Anda di halaman 1dari 24

Tugas Kimia Unsur

Disusun Oleh :
Balqis Okta Viola (08)

XII IPA 5
SMA NEGERI 4 JEMBER
TAHUN AJARAN 2021-2022
Golongan Alkali
1) Kelimpahan di Alam

Unsur-unsur  logam alkali terletak pada golongan IA dalam sistem periodik unsur, yang
meliputi:  Li (litium), Na (Natirum), K (Kalium), Rb (Rubidium), Cs (Sesium), dan
Fr(Fransium). Unsur alkali dikatakan sebagai logam karena memiliki sifat seperti logam
seperti permukaan yang mengkilap dan penghantar panas yang baik. Unsur-unsur logam
alkali ini sangat reaktif, sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawa. Unsur
logam alkali bersifat sangat reaktif sehingga di alam hanya dalam bentuk  senyawanya.
2) Sifat Periodik
Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1. Oleh karena itu, atom logam alkali
cenderung mudah melepaskan sebuah elektron membentuk ion bermuatan +1
dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Hal tersebut juga dapat dilihat dari energi
ionisasinya yang relatif rendah. Selain itu, perbedaan energi ionisasi pertama dan kedua
juga sangat besar. Secara umum, keteraturan sifat dari Li ke Fr, yaitu:
 jari-jari atom bertambah
 energi ionisasi berkurang
 keelektronegatifan berkurang
 nilai bilangan oksidasi +1 pada keadaan paling stabil
3) Sifat fisis
Titik leleh, titik didih, dan kekerasan logam alkali tergolong relatif rendah. Dari Li ke Fr,
titik leleh, titik didih, dan daya hantar listrik dan panas semakin menurun, kecuali daya
hantar listrik dan panas pada logam Na dan K justru bertambah. Hal ini terkait dengan
ikatan logam pada logam alkali. Semakin banyak elektron yang terlibat pada
pembentukan ikatan logam, semakin kuat ikatan; semakin besar jari-jari atom, semakin
lemah ikatan. Pada atom Na dan K elektron cenderung lebih mudah bergerak bebas.
4) Sifat Kimia
Logam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana terlihat dari energi ionisasinya yang
relatif rendah. Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li ke Fr, begitu juga dengan sifat
reduktor yang semakin kuat. Hampir senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut
dalam air.
 Reaksi dengan air
Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Li
bereaksi agak pelan; Na bereaksi hebat dengan percikan api; K, Rb, dan Cs meledak
jika dimasukkan dalam air. Oleh karena reaksi tersebut sangat eksoterm, gas hidrogen
yang terbentuk akan langsung terbakar.
2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g)           (L = logam alkali)
 Reaksi dengan hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk
senyawa ionik alkali hidrida.
2L(s) + 2H2(g) → 2LH(s)                                  (L = logam alkali)
 Reaksi dengan oksigen
Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida, peroksida, ataupun
superoksida. Dalam jumlah oksigen terbatas umumnya terbentuk oksida.
4L(s) + O2(g) → 2L2O(s)                                   (L = logam alkali)
Namun, jika oksigen berlebihan, Na dapat membentuk peroksida, sedangkan K, Rb,
dan Cs dapat membentuk superoksida.
2Na(s) + O2(g) → 2Na2O2(s)
K(s) + O2(g) → KO2(s)
 Reaksi dengan halogen
Logam alkali bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2) membentuk senyawa garam
halida.
2L(s) + X2 → 2LX(s)                          (L = logam alkali; X = halogen)
5) Warna nyala

6) Pembuatan Logam Alkali


Pembuatan logam alkali dapat dilakukan dengan elektrolisis leburan/cairan garam-
garamnya.
1. Pembuatan natrium
 Natrium dibuat dari elektrolisis leburan NaCl yang dicampur dengan CaCl2.
 Fungsi CaCl2 disini untuk menurunkan titik leleh NaCl. 
 Katode yang digunakan adalah besi, sedangkan anodenya adalah karbon.
 Karena potensial reduksi ion Ca2+ lebih negatif daripada potensial reduksi ion
Na+ maka pada elektrolisis leburan NaCl hanya terjadi reduksi ion Na+.
 NaCl (l) → Na+ (l) + Cl–
 K (-) : Na+ (l) + e → Na (l)
 A (+) : 2 Cl– (l) → Cl2 (g) + 2e
 Natrium cair yang terbentuk di katode mengapung di atas cairan NaCl
kemudian ditampung dalam minyak tanah.
2. Pembuatan logam alkali lain
 Logam alkali lainnya, seperti litium dan kalium dapat dibuat juga dari
elektrolisis cairan LiCl dan elektrolisis cairan KCl.
 LiCl (l) → LI+ (l) + Cl–
 K (-) : Li+ (l) + e → Li (l)
 A (+) : 2 Cl– (l) → Cl2 (g) + 2e
7) Kegunaan Logam Alkali
Unsur Kegunaan
Litium (Li)  Li : digunakan untuk baterai
 Paduan Li dan Al : pembuatan komponen pesawat terbang,
kereta apai dan kerangka sepeda.
 Paduan Li dan Mg : untuk pelapisan baja.
 Li2O : membuat gelas dan keramik kaca.

Natrium  Na : digunakan sebagai cairan pendingin pada reaktor atom,


(Na) sebagai reduktor pengolahan logam.
 NaCl : sebagai garam dapur, pengawet makanan, bahan baku
pembuatan NaOH, logam Na, gas Cl2 dan Na2CO3.
 NaOH (soda kaustik atau soda api) : menetralkan asam, bahan
baku sabun, kertas, deterjen, plastik, tekstil, serat rayon.
 Natrium benzoat : pengawet makanan dan minuman.
 NaNO2 : pembuatan zat warna, pencegahan korosi.

Kalium (K)  K : unsur penting bagi pertumbuhan.


 KOH : bahan baku sabun, detergen, elektrolit baterai, pembersih
saluran air.
 KCl : sebagai pupuk tanaman
 K2CO3 (soda abu) : digunakan untuk industri kaca.
Rubidium  untuk filamen listrik, pembuatan fotosel.
(Rb)
Sesium (Cs)  sebagai katode pada peralatan listrik, pembuatan jam atom.
Golongan Alkali Tanah
1) Kelimpahan di Alam
Unsur-unsur golongan IIA yang dikenal sebagai logam alkali tanah terdiri berilium (Be),
magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra).

2) Sifat Periodik

Konfigurasi elektron valensi logam alkali tanah adalah ns2. Atom logam alkali tanah juga
cenderung mudah melepaskan sepasang elektron membentuk ion bermuatan +2 dengan
konfigurasi elektron stabil gas mulia. Namun, energi ionisasinya lebih tinggi dibanding
logam alkali karena jari-jari atomnya lebih kecil dan elektron valensinya lebih banyak.
Secara umum, keteraturan sifat dari Be ke Ba, yaitu:
 jari-jari atom bertambah
 energi ionisasi berkurang
 keelektronegatifan berkurang
3) Sifat Fisis
Dari Be ke Ba, titik leleh, titik didih, dan daya hantar listrik dan panas cenderung
menurun. Jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode, titik leleh dan sifat-sifat fisis
lainnya seperti rapatan dan kekerasan dari logam alkali tanah lebih besar.
4) Sifat Kimia
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari Be ke Ba. Nilai potensial standar logam
alkali tanah menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang cukup
kuat, bahkan Ca, Sr, dan Ba mempunyai daya reduksi yang lebih kuat dari Na.
 Reaksi dengan air
Ca, Sr, dan Ba bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Magnesium
bereaksi sangat lambat dengan air dingin. Berilium tidak bereaksi dengan air.
M(s) + 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g)         (M = Mg, Ca, Sr, Ba)
 Reaksi dengan hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk
senyawa ionik alkali hidrida.
M(s) + 2H2(g) → MH2(s)                                   (M = Mg, Ca, Sr, Ba)
 Reaksi dengan halogen
Logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk senyawa garam halida.
M(s) + X2 → MX2(s)                                          (M = logam alkali tanah; X =
halogen)
 Reaksi dengan udara
Jika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan nitrogen dan oksigen di
udara membentuk nitrida dan oksida.
3M(s) + N2(g) → M3N2(s)
2M(s) + O2(g) → 2MO(s)                                  (M = logam alkali tanah)
5) Warna nyala
Logam alkali tanah juga mempunyai warna nyala yang khas sebagaimana logam-logam
alkali.

6) Kelarutan
Sebagian besar senyawa-senyawa logam alkali tanah memiliki kelarutan yang kecil atau
sukar larut dalam air. Hal ini membedakannya dari senyawa logam alkali yang umumnya
mudah larut dalam air. Berdasarkan data tetapan hasil kali kelarutan (Ksp),
kecenderungan periodik dari kelarutan senyawa-senyawa logam alkali tanah, yaitu:
a. Kelarutan senyawa hidroksida (M(OH)2), senyawa karbonat (MCO3), dan senyawa
okalat (MC2O4) semakin bertambah dari Be ke Ba, meskipun ada sedikit fluktuasi
pada senyawa karbonat dan senyawa oksalat.
b. Kelarutan senyawa sulfat (MSO4) dan senyawa kromat (MCrO4) semakin berkurang
dari Be ke Ba.

7) Pembuatan Alkali Tanah


Pembuatan logam alkali tanah diperoleh dengan jalan elektrolisiss leburan atau cairan
garam kloridanya, seperti pada proses pembuatan logam alkali.
Contoh :
Logam Mg dapat diperoleh dari elektrolisis leburan/cairan MgCl2 menggunakan
elektrode Fe di katode dan C dianode.
 MgCl2 (l) → Mg2+(l) + 2 Cl– (l)
 K (-) : Mg2+ (l) + 2 e → Mg (s)
A (+) : 2 Cl– (l) → Cl2 (g) + 2e
 MgCl2 (l) → Mg (s) + Cl2 (g)
8) Kegunaan Alkali Tanah
Unsur Kegunaan
Berilium  Kerangka pesawat antariksa, rudal, satelit.
(Br)  Digunakan pada kaca sinar X.
 Pada reaktor nuklir digunakan sebagai moderator netron.
 Paduan Be dan Cu : membuat pegas dan peralatan listrik.

Magnesium  Mg : digunakan sebagai paduan logam yang ringan, mencegah


(Mg) korosi pipa-pipa dalam tanah dan dinding kapal.
 Paduan Mg dan Al (10% – 90%) atau magnalium : digunakan
pada kerangka pesawat serta peralatan rumah tangga.
 MgO : sebagai pelapis tanur, untuk pembuatan gading tiruan,
bahan kembang api.
 Mg(OH)2 : obat sakit maag (antasida), bahan pasta gigi.

Kalsium  Ca : untuk pertumbuhan tulang dan gigi.


(Ca)  CaO (kapur tohor) : zat higroskopis (menyerap air) pada industri
kertas dan baja, kapur tulis.
 CaC2 (kalsium karbida atau batu karbit) : pembuatan gas
asetilena C2H2 yang digunakan untuk pengelasan, membuat
alkohol dan asam cuka.

Stronsium  Sr : bahan baku kembang api.


(Sr)  SrSO4 : bahan baku cat.
 Sr(NO3)2 : memberikan nyala merah pada kembang api.

Barium (Ba)  Ba : bahan baku kembang api.


 BaCO3 : racun tikus.
 BaCl2 : bahan penyamak kulit.

Golongan Gas Mulia


1) Kelimpahan di Alam
Gas mulia adalah unsur-unsur yang berada di golongan VIIIA. Hal ini sebagaimana
selain berfase gas pada suhu ruang, unsur-unsur ini bersifat sangat stabil (sukar bereaksi).
Pada awalnya, unsur-unsur ini dikenal dengan istilah gas inert karena tidak ada satupun
unsur yang bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa. Unsur-unsur gas mulia
terdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn).
Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam gas mulia ditemukan dalam bentuk monoatomik
(atom tunggal). Unsur-unsur gas mulia, kecuali radon, dapat ditemukan di udara pada
atmosfer meskipun dalam konsentrasi yang sangat kecil. Di antara gas mulia, argon
merupakan yang paling banyak terdapat di udara dengan kadar 0,93% dalam udara kering
(bebas uap air). Helium lebih banyak ditemukan dalam gas alam (dengan kadar ~1%)
daripada dalam udara (~0,00052%). Sementara radon berasal dari peluruhan radioaktif
radium dan uranium.
2) Sifat Periodik

 Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron valensi yang oktet, yaitu


ns2 np6, kecuali pada He dengan konfigurasi duplet 1s2.
 Jari-jari atom dari He ke Rn bertambah sebagaimana bertambahnya jumlah kulit
elektron. Konfigurasi elektron dengan kulit valensi terisi penuh demikian
menyebabkan gas mulia cenderung sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Unsur-unsur
gas mulia memiliki energi ionisasi yang sangat besar dan afinitas elektron yang
sangat rendah.
 Energi ionisasi dari He ke Rn semakin berkurang, sebagaimana bertambahnya jari-
jari atom sehingga gaya tarik inti terhadap elektron valensi semakin melemah dan
energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron semakin berkurang.
3) Sifat fisis
Unsur-unsur gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah. Titik
didihnya hanya beberapa derajat Celcius di atas titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih
dari He ke Rn bertambah sebagaimana kekuatan gaya London (gaya dispersi) bertambah
seiring dengan bertambahnya massa atom dan jari-jari atom. Densitas (kerapatan) gas
mulia juga cenderung bertambah dari He ke Rn. Densitas gas dipengaruhi oleh massa
atom, jari-jari atom, dan gaya London. Densitas gas akan bertambah dengan
bertambahnya massa atom dan kekuatan gaya London, namun akan berkurang dengan
bertambahnya jari-jari atom.
4) Sifat kimia
Karena konfigurasi elektron yang stabil, unsur-unsur gas mulia cenderung tidak reaktif
(sangat sulit bereaksi). Hal ini didukung oleh fakta bahwa di alam gas mulia selalu
ditemukan dalam bentuk monoatomik (atom tunggal). Semua gas mulia merupakan  gas
monoatomik, tidak berbau, tidak berwarna, tidak ada rasanya dan sedikit larut dalam air,
kecuali helium dan neon.Namun demikian, para ahli telah berhasil mensintesis senyawa
gas mulia Ar, Kr, Xe, dan Rn. Kereaktifan unsur meningkat dari Ar ke Rn, di mana
dalam reaksi dengan fluorin, Rn dapat bereaksi spontan, Xe memerlukan pemanasan atau
penyinaran dengan sinar UV agar reaksi berlangsung, dan Kr hanya bereaksi jika diberi
muatan listrik atau sinar X pada suhu yang sangat rendah. Unsur He dan Ne ditemukan
tidak mengalami reaksi kimia dan membentuk senyawa. Unsur Ar diketahui bereaksi
dengan HF membentuk senyawa HArF pada suhu 18 K. Unsur Kr dapat bereaksi dengan
F2 membentuk senyawa KrF2 dalam kondisi didinginkan pada −196°C dan diberi
loncatan muatan listrik atau radiasi sinar X. Unsur Xe dapat bereaksi dengan
F2 membentuk tiga senyawa fluorida biner yang berbeda—XeF2, XeF4, dan XeF6—
bergantung pada kondisi reaksi dan jumlah reaktan. Unsur Rn bereaksi secara spontan
dengan F2 membentuk senyawa RnF2.
5) Kegunaan Gas Mulia
Helium (He)
 Helium digunakan sebagai gas pengisi balon udara menggantikan
gas hidrogen karena selain ringan juga bersifat inert.
 Helium cair digunakan untuk pendingin koil logam pada alat scanner tubuh (MRI)
dan juga pendingin dalam penelitian cryogenics dan superkonduktor sebagaimana
titik didihnya yang sangat rendah.
 Helium digunakan sebagai pelarut gas oksigen dalam tabung oksigen penyelam
ataupun tabung oksigen rumah sakit.
Neon (Ne)
Neon digunakan untuk lampu reklame. Hal ini sebagaimana gas neon dalam tabung
bertekanan rendah akan menghasilkan cahaya merah dengan intensitas tinggi jika diberi
tegangan listrik.
Argon (Ae)
 Argon digunakan sebagai gas pengisi dalam beberapa jenis bola lampu karena
sifatnya yang tidak reaktif sehingga filamen wolfram tidak mudah putus.
 Argon digunakan sebagai atmosfer inert pada pengelasan; sintesis kristal tunggal
silikon atau germanium dalam industri semikonduktor; dan eksperimen dalam glove
box di laboratorium.
Kripton (Kr)
Kripton dapat menghasilkan cahaya putih dengan intensitas tinggi jika diberi muatan
listrik sehingga banyak digunakan pada lampu landasan pesawat dan lampu fotografi
berkecepatan tinggi.
Xenon (Xe)
 Xenon digunakan untuk lampu blitz fotografi dan beberapa jenis lampu mobil karena
dapat menghasilkan cahaya putih yang sangat terang dengan adanya muatan listrik.
 Xenon dapat digunakan sebagai obat bius (anestetik). Namun, penggunaannya sangat
terbatas sehubungan dengan harganya yang sangat mahal.
Radon (Rn)
 Radon digunakan dalam radioterapi kanker (terapi radiasi) sebagaimana sifatnya yang
radioaktif.
 Radon dapat menjadi indikator keberadaan mineral radioaktif seperti bijih uranium
dalam tanah, bebatuan, ataupun bahan bangunan.

Golongan Halogen
1) Kelimpahan di Alam
Golongan halogen atau golongan VII A terdiri dari unsur Florin dengan lambang unsur F,
klorin dengan lambang unsur Cl, Bromin dengan lambang unsur Br, Iodin dengan
lambang unsur I, dan Astatin dengan lambang unsur At.
Kelimpahan di alam pun, hampir semua halogen ditemukan di alam dalam bentuk
senyawa garamnya. Florin dan Clorin merupakan unsur golongan halogen yang memiliki
kelimpahan di alam terbanyak. Unsur florin (F) merupakan unsur yang terdapat pada
beberapa mineral di alam seperti floropatit dan mineral flourit. Unsur clorin (Cl)
merupakan unsur yang banyak ditemukan pada garam NaCl di lautan maupun pada
deposit garam. Bromin (Br) memiliki kelimpahan yang kurang, secara umum bromin
terdapat dalam bentuk ion Br yang terdapat pada air laut. Begitupun, unsur Iodin (I)
terdapat di alam dengan kelimpahan yang jumlahnya sedikit. Unsur iodin ditemukan di
alam sebagai garam Natrium Iodida (NaI) yang larut dalam air laut. Selain itu, unsur
iodin juga ditemukan di alam sebagai natrium iodat (NaIO3) dan dalam bentuk garam
nitrat. Unsur astatin (At) merupakan satu-satunya unsur golongan halogen yang tidak
terdapat di alam. Unsur astatin ini memiliki sifat yang berbeda dengan unsur halogen
lainnya, astatin bersifat radioaktif yang akan lebih stabil jika berubah menjadi unsur lain.
2) Sifat periodik
 Jari-jari atom bertambah dari Flour (F) menuju Astatin (At) seiring bertambahnya
nomor atom.
 Energi ionisasi berkurang dari Flour (F) menuju Astatin (At) seiring bertambahnya
nomor atom.
 Secara umum afinitas elektron mengalami penambahan dari Flour (F) menuju Astatin
(At) seiring bertambahnya nomor atom.
 Unsur halogen berkurang dari Flour (F) menuju Astatin (At) seiring bertambahnya
nomor atom. Unsur F merupakan unsur yang paling besar keelektronegatifannya
diantara unsur-unsur lain dalam sistem periodik unsur (SPU).
3) Sifat Fisis
4) Sifat Kimia
1) Kereaktifan
Unsur golongan halogen termasuk unsur yang memiliki sifat sangat reaktif. Hal itu
karena konfigurasi elektron pada unsur halogen memiliki elektron valensi +7 sehingga
memiliki kecenderungan untuk menarik elektron atau membentuk ion halida (X–).
2) Reaksi pada Halogen

5) Pembuatan Halogen
 F2 dan Cl2 dibuat dengan elektrolisis larutan atau leburan
 Br2 dibuat dengan mengasamkan air laut sampai pH 3,5 kemudian kedalamnya
dilewatkan campuran udara dan Cl2.
 I2 dibuat dengan cara mereduksi BaIO3 dengan reduktor NaHSO3.
6) Kegunaan Halogen
Fluorin (F)
 Freon-12 (CF2Cl2) = pendingin (refrigerant) pada AC dan lemari es
 NaF = pengawet kayu
 Tetrafluoro etena (C2F4) = teflon atau panci anti lengket
Klorin (Cl)
 Gas Cl2 = sebagai desinfektan
 KCl = pupuk tanaman
 DDT (dikloro difenil trikloroetana) = sebagai insektisida
Bromin (Br)
 NaBr = obat penenang syaraf
 CH3Br = zat pemadam kebakaran
 C2H4Br2 = meningkatkan mutu bensin
 AgBr = fotografi
Iodin (I)
 I2 = untuk uji amilum pada karbohidrat
 I2 dalam alkohol = obat antiseptik
 CHI3 (iodoform) : zat antiseptik
 NaI, KIO3, NaIO3 : campuran garam dapur untuk pencegah penyakit gondok
Golongan Periode Ketiga
1) Kelimpahan di Alam

Unsur yang terdapat pada baris ketiga pada tabel periodik, mencakup unsur natrium (Na),
magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), sulfur (S), klor (Cl), argon
(Ar).
2) Sifat Periodik
 Jari-jari atom unsur periode 3 dari Na ke Ar semakin kecil, karena dari kiri ke kanan
jumlah nomor atom bertambah dan tidak diikuti pertambahan jumlah kulit sehingga
nomor kulit unsur di periode 3. 
 Energi ionisasi dari Na ke Ar cenderung semakin besar.  
 Afinitas elektron dari Na ke Cl terjadi penyimpangan pada Al dan P . Hal ini karena
muatan inti yang semakin                  positif dan jari – jari atom semakin kecil. Keadaan
ini menyebabkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron yang ditambahkan
semakin kuat sehingga afinitas elektronnya bertambah.
 Keelektronegatifan unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan (Na ke Cl) semakin
besar.
3) Sifat Fisis
4) Sifat Kimia
a. Sifat reduktor/oksidator

b. Sifat logam dan nonlogam

c. Sifat asam dan basa


Sesuai dengan kekuatan logam, semakin ke kiri semakin kuat, maka sifat basa semakin
ke kiri semakin kuat.
5) Pembuatan Unsur Periode 3

6) Kegunaan Unsur Periode 3


Golongan Unsur Transisi Periode Keempat
1. Kelimpahan di Alam
Unsur Transisi (Unsur periode 4) adalah unsur – unsur yang  konfigurasi  elektronnya
berakhir pada subkulit d dan subkulit f. Unsur transisi yang elektron valensinya pada
subkulit d disebut unsur transisi luar,  sedangkan unsur transisi yang elektron valensi 
pada subkulit f disebut unsur transisi dalam. Unsur transisi meliputi unsur skandium (Sc),
titanium (Ti), vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel
(Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).

2. Sifat-sifat unsur transisi

 Bersifat logam dan paramagnetic.


 Membentuk senyawa berwarna.
 Memiliki beberapa bilangan oksidasi.
 Membentuk ion kompleks.
 Dapat bertindak sebagai katalis.
Sifat Logam; logam memiliki warna yang mengkilap, bersifat lunak, serta penghantar
panas dan listrik yang baik. Semua golongan transisi merupakan logam dengan titik leleh
dan titik didih kerapatan lebih tinggi dibanding golongan 1A dan IIA. Hal ini karena
unsur transisi membagi elektronnya pada sub kulit d dan s sehingga ikatannya makin
kuat.
Bilangan oksidasi; logam transisi memiliki bilangan oksidasi +2, +3, atau +4. Berbeda
dengan golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2.

Sifat kemagnetan; merupakan sifat yang dimiliki oleh seluruh atom dan molekul dimana
atom, molekul, dan ion dapat ditarik oleh medan magnet atau yang biasa disebut
paramagnetic. Sedangkan molekul, atom, atau ion yang tidak dapat ditarik oleh medan
magnet disebut diamagnetic.
Ion berwarna; warna-warna ion pada golongan transisi disebabkan oleh tingkat energo
elektron yang hampir sama. Hal ini terjadi karena elektron dapat bergerak ke tempat yang
lebih tinggi dengan mengabsorbsi sinar tampak.

3. Kegunaan Unsur Transisi


a) Skandium, digunakan pada lampu intensitas tinggi.
b) Titanium, digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia (pemutih
kertas, kaca, keramik, dan kosmetik).
c) Vanadium, digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat.
d) Kromium, digunakan sebagai plating logam- logam lainnya. . 5. Mangan, digunakan
pada produksi baja dan umumnya aloy mangan-besi.
e) Kobalt, digunakan untuk membuat aliansi logam.
f) Nikel, digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat, membuat monel.
g) Tembaga, digunakan pada alat-alat elektronik dan perhiasan.
Janji Ku Pada-Mu

Cahaya mentari mulai terlihat dari ufuk timur. Semburat merah keunguan terpancar jelas.
Perlahan cahaya itu memanjat naik ke langit yang dihiasi migrasi burung. Begitu indah. Pantulan
cahaya mentari mengenai setetes embun di helaian daun. Cahaya sang fajar menelisik masuk
melalui celah jendela kamar yang ditempatinya. Tak ayal gadis remaja berumur lima belas itu
langsung membuka kedua matanya. Aku melirik ke arah jam dinding di sudut kamar yang
tersebut.
“Apa? Sudah pukul 6 pagi?”teriakku.
Aku langsung bergegas untuk mandi. Usai mandi, aku berseragam untuk menuju ke
sekolah. Aku menyiapkan segala peralatan untuk sekolah hari ini.
"Violaaaaa........ Ayo cepat sarapan! Ayahmu mau berangkat." Teriak ibuku dari ruang makan.
Di rumah, aku dipanggil Viola. Di sekolah aku dipanggil Balqis. Tak apalah, begitupun
nama lengkap ku Balqis Okta Viola. Aku bersekolah di SMPN 6 Jember, sekarang aku kelas 9.
Aku bergegas menuju ruang makan. Kulihat ibu telah menyiapkan sarapan untukku. Aku
langsung menyantap roti coklat buatan ibu.
Hmmm enak sekali! Batinku.
Lalu aku meneguk segelas susu yang telah ibu buatkan untukku setiap pagi. Padahal
menurutku lebih sehat air putih.
"Nak, kalau minum pelan-pelan saja nanti keselek lho."sindir ibu.
Aku mencium tangan ibuku kemudian aku berpamitan untuk berangkat ke sekolah.
Ternyata di depan rumah, ayah telah menungguku sedari tadi dengan sepeda kuno miliknya yang
dinaikinya. Aku langsung menyusul untuk menaiki sepeda motor tersebut. Bahagia. Itu uang
selalu aku rasakan saat diantar oleh ayah. Meskipun sepeda motor ayah sudah kuno, namun ayah
selalu mengantarkan ku ke sekolah tepat waktu, menjaga keselamatan ku di jalan, bahkan ketika
ayah membawa jas hujan hanya satu ayah rela terkena tetes air hujan asalkan anaknya tak
terkena satu tetes pun. Padahal, seharusnya ayah yang memakai jas hujan itu. Karena jika ayah
sakit, siapa yang akan mengantarkan ku ke sekolah nanti.
Pemandangan padi yang menguning, gunung yang dibalut awan seakan menyapaku di
pagi ini. Sejuk. Itu yang bisa kurasakan. Karena terlalu lama menikmati hal itu, tak terasa aku
telah sampai di depan gerbang sekolahku. Aku turun dan langsung mencium tangan ayah.
"Ayah aku sekolah dulu ya."
"Iya. Semangat untuk hari ini. Kerjakan semampumu. Jangan dipaksakan. Nilai itu urusan
belakangan. Yang penting kamu lancar menjawab soal maka kamu bisa mendapat nilai yang
bagus. Good luck, Nak!"
"Terima kasih, Ayah."
Aku mengembangkan bibirku ke atas sebelum ayah melanjutkan untuk pergi ke tempat
kerjanya. Setelah ayah jauh dari pandanganku, aku memasuki sekolah menuju ke laboratorium
komputer. Ya benar, hari ini aku melaksanakan ujian. Ini ujian sekolah terakhir untukku. Setelah
aku menghadapi berbagi ujian sebelumnya yaitu Ujian Nasional. Sebenarnya aku sangat gugup
saat ini. Padahal berbagai ujian yang aku hadapi sebelumnya, aku baik-baik saja. Mungkin
karena ujian ini penentu kelulusan ku. Tetapi aku mulai menutupinya sejak tadi pagi. Nyatanya
aku tidak bisa menghadapi rasa gugupku ini. Hatiku berdebar bagaikan orang yang sedang jatuh
cinta. Namun nyatanya, aku tidak jatuh cinta. Aku takut untuk menghadapi soal-soal nanti.
Sesampainya di laboratorium komputer, suasana hening. Masih ada beberapa anak yang datang.
Aku duduk di tempat dengan nomorku yang tertera di atas meja. Aku meyakinkan diriku agar
percaya diri untuk menghadapi soal soal nanti. Satu persatu, teman-temanku datang. Mereka
menyemangati satu sama lain.
"Semangat ya Balqis!"
"Semangat Balqis, kamu pasti bisa!"
"Balqis jangan gugup, kamu harus bisa!"
Sorak teman-temanku memenuhi ruang laboratorium pagi ini. Aku tersenyum lebar
sebagai tanda terima kasih kepada mereka. Aku mulai meyakinkan diriku. Kringgggggg! Bel
berbunyi tanda ujian dimulai. Pengawas ujian memerintah untuk segera log in dan mengerjakan
soal karena waktu akan terus berjalan. Aku mulai mengerjakan soal satu per satu yang tertera
dalam layar komputer. Aku sibuk mengingat rumus dan menghitung. Ini pelajaran yang mungkin
tidak disenangi banyak orang, tapi tak tau aku sangat menyukainya. Ya, matematika pastinya.
Aku mengerjakan dengan lancar. Menit demi menit berlalu. Tak terasa waktu ujian kurang 5
menit lagi. Tertinggal satu soal yang tak bisa aku jawab. Menurutku soal ini sangat sulit. Aku
tidak tau bagaimana menghitungnya, bahkan konsep untuk mengerjakannya pun aku tak tahu.
Waktu terus berjalan. Pengawas mengingatkan waktu kurang 2 menit lagi. Tak ada cara lain, aku
mengerjakan dengan cara seperti manusia-manusia umumnya. Ya menghitung kancing baju dan
juga membaca bismillah. Aku menjawab soal sesuai hitungan kancing. Aku segera menekan
tombol finish lalu log out.
"Waktu ujian telah habis, silahkan log out. Dan keluar dari ruangan." Ucap seorang pengawas.
Aku keluar dari ruang ujian. Satu per satu kakiku melangkah menuruni tetangga. Tiba-
tiba ada yang menepuk bahuku dari belakang.
"Hai Balqis!" Sapa Icha yang merupakan sahabatku.
"Hai Cha. Bagaimana lancar?" Sahutku dengan bibir yang mengembang.
"Alhamdulillah lancar. Kamu ingat soal tentang menghitung hari tadi?"tanya Icha dengan tatapan
serius.
" Ya, aku ingat."
"Kau menjawab apa? Aku menjawab Hari Senin." Sambung Icha.
"Aku menjawab hari Kamis, menurutku itu sulit. Jadi aku menjawab dengan membaca bismillah.
Hehehehe!" Jawabku sambil tertawa kecil
"Sebenarnya itu mudah. Aku lupa belajar itu tadi malam."
Memang anak ini agak sombong aku ingin menutup mulutnya itu, tapi dia sahabatku sendiri.
Rajukku dalam hati
"Oh begitu ya. Berarti aku kurang belajarnya. Cha, aku duluan ya. Aku sudah dijemput ayahku
didepan."
"Hmm baiklah. Hati-hati dijalan Balqis." Aku membalasnya hanya dengan menganggukkan
kepala.
Aku pulang ke rumah dengan ayahku. Sesampainya di rumah, aku mengetuk pintu.
Terbukalah pintu tersebut dengan ibu yang telah berdiri di hadapanku. Kucium tangannya dan
aku bergegas ke kamar mengganti baju. Setelah itu aku menuju ruang keluarga. Di sana ayah dan
ibu sedang menonton televisi. Aku menceritakan semua yang terjadi hari ini. Aku bercerita
tentang soal sulit yang ku hadapi tadi. Mereka mendengarkan dengan tatapan serius. Aku
bahagia memiliki orang tua seperti mereka yang bisa sekaligus menjadi sahabat untuk anaknya.
Malam telah tiba, aku melakukan kegiatan rutin ku untuk belajar. Aku memikirkan soal
sulit tadi. Apa benar jawaban Icha ya? Bagaimana nanti jika nilai ku kurang memuaskan?
Kalimat itu mengacaukan pikiranku. Namun, aku berusaha untuk tetap tenang dan berpikir
positif bahwa nilai ku akan bagus. Aku membereskan meja belajar ku dan berlanjut merebahkan
tubuhku di kasur. Aku pun terlelap tidur.
Mentari kembali menyinari bumi. Aku bergegas menuju sekolah dan menghadapi ujian
untuk pelajaran yang lain hari ini. Sampai di sekolah, seperti biasa hening dan sepi. Bel berbunyi
pertanda ujian dimulai. Aku mengerjakan semua dengan lancar. Tak terasa waktu terlalu begitu
cepat. Aku keluar ruangan. Dan benar, Icha selalu ada di sampingku usai ujian.
"Balqis, kamu ingat soal yang orang yang di perahu tadi dengan berat 100 kg? Jawabanku benar
A, aku sudah tanya usai ujian tadi ke Bapak Cahyo."Ucap Icha dengan mengeraskan suara agar
semua anak sekolah mendengar.
"Oh ya? Bagus dong."
"Iya, aku duluan ya. Aku mau bertanya soal yang lain kepada Bapak Cahyo."
Icha berlari kembali menuju ruang guru. Icha memang pintar tapi caper nya ke guru
terlalu berlebihan. Itu yang kurasa selama menjadi sahabatnya. Terlintas di pikiranku bagaimana
bisa dia masih ingat setiap soal tadi, kemudian menanyakan jawabannya apakah benar kepada
Bapak Cahyo. Bapak Cahyo merupakan guru IPA di sekolahku. Aku senang punya temanku
benar jawabannya. Namun, aku mengkhawatirkan diriku sendiri. Aku tidak menjawab A. Aku
merasa down dengan perkataan Icha tadi. Bagaimana jika nilai ku tidak cukup dan aku tidak
lulus. Padahal nanti setelah tamat SMP, aku ingin melanjutkan sekolah di SMA favorit. Aku
tetap mencoba berpikir positif walaupun kalimat itu selalu memenuhi benakku.
Ketakutan itu semakin menghantuiku setelah beberapa hari aku selesai menjalani ujian.
Aku selalu merenung dan berdiam diri di kamar memikirkan nilai ku. Membuatku lupa makan.
Dan membuat khawatir kedua orang tuaku. Aku mencoba baik-baik saja di depan mereka. Aku
belum siap menceritakan masalah ini kepada mereka. Sebenarnya aku ingin memberikan
surprise kepada orang tuaku nanti jika nilai ku bagus dan dapat masuk di SMA favorit yang aku
inginkan. Namun nyatanya aku saja tidak yakin nilai ku bagus di pengumuman kelulusan nanti.
Pukul 02.00 pagi. Aku terbangun dari tidurku. Sunyi nan sepi. Tak terbiasa aku seperti
ini. Apakah mungkin karena terlalu takut untuk melihat nilai ku nanti. Tiba-tiba teringat di
benakku, ibu pernah berkata jika hati kamu gelisah, bangunlah dini hari ambil wudhu dan
ibadah lah di malam itu. InsyaAllah Allah akan mengabulkan permintaan mu. Kulangkahkan
hatiku mengambil wudhu. Ku pakai mukena ku dan berniat dengan penuh harap kepada-Nya.
Aku sholat dengan menangis kepada-Nya. Aku takut hanya tentang perkara sebuah nilai bukan
mengingat akan dosa-dosaku kepada-Nya. Aku menyesal setakut itu akan perkara dunia.
Kuangkat tanganku dan mengangkat kepalaku menengadah ke langit. Memohon kepadanya agar
aku selalu dilapangkan hatinya dan menerima semua dengan ikhlas. Nilaiku adalah buih dari
usahaku. Aku yakin usahaku maksimal, sekarang bagaimana aku bisa bertawakal kepada-Nya
dan menyerahkan takdir hidupku kepada-Nya. Mungkin, aku telah menjadi hamba yang paling
banyak melakukan dosa. Karena aku tak pernah menyerahkan semua hidupku kepada-Nya.
Kadang aku tidak ingat Allah hanya karena aku bisa mengerjakan semua dengan sendiri.
Sekarang aku tersadar bahwa takdir adalah ketetapan Allah namun bisa diganti dengan ikhtiar
dan tawakkal seorang hamba.
Ternyata lusa sudah memasuki bulan Ramadhan. Aku senang dan terharu. Hari demi hari
di bulan Ramadhan kulalui dengan beribadah kepada-Nya. Bersholawat usai melaksanakan
sholat. Berdzikir di tengah malam. Berdoa kepada-Nya dengan penuh harap atas hasil
pengumuman kelulusan nanti sesuai dengan usaha yang telah aku lakukan.
Pagi hari, Icha membagikan sebuah foto dimana disitu tertera jika ingin masuk ke SMA
favorit yang aku inginkan nilai UN nya harus mencapai 30,00 keatas. Rata takut dan gugup
menghampiri ku kembali. Bagaimana ini?. Aku saja menghitung aku salah banyak karena
jawabanku banyak yang tak sama dengan Icha. Mungkin nilaiku dibawah 30,00. Takut. Gugup.
Nervous. Kecewa. Semua campur aduk menjadi satu.
Malam hari tiba, semua orang berlari berlomba-lomba menuju masjid. Melaksanakan
tarawih dan tadarus. Seusai tadarus, ustadzah memberikan sedikit nasihat.
Takdir memang ketetapan Allah. Tetapi jika kita mau berusaha maka takdir buruk bisa diubah
menjadi takdir baik. Jangan pernah menyepelekan Allah terhadap hamba-Nya. Karena rencana
Allah adalah rencana yang terindah bagi hamba-Nya. Allah akan menghancurkan rencanamu
dahulu karena rencamu dapat menghancurkan mu. Bersyukur atas semua yang ada di hidupmu.
Ikhlas dan rasa syukur.
Tujuh kalimat itu selalu terngiang-ngiang di kepalaku. Aku sekarang sedikit tenang. Aku
yakin semua rencana Allah sudah yang terbaik untukku. Benar. Waktu berjalan sangat cepat.
Esok adalah pengumuman kelulusan ku. Aku berada di dua keadaan. Antara gelisah dan sedikit
tenang. Aku berusaha untuk tetap yakin bahwa besok nilai ku bagus dan aku lulus. Aku mulai
memejamkan mataku. Aku tidur terlelap dan bangun di dini hari. Mungkin ini akan menjadi
kebiasaanku. Di malam itu aku berdoa dengan penuh harap. Apapun yang terjadi besok
merupakan rencana terbaik yang Allah berikan kepadaku.
Aku kembali terlelap hingga sinar mentari menyelinap masuk melewati celah jendela
kamarku. Aku bersiap bersama kedua orang tuaku menuju ke sekolah. Sesampainya di sekolah,
telah ramai wali murid dari semua siswa kelas 9 yang ingin mendengar anaknya lulus nanti.
Acara pun dimulai. Pembawa acara membuka acara dengan senyuman lebar dan penuh
semangat. Tiba di acara inti, dimana akan dibacakan tiga besar peraih nilai UN tertinggi. Aku
takut. Kalau aku tidak masuk ke tiga besar itu berarti usahaku menurun. Karena di kelas, aku
mendapat ranking satu. Satu per satu peraih tiga besar itu dipanggil.
"Pertama Razendra Respati dengan nilai 37,50."
"Yang kedua Sefvira Dwi Septiadi dengan nilai 37,00."
Tepuk tangan seluruh undangan bergumuruh di halaman sekolah. Dan tersisa peraih
ketiga. Apakah itu aku? Atau Icha? Aku cemas.
"Dan peraih nilai UN tertinggi ketiga adalah......... "
Pembawa acara sangat menyebalkan. Masih menjeda perkataannya. Membuat suasana menjadi
menegangkan.
"Dengan nilainya 36,10 yaitu Balqis Okta Viola. Tepuk tangan dong!"
Bibirku terbuka lebar mendengarnya. Nilai ku bagus. Aku lulus. Aku naik ke atas
panggung bersama ayah dan ibu. Mataku mulai berkaca-kaca akan rencana indah Allah ini. Kita
berfoto bersama dengan para guru. Semua tersenyum lebar. Seluruh undangan mengabadikan
momen dengan mengambil foto bersama. Aku memeluk ayah dan ibu.
"Ayah, Ibu. Maaf akhir-akhir ini aku terlihat banyak pikiran dan tidak menceritakan semua
kepada kalian. Karena aku ingin memberikan surprise ini kepada kalian. Aku bersyukur menjadi
anak kalian. Do'akan aku untuk sukses kedepannya dan menjadi orang yang bermanfaat bagi
orang lain." Ucapku dengan air mata yang tak bisa kubendung lagi.
"Iya, Nak. Kami bangga kepada kamu. Semoga sukses selalu, Sayang!" Jawab ibu yang tak
kuasa menahan tangis harunya sejak tadi.
"Selamat atas keberhasilannya, anak perempuan Ayah. Anak yang kuat menyimpan masalahnya
selama ini. Ketakutan mu lah yang akan menjadi musuh terbesarmu. Maka lawan itu agar kamu
selalu berhasil seperti ini. Mengerti, Princess?"
Aku tersenyum lebar dan tertawa kecil mendengar perkataan ayah. Kami saling memeluk
dan menyalurkan rasa kebahagiaan dan haru menjadi satu. Kulihat sahabat-sahabatku juga
bahagia atas nilai nya. Mereka saling berpelukan dengan orang tuanya.
Aku bersyukur kepada Allah atas semua ini. Terima kasih telah memberikan keluarga
yang utuh. Orang tua yang selalu mengerti anaknya. Kecerdasan yang ada di otakku. Sekarang
aku sadar bahwa rencana terindah memang rencana milik-Mu. Aku berjanji akan menjadi hamba
yang lebih baik dari sebelumnya. Aku berjanji akan memperbaiki ibadahku. Berjanji untuk selalu
bersholawat di setiap langkahku. Berjanji untuk selalu berdzikir usai sholatku. Sekali lagi, terima
kasih banyak Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Anda mungkin juga menyukai