Anda di halaman 1dari 60

Modul 03

TYRE MAINTENANCE
Tyre Maintenance
Sebelum melaksanakan tyre maintenance, terlebih dahulu lakukan
persiapan sebagai berikut :
1. Alat Pelindung Diri
2. Sparepart Tyre
3. Perlengkapan kerja
4. Standart Tool
5. Dokumen Pendukung
Persiapan – Alat Pelindung Diri
APD Umum - Standart APD Khusus
Persiapan – Sparepart Tyre
Persiapan – Perlengkapan

Alat tulis dan stationery


Persiapan - Standart Tool
1. Pressure Gauge
Tool ini berfungsi untuk mengukur tekanan angin dalam ban, berdasarkan
jenis ukurannya dapat dibagi dua yaitu EM Gauge dan Truck and Bus Gauge.

Note :
1. Gambar keseluruhan Pressure Gauge
2. Skala dial tidak lebih dari 2 psi
3. Filter udara, untuk menahan kotoran
4. Chuck Inflator
Persiapan - Standart Tool
1. Pressure Gauge
Hal yang perlu diperhatikan terhadap pressure gauge perlu diperhatikan hal sbb :

• Penempatan dan penyimpanan


 Tempatkan tool di tempat yang bersih dan kering
 Hindarkan bertumpuk dengan material lain,
 Ada kalanya jarum pressure gauge tidak menunjuk
angka nol pada saat kondisi tanpa tekanan
• Menjaga Kebersihan pressure gauge
 Bersihkan kotoran pada fisik tools setelah
digunakan
 Bersihkan bagian filter / saringan
• Melakukan kalibrasi setiap awal akan digunakan
Persiapan - Standart Tool
1. Tool Pressure Check
a) Tool Kalibarsi Pressure Gauge
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan besaran konvensional nilai
penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan
terhadap standar ukurnya yang mampu telusur (traceable) ke standar
nasional untuk satuan ukuran dan atau internasional.
Persiapan - Standart Tool
1. Tool Pressure Check
a) Tool Kalibarsi Pressure Gauge
Tujuannya :
• Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukkan
suatu instrumen ukur atau deviasi dimensi nasional yang seharusnya
untuk suatu bahan ukur.
• Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional
maupun internasional.
Manfaatnya :
• Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai
dengan spesifikasinya.
Persiapan - Standart Tool
1. Tool Pressure Check
a) Tool Kalibarsi Pressure Gauge
Sebelum digunakan pressure gauge terlebih dahulu dikalibrasi, berikut
tool yang digunakan untuk kalibarasi.

1 2

1. Master gauge untuk mengkalibrasi Pressure gauge


2. Master kalibrasi untuk mengkalibrasi master gauge
Persiapan - Standart Tool
Standart kalibarsi pressure gauge di pama :
1. Pada instalasi master gauge, buka kran buang air untuk
memastikan angin yang dipakai tidak banyak mengandung air,
jika sudah kering tutup kembali.

2. Nyalakan gauge digital pada master


Gauge, setting satuan bacanya
menggunakan psi.
Persiapan - Standart Tool
Standart kalibarsi pressure gauge di pama :

3. Buka kran inlet, Kemudian atur


tekanan angin dengan cara memutar
kran pada regulator ke tekanan check
point rendah ( 90 psi )

4. Masukan chuck pressure gauge ke cek valve di master gauge, hingga


terbaca nilainya
Persiapan - Standart Tool
Standart kalibarsi pressure gauge di pama :

5. Masukan nilai yang terbaca di form kalibrasi harian sesuai kolomnya,

6. Atur tekanan angin di master gauge di check point menengah (110 psi) dan
lakukan seperti langkah no 3 sampai dengan 5. jika selesai...

7. Atur lagi tekanan angin di master gauge di check point tinggi (130 psi ) kemudian
lakukan seperti langkah no 3 sampai dengan 5.
Persiapan - Standart Tool
Standart kalibarsi pressure gauge di pama :

8. Setelah nilai ke tiga titik terukur , lakukan penghitungan dengan formula sbb :
∑ ABS ( PS-PA ) /3
• Ps : Angka Penunjuk Master Gauge
• PA : Angka Penunjuk Pressure Gauge

9. jika penghitungan diatas menunjukan nilai dibawah < 2 maka isi kolom
keterangan dengan “OK” dan jika di antara 2 s/d < 4, tulis ”Not OK”.
Persiapan - Standart Tool
Standart kalibarsi pressure gauge di pama :

10. jika penghitungan diatas menunjukan nilai diatas 4, maka segera buatkan
berita acara kerusakan tool.
11. Isi kolom PIC dengan inisial pelaksana dan bubuhkan tanda tangan dikolom
TTD
12. Isi kolom Nama GL dengan nama GL yang mengetahui aktifitas kalibrasi,
ditambah dengan tanda tangan di kolom TTD
Persiapan - Standart Tool
2. Core Remover
Tool ini berfungsi untuk melepas dan memasang core remover, berdasarkan
jenis ukurannya dapat dibagi dua yaitu large bore (Haltec TL-134), dan standar
Bore (Haltec TL-133).

Cara Penggunaan:
Masukan ujung core remover ke lubang valve, gerakan hingga terkunci
setelah itu putar kekanan untuk memasang atau mengencangkan dan putar
kekiri untuk melepas atau mengendorkan valve core.
Persiapan - Standart Tool
3. Cap Remover
Tool ini berfungsi untuk melepas dan memasang tutup valve steam,
berdasarkan jenis ukurannya dapat dibagi dua yaitu large bore (Haltec TL-
633/2), dan standar Bore (Haltec TL-645).

Cara Penggunaan:
Pasang ujung valve cap remover ketutup valve, putar kekanan untuk memasang
atau mengencangkan dan putar kekiri untuk melepas atau mengendorkan. Selain
tool diatas untuk membuka dan mengencangkan valve cap dapat juga digunakan
kunci pas / ring ukuran 10 atau tang.
Persiapan - Standart Tool
4. Automatic (over) Inflator
Merupakan alat bantu untuk mengontrol pengisian atau penambahan
angin pada roda sesuai tekanan yang diinginkan.
Persiapan - Standart Tool
Penggunaan :
Prosedur setting.
• Hubungkan tool ke sumber arus bertegangan 220V, lalu tekan tombol
(8), maka display (2) akan menyala dan nampak tulisan STP.
• Tekan tombol (9) untuk mengaktifkan semua tombol.
• Selanjutnya tekan tombol (11) untuk menetukan satuan tekanan
pressure misal Psi, Bar atau Kpa.
• Tekan salah satu tombol (7) misal P1, lalu perhatikan display (2).
• Tekan tombol (2) jika akan menaikan nominal angka di display dan
tombol (1) untuk menurunkan.
• Jika angka di display (2) sudah sesuai keinginan, tekan tombol (7) P1
agak lama sampai tampilan di display (2) tidak berkedip lagi.
Persiapan - Standart Tool
Penggunaan :
Prosedur pengoperasian.
• Ulurkan selang angin ke ban yang akan ditambah / diisi anginnya.
• Pasang air chuck ke valve steam roda yang akan di pompa.
• Tekan tombol (7) untuk menentukan target pressure.
• Kemudian tekan tombol (9) untuk memulai proses pemompaan.
• Tekanan angin aktual akan terlihat pada display (4),
• Jika pressure didalam ban sdah tercapai, maka alarm tool akan
berbunyi.
• Tekan tombol (8) untuk mengakhiri pemompaan.
• Lepas air chuck dari valve, dan rapikan selang angin.
• Putus hubungan listrik tool dari sumber dengan cara mencabut plug
(steker) dari stop kontak .
Persiapan - Standart Tool
5. Air Compresor
sebuah alat yang menghasilkan udara bertekanan dengan teknologi piston ,
rotary screw atau vane, baik yang digerakan mesin atau motor listrik
(dinamo), dengan posisi stasik atau mobile. Fungsi dari alat ini digunakan
untuk menambah / mengisi angin dalam ban atau menggerakan tool
pneumatic. Working pressure yang dipersyaratkan dalam PTMS adalah
anatar 10 s/d 12 bar
Persiapan - Standart Tool
Air Compresor Compair
1. Lakukan P2H sebelum mengoperasikan,
meliputi fuel, oil engine, aki dll.
2. Putar switch pada posisi “on”
3. Putar switch “start” pada panel kompresor.
4. Tunggu kompresor idle selama 2 menit
5. Setelah idle 2 menit lalu tekan tombol turbo
6. Kompresor mobile beroperasi dalam kondisi normal
7. Sebelum mematikan, tunggu kompresor idle selama 1 menit kemudian
purat ke switch off
8. Putar switch ke posisi “OFF”
Persiapan - Standart Tool
6. Tread Depth
Tool ini berfungsi untuk mengukur tinggi tread ban, berdasarkan jenis
ukurannya dapat dibagi dua yaitu EM Gauge (Haltec N-1410) dan Truck and
Bus Gauge (Haltec GA-190).

Cara Penggunaan:
Turunkan jarum skala tread depth secukupnya, lalu tancapkan di area ukur
ban. Tekan gagang tread depth sampai dapat nilai dari tinggi tread.
Persiapan - Standart Tool
7. Tyre Lever / Bar
Tool ini terbuat dari besi ada yang berbentuk pipih dan ada yang berbentuk
bulat dengan lekuk / profile yang bervariasi tergantung kebutuhan dan jenis
aktifitas yang dikerjakan.

Cara Penggunaan:
Gunakan ujung uang lancip / pipih untuk mencongkel batu yang terselip pada lug,
atau tanah liat yang menempel pada ban dan menutupi bagian valve.
Persiapan - Standart Tool
8. Tyre Probe
Tool ini terbuat dari besi ada yang berbentuk bulat dan mempunyai
ujung yang runcing, fungsi tool ini untuk mengetahui kedalaman luka

Cara Penggunaan:
Tusukan bagian yang runcing ke luka (cut) di ban, liat garis di ujung bagian
yang runcing , jika kedua garis keliatan maka lukanya kurang dari 8mm
Persiapan - Standart Tool
9. Hose Reel + Air Chuck
Hose reel dan air chuck disatukan berfungsi untuk menyalurkan angin
dari kompresor kedalam ban.

Cara Penggunaan:
Ulurkan hose riil yang terhubung dengan sumber angin sampai ke roda yang
akan di isi anginnya, kemudian masukan ujung air chuck ke valve steam dan
biarkan angin mengalir masuk ke roda.
Persiapan - Standart Tool
10. Common Tools

Disebut juga peralatan tangan seperti :


1. Obeng minus
2. Tang Kombinasi
3. fast grip
4. Kunci ring /pas
10,13,17,19,22,24,27
Persiapan – Dokumen Pendukung
1. FORM PENGECEKAN PRESSURE
DAN KONDISI BAN - MINING
Form pengecekan pressure dan kondisi harian ban mining adalah form
yang digunakan untuk mencatat hasil pengukuran pressure dan kondisi
ban serta kelengkapan acesories yang ada di tire. Adapun cara
pengisiannya adalah sebagai berikut :

1. TGL : Diisi dengan tanggal pengukuran dan pengecekan


dilakukan.

2. SERVICEMAN : Diisi dengan nama man power yang melakukan


pengechekan.

3. UNIT : Diisi dengan code number unit yang di check.

4. HM/KM : Diisi dengan hourmeter/kilometer unit yang di check.

5. JAM : Diisi dengan waktu/jam saat unit mulai dicheck.

6. PRESSURE : Diisi dengan hasil pengukuran pressure untuk


masing-masing posisi.
7. X : Diisi dengan tanda checklist apabila ada luka robek mengenai
karet pada posisi ban yang di check.
Persiapan – Dokumen Pendukung
1. FORM PENGECEKAN PRESSURE
DAN KONDISI BAN - MINING
8. XX : Diisi dengan tanda checklist apabila ada luka robek hingga
mengenai kawat pada posisi ban yang di check.

9. TL : Diisi dengan tanda checklist apabila ada tread lifting


pada posisi ban yang di check.

10. SP : Diisi dengan tanda checklist apabila ada separation pada posisi ban yang dicheck.
11. SC : Diisi dengan tanda checklist apabila ada shoulder cut pada posisi ban yang di check.
12. TAMBAH ANGIN : Diisi dengan tanda checklist pada posisi ban yang ditambah pressurenya.
13. TUTUP PENTIL : Diisi dengan tanda checklist apabila terdapat tutup pentil pada posisi ban yang dicheck.
14. STUD & NUT : Diisi dengan tanda checklist apabila kondisi nut lengkap dan bagus dan tulis kurang apabil di temukan
nut hilang/kurang.
15. PRESSURE COND : Diisi dengan kondisi pressure saat dicheck apakah sedang dalam keadaan panas (Hot) atau dingin(Cold).

16. ROCK EJECTOR : Diisi dengan kondisi rock ejecktor posisi kiri dan kanan, apabila ada dan masih bagus di beri tanda checklist
namun apabila tidak ada atau rusak diberi tanda silang.
17. LOCK GESER : Diisi dengan memilih salah satu kondisi Lock valve Ya atau tidak.
18. KETERANGAN : Diisi apabila ada hal yang perlu menjadi perhatian
Persiapan – Dokumen Pendukung
2. FORM PENGECEKAN PRESSURE
DAN KONDISI BAN - HAULING
Form pengecekan pressure dan kondisi harian ban HAULING adalah
form yang digunakan untuk mencatat hasil pengukuran pressure dan
kondisi ban serta kelengkapan acesories yang ada di tire. Adapun cara
pengisiannya adalah sebagai berikut :

1. TGL : Diisi dengan tanggal pengukuran dan pengecekan


dilakukan.

2. UNIT : Diisi dengan code number unit yang di check.

3. HM/KM : Diisi dengan hourmeter/kilometer unit yang


di check.
4. JAM : Diisi dengan waktu/jam saat unit mulai dicheck.

5. PRESSURE : Diisi dengan hasil pengukuran pressure untuk


masing-masing posisi.

6. KONDISI TYRE : Diisi dengan kode huruf sesuai dengan


standart reason removal.
Persiapan – Dokumen Pendukung
2. FORM PENGECEKAN PRESSURE
DAN KONDISI BAN - HAULING
7. TAMBAH ANGIN : Diisi dengan centeng (V) apabila ada
penambahan angin

8. TUTUP PENTIL : Diisi tanda silang (X) bila ada deviasi dan
beri tanda Ubila deviasi sudah diperbaiki

9. RIM : Diisi tanda centang (V) apabila ada kerusakan di rim

10. STUD & NUT : Diisi dengan jumlah Stud atau Nut yang rusak.

11. Std Pressure : Diisi dengan standart pressure

12. MANPOWER : Diisi dengan nama man power yang melakukan


pengechekan.

13. Dicheck oleh : Diisi dengan nama GL


Persiapan – Dokumen Pendukung
3. FORM CHECK TREAD
Form check tread adalah form yang digunakan untuk mencatat hasil pengukuran
kedalaman tread yang dilakuakn secara berkala, Adapun cara pengisiannya adalah
sebagai berikut :

1. TYREMAN : Diisi dengan nama man power yang melakukan pengechekan.


2. CODE UNIT : Diisi dengan code number unit yang di check
3. POS : Diisi dengan posisi ban unit yang di check.
4. S/N : Diisi dengan serial number ban untuk posisi yang dicheck sesuai dengan
yang tercatat di sistem.
5. S/N ACTUAL : Diisi dengan serial number ban untuk posisi yang dicheck sesuai
dengan hasil pengechekan dilapangan.
6. SIZE AND PATERN : Diisi dengan ukuran dan patern ban untuk posisi yang
dicheck sesuai dengan hasil pengechekan dilapangan.
7. TREAD : Diisi dengan kedalaman tread untuk posisi yang dicheck sesuai dengan
yang tercatat disistem.
8. TREAD ACTUAL : Diisi dengan hasil pengukuran tread untuk posisi yang dicheck
sesuai dengan hasil pengechekan dilapangan.
9. HM/KM Diisi dengan pembacaan hourmter / kilometer unit saat
pengechekan dilakukan.
10. TGL : Diisi dengan tanggal saat unit dilakukan pengechekan.
11. JAM : Diisi dengan jam saat unit dilakukan pengechekan.
Persiapan – Dokumen Pendukung
4. FORM KALIBARSI
Persiapan – Dokumen Pendukung
5. DOKUMEN KESELAMATAN ( JSA )
Dokumen ini digunakan sebagai acuan
Angin dingin :
Angin Panas :
Persiapan – Dokumen Pendukung
6. LIST STANDARD PRESSURE
Dokumen untuk acuan standart pressure yang diisikan ke
dalam ban.

Pressure sendiri menurut jenisnya atau berdasarkan


temperaturnya tekanan angin dibedakan menjadi 2,
yaitu:

1. Cold pressure
Kondisi pressure ban saat awal di setting ( belum
running ) dan belum mengalami perubahan suhu,
sehingga tekanan angin ban tidak terjadi
pemuaian.

2. Hot pressure
Kondisi pressure ban saat ban sudah running dan
mengalami pemuaian , sehingga cenderung lebih
besar dari cold pressure
Bagaimana Tekanan Angin Ditentukan ?
Metodologi
1. Temukan nilai load / tyre atau beban yang diterima oleh Ban, caranya :
a. Metode penimbangan berat kendaraan ( weight study )
b. Metode penghitungan ( Jika tidak memungkinkan dilakukan penimbangan )

2. Bandingkan data beban per Axle ( hasil weight study atau Hitungan ) dengan Daftar / table DAB di
Data Book Tyre
a. Jika Beban peraxle aktual masuk dalam range DAB, maka tekanan angin akan sesuai
spesifikasi ban

b. Namun Jika Beban per-axle diatas table DAB maka berlaku setiap kenaikan 1% beban ,
tekanan akan dinaikan 2 % dengan batasan
• Radial OTR maksimum 7 %
• Bias OTR maksimum 15 %
Bagaimana Tekanan Angin Ditentukan ?
Menetukan beban per-tyre
a) Metode penimbangan berat kendaraan ( Weight Study )
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

Aspek yang paling penting dalam menjalankan Weight study adalah :


1. Timbangan dan Ramp harus sama tinggi (level) agar didapatkan data atau penunjukan
yang akurat.
2. Lebih disarankan untuk membuat Ramp dari pada mengubur
timbangan ( pad ) di dalam tanah, hal ini bertujuan agar
pergeseran dan kebanjiran disebabkan ketidak rataan dan
ketidak padatan lantai drainase
Bagaimana Tekanan Angin Ditentukan ?
Menetukan beban per-tyre
3. Area timbangan harus memenuhi syarat / krateria sbb :
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

– Strategis
– Tanah keras dan bebas dari Undulasi
– Memiliki space yang cukup untuk manuver unit

Disposal area

Not Recommended Recommended


Bagaimana Tekanan Angin Ditentukan ?
Menetukan beban per-tyre
4. Truck sebaiknya ditimbang dengan arah datang dari dua arah. Tujuannya agar
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

timbangan level dan terkalibrasi dengan benar


5. Job Safety analis ( JSA ) dan Standard Operation Presuder ( SOP ) yang berlaku
tetap menjadi acuan dalam pelaksanaan
Bagaimana Tekanan Angin Ditentukan ?
Contoh Study Beban oleh Michelin di Site KIDECO
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

4 Unit Kom 730E : 4 Unit Kom HD 785-5


- Ave. payload 209.6 tonnes of 200 tonnes target - Ave. payload 119.0 tonnes of 95 tonnes target
- 4 passes of Hitachi EX3600 - many passes of PC1100
- 5 times weighing - 5 times weighing

6 Unit Kom HD785-5 7 Unit Euclid Hitachi EX1700


- Ave. payload 106.2 tonnes of 95 tonnes target - Ave. payload 110.2 tonnes of 110 tonnes target
- 4 passes of Hitachi EX2500 - 4 passes of Hitachi EX2500
- 5 times weighing - 5 times weighing
Bagaimana Tekanan Angin Ditentukan ?
Contoh Study Beban oleh Michelin di Site KIDECO
Cara Menentukan Standart Pressure Ban
Bagaimana Tekanan Angin Ditentukan ?
Menetukan beban per-tyre
b) Metode penghitungan
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

Untuk menentukan tekanan angin pada ban dengan


metode di hitung, gunakan sumber –sumber
informasi sbb :
Bagaimana Tekanan Angin Ditentukan ?
Contoh mencari beban menggunakan penghitungan
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

Tentukan beban yang di terima


oleh tyre, gunakan sumber
informasi Technical Data Book
unit Sesuai spesifikasinya
Bagaimana Tekanan Angin Ditentukan ?
Menetukan pressure -tyre
Setelah nilai beban aktual yang di terima tyre didapat gunakan sumber teknikal data
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

book :
• Cari Grafik sesuai type mesin ( kendaraan )

• Temukan ukuran dan PR atau Star Rating


• Baca DAB dan Tekanan Angin
Membaca Beban dan Grafik Tekanan Angin – Earth Mover ( Cat 789 B)

Ukuran Ban: 37.00R57

Berapa tekanan angin yang benar ?


* EVW , ** GVW

: Select Heaviest Load Condition


Membaca Beban dan Grafik Tekanan Angin – Earth Mover ( Cat 789 B)

FRONT : 52,391 kg : 51,500 kg


Over 1.73%

REAR : 53,185 kg : 51,500 kg


Over: 3.27%
Kelebihan Beban
*Jika terjadi kelebihan beban, tekanan angin dingin harus ditingkatkan untuk
mengkompensasi beban yang lebih tinggi. Setiap kenaikan beban 1%, tekanan angin
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

harus dinaikkan 2% dengan batasan

Tekanan angin dingin sebaiknya tidak melebihi 120psi (825kPa).


Di atas itu kelebihan beban akan lebih tinggi dari DAB yang berakibat pada
menurunnya performance dan harus disetujui pabrikan ban karena menyangkut
komitmen warranty.

FRONT : 1.73% beban = 3.46% press. 102 psi × 1.34 = 105.5 psi

REAR : 3.27% beban = 6.54% press. 102 psi x 1.65=108.7 psi


Membaca Beban dan Grafik Tekanan Angin –
Articulated dump truck ( volvo a25C : 6x6 )
Tire Size : 23.5R25
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

: Pilih Kondisi ban terberat


Membaca Beban dan Grafik Tekanan Angin –
Articulated dumpt truck ( volvo a25C : 6x6 )
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

Front : 7,148 kg
3.75 bar

Rear : 5,839 kg
3.00 bar
Membaca Beban dan Grafik Tekanan Angin
Wheel Loader ( Komatsu 500-1 )
A) Static Tipping Load : 21,720kg
B) Beban pada Loading Condition
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

(Empty vehicle weight + Static tipping load) /2


(28,899 kg + 21,720 kg) /2 = 25,310 kg/tire

( For referring 10km/h table )


25,310 / 1.6 = 15,819 kg/tire
Tire Size : 265R25
Membaca Beban dan Grafik Tekanan Angin –
Wheel Loader ( Komatsu 500-1 )
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

: Pilih Kondisi ban terberat


Membaca Beban dan Grafik Tekanan Angin –
Wheel Loader ( Komatsu 500-1 )
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

FRONT
STATIC(A) : 15,819 kg ......... 5.50 bar
LOADED(B) : 13,384 kg ........ 4.50 bar
REAR
EMPTY (B) : 7,369 kg
Far below 4.00 bar

Front : 5.50bar
Rear : above 3.5 Untuk menghindari rim slip
Pengetahuan!

Biasanya tidak disebutkan distribusi berat pada katalog Loader.


Cara Menentukan Standart Pressure Ban

Pada katalog
weight distribution Dimensi Mesin
Vehide weight
Front Rear
Empty 28,899kg 49% 51% Operating weight
Loaded 37,179kg 72% 28%
Static tipping load
Bucket capacity

Bagaimana mendapatkannya ?
Gunakan Rumus Berikut!
WF
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

WR WF WB WE WB
L1 L2 L1 L2

L1 : diketahui
L1×WE+(L1+L2) ×WB = L1×WF
L2 : diketahui
(L1 + L2) WE (Beban axle depan Kosong) :
WF = WE+ ×WB diketahui
L1
WB( Berat Bucket ) : diketahui
WF(Beban axle depan Loaded) : tidak
Berapa Beban yg Harus Diangkat Roda Depan?
Spesifikasi Loader
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

MODEL : KOM WA800-2


MATERIAL : SANDSTONE-GRANITE
LOCATION : BILBAO PORT
TIRE SIZE : 45/65R45 *1
A : Jarak A = ( 3.9 )m B
B : Jarak B = ( 5.3 )m A
Beban Berat Kosong pada Roda (Operating Weight*) = 96 ton
* Operating Weight = Empty Vehicle Weight
C : Front Axle = Operating Weight*/2
= 96 ton/2 ...48 ton ( Weight tyre = 24 ton )

D : Rear Axle = Operating Weight*/2


= 96 ton/2 ... 48 ton ( Weight tyre = 24 ton )
E : Bucket Capacity = 10.5m3

F : Density of Material = 1.8 ton/m3 , (lihat di data book ban )


Berapa Beban yg Harus Diangkat Roda Depan?
2. PERHITUNGAN
Cara Menentukan Standart Pressure Ban
Pengetahuan!
Estimasi Temperatur Angin Ban:
(Boyle-Charles law)
V:Volume
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

P: Tekanan Absolut(1 + bar)


T: Temperatur Absolut(273+OAT℃)

(CONTOH 1)
18.00R33*2VELS E2A LS
Dipompa hingga 102psi (7.0 bar) @ 25 ℃
Jika tekanannya 131psi (9.0 bar), Suhu udara dalam ban?

(Yellow zone)
Pengetahuan!
Rekomendasi Tekanan Angin Thd Beban:
Cara Menentukan Standart Pressure Ban

OR Radial For BIAS

( Contoh )

14.00R25 *3 VCH,
DAB= 13,500 kg @ 10 km/H, 10 bar, DAB @ 7 bar ?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai