Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH JUS BUAH PEPAYA TERHADAP PENINGKATAN BERAT


BADAN USIA 2-5 TAHUN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS DELITUA
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2021

INDA SAFITRI
(P07524417016)

PRODI D-IV KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Word Health Organization (WHO,2018) prevalensi stunting pada

balita di dunia sebesar 22%.Dengan demikian dapat dikatakan prevalensi stunting

di Indonesia lebih tinggi dibanding prevalensi stunting di dunia. Berikut ini adalah

data prevalensi stunting di dunia. Pada tahun 2017 22,2% atau sekitar 150,8 juta

balita di dunia mengalami stunting. Namun angka ini sudah mengalami penurunan

jika dibandingkan dengan angka stunting pada tahun 2000 yaitu 32,6%. Pada

tahun 2017, lebih dari setengah balita stunting di dunia berasal dari Asia (55%)

sedangkan lebih dari sepertiganya (39%) tinggal di Afrika. Dari 83,6 juta balita

stunting di Asia, proporsi terbanyak berasal dari Asia Selatan (58,7%) dan

proporsi paling sedikit (0,9%) di Asia Tengah dan Indonesia termasuk ke dalam

negara ketiga tertinggi di Asia Tenggara. Rata-rata prevalensi balita stunting di

Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4% (WHO,2018)

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 diketahui bahwa

prevalensi balita gizi buruk dan kurang di Sumatera Utara pada tahun 2018

sebesar 19,67%.Pada tahun yang sama di Sumatera Utara ditemukan juga

permasalahan terkait gizi lebih untuk balita sebesar 4,03% dan pada baduta

sebesar 4,87%. Dengan angka prevalensi sebesar 19,67% prevalensi gizi kurang

dan gizi buruk di Sumatera Utara masih termasuk dalam kategori medium namun

mendekati tinggi (standar WHO; 5-9% rendah, 10-19% medium, 20-39% tinggi,
>40% sangat tinggi). Namun bila dibandingkan dengan data rutin yang diperoleh

dari profil kesehatan kabupaten/kota dan Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun

2018 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

menyatakan bahwa persentase balita gizi kurang (BB/U) di Sumatera Utara hanya

sebesar 1,66%. Gizi kurang dapat dicegah dengan pemberian makanan yang

mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan

mineral.Kabupaten/kota dengan pencapaian gizi balita terendah yaitu Medan

(0,11%),Langkat (0,17%) dan Dairi (0,1%).(Kemenkes RI,2018)

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun 2018 Gizi kurang dan

gizi buruk merupakan status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan

menurut umur (BB/U). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang

diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa persentase gizi

buruk pada balita usia 0-23 bulan di Indonesia adalah 3,8%, sedangkan persentase

gizi kurang adalah 11,4%. Hal tersebut tidak berbeda jauh dengan hasil

Pemantauan Status Gizi (PSG) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan

tahun 2017, yaitu persentase gizi buruk pada balita usia 0-23 bulan sebesar 3,5%

dan persentase gizi kurang sebesar 11,3%. Kurang gizi juga berdampak pada

menurunnya daya tahan tubuh sehingga sikecil rentan terkena beragam penyakit.

Apabila terjadi, tumbuh kembang sikecil bisa terhambat. (Riskesda, 2018)

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu

Kabupaten yang berada di Sumatera Utara. Cakupan perentase berdasarkan

penimbangan dan pengukuran tersebut diketahui sebanyak (0,42% gizi kurang),

sebanyak (0,36% balita kurus) dan sebanyak (0,44% balita pendek). Kabupaten
Deli Serdang termasuk 6 Kabupaten terendah peresentase sekitar (0,70%)yang

mempunyai cakupan balita gizi kurang.(Dinkes Sumut,2018)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Na’imu Mawaddah dari

Universitas ‘Aisyiyah, yogyakarta (2017) yang melakukan penelitian tentang

pengaruh buah pepaya bangkok terhadap peningkatan berat badan Balita usia 2-5

tahun di PAUD Islami TPA Muthia dan TPA Bhakti Anak Indonesia (BAI)

Ambarketawang Gamping Yogyakarta didapatkan hasil yang menunjukkan semua

responden (37 orang) mengalamin peningkatan berat badan setelah

mengkomsumsi 1 potong buah pepayah atau 100 gr perhari selama 2 minggu.

Berdasarkan masalah diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang

“Pengaruh Jus Buah Pepaya Terhadap Peningkatan Berat Badan Usia 2-5

Tahun” Diwilayah Kerja Puskesmas Delitua”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini

adalah : “Apakah ada pengaruh jus buah pepaya terhadap peningkatan berat

badan usia 2-5 tahun di wilayah kerja puskesmas Delitua”.

C. Tujuan Penelitian

C.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh jus buah pepaya terhadap peningkatan berat

badan usia 2-5 tahun di wilayah kerja puskesmas Delitua

C.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui berat badan usia 2-5 tahun sebelum dan sesudah

diberikan jus buah pepaya diwilayah kerja puskesmas Delitua

2. Untuk mengetahui LILA usia 2-5 tahun sebelum dan sesudah diberikan

Jus Buah pepaya diwilayah kerja Puskesmas Delitua

3. Untuk mengetahui tinggi badan sebelum dan sesudah diberikan jus buah

pepaya diwilayah kerja Puskesmas Delitua

4. Untuk mengetahui pengaruh jus buah pepaya terhadap peningkatan berat

badan usia 2-5 tahun di wilayah kerja puskesmas Delitua.

D. Manfaat Penelitian

D.1 Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan dan sumber informasi dalam meningkatkan

pengetahuan tentang pengaruh jus buah pepaya terhadap peningkatan berat

badan.

D.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang

pengaruh jus buah pepaya terhadap peningkatan berat badan usia 2-5

tahun.

2. Bagi institusi

Sebagai lahan masukan bagi jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes

medan dan bahan bacaan tentang pengaruh jus buah pepaya terhadap

peningkatan berat badan usia 2-5 tahun.


3. Bagi Tempat Peneliti

Hasil Penelitian ini diharapkan daapat menambah informasi dan

masukan serta meningkatkan kualitas pelayanan bagi puskesmas delitua

tentang pengaruh jus buah pepaya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi

bagi peneliti selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1

Keaslian penelitian

Judul Peneliti Perbedaan Persamaan

Pengaruh Na’imu 1. Tahun 1. Teknik

Pemberian Mawaddah penelitian sampling

Buah 2. Lokasi (purposive

Pepaya penelitian sampling )

Bangkok 3. Jumlah 2. Alat ukur

Terhadap responden (sama-sama

Peningkatan 4. Rancangan menggunakan

Berat Badan atau desain timbangan)

Balita Usia penelitian

2-5 Tahun 5. Variabel

di PAUD penelitian
Islami Tpa

Muthia dan

TPA

BHAKTI

Anak

Indonesia

(BAI)

Ambarketa

wang

Gamping

Sleman

Yogyakarta

Pengaruh Lili Fajria, 1. Tahun 1. Rancangan

pemberian Mitriya penelitian atau desain

buah pepaya Rika 2. Lokasi penelitian

terhadap penelitian 2. Alat ukur

nafsu makan 3. Jumlah (sama-sama

anak responden menggunakan

berumur 2-5 4. Teknik timbangan)

tahun sampling

diwilayah (purposive

kerja sampling)

puskesmas 5. Variabel
kuranji penelitian

Anda mungkin juga menyukai