Anda di halaman 1dari 14

KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 11

TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA


GRAF PETERSEN YANG DIPERUMUM

Johan Wijaya Simangunsong1, Mulyono2


1
Mahasiswa Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Medan
Email : johansimangunsong22@yahoo.co.id
2
Jurusana Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Medan

ABSTRAK

Misalkan G adalah sebuah graf dengan himpunan titik ( ) dan himpunan sisi ( ).
Suatu pelabelan total titik ajaib (vertex-magic total labeling) pada graf ( ) adalah pemetaan
bijektif dari ke himpunan bilangan integer sedemikian sehingga
terdapat bilangan bulat positif yang memenuhi ( ) ( ) untuk setiap .
Selanjutnya disebut konstanta ajaib pada G dan G disebut graf total titik ajaib. Hasil kajian
menyatakan bahwa untuk graf Petersen ( ) memiliki bilangan konstanta ajaib
untuk Teorema 4.1.1(a) dan untuk Teorema 4.1.1(b), untuk graf
Petersen ( ) memiliki bilangan konstanta ajaib untuk Teorema4.2.1(a) dan
Teorema4.2.1(b)dan untuk graf Petersen ( ) memiliki bilangan konstanta
ajaib untuk Teorema 4.3.1(a) dan Teorema 4.3.1(b). Sehingga graf
Petersen ( ) untuk dapat dikenakan pelabelan total titik ajaib.

Kata kunci: Bilangan Konstanta Ajaib, Graf Petersen, Pelabelan Total Titik Ajaib.

ABSTRACT
Suppose G is a graph with set point ( ) and the set of the ( ). A total
labeling magic point (vertex-magic total labeling) on a graph ( ) is a bijective
mapping of to the set of integers such that there are integers
positive that satisfies ( ) ( ) for every . Furthermore, so-called
magic constant in graph G and G-called magic point total. Results of the study stated
that for graph Petersen ( )has a magic constant number to Theorem
4.1.1 (a) and to Theorem 4.1.1 (b), to graph Petersen ( ) has a magic
constant number to Theorem 4.2.1 (a) and Theorem 4.2.1 (b)
and for the Petersen graph ( ) has a magic constant number to
Theorem 4.3.1 (a) and Theorem 4.3.1 (b). So the graph Petersen ( )
for may be subject to labeling magic point total.

Keywords: Magic Numbers Constants, Graph Petersen, Labeling Total Point Magic.

PENDAHULUAN kembali ketempat semula. Publikasi atas


Teori graf pertama kali permasalahan ini dikenal dengan teori graf.
diperkenalkan oleh Leonhard Euler pada Graf merupakan pasangan himpunan titik
tahun 1736. Saat itu dia memikirkan untuk dan himpunan sisi. Pengaitan titik-titik
menyeberangi semua jembatan di kota pada graf membentuk sisi dan dapat
Kaliningrad, Rusia, tepat satu kali dan direpresentasikan pada gambar sehingga
membentuk pola graf tertentu. Pola-pola

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 12
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015
yang terbentuk didefinisikan dan hingga membuat setiap bobot titiknya
dikelompokkan menjadi kelas-kelas graf. berbeda, dipelajari melalui Total Vertex
Beberapa kelas graf menurut banyaknya Strenght (TVS), pada sistem pengaturan
sisi yang insiden terhadap titik antara lain frekuensi radio, tvs dapat berupa jarak
graf reguler, yang derajat setiap titiknya terkecil yang memungkinkan dua
adalah sama dan graf irreguler, yang pemancar untuk melakukan transmisi data
derajat setiap titiknya ada yang tidak sama. tanpa mengalami interferensi. Salah satu
Pelabelan graf merupakan suatu graf yang dapat diaplikasikan pada sistem
topik dalam teori graf. Objek kajiannya pengaturan frekuensi radio adalah
berupa graf yang secara umum generalisasi graf petersen.
direpresentasikan oleh titik dan sisi serta Terdapat beberapa macam graf yang
himpunan bagian bilangan asli yang dapat dikaji untuk dikenai pelabelan total
disebut label. Pelabelan graf pertama kali titik ajaib, dalam penulisan skripsi ini graf
diperkenalkan oleh Sadlàck (1964), dipilih adalah graf Petersen. Ini
kemudian Stewart (1966), Kotzig dan dikarenakan Graf Petersen merupakan graf
Rosa (1970).Pelabelan merupakan lengkap yang saling isomorfik dan tidak
pemetaan injektif yang memetakan unsur terhubung sehingga lebih mudah dalam
himpunan titik dan atau unsur himpunan melakukan pelabelan. Graf Petersen juga
sisi ke bilangan asli yangdisebut label. merupakan graf yang telah diperumum dan
Pelabelan titik adalah pelabelan dengan dinyatakan sebagai ( , ) dengan nilai
domain himpunan titik, pelabelan sisi menyatakan banyaknya simpul luar (sama
adalah pelabelan dengan domain himpunan dengan banyak simpul dalam) dan nilai
sisi, dan pelabelan total adalah pelabelan menyatakan lompatan busur dalam,
dengan domain gabungan himpunan titik dimana 𝑑𝑎 ⌊ ⌋ dan
dan himpunan sisi.
Hingga kini dikenal beberapa jenis merupakan graf yang terdiri dari himpunan
pelabelan pada graf, antara lain pelabelan titik dan himpunan sisi. Graf Petersen
gracefull, pelabelan harmoni, pelabelan yang diperumum pertama kali di
total tak beraturan, pelabelan ajaib, dan definisikan oleh Watkins, dengan memuat
pelabelan anti ajaib. Dalam pengembangan sebanyak buah graf Petersen yang dapat
pelabelan ajaib, dikenal pula pelabelan dinyatakan dengan ( , ) yang
total titik-ajaib, pelabelan total titik ajaib mempunyai himpunan titik dan himpunan
super, pelabelan total sisi-ajaib, dan sisi.
pelabelan total sisi-ajaib super. Hingga
saat ini pemanfaatan teori pelabelan graf METODE PENELITIAN
sangat dirasakan peranannya, terutama Penelitian ini adalah studi literatur.
pada sektor sistem komunikasi dan Literatur yang digunakan erat kaitannya
transportasi, navigasi geografis, radar, dengan persoalan yang telah didefinisikan
penyimpanan data komputer, dan desain sebelumnya.
integrated circuit pada komponen Langkah-Langkah Penelitian
elektronik. Dalam menyajikan tulisan ini,
Pada sistem pengaturan frekuensi penulis menyusun suatu kerangka
radio, permintaan yang besar atas penelitian yang didasarkan pada langkah-
pelayanan wireless dan terbatasnya langkah sebagai berikut:
frekuensi yang tersedia memerlukan 1. Menyajikan definisi dari graf,
penggunaan yang efisien. Masalah yang Pada tahapan ini akan disajikan uraian
muncul adalah bagaimana agar gelombang singkat mengenai teori graf.
sinyal yang digunakan dapat efisien dan 2. Menyajikan terminologi dasar graf,
tidak terjadi interferensi. Topik Pada tahapan ini disajikan pengertian
pengoptimalan label pada graf sedemikian ataupun definisi mengenai berdekatan

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 13
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015
(adjasent), bersisian (incident), derajat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu
(degree), jalan (walk), jejak (trail), pelabelan total titik ajaib, pelabelan total
lintasan (path), terhubung sisi ajaib, pelabelan total titik ajaib super,
(connected), tak terhubung dan pelabelan total sisi ajaib super,
(disconnected), dan subgraf. sedangkan pada pelabelan anti ajaib
3. Menyajikan jenis-jenis graf, terdapat pelabelan total titik anti ajaib dan
4. Menyajikan graf sederhana khusus pelabelan total sisi anti ajaib. Berdasarkan
yang digunakan, domainnya pelabelan graf dibagi menjadi
5. Menyajikan representasi graf dalam tiga jenis yaitu Pelabelan Titik, Pelabelan
bentuk matriks, Sisi, Pelabelan Total. Namun, penulisan
6. Menyajikan definisi persegi ajaib, skripsi ini hanya akan membahas
7. Menyajikan definisi faktorisasi graf, pelabelan total titik ajaib (vertex magic
8. Menyajikan definisi pemetaan, total labeling).
Pada tahapan ini disajikan pengertian
pemetaan injektif (satu ke satu), a. Pelabelan Titik
surjektif (fungsi pada) dan bijektif Marr dan Wallis (2013:3)
(korespondensi satu-satu). berpendapat bahwa Pelabelan Titik
9. Menyajikan definisi pelabelan dan merupakan suatu pemetaan jika domainnya
definisi pelabelan total titik ajaib. berupa himpunan titik. Jika diberikan
10. Menentukan pelabelan total titik ajaib suatu graf G yang memiliki himpunan titik
pada graf Petersen tP(n,m) untuk ( ) dengan
(Gambar 3.1). .
11. Menarik kesimpulan dan saran dari
penelitian yang dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pelabelan Graf
Pelabelan pada suatu graf adalah
sebarang pemetaan atau fungsi yang
memasangkan setiap bagian-bagian dari Pada Gambar 2.11 terdapat dua buah
graf (titik, sisi dan keduanya) dengan graf yaitu graf 1 dan 2. Dimana graf 1
menggunakan suatu bilangan (bilangan belum berlaku pelabelan titik, sedangkan
yang digunakan adalah bilangan bulat pada graf 2 sudah berlaku pelabelan titik
positif) (Miller dkk, 2005:2). Marr dan pada graf dengan menggunakan bilangan
Wallis (2013:3) juga menjelaskan bahwa bulat positif.
pelabelan pada graf adalah pemetaan
himpunan dari setiap bagian-bagian graf b. Pelabelan Sisi
(himpunan titik, himpunan sisi, himpunan Pelabelan Sisi merupakan suatu
titik dan sisi) ke himpunan bilangan bulat pemetaan jika domainnya berupa
positif. himpunan sisi. Jika diberikan suatu graf G
yang memiliki himpunan sisi ( )
Jenis-jenis Pelabelan Graf dengan .
Pada umumnya jenis-jenis pelabelan
pada graf yang dikenal adalah pelabelan
gracefull, pelabelan harmoni, pelabelan
total tak beraturan, pelabelan ajaib, dan
pelabelan anti ajaib. Dalam pelabelan ajaib

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 14
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015
titik berlaku ( ) ( ) dimana
setiap titik dan saling terhubung serta
adalah bilangan konstanta ajaib dari fungsi
tersebut (Slamin dkk, 2006:147).

Pada Gambar 2.12 terdapat dua buah


graf yaitu graf 1 dan 2. Dimana graf 1
belum berlaku pelabelan sisi, sedangkan
pada graf 2 sudah berlaku pelabelan sisi pada Dari Gambar 2.14 merupakan contoh
graf dengan menggunakan bilangan bulat pelabelan total titik ajaib karena dari
positif.
gambar tersebut dapat diperoleh :
( ) ( ) ( )
c. Pelabelan Total
Pelabelan Total merupakan suatu ( ) ( ) ( )
pemetaan jika domainnya berupa ( ) ( ) ( )
himpunan titik dan sisi. Jika diberikan
suatu graf G yang memiliki himpunan Dari perhitungan tersebut maka didapatkan
titik ( ) dan himpunan nilai = 12.
sisi ( )
𝑎 𝑑 sehingga pelabelan Pelabelan Total Titik Ajaib pada Graf
total dinotasikan dengan: ( ) Petersen ( )untuk
( ) 𝑎 𝑑 Di bagian ini akan diberikan
pembuktian teorema-teorema serta
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
pelabelan total titik ajaib pada graf
Petersen ( , ). Teorema tersebut
merupakan dasar teorema yang akan
digunakan.

Pelabelan Total Titik Ajaib pada Graf


Petersen P(n,m)
Pada Gambar 2.13 terdapat dua buah Dalam Slamin dkk (2006:2)
graf yaitu graf 1 dan 2. Dimana graf 1 menjelaskan bahwa untuk melakukan
belum berlaku pelabelan total, sedangkan pelabelan total titik ajaib pada setiap graf
pada graf 2 sudah berlaku pelabelan total Petersen ( , ) maka harus memenuhi
pada graf dengan gabungan pelabelan sisi dua teorema yaitu :
dan pelabelan titik. a) Teorema 2.9.1 (a)
Untuk ⌊ ⌋, setiap graf
d. Pelabelan Total Titik Ajaib
Petersen yang diperumum P(n,m) dapat
Terdapat suatu graf G yang memiliki
dikatakan pelabelan total titik ajaib apabila
himpunan ( ) dan himpunan sisi
memiliki bilangan konstanta ajaib yaitu
( ) dimana ( ) dan
(Bača, Miller dan Slamin).
( ) diberikan suatu fungsi satu-
Bukti :
satu dan fungsi pada dengan pemetaan
Adapun cara pelabelan adalah sebagai
yang menggunakan bilangan bulat positif
berikut :
sehingga untuk setiap

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 15
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015
( ) =( ) ( ) ( ) =( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) =( ) ( ( ) =
) ( ) ( ) ( ) =
( ) = ( ) =
( ) = Untuk dimana
( ) = 𝑎
: ( ) {
Untuk dimana : 𝑎
𝑎
( ) {
𝑎

Gambar 2.17 merupakan pelabelan total


titik ajaib pada graf Petersen (5,2)
dengan = 10 + 2 = 10.5 + 2 = 52

Gambar 2.15 merupakan pelabelan total


titik ajaib pada graf Petersen (5,2)
dengan = 9 + 2 = 9.5 + 2 = 47

Gambar 2.18 merupakan pelabelan total


titik ajaib pada graf Petersen (6,2)
dengan = 10 + 2 = 10.6 + 2 = 62.

Pelabelan Total Titik Ajaib pada Graf


Gambar 2.16 merupakan pelabelan total Petersen 2P(n,m)
titik ajaib pada graf Petersen (6,2)
dengan = 9 + 2 = 9.6 + 2 = 56 a) Teorema 2.9.2 (a)
b) Teorema 2.9.1 (b)
Untuk ⌊ ⌋, 2 buah graf
Untuk ⌊ ⌋, setiap graf
Petersen yang diperumum 2P(n,m) dapat
Petersen yang diperumum P(n,m) dapat dikatakan pelabelan total titik ajaib apabila
dikatakan pelabelan total titik ajaib apabila memiliki bilangan konstanta ajaib yaitu
memiliki bilangan konstanta ajaib yaitu (Slamin dkk, 2006 vol 2).
(Bača, Miller dan Slamin).
Bukti : Bukti :
Adapun cara pelabelan adalah sebagai Untuk melakukan pelabelan pada 2P(n,m)
berikut : yang dapat menggunakan cara berikut:
( ) =( ) ( )
( ) ( )

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 16
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015
( ) =( ) ( ) Bukti :
( ) ( ) Adapun pelabelannya adalah sebagai
( ) berikut :
( ) =( ) ( ( ) =( ) ( )
) ( ( ) ( )
) ( ) ( ) ( )
( ) = ( ) ( ) =( ) ( )
( ) ( )
( ) = ( )
( )
( ) = ( )
( ) = ( )
Untuk dan
𝑎 ( ) = ( )
dimana: ( ) { ( )= ( )
𝑎
Kemudian untuk menunjukkan pelabelan Bila perlu indeksnya direduksi
titik dari 2P(n,m) adalah sebagai modulo n untuk dan
berikut :
𝑎
( )= ( ) ( ) dimana: ( ) {
𝑎
( ) ( )
Dan untuk pelabelan titik sebagai
berikut :
( )= ( ) ( )
( ) ( )
untuk dan dimana
semuanya merupakan indeks dari modulo
.

Gambar 2.20 merupakan pelabelan


total titik ajaib pada graf Petersen 3 (6,2)
Gambar 2.19 merupakan pelabelan total dengan .
titik ajaib pada graf Petersen 2 (5,2) Untuk menunjukkan pelabelan titik dari
dengan = 19 + 2 = 19.5 + 2 = 97. 3P(6,2) adalah sebagai berikut :
( )= ( ) ( )
Pelabelan Total Titik Ajaib pada Graf
Petersen 3P(n,m) ( ) ( )
Dan untuk pelabelan titik dari 3P(6,2)
a) Teorema 2.9.3 sebagai berikut :
Untuk ⌊ ⌋, 3 buah graf ( )= ( ) ( )
Petersen yang diperumum 3P(6,2) dapat ( ) ( )
dikatakan pelabelan total titik ajaib apabila untuk dan
memiliki bilangan konstanta ajaib yaitu dimana semuanya merupakan indeks
.

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 17
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015
dari modulo . Sehingga terbukti
( ) dan ( ) Gambar 2.21 merupakan pelabelan
sehingga bilangan konstanta ajaib dari total titik ajaib pada graf Petersen 3 (6,2)
graf Petersen 3P(6,2). dengan .
Untuk menunjukkan pelabelan titik dari
b) Teorema 2.9.3 3P(6,2) adalah sebagai berikut :
Untuk ⌊ ⌋, 3 buah graf ( )= ( ) ( )
Petersen yang diperumum 3P(6,2) dapat ( ) ( )
dikatakan pelabelan total titik ajaib apabila Dan untuk pelabelan titik dari 3P(6,2)
memiliki bilangan konstanta ajaib yaitu sebagai berikut :
. ( )= ( ) ( )
Bukti :
Adapun pelabelannya adalah sebagai ( ) ( )
berikut : untuk dan
( ) =( ) ( ) dimana semuanya merupakan indeks
( ) ( ) dari modulo . Sehingga terbukti
( ) ( ) dan ( )
( ) =( ) ( ) sehingga bilangan konstanta ajaib dari
graf Petersen 3P(6,2).
( ) ( )
( )
Pelabelan Total Titik Ajaib pada Graf
( ) = ( ) Petersen ( )
( ) = ( )
( )= ( ) Menentukan Nilai Konstanta Ajaib
Bila perlu indeksnya direduksi pada Graf Petersen ( )
modulo n untuk dan
Hasil Pelabelan Total Titik Ajaib pada
𝑎 Graf Petersen ( )
dimana: ( ) {
𝑎
a) Berdasarkan Teorema 4.1.1(a), maka
pelabelan total titik ajaib pada graf
Petersen ( ) dengan bilangan
konsanta ajaib
adalah sebagai berikut :

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 18
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015

Gambar 4.6 merupakan untuk dan


pelabelan total titik ajaib pada graf dimana semuanya
Petersen 4 (6,2) dengan merupakan indeks dari modulo .
. Sehingga terbukti ( )
Untuk menunjukkan pelabelan
dan ( ) sehingga
titik dari 4P(6,2) adalah sebagai bilangan konstanta ajaib dari graf
berikut : Petersen ( ).
( )= ( ) ( )
( ) ( ) b) Berdasarkan Teorema 4.1.1(b), maka
Dan untuk pelabelan titik dari pelabelan total titik ajaib pada graf
Petersen ( ) dengan bilangan
4P(6,2) sebagai berikut :
konsanta ajaib
( )= ( ) ( ) adalah sebagai berikut :
( ) ( )

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 19
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015

Gambar 4.7 merupakan dan ( ) sehingga


pelabelan total titik ajaib pada graf bilangan konstanta ajaib dari graf
Petersen 4 (6,2) dengan Petersen ( ).
.
Untuk menunjukkan pelabelan Pelabelan Total Titik Ajaib pada
titik dari 4P(6,2) adalah sebagai Graf Petersen ( )
berikut :
( )= ( ) ( ) Menentukan Nilai Konstanta Ajaib
pada Graf Petersen ( )
( ) ( )
Dan untuk pelabelan titik dari
4P(6,2) sebagai berikut : Hasil Pelabelan Total Titik Ajaib
( )= ( ) ( ) pada Graf Petersen ( )
( ) ( )
untuk dan a) Berdasarkan Teorema 4.2.1(a), maka
dimana semuanya pelabelan total titik ajaib pada graf
merupakan indeks dari modulo Petersen ( ) dengan bilangan
konsanta ajaib
.Sehingga terbukti ( )
adalah sebagai berikut :

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 20
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015

Gambar 4.8 merupakan untuk dan


pelabelan total titik ajaib pada graf dimana semuanya
Petersen 5 (6,2) dengan merupakan indeks dari modulo .
. Sehingga terbukti ( )
Untuk menunjukkan pelabelan
dan ( ) sehingga
titik dari 5P(6,2) adalah sebagai bilangan konstanta ajaib dari graf
berikut : Petersen ( ).
( )= ( ) ( ) b) Berdasarkan Teorema 4.2.1(b), maka
( ) ( ) pelabelan total titik ajaib pada graf
Dan untuk pelabelan titik dari Petersen ( ) dengan bilangan
konsanta ajaib
5P(6,2) sebagai berikut :
adalah sebagai berikut :
( )= ( ) ( )
( ) ( )

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 21
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015

Gambar 4.9 merupakan dan ( ) sehingga


pelabelan total titik ajaib pada graf bilangan konstanta ajaib dari graf
Petersen 5 (6,2) dengan Petersen ( ).
.
Untuk menunjukkan pelabelan Pelabelan Total Titik Ajaib pada
titik dari 5P(6,2) adalah sebagai Graf Petersen ( )
berikut :
( )= ( ) ( ) Menentukan Nilai Konstanta Ajaib
pada Graf Petersen ( )
( ) ( )
Dan untuk pelabelan titik dari Hasil Pelabelan Total Titik Ajaib
5P(6,2) sebagai berikut : pada Graf Petersen ( )
( )= ( ) ( )
( ) ( ) a) Berdasarkan Teorema 4.3.1(a), maka
untuk dan pelabelan total titik ajaib pada graf
dimana semuanya Petersen ( ) dengan bilangan
merupakan indeks dari modulo . konsanta ajaib
adalah sebagai berikut :
Sehingga terbukti ( )

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 22
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015

Gambar 4.10 merupakan untuk dan


pelabelan total titik ajaib pada graf dimana semuanya
Petersen 6 (6,2) dengan merupakan indeks dari modulo .
. Sehingga terbukti ( )
Untuk menunjukkan pelabelan titik dan ( ) sehingga
dari 6P(6,2) adalah sebagai berikut : bilangan konstanta ajaib dari graf
( )= ( ) ( ) Petersen ( ).
( ) ( )
Dan untuk pelabelan titik dari b) Berdasarkan Teorema 4.3.1(b), maka
pelabelan total titik ajaib pada graf
6P(6,2) sebagai berikut :
Petersen ( ) dengan bilangan
( )= ( ) ( ) konsanta ajaib
( ) ( ) adalah sebagai berikut :

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 23
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015

KESIMPULAN DAN SARAN


Gambar 4.11 merupakan pelabelan
total titik ajaib pada graf Petersen 6 (6,2) SARAN
dengan . Berdasarkan hasil kajian mengenai
Untuk menunjukkan pelabelan titik pelabelan total titik ajaib pada graf
dari 6P(6,2) adalah sebagai berikut : Petersen ( ) untuk dapat
disimpulkan sebagai berikut :
( )= ( ) ( )
1. Bentuk pelabelan total titik ajaib pada
( ) ( ) graf Petersen ( ) untuk
Dan untuk pelabelan titik dari 6P(6,2) mempunyai himpunan titik dan himpunan
sebagai berikut : sisi, namun yang membedakan pola-pola
( )= ( ) ( ) tersebut pada graf Petersen ( ), graf
Petersen ( ), dan graf Petersen
( ) ( )
( ) terletak pada langkah pola yang
untuk dan
ketiga ( ) ( )
dimana semuanya
merupakan indeks dari modulo . dan langkah pola yang kelima
Sehingga terbukti ( ) dan ( ) ( ) .
2. Bilangan konstanta ajaib berturut-turut
( ) sehingga bilangan sebagai berikut :
konstanta ajaib dari graf Petersen ( ). a. Untuk graf Petersen ( ) dengan
didapatkan bilangan konstanta
ajaib untuk Teorema

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum
KARISMATIKA – ISSN : 2443 – 0366 24
TAHUN 1 VOL.1 NO. 3 DESEMBER 2015
4.1.1(a) dan Teorema [6] Gallian, Joseph. A. 2012. A Dynamic
4.1.1(b). Survey of Graph Labeling. The
b. Untuk graf Petersen ( ) dengan Electronical Journal of Combinatorics.
didapatkan bilangan konstanta Vol. 18 Tahun 2012. #DS6
ajaib untuk Teorema [7] J. A. MacDougall, Mirka Miller,
4.2.1(a) dan Teorema Slamin, W. D. Wallis, (2002) Vertex-
4.2.1(b). Magic Total Labeling of Graphs,
c. Untuk graf Petersen ( ) dengan Utilitas Math 61: 3-21
didapatkan bilangan konstanta [8] J. A. MacDougall, Mirka Miller, K.
ajaib untuk Teorema Sugeng, Super Vertex-Magic Total
4.3.1(a) dan Teorema Labeling of Graphs, Proc. 15th
4.3.1(b). Australasian Workshop on
Combinatorial Algorithms (2004)
Saran [9] Lipschutz, Seymour & Marc Lipson.
Pelabelan dari sebuah graf 2008. Matematika Diskret. Jakarta:
merupakan suatu permasalahan yang Erlangga
memiliki cakupan masalah cukup luas. [10] M. Baĉa, M. Miller and Slamin.
Sehingga penelitian mengenai pelabelan Vertex-magic total labelings of
graf masih dapat dilakukan pada jenis- generalized Petersen graphs. Int. J. of
jenis pelabelan lainnya seperti pelabelan Computer Mathematics 79. Issue 12,
graceful (graceful labeling), pelabelan (2002) 1259-1264
harmoni (harmonious labeling), pelabelan [11] M. E. Watkins. A Theorem on Tait
sisi ajaib dan anti-ajaib (edge-magic and Colorings with an Application to the
adge-antimagic labeling), dan pelabelan Generalized Petersen Graphs. J.
titik ajaib dan anti-ajaib (vertex-magic and Combin. Theory 6 (1969) 152-164.
vertex-antimagic labeling) serta peneliti [12] Marr, A.M and Wallis, W.D. 2013.
selanjutnya dapat meneliti dengan yang Magic Graphs, DOI 10.1007/978-0-
berbeda. 8176-8391-72. New York: Springer
Science+Business Media
DAFTAR PUSTAKA [13] Miller, Baca, MacDougall. 2005.
Vertex-magic Total Labeling of
[1] Abdussakir, dkk. 2009. Teori Graf. Generalized Petersen Graphs and
Malang: UIN-Malang Press Convex Polytopes
[2] Aldous, Joan M and Robin J. Wilson. [14] Siang, JJ. 2006. Matematika Diskrit
2004. Graph and Applications: an dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer.
Introductory Approach. Great Britian: Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Springer [15] Slamin, A.C. Prihandoko, T.B
[3] Ali, Gohar. 2005. Graph Labelings. Setiawan, F. Rosita, B. Shaleh. 2006.
Abdus Salam School of Mathematical Vertex-Magic Total Labeling of
Sciences GC University Lahore: Disconnected Graphs. Journal of
Pakistan Prime Research in Mathematics, to
[4] C. Balbuena, E. Barker, K. C. Das, Y. appear.
Lin, M. Miller, J. Ryan, Slamin, K. [16] Vasudev, C. 2006. Graph Theory with
Sugeng, M. Tkac. On the degrees of a Applications. New Delhi: New Age
super vertex-magic graph. Discrete International Publisher.
Mathematics 306(2006) 539-559.
[5] Chartand, G. And L. Lesniak. 2000.
Graph and Digraph 3rdEdition.
California: Wadsworth, Inc.

Johan Wijaya Simangunsong, Mulyono. Pelabelan Total Titik Ajaib Pada Graf Petersen Yang
Diperumum

Anda mungkin juga menyukai