Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1


TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI

NAMA KELOMPOK :
1. SILVI JAMINGATUROHMAH ( 1613010134 )
2. SIRILIA HARTIKTA ( 1613010216 )
3. AISYJUNACINDITIA ( 1613010222 )
4. RAFFI RIDHO ARSANI ( 1613010228 )
5. ALFIAH NUR AULIA ( 1613010230 )
6. DINI NADIANTY SUTEDI ( 1613010233 )
7. JOSHUA CHRISTIAN S ( 1613010237 )

KELAS :
AKL 1 ( F )
A. KONSOLIDASI BERDASARKAN METODE EKUITAS
Contoh perusahaan induk yang menggunakan metode ekuitas untk mencatat
invstasinya dalam perusahaan anak berikut akan menjelaskan prosedur dasar yang digunakan
dalam mengkonsolidasikan laporan keuangan perusahaan afiliasi.

Metode Ekuitas - Pada Tahun Akuisisi


PT Dhea membayar Rp 44.000.000 untuk 80% saham berhak suara PT Shara yang
beredar pada tanggal 1 Januari 2008 ketika ekuitas pemegang saham PT Saka terdiri dari
modal saham sebesar Rp 30.000.000 dan laba ditahan Rp 15.000.000.
Implied fair value of PT Shara (44 jt/80%) Rp 55.000.000
Book value acquired: (30 jt + 15 jt) (45.000.000)
Excess cost over BV Rp 10.000.000
Amortized of patent (10 years) Rp 1.000.000

Laba bersih dan dividen PT Shara adalah sebagai berikut:


2008 2009
Net Income Rp 12.500.000 Rp 15.000.000
Dividend 7.500.000 7.500.000

Laba PT Dhea dari PT Shara adalah sebagai berikut:


Income’s PT Shara (80% x Rp 12,5 juta) Rp 10.000.000
Less: Amortized of patent (1 juta x 80%) (800.000)
Income from PT Shara Rp 9.200.000

Akun investasi dalam PT Shara pada tanggal 31 Desember 2008 sebagai berikut:
Investment Cost Rp 44.000.000
Add: Income from PT Shara Rp 9.200.000
Less: Dividend (Rp 7,5 juta x 80%) Rp (6.000.000)
Investment December 31, 2008 Rp 47.200.000

Ayat jurnal dalam kertas kerja konsolidasi sbb:


1. Untuk mengeliminasi laba dan dividen dari Shara serta mengembalikan akun investasi ke saldo
awal periodenya
Income From PT Shara Rp 9.200.000
Dividend Rp 6.000.000
Investment in PT Shara Rp 3.200.000

2. Untuk mencantumkan bagian noncontrolling interest atas laba dan dividen perusahaan anak
Noncontrolling interest share (Rp 11,5 juta x 20%) Rp 2.300.000
Dividend – Shara (750.000 x 20%) Rp 1.500.000
Noncontrolling interest Rp 800.000
3. Untuk mengeliminasi saldo ekuitas dan investasi yang bersifat resiprokal, menetapkan
noncontrolling interest, dan paten yang belum diamortisasi.
Retained earnings – Shara (beg) Rp 15.000.000
Common Stock – Shara Rp 30.000.000
Paten Rp 10.000.000
Investment in Shara Rp 44.000.000
Minority interest (55 juta x 20%) Rp 11.000.000

4. Untuk mencantumkan amortisasi paten saat ini


Expenses Rp 1.000.000
Paten (10 jt/10 years) Rp 1.000.000

Neraca konsolidasi merefleksikan konsolidasi laba ditahan. Perhitungannya sebagai berikut:


Konsolidasi Laba ditahan awal xxx
Ditambah: konsolidasi laba bersih xxx
Dikurangi: dividen induk (xxx)
Konsolidasi Laba ditahan awal xxx

B. SUSUNAN AYAT JURNAL KERTAS KERJA


Dengan bertambahnya kompleksitas proses konsolidasi, Susunan penyesuaian dan
eliminasi kertas kerja dapat diperluas sebagai berikut :
1. Penyesuaian kesalahan dan kelalaian pada laporan terpisah perusahaan induk dan
perusahaan anak.
2. Penyesuaian untuk mengeliminasi laba dan rugi antar perusahaan.
3. Penyesuaian untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari perusahaan anak dan
menyesuaikan investasi pada perusahaan anak pada saldo awal periodenya.
4. Eliminasi saldo investasi pada perusahaan anak dan ekuitas perusahaan anak yang
resiprokal.
5. Alokasi dan amortisasi diferensial biaya nilai buku.
6. Eliminasi saldo yang resipsokal lainnya (piutang dan utang antar perusahaan,
pendapatan, dan beban antar perusahaan, dan sebagainya)

Metode Ekuitas - Setelah Tahun Akuisisi


PT Dhea mempertahankan 80% kepemilikannya pada PT Shara sepanjang tahun 2009.
Satu-satunya transaksi antara PT Dhea dan Shara selama tahun 2009 adalah pinjaman tanpa
bunga kepada Shara selama kuartal terakhir tahun tersebut sebesar Rp 5.000.000
Laba PT Dhea dari PT Shara – 2009 adalah sebagai berikut:
Income’s PT Shara (80% x Rp 15 juta) Rp 12.000.000
Less: Amortized of paten (750.000)
Income from PT Shara Rp 11.250.000

Akun investasi dalam PT Shara pada tanggal 31 Desember 2009 sebagai berikut:
Investment Cost Rp 43.500.000
Add: Income from PT Shara-2008 Rp 9.250.000
Less: Dividend (Rp 7,5 juta x 80%) Rp (6.000.000)
Investment December 31, 2008 Rp 46.750.000
Add: Income from PT Shara-2009 Rp 11.250.000
Less: Dividend (Rp 7,5 juta x 80%) Rp (6.000.000)
Investment December 31, 2008 Rp 52.000.000

Karena tidak ada kesalahan atau kelalaian antar perusahaan yang berkaitan dengan
konsolidasi, ayat jurnal kertas kerja yang pertama sbb:
1. Untuk mengeliminasi laba dan dividen dari Shara serta mengembalikan akun investasi ke saldo
awal periodenya
Income From PT Shara Rp 11.250.000
Dividend Rp 6.000.000
Investment in PT Shara Rp 5.250.000

2. Untuk mencantumkan bagian hak minoritas atas laba dan dividen perusahaan anak
Minority expense (Rp 15 juta x 20%) Rp 3.000.000
Dividend – Shara (750.000 x 20%) Rp 1.500.000
Minority interest Rp 1.500.000

3. Untuk mengeliminasi saldo ekuitas dan investasi yang bersifat resiprokal, menetapkan hak
minoritas awal, dan goodwill yang belum diamortisasi.
Retained earnings – Shara (beg) Rp 20.000.000
Common Stock – Shara Rp 30.000.000
Goodwill (7,5 juta – 750.000) Rp 6.750.000
Investment in Shara Rp 46.750.000
Minority interest (50 juta x 20%) Rp 10.000.000

4. Untuk mencantumkan amortisasii goodwill saat ini


Expenses Rp 750.000
Goodwill (7,5 jt/10 years) Rp 750.000

5. Untuk mengeliminasi saldo piutang dan utang yang bersifat resiprokal


Notes Payable Rp 5.000.000
Notes Receivable Rp 5.000.000
C. PENGALOKASIAN KELEBIHAN KE AKTIVA BERSIH YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI
Pembahsan dalam bab ini mengasumsikan bahwa perusahaan mengalokasikan setiap
kelebihan biaya investasi atas nilai buku baik ke paten maupun goodwill yang sebelumnya lebih
di catat. Prosedur kertas kerja konsolidasi untuk mengalokasikan kelebihan aktiva dan
kewajiban khusus serupa dengan prosedur yang dilustrasikan paten. Namun ayat jurnal kertas
kerja jauh lebih kompleks karena mempengaruhi lebih banyak akun dan memerlukan skema
alokasi, amortisasi dan penuyusutan tambahan. Kompleksitas kertas kerja tambahan yang
dilustrasikan untuk Pate Corporation dan perusahaan anaknya yang dimiliki 90% yaitu Solo
Corporation.
Contoh:
Pate Crop. memperoleh ekuitas Solo Corp. pada tanggal 31 Desember 2003 secara tunai
sebesar $365.000 ketika ekuitas pemegang saham Solo terdiri dari modal saham sebesar
$200.000 dan saldo laba sebesar $50.000. Pada tanggal tersebut, nilai buku dan nilai wajar
aktiva sebesar Solo adalah sbb:
Penilaian terlalu
Nilai Wajar Nilai Buku
rendah
Persediaan $60.000 $50.000 $10.000
Tanah 60.000 30.000 30.000
Bangunan 180.000 100.000 80.000
Peralatan 70.000 90.000 (20.000)
$370.000 $270.000 $100.000

Berdasarkan informasi ini, Pate mengalokasikan kelebihan biaya terhadap nilai buku yang
diperoleh sebesar $140.000 (biaya sebesar $365.000 – (90% ekuitas Solo sebesar $250.000)
pada aktiva yang dapat diidentifikasi dan goodwill, seperti ditunjukkan pada daftar berikut:
Penilaian rendah Kepemilikan
Alokasi Periode
(Penilaian terlalu yang
Kelebihan Amortisasi
tinggi) Diperoleh
Persediaan $10.000 90% $149.000 Terjual 2004
Tanah 30.000 90% 27.000 Tidak
Bangunan - nett 80.000 90% 72.000 36 tahun
Peralatan - nett (20.000) 90% (18.000) 9 tahun
Goodwill - sisa 50.000 10 tahun
$140.000

Daftar tersebut juga menunjukkan periode amortisasi yang ditetapkan untuk aktiva-aktiva yang
dinilai terlalu rendah atau terlalu tinggi, serta goodwill.

Konsolidasi pada Saat Akuisisi


Kertas kerja neraca konsolidasi Pate Corp. dan anak perusahaan sesaat setelah
penggabungan usaha tanggal 31 Desember 2003 ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Karena alokasi kelebihan biaya terhadap nilai buku cukup kompleks, maka akun kelebihan yang
belum diamortisasi digunakan dalam kertas kerja. Ayat jurnal kertas kerja yang pertama
mengeliminasi akun investasi pada Solo yang resiprokal, mencatat 10% hak minoritas pada
Solo dan memunculkan akun kelebihan yang belum diamortisasi untuk $140.000 kelebihan
biaya terhadap nilai buku yang diperoleh. Ayat jurnal kertas kerja yang kedua, mengalokasikan
kelebihan tersebut pada aktiva bersih yang dapat diidentifikasi dan goodwill.

Konsolidasi setelah Akuisisi


Solo melaporkan laba bersih tahun 2004 sebesar $60.000 dan mengumumkan deviden sebesar
$10.000 pada tanggal 1 Juni dan 1 Desember (total untuk tahun 2004 sebesar $20.000).
Deviden tanggal 1 Juni dibayar pada tanggal 1 Juli, tetapi deviden 1 Desember masih belum
dibayar pada tanggal 31 Desember 2004. Selama tahun 2004, Solo menjual persediaan yang
dinilai terlalu rendah dan peralatan yang dinilai terlalu tinggi masih digunakan oleh Solo pada
tanggal 31 Desember 2004. Pada tanggal penggabungan usaha, bangunan mempunyai sisa
umur manfaat selama 36 tahun dan peralatan selama 9 tahun. Goodwill tidak diamortisasi.
Selama tahun 2004, Solo meminjam uang dari Pate dalam bentuk wesel tanpa bunga sebesar
$20.000. Solo telah membayar kembali utang tersebut pada tanggal 30 Desember, tetapi cek
pembayaran tersebut masih dalam perjalanan (in transit) dan tidak direfleksikan dalam neraca
terpisah Prima tanggal 31 Desember 2004.
Pate membuat ayat jurnal sebagai berikut untuk mencatat investasi pada Solo untuk tahun
2004:
1 Juli 2004
Cash (-A) $ 9.000
Investment in Solo (-A) $ 9.000
(Untuk mencatat deviden dari Solo ($10.000 x 90%))

31 Desember 2004
Investment in Solo (+A) $ 45.000
Income from Solo (R,+SE) $45.000
Untuk mencatat pendapatan investasi dari Solo yang ditentukan sebagai berikut:
Bagian Prima atas laba bersih Solo ($60.000 x 90%) = $54.000

Ket:
Amortisasi kelebihan yang dialokasikan pada:
Persediaan ($9.000 x 100% diakui) -9.000
Bangunan ($72.000 x 36 tahun) -2.000
Peralatan ($18.000 x 9 tahun) 2.000
Pendapatan dari Solo tahun 2004 $45.000

Ayat-ayat jurnal ini menunjukkan bahwa Prima telah menggunakan kondisi satu baris
dalam mencatat pendapatannya dari Solo untuk tahun 2004 sebesar $45.000 tetapi tidak
mengakui deviden yang diumumkan oleh Solo pada tanggal 1 Desember 2004. Dengan
demikian, investasi Prima pada Solo tanggal 31 Desember 2004 ditetapkan terlalu tinggi
sebesar $9.000 (90% dari $10.000 deviden yang diumumkan oleh Solo tanggal 1 Desember).
Kertas kerja konsolidasi untuk Prima dan anak perusahaan tahun 2004 pada tabel dibawah ini,
menunjukkan investasi Prima pada Solo sebesar $396.000 (biaya sebesar $365.000 ditambah
dengan pendapatan sebesar $45.000 dikurangi dengan deviden yang diterima sebesar $9.000),
sedangkan jumlah yang benar adalah $392.000. Laporan yang terlalu tinggi diperbaiki dalam
kertas kerja dalam jurnal berikut:
a. Devidends Receivable (+A) 9.000
Investment in Solo (-A) 9.000
(Untuk memperbaiki saldo investasi atas piutang deviden yang belum dicatat)
Ayat jurnal ini berbeda dari ayat-ayat jurnal kertas kerja sebelumnya karena ayat jurnal
ini merupakan penyesuaian yang sesungguhnya yang seharusnya dicatat pada buku Prima.

b. Cash (+A) 20.000


Notes Receivable (-A) 20.000
(Untuk mencatat pembayaran wesel tagih antar perusahaan)
Ayat jurnal kertas kerja ini juga merupakan penyesuaian yang sesungguhnya dan seharusnya
dicatat pada buku terpisah Prima.
Jika ayat jurnal a dan b tidak dicatat sebagai ayat-ayat jurnal perbaikan pada buku terpisah
Prima, maka ayat-ayat jurnal tersebut akan dicatat dalam kejadian normal tahun 2005 ketika
Prima menerima deviden sebesar $9.000 dan cek pembayaran hutang dari Solo sebesar
$20.000. Transaksi-transaksi akhir tahun antara perusahaan-perusahaan afiliasi selalu perlu
diperiksa untuk meyakinkan bahwa transaksi-transaksi tersebut telah direfleksikan dalam
catatan induk perusahaan maupun anak.
c. Income from Solo (-R, -SE) 45.000
Devidends (+SE) 18.000
Investment in Solo (-A) 27.000
(Untuk mengeliminasi pendapatan dan deviden Solo serta mengembalikan akun investasi Solo
pada awal periode)
Ayat jurnal c mengeliminasi pendapatan dari Solo dan 90% dari deviden Solo tahun
2004, dan menyesuaikan akun investasi pada Solo menjadi saldo awal periode sebesar
$365.000.
d. Noncontrolling interest expense (E, -SE) 6.000
Devidends – Solo (+SE) 2.000
Noncontrolling interest (+SE) 4.000
(Untuk mencatat bagian hak minoritas atas pendapatan dan deviden anak perusahaan)
Ayat jurnal d memasukkan hak minoritas ke laba bersih Solo dan saham minoritas dari
deviden Solo.
e. Retained earnings- Solo (-SE) 50.000
Capital Stock – Solo (-SE) 200.000
Unamortized excess (+A) 140.000
Investment in Solo (-A) 365.000
Noncontrolling interest – January 1 (+SE) 25.000
(Untuk mengeliminasi jumlah investasi dan ekuitas yang resiprokal, membentuk saldo awal hak
minoritas, dan mencatat kelebihan yang belum diamortisasi).
Ayat jurnal e mengeliminasi akun investasi pada Solo dan ekuitas pemegang saham
Solo yang resiprokal, mencatat 10% hak minoritas pada awal periode, dan mencatat kelebihan
sebesar $140.000.
Kelebihan yang belum diamortisasi yang dicatat dalam ayat jurnal kertas kerja d
dialokasikan pada aktiva-aktiva yang dapat diidentifikasikan dan goodwill, seperti pada tanggal
31 Desember 2003 dalam ayat jurnal e dan diamortisasi dalam ayat jurnal f,g dan h.
Daftar untuk mendukung alokasi dan amortisasi seharusnya disusun untuk
mempermudah penyiapan ayat jurnal kertas kerja dan menyediakan dokumentasi untuk
konsolidasi selanjutnya.
Kelebihan yang belum Kelebihan yang
diamortisasi 31 Amortisasi 2004 belum diamortisasi
Desember 2003 31 Desember 2004
Persediaan $9.000 $9.000 -
Tanah 27.000 - 27.000
Bangunan – net 72.000 2.000 70.000
Peralatan – net (18.000) (2.000) (16.000)
Goodwill – sisa 50.000 5.000 50.000
$140.000 $9.000 $131.000

Kelebihan sebesar $9.000 yang dialokasikan pada persediaan dialokasikan pada harga
pokok penjualan (HPP) berhubung persediaan yang dinilai terlalu rendah pada tanggal 31
Desember 2003 telah dijual pada tahun 2004, maka HPP dalam laporan rugi laba konsolidasi
tahun 2004 meningkat. Ayat jurnal kertas kerja f dijurnal sebagai berikut :
f. Cost of Goods Sold (E, -SE) 9.000
Land (+A) 27.000
Building – net (+A) 72.000
Goodwill (+A) 50.000
Equipment – net (-A) 18.000
Unamortized excess (-A) 140.000
(Untuk mengalokasikan kelebihan yang belum diamortisasi pada aktiva yang bisa diidentifikasi
dan goodwill)
Ayat-ayat jurnal kertas kerja g dan h berfungsi untuk meningkatkan beban operasi
dengan penyusutan kelebihan yang dialokasikan pada bangunan yang dinilai terlalu rendah
sebesar $72.000, dan untuk mengurangi beban operasi penyusutan dengan kelebihan yang
dialokasikan pada peralatan yang dinilai terlalu tinggi sebesar $18.000.
Ayat jurnal g untuk mencatat penyusutan atas kelebihan yang dialokasikan pada bangunan
pada prinsipnya sama seperti penyusutan untuk hak paten kecuali bahwa bangunan bersih
setelah penyusutan dikreditkan. Kredit pada akun akumulasi penyusutan atau pada akun
bangunan bersih jika bangunan tersebut disajikan atas dasar penyusutan bersih. Debit pada
akun peralatan bersih dan kredit pada beban operasi sebesar $2.000 dalam ayat jurnal kertas
kerja h mengoreksi kelebihan penyusutan atas peralatan yang dinilai terlalu tinggi. Penyesuaian
ini adalah lawan dari ayat jurnal g, yang memperbaiki penyusutan yang terlalu rendah atas
bangunan tersebut:
g. Operating expense (E, -SE) 2.000
Building-net (-A) 2.000
(Untuk mencatat penyusutan tahunan berjalan atas kelebihan yang dialokasikan pada
bangunan)
h. Equipment – net (+A) 2.000
Operating expense (E, +SE) 2.000
(Untuk menyesuaikan penyusutan tahun berjalan atas kelebihan yang dialokasikan untuk
mengurangi peralatan)
Ayat jurnal kertas kerja I mengeliminasi jumlah hutang deviden dan piutang deviden
yang resiprokal:
Devidend Payable (-L) 9.000
Devidend Receivable (-A) 9.000
(Untuk mengeliminasi piutang dan hutang resiprokal)
Hutang deviden Solo sebesar $1.000 tidak dieliminasi karena merupakan hak minoritas dan
disajikan diantara kewajiban konsolidasi karena akun tersebut merupakan jumlah hutang
kepada pihak di luar entitas yang dikonsolidasikan.

Anda mungkin juga menyukai