Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan...............................................................................................................ii

Kata Pengantar.......................................................................................................................iii

Daftar Isi................................................................................................................................1

Bab I Pendahuluan.................................................................................................................2

A. Latar Belakang Pelaksanaan PKL..............................................................................2


B. Maksud dan Tujuan....................................................................................................3
C. Manfaat......................................................................................................................3
Bab II Lokasi Pelaksanaan PKL............................................................................................5
A. Profil Lembaga...........................................................................................................5
B. Alasan dan Tujuan Pemilihan Lokasi........................................................................7
Bab III Pelaksanaan PKL.......................................................................................................8
A. Pelaksanaan Kegiatan................................................................................................8
B. Refleksi Diri...............................................................................................................9
Bab IV Laporan PKL.............................................................................................................11
A. Identitas Subjek..........................................................................................................11
B. Permasalahan.............................................................................................................11
C. Tujuan Pemeriksaan...................................................................................................13
D. Landasan Teori...........................................................................................................14
E. Saran Penanganan......................................................................................................14
Bab V Penutup.......................................................................................................................19
A. Kesimpulan................................................................................................................19
B. Saran..........................................................................................................................19
Daftar Pustaka........................................................................................................................21
Lampiran

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan PKL


Praktik kuliah lapangan (PKL) adalah salah satu perwujudan aplikasi Perguruan
Tinggi yang menginteraksikan unsure pendidikan dan penelitian dengan dunia kerja yang
akan dijalani mahasiswa nantinya. Dengan adanya PKL ini diharapkan mahasiswa
mampu menerapkan ilmu yang dimiliki dan memetik pengalaman kerja sehingga mampu
menjadi pekerja yang siap pakai dan dapat diandalkan, mapu beradaptasi dengan dunia
kerja, serta bermanfaat dan menyerap kemajuan teknologi.
Program Studi Psikologi-Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh
mempunyai tugas menyiapkan dan menghasilkan sarjana psikologi yang memiliki nilai
dan sikap serta pengetahuan dan keterampilan yang professional. Dengan kemampuan
tersebut diharapkan alumni Program Studi Psikologi dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya kelak sebagai Sarjana Psikolgi yang mampu memahami dan
mengenali perilaku manusia. Oleh karena itu, dalam rangka menyiapkan Sarjana
Psikologi yang berkompeten tersebut Program Studi Psikologi membawa mahasiswa
kepada proses pembelajaran yang dilakukan baik melalui bangku kuliah maupun melalui
berbagai latihan, yang antara lain berupa PKL.
PKL Psikologi merupakan kegiatan praktik di suatu lembaga atau instansi yang
relevan sebagai sarana untuk merepakan konsep dan teori yang telah dipelajari oleh
mahasiswa serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
professional sebagai calon Sarjana Psikologi. PKL ini merupakan bagian dari kegiatan
perkulihaan Program Studi Psikolgi yang ditempatkan di berbagai lembaga, seperti di
Rumah Sakit, Sekolah, dan Perusahaan. Kegiatan ini terdiri dari tiga tahapan perkuliahan,
yaitu: (1) Tahap pembekalan, dimaksudkan untuk mengenalkan mahasiswa tentang PKL
dan bagaimana tata cara PKL dan prosedurnya, (2) Kegiatan PKL selama satu bulan
(sekitar 21 hari kerja), dan (3) Tahap penyusunan laporan dan presentasi hasil PKL.
Ketika melaksanakan PKL, mahasiswa diharapkan dapat melibatkan dirinya secara
aktif dalam kegiatan-kegiatan profesional psikologi di lokasi PKL dengan sasaran klien
yang bervariasi di bawah supervisi langsung dari psikolog atau profesi lain yang terkait

2
dengan praktik profesi psikologi sebagai supervisor lapangan. Instansi tempat PKl juga
diharapkan mampu membimbing mahasiswa untuk ikut berperan aktif dalam berbagai
kegiatan lapangan, dan juga mampu memperluas wawasan dan pengalaman mahasiwa
dalam bidang pekerjaan yang diminati. Oleh karena itu, instansi tempat PKL memegang
peran serta dalam memberi arahan, supervise, dan penilaian atas kinerja mahasiswa
selama PKL da juga mengevaluasi system PKL agar bisa lebih baik kedepanya.

B. Maksud dan Tujuan PKL


PKL dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempraktikkan teori yang diperoleh
selama kuliah, sehingga memperoleh keterampilan khusus sesuai dengan keahlian dan
peminatan yang dipilih. Kegiatan PKL bertujuan untuk memberikan hubungan timbale
balik yang saling menguntungkan antara mahasiswa dengan instansi tempat PKL.
Tujuan kegiatan secara tererini adalah:
1. Meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam mengenali bidang pekerjaan.
2. Membekali mahasiswa dengan mengalaman ikut serta mengembangkan program
kerja lemabaga tersebut sesuai dengan bidang keahlian dalam lingkup disiplin
psikologi
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengenali permasalahan psikologi
yang dihadapi lembaga dalam menyelenggarakan programnya.
4. Mengembangkan hubungan dengan kelompok professional dan lembaga lain
serta masyarakat luas.
5. Meningkatkan daya kreatifitas dan produktivitas mahasiswa sebagai persiapan
dalam mengahadapi atau memasuki dunia kerja sesungguhnya.
6. Memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis dan praktik
untuk mengatasi masalah dalam kehidupan nyata.

C. Manfaat PKL

PKL diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait
yaitu:
 Bagi Mahasiswa

3
a. Meningkatkan wawasan keilmuan mahasiswa tentang situasi dalam dunia kerja.
b. Dapat merasakan secara langsung bagaimana peran serta bidang psikologi di
lingkungan sekolah.
 Bagi Program Studi
a. Dapat menjadi tolok ukur pencapaian kinerja program studi khususnya untuk
mengevaluasi hasil pembelajaran oleh instansi tempat PKL.
b. Dapat menjalin kerjasama dengan instansi tempat PKL.
 Bagi Instansi Tempat PKL
Dapat menjadi bahan masukan bagi instansi untuk menentukan kebijakan di masa
yang akan datang dalam mengaktifkan peran serta psikologi dalam pelayanan klien.

4
BAB II

Lokasi Pelaksanaan PKL

A. Sejarah

Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan merupakan unit kerja Kementerian Agama
yang secara institusional berada paling depan dan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan
tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat di bidang keagamaan. Secara historis, KUA
adalah unit kerja Kementerian Agama  yang memiliki rentang usia cukup panjang. Pada
masa kemerdekaan, KUA Kecamatan dikukuhkan melalui undang-undang No. 22 tahun
1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR). Undang-undang ini diakui
sebagai pijakan legal bagi berdirinya KUA kecamatan. Pada mulanya, kewenangan KUA
sangat luas, meliputi bukan hanya masalah NR saja, melainkan juga masalah talak dan cerai.
Dengan berlakunya UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan yang diberlakukan dengan
PP. No. 9 tahun 1975, maka kewenangan KUA kecamatan dikurangi oleh masalah talak
cerai  yang diserahkan ke Pengadilan Agama.

      Sejak awal kemerdekaan Indonesia, kedudukan KUA Kecamatan memegang peranan yang
sangat vital sebagai pelaksana hukum Islam, khususnya berkenaan dengan perkawinan. Peranan
tersebut dapat dilihat dari acuan yang menjadi pijakannya, yaitu:
1.      UU No. 22 tahun 1946 tentang pencatatan nikah, talak dan rujuk.
2.      UU No.22 tahun 1946 yang kemudian dikukuhkan dengan UU No. 1 tahun 1974 tentang
perkawinan.
3.      Keppres No. 45 tahun 1974 tentang tugas dan fungsi KUA  kecamatan yang dijabarkan dengan
KMA No. 45 tahun  1981 .
4.      Keputusan Menteri Agama No. 517 tahun 2001 tentang pencatatan struktur organisasi KUA
kecamatan yang menangani tugas dan fungsi pencatatan perkawinan, wakaf dan kemesjidan,
produk halal, keluarga sakinah, kependudukan, pembinaan haji , ibadah social dan kemitraan
umat.
5.      Keputusan Menteri Agama RI No. 298 tahun 2003 yang mengukuhkan kembali kedudukan
KUA kecamatan sebagai unit kerja Kantor Departemen Agama  kabupaten / kota yang
melaksanakan sebagian tugas Urusan Agama Islam.

Karena tugasnya berkenaan dengan aspek hukum dan ritual yang sangat menyentuh
kehidupan keseharian masyarakat, maka tugas dan fungsi KUA kecamatan semakin hari semakin

5
menunjukkan peningkatan kuantitas dan kualitasnya. Peningkatan ini tentunya mendorong
kepala KUA sebagai pejabat yang bertanggung jawab dalam melaksanakan dan
mengkoordinasikan tugas-tugas Kantor Urusan Agama  Kecamatan untuk bersikap dinamis,
proaktif, kreatif, mandiri, aspiratif dan berorientasi pada penegakkan peraturan yang berlaku.
Kecamatan Krueng Barona Jaya merupakan pemekaran dari  Kecamatan Ingin Jaya pada
tahun 2001, pada saat itu struktur KUA Krueng Barona Jaya belum terbentuk,  masyarakat
wilayah Kecamatan Krueng Barona Jaya masih mengurus masalah keagamaan pada Kantor
Urusan Agama Kecamatan Ingin Jaya. Pada tahun 2004 Kantor Urusan Agama Kecamatan
Krueng Barona Jaya mulai beroperasional sehingga masyarakat yang sebelumnya mengurus
masalah pernikahan dan lain-lain di KUA Ingin jaya sudah bisa berurusan ke KUA Kecamatan
Krueng Barona Jaya.
Sejak tahun 2004 sampai tahun 2006 Kantor Urusan Agama Kecamatan Krueng Barona
Jaya belum memiliki gedung bangunan milik sendiri, kantor yang digunakan sangatlah sederhana
yang disewa dari masyarakat. Barulah pada tahun 2006 KUA Kecamatan Krueng Barona Jaya
memiliki gedung milik sendiri seluas 120 m  atas bantuan dana BRR ( Badan Rehabilitasi dan
Rekontrusi ) di sebidang tanah seluas 600 meter persegi yang terletak di Cot Irie yang
merupakan ibukota kecamatan Krueng Barona Jaya.
Wilayah kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Krueng Barona Jaya mempunyai luas
9.6 km  (906 Ha) dengan jumlah penduduk 13.744 jiwa yang terdiri dari 6.750 jiwa laki-laki dan
6.994 jiwa perempuan , terdiri dari 12 gampong dan 3 kemukiman. Adapun batas-batas
kecamatan adalah sebagai berikut :
-          Sebelah utara berbatasan dengan kota banda Aceh
-          Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ingin jaya
-          Sebelah Barat berbatasan dengan Kota banda Aceh
-          Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Darussalam dan Kuta Baro
Adapun Visi Kantor Urusan Agama Kecamatan Krueng Barona Jaya  adalah sebagai
berikut :
“Terwujudkan Pelayanan Yang Berkualitas di Bidang Urusan Agama Islam Serta Terciptanya
Masyarakat Islam Yang Tertib,Taat,Toleran dan Sejahtera,”
Untuk merealisasikannya maka Kantor Urusan Agama Kecamatan Krueng Barona Jaya
mempunyai Misi sebagai berikut  :
1.      Meningkatkan Pelayanan Nikah,Rujuk,Keluarga Sakinah dan BP4.
2.      Meningkatkan Pelayanan Zakat,Pewakafan dan Manasik Haji.
3.      Meningkatkan Pelayana Ibadah sosial,Kemesjidan,Hisab Rukyat dan Produk Halal.
4.      Meningkatkan Kerjasama lintas sektoral dan kemitraan Ummat.
5.      Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia / Pegawai.

6
BAB III
Pelaksanaan PKL
A. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan PKL dimulai dengan melakukan pendaftaran, untuk seluruh mahasiswa


yang ingin melaksanakan kegiatan PKL diwajubkan untuk mendaftarkan diri terlebih dahulu
di Akademik dan kemahasiswaan Fakultas Psikologi dengan syarat sudah memenuhi 130 sks
dan mendapatkan nilai yang baik pada mata kuliah bidang PKL. Kegiatan PKL dilaksanakan
selama kurang lebih 1 bulan (sekitar 30 hari), dimulai dari tanggal 10 November 2021 yaitu
hari pengantaran. Dalam proses kegiatan selama PKL, terdiri dari 6 mahasiswa yang
ditempatkan di KUA Krueng Barona Jaya. Sebelum memulai kegiatan PKL dengan intensif
mahasiswa terlebih dahulu melakukan perkenalan diri dengan sesamanya, hal ini dilakukan
agar kegiatan dapat terkonsolidasi dengan baik. Setelah pengantaran mahasiswa PKL juga
melakukan pembagian shift, yang dibagi menjadi dua yaitu siang dan sore. Hal ini
dilakukansesuaidengan arahan supervisor instansi yaitu ustadz Ikhram.

Hari ke-dua setelah pengantaran, selanjutnya para peserta magang melakukan


perkenalan dengan pihak yang terlibat dalam instansi KUA Krueng Barona Jaya, perkenalan
dilaksanakan secara seadanya tanpa ada kegiatan formal hal ini dilakukan guna agar
memungkinkan terjalinya hubungan yang fleksibel antara pihak instansi dan peserta
magang. Hari ke-tiga mahasiswa PKL melakukan supervise dengan supervisor eksternal,
kegiatan berjalan agar memberikan pemahaman ataupun gambaran umum tentang tupoksi
kerja KUA, hal ini dilakukan agar adanya singularitas kerja antara pihak mahasiswa PKL
dan instansi KUA Krueng Barona Jaya. Pada hari ke-empat peserta PKL melakukan
kegiatan gotong royong membersihkan area seputar kantor KUA Kreng Barona Jaya.
Selanjutnya peserta PKL melakukan kegiatan input data nikah online.

16 November 2021 tepatnya hari ke-lima kegiatan, peserta PKL mengikuti kegiatan
rutin yangdilakukan KUA Krueng Barona Jaya yaitu pengajian mingguan, kegiatan mengaji
ini diikuti oleh seluruh pihak yang terlibat dalam KUA Krueng Barona Jaya. Pengajian

7
berjalan dengan khidmat dan penuh antusias, hal ini dibuktikan dengan banyaknya
pertanyaan yang dilontarkan seputaran pembahasan pengajian. Pada hari ke-tujuh kegiatan,
peserta PKL diajak untuk mengenal blanko N yang merupakan berkas persyaratan untuk
melakukan pernikahan (forulir nikah), kegiatan ini di perkenalkan langsung oleh pihak
instansi yang bertanggung jawab atas berkas-berkas pernikahan. Selanjutnya peserta diajak
kelapangan untuk melakukan penyuluhan ke lokasi berlangsungnya akad nikah.

Pada hari ke-delapan peserta PKL memeriksa kelengkapan berkas (blanko N) calon
pasangan nikah, pada hari berikutnya peserta diperkenalkan dengan bagian administrasi
KUA Krueng Barona Jaya. Pada tanggal 23 November peserta PKL melakukan pengisian
data nikah secara online. Tanggal 24 November peserta PKL melakukan pengajian rutin
bersama ustadz Tarmizi, setelahnya menginput data nikah/rujuk tahun 2021 di KUA Kruen
Barona Jaya. Hari selajutnya peserta melakukan pencetakan buku nikah dan akta nikah.
Baru pada tanggal 26 November peserta diajak diskusi terkait beberapa kasus dan dianalisis
bersama dengan ustadz Ikhram.

pada tanggal 29 November peserta PKL melakukan input pemeriksaan daftar nikah,
pada hari berikutnya peserta PKL kembali melakukan analisis kasus yang pada kesempatan
ini dipandu oleh ustadz Akhyar yang bertugas sebagai penyuluh dan berhadapan langsung
dengan kasus yang terkait degan Psikologi Pernikahan. Baru pada tanggal 1 Desember 2021
kami diberi waktu untuk mencari literature terkait dengan pempulan tugas/laporan magang.
Pada tanggal 2 Desember peserta PKL mengikuti materi yang diberikan oleh ibu Masnidar,
materi tersebut terkait dengan Tata Usaha, pada tanggal 3 materi Administrasi Umum yang
disampaikan oleh ibu Asmaidar, selanjutnya peserta melakukan kerja bakti yaitu
pemasangan spanduk di depan kantor KUA Krueng Barona Jaya.

Pada tanggal 6 Desember di Kantor KUA Krueng Barona Jaya diadakan akad nikah,
yang mana menyerap banyak orang untuk berhadir menykasikan sehingga peserta PKL
berinisiatif untuk membantu menyiapkan segala keperluan dan kebutuhan selama acara ini
berlangsung. Setelah akad usai peserta PKL diajak untuk mengikuti acara undangan di
rumah catin (calon pengantin), pada sore harinya materi perwakafan yang disampaikan oleh
bapak Muhammad selaku penanggung jawab urusan perwakafan. Pada tanggal 7 Desember

8
peserta PKL mengikuti kegiatan Bimbingan Nikah kepada Catin yang disampaikan oleh
bapak Muhammad, disini peserta mendapatkan tambahan ilmu terkait kondisi setelah
menikah, serta kesiapan yang harus dimiliki sebelum melakukan pernikahan. Hari
selanjutnya rekapitulasi data nikah tahun 2021 dan dilanjut dengan kunjungan sakit ke salah
satu karyawan KUA Krueng Barina Jaya. Pada tanggal Sembilan kembali diadakan akad
nikah di KUA Krueng Barona Jaya, kegiatan ditutup dengan penjemputan dari pihak
kampus pada tanggal 15 Desemeber 2021.

B. Refleksi Diri
Alhamdulilaah puji dan syukur kita panjatkan atas keberkahan yang telah diberikan
oleh Allah SWT karena oleh-Nya lah kegiatan PKL di KUA Krueng Barona Jaya telah
selesai dan tuntas dilakukan. Tidak lupa pula rasa terimakasih praktikan terhadap
bapak/ustadz Ikhram,SS,M.Pd dan rekan-rekanya yang telah sudi kiranya membibing
praktikan dan teman-teman mahasiswa lainya. Tentunya PKL ini sangat berkesan bagi
praktikan khususnya, karena banyak pengalaman dan ilmu yang didapatkan dari hasil
kegiatan ini.
Selama menjalani kegiatan PKL praktikan menjumpai berbagai macam orang dengan
berbagai macam varian masalah dan kepribadian, hal ini tentunya merupakan pengalaman
yang sangat berharga, selain itu praktikan juga mulai bisa berkomunikasi dan memahami
bagaimana dunia kerja berlangsung, hal ini tentunya pengaruh dari para karyawan KUA
Krueng Barona Jaya yang menunjukkan etos kerja yang baik, professional, dan akuntabel.
Praktikan sangat berharap kepada diri sendiri setelah dari magang ini dapat
mengamalkan dan mengaplikasikan keilmuan Psikologi dalam kehidupan sehari-hari, karena
dalam prinsipnya keilmuan memiliki guna dalam kehidupan bermasyarakat. Selain dari itu
praktikan juga merasa termotivasi untuk mengkaji dan mempelajari Psikologi lebih
mendalam, karena sangat bermanfaat bagi diri sendiri, dan orang lainya. Selain itu praktikan
juga akan terus berkomitmen untuk memperbaiki diri kearah yang lebih baik sehingga diri
praktikan juga bernilai guna bagi orang lain.
Selama mangikuti kegiatan PKL sangat banyak kekurangan yang dilakukan praktikan,
hal ini tentunya karena kendala yang tidak dihendaki, dan juga mungkin karena diri pribadi
praktikan yang belum maksimal dalam mengerjakanya, oleh karena itu sebagai refleksi diri

9
dengan setulusnya praktikan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak kampus
dan instansi KUA Krueng Barona Jaya khususnya, sekiranya dapat dimaafkan

BAB IV

LAPORAN PKL

A. Identitas Subjek
Nama : DS
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Baet, 13 Februari 1997
Agama : Islam
Suku Bangsa : Aceh
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Baet
Umur : 24 tahun
Cita-cita :
Hobby : Futsal

B. Rincian Intake Subjek DS

Berikut tertera kegiatan intake data khusus dengan subjek DS yang akan di bahas
dalam laporan ini secara terperinci.
INTAKE SUBJEK IF
Tanggal Aktivitas Rincian Kegiatan
28 Agustus 2021 Client Contact - Mewawancarai klien di warkop
- Building Rappot dengan DS
- Obsevasi
- Autoanamnesa
29 Agustus 2021 Client Contact - Obsevasi klien
- Alloanamnesa 1 dengan kawan dekat DS
29 Agustus 2021 Client Contact - Observasi

10
- Alloanamnesa 2 dengan teman DS
1. Auto Anamnesa
DS merupakan seorang laki-laki berusia 24 tahun, yang memiliki perawakan
tinggi-besar dan kulit berwarna coklat. DS memiliki tinggi 170 cm dan berat 79 kg,
berwajah oval dan berhidung mancung serta memiliki rambut yang ikal dan pendek.
Saat menjumpai DS dia terlihat sangat berantusias untuk mengetahui apakah dia
memiliki kesiapan untuk menikah, hal ini terlihat dari pertanyaan yang dilontarkan
terus menerus sebelum sesi wawancara dimulai.
Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan DS, dia mengakui bahwa
sebelum ada niat untuk menikah dia merupakan pribadi yang suka main-main dan
tanpa ada tujuan yang jelas, DS juga sering menghabiskan uang hasil kerjanya tanpa
ada tujuan membeli yang jela. Disamping melakukan aktivitas kerja DS juga sering
duduk berlama-lama di warung kopi untuk bermain game online dengan teman-
temanya.
DS juga mengakui bahwa sekarang dia sudah memiliki tujuan dan meminimalisir
waktunya untuk melakukan kegiatanyang lebih produktif, dan juga mengatur
keuangan lebih hemat supaya disisipkan untuk biaya pernikahanya.

2. Allo Anamnesa
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh teman-temannya, DS
merupakan pribadi yang menyenangkan, DS sering menghabiskan waktu
bersama teman-temanya dan juga terbilang royal dalam membayar tagihan kopi.
Akan tetapi perilaku ini kerap berubah seiring waktu, sehingga teman-temanya
merasa ada yang aneh dengan DS.

3. Observasi
Berdasarkan hasil observasi praktikan terhadap DS, dapat disimpulkan bahwa
DS memiliki keseriusan untuk mengubah pola hidup, karena terikat dengan

11
komitmen menikah yang tertanam pada dirinya. Hal ini tentunya memiliki
dampak positif bagi kesiapan DS untuk menikah.

C. Tujuan Pemeriksaan

Adapun tujuan observasi ini adalah terkait dengan kesiapan menikah pada
usia remaja awal. Sehingga dapat memberi gambaran umum terhadap dinamika
pernikahan di usia remaja akhir. Selain dari itu juga sebagai pengetahuan praktikan
atas kesiapan menikah (readiness for married).

D. Landasan Teori dan Analisa Kasus


1. Kesiapan Menikah (Readiness For Maried)
a. Pengertian readiness for married

rasa siap dan mantap untuk menghadapi dan menjalani perkawinan yang ditunjang
adanya kematangan individu dalam berpikir dan berperilaku untuk menghadapi segala
konsekuensi yang paling nyata yaitu perubahan status individu dari lajang berganti menjadi
seorang suami atau seorang isteri dan penyesuaian diri yang terus menerus. Konsekuensi lainnya
adalah mau menerima keadaan pasangannya, mau berkorban demi pasangannya agar perkawinan
bisa langgeng (Sofia, 2000).

b. Faktor-faktor Readiness for Married


Kesiapan untuk menikah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
ekstemal, antara lain :
a. Faktor Internal Berarti kesiapan yang berasal dari dalam diri individu. Adanya keyakinan
dalam diri bahwa individu merasa siap untuk menikah. Individu mempunyai keinginan untuk
mendirikan sebuah keluarga. Faktor internal ini didukung oleh adanya kematangan
emosional.
b. Faktor Eksternal Berarti kesiapan yang berasal dari luar diri individu. Hal ini bisa berupa
dukungan atau dorongan dari pihak keluarga atau lingkungan pada individu untuk menikah,
karena remaja dianggap sudah siap baik secara fisik, sosial, psikis ataupun secara ekonomi.

12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
PKL dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan (30 hari) di KUA Krueng Barona
Jaya, praktikan merasa sangat banyak manfaat dan hasil yang diperoleh dari kegiatan
ini, praktikan juga merasa sangat didukung oleh pihak instansi dan dibimbing dalam
melaksankan kegiatan magang ini. sangat banyak pengalaman yang tidak didapatkan
di dunia kampus tetapi kita dapati di praktek kuliah lapangan ini.
Praktikan juga mewawancarai seseorang untuk menyelesaikan tugas laporan PKL,
hal ini sesuai dengan diskusi yang kami lakukan di KUA Krueng Barona Jaya dengan
supervisor eksternal yaitu Ustadz Ikhram, terkait dengan maraknya pernikahan dini,
dan hasil dari diskusi tersebut membuahkan hasil, ada banyak orang orang yang
menikah bukan karena kesiapan dirinya melainkan karena desakan orang tua dan atau
lingkunganya. Maka dari itu praktikan berinisiatif untuk menjadikan ini sebagai
rujukan observasi.
Dari data yang di peroleh DS merupakan pribadi yang memiliki kesiapan untuk
menikah hal ini dibuktikan dengan perubahan perilaku yang lebih baik secara berkala
karena, terikat dengan tanggung jawab yang akandiemban kedepanya untuk menjadi
seorang suami, hal ini tentunya memiliki dampak positif pada kelanggengan rumah
tangga DS.

B. Saran
Dari hasil selama penulis melakukan kegiatan PKL, penulis berharap semoga
kedepannya PKL ini dapat dilaksanakan dengan lancar dan lebih baik lagi kedepannya.

13
Dan penulis juga berharap untuk pihak fakultas kedepannya agar PKL dilaksanakan pada
waktu libur perkuliahan, supaya tidak mengganggu jadwal dan kegiatan perkuliahan.
Praktikan juga berharap kedepanya instansi KUA menyediakan alat tes Psikologi
untuk mengetahui kondisi psikologis catin akan kesiapan untuk menikah, hal ini tentunya
dapat mereduksi tingkat KDRT dan angka perceraian yang tinggi dan juga dapat
memfungsikan keilmuan psikologi lebih akurat dan massif

DAFTAR PUSTAKA

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/14801/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=5&isAllowed=y

http://kua-baronajaya.blogspot.com/p/profile.html

14
15

Anda mungkin juga menyukai