Modul 14
Modul 14
Fisika Teknik
Kemagnetan
Gaya Lorentz
14
Teknik Teknik Sipil FISTEK2020 Tim Dosen Fisika Teknik
Abstract Kompetensi
Di dalam bab ini akan digambarkan Agar Mahasiswa memahami :
tentang Gaya Lorentz pada muatan Gaya Lorentz pada muatan
bergerak, Gaya Lorentz pada kawat bergerak
berarus, Gaya Lorentz pada kawat Gaya Lorentz pada kawat
sejajar berarus serta aplikasinya dalam berarus
kehidupan sehari-hari. Gaya Lorentz pada kawat
sejajar berarus
aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari.
Pengertian Gaya Lorentz
Gaya Lorentz merupakan nama lain dari Gaya magnetik yaitu gaya
yang ditimbulkan oleh medan magnet. Kapan akan timbul bila ada
interaksi dua medan magnet, contohnya adalah kawat berarus dalam
medan magnet, kawat sejajar berarus dan muatan yang bergerak dalam
medan magnet.
Foto pada Gambar di bawah ini menunjukkan gaya yang bekerja pada
partikel- partikel bermuatan yang bergerak dalam suatu daerah medan
magnetik.
Pada Gambar (a) tidak ada medan magnetik, terlihat lintasan elektron
berupa garis lurus. Kemudian, medan magnetik diberikan dan kita amati
Lintasan yang ditempuh muatan dalam selang waktu sama dengan besar kecepatan:
F ilB sin
F qvB sin
F qvBsin
Dengan :
q =muatan listrik (C)
v=kecepatan partikel (m/s)
B= besar induksi magnetik (T)
ϴ = sudut antara arah v dan arah B
B. Arah gaya yang dialami partikel bermuatan yang bergerak dalam gaya
magnetik
Kita telah dapat menentukan besar gaya yang dialami oleh
partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnetik dengan Persamaan
di atas Bagaimana kita menentukan arah gayanya?
Arah gaya Lorentz yang dialami oleh partikel bermuatan dapat kita
tentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan kedua (Gambar 2) sebagai
berikut.
Menentukan arah gaya pada partikel bermuatan dengan kaidah tangan kanan
kedua
Contoh:
Mari kita gunakan kaidah tangan kanan kedua untuk memecahkan soal.
Arahkan jempol Anda sesuai dengan arah gerak partikel, yaitu ke arah
Z+, dan putar keempat jari lain yang dirapatkan sehingga menunjuk arah
gaya magnetik, yaitu ke arah X+.
Anda peroleh bahwa arah telapak tangan Anda mendorong adalah ke
arah Y-. Jadi, arah gaya F yang diperoleh dari kaidah tangan kanan
kedua adalah ke arah Y-.
Untuk partikel bermuatan positif seperti proton, arah gaya Lorentz yang dialamai partikel
bermuatan adalah searah dengan arah gaya F yang diperoleh dari kaidah tangan
kanan kedua. Jadi, arah gaya Lorentz yang dialami proton adalah ke
arah Y-.
Sebuah elektron bergerak di dalam suatu gaya magnet serba sama sebesar
0,2 T. Arah gerak elektron membuat sudut 60° terhadap arah medan
magnetik seperti dilukiskan pada gambar di camping. Berapa besar kecepatan gerak
elektron bila elektron mengalami gaya sebesar
Jawab:
Misalkan B dan v terletak pada bidang XOY dan arah B searah dengan
sumbu X. Kecepatan v dapat diuraikan atas komponen vx dan vy.
Komponen vy. yang tegak lurus B, sesuai dengan kaidah tangan
kanan, menghasilkan: Lorentz Fz yang tegak lurus vy.Gaya Fz ini berfungsi
sebagai gaya sentripetal, sehingga muatan akan bergerak lingkaran,
dengan letak lingkaran sejajar dengan bidang YOZ. Komponen vx. yang
sejajar B tidak menghasilkan gaya Lorentz pada muatan, sehingga muatan
akan lurus pada sumbu X.
Gabungan dari kedua gerak ini menghasilkan lintasan bebentuk spiral
atau helix dfflzaill, sumbu lintasan (poros) sejajar terhadap sumbu X,
seperti ditunjukkan pada gambar.
Jawab:
Untuk menghitung jari-jari lintasan proton dengan persamaan, kita terlebih dahulu
harus menghitung kecepatan, v, dari rumus energi kinetik.
Jari-jari lintasan partikel bermuatan dalam medan magnetik yang dipercepat oleh
beda potensial listrik
Seberkas partikel. alpha (m = 6,4 x 10-27 kg; z = +2e) dari keadaan
diam dipercepat oleh beda potensial. 10 W. Partikel itu melintasi medan
magnet B = 0,2 T secara. tegak lurus. Hitung jari-jari lintasan partikel alpha
itu. (e = 1,6 x 10-19 coulomb)
Diketahui hubungan antara energi potensial listrik dan beda potensial sebagai :
EP1 - EP2 = q AV, sehingga persamaan menjadi:
Partikel bermuatan alpha bergerak tegak lurus di dalam gaya magnetik sehingga
partikel menempuh lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari lintasan sesuai
dengan Persamaan :
Gaya magnet atau gaya Lorentz merupakan besaran vektor. Arahnya dapat
menggunakan kaedah tangan kanan seperti pada gambar diatas. Ibu jari sebagai
arah I, empat jari lain sebagai arah B dan arah gaya Lorentz sesuai dengan arah
telapak. Besarnya gaya Lorentz sebanding dengan kuat arus I, induksi magnet B
dan panjang kawat l. Jika B membentuk sudut θ terhadap I akan memenuhi
persamaan berikut.
FL = B . i . l sin θ
Dengan :
Fl = gaya Lorentz (N)
B = induksi magnet (wb/m2)
i = kuat arus listrik (A)
l = panjang kawat (m)
θ = sudut antara B dengan I
Bagaimanakah arahnya? Kawat sejajar yang diberi arus searah akan tarik menarik
dan diberi arus berlawanan akan tolak menolak.
Perhatikan gambar diatas. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Tentukan dengan
menggunakan kaedah tangan kanan.
Catatan :
Jika i1 = i2 = i , dan ℓ = 1 meter maka FL = μ0 i2 / 2π.a
Jika i = 1 ampere dan a = 1 m maka besarnya FL = 4Π.10-7 ( 1 )2 / 2π.1 = 2 . 10-7 N
Dari hasil penjabaran tersebut maka definisi 1 ampere ditentukan sebagai berikut :
Definisi : 1 ampere adalah = besarnya arus listrik pada dua kawat sejajar
yang berjarak satu meter satu sama lain sehingga jika kedua arus itu searah
maka tiap satu satuan panjang ( 1 m ) kawat akan saling tarik-menarik dengan gaya
sebesar 2 .10-7 N
1. Dua kawat sejajar satu sama lain berjarak 10 cm, pada kedua kawat
mengalir arus listrik yang sama besar yaitu 10 A dengan arah arus yang
sama. Bila panjang kawat 1 meter maka tentukan besar dan arah gaya
Lorentz yang dialami kedua kawat !
Diketahui :
I1 = I2 = 10 A
a = 10 cm = 0,1 m
ℓ = 1 meter
Ditanya :
FL = .............................?
Dijawab :
FL = 4Π. 10-7 10.10 / 2Π.0,1
= 2 . 10-4 N
Dengan arah saling tarik menarik
Dari percobaan gaya lorentz diatas, kita dapat mengamati bahwa arah gaya Lorentz
(F) selalu tegak lurus terhadap kuat arus (I) dan medan magnetik (B). Untuk
memudahkan mengingat arah gaya lorentz yang dialami penghantar ketika dialiri
arus listrik dalam medan magnet digunakanlah kaidah tangan kanan. Arah arus listrik
(I) ditunjukkan oleh ibu jari, arah medan magnetik (B) ditunjukkan oleh jari telunjuk,
dan gaya lorentz ditunjukkan oleh jari tengah.
Besar gaya lorentz bergantung pada besar medan magnetik, besar arus listrik yang
mengalir, panjang kawat penghantar, dan sudut yang terbentuk antara arus listrik
dan medan magnetik. Secara matematis gaya Lorentz didefinisikan dengan
persamaan sebagai berikut.
F = B × i × l × sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz (Newton) B = medan magnetik (tesla)
i = kuat arus listrik (ampere)
l = panjang kawat penghantar (meter)
θ = sudut antara arah arus listrik dan arah medan magnetik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang rfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik
dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada motor listrik tenaga
listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan
dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
sebagai elektro magnit.
Motor Listrik
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama, arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang
membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya
menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan. Motor-motor
memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron,
dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis
metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam
aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).
Alat ukur utama yakni galvanometer, alat ukur penunjang sebagai dasar
untuk pembuatan alat ukur amperemeter dan voltmeter.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur
kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer
tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial
listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak
mendukung . Galvanometer hanya dapat mengukur arus maupun
tegangan yang relative rendah. Galvanometer bisa digunakan untuk
mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika
pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada
voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter
disebut hambatan shunt).
Teknologi
Berat dari elektromagnet besar juga merupakan isu utama dalam desain.
Medan magnet yang sangat kuat dibutuhkan untuk mengangkat kereta
yang berat. Efek dari medan magnetik yang kuat tidak diketahui
banyak. Oleh karena itu untuk keamanan penumpang, pelindungan
dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah
namun teknik dan desainnya kompleks.
Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker
terdiri dari beberapa komponen utama yaitu Cone, Suspension,
Magnet Permanen, Voice Coil dan juga Kerangka Speaker.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita tahu bahwa alat-alat yang mungkin biasa
kita pakai adalah salah satunya dari penerapan Gaya Lorentz, yakni
gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh
arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet. Salah satu
contohnya alat yang sering kita pakai adalah mixer, kipas angina,
motor listrik, speaker dan alat-alat lain yang masih banyak lagi kita
punya yang berdasarkan prinsip dari Gaya Lorentz.