INTERAKSI SOSIAL
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SATUAN : SMP NEGERI 1 CIPARI
PENDIDIKAN
KELAS/SEMESTER : VIII/DUA
MATA PELAJARAN : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
1.1. Menghayati karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan
segala perubahannya.
1.2. Menghayati ajaran agama dalam berpikir dan berperilaku sebagai
penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial,
budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat.
1.3. Menghayati karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.2. Memiliki rasa ingin tahu, terbuka dan sikap kritis terhadap permasalahan
sosial sederhana.
2.3. Menunjukkan perilaku santun, peduli dan menghargai perbedaan
pendapat dalam interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.
3.3. Mendiskripsikan fungsi dan peran kelembagaan sosial, budaya, ekonomi
dan politik dalam masyarakat.
3.4. Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.3. Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk-bentuk dan sifat dinamika
interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
di lingkungan masyarakat sekitar.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI AJAR
a. Pengertian interaksi
b. Sifat-sifat interaksi sosial
c. Bentuk-bentuk interaksi sosial budaya yang bersifat asosiatif dalam
kehidupan masyarakat.
d. Bentuk-bentuk interaksi sosial budaya yang bersifat disosiatif dalam
kehidupan masyarakat.
2) Menanya
Peserta didik diminta untuk
merumuskan pertanyaan
berdasarkan hal-hal yang ingin
diketahui dari hasil
pengamatan. Pertanyaan
diarahkan pada hal-hal yang
substantif terkait dengan tujuan
pembelajaran. Contoh: Apakah
bentuk interaksi disosiatif selalu
berdampak negatif?
Bagaimanakah proses
akulturasi kebudayaan dapat
berlangsung?
3) Mengumpulkan
Data/Informasi
Peserta didik diminta
mengumpulkan informasi/data
dari berbagai sumber, seperti:
membaca Buku Siswa, mencari
di internet atau membaca buku
di perpustakaan.
4) Mengasosiasi/Menalar
Peserta didik dapat memahami
tentang pegertian interaksi
sosial, sifat dan bentuk-bentuk
interaksi sosial.
5) Mengomunikasikan
Peserta didik dapat menjelaskan
tentang pengertian interaksi
sosial, tindakan sosial, sifat dan
ciri-ciri interaksi sosial dan
bentuk-bentuk intekasi sosial.
H. Sumber Belajar
a. alat : Laptop, kertas hvs
b. Sumber belajar : Buku siswa, Internet
a) Penilaian Sikap
Rubrik penilaian sikap
b) Penilaian Pengetahuan
Keterangan:
Tiap nomor diberi nilai 1, maka
Nilai pengetahuan = Jumlah nilai yang diperoleh
c) Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan (Presentasi)
Kemampuan Kemampua Kemampuan
Nama eserta Jumlah
No. presentasi n bertanya menjawab
didik nilai
(1-4) (1-4) (1-4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Keterangan :
A. Nilai terentang antara 1-4
1= kurang
2= cukup
3= baik
4= amat baik
B. Nilai = jumlah nilai dibagi 3
BAHAN AJAR
Interaksi adalah tindakan atau aksi yang dibalas dengan reaksi. Interaksi tidak dapat
dilakukan secara sendiri, harus ada orang atau kelompok lain sebagai mitra untuk
berinteraksi.
Tindakan sosial adalah perilaku, aksi, atau perbuatan yang dilakukan seseorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi sosial POSITIF: interaksi yang
dilakukan dalam bentuk tindakan sosial yang bersifat positif (baik). Contoh: bekerja
sama dalam bisnis, gotong-royong, berdagang, membentuk koperasi, menjadi
pengurus organisasi, dll. Interaksi sosial NEGATIF: tindakan/aksi yang merugikan
orang lain. Contoh: membunuh, merampok, menjelek-jelekkan orang lain, melakukan
pemerasan, dll
Tindakan Sosial
Tindakan sosial yang bersifat RASIONAL: tindakan sosial yang dilakukan secara
sadar dan masuk akal berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang mantap. Contoh:
menentukan pilihan jurusan di perguruan tinggi berdasarkan cita-cita, minat, dan
bakat
Tindakan sosial yang bersifat IRRASIONAL: tindakan sosial yang tidak masuk akal,
akan tetapi dipercaya bahwa tindakannya itu akan memberi manfaat padanya.
Contoh: menerima iming-iming menggandakan uang karena berharap mendapat
keuntungan (misalnya: 1 juta menjadi 5 juta tanpa upaya keras, melalui dukun, dsb)
pelakunya > 1 orang. Antara pelaku terjadi komunikasi melalui kontak sosial
Tidak hanya dilakukan secara langsung, tetapi dapat pula dilakukan secara
tidak langsung. Kontak Sosial secara langsung (Primer) → bertemu dan berhadapan,
berjabat tangan, berbicara bertatap muka, termasuk kontak melalui media komunikasi
(berkirim surat, telepon, chatting lewat internet, dll). Tidak Langsung (Sekunder) →
cth: jual beli tanah melalui perantara
a) KERJASAMA (cooperation)
Kerjasama dapat terjadi pada anak-anak, pemuda, maupun orang dewasa. Mulai dari
permainan petak umpet, organisasi kepemudaan (karang taruna, dll), sampai
organisasi politik dan pemerintahan. Kerjassama dapat terbentuk dan berkembang
apabila orang dapat digerakkan karena memiliki kesadaran untuk mencapai suatu
tujuan yang dianggap bermanfaat bagi dirinya atau kelompok.
Proses sosial disosiatif bertolak belakang dengan proses sosial asosiatif. Proses sosial
disosiatif menekankan pada persaingan atau perlawanan. Proses ini disebut juga
proses yang bersifat oposisi, yaitu suatu cara berjuang melawan seseorang atau
kelompok untuk suatu tujuan tertentu.Bentuk-bentuk Proses Sosial Disosiatif: