Anda di halaman 1dari 8

JPPKMI 2 (1) (2021) 83-90

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jppkmi

Kapabilitas, Motivasi, dan Pendayagunaan SDM terhadap Kinerja Pegawai di


Puskesmas

Sendhi Tristanti Puspitasari 1, Endang Sri Redjeki1, Rahma Maulidyah1

1
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Berdasarkan cakupan penilaian kinerja Puskesmas di Kota Malang tahun 2019 Puskesmas Kendalsari
Diterima 16 April 2021 memiliki penilaian yang masih cukup dengan nilai rata-rata 7,89 pada indikator manajemen Puskesmas.
Disetujui 12 Juni 2021 Selain itu, hasil penilaian kinerja pegawai yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang
Dipublikasikan 21 Juni tahun 2017-2019 pada pegawai ASN di Puskesmas Kendalsari belum meningkat setiap tahunnya.
2021 Berdasarkan studi pendahuluan menunjukkan bahwa kinerja pegawai di Puskesmas Kendalsari masih
rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor kapabilitas, motivasi, dan
________________ pendayagunaan SDM terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Penelitian ini
Keywords: menggunakan desain studi cross-sectional dengan metode kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu
Capability, Motivation, pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive
Utilization of Human sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data yang digunakan yakni uji regresi ordinal.
Resources, Employee Analisis yang didapatkan yaitu variabel yang memiliki hubungan dengan kinerja pegawai adalah
Performance motivasi (nilai G2 = 13,046) dikarenakan nilai G2 lebih besar dari chi-square (x2) tabel = 7,815.
____________________ Sedangkan, kapabilitas (G2 = 0,823) dan pendayagunaan SDM (G2 = 0,0) lebih kecil dari chi-square
URL: (x2) tabel yang menunjukkan tidak ada hubungan. Sehingga, variabel yang paling berhubungan dengan
https://journal.unnes.ac.i kinerja pegawai yakni motivasi dengan nilai (odd ratio = 13,45). Terdapat hubungan antara motivasi
d/sju/index.php/jppkmi terhadap kinerja pegawai, dan tidak ada hubungan antara kapabilitas dan pendayagunaan SDM terhadap
kinerja Pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang.
/article/view/47559/195
94
_____________________ Abstract
___________________________________________________________________
The coverage of the performance appraisal of Public Health Malang in 2019, Kendalsari Health Center has a
sufficient assessment with an average value of 7.89 on the Public Health management indicator. In addition,
the results of employee performance appraisals conducted by the Malang Health Office in 2017-2019 on ASN
employees at Kendalsari Health Center have not increased every year. This study aims to determine the
relationship between capability, motivation, and human resource utilization factors on employee performance.
This study used a cross-sectional study design with quantitative methods. The population of this research is
employees at Kendalsari Public Health, Malang. Determination of the sample using purposive sampling
technique. The data analysis used was ordinal regression test. The results of the research analysis showed that
the variable that has a relationship with employee performance is motivation (G2 value = 13.046) because the
G2 value is greater than the chi-square (x2) table = 7,815. Meanwhile, the capabilities (G2 = 0.823) and the
utilization of human resources (G2 = 0.0) were smaller than the chi-square (x2). Thus, the most important
variable is motivation with value (odd ratio = 13.45). There is a relationship between motivation on employee
performance, and there is no relationship between capability and utilization of human resource to employee
performance at Kendalsa-ri Public Health, Malang.
© 2021 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi:
Jalan Semarang 5 Malang
E-mail: sendhi.tristanti.fik@um.ac.id

83
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)

PENDAHULUAN indikator manajemen Puskesmas dikatakan baik


apabila nilai rata-rata ≥ 8,5. Sedangkan,
Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 penilaian kinerja Puskesmas Kendalsari dalam
menunjukkan proporsi pengetahuan masyarakat indikator upaya kesehatan dan program
terkait kemudahan akses ke Puskesmas, memiliki nilai rata-rata 75,67 yang tergolong
Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan dalam penilaian cukup. Penilaian kinerja dalam
Bidan Desa berdasarkan tempat tinggal dari segi indikator upaya kesehatan dan program dapat
jenis kendaraan, waktu yang ditempuh, serta dikatakan baik jika nilai rata-rata ≥ 91.
biaya transportasi ke fasilitas kesehatan di Sehingga, kinerja Puskesmas Kendalsari masih
Indonesia yaitu 39.2 mudah, 31.8 sulit, 29.0 dikatakan cukup pada tahun 2019 (Dinas
sangat sulit. Sedangkan, pengetahuan Kesehatan Kota Malang, 2020).
masyarakat terkait hal tersebut berdasarkan Berdasarkan studi pendahuluan,
Provinsi, proporsi tertinggi diduduki oleh Bali peneliti memperoleh data kepuasan masyarakat
dan terendah Papua. Sedangkan, Jawa Timur tahun 2019 di Puskesmas Kendalsari Kota
berada pada urutan ke-9 (Kementerian malang yang diukur menggunakan kuesioner
Kesehatan RI Badan Penelitian dan dan menyebutkan bahwa dari beberapa
Pengembangan, 2018). indikator dalam kuesioner tersebut, ada satu
Sebagai konsekuensi tuntutan indikator yang nilainya paling rendah sebesar
masyarakat, pegawai harus memberikan 3,19 tentang waktu penyelesaian pelayanan
pelayanan yang terbaik. Khususnya, bagi yang diberikan kepada masyarakat. Indikator
petugas pelayanan kesehatan harus waktu penyelesaian pelayanan meliputi
berkontribusi besar dalam meningkatkan ketepatan waktu berlangsungnya pelayanan,
kinerjanya sehingga berdampak positif bagi kejelasan informasi mengenai waktu
kualitas hidup dan kesejahteraan pasien. penyelesaian pelayanan dan kesesuaian waktu
Sehingga, diharapkan setiap pegawai mampu penyelesaian layanan sesuai dengan yang
mengidentifikasi kualitas kerja untuk dimonitor, dijanjikan. Rendahnya indikator tersebut,
diperbaiki, serta ditingkatkan terus-menerus berarti rendahnya koordinasi antara satu
(Hasmoko, 2014). Selain itu, dukungan dari pegawai, dengan pegawai yang lainnya dan
pimpinan juga menjadi kunci pegawai untuk pelayanan yang diberikan masih belum sesuai
meningkatkan kinerjanya. dengan prosedur yang telah ditetapkan
Puskesmas Kendalsari yakni salah satu (Puskesmas kendalsari, 2020).
fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di Berdasarkan beberapa permasalahan
Kota Malang yang berdiri sejak tahun 1984. yang terjadi di Puskesmas Kendalsari, apabila
Wilayah kerja Puskesmas ini meliputi tiga dikaitkan dengan kinerja individu kondisi
kelurahan yakni Kelurahan Lowokwaru, seperti ini dapat menurunkan kinerja pegawai.
Kelurahan Tulusrejo dan Kelurahan Jatimulyo. Menurut teori kinerja Robbins (2006)
Puskesmas ini memiliki beberapa unit menjelaskan bahwa kinerja pegawai merupakan
pelayanan yang dapat menunjang pasien dan fungsi interaksi antara kapabilitas, motivasi, dan
sudah berpedoman pada peraturan perundang- pendayagunaan SDM (Kadir, Abdul &
undangan (Puskesmas kendalsari, 2020). Machasin, 2014). Tujuan penelitian adalah
Berdasarkan penilaian kinerja untuk mengetahui bagaimana hubungan Faktor
Puskesmas di Kota Malang tahun 2019 yang Kapabilitas, Motivasi, dan Pendayagunaan
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang, SDM Terhadap Kinerja Pegawai di Puskesmas
kinerja Puskesmas Kendalsari tergolong cukup Kendalsari Kota Malang.
baik. Penilaian kinerja Puskesmas Kendalsari
dengan indikator manajemen Puskesmas METODE
dengan nilai rata-rata 7,89 tergolong dalam
penilaian cukup. Penilain kinerja dalam Penelitian ini termasuk penelitian analitik

84
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)

observasional dengan desain studi cross-sectional reliabel apabila nilai Alfa cronbach < 0,6 dengan
menggunakan metode kuantitatif. Variabel taraf signifikansi 0,05 atau 95% (sig 2-tailed)
terikatnya yaitu kinerja pegawai, dan variabel (Wahyudi, 2017). Kuesioner penelitian ini
bebasnya yaitu kapabilitas, motivasi, dan sudah melewati tahap uji etik dengan nomor
pendayagunaan SDM. Sebelum penelitian reg.No.:035/KEPK-POLKESMA/2021.
dilakukan, peneliti melakukan survei atau Penelitian ini berasal dari data primer
pengamatan langsung kinerja pegawai. yakni, penyebaran kuesioner dan data sekunder
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas yakni, penilaian kinerja pegawai tahun 2017-
Kendalsari Kota Malang pada bulan Oktober- 2019, penilaian kinerja Puskesmas Kendalsari
November 2020. tahun 2019 dan kepuasan pasien terhadap
Populasi penelitian ini yaitu seluruh Puskesmas Kendalsari tahun 2019. Teknik
pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang pengolahan data yakni pengeditan data untuk
sebanyak 50 pegawai, yang terdiri dari 42 melengkapi ataupun menghilangkan kesalahan
pegawai ASN dan 8 pegawai non-ASN. pada data mentah, pengodean data dan
Penentuan sampel dilakukan menggunakan transformasi data, serta tabulasi data dengan
teknik pengambilan sampel purposive sampling, cara membuat tabel sesuai dengan kebutuhan
yaitu teknik pengambilan sampel yang analisis (Hilman, 2017). Sedangkan, teknik
menunjukkan kriteria tertentu (Kadir, Abdul & penyajian data menggunakan tabel dalam
Machasin, 2014). bentuk angka.
Peneliti menentukan sampel berdasarkan Analisis data pada penelitian ini melalui
kriteria inklusi yakni kriteria umum subjek tiga tahapan dengan bantuan program IBM
penelitian yang harus dipenuhi oleh setiap statistik SPSS 22 yaitu, analisis univariat yang
individu populasi yang akan diambil sebagai digunakan untuk mengetahui distribusi
sampel, dan kriteria eksklusi yakni ciri-ciri frekuensi antara variabel bebas dan variabel
anggota populasi yang tidak dapat dijadikan terikat (Hermawati, N. Ayu Gustia, 2018).,
sampel penelitian (Hidayat & Hayati, 2019). analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
Kriteria inklusinya yaitu pegawai ASN di hubungan antara variabel bebas dengan variabel
Puskesmas Kendalsari Kota Malang, sedangkan terikat menggunakan uji regresi logistik ordinal
kriteria eksklusinya yaitu pegawai non-ASN di sederhana (Yusuf, 2014), dan analisis
Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Sehingga, multivariat yang digunakan sebagai analisis
sampel yang akan diteliti adalah pegawai ASN secara silmutan variabel bebas yang paling
di Puskesmas Kendalsari Kota Malang yang berpengaruh dengan variabel terikat (Wustqa et
berjumlah 42 orang dan 8 orang pegawai non- al., 2018).
ASN tidak diteliti karena tidak termasuk dalam Alur penelitian ini yaitu dengan membuat
kriteria inklusi. rumusan masalah kemudian peneliti mencari
Instrumen penelitian menggunakan literatur yang berkaitan dengan masalah terkait
kuesioner yang terdiri dari pertanyaan terkait sebagai dasar penguat permasalahan. Kemudian
yang diberikan kepada responden, kuesioner peneliti menentukan kerangka teori atau
yakni salah satu metode pengumpulan data kerangka konsep, menentukan desain studi,
yang sangat efisien (Widi, 2015). Agar menentukan populasi dan sampel, lalu
instrumen penelitian valid, maka harus diuji menyusun instrumen yang digunakan dalam
validitas dan uji reliabilitas. Pertanyaan disebut penelitian.
valid apabila r hitung > r tabel pada taraf Proposal penelitian sudah tersusun dan
signifikansi 0,05 atau 95% (sig 2-tailed) dengan mengurus perizinan penelitian untuk
mengambil data. Selanjutnya, data yang sudah
nilai r tabel yaitu 0,3610.
diperoleh diolah dan dianalisis kemudian
Pertanyaan dikatakan reliabel apabila nilai Alfa mengintepretasi data serta membuat kesimpulan
cronbach ≥ 0,6 dan pertanyaan dikatakan tidak hasil penelitian dan saran.

85
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tanda (-) pada nilai b1 menunjukkan
Responden dalam penelitian ini adalah hubungan negatif, yang berarti semakin besar
pegawai ASN Puskesmas Kendalsari sebanyak kapabilitas maka kinerja pegawai akan turun
42 orang. Usia responden setelah dan sebaliknya. Koefisien korelasi (r) hitung
dikelompokkan yaitu usia 21-30 tahun sejumlah sebesar 0,110 lebih kecil dari nilai r tabel sebesar
14 orang, usia 31-40 tahun sejumlah 14 orang, 0,3044 dengan tingkat signifikansi (α) sebesar
dan usia 51-60 tahun sejumlah 6 orang. Jumlah 5% atau 0,05 yang berarti kekuatan hubungan
pegawai ASN Puskesmas Kendalsari yakni sangat lemah antara kapabilitas dengan kinerja
perempuan sejumlah 34 orang dan laki-laki pegawai.
sebanyak 8 orang. Pendidikan terakhir pada Kinerja merupkan pencapaian hasil kerja
pegawai ASN Puskesmas Kendalsari yakni 4 individu yang diperoleh sebagai prestasi kerja
orang lulusan SMA, 22 orang lulusan Diploma, yang sesuai dengan target yang telah ditentukan
dan 16 orang lulusan Sarjana. Selanjutnya, (Widi, 2015). Kinerja pegawai juga dapat
untuk jabatan pegawai ASN Puskesmas diidentifikasi sebagai fungsi interaksi antara
Kendalsari yaitu dokter gigi 3 orang, KA Subag kapabilitas, motivasi, dan pendayagunaan SDM
TU 1 orang, perawat 7 orang, dokter umum 3 (Kadir, Abdul & Machasin, 2014). Kapabilitas
orang, 1 orang asisten apoteker, 1 orang merupakan keterampilan maupun kecakapan
sanitarian, 3 orang nutrisionis, penata labkes 1 yang dimiliki oleh setiap seseorang untuk
orang, 11 orang bidan, 2 orang perawat gigi, menyelesaikan suatu pekerjaan dan
pengadministrasian umum 4 orang, pengemudi memanfaatkan kesempatan untuk mencapai
1 orang, rekam medic 1 orang, dan petugas tujuan yang telah ditentukan (Usman, 2016).
keamanan 3 orang. Lalu, rentang lama bekerja Semakin tinggi kapabilitas pegawai maka
pegawai ASN Puskesmas Kendalsari yakni semakin tinggi kinerja yang didapatkan, dan
sebanyak 18 orang bekerja pada rentang 1-5 sebaliknya.
tahun dan sebanyak 3 orang masih bekerja Setelah dilakukan analisis, hasil analisis
kurang dari 1 tahun. hubungan dihasilkan bahwa kapabilitas tidak
Berdasarkan tabel 1, hasil uji analisis terdapat hubungan dengan kinerja pegawai di
regresi logistik ordinal sederhana didapatkan Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Hasil
nilai G2 sebesar 0,823 lebih kecil dari chi-square penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
tabel sebesar 7,815 dimana, keputusan uji yang yang dilakukan Usman (2016) yang
diperoleh adalah hipotesis nol (H0) gagal menunjukkan adanya hubungan antara
ditolak, berarti tidak ada hubungan antara kapabilitas dengan kinerja tenaga kesehatan di
kapabilitas terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Lappade (Usman, 2016). Selain itu,
Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Marsita dkk., (2015) juga menjelaskan adanya
Selanjutnya persamaan model regresi logistik hubungan antara kapabilitas dengan kinerja
ordinal sederhana yang terbentuk sesuai dengan petugas kesehatan di Puskesmas Lambunu 2
rumus berikut. Kabupaten Parigi Moutong (Marsita.,
Y = a + b1x1 Sudirman., 2015). Setiap pegawai mempunyai
Y = 0,657 – 18,705(x1) peran untuk mencapai kinerja yang maksimal,
hal ini dapat dicapai apabila pegawai
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan
Kapabilitas Terhadap Kinerja Pegawai di kompetensi yang dimilikinya. Hal ini
Puskesmas Kendalsari Kota Malang didasarkan pada job description dan job
Koefisien Koefisien spesification yang berpedoman pada prinsip “The
Variabel Uji G2
Estimate Korelasi (r) right man on the right place and the right man behind
Kinerja -0,657 the job” (Fadilah, 2014).
Kapabilitas 18,705 0,823 -0,110 Berdasarkan tabel 2, hasil analisis uji

86
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)

Tabel 2. Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal Tabel 3. Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai di Pendayagunaan SDM Terhadap Kinerja
Puskesmas Kendalsari Kota Malang Pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang
Koefisien Koefisien Koefisien
Variabel Uji G2 Koefisien Uji
Estimate Korelasi (r) Variabel Korelasi
Estimate G2
(r)
Kinerja -1,992
Kinerja -0,639
Motivasi -2,599 13,046 0,549
Pendayagunaan
1,387 0,0 0,0
SDM
regresi logistik ordinal sederhana didapatkan
nilai G2 sebesar 13,046 lebih besar dari chi-square
tabel sebesar 7,815 dimana, keputusan uji yang bahwa tingginya motivasi akan sebanding
diperoleh adalah hipotesis nol (H0) ditolak yang dengan kenaikan kinerja individu. Berdasarkan
berarti ada hubungan antara motivasi terhadap tabel 3, hasil analisis uji regresi logistik ordinal
kinerja pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota sederhana didapatkan nilai G2 sebesar 0,0 lebih
Malang. Selanjutnya persamaan model regresi kecil dari chi-square tabel sebesar 7,815 dimana,
logistik ordinal sederhana yang terbentuk sesuai keputusan uji yang diperoleh adalah hipotesis
dengan rumus, sebagai berikut. nol (H0) gagal ditolak yang berarti tidak ada
Y = a + b2x2 hubungan antara pendayagunaan SDM
Y = 1,992 + 2,599(x2) terhadap kinerja pegawai di Puskesmas
Tanda (+) pada b2 menunjukkan Kendalsari Kota Malang. Selanjutnya
hubungan positif yang berarti, semakin tinggi persamaan model regresi logistik ordinal
motivasi maka kinerja pegawai akan meningkat sederhana yang terbentuk sesuai dengan rumus,
dan sebaliknya. Koefisien korelasi (r) hitung sebagai berikut.
sebesar 0,549 lebih besar dari nilai r tabel Y = a + b3x3
sebesar 0,3044 dengan tingkat signifikansi (α) Y = 0,639 – 1,387(x3)
sebesar 5% atau 0,05 yang berarti kekuatan Tanda (-) pada nilai b3 menunjukkan
hubungan sedang antara motivasi terhadap hubungan negatif yang berarti, semakin besar
kinerja pegawai. pendayagunaan SDM maka kinerja pegawai
Motivasi yaitu perasaan yang mendorong akan turun dan sebaliknya. Koefisien korelasi (r)
seseorang melakukan pekerjaan sesuai yang hitung sebesar 0,0 lebih kecil dari nilai r tabel
diinginkan dan berpengaruh pada lingkungan sebesar 0,3044 dengan tingkat signifikansi (α)
kerjanya (Mandagi, dkk., 2015). Apabila sebesar 5% atau 0,05 yang berarti kekuatan
pegawai memiliki motivasi yang baik, maka hubungan sangat lemah antara pendayagunaan
kinerjanya akan meningkat. Sikap positif SDM dengan kinerja pegawai.
seseorang dalam bekerja dapat menjadikan Pendayagunaan sumber daya manusia
motivasi kerja yang tinggi, dan sebaliknya jika (SDM) merupakan sebuah potensi tenaga kerja
seseorang memiliki sifat negatif maka motivasi yang terlibat dalam pekerjaan untuk
kerjanya akan rendah (Natasya., 2014). mendapatkan hasil kerja maksima (Bertan,
Hasil analisis hubungan pada penelitian Dundu, & Mandagi, 2016). Apabila sumber
ini menyatakan bahwa, adanya hubungan daya manusia dikembangkan akan berpengaruh
antara motivasi dengan kinerja pegawai di pada perilaku individu maupun kelompok yang
Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Hasil bertujuan untuk mencapai organisasi yang
penelitian ini sejalan dengan Natasya., dkk diinginkan. Setiap individu berhak memiliki
(2014) yang menyatakan bahwa terdapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan
hubungan antara motivasi dengan kinerja memperluas pengalaman kerja sesuai dengan
pegawai di Puskesmas Ranotna Weru, job-description (Marsita., Sudirman., 2015).
Kecamatan Wanea, Kota Manado (Natasya., Berdasarkan hasil analisis hubungan,
2014). Dalam penelitiannya, juga dijelaskan dihasilkan uji yang menyatakan bahwa tidak

87
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)

Tabel 4. Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal Variabel yang Paling Berhubungan dengan Kinerja
Pegawai Puskesmas Kendalsari Kota Malang
Variabel Estimate R-Square Uji G2 Sig r Odd ratio
Kinerja -1,992
Motivasi -2,599 0,001 0,549 13,45
Constant 0,371 13,046

ada hubungan antara pendayagunaan SDM terhadap kinerja (Y) pegawai di Puskesmas
terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Hasil dari uji regresi
Kendalsari Kota Malang. Penelitian ini tidak logisitik ordinal sederhana didapatkan hasil nilai
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh p value lebih kecil dari 0,05 yakni sebesar 0,001
Wijayanti dan Nuraini (2018) yang pada variabel motivasi (X2). Hal ini dapat
menunjukkan adanya hubungan antara disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
pendayagunaan SDM terhadap kinerja pegawai motivasi terhadap kinerja pegawai di Puskesmas
dalam penelitiannya, serta menyatakan bahwa Kendalsari Kota Malang.
faktor pendayagunaan SDM merupakan faktor Selanjutnya persamaan model regresi
yang berpengaruh dalam kinerja pegawai logistik ordinal sederhana dapat ditentukan,
(Wijayanti & Nuraini, 2018). Selain itu, persamaan model regresi logistik ordinal
Djestawana (2014) dalam penelitiannya juga sederhana yang terbentuk sesuai dengan rumus,
menyatakan bahwa terdapat hubungan anatara sebagai berikut.
pendayagunaan SDM terhadap kinerja pegawai Y = a + b2x2
(Djestawana, 2014). Y = 1,992 + 2,599(x2)
Salah satu faktor yang mempengaruhi Tanda (+) pada b2 menunjukkan
rendahnya faktor pendayagunaan SDM di hubungan positif yang berarti, semakin tinggi
Puskesmas Kendalsari yakni job description motivasi maka kinerja pegawai akan meningkat
seorang pegawai yang tidak sesuai dengan dan sebaliknya. Koefisien korelasi (r) hitung
kapabilitas yang dimiliki. Sebaliknya, apabila sebesar 0,549 lebih besar dari nilai r tabel
faktor pendayagunaan tinggi berarti job sebesar 0,3044 dengan tingkat signifikansi (α)
description seorang pegawai sudah dianggap sebesar 5% atau 0,05 yang berarti kekuatan
sesuai dengan kapabilitas dan keahlian yang hubungan sedang antara motivasi dengan
dimiliki. Penempatan pegawai harus sesuai kinerja pegawai. Kemudian didapatkan juga
dengan job description dengan prinsip “The right nilai R-square (R2) sebesar 0,371 menunjukkan
man on the right place an the right man behind the bahwa variabel kemampuan variabel bebas yaitu
job” (Fadilah, 2014). Menempatkan posisi motivasi (X2) dalam menjelaskan variabel
pegawai pada posisi yang sesuai, dalam terikat berupa kinerja (Y) pegawai di Puskesmas
pekerjaan akan mempengaruhi kualitas Kendalsari Kota Malang sebesar 0,371 atau
kinerjanya. 37,1% dan terdapat 100% - 37,1% = 62,9%
Berdasarkan tabel 4, Setelah faktor lain di luar model yang menjelaskan
memasukkan ketiga variabel faktor kinerja variabel terikat. Nilai odd ratio variabel motivasi
didapatkan satu variabel paling berpengaruh sebesar 13,45. Artinya, terdapat peningkatan
dengan kinerja pegawai di Puskesmas kecenderungan sebesar 13,45 kali motivasi
Kendalsari Kota Malang yaitu motivasi (X 2). terhadap kinerja pegawai. Semakin baik
Berdasarkan hasil analisis uji regresi logistik motivasi maka kinerja pegawai dapat
ordinal berganda diketahui nilai G2 sebesar meningkat sebesar 13,45 kali.
13,046 lebih besar dari chi-square tabel sebesar Variabel yang paling berhubungan pada
7,815 dimana, keputusan uji yang diperoleh penelitian ini yaitu motivasi. Semakin
adalah hipotesis nol (H0) ditolak sehingga ada meningkatnya motivasi pegawai, juga dapat
hubungan antara faktor kinerja motivasi (X 2) meningkatkan kinerja pegawai sebesar 13,45

88
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)

kali dibanding tanpa adanya peningkatan from https://dinkes.malangkota.go.id/unit-


motivasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan pelaksana-teknis/puskesmas-kendalsari/
penelitian yang dilakukan oleh Mandagi dkk., Djestawana, I. G. G. (2014). Pengaruh
Pengembangan Organisasi , Kepemimpinan ,
(2015) yang menyatakan bahwa motivasi yang
Jenjang Karir terhadap Kepuasan Kerja dan
baik kemungkinan 6,98 kali membuat kinerja
Kinerja Pegawai Puskesmas. Jurnal Kesehatan
baik dibandingkan tanpa adanya motivasi Masyarakat Nasional, 6, 261–266.
(Mandagi et al., 2015). Selain itu, penelitian Fadilah, A. (2014). Pengaruh Penempatan Pegawai
yang dilakukan oleh Primelia dan Mudayana Terhadap Kinerja (Studi Pada Pegawai
(2014) menyebutkan bahwa motivasi yang baik Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik). Jurnal
kemungkinan 2,852 kali membuat kinerja baik Administrasi Publik Mahasiswa Universitas
disbanding tanpa adanya motivasi (Primelia & Brawijaya, 1(5), 847–852.
Mudayana, 2014). Sehingga, untuk mencapai Hasmoko, E. V. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Klinis Perawat
hasil kerja yang maksimal diperlukan motivasi
Berdasarkan Penerapan Sistem
dari diri seseorang untuk mencapai tujuan yang
Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis
telah ditentukan. Bentuk yang memotivasi (Spmkk) Di Ruang Rawat Inap. Universitas
pegawai di Puskesmas Kendalsari yakni Diponegoro Semarang, 1–130.
pegawai mendapatkan tambahan tunjangan Hermawati, N. Ayu Gustia, Y. D. (2018). Jurnal
penghasilan, pejabat mendapat pinjaman Kesehatan Saintika Meditory Jurnal
kendaraan bermotor selama dinas, dan selama Kesehatan Saintika Meditory. Jurnal Kesehatan
pandemi Covid-19 pegawai di Puskesmas Saintika Meditory Jurnal Kesehatan Saintika
Kendalsari mendapat makan siang setiap hari Meditory, 1(August), 79–88. Retrieved from
http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/
Senin – Kamis (Puskesmas kendalsari, 2020).
meditory/article/view/244
Hidayat, R., & Hayati, H. (2019). Pengaruh
PENUTUP Pelaksanaan Sop Perawat Pelaksana
Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Di
Berdasarkan hasil analisis, dapat Rawat Inap Rsud Bangkinang. Jurnal Ners,
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan 53(9), 1689–1699.
antara faktor kapabilitas dan pendayagunaan Hilman, I. (2017). PENGOLAHAN DAN ANALISIS
SDM terhadap kinerja pegawai di Puskesmas DATA PENELITIAN. Retrieved from
https://www.academia.edu/30892425/PEN
Kendalsari Kota Malang. Serta, terdapat
GOLAHAN_DAN_ANALISIS_DATA_PE
hubungan antara faktor motivasi terhadap
NELITIAN
kinerja pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Kadir, Abdul, M., & Machasin, D. (2014). JURNAL
Malang. Hal ini menunjukkan bahwa, semakin EKONOMI Volume 22, Nomor 2 Juni 2014. 22,
tinggi motivasi kerja pada pegawai maka 1–17.
semakin tinggi kinerjanya. Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan
Pengembangan. (2018). Hasil Utama Riset
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 1–100. https://doi.org/1
Bertan, C. V., Dundu, A. K. T., & Mandagi, R. J. M. Desember 2013
(2016). Pengaruh Pendayagunaan Sumber Mandagi, F. M., Umboh, J. M. L., & Rattu, J. A. M.
Daya Manusia (Tenaga kerja) Terhadap Hasil (2015). Analisis Faktor – Faktor Yang
Pekerjaan (Studi Kasus Perumahan Taman Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Dalam
Mapanget Raya (Tamara). Sipil Statik, 4(1), Menerapkan Asuhan Keperawatan Di Rumah
13–20. Retrieved from Sakit Umum Bethesda Gmim. Jurnal E-
Biomedik, 3(3).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/a
rticle/view/10727/10309 https://doi.org/10.35790/ebm.3.3.2015.1047
Dinas Kesehatan Kota Malang. (2020). Puskesmas 9
Kendalsari. Retrieved September 17, 2020, Marsita., Sudirman., H. (2015). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kinerja Petugas Kesehatan

89
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)

di Puskemas Lambunu 2 Kabupaten Parigi Wahyudi, R. (2017). Uji Validitas Dan Reliabilitas
Moutong. 53(9), 477–486. Retrieved from Dengan Pendekatan Konsistensi Internal
http://publications.lib.chalmers.se/records/f Kuesioner Pembukaan Program Studi
ulltext/245180/245180.pdf%0Ahttps://hdl.h Statistika Fmipa Universitas Bengkulu.
andle.net/20.500.12380/245180%0Ahttp://d FMIPA Universitas Bengkulu Jl. W.R. Supratman
x.doi.org/10.1016/j.jsames.2011.03.003%0Ah Bengkulu 38123, 1(1), 1–22. Retrieved from
ttps://doi.org/10.1016/j.gr.2017.08.001%0A http://sigitnugroho.id/e-Skripsi/0805 Uji
http://dx.doi.org/10.1016/j.precamres.2014. Validitas Dan Reliabilitas Dengan Pendekatan
12 Konsistensi Internal Kuesioner Pembukaan
Natasya., dkk. (2014). Hubungan Antara Motivasi Program Studi Statistika Fmipa Universitas
Kerja dengan Kinerja Pegawai Puskesmas Bengkulu .pdf
Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Widi, R. (2015). Uji Validitas Dan Reliabilitas Dalam
Manado. 1–8. Penelitian Epidemiologi Kedokteran Gigi.
Primelia, A., & Mudayana, A. A. (2014). Hubungan Stomatognatic, 8(1), 27–34.
Motivasi Kerja dengan Kinerja Tenaga Wijayanti, R. A., & Nuraini, N. (2018). KINERJA
Kesehatan di Seluruh Puskesmas Kota PETUGAS PROGRAM KESEHATAN IBU
Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan, 1–8. DI PUSKESMAS ( ANALYSIS OF
Puskesmas kendalsari. (2020). PROFIL MOTIVATION , OPPORTUNITY ,
PUSKESMAS KENDALSARI – Puskesmas ABILITY AND PERFORMANCE
Kendalsari. Retrieved September 17, 2020, MATERNAL HEALTH PROGRAMS IN
from PUSKESMAS ). Jurnal Manajemen Informasi
https://puskkendalsari.malangkota.go.id/prof Kesehatan Indonesia, 6, 7–13.
il-puskesmas-kendalsari/ Wustqa, D. U., Listyani, E., Subekti, R.,
Usman. (2016). Analisis Kinrja Tenaga Kesehatan Kusumawati, R., Susanti, M., Matematika, J.
Pada Puskesmas Lapadde Kota Parepare P., & Uny, F. (2018). Analisis Data
Performance Analysis of Health Community Multivariat Dengan Program R Multivariate
in Health Centers Lapadde Parepare City. Data Analysis Using R Program. Pengabdian
Jurnal Mkmi, 12(1), 21–28. Retrieved from Masyarakat MIPA Dan Pendidikan MIPA, 2(2),
https://media.neliti.com/media/publications 83–86.
/212774-analisis-kinerja-tenaga-kesehatan- YUSUF, M. A. N. (2014). Analisis Data Multivariat
pada-p.pdf Konsep Dan Aplikasi Regresi Linear Ganda.
Modul Terapan.

90

Anda mungkin juga menyukai