Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN


JENIS – JENIS FORMULA KOMERSIL

Dosen Pembimbing

Rachmawati, S. TP, M. Kes

Disusun Oleh

Novita Nurul Hidayah / P07131219022

DIV GIZI Tingkat III Reg A

POLTEKKES KEMENKES ACEH

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah dari mata Pengembangan Formula Makanan ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Khususnya kepada dosen pembimbing Rachmawati, S. TP, M. Kes.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Aceh Besar, 11 Februari 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

BAB I..........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................................6

A. Minuman.........................................................................................................................................6

1. Pengertian Minuman.........................................................................................................................7

2. Fungsi Minuman..............................................................................................................................8

3. Jenis-jenis Minuman........................................................................................................................9

4. Formula Enteral.............................................................................................................................10

BAB III..............................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan


untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan
untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock
CL, 2004). Status nutrisi normal menggambarkan keseimbangan yang baik
antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi (Denke, 1998; Klein S, 2004).
Kekurangan nutrisi memberikan efek yang tidak diinginkan terhadap struktur
dan fungsi hampir semua organ dan sistem tubuh (Suastika, 1992).
Terdapat 3 pilihan dalam pemberian nutrisi yaitu diet oral, nutrisi enteral
dan nutrisi parenteral. Diet oral diberikan kepada penderita yang masih bisa
menelan cukup makanan dan keberhasilannya memerlukan kerjasama yang
baik antara dokter, ahli gizi,penderita dan keluarga. Nutrisi enteral bila
penderita tidak bisa menelan dalam jumlah cukup, sedangkan fungsi
pencernaan dan absorbsi usus masih cukup baik. Selama sistem pencernaan
masih berfungsi atau berfungsi sebagian dan tidak ada kontraindikasi maka
diet enteral (EN) harus dipertimbangkan, karena diet enteral lebih fisiologis
karena meningkatkan aliran darah mukosa intestinal, mempertahankan
aktivitas metabolik serta keseimbangan hormonal dan enzimatik antara
traktus gastrointestinal dan liver.
Makanan enteral dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaan pada
situasi klinik yaitu makanan enteral standar yang digunakan untuk pasien
dengan fungsi saluran cerna yang normal dan makanan enteral spesifik yang
digunakan pada pasien dengan kondisi penyakit yang membutuhkan nutrisi
khusus misalnya kelainan ginjal, diabetes mellitus dan kondisi kritis (Lukito
et al. 2008) Berdasarkan formulanya makanan enteral juga dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis formula yaitu formula rumah sakit (FRS)
dan formula komersial (FK). Makanan enteral FRS, dibuat dari beberapa
bahan pangan yang diracik dan dibuat di rumah sakit dengan menggunakan
blender. Konsistensi larutan, kandungan zat-zat gizi, dan osmolaritas dapat
berubah pada setiap pembuatan dan rentan terhadap kontaminasi. Sedangkan
makanan enteral FK, berupa bubuk yang siap dicairkan atau berupa cairan
yang dapat segera dipakai. Nilai gizinya bermacam-macam sesuai kebutuhan;
konsistensi dan osmolaritasnya tetap; praktis menyiapkannya dan tidak
mudah terkontaminasi (Simadibrata 2009).
Untuk mencapai keuntungan optimal dari pemberian makanan enteral
dimulai dengan memilih formula yang tepat. Pemilihan formula enteral
didasarkan pada kondisi klinis pasien, status penyakit sebelumnya, kebutuhan
metabolik, fungsi gastrointestinal, lokasi masuknya tube dan diameternya.
Seorang dokter dapat memilih formula enteral yang paling sesuai dan efektif
dari sisi biaya dari sejumlah besar variasi produk komersial yang tersedia.
Pilihan formula amat penting untuk keberhasilan pemberian makanan enteral,
baik dalam mendukung kebutuhan metabolik maupun meningkatkan toleransi
gastrointestinal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu formula komersial ?

2. Apa saja jenis-jenis formula komersial?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui formula komersial.

2. Untuk dapat mengenal jenis-jenis formula komersial yang berdasarkan


fungsi dan kandungannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minuman

1. Pengertian Minuman

Pada dasarnya minuman adalah segala bentuk cairan yang pada


umumnya masuk tubuh kita dengan melalui mulut kecuali obat dan soup
atau setiap cairan yang dapat di minum, kecuali obat – obatan.

Minuman umumnya merujuk kepada cairan yang ditelan. Pada


umumnya manusia mengonsumsi air putih yang bersih, jernih, dan steril
sebagai minuman utama untuk dikonsumsi dan juga baik untuk
kesehatan. Definisi minuman adalah segala sesuatu yang dapat
dikonsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus. Minuman umumnya
berbentuk cair, namun ada pula yang berbentuk padat seperti es krim atau
es lilin. (Winarti,2006)

Minuman adalah segala sesuatu yang diminum masuk ke dalam


tubuh seseorang yang juga merupakan salah satu intake makanan yang
berfungsi untuk membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberi
tenaga, mengatur semua proses di dalam tubuh. (Tarwotjo, 2008)

2. Fungsi Minuman

Ada beberapa jenis atau manfaat minuman bagi tubuh kita,


diantaranya :

a. Untuk menghilangkan rasa haus


b. Untuk merangsang nafsu makan
c. Untuk penghangat tubuh
d. Untuk menambah kalori dan energi
e. Untuk membantu pencernaan dan lain sebagainya.

3. Jenis-jenis Minuman

a. Mineral water
Mineral water atau air mineral adalah air yang murni dengan
kandungan mineral yang tinggi. Air mineral dibedakan menjadi 2 :

Natural mineal water (air mineral murni): yaitu Berasal dari


sumber mata air pegunungan atau air tanah dalam bumi yang
mempunyai sifat tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak mengandung bahan-bahan kimia. Air mineral yang dikonsumsi
dibagi menjadi 2 yaitu air mineral yang berasal dari PAM (air
sumur) dan air mineral kemasan. Air mineral ini sebaiknya disimpan
dalam kemasan yang bertemperatur dingin, dan pula baik diminun
pada waktu dingin. Air mineral ini tak berwarna, tidak berwarna dan
tidak berbau.

Artificial mineral water (air mineral buatan): Berasal dari


campuan antara bahan-bahan mineral ke dalam air tawar dan
ditambah dengan gas carbon dioxide dapat ditambahkan dengan
aroma dari buah-buahan. Yang termasuk dalam minuman jenis ini
adalah soft drinks, tonic soda, ginger ale, lemon drinks, dan orange
crush. Sama dengan air mineral murni air mineral buatan ini harus
disimpan dingin dan dimimum langsung dalam keadaan dingin pula.

b. Refreshing drinks (minuman penyegar)


Minuman yang dicampur dengan soda/air tawar. Termasuk
dalam kategori ini adalah squashes dan syrup.

Squashes adalah minuman yang berbentuk cairan atau bubuk


yang diperoleh dari buah-buahan.

Syrup adalah hasil larutan gula dengan air atau sari buah. Fungsi
syrup dalam minuman adalah sebagai pemberi tambahan pemanis,
warna, dan pengaroma. Contoh: Simple syrup berasal dari gula pasir.
Grenadine syrup berasal dari buah delima, Prambos syrup dari buah
raspberry.

Tall drinks (minuman santai): Tall drink banyak dikembangkan


menjadi minuman– minuman spesial yang menjadi unggulan di
restoran. Jenis minuman ini seperti milk shake, strawberry float, cola
float, es soda gembira, vanilla blue, dan macam-macam ice cream.

c. Stimulant (minuman perangsang)


Temasuk dalam minuman ini adalah coffee, tea, chocolate, and
milk.

Coffee dapat dihidangkan dalam kondisi panas atau dingin


coffee panas disajikan dengan coffee cup disertai gula pasir, susu
atau cream sedangkan ice coffee disajikan dengan ice tea glass
disertai simple syrup. Jenis olahan coffee adalah : Black coffee (kopi
panas tanpa susu atau cream), Expresso coffee (kopi panas dibuat
dengan alat, mesin expresso), Cappucino coffee (expresso coffee
ditambah dengan busa susu dan serbuk coklat.

Teh dapat dihidangkan dingin atau panas. Hot tea atau teh
panas dihidangkan dengan menggunakan tea cup disertai dengan
gula pasir, jeruk nipis, atau susu. Sedangkan ice tea dihidangkan
dengan ice tea glass disertai dengan simple syrup dan jeruk nipis.
Susu digolongkan menjadi 2 yaitu susu segar dan susu buatan. Susu
segar disajikan dengan menggunakan highball glass tanpa disertai
apapun sedangkan susu buatan (kaleng atau bubuk) disajikan dengan
menggunakan milk cup disertai dengan gula pasir.

Coklat dapat disajikan dingin atau panas, coklat yang disajikan


dingin menggunakan highball glass disertai dengan simple syrup dan
susu dingin sedangkan coklat panas disajikan dengan menggunakan
cup disertai dengan gula pasir dan susu panas.
d. Nourishing (minuman bergizi)
Jenis minuman yang mengandung zat-zat makanan atau bergizi.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah aneka juice menggunakan
bahan dasar buah atau sayuran yang segar. Setiap buah-buahan dan
juga sayur-sayuran dapat dipakai sari buah dengan cara memerasnya
untuk mendapatkan airnya. Contoh: sari buah jeruk, lime, grape fruit,
tomat, apel nenas, pepaya, dan lain-lainnya. Untuk menjaga agar sari
buah tersebut tetap segar maka sebaiknya disimpan dalam ruangan
yang bersuhu dingin (10°C). Sari buah ini sebaiknya diminum segar
dan dingin, dan dalam banyak hal digunakan sebagai bahan
pencampur untuk membuat minuman campuran. Squash ini dapat
berupa cairan atau serbuk yang didapat dari sari buah-buahan.
Sebelum disajikan untuk minimum squash ini dicampur dengan air
atau soda. Sama halnya dengan sari buah, squash harus disimpan di
ruangan yang bersuhu dingin, sehingga terasa menyegarkan.

e. Minuman Kesehatan
Minuman kesehatan adalah segala sesuatu yang dikonsumsi
yang dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga juga mempunyai
efek menguntungkan terhadap kesehatan. (Winarti,2006)

Minuman kesehatan adalah minuman yang memiliki kandungan


optimal yang baik dan sehat dan dapat diperoleh tubuh dari
minuman tersebut

4. Formula Enteral

Formula enteral adalah salah satu minuman kesehatan dalam


bentuk nutrisi diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisinya melalui rute oral. Formula nutrisi diberikan kepada
pasien melalui tube kedalam lambung (gastric tube), nasogastric tube
(NGT), atau jejunum, dapat secara manual maupun dengan bantuan
pompa mesin. Rute pemberian nutrisi secara enteral diantaranya melalui
nasogastric, transpilorik, perkutaneus.

Tujuan dari pemberian nutrisi secara enteral adalah untuk


memberikan
asupan nutrisi yang adekuat pada pasien yang belum mampu menelan
atau absorbsi fungsi nutrisinya terganggu. Pemberian nutrisi secara
enteral juga berperan menunjang pasien sebagai respons selama
mengalami keradangan, trauma, proses infeksi, pada sakit kritis dalam
waktu yang lama.

Berdasarkan formulanya makanan enteral juga dapat


diklasifikasikan menjadi dua jenis formula yaitu formula rumah sakit
(FRS) dan formula komersial (FK). Makanan enteral FRS, dibuat dari
beberapa bahan pangan yang diracik dan dibuat di rumah sakit dengan
menggunakan blender. Konsistensi larutan, kandungan zat-zat gizi, dan
osmolaritas dapat berubah pada setiap pembuatan dan rentan terhadap
kontaminasi. Sedangkan makanan enteral FK, berupa bubuk yang siap
dicairkan atau berupa cairan yang dapat segera dipakai. Nilai gizinya
bermacam-macam sesuai kebutuhan; konsistensi dan osmolaritasnya
tetapi praktis menyiapkannya dan tidak mudah terkontaminasi
(Simadibrata 2009).

Ditinjau dari jenis diet dan bahan bakunya, Simadibrata (2009)


mengelompokan makanan enteral FRS menjadi: 1). Makanan cair tinggi
energi dan tinggi protein dengan bahan baku terdiri dari susu full cream,
susu skim, susu rendah laktosa, telur, glukosa, gula pasir, tepung beras,
minyak kacang dan sari buah; 2). Makanan cair rendah laktosa dengan
bahan baku terdiri dari susu rendah laktosa, telur, gula pasir, maizena dan
minyak kacang; 3). Makanan cair tanpa susu (bebas laktosa) dengan
bahan baku terdiri dari telur, kacang hijau, wortel jeruk, tepung beras dan
gula pasir; dan 4). Makanan khusus untuk penyakit hati, rendah protein
untuk penyakit ginjal, rendah purin untuk penyakit gout dan diet
diabetes.
5. Jenis-jenis Formula Komersial berdasarkan jenis diet

a. Hepatosol

Hepatosol adalah Makanan diet khusus dengan nutrisi lengkap


dan seimbang untuk pasien dengan gangguan fungsi hati seperti :
hepatitis, perlemakan hati, sirosis hati, kanker hati.

Kandungan per 100 gr : Energi 390 kcal, Protein 15,12 gr, leusin

2.78 gr, isoleusin 1.67 gr, lemak 3.9 gr, karbohidrat 72.15 gr, serat
harian 3.33 gr, vitamin dan mineral.

Kandungan Hepatosol :
1) Karbohidrat 71% sebagai sumber energi : Dapat mencegah
pemecahan glikogen hati dan mencegah hipoglikemi.

2) Protein 19% yaitu Asam amino rantai cabang (BCAA) : Untuk


memperbaiki keseimbangan dengan asam amino aromatik
sehingga dapat mencegah asam amino aromatik masuk ke
sawar otak yang dapat menyebabkan ensefalopati
hepatik/penurunan kesadaran serta membantu membentuk
massa otot.

3) Laktulosa untuk membantu tubuh mengurangi amonia


4) Lemak 9% yaitu MCT (Medium Chain Trigliceride) sebagai
lemak yang siap dirubah menjadi energi dan tidak membebani
kerja hati sehingga aman untuk pasien gangguan hati.
Cara penyajian : Larutkan 4 sendok takar (60 gr) ke dalam 200 ml air
hangat dengan total kalori 234 kcal.

b. Diabetasol

Susu Diabetasol adalah susu diabetes yang merupakan asupan


nutrisi pengganti makan yang lengkap dan seimbang untuk para
diabetesi, dengan kandungan Vitadigest, serta Indeks Glikemik
rendah untuk membantu menstabilkan kadar gula darah pada
penyandang diabetes.

Kandungan diabetasol:
1) Nilai gizinya lengkap dan seimbang, sehingga bisa digunakan
sebagai pengganti makan

2) Vitadigest, merupakan kombinasi karbohidrat lepas lambat


sehingga kenaikan gula darah setelah makan tidak meningkat
secara drastis

3) Indeks Glikemiknya rendah, sehingga dapat diserap secara


perlahan-lahan oleh tubuh.
Kandungan Gizi :

Cara penyajian : 4sdk takar (60gr) + 200ml Air hangat.

Anjuran : 2 gelas/hari sebagai pengganti makan utama (pagi


dan malam) atau pengganti makan total (Per 60 gr/saji mengandung
kalori 260 kkal). Pemberiannya bisa oral (diminum langsung) atau
memakai sonde.

c. Nephrisol

Nephrisol adalah nutrisi pelengkap khusus dengan kandungan


protein yang rendah dan nutrisi lengkap untuk pasien dengan
gangguan ginjal kronik tahap pradialisis (belum dialisis).

Kegunaan :

 Nephrisol memberikan kalori yang cukup sebagai makanan


pengganti atau tambahan untuk gangguan ginjal.
 Nephrisol memiliki kandungan protein dengan komposisi
asam amino esensial dan non esensial yang sesuai.

 Nephrisol memiliki kandungan vitamin dan mineral yang


sesuai.

 Nephrisol tidak mengandung laktosa.


 Nephrisol dapat diberikan secara oral atau melalui sonde
Komposisi :
 Asam amino esensial termasuk histidin, karbohidrat, lemak,
vitamin dan mineral.

 Maltodextrin
 Minyak Nabati
 Sukrosa

Dosis
Nephrisol siap diminum atau diberikan melalui sonde. Secara
oral, nephrisol dapat dikonsumsi segera setelah makan. Makanan
sonde, ikuti petunjuk dokter atau ahli gizi dalam pemberian melalui
sonde. Nephrisol yang sudah dilarutkan sebaiknya segera
dikonsumsi. Untuk mengganti kehilangan protein akibat dialisa,
Nephrisol dapat dikombinasikan dengan diet protein non selektif
(atau dapat pula kombinasi dengan peptisol) untuk mencapai
kebutuhan 1,2 g protein/kg BB/hari.

Cara pemberian :
1 sachet (81 g) = 250 kcal dan 2,29 gr asam amino. Pencampuran 1
sachet Nephrisol dengan 200 ml air dingin akan menghasilkan 250
cc larutan yang mengandung 250 kcal.
d. Peptisol

Pepisol adalah diet khusus yang mengandung protein tinggi.


67% dari kalori berasal dari karbohidrat, 22% dari protein (asupan
protein normal adalah 10-15%) dan 11% dari lemak. Biasanya
diberikan pada pasien :

 Stroke, pasca stroke, pre dan pasca surgery, infeksi


ringan sampai berat, trauma, luka bakar

 Tahap pemulihan

 Bila asupan nutrisi tidak dapat dipenuhi dari makanan sehari-


hari

 Lansia yang membutuhkan asupan protein lebih tinggi


Peptisol mengandung :
 Kandungan kalori tinggi (1 mL setara dengan 1 kkal)

 Tingkat protein tinggi per porsi, yakni 14 gram / saji


dalam 250 mL

 Whey dan kaseinat, sumber protein yang mudah diserap

 Kadar asam lemak tak jenuh tinggi, secara spesifik omega 3


dan omega 6
 Bagi Anda yang rentan / alergi, Peptisol bebas laktosa dan
gluten

Cara Penyajian : Larutkan 5 sendok takar Peptisol ke dalam 200 mL


air hangat untuk menyiapkan 250 mL larutan Peptisol (setara
dengan 250 kkal)

e. Entramix

Entramix adalah produk nutrisi seimbang khusus dengan


distribusi kalori yang tepat. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan gizi
normal dengan 58% karbohidrat, 15% protein & 27% lemak.
Digunakan ketika ada gangguan makan atau kurangnya asupan
nutrisi harian, seperti pada :
1. Malnutrisi dan anoreksia

2. Kesulitan menelan

3. Gangguan pencernaan, seperti mual dan muntah

4. Kondisi puasa unuk persiapa pra-diagnostik atau pra-operatif


Pada situasi ini, kebutuhan energi jauh lebih tinggi dibandingkan
asupan energi, sehingga tubuh Anda akan menerima nutrisi kurang
dari apa yang dibutuhkan. Dampak yang paling terlihat adalah
penurunan berat badan atau penurunan kualitas hidup. Hal ini terjadi
karena Anda kehilangan energi untuk melakukan aktivitas apapun
atau tubuh Anda tidak merespon baik terhadap pengobatan. Ini
adalah alasan mengapa suplemen nutrisi oral seimbang diperlukan.
Kandungan :
1. Memiliki kandungan kalori yang tinggi (1 mL setara dengan 1
kkal)
2. Dapat digunakan sebagai pengganti makanan atau camilan

3. Memiliki sumber protein yang efektif dari whey dan kasein,


yang mudah diserap sebagai sumber asam amino
4. Mengandung kadar asam lemak tak jenuh, omega-3 dan
omega-6 yang tinggi
5. Mengandung inulin untuk membantu menjaga pencernaan
yang sehat
6. Mengandung selenium dan vitamin C sebagai antioksidan

7. Bebas laktosa dan gluten

Cara Penyajian :
Sajikan dengan melarutkan 4 sendok takar Entramix ke dalam 200 mL air
hangat untuk menyiapkan 250 mL larutan Entramix (260 kkal).
BAB III
KESIMPULAN

1. Formula Komersial berupa bubuk yang siap dicairkan atau berupa cairan
yang dapat segera dipakai. Nilai gizinya bermacam-macam sesuai kebutuhan;
konsistensi dan osmolaritasnya tetapi praktis menyiapkannya dan tidak
mudah terkontaminasi.
2. Beberapa produk yang merupakan formula komersial diantaranya yaitu,
hepatosol, diabetasol, nephrisol,peptisol dan entramix.
DAFTAR PUSTAKA

http://ardi-renn.blogspot.com/2014/02/jenis-jenis-minuman.html diakses 3

Oktober 2018

Winarti, S. 2006. Minuman kesehatan. PT Naga swadaya

Tarwotjo, Soejoeti (2008), Dasar-dasar gizi Kuliner. Jakarta,Grasindo.

Rock CL (2004): Nutrition in the Prevalention and treatment of disease. In:


Cecil Textbook of Medicine 22nd ed editors: Goldman L, Ausiello D. Saunders
Philadelphia.

Denke M, Wilson D (1998): Nutrition and Nutritional Requirements. In:


Harrison’s Principles of Internal Medicine 14th ed Editors: Fauci, Braunwald,
Isselbacher, Wilson, Martin, McGraw-Hill, New York

https://www.scribd.com/upload-document?archive_doc

https://rsupsoeradji.id/makanan-enteral-penatalaksanaan-makanan-dengan
zonde-atau-pipa/

http://repository.unimus.ac.id/1985/3/BAB%20II.pdf

https://www.google.com/search?q=Jenis+Jenis+Formula+Komersial&oq=je

&aqs=chrome.0.69i59l3j69i57j0i512j46i433i512j0i512l2j46i512l2.85159j0j7&so
urceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai