Anda di halaman 1dari 4

1.

Surat Ali Imran Ayat 144: “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh
telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu
berbalik ke belakang (murtad)? barang siapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak
dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun, dan Allah akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur.” Surat ini menjelaskan bahwa nabi Muhammad
merupakan sosok yang harus diteladani dan dicontoh amal perbuatanya, seperti
periodesasi kenabian yang lainya ketika ditingggalkan maka mereka akan berkhianat.
Maka dari itu nabi Muhammad haruslah menjadi patron bagi seluruh muslim di dunia.
2. Macam macam akhlak
a. Akhlak kepada Allah, Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atau
perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Allah
sebagai khaliq. Akhlak yang baik kepada Allah adalah ridha terhadap hukum-Nya
baik secara syar’i maupun secara takdir. Ia menerima hal itu dengan lapang dada dan
tidak mengeluh. Jika Allah menakdirkan sesuatu kepada seorang muslim yang tidak
disukai oleh muslim itu, dia merasa ridha, menerima, dan bersabar. Ia berkata dengan
lisan dan hatinya: Aku ridha Allah sebagai Rabbku. Jika Allah menetapkan hukum
syar’i, ia pun ridha dan menerima. Ia tunduk kepada syariat Allah Azza Wa Jalla
dengan lapang dada dan jiwa yang tenang.
b. Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman. Semua orang
Islam mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Makna
mengimani ajaran Rasulullah SAW adalah menjalankan ajarannya, menaati
perintahnya. Ahlus sunnah mencintai Rasulullah SAW dan mengagungkannya
sebagaimana para sahabat beliau mencintai beliau lebih dari kecintaan mereka kepada
diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Sebagimana sabda Rasulullah saw, yang
artinya, ”Tidak beriman salah seorang diantara kamu, sehingga aku lebih dicintai
olehnya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya, (HR.
Bukhari Muslim)
c. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena guru
merupakan  motivator terbaik yang harus kita junjung tinggi. Bahkan di dalam Islam,
guru merupakan orang berilmu yang harus benar-benar dihormati selagi apa yang
disampaikannya benar dan sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul. Karena
dengan keberadaan guru kita dapat memperoleh ilmu yang tak terbatas. Maka
hendaknya kita bersikap seperti yang sudah dianjurkan oleh ulama-ulama
sepertidalam satu hadist yang menyatakan:
“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala
kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara.” (HR. Bukhari)
d. Salah satu ajaran paling penting setelah ajaran Tauhid adalah berbakti kepada kedua
orang tua. Bahkan, menurut pendapat banyak ulama, ajaran berbakti kepada kedua
orang tua ini menempati urutan kedua setelah ajaran menyembah kepada Allah S.w.t.
Ada tiga kelompok yang disebut orang tua dalam ajaran Islam. Pertama, “‫األب الذي‬
‫ “ولدك‬: bapak-ibu yang melahirkan, yaitu bapak-ibu kandung. Kedua, “‫“األب الذي زوجك‬
: bapak-ibu yang mengawinkan, yaitu bapak-ibu mertua. Ketiga, “‫ذي علمك‬FF‫ “األب ال‬:
bapak-ibu yang mengajarkan, yaitu bapak-ibu guru. Ketiga kelompok inilah yang
diwajibkan atas kita untuk menghormati dan berbuat baik kepadanya.

e. Salah satu yang wajib kita berakhlak baik kepadanya adalah guru, mereka yang
mengajarkan berbagai macam ilmu kepada kita.Guru layaknya orang tua kita di
sekolah. Jadi sudah selayaknya untuk kita hormati, muliakan dan berbuat baik kepada
mereka-mereka semuanya.
f. Perselisihan dan pertengkaran diantara kaum muslim, adalah akibat tidak menjadikan
Al Qur’an sebagai petunjuk. Selama ini, kita merasa diri sudah beriman, paling
shaleh, dan merasa sudah menjalankan sunnah-Nya. Sementara ia tidak menyadari
dirinya telah merendahkan martabatnya terhadap sesama muslim, selalu berprangsaka
tidak baik dan menggunjing keburukannya. Dalam hadits yang lain, Rasulullah Saw
bersabda:“Perumpamaan mukmin dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang
adalah ibarat satu satu tubuh, apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh
tubuhnya turut merasakan hal yang sama, sulit tidur dan merasakan demam.” (HR.
Muslim).

3. Akhlak mahmuudah dan akhlak madhmuumah


a. Akhlak-akhlak baik (mahmudah) meliputi : ikhlas, sabar, syukur, khauf (takut
kemurkaan Allah), Roja’ (mengharapkan keridhaan Allah), jujur, adil, amanah,
tawadhu (merendahkan diri sesama muslim), bersyukur dan akhlak terpuji lainnya.
melalui jalan ilmu, penyesalan dan niat untuk tidak mengulanginya (taubat Nasuha).
Zuhud ialah satu corak kehidupan insane mukmin yang mengekang jiwadaripada
segala rupa kesenangan dunia sambil berusaha meninggalkan semua perkara yang
tidak baik. Takut Allah ialah seorang muslim itu mengenali zat Allah melalui
mengenal sifat-sifat Allah dan mempunyai jiwa yang takut akan melakukan perkara
dosa atau perkara yang dilarang oleh Islam. Mahabbah (cinta Allah dan Rasul) ialah
kasih seorang mukmin kepada Allah dan RasulNya melebihi segala yang lain.
Melahirkan jiwa insan yang benar-benar cintakan agama dan rela mengorban dirinya
ke jalan Allah. Sabar ialah separuh dari iman. Sabar juga adalah susah untuk
dipraktikkan dalam diri seseorang kecuali mukmin yang kuat imannya dan redho
segala ujian dari Allah. Syukur ialah seorang mukmin yang sentiasa berterima kasih
kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan. Bersyukur kepada Allah ini banyak
caranya seperti melaksanakan segala ibadah kepada Allah dengan hati yang ikhlas.
Sentiasa memuji Allah dengan menyebut kalimah tayyibah (Perkataan yang baik)
seperti Allah Akbar, Subhanallah, Alhamdulillah dan sebagainya. Ikhlas dan benar
ialah mukmin yang sentiasa membersihkan amalannya dinamakan orang yang benar
ikhlas. Setiap amalan ibadah atau pekerjaan agama hendaklah dilaksanakan dengan
ikhlas hati, ihsan kepada Allah dengan sebenar-benar ibadah seolahnya Allah berada
dihadapan kita. Tawakal ialah meletakkan pergantungan hanya pada Allah setelah
berazam dan diikuti dengan usaha. Reda dengan qadak Allah ialah salah satu daripada
sifat mahmudah. Segala ketentuan Allah sama ada baik atau buruk diterima dengan
syukur atau sabar. Mengingati mati ialah mukmin yang sentiasa mengingati mati
adalah orang yang pintar, kerana mereka sentiasa bersedia untuk mati dengan segala
ibadah yang dilaksanakan.
b. Selain menjaga akhlak mahmudah, seorang muslim juga harus menghindari akhlak
mazmumah (akhlak tercela) yang meliputi: tergesa-gesa, riya (melakukan sesuatu
dengan tujuan ingin menunjukkan kepada orang lain), dengki (hasad), takabbur
(membesarkan diri), ujub (kagum dengan diri sendiri), bakhil, buruk sangka, tamak,
pemarah dan akhlak tercela lainnya. Gemar Makan dan Minum. Hadis Nabi saw yang
bermaksud : “Yang terlebih Afdal(utama) pada Allah swt ialah orang yg banyak
berlapar dan banyak tafakur (berfikir sambil meneliti) Dan yang terlebih benci kepada
Allah ialah orang yang banyak makan, banyak tidur dan banyak minum”. Banyak
berkata-kata perkara sia-sia ialah manusia yang suka berkata-kata, berbual-bual dan
bersembang-sembang perkara yang laqa (lalai) seperti mencaci orang, menfitnah,
hanya kepentingan dunia, perkara tanpa faedah dan sebagainya. Firman Allah swt
yang bermaksud : “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan2 mereka, melainkan
bisikan2 daripada yang menyuruh (manusia) bersedekah, atau berbuat makruf, atau
mendamaikan manusia”. (An-Nisa : 114) Marah ialah berpunca dari kurang
kesabaran dalam menghadapi sebarang keadaan. Orang yang demikian, selalunya
didorong oleh pengaruh Syaitan yang ingin merosakkan iman dan dirinya. Hasad
dengki, dan iri hati ialah seseorang itu rasa kurang senang dengan nikmat yang
dikecapi orang lain lalu mengharapkan nikmat itu terhapus daripadanya. Hadis Nabi
saw yang bermaksud : “Hasad itu memakan (memusnahkan) kebaikan , sebagaimana
api memakan (membakar) kayu.” Kasih kepada harta ialah seseorang yang memiliki
harta dan kemewahan hidup. Tetapi kemewahan yang membawa kepada sifat bakhil ,
tamak haloba dan juga membazir dibenci oleh Islam. Takbur, punca berlakunya sifat
takbur adalah dari banyak sebab yang boleh menyebabkan seseorang itu takbur atau
sombong diri seperti nasab keturunan, kuasa pemerintahan, kekayaan, kelebihan ilmu,
banyak pengikut dan banyak ibadat. Riyak, orang yang riyak pula ditakrifkan sebagai
sifat untuk menarik pandangan orang dengan menampakkan pelbagai amalan yang
baik dilakukan semata-mata menginginkan pujian, pangkat atau kedudukan. Ujub
ialah berkait rapat dengan takbur dan riyak. Ujud bererti berasa hairan dengan
keistimewaan dan kelebihan diri sendiri. Ini juga berkait rapat dengan kelebihan dari
segi kecantikan , kepandaian, kekayaan dan lain-lain. Kasih akan Dunia ialah orang
yang mempunyai hati yang sentiasa berpaut kepada kehidupandan kesenangan dunia
akan menyebabkan seseorang itu takutkan mati. Firman Allah yang bermaksud :
“Ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia adalah permainan, senda gurau,
perhiasan, bermegah-megah antara kamu dan berlumba-lumba dalam mengumpul
harta kekayaan dan anak pinak.”(Al-Hadid : 20).
4. Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat, perangai,
tingkah laku, kebiasaan, kelakuan.  Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam
di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan
mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan. Seseorang dapat dikatakan berakhlak
jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa
banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang,
sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat.
Manfaat mempelajari ilmu akhlak antara lain: Mudah mempelajari ilmu lain, termasuk ke
dalam kelompok mukmin yang baik, mengikuti perintah Allah, jalan menuju surga,
mendapat kemudahan dalam kesusahan, diterimanya amalan, mendapat keuntungan di
hari akhir, disukai Allah, mendapat keberuntungan, pahala secara terus menerus
5. Ta’limul ta’alim. dalam kitab Ta’lim al-Muta’alim karya Burhanul Islam al-Zarnuji pada
penggalan syair Muhammad bin Hasan bin Abdillah “Tuntutlah Ilmu, karena ilmu
merupakan perhiasan bagi pemiliknya, keunggulan, dan pertanda segala pujian”. Pada
bait yang pertama ini menunjukkan bahwa ilmu sebagai perhiasan yang indah bagi
pemiliknya, karena ilmu menjaga pemiliknya tidak seperti harta yang harus dijaga oleh
pemiliknya. Selain itu, ilmu sebagai tolak ukur atau pembeda antara yang berilmu dan
orang awam sehingga kedudukan orang yang berilmu lebih tinggi. “Jadikanlah dirimu
sebagai orang yang selalu menambah ilmu setiap hari. Dan berenanglah di lautan
makna”. Pada dasarnya ilmu memang harus dicari dan digali di setiap waktu. Oleh
karena itu, lembaga-lembaga pendidikan yang ada pada zaman modern ini sebagai wujud
pentingnya mencari ilmu bagi manusia sebagai generasi intelektual. Dalam menuntut
ilmu pun dibutuhkan guru sebagai pembimbing yang menunjukkan arah mana yang harus
ditempuh oleh peserta didik /murid. Guru selain menjadi fasilitator juga motivator bagi
peserta didiknya untuk menggerakan semangat menuntut ilmu dalam diri peserta didik
juga menuntunnya agar mendalami ilmu pengetahuan secara luas.

Anda mungkin juga menyukai