sekolah), dan (4) meningkatnya layanan pendidikan. Tahun pelajaran 2015/2016
adalah tahun Implementasi kurikulu bagi SMK sekolah. Pada tahun ini diberlakukan pelaksanaan kurikulum 2013.
Berkaitan dengan itu, maka SMK stakeholder sekolah harus siap dengan pemberlakukan kurikulum ini. Berkaitan
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, tentang Setandar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
4. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007, tentang Setandar Pengawas Sekolah
5. Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
6. Peraturan Bersama Mentri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor :
01/III/PB/2011 dan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Juklak Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
Ruang lingkup kepengawasan meliputi kepengawasan akademik dan manajerial. Kepengawasan
akademik manajerial tersebut tercakup dalam kegiatan (1) penyusunan dalam pengawasan ; (2) pelaksanaan dalam
program pengawasan ; (3) evalusi hasil pelaksanaan program pengawasan; membingbing melatih professional guru
dan/atau kepala sekolah
1. Tujuan Pengawasan
1. Pengawas Akademik
a. Pembinaan
1. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun administrasi pembelajaran,
melaksanakan pembelajran, melaksanakan penilaian hasil belajar, menggunakan media dan sumber
belajar.
2. Memberikan bimbingan pada guru dalam menggunakan TIK untuk pembelajaran, memanfaatkan hasil
penilaian untuk perbaikan pembelajaran , melakukan refleksi hasil-hasil yang dicapainya
3. Memberikan masukan/rekomendasi kepada guru dalam memanfaatkan lingkungan dan/atau sumber
belajar serta mengenai tugas membingbing dan melatih peserta didik .
b. Pemantauan
Melaksanakan setandar kompetensi lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Stamndar Penilaian.
c. Penilaian (Kinerja) Guru
3. Setandar Penilaian
a. Dalam pelaksanaan penilaian hasil pembelajaran SMK sekolah binaan atau 100% sekolah tidak
menyusun perangkat penilaian berupa kisi-kisi dan kartu soal, rubrite penilaian, pormat penilaian,
analisis hasil belajar siswa, dan dokumen hasil belajar siswa;
b. 50% sekolah tidak menyelenggarakan ulanagan tengah semester secara terperogram,
tersetruktur,dan terrjadwal. UTS dilaksanakan sesuai jadwal pembelajaran. Jadi tidak SMK guru di
sekolah binaan melaksanakan uts;
6. Setandar pengelolaan
a. SMK atau 100% sekolah memiliki struktur organisasi, pembagian tugas di antara guru, Pembagian
tugas tanaga kependidikan, dan Tata tertib sekolah. Namun, inflementasinya masih perlu di
tingkatkan
b. Pembinaan dan pengawasan akademik maupun non akademik yang dilakukan kepala sekolah
belum optimal sehingga pelaksanaan program sekolah mengalami stagnasi .
7. Setandar Pembiayaan
a. Seluruh sekolah atau 100% sekolah padsasekolah binaan menyusun dan memiliki dokumen rencana
kegiatan dan anggaran sekolah
BAB III
RENCANA PROGRAM TAHUNAN PENGAWASAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Standar Mendapatkan data Terpetakanny Observa 1. kunjungan kesekolah Prmendi Penilaian 1. disingkron
pengelolaan capaian standar a capaian si dan binaan knas No. Capaian standar kan dengan
pengelolaan pada setandar Evaluasi 2. mengobservasi 19 Tahun pengelolaan disdikbud
6 sekiolah pengelolaan data/dokumen/capaian 2007 / Instrumen
binaan/sekolah pada 8 setandar pengelolaan supervisi 2. kediatan
Binaan Sekolah yang dimiliki sekolah standar MKKS dan
Binaann pengelolaan Workshop
7 Standar Mendapatkan data Terpetakanny Observa 1. kunjungan kesekolah PP No 48 Penilaian 1. disingkron
pembiayaan capaian standar a capaian si dan binaan tentang Capaian standar kan dengan
pembiayaan pada setandar Evaluasi 2. mengobservasi pendana pembiayaan disdikbud
sekiolah pembiayaan data/dokumen/capaian an / Instrumen
binaan/sekolah pada 8 setandar pembiayaan pendidik supervisi 2. kegiatan
Binaan Sekolah yang dimiliki sekolah an, juknis standar MKKS dan
B. SARAN-SARAN
1. Hendaknya korwas menagendakan kegiatan rapat koordinasi secara terjadwal dan kontinu untuk
mengkondisikan kendala kendala yang terjadi disekolah binaan masing-masing
2. Dinas pendidikan hendaknya melakukuksn evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan sebagai
bahan perencanaan tingkat SKPD tahun berikutnya.