Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN


JENIS – JENIS FORMULA KOMERSIL
Dosen Pembimbing

Rachmawati, S. TP, M. Kes

Disusun Oleh

Novita Nurul Hidayah / P07131219022

DIV GIZI Tingkat III Reg A

POLTEKKES KEMENKES ACEH

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
dari mata Pengembangan Formula Makanan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Khususnya kepada dosen pembimbing
Rachmawati, S. TP, M. Kes.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Aceh Besar, 11 Februari 2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan


untukmembentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004). Status
nutrisi normal menggambarkan keseimbangan yang baik antara asupan nutrisi dengan
kebutuhan nutrisi (Denke, 1998; Klein S, 2004). Kekurangan nutrisi memberikan efek yang tidak
diinginkan terhadap struktur dan fungsi hampir semua organ dan sistem tubuh (Suastika,
1992).Terdapat 3 pilihan dalam pemberian nutrisi yaitu diet oral, nutrisi enteraldan nutrisi
parenteral. Diet oral diberikan kepada penderita yang masih bisa menelan cukup makanan
dan keberhasilannya memerlukan kerjasama yang baik antara dokter, ahli gizi,penderita
dan keluarga. Nutrisi enteral bila penderita tidak bisa menelan dalam jumlah cukup,
sedangkan fungsipencernaan dan absorbsi usus masih cukup baik. Selama sistem
pencernaan masih berfungsi atau berfungsi sebagian dan tidak ada kontraindikasi maka diet
enteral (EN) harus dipertimbangkan, karena diet enteral lebih fisiologis karena
meningkatkan aliran darah mukosa intestinal, mempertahankan aktivitas metabolik serta
keseimbangan hormonal dan enzimatik antara traktus gastrointestinal dan liver.

Makanan enteral dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaan pada situasi klinik


yaitu makanan enteral standar yang digunakan untuk pasien dengan fungsi saluran cerna
yang normal dan makanan enteral spesifik yang digunakan pada pasien dengan kondisi
penyakit yang membutuhkan nutrisi khusus misalnya kelainan ginjal, diabetes mellitus dan
kondisi kritis (Lukito et al. 2008) Berdasarkan formulanya makanan enteral juga
dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis formula yaitu formula rumah sakit (FRS) dan
formula komersial (FK). Makanan enteral FRS, dibuat dari beberapa bahan pangan yang
diracik dan dibuat di rumah sakit dengan menggunakan blender. Konsistensi larutan,
kandungan zat-zat gizi, dan osmolaritas dapat
berubah pada setiap pembuatan dan rentan terhadap kontaminasi. Sedangkan makanan
enteral FK, berupa bubuk yang siap dicairkan atau berupa cairan yang dapat segera dipakai.
Nilai gizinya bermacam-macam sesuai kebutuhan; konsistensi dan osmolaritasnya tetap;
praktis menyiapkannya dan tidak mudah terkontaminasi (Simadibrata 2009).Untuk mencapai
keuntungan optimal dari pemberian makanan enteral dimulai dengan memilih formula yang
tepat. Pemilihan formula enteral didasarkan pada kondisi klinis pasien, status penyakit
sebelumnya, kebutuhan metabolik, fungsi gastrointestinal, lokasi masuknya tube dan
diameternya. Seorang dokter dapat memilih formula enteral yang paling sesuai dan efektif dari
sisi biaya dari sejumlah besar variasi produk komersial yang tersedia.Pilihan formula amat
penting untuk keberhasilan pemberian makanan enteral, baik dalam mendukung kebutuhan
metabolik maupun meningkatkan toleransi gastrointestina

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu formula komersial ?

2. Apa saja jenis-jenis formula komersial?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui formula komersial.

2. Untuk dapat mengenal jenis-jenis formula komersial yang berdasarkan fungsi dan
kandungannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Minuman

1. Pengertian Minuman

Pada dasarnya minuman adalah segala bentuk cairan yang pada umumnya masuk
tubuh kita dengan melalui mulut kecuali obat dan soup atau setiap cairan yang dapat di minum,
kecuali obat –obatan. Minuman umumnya merujuk kepada cairan yang ditelan. Pada
umumnya manusia mengonsumsi air putih yang bersih, jernih, dan steril sebagai minuman
utama untuk dikonsumsi dan juga baikuntuk kesehatan. Definisi minuman adalah
segala sesuatu yang dapat dikonsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus. Minuman
umumnya berbentuk cair, namun ada pula yang berbentuk padat seperti es krim atau es lilin.
(Winarti,2006) Minuman adalah segala sesuatu yang diminum masuk ke dalam tubuh
seseorang yang juga merupakan salah satu intake makanan yang berfungsi untuk
membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberi tenaga, mengatur semua proses di dalam
tubuh. (Tarwotjo, 2008)

2. Fungsi Minuman

Ada beberapa jenis atau manfaat minuman bagi tubuh kita, diantaranya :

a.Untuk menghilangkan rasa haus

b.Untuk merangsang nafsu makan

c.Untuk penghangat tubuh

d.Untuk menambah kalori dan energi

e.Untuk membantu pencernaan dan lain sebagainya.

3.Jenis - jenis Minuman

a. Mineral water
Mineral water atau air mineral adalah air yang murni dengan kandungan mineral
yang tinggi. Air mineral dibedakan menjadi 2 :

Natural mineal water (air mineral murni): yaitu Berasal dari sumber mata air
pegunungan atau air tanah dalam bumi yang mempunyai sifat tidak berasa, tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak mengandung bahan - bahan kimia. Air mineral yang
dikonsumsi dibagi menjadi 2 yaitu air mineral yang berasal dari PAM (air sumur) dan air
mineral kemasan. Air mineral ini sebaiknya disimpan dalam kemasan yang bertemperatur
dingin, dan pula baik diminun pada waktu dingin. Air mineral ini tak berwarna, tidak
berwarna dan tidak berbau.

Artificial mineral water (air mineral buatan): Berasal dari campuan antara bahan-
bahan mineral ke dalam air tawar dan ditambah dengan gas carbon dioxide dapat
ditambahkan dengan aroma dari buah - buahan. Yang termasuk dalam minuman jenis ini
adalah soft drinks, tonic soda, ginger ale, lemon drinks, dan orange crush. Sama dengan
air mineral murni air mineral buatan ini harus disimpan dingin dan dimimum langsung
dalam keadaan dingin pula.

b.Refreshing drinks (minuman penyegar)

Minuman yang dicampur dengan soda/air tawar. Termasuk dalam kategoriini


adalah squashes dan syrup.

Squashes adalah minuman yang berbentuk cairan atau bubuk yang diperoleh dari
buah-buahan.

Syrup adalah hasil larutan gula dengan air atau sari buah. Fungsi syrup dalam minuman
adalah sebagai pemberi tambahan pemanis, warna, dan pengaroma. Contoh: Simple syrup
berasal dari gula pasir. Grenadine syrup berasal dari buah delima, Prambos syrup dari buah
raspberry.

Tall drinks (minuman santai): Tall drink banyak dikembangkan menjadi minuman–
minuman spesial yang menjadi unggulan di restoran. Jenis minuman ini seperti milk shake,
strawberry float, cola float, es soda gembira, vanilla blue, dan macam-macam ice cream.
c. Stimulant (minuman perangsang)

Temasuk dalam minuman ini adalah coffee, tea, chocolate, and milk. Coffee dapat
dihidangkan dalam kondisi panas atau dingin coffee panas disajikan dengan coffee cup
disertai gula pasir, susu atau cream sedangkan ice coffee disajikan dengan ice tea glass
disertai simple syrup. Jenis olahan coffee adalah:Black coffee (kopi panas tanpa susu atau
cream), Expresso coffee (kopi panas dibuat dengan alat, mesin expresso), Cappucino coffee
(expresso coffee ditambah dengan busa susudan serbuk coklat.

Teh dapat dihidangkan dingin atau panas. Hot tea atau teh panas dihidangkan
dengan menggunakan tea cup disertai dengan gula pasir, jeruk nipis, atau susu. Sedangkan
ice tea dihidangkan dengan ice tea glass disertai dengan simple syrup dan jeruk nipis.
Susu digolongkan menjadi 2 yaitu susu segar dan susu buatan. Susu segar disajikan dengan
menggunakan highball glass tanpa disertai apapun sedangkan susu buatan (kaleng atau bubuk)
disajikan dengan menggunakan milk cup disertai dengan gula pasir.

Coklat dapat disajikan dingin atau panas, coklat yang disajikan dingin menggunakan
highball glass disertai dengan simple syrup dan susu dingin sedangkan coklat panas disajikan
dengan menggunakan cup disertai dengan gula pasir dan susu panas.

d. Nourishing (minuman bergizi)

Jenis minuman yang mengandung zat-zat makanan atau bergizi. Yang termasuk dalam
kategori ini adalah aneka juice menggunakan bahan dasar buah atau sayuran yang segar.
Setiap buah-buahan dan juga sayur-sayuran dapat dipakai sari buah dengan cara memerasnya
untuk mendapatkan airnya. Contoh: sari buah jeruk, lime, grape fruit, tomat, apel nenas, pepaya,
dan lain-lainnya. Untuk menjaga agar sari buah tersebut tetap segar maka sebaiknya
disimpan dalam ruangan yang bersuhu dingin (10°C). Sari buah ini sebaiknya diminum segar
dan dingin, dan dalam banyak hal digunakan sebagai bahan pencampur untuk
membuat minuman campuran. Squash ini dapat berupa cairan atau serbuk yang didapat
dari sari buah-buahan. Sebelum disajikan untuk minimum squash ini dicampur dengan air
atau soda. Sama halnya dengan sari buah, squash harus disimpan di ruangan yang bersuhu
dingin, sehingga terasa menyegarkan.
e.Minuman Kesehatan

Minuman kesehatan adalah segala sesuatu yang dikonsumsi yang dapat


menghilangkan rasa haus dan dahaga juga mempunyai efek menguntungkan terhadap
kesehatan. (Winarti,2006)

Minuman kesehatan adalah minuman yang memiliki kandungan optimal yang baik
dan sehat dan dapat diperoleh tubuh dari minuman tersebut

4. Formula Enteral

Formula enteral adalah salah satu minuman kesehatan dalam bentuk nutrisi
diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral.
Formula nutrisi diberikan kepada pasien melalui tube kedalam lambung (gastric tube),
nasogastric tube (NGT), atau jejunum, dapat secara manual maupun dengan bantuan pompa
mesin. Rute pemberian nutrisi secara enteral diantaranya melalui nasogastric, transpilorik,
perkutaneus.

Tujuan dari pemberian nutrisi secara enteral adalah untuk memberikanasupan


nutrisi yang adekuat pada pasien yang belum mampu menelan atau absorbsi fungsi
nutrisinya terganggu.Pemberian nutrisi secara enteral juga berperan menunjang pasien
sebagai respons selama mengalami keradangan, trauma, proses infeksi, pada sakit kritis
dalam waktu yang lama.

Berdasarkan formulanya makanan enteral juga dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis
formula yaitu formula rumah sakit (FRS) dan formula komersial (FK). Makanan enteral
FRS, dibuat dari beberapa bahan pangan yang diracik dan dibuat di rumah sakit dengan
menggunakan blender. Konsistensi larutan, kandungan zat-zat gizi, dan osmolaritas dapat
berubah pada setiap pembuatan dan rentan terhadap kontaminasi. Sedangkan makanan
enteral FK, berupa bubuk yang siap dicairkan atau berupa cairan yang dapat segera
dipakai. Nilai gizinya bermacam-macam sesuai kebutuhan; konsistensi dan
osmolaritasnya tetapipraktis menyiapkannya dan tidak mudah terkontaminasi
(Simadibrata 2009).
Ditinjau dari jenis diet dan bahan bakunya, Simadibrata (2009) mengelompokan
makanan enteral FRS menjadi: 1). Makanan cair tinggi energi dan tinggi protein dengan
bahan baku terdiri dari susu full cream, susu skim, susu rendah laktosa, telur, glukosa, gula
pasir, tepung beras, minyak kacang dan sari buah; 2). Makanan cair rendah laktosa
dengan bahan baku terdiri dari susu rendah laktosa, telur, gula pasir, maizena dan minyak
kacang; 3). Makanan cair tanpa susu (bebas laktosa) dengan bahan baku terdiri dari telur,
kacang hijau, wortel jeruk, tepung beras dan gula pasir; dan 4). Makanan khusus untuk
penyakit hati, rendah protein untuk penyakit ginjal, rendah purin untuk penyakit gout
dan diet diabetes.

5. Jenis - jenis Formula Komersial berdasarkan jenis diet

a. Hepatosol

Hepatosol adalah Makanan diet khusus dengan nutrisi lengkap dan seimbang untuk
pasien dengan gangguan fungsi hati seperti : hepatitis, perlemakan hati, sirosis hati, kanker
hati.
Kandungan per 100 gr : Energi 390 kcal, Protein 15,12 gr, leusin2.78 gr, isoleusin 1.67
gr, lemak 3.9 gr, karbohidrat 72.15 gr, serat harian3.33 gr, vitamin dan mineral.

Kandungan Hepatosol :

1) Karbohidrat 71% sebagai sumber energy : Dapat mencegah pemecahan glikogen hati
dan mencegah hipoglikemi.
2) Protein 19% yaitu Asam amino rantai cabang (BCAA) : Untuk memperbaiki
keseimbangan dengan asam amino aromatik sehingga dapat mencegah asam
amino aromatik masuk ke sawar otak yang dapat menyebabkan ensefalopati
hepatik/penurunan kesadaran serta membantu membentuk massa otot.
3) Laktulosa untuk membantu tubuh mengurangi ammonia
4) Lemak 9% yaitu MCT (Medium Chain Trigliceride) sebagai lemak yang siap
dirubah menjadi energi dan tidak membebani kerja hati sehingga aman untuk pasien
gangguan hati.

Cara penyajian : Larutkan 4 sendok takar (60 gr) ke dalam 200 ml air hangat dengan total
kalori 234 kcal.

b. Diabetasol
Susu Diabetasol adalah susudiabetes yang merupakan asupan nutrisi pengganti
makan yang lengkap dan seimbang untuk para diabetesi, dengan kandungan Vitadigest,
serta Indeks Glikemik rendah untuk membantu menstabilkan kadar gula darah pada
penyandang diabetes.

Kandungan diabetasol:

1) Nilai gizinya lengkap dan seimbang, sehingga bisa digunakan sebagai pengganti
makan.
2) Vitadigest, merupakan kombinasi karbohidrat lepas lambat sehingga kenaikan gula
darah setelah makan tidak meningkat secara drastic.
3) Indeks Glikemiknya rendah, sehingga dapat diserap secara perlahan-lahan oleh tubuh.

Kandungan Gizi :Cara penyajian : 4sdk takar (60gr) + 200ml Air hangat. Anjuran: 2 gelas/hari
sebagai pengganti makan utama (pagi dan malam) atau pengganti makan total (Per 60 gr/saji
mengandung kalori 260 kkal). Pemberiannya bisa oral (diminum langsung) atau memakai
sonde.c.NephrisolNephrisol adalah nutrisi pelengkap khusus dengan kandungan protein
yang rendah dan nutrisi lengkap untuk pasien dengan gangguan ginjal kronik tahap
pradialisis (belum dialisis).Kegunaan :Nephrisol memberikan kalori yang cukup
sebagaimakanan pengganti atau tambahan untuk gangguan ginjal.

Nephrisol memiliki kandungan protein dengan komposisiasam amino esensial dan non
esensial yang sesuai.Nephrisol memiliki kandungan vitamin dan mineral yang
sesuai.Nephrisol tidak mengandung laktosa.Nephrisol dapat diberikan secara oral atau melalui
sondeKomposisi: Asam amino esensial termasuk histidin, karbohidrat, lemak, vitamin dan
mineral.MaltodextrinMinyak NabatiSukrosaDosisNephrisol siap diminum atau diberikan
melalui sonde. Secara oral, nephrisol dapat dikonsumsi segera setelah makan. Makanan
sonde, ikuti petunjuk dokter atau ahli gizi dalam pemberian melalui sonde. Nephrisol
yang sudah dilarutkan sebaiknya segera dikonsumsi. Untuk mengganti kehilangan
protein akibat dialisa, Nephrisol dapat dikombinasikan dengan diet protein non selektif
(atau dapat pula kombinasi dengan peptisol) untuk mencapai kebutuhan 1,2 g
protein/kg BB/hari.Cara pemberian:1 sachet (81 g) = 250 kcal dan 2,29 gr asam amino.
Pencampuran 1 sachet Nephrisol dengan 200 ml air dingin akan menghasilkan 250 cc
larutan yang mengandung 250 kcal.

d.PeptisolPepisol adalah diet khusus yang mengandung protein tinggi. 67% dari kalori
berasal dari karbohidrat, 22% dari protein (asupan protein normal adalah 10-15%) dan
11% dari lemak.Biasanya diberikan pada pasien :Stroke, pasca stroke, predan pasca surgery,
infeksi ringan sampai berat, trauma, luka bakarTahap pemulihanBila asupan nutrisi tidak dapat
dipenuhi dari makanan sehari-hariLansia yang membutuhkan asupan protein lebih
tinggiPeptisol mengandung : Kandungan kalori tinggi (1 mL setara dengan 1 kkal)Tingkat
protein tinggi per porsi, yakni 14 gram / saji dalam 250 mLWhey dan kaseinat, sumber protein
yang mudah diserapKadar asam lemak tak jenuh tinggi, secara spesifik omega 3 dan omega 6

Bagi Anda yang rentan / alergi, Peptisol bebas laktosa dan glutenCara Penyajian : Larutkan 5
sendok takar Peptisol ke dalam 200 mL air hangat untuk menyiapkan 250 mL larutan Peptisol
(setara dengan 250 kkal)e.EntramixEntramix adalah produk nutrisi seimbang khusus
dengan distribusi kalori yang tepat. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan gizi normal dengan
58% karbohidrat, 15% protein & 27% lemak.Digunakan ketika ada gangguan makan atau
kurangnya asupan nutrisi harian, seperti pada : 1.Malnutrisi dan anoreksia2.Kesulitan
menelan3.Gangguan pencernaan, seperti mual dan muntah4.Kondisi puasa unuk persiapa pra-
diagnostik atau pra-operatifPada situasi ini, kebutuhan energi jauh lebih tinggi dibandingkan
asupan energi, sehingga tubuh Anda akan menerima nutrisi kurang dari apa yang
dibutuhkan. Dampak yang paling terlihat adalah penurunan berat badan atau penurunan
kualitas hidup. Hal ini terjadi karena Anda kehilangan energi untuk melakukan aktivitas
apapun atau tubuh Anda tidak merespon baik terhadap pengobatan. Ini adalah alasan
mengapa suplemen nutrisi oral seimbang diperlukan.Kandungan :

1.Memiliki kandungan kalori yang tinggi (1 mL setara dengan 1 kkal)2.Dapat digunakan sebagai
pengganti makanan atau camilan3.Memiliki sumber protein yang efektif dari whey dan
kasein, yang mudah diserap sebagai sumber asam amino4.Mengandung kadar asam lemak
tak jenuh, omega-3 dan omega-6 yang tinggi5.Mengandung inulin untuk membantu
menjaga pencernaan yang sehat6.Mengandung selenium dan vitamin C sebagai
antioksidan7.Bebas laktosa dan glutenCara Penyajian :Sajikan dengan melarutkan 4 sendok takar
Entramix ke dalam 200 mL air hangat untuk menyiapkan 250 mL larutan Entramix (260 kkal).

BAB IIIKESIMPULAN1.Formula Komersial berupa bubuk yang siap dicairkan atau berupa
cairan yang dapat segera dipakai. Nilai gizinya bermacam-macam sesuai kebutuhan; konsistensi
dan osmolaritasnya tetapi praktis menyiapkannya dan tidak mudah
terkontaminasi.2.Beberapa produk yang merupakan formula komersial diantaranya yaitu,
hepatosol, diabetasol, nephrisol,peptisol dan entramix.

Formula Komersial (FK)

Ada 10 (Sepuluh) Jenis Formula Komersial :

Rendah / bebas laktosa : tidak tahan terhadap laktosa.

Dengan MCT : malabsorbsi lemak.

Dengan BCAA : sirosis hati.

Protein tinggi : katabolisme meningkat.

Protein rendah : gagal ginjal.

Protein terhidrolisa : alergi protein.

Tanpa susu : tidak tahan protein susu.

Dengan serat : perlu suplemen serat.

Rendah sisa : reseksi usus.

Indeks glikemik rendah : Diabetes Mellitus.

B. Formula Komersil

Makanan formula rumah sakit dibedakan menjadi dua yaitu makanan formula rumah sakit
(zonde) dan makanan formula komersil merupakan bubuk yang siap dicairkan atau berupa cairan
yang dapat segera dipakai. Nilai gizinya bermacam-macam sesuai kebutuhan, konsistensi dan
osmolaritasnya tetap serta praktis menyiapkannya dan tidak mudah terkontaminasi. Makanan
formula komersil bukan menjadi makanan utama atau makanan pokok bagi pasien, tetapi
diberikan sebagai asupan tambahan untuk pasien. Pemesanan makanan formula komersil
berdasarkan kekuatan pasien hari ini (18 februari 2018). Yang dipesan menggunakan bon
pemesanan yang diserahkan ke gudang BMK.

Persiapan Formula Komersil

Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terdapat alur pemberian formula komersil kepada pasien
dengan berdasarkan kekuatan pasien hari ini dengan rekomendasi ahli gizi yang ditulis dalan bon
permintaan dan etiket yang dimasukan kedalam box kemudian dilakukan pengecekan oleh
petugas makanan enteral sesuai dengan formulir yang ada lalu dilakukan penakaran formula
sesuai dengan takaran permintaan pasien. Bon permintaan dapat menjadi acuan jika terjadi
kesalahan atau perbedaan antara etiket dan bon permintaan. Takaran formula komersil terdiri
dari 5 takaran yaitu 15 gr, 30 gr, 40 gr, 50 gr, dan 60 gr untuk entramik dan ensure menggunakan
15 gr dikarenakan 2 jenis formula tersebut paling sering digunakan atau diminta ( untuk takaran
dapat berubah ubah tergantung kebutuhan pasien, takaran formula komersil menggunakan
sendok takar dengan 2 ukuran yaitu besar dan kecil, untuk sendok ukuran besar digunakan untuk
menakar formula enteral sebanyak 15 gr, sedangkan sendok ukuran kecil dapat digunakan untuk
menakar formula enteral sebanyak 10 gr. Kemudian setelah ditakar/ditimbang formula disimpan
dalam plastik zip lock yang terdiri dari ukuran besar dan kecil. Ukuran besar dapat digunakan
untuk formula enteral seberat lebih dari 50 gram, sedangkan plastik zip lock kecil digunakan
untuk formula enteral seberat kurang dari 45 gram. Setelah ditakar kemudian dimasukan dalam
platik bening sesuai dengan bon permintaan dan etiket masing masing pasien ( yang berisi nama
pasien, tanggal lahir, ruangan , jenis formula, air , dan keterangan konsumsi) dan dipetakan
kembali ke dalam box yang kemudian dikirim kebagian dapur diet untuk dilakukan pengecekan
kembali. Setelah dilakukan pengecekan kembali kemudian formula komersil tersebut di
distribusikan ke ruangan pasien masing masing. Setelah sampai ke ruang pasien masing-masing,
lalu formula enteral di seduh menggunakan air panas yang sudah tersedia di ruangan pasien
masing masing.
Dapur enteral hanya menakar atau menimbang seusuai dengan permintaan dan etiket pasien
selanjutnya pengolahan atau penyeduhan dilakukan di ruangan masing masing (sentralisasi).
Khusus ruang anak dan COT tidak melakukan pemesanan langsung ke dapur enteral dikarenakan
2 ruangan tersebut mempunyai stok makanan enteral terkecuali stok dalam ruangan habis maka
dilakukan pemesanan ke bagian dapur enteral.

Standar dan Jenis Formula Komersil

no Nama formula 15 gr 30 gr 40 gr 50 gr 60 gr

1. Peptisol

2. Ensure

3. Ensure nutren

4. Entramix

5. Diabetasol

6. Isocal

7. hepatosol

8. Nephrisol

Distribusi formula

Distribusi formula komersil dilakukan secara desentralisasi yaitu formula komersil di


distribusikan ke ruangan masing-masing pasien sesuai dengan etiket, setelah sampai di ruang
masing-masing pasien, lalu formula enteral diseduh menggunakan air panas yang sudah tersedia
di ruangan masing-masing pasien. Alur pendistribusian susu komersil yaitu setelah susu dikemas
di dalam plastik, kemudian di masukkan ke dalam box masing-masing ruangan sesuai bon
permintaan dan etiket yang berasal dari ruangan. Setelah selesai kemuadian di letakan di kereta
dorong, yang kemudian akan diambil oleh pantry ruangan untuk di bawa keruangan masing-
masing.

Pemberian makanan formula komersil dalam satu hari sebanyak 8 kali yaitu pada pukul
12.00/15.00/18.00/21.00/24.00/03.00/06.00/09.00 WIB. Khusus untuk ruang anak dan COT
tidak melakukan pemesanan langsung ke dapur enteral dikarenakan 2 ruangan tersebut
mempunyai stok makanan enteral terkecuali stok dalam ruangan habis maka dilakukan
pemesanan ke bagian dapur enteral.

Formula Enteral Polimerik

Disebut juga formula utuh karena mengandung protein utuh dan zat gizi lain dalam bentuk
kompleks. Formula polimerik mengandung zat gizi yang lengkap yang baik untuk sistem
digestif fungsional normal, dapat digunakan di rumah sakit maupun perawatan di rumah (home
care). Komposisi formula polimerik yaitu protein utuh sebagai sumber nitrogen,
karbohidrat (dari oligosakarida, maltodekstrin, atau pati), lemak dari minyak nabati,
mineral, dan vitamin. Formula polimerik tidak mengandung laktosa dan gluten. Densitas kalori
bervariasi dari 0,5 – 2 kkal/ml. Densitas 0,5 – 1 kkal/ml digunakan untuk inisiasi formular
enteral sedangkan densitas 1,5 – 2 kkal/ml untuk pasien yang kebutuhan energinya meningkat
atau restriksi cairan. Karena zat gizi tidak dihidrolisis, osmolalitas formula polimerik sekitar 300
mOsm/L yang toleransinya dapat ditingkatkan.3,4

.Jenis – jenis Formula Enteral Jenis formula enteral dikelompokkan berdasarkan bentuk &
komposisi zat gizi makronya, antara lain : 1) Formula polimerik, yaitu formula dengan
komposisi zat gizi makro (protein, lemak, karbohidrat) dalam bentuk utuh/intak. Kandungan
energi 1-2 kkal/ml, dan pada umumnya bebas laktosa.Formula enteral dengan densitas energi
yang tinggi (1,5 – 2 kkal/ml) diperlukan bagi pasien yang membutuhkan pembatasan cairan
seperti paseian gangguan jantung, gangguan paru – paru, gangguan hati/liver, gangguan ginjal,
dan pasien yang tidak mampu menerima makanan dalam volume tertentu (Mahan&Raymond,
2017). Formula ini dapat dikelompokkan lagi menjadi formula standar dewasa, formula standar
anak, dan formula khusus untuk penyakit tertentu seperti formula DM, formula rendah protein,
dll (Sharma&Joshi, 2014). 2) Formula elemental (monomeric)/ semi- elemental (oligomeric),
yaitu formula dengan komposisi zat gizi dalam bentuk sederhana (mudah serap) terdiri dari asam
amino tunggal, glucose polymers, rendah lemak 2-3% dari kalori terdiri dari LCT (long chain
triglycerides). Formula semi-elemental terdiri dari peptida, gula sederhana, MCT (medium
chaintriglycerides).

Anda mungkin juga menyukai