Anda di halaman 1dari 26

MODUL PERKULIAHAN

Fisika Teknik
Kemagnetan
Gaya Lorentz

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

14
Teknik Teknik Sipil FISTEK2020 Tim Dosen Fisika Teknik

Abstract Kompetensi
Di dalam bab ini akan digambarkan Agar Mahasiswa memahami :
tentang Gaya Lorentz pada muatan  Gaya Lorentz pada muatan
bergerak, Gaya Lorentz pada kawat bergerak
berarus, Gaya Lorentz pada kawat  Gaya Lorentz pada kawat
sejajar berarus serta aplikasinya dalam berarus
kehidupan sehari-hari.  Gaya Lorentz pada kawat
sejajar berarus
 aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari.
Pengertian Gaya Lorentz
Gaya Lorentz merupakan nama lain dari Gaya magnetik yaitu gaya
yang ditimbulkan oleh medan magnet. Kapan akan timbul bila ada
interaksi dua medan magnet, contohnya adalah kawat berarus dalam
medan magnet, kawat sejajar berarus dan muatan yang bergerak dalam
medan magnet.

Gaya Lorentz Pada Muatan Bergerak


Sebuah penghantar berarus mengalami suatu gaya ketika diletakkan
dalam suatu medan magnetik. Arus listrik dapat dipandang sebagai
partikel bermuatan yang bergerak, sehingga kita pikir medan magnetik
yang bekerja pada partikel- partikel bermuatan, seperti ion-ion
atau elektron-elektron menyebabkan timbulnya gaya pada partikel-
partikel tersebut. Gaya yang dikerjakan pada penghantar tidak lain ialah resultan
gaya-gaya yang bekerja pada elektron-elektron yang bergerak dalam penghantar
tersebut.

Foto pada Gambar di bawah ini menunjukkan gaya yang bekerja pada
partikel- partikel bermuatan yang bergerak dalam suatu daerah medan
magnetik.

Gambar (a) Gambar (b)

Pada Gambar (a) tidak ada medan magnetik, terlihat lintasan elektron
berupa garis lurus. Kemudian, medan magnetik diberikan dan kita amati

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
lintasan yang ditempuh elektron. Pada gambar b. Terlihat lintasan eletron
dibelokkan sehingga berbentuk busur lingkaran.
Sehingga pengamatan ini menunjukkan bahwa :
Partikel bermuatan yang bergerak di dalam suatu daerah medan magnetik akan
mengalami gaya. Gaya ini disebut gaya Lorentz
q
Jika muatan listrik adalah q dan bergerak dengan kecepatan v maka kuat arus i = ⁄t.
Dengan demikian

Lintasan yang ditempuh muatan dalam selang waktu sama dengan besar kecepatan:

Masukkan hubungan ini ke rumus gaya Lorentz kita peroleh:

F  ilB sin 

F  qvB sin 









2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
A. Besar gaya yang dialami partikel bermuatan yang bergerak dalam Medan
Magnetik
Besar gaya yang dialami partikel bermuatan yang bergerak
memasuki medan magnetik dirumuskan oleh:

F  qvBsin 
Dengan :
q =muatan listrik (C)
v=kecepatan partikel (m/s)
B= besar induksi magnetik (T)
ϴ = sudut antara arah v dan arah B

B. Arah gaya yang dialami partikel bermuatan yang bergerak dalam gaya
magnetik
Kita telah dapat menentukan besar gaya yang dialami oleh
partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnetik dengan Persamaan
di atas Bagaimana kita menentukan arah gayanya?

Arah gaya Lorentz yang dialami oleh partikel bermuatan dapat kita
tentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan kedua (Gambar 2) sebagai
berikut.

Bila tangan kanan dibuka dengan jempol menunjukkan partikel


bermuatan (v) dan keempat jari lain yang dirapatkan menunjukkan
arah medan magnetik (B) maka arah dorong telapak tangan menunjukkan arah
gaya Lorentz (FL)

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Perhatikan! Jika partikel bermuatan positif (misal proton) maka arah
gaya Lorentz yang dialami partikel adalah searah dengan arah gaya
F yang diperoleh dari kaidah tangan kanan kedua Tetapi jika partikel
bermuatan negatif (misal elektron) maka arah gaya Lorentz yang dialami
partikel haruslah berlawanan dengan arah gaya F yang diperoleh dari kaidah
tangan kedua.

Menentukan arah gaya pada partikel bermuatan dengan kaidah tangan kanan
kedua

Contoh:

Sebuah partikel bermuatan listrik bergerak memasuki gaya magnetik


(lihat gambar). Kemanakah arah gaya Lorentz yang dialami oleh partikel
tersebut jika partikel tersebut adalah: proton, elektron.
Jawab:

Mari kita gunakan kaidah tangan kanan kedua untuk memecahkan soal.
Arahkan jempol Anda sesuai dengan arah gerak partikel, yaitu ke arah
Z+, dan putar keempat jari lain yang dirapatkan sehingga menunjuk arah
gaya magnetik, yaitu ke arah X+.
Anda peroleh bahwa arah telapak tangan Anda mendorong adalah ke
arah Y-. Jadi, arah gaya F yang diperoleh dari kaidah tangan kanan
kedua adalah ke arah Y-.
Untuk partikel bermuatan positif seperti proton, arah gaya Lorentz yang dialamai partikel
bermuatan adalah searah dengan arah gaya F yang diperoleh dari kaidah tangan
kanan kedua. Jadi, arah gaya Lorentz yang dialami proton adalah ke
arah Y-.

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
untuk partikel bermuatan negatif seperti elektron, arah gaya Lorentz yang dialami
partikel bermuatan adalah berlawanan arah dengan arah gaya F yang diperoleh dari
kaidah tangan kanan kedua. Jadi, arah gaya Lorentz yang dialami elektron
adalah ke arah Y+.

Besar gaya Lorentz yang dialami oleh partikel bermuatan

Sebuah elektron bergerak di dalam suatu gaya magnet serba sama sebesar
0,2 T. Arah gerak elektron membuat sudut 60° terhadap arah medan
magnetik seperti dilukiskan pada gambar di camping. Berapa besar kecepatan gerak
elektron bila elektron mengalami gaya sebesar

Muatan 1 elektron =1,6 x 10-19 coulumb

Jawab:

Induksi magnetik B = 0,2 T


sudut antara arah v dan arah B = ϴ = 60° maka sin ϴ = sin 60°

kecepatan elektron, v, dihitung dengan persamaan : F=qvB sinϴ

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Bentuk lintasan partikel bermuatan dalam suatu medan magnetik
Bagaimana bentuk lintasan sebuah partikel bermuatan yang bergerak memasuki
daerah medan magnet untuk kasus-kasus berikut:
partikel bergerak sejajar dengan Zedan magnet? partikel bergerak tegak lurus
terhadap medan magnet?
partikel bergerak membentuk sudut 30° terhadap medan magnet.
Jawab:

Besar gaya Lorentz yang dialami partikel bermuatan yang bergerak


dalammedan magnet adalah:
F = qvB sin ϴ

dengan ϴ = sudut apit antara arah v dan B

a. Partikel bergerak sejajar dengan medan magnet berarti v // B sehingga:


F = qvB sin ϴ = 0
Karena F = 0, maka partikel tidak dibelokkan dalam medan magnet. Ini
menyebabkan lintasan partikel berbentuk garis lurus.
b. Partikel bergerak tegak lurus terhadap medan magnet (v tegal lurus B), berarti
ϴ = 90'
F = qvB sin 90' = qvB

Arah gaya Lorentz F kita tentukan dengan kaidah tangan kanan.


Gaya Lorentz di A. Arahkan jempol sesuai dengan arah gerak
muatan (ke kanan) dan arahkan keempat jari lainnya sesuai dengan
arah B (masuk ke bidang), maka kita peroleh arah dorong telapak tangan (arah
F) adalah ke atas. Gaya Lorentz di C. Dengan cara yang sama, untuk arah
gerak muatan (v) ke atas dan arah B masuk ke bidang kertas, maka kita
peroleh arah gaya Lorentz F ke kiri.
Pada gambar di samping diperlihatkan bahwa arah gaya F selalu
menuju ke titik yang sama, yaitu titik pusat. Gaya F yang bersifat seperti ini
adalah gaya sentripetal pada lingkaran. Berapakah besar jari-jari lintasan
yang ditempuh? Jari- jari lintasan yang ditempuh oleh partikel yang bergerak
tegak Lurus dalam medan magnetik dapat kita hitung dengan cara
menyamakan gaya sentripetal dengan gaya Lorentz.

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
dengan
R = jari-jari lintasan (m) m = massa partikel (kg)
v = kecepatan (m/s)
B = besar induksi magnetik (Wb m-2 = T)
q = muatan listrik (coulomb).

a. Partikel bergerak membentuk sudut 30 terhadap medan magnet.

Misalkan B dan v terletak pada bidang XOY dan arah B searah dengan
sumbu X. Kecepatan v dapat diuraikan atas komponen vx dan vy.
Komponen vy. yang tegak lurus B, sesuai dengan kaidah tangan
kanan, menghasilkan: Lorentz Fz yang tegak lurus vy.Gaya Fz ini berfungsi
sebagai gaya sentripetal, sehingga muatan akan bergerak lingkaran,
dengan letak lingkaran sejajar dengan bidang YOZ. Komponen vx. yang
sejajar B tidak menghasilkan gaya Lorentz pada muatan, sehingga muatan
akan lurus pada sumbu X.
Gabungan dari kedua gerak ini menghasilkan lintasan bebentuk spiral
atau helix dfflzaill, sumbu lintasan (poros) sejajar terhadap sumbu X,
seperti ditunjukkan pada gambar.

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Jari-jari lintasan partikel bermuatan yang bergerak tegak lurus terhadap medan
magnet.
Sebuah proton dengan energi kinetik 33,4 pJ bergerak tegak lurus
memasuki suatu daerah mtmagnetik serba sama 0,25 T yang terdapat
dalam sebuah kamar gelembung. Berapa jari-jari baLw lingkaran yang ditempuh
proton? (massa proton = 1,67 x 10-27 kg, muatan = 1,6 x 10-19 C).

Jawab:

energi kinetik EK = 33,4 pJ = 33,4 x 10 -12 Joule


induksi magnetik B = 0,25 T
massa proton m= 1,67 x 10-27 kg
muatan proton q= 1,6 x 10-19 C

Untuk menghitung jari-jari lintasan proton dengan persamaan, kita terlebih dahulu
harus menghitung kecepatan, v, dari rumus energi kinetik.

Jari-jari lintasan partikel bermuatan dalam medan magnetik yang dipercepat oleh
beda potensial listrik
Seberkas partikel. alpha (m = 6,4 x 10-27 kg; z = +2e) dari keadaan
diam dipercepat oleh beda potensial. 10 W. Partikel itu melintasi medan
magnet B = 0,2 T secara. tegak lurus. Hitung jari-jari lintasan partikel alpha
itu. (e = 1,6 x 10-19 coulomb)

Mula-mula (keadaan 1) partikel diam, kemudian dipercepat oleh beda


potensial AV= 10 kV, sehingga partikel memiliki kecepatan v2 = v.
Sekarang, gunakan hukum kekekalan energi untuk keadaan (1) dan (2), kita
peroleh:

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
EP1 + EK1 = EP2+EK2
EP1-EP2 = EK2 –EK1

Diketahui hubungan antara energi potensial listrik dan beda potensial sebagai :
EP1 - EP2 = q AV, sehingga persamaan menjadi:

Partikel bermuatan alpha bergerak tegak lurus di dalam gaya magnetik sehingga
partikel menempuh lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari lintasan sesuai
dengan Persamaan :

Dengan memasukan v dari persamaan sebelumnya kita peroleh:

Dengan ∆V adalah beda potensial listrik : dari soal diatas diketahui :

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Gaya Lorentz Pada Kawat Berarus
Pada setiap kawat berarus yang diletakkan dalam daerah bermedan magnet maka
kawat tersebut akan merasakan gaya magnet.

Gaya magnet atau gaya Lorentz merupakan besaran vektor. Arahnya dapat
menggunakan kaedah tangan kanan seperti pada gambar diatas. Ibu jari sebagai
arah I, empat jari lain sebagai arah B dan arah gaya Lorentz sesuai dengan arah
telapak. Besarnya gaya Lorentz sebanding dengan kuat arus I, induksi magnet B
dan panjang kawat l. Jika B membentuk sudut θ terhadap I akan memenuhi
persamaan berikut.
FL = B . i . l sin θ

Dengan :
Fl = gaya Lorentz (N)
B = induksi magnet (wb/m2)
i = kuat arus listrik (A)
l = panjang kawat (m)
θ = sudut antara B dengan I

Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut θ adalah :


θ =90̊ , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling tegak
lurus maka FL mencapai maksimum
θ = 0̊ , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling sejajar
maka FL = 0 atau kawat tidak dipengaruhi gaya Lorentz

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Soal :

1. Sebuah kawat berarus listrik I = 2 A membentang horizontal


dengan arah arus dari utara ke selatan, berada dalam medan
magnet homogen B = 10–4 T dengan arah vertikal ke atas. Bila
panjang kawatnya 5 meter dan arah arus tegak lurus arah
medan magnet. Berapa besar dan arah gaya Lorentz yang
dialami oleh kawat ? ...
Diketahui :
I=2A
B = 10 – 4 T
ℓ=5m
Ditanya :
FL = ...... ?
Dijawab :
FL = I . ℓ . B . sin θ
= 2 ampere . 5 meter . 10 -4 Tesla . sin 90
= 10-3 newton
Dengan arah gaya menunjuk ke Barat

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Gaya Lorentz Pada Kawat Sejajar Berarus
Di sekitar kawat berarus timbul induksi magnet. Apa yang akan terjadi jika kawat
berarus lain didekatkan kawat pertama? Keadaan ini berarti ada dua kawat sejajar.
Kawat kedua berada dalam induksi magnet kawat pertama, sehingga akan terjadi
gaya Lorentz. Begitu juga pada kawat kedua akan menimbulkan gaya Lorentz pada
kawat pertama.

Gaya itu sama besar dan memenuhi persamaan berikut.

Bagaimanakah arahnya? Kawat sejajar yang diberi arus searah akan tarik menarik
dan diberi arus berlawanan akan tolak menolak.

Perhatikan gambar diatas. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Tentukan dengan
menggunakan kaedah tangan kanan.
Catatan :
Jika i1 = i2 = i , dan ℓ = 1 meter maka FL = μ0 i2 / 2π.a
Jika i = 1 ampere dan a = 1 m maka besarnya FL = 4Π.10-7 ( 1 )2 / 2π.1 = 2 . 10-7 N
Dari hasil penjabaran tersebut maka definisi 1 ampere ditentukan sebagai berikut :
Definisi : 1 ampere adalah = besarnya arus listrik pada dua kawat sejajar
yang berjarak satu meter satu sama lain sehingga jika kedua arus itu searah
maka tiap satu satuan panjang ( 1 m ) kawat akan saling tarik-menarik dengan gaya
sebesar 2 .10-7 N

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Soal :

1. Dua kawat sejajar satu sama lain berjarak 10 cm, pada kedua kawat
mengalir arus listrik yang sama besar yaitu 10 A dengan arah arus yang
sama. Bila panjang kawat 1 meter maka tentukan besar dan arah gaya
Lorentz yang dialami kedua kawat !

Diketahui :
I1 = I2 = 10 A
a = 10 cm = 0,1 m

ℓ = 1 meter
Ditanya :
FL = .............................?

Dijawab :
FL = 4Π. 10-7 10.10 / 2Π.0,1
= 2 . 10-4 N
Dengan arah saling tarik menarik

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Percobaan Gaya Lorentz

Berikut adalah langkah-langkah percobaan gaya lorentz:

1. Letakkan pita aluminium foil di antara kutub utara-selatan magnet U, kemudian


hubungkanlah ujung- ujung pita aluminium dengan kutub positif dan negatif
baterai.
2. Tekan saklar sehingga arus listrik mengalir pada pita aluminium foil. Amatilah
perubahan yang terjadi.
3. Ulangi kegiatan di atas dengan:

a. mengubah arah arus (kutub-kutub baterai ditukar)


b. mengubah arah medan magnet (kutub-kutub magnet ditukar)

Dari percobaan gaya lorentz diatas, kita dapat mengamati bahwa arah gaya Lorentz
(F) selalu tegak lurus terhadap kuat arus (I) dan medan magnetik (B). Untuk
memudahkan mengingat arah gaya lorentz yang dialami penghantar ketika dialiri
arus listrik dalam medan magnet digunakanlah kaidah tangan kanan. Arah arus listrik
(I) ditunjukkan oleh ibu jari, arah medan magnetik (B) ditunjukkan oleh jari telunjuk,
dan gaya lorentz ditunjukkan oleh jari tengah.

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Arah gaya Lorentz (F) terhadap kuat arus listrik (I) dan
medan magnetik (B)

Besar gaya lorentz bergantung pada besar medan magnetik, besar arus listrik yang
mengalir, panjang kawat penghantar, dan sudut yang terbentuk antara arus listrik
dan medan magnetik. Secara matematis gaya Lorentz didefinisikan dengan
persamaan sebagai berikut.
F = B × i × l × sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz (Newton) B = medan magnetik (tesla)
i = kuat arus listrik (ampere)
l = panjang kawat penghantar (meter)
θ = sudut antara arah arus listrik dan arah medan magnetik

Aplikasi Gaya Lorentz


 Cara Kerja Motor Listrik

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang rfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik
dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada motor listrik tenaga
listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan
dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
sebagai elektro magnit.

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Sebagaimana kita ketahui bahwa :
kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan
kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh
gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang
tetap.

Motor Listrik

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang


mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini
digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan
juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor
listrik kadangkala disebut kuda kerjanya industri sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.

Bagaimana sebuah motor listrik bekerja ?

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama, arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang
membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya
menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan. Motor-motor
memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/
torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya
dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004): Beban
torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns,
dan pompa displacement konstan. Beban dengan variabel torque adalah
beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan operasi.
Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan
(torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron,
dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis
metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam
aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).

 Cara Kerja GALVANOMETER

Alat ukur utama yakni galvanometer, alat ukur penunjang sebagai dasar
untuk pembuatan alat ukur amperemeter dan voltmeter.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur
kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer
tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial
listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak
mendukung . Galvanometer hanya dapat mengukur arus maupun
tegangan yang relative rendah. Galvanometer bisa digunakan untuk
mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika
pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada
voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter
disebut hambatan shunt).

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Galvanometer dengan Hambatan Shunt
Galvanometer dengan hambatan shunt adalah ampermeter.
Dalam pemasangannya, ampermeter ini harus dihubungkan paralel
dengan sebuah hambatan shunt Rsh. Pemasangan hambatan shunt ini
tidak lain bertujuan untuk meningkatkan batas ukur galvanometer agar
dapat mengukur kuat arus listrik yang lebih besar dari nilai standarnya.

Pemasangan Galvanometer dengan hambatan shunt

Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan


magnet akan timbul gaya lorentz yang menggerakkan jarum penunjuk
hingga menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan agak besar,
maka gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga
penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian
sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan
dikembalikan ke posisi semula oleh sebuah pegas.

Galvanometer dengan Hambatan Depan (Multiplier)

Galvanometer dengan hambatan depan adalah voltmeter. Sebuah


galvanometer dan sebuah hambatan eksternal Rx yang dipasang
seri. Adapun tujuan pemasangan hambatan Rx ini tidak lain adalah untuk
meningkatkan batas ukur galvanometer, sehingga dapat digunakan untuk
mengukur tegangan yang lebih besar dari nilai standarnya.

Pemasangan Galvanometer dengan hambatan depan (multiplier)

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


19 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi multiplier adalah menahan arus agar tegangan yang terjadi
pada galvanometer tidak melebihi kapasitas maksimum, sehingga
sebagian tegangan akan berkumpul pada multiplier. Dengan demikian
kemampuan mengukurnya menjadi lebih besar.

Cara kerja Galvanometer

Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Gaya dimana


gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang
mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat
juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat
dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah
gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah medan magnet (B).
Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik (I). Untuk muatan positif
arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif
arah gerak berlawanan dengan arah arus.
Cara kerjanya galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena
dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan
dalam magnet dapat berubaha karena arus listrik yang mengalir ke
dalamnya. Galvanometer pada umumnya dipakai untuk arus searah,
tetapi prinsipnya menggunakan konstruksi kumparan putar.

Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena


munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah,
yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


20 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk
statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah
magnet hermanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan
melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan.
Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan
mengalami gaya Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan
menyebebkan kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua
pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar dengan sudut
tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk
menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala
menyatakan besar arus listrik yang diukur.

 Cara Kerja Maglev (Kereta tercepat di Dunia)

MagLev adalah singkatan dari MAGnetically LEVitated trains yang


terjemahan bebasnya adalah kereta api yang mengambang secara
magnetis. Sering juga disebut kereta api magnet. Seperti namanya, prinsip
dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada
relnya sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong
dihasilkan oleh motor induksi. Kereta ini mampu melaju dengan
kecepatan sampai 650 km/jam (404 mpj) jauh lebih cepat dari
kereta biasa. Beberapa negara yang telah menggunakan kereta api jenis
ini adalah Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan
mahalnya pembuatan relnya, di dunia pada 2005 hanya ada dua jalur
Maglev yang dibuka umum, di Shanghai dan Kota Toyota.

Teknologi

Ada tiga jenis teknologi maglev:


Yang tergantung pada magnet superkonduktivitas (suspensi elektrodinamik)

Yang tergantung pada elektromagnetik terkontrol (suspensi elektromagnetik)

Yang terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan magnet permanen


(Inductrack)

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


21 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Jepang and Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam
pengembangan teknologi maglev menghasilkan banyak pendekatan
dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat diangkat oleh gaya
tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear. Pengangkatan
magnetik murni menggunakan elektromagnet atau magnet permanen
tidak stabil karena teori Earnshaw; Diamagnetik dan magnet superkonduktivitas
dapat menopang maglev dengan stabil.

Berat dari elektromagnet besar juga merupakan isu utama dalam desain.
Medan magnet yang sangat kuat dibutuhkan untuk mengangkat kereta
yang berat. Efek dari medan magnetik yang kuat tidak diketahui
banyak. Oleh karena itu untuk keamanan penumpang, pelindungan
dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah
namun teknik dan desainnya kompleks.

Sekarang ini, NASA melakukan riset penggunaan sistem Maglev


untuk meluncurkan pesawat ulang alik. Untuk dapat melakukan ini,
NASA harus mendapatkan peluncuran pesawat ulang alik maglev
mencapai kecepatan pembebasan, suatu tugas yang membutuhkan
pewaktuan pulse magnet yang rumit (lihat coilgun) atau arus listrik yang
sangat cepat, sangat bertenaga.

Prinsip gaya dorongnya

Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10mm di atas rel


magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui interaksi antara rel
magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan magnetik di
dalam kereta.

Kelebihan dan kekurangan :


Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa
melayang di atas rel, sehingga tidak menimbulkan gesekan.
Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan ada penggantian rel atau

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


22 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat
dihemat). Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya
resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih ada.
Untuk itu dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.

Cara kerja pengeras suara (Speaker)


Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip Gaya Lorentz. Komponen
dasar pengeras suara terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah krucut
yertas yang bersambungan dengan sebuah kumparan suara (silinder
yang dikitari oleh kawat tembaga) dan sebuah magnet hermanen
berbentuk silinder (kutub utara di tengah dan dikelilingi kutub selatan).

Ketika arus dilewatkan pada lilitan kumparan , maka padanya akan


bekerja Gaya Lorentz yang disebabkan oleh magnet permanen. Besar
kecilnya gaya bergantung pada arus yang dihasilkan oleh terminal
pengeras suara sehingga akan menyebabkan maju mundurnya kerucut
kertas yang menumbuk udara sehingga dihasilkan gelombang-gelombang
bunyi sesuai dengan frekuensi pengeras suara. Akan mengalir arus
dari terminal pengeras suara menuju kumparan suara , sehingga
didalam kumparan akan ada aliran elektron yang berada di dalam medan
magnet.

Elektron yang berada di medan magnet akan mengalami Gaya


Lorentz yang dapat menimbulkan maju atau mundurnya kerucut
kertas, sehingga elektron- elektron yang ada disekitar kerucut
bertumbukan dengan udara yang mengakibatkan gelombang bunyi.

Bagaimana Suara dapat dihasilkan ?

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Loadspeaker (Pengeras


Suara), sebaiknya kita mengetahui bagaimana suara dapat dihasilkan.
Yang dimaksud dengan “Suara” sebenarnya adalah Frekuensi yang

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


23 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
dapat didengar oleh Telinga Manusia yaitu Frekuensi yang berkisar
di antara 20Hz – 20.000Hz. Timbulnya suara dikarenakan adanya
fluktuasi tekanan udara yang disebabkan oleh gerakan atau getaran
suatu obyek tertentu. Ketika Obyek tersebut bergerak atau bergetar,
Obyek tersebut akan mengirimkan Energi Kinetik untuk partikel
udara disekitarnya. Hal ini dapat di-anologi-kan seperti terjadinya
gelombang pada air. Sedangkan yang dimaksud dengan Frekuensi
adalah jumlah getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik.
Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada obyek yang
menimbulkan suara, semakin cepat getarannya makin tinggi pula
frekuensinya.

Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker
terdiri dari beberapa komponen utama yaitu Cone, Suspension,
Magnet Permanen, Voice Coil dan juga Kerangka Speaker.

Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat


didengar, Speaker memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari
Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan
magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga
menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah
bagian yang bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian
Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati
Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara
cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


24 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada
Cone Speaker.

Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya,


semakin besarnya Cone semakin besar pula permukaan yang dapat
menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan Speaker juga akan
semakin besar.
Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik
Cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur.
Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil.
Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat
mempengaruhi kualitas suara Speaker itu sendiri.

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita tahu bahwa alat-alat yang mungkin biasa
kita pakai adalah salah satunya dari penerapan Gaya Lorentz, yakni
gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh
arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet. Salah satu
contohnya alat yang sering kita pakai adalah mixer, kipas angina,
motor listrik, speaker dan alat-alat lain yang masih banyak lagi kita
punya yang berdasarkan prinsip dari Gaya Lorentz.

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


25 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Frederick J. Bueche, Alih Bahasa B. Darmawan. 1989. Teori dan Soal-soal Fisika.
Seri Buku Schaum. Erlangga: Jakarta.
2. Sears Zemansky.1982. Fisika untuk Universitas Mekanika, Panas, Bunyi. Bina
Cipta: Jakarta
3. Serway, Jewett. Salemba Teknika, Jakarta. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik.
Salemba Teknika: Jakarta

2020 Fisika Teknik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


26 Tim Dosen Fisika Teknik http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai