Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 359 - 364, Juli 2020 p-ISSN 2089-0834

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8134

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KINERJA KADER KESEHATAN


Rinayati*, Ambar Dwi Erawati, Sri Wahyuning
Program Studi Kebidanan, STIKES Widya Husada Semarang, Jl. Subali Raya No.12 Kota Semarang, Jawa Tengah,
Indonesia 50146
*rinayati82@gmail.com

ABSTRAK
Tahun 2019 masalah kesehatan di Kota Semarang cenderung meningkat, Kemitraan antara tenaga
kesehatan dengan kader kesehatan menjadi penting. Kinerja kader kesehatan di masyarakat memiliki essensi
yang tidak bisa dilepaskan dengan pelayanan kesehatan. Pemerintah Kota Semarang telah memberikan
pelatihan, sosialisasi masalah dan program program kesehatan kepada seluruh kader di wilayahnya. Faktanya
kinerja kader belum maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan hubungan
tingkat pengetahuan kader kesehatan dengan kinerja kader kesehatan. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain crosssectional. Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh kader kesehatan di wilayah Keluruhan Gondoriyo. Jumlah sampel penelitian adalah 68 responden.
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang didapatkan melalui wawancara
langsung dengan menggunakan kuesioner yang terstruktur yang ditanyakan kepada responden yang sudah
dinyatakan valid (product moment α >0.03 ) dan reliabel (r Alfa Cronbach 0.641 dan 0.954 ). Analisis data
menggunakan analisa uni variat menggunakan distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan uji
Rank Spearman. Tingkat pengetahuan kader kesehatan baik (73.5%), kinerja kader kesehatan baik (73,5%),
tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kinerja kader kesehatan (p value = 0.883 dan r =
0.089).

Kata kunci: kader; kesehatan; kinerja; pengetahuan

Overview Of Knowledge And Health Care Performance

ABSTRACT
In 2019 heahth program in Semarang tend to increase, The partnership between health workers and health
cadres is important. The performance of health cadres in the community has essence that cannot be released
with health service. Methods descriptive analytic with cross-sectional. Population all health cadres in the
Gondoriyo region. samples 68 respondents. primary data obtained through direct interviews using a
structured questionnaire.Analysis using uni variate analysis, frequency distribution and bivariate analysis
using the Spearman Rank test. Result, good knowledge level (73,5%) ,good level cadre performance ( 73,5%)
health cadre knowledge is not related to cadre performance (p value = 0.883 and r = 0.089.

Keywords: cadre; health; knowledge; performance

PENDAHULUAN salah satunya adalah dengan kader


Masalah kesehatan di Kota Semarang kesehatan.(Depertement of Health
cenderung meningkat, pada bulan Januari Semarang city 2017) Fungsi kader adalah
sampai dengan September tahun 2019 mampu melaksanakan sejumlah kegiatan
masalah kesehatan di Kota Semarang yang ada di lingkungannya. Seperti
tercatat di DKK antara lain DBD 418 menyampaikan program program bidang
Kasus, Kematian Ibu 13 Kasus, Kematian kesehatan dari puskesmas ke masyarakat
Bayi 69, Gizi Buruk 44, HIV AIDS 111/8 seperti Universal Health Care ( UHC),
(DKK 2020), Banyak upaya yang telah Ambulan Hebat dan B2SA, Safari KB
dilakukan oleh DKK Kota Semarang baik melakukan pendataan masalah masalah
di bidang pelayanan dipuskesmas maupun kesehatan di masyarakat dan KB,
kerjasama dengan rumah sakit, Di samping menggalakan kegiatan kegiatan promosi
upaya-upaya tersebut DKK Kota Semarang kesehatan seperti Pemberantasan Jentik
juga bekerja sama dengan lintas Sektor Nyamuk (PJN), PHBS, Rumah Sehat,

359
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 359- 364, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

GERMAS dan kegiatan adminisratif kerja Puskesmas Matandahi Kabupaten


DAWIS yang laporan PJN,laporan PHBS Konawe Utara. (Lukwan 2018).
dan Pendataan Warga, kader kesehatan di
Kota Semarang terdiri dari kader posyandu Tujuan penelitian ini adalah untuk
balita, kader posyandu lansia, kader PJN, mengetahui bagaimanakah gambaran
kader KIA dll. Kegiatan yang dilakukan tingkat pengetahuan dan kinerja kader
sifatnya sederhana akan tetapi juga harus kesehatan serta bagaimana hubungan
berguna untuk masyarakat dan tingkat pengetahuan kader kesehatan
kelompok.(DKK 2020) Berdasarkan dengan kinerja kader kesehatan melalui
pengamatan terhadap kinerja kader selama penelitian kuantitatif. .
ini adalah, yang bekerja hanya orang itu itu
saja, terbatasnya pengetahuan kader dan METODE
keaktifan yang dirasakan masih kurang. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif analitik
Definisi kader kesehatan masyarakat dengan desain crosssectional. Populasi dari
adalah laki-laki atau wanita yang dipilih penelitian ini adalah seluruh kader
oleh masyarakat dan dilatih untuk kesehatan di wilayah Keluruhan
menangani masalah-masalah kesehatan Gondoriyo. Penelitian dilakukan bulan
perseorangan maupun masyarakat serta September 2019 sampai dengan Maret
untuk bekerja dalam hubungan yang amat 2020. Jumlah sampel penelitian adalah
dekat dengan tempat-tempat pemberian 68 responden, Sampel diambil dengan
pelayanan kesehatan(Syafrudin & Hamidah. memberikan jatah atau quorum tertentu
2009) Kader yang dinamis dengan terhadap kelompok yakni 11 RW.
pendidikan rata-rata tingkat desa ternyata Pengumpulan data dilakukan langsung pada
mampu melaksanakan beberapa kegiatan unit sampling. Setelah jatah terpenuhi,
yang sederhana tetapi tetap berguna bagi maka pengumpulan data dihentikan..
masyarakat kelompoknya (Effendi 2009). Sumber data yang digunakan pada
Kader kesehatan sebaiknya minimal lulus penelitian ini adalah data primer yang
wajib belajar 9 tahun, agar dapat didapatkan melalui wawancara langsung
melakukan kegiatan baca tulis dan hitung dengan menggunakan kuesioner
sederhana(Meilani 2009). Karena kader terstruktur yang ditanyakan kepada
kesehatan yang terpilih akan diberikan responden. Kuesioner telah dilakukan uji
pelatihan kader. (Meilani 2009) validitas dan reliabilitas.

Peran kader posyandu dalam Variabel pengetahuan terdiri dari 15


memberdayakan masyarakat adalah sebagai pertanyaan dengan nilai product moment α
motivator kesehatan, penyuluh kesehatan >0.03 dan r Alfa Cronbach 0.641 Jawaban
dan pelayanan kesehatan; Kader harus bisa responden di beri skor 1 apabila benar dan 0
mengidentifikasi kebutuhan dan hambatan apabila salah. Skor pengetahuan didapatkan
dalam memberikan pelayanan kesehatan dari total jawaban benar. Analisis data
dan mampu melakukan koordinasi kepada distribusi frekuensi persentase. Dibagi
tokoh masyarakat serta pemerintah menjadi tiga kategori : Baik bila subyek
(Susanto, Claramita 2016). Untuk mampu menjawab dengan benar 76 – 100%
melaksanakan peran sebagai kader dari seluruh pertanyaan. Cukup bila subyek
kesehatan diperlukan pengetahuan kader. mampu menjawab dengan benar 56 – 75%
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dari seluruh pertanyaan.Kurang bila subyek
diketahui atau kepandaian. (Notoatmodjo mampu menjawab dengan benar 40 – 55%
2003). Menurut Lukwan 2018 ada dari seluruh pertanyaan. Variabel kinerja
hubungan yang cukup antara pengetahuan terdiri dari 10 pernyataan dengan nilai
dengan kinerja kader Posyandu di wilayah product moment α 0.005 dan r Alfa

360
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 359- 364, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Cronbach 0,954. Penilaian dilakukan menggunakan analisa uni variat


dengan dua jenis pertanyaan skor untuk menggunakan distribusi frekuensi dan
pernyataan positif yaitu tidak pernah analisa bivariate menggunakan uji Rank
dengan skor 0, kadang kadang dengan skor Spearman. Penelitian ini telah lolos etik
1 selalu dengan skor 2, sedangkan untuk dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan
pernyataan negative yaitu tidak pernah STIKES Widya Husada Semarang No
dengan skor 2 kadang kadang dengan skor 45/EC-P3M/STIKES-WH/I-2020
1 dan selalu dengan skor 2. Analisis data
diskriptif menggunakan distribusi HASIL
frekuensi. data berdistribusi tidak normal Karateristik kader kesehatan dapat dilihat
titik potong median = 30. Analisis data pada tabel 1.

Tabel 1.
Analisis Deskriptif Usia, Pendidikan Terakhir, Status Perkawinan, Jenis Kelamin (n=68)
Variabel Kategori f %
Usia 20 – 29 tahun 10 14.7
30 – 39 tahun 26 38.2
40 – 49 tahun 28 41.2
50 – 60 tahun 4 5.9
Pendidikan Terakhir SMP 5 7.4
SMA 32 47.1
Diploma 11 16.2
Sarjana 17 25.0
Pasca Sarjana 3 4.4
Status Perkawinan Menikah 67 98.5
Janda 1 1.5
Jenis Kelamin Laki – Laki 0 0
Perempuan 68 100
Pekerjaan ASN 3 4.4
Karyawan Swasta 18 26.5
Wiraswasta 41 60.3
IRT 6 8.8
Pendapatan < 5.000.000,- 57 83.8
5.000.000,- sd 15.000.000,- 10 14.7
> 15.000.000,- 1 1.5

Tabel 2.
Analisis Deskriptif Pengetahuan dan Kinerja (n=68)
Kategori f %
Variabel
Pengetahuan Baik 50 73.5
Cukup 18 26.4
Kinerja Baik (skor ≥ 30) 50 73.5
Cukup (skor < 30) 18 26.5

361
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 359- 364, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 3.
Tabel Silang Pengetahuan dengan Kinerja Kader (n=68)
Kinerja Kader Kesehatan
Pengetahuan Cukup Baik P value
Cukup 5 (27.8%) 13(72.2%) 0,468
Baik 13 (26.0%) 37(74.0%)

Tabel 1 banyak kader kesehatan yang menghadapi berbagai masalah, dimana


berusia 40 – 49 tahun (41.2%), kemudian pengetahuan ini diperoleh baik secara
berusia 30 -39 tahun sebanyak 38.2%, formal maupun informal. Untuk
banyak kader kesehatan yang mendapatkan pengetahuan yang baik,
berpendidikan terakhir SMA (47.1%) seorang kader sebaiknya selalu
kemudian berpendidikan terakhir sarjana mendapatkan bimbingan dari tenaga
(25%), kader kesehatan berstatus menikah kesehatan. (Agustin 2012).
(98.5% ), seluruh kader berjenis kelamin
perempuan. Sebagian besar kader Pengetahuan kader kesehatan yang baik
kesehatan berwiraswata dan memiliki penting dan bermanfaat bagi pelaksanaan
pendapatan < 5.000.000,-. program kesehatan di Kelurahan
Gondoriyo, dengan pengetahuan yang baik
Tabel 2 menunjukan bahwa pengetahuan akan memungkinkan kader kesehatan dapat
kader kesehatan dalam kategori baik memahami fenomena dan memecahkan
sebesar 73,5% dan kategori cukup 26,4%. suatu masalah dalam meningkatkan
Kinerja kader kesehatan dalam kategori kesehatan di tempatnya. Menurut
baik sebesar 73.5 % dan kategori cukup Notoatmodjo tindakan yang dilakukan
26.5%. Tabel 3 menunjukan bahwa berdasarkan pengetahuan yang baik akan
persentase kader kesehatan yang lebih awet bertahan daripada tindakan yang
mempunyai pengetahuan cukup dan kinerja dilakukan tidak berdasarkan
cukup 27.8% lebih besar daripada kader pengetahuan.(Notoatmodjo 2003).
kesehatan yang mempunyai pengetahuan
baik dan kinerja cukup 26%. Sedangkan Berdasarkan tabel 2 pengetahuan kader
persentase kader kesehatan yang kesehatan sudah baik terutama pada
mempunyai pengetahuan baik dan kinerja pertanyaan pertanyaan Peran serta
baik 74% lebih besar dari pada kader masyarakat dibidang pembangunan
kesehatan yang mempunyai pengetahuan kesehatan, kriteria rumah sehat, ketersedian
cukup dan kinerja baik 72%. Hasil uji area merokok di lingkungan warga,
korelasi Rank Spearman menunjukan tidak pelaksanan Pemberantasan jentik nyamuk,
ada hubungan yang bermakna antara aktifitas nyamuk Aides Aegypti dalam
pengetahuan dengan kinerja kader menggigit, pengertian ASI ekslusif, ,gejala
kesehatan (p= 0.468 dan nila r= 0.089). demam berdarah, cara mencegah Demam
berdarah, pengertian penyakit Tuberculosis,
PEMBAHASAN pencegahan penyakit HIV –AIDS, tugas
Salah satu cara untuk merubah perilaku Tenaga Surveilans kesehatan (Gasurkes)
adalah dengan memberikan informasi KIA dan P2P di Kota Semarang.
untuk meningkatkan pengetahuan sehingga Pengetahuan Kader kesehatan yang masih
timbul kesadaran dan kemauan yang pada kurang pada pertanyaan penyebab Penyakit
akhirnya orang akan berperilaku sesuai Demam Berdarah dan akses terhadap
dengan pengetahuannya tersebut pelayanan kesehatan dari Pemerintah Kota
(Notoatmodjo 2003). Menurut Sahlan Semarang.
(2003), apabila tingkat pengetahuan tinggi
maka seseorang akan lebih kritis dalam

362
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 359- 364, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Hasil kinerja kader kesehatan juga sejalan kader kesehatan tidak berhubungan dengan
dengan penelitian Hari Basuki di Jawa kinerja kader (p value=0.883 dan r= 0.089).
Timur bahwa pengetahuan dan sikap
petugas kesehatan tidak berpengaruh DAFTAR PUSTAKA
terhadap kualitas data, dalam hal ini akurasi Armayana, Prisma. Analisis Kinerja
data (Hari, 2015; Dharmawan, Wigati, & Tenaga Surveilans kesehatan
Dwijayanti 2015). (Gasurkes) Program Kesehatan Ibu
dan Anak. Semarang: s.n., 2016, Vol 4
Tabel 3 menunjukan bahwa persentase Sudibyo
kader kesehatan yang mempunyai
pengetahuan cukup dan kinerja cukup AR. Hubungan Antara Kualitas Pelayanan
27.8% lebih besar daripada kader kesehatan Dengan Kepuasan Pasien . Jember :
yang mempunyai pengetahuan baik dan Jurnal Kebidanan. Vol 4;2015
kinerja cukup 26%. Sedangkan persentase
kader kesehatan yang mempunyai Ayu Agustin. 2012. “Gambaran
pengetahuan baik dan kinerja baik 74% Pengetahuan Kader Di Posyandu Desa
lebih besar dari pada kader kesehatan yang Cipacing Tentang Perkembangan Pada
mempunyai pengetahuan cukup dan kinerja Balita.” Students E- Journals 1(1).
baik 72%. Hasil uji korelasi Rank
Spearman menunjukan tidak ada hubungan Insentif, and Kinerja Kader. 2013. “Insentif
yang bermakna antara pengetahuan dengan Dan Kinerja Kader Posyandu.” Kemas
kinerja kader kesehatan (p= 0.468 dan nila - Jurnal Kesehatan Masyarakat 9(1):
r= 0.089). Lindner dan Dooley menyatakan 58–65.
bahwa kinerja yang efektif membutuhkan https://doi.org/10.15294/kemas.v9i1.2
pengetahuan dan membantu membuat 831
kemungkinan akuisisi pengetahuan baru,
Depertement of Health Semarang city.
dimana pengetahuan ini dapat diperoleh
2017. Dinas Kesehatan Kota
melalui pelatihan-pelatihan (Simanjuntak
Semarang Semarang City Health
2015).
Profile 2017. Semarang.
https://dinkes.semarangkota.go.id/asse
Kinerja Kader berhubungan dengan
t/upload/Profil/Profil/Profil Kesehatan
pemberian bantuan operasional, piagam,
2017.pdf.
uang transport dan pelatihan. Sedangkan
pemberian seragam, keikutsertakan lomba, Dharmawan, Yudhy, Putri Asmita Wigati,
tunjangan kesehatan, sembako, THR, and Fifi Dwijayanti. 2015. “Kinerja
kunjangan kelurahan, kunjungan ketua RT, Petugas Dalam Pencatatan Dan
kunjungan pimpinan puskesmas dan Pelaporan Pws Kia Di Puskesmas
rekreasi tidak berhubungan dengan kinerja Duren.” Jurnal Kesehatan Masyarakat
kader. Hal ini menunjukkan bahwa kader 10(2) 210.
juga membutuhkan dukungan insentif yang https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.
secara teratur diberikan, dimana sebagian 3383
besar kader adalah ibu rumah tangga yang
membutuhkan tambahan pemasukan untuk Effendi, Ferry & Makhfudli. 2009.
keluarganya (Dan and Kader 2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas
Teori Dan Praktik Dalam
SIMPULAN Keperawatan. Jakarta: Salemba
Pengetahuan Sebagian besar kader Medika.
kesehatan di Kelurahan Gondoriyo adalah
pengetahuan baik (73.5%), pengetahuan Fino Susanto, Mora Claramita, Sri
Handayani. 2016. “Peran Kader

363
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 359- 364, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Posyandu Balita Dalam Meilani, Niken. 2009. Kebidanan


Memberdayakan Masayarakat Melalui Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
Pelaksanaan Posyandu Balita Di
Kelurahan Kawal Kecamatan Gunung Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Dan
Kijang Kabupaten Bintan.” Perilaku Kesehatan. Jakarta: Penerbit
http://etd.repository.ugm.ac.id/peneliti Rineka Cipta.
an/detail/103041.
Simanjuntak, Megawati. 2015.
Kotler, Philip. Marketing Management, “Karakteristik Sosial Demografi Dan
11th Edition. Prentice Hall Int’l, New Faktor Pendorong Peningkatan
Jersey, 2003, p.138 Kinerja Kader Posyandu.” Jurnal
Penyuluhan 10(1): 49–58.
Lukwan Lukwan. 2018. “Kontribusi https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v
Pengetahuan Kader Terhadap Kinerja 10i1.9914
Kader Posyandu Di Puskesmas
Matandahi Konawe Utara.” Jurnal Syafrudin & Hamidah. 2009. Kebidanan
Penelitian dan Pengembangan Komunitas. Jakarta: EGC.
Pelayanan Kesehatan (Journal of
Health Service Research and Zeithaml, Valarie A. and Bitner, Mary Jo.
Deveplopmen 2 (1): 17–22. Service Marketing. McGraw Hill Inc,
https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/ Int’l Edition, New York, 2003, p.162
index.php/jpppk/article/view/37.
http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb.201
9.030.04.19

364

Anda mungkin juga menyukai