https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jppkmi
1
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Indonesia
83
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)
84
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)
observasional dengan desain studi cross-sectional reliabel apabila nilai Alfa cronbach < 0,6 dengan
menggunakan metode kuantitatif. Variabel taraf signifikansi 0,05 atau 95% (sig 2-tailed)
terikatnya yaitu kinerja pegawai, dan variabel (Wahyudi, 2017). Kuesioner penelitian ini
bebasnya yaitu kapabilitas, motivasi, dan sudah melewati tahap uji etik dengan nomor
pendayagunaan SDM. Sebelum penelitian reg.No.:035/KEPK-POLKESMA/2021.
dilakukan, peneliti melakukan survei atau Penelitian ini berasal dari data primer
pengamatan langsung kinerja pegawai. yakni, penyebaran kuesioner dan data sekunder
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas yakni, penilaian kinerja pegawai tahun 2017-
Kendalsari Kota Malang pada bulan Oktober- 2019, penilaian kinerja Puskesmas Kendalsari
November 2020. tahun 2019 dan kepuasan pasien terhadap
Populasi penelitian ini yaitu seluruh Puskesmas Kendalsari tahun 2019. Teknik
pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang pengolahan data yakni pengeditan data untuk
sebanyak 50 pegawai, yang terdiri dari 42 melengkapi ataupun menghilangkan kesalahan
pegawai ASN dan 8 pegawai non-ASN. pada data mentah, pengodean data dan
Penentuan sampel dilakukan menggunakan transformasi data, serta tabulasi data dengan
teknik pengambilan sampel purposive sampling, cara membuat tabel sesuai dengan kebutuhan
yaitu teknik pengambilan sampel yang analisis (Hilman, 2017). Sedangkan, teknik
menunjukkan kriteria tertentu (Kadir, Abdul & penyajian data menggunakan tabel dalam
Machasin, 2014). bentuk angka.
Peneliti menentukan sampel berdasarkan Analisis data pada penelitian ini melalui
kriteria inklusi yakni kriteria umum subjek tiga tahapan dengan bantuan program IBM
penelitian yang harus dipenuhi oleh setiap statistik SPSS 22 yaitu, analisis univariat yang
individu populasi yang akan diambil sebagai digunakan untuk mengetahui distribusi
sampel, dan kriteria eksklusi yakni ciri-ciri frekuensi antara variabel bebas dan variabel
anggota populasi yang tidak dapat dijadikan terikat (Hermawati, N. Ayu Gustia, 2018).,
sampel penelitian (Hidayat & Hayati, 2019). analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
Kriteria inklusinya yaitu pegawai ASN di hubungan antara variabel bebas dengan variabel
Puskesmas Kendalsari Kota Malang, sedangkan terikat menggunakan uji regresi logistik ordinal
kriteria eksklusinya yaitu pegawai non-ASN di sederhana (Yusuf, 2014), dan analisis
Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Sehingga, multivariat yang digunakan sebagai analisis
sampel yang akan diteliti adalah pegawai ASN secara silmutan variabel bebas yang paling
di Puskesmas Kendalsari Kota Malang yang berpengaruh dengan variabel terikat (Wustqa et
berjumlah 42 orang dan 8 orang pegawai non- al., 2018).
ASN tidak diteliti karena tidak termasuk dalam Alur penelitian ini yaitu dengan membuat
kriteria inklusi. rumusan masalah kemudian peneliti mencari
Instrumen penelitian menggunakan literatur yang berkaitan dengan masalah terkait
kuesioner yang terdiri dari pertanyaan terkait sebagai dasar penguat permasalahan. Kemudian
yang diberikan kepada responden, kuesioner peneliti menentukan kerangka teori atau
yakni salah satu metode pengumpulan data kerangka konsep, menentukan desain studi,
yang sangat efisien (Widi, 2015). Agar menentukan populasi dan sampel, lalu
instrumen penelitian valid, maka harus diuji menyusun instrumen yang digunakan dalam
validitas dan uji reliabilitas. Pertanyaan disebut penelitian.
valid apabila r hitung > r tabel pada taraf Proposal penelitian sudah tersusun dan
signifikansi 0,05 atau 95% (sig 2-tailed) dengan mengurus perizinan penelitian untuk
mengambil data. Selanjutnya, data yang sudah
nilai r tabel yaitu 0,3610.
diperoleh diolah dan dianalisis kemudian
Pertanyaan dikatakan reliabel apabila nilai Alfa mengintepretasi data serta membuat kesimpulan
cronbach ≥ 0,6 dan pertanyaan dikatakan tidak hasil penelitian dan saran.
85
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)
86
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal Tabel 3. Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai di Pendayagunaan SDM Terhadap Kinerja
Puskesmas Kendalsari Kota Malang Pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang
Koefisien Koefisien Koefisien
Variabel Uji G2 Koefisien Uji
Estimate Korelasi (r) Variabel Korelasi
Estimate G2
(r)
Kinerja -1,992
Kinerja -0,639
Motivasi -2,599 13,046 0,549
Pendayagunaan
1,387 0,0 0,0
SDM
regresi logistik ordinal sederhana didapatkan
nilai G2 sebesar 13,046 lebih besar dari chi-square
tabel sebesar 7,815 dimana, keputusan uji yang bahwa tingginya motivasi akan sebanding
diperoleh adalah hipotesis nol (H0) ditolak yang dengan kenaikan kinerja individu. Berdasarkan
berarti ada hubungan antara motivasi terhadap tabel 3, hasil analisis uji regresi logistik ordinal
kinerja pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota sederhana didapatkan nilai G2 sebesar 0,0 lebih
Malang. Selanjutnya persamaan model regresi kecil dari chi-square tabel sebesar 7,815 dimana,
logistik ordinal sederhana yang terbentuk sesuai keputusan uji yang diperoleh adalah hipotesis
dengan rumus, sebagai berikut. nol (H0) gagal ditolak yang berarti tidak ada
Y = a + b2x2 hubungan antara pendayagunaan SDM
Y = 1,992 + 2,599(x2) terhadap kinerja pegawai di Puskesmas
Tanda (+) pada b2 menunjukkan Kendalsari Kota Malang. Selanjutnya
hubungan positif yang berarti, semakin tinggi persamaan model regresi logistik ordinal
motivasi maka kinerja pegawai akan meningkat sederhana yang terbentuk sesuai dengan rumus,
dan sebaliknya. Koefisien korelasi (r) hitung sebagai berikut.
sebesar 0,549 lebih besar dari nilai r tabel Y = a + b3x3
sebesar 0,3044 dengan tingkat signifikansi (α) Y = 0,639 – 1,387(x3)
sebesar 5% atau 0,05 yang berarti kekuatan Tanda (-) pada nilai b3 menunjukkan
hubungan sedang antara motivasi terhadap hubungan negatif yang berarti, semakin besar
kinerja pegawai. pendayagunaan SDM maka kinerja pegawai
Motivasi yaitu perasaan yang mendorong akan turun dan sebaliknya. Koefisien korelasi (r)
seseorang melakukan pekerjaan sesuai yang hitung sebesar 0,0 lebih kecil dari nilai r tabel
diinginkan dan berpengaruh pada lingkungan sebesar 0,3044 dengan tingkat signifikansi (α)
kerjanya (Mandagi, dkk., 2015). Apabila sebesar 5% atau 0,05 yang berarti kekuatan
pegawai memiliki motivasi yang baik, maka hubungan sangat lemah antara pendayagunaan
kinerjanya akan meningkat. Sikap positif SDM dengan kinerja pegawai.
seseorang dalam bekerja dapat menjadikan Pendayagunaan sumber daya manusia
motivasi kerja yang tinggi, dan sebaliknya jika (SDM) merupakan sebuah potensi tenaga kerja
seseorang memiliki sifat negatif maka motivasi yang terlibat dalam pekerjaan untuk
kerjanya akan rendah (Natasya., 2014). mendapatkan hasil kerja maksima (Bertan,
Hasil analisis hubungan pada penelitian Dundu, & Mandagi, 2016). Apabila sumber
ini menyatakan bahwa, adanya hubungan daya manusia dikembangkan akan berpengaruh
antara motivasi dengan kinerja pegawai di pada perilaku individu maupun kelompok yang
Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Hasil bertujuan untuk mencapai organisasi yang
penelitian ini sejalan dengan Natasya., dkk diinginkan. Setiap individu berhak memiliki
(2014) yang menyatakan bahwa terdapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan
hubungan antara motivasi dengan kinerja memperluas pengalaman kerja sesuai dengan
pegawai di Puskesmas Ranotna Weru, job-description (Marsita., Sudirman., 2015).
Kecamatan Wanea, Kota Manado (Natasya., Berdasarkan hasil analisis hubungan,
2014). Dalam penelitiannya, juga dijelaskan dihasilkan uji yang menyatakan bahwa tidak
87
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal Variabel yang Paling Berhubungan dengan Kinerja
Pegawai Puskesmas Kendalsari Kota Malang
Variabel Estimate R-Square Uji G2 Sig r Odd ratio
Kinerja -1,992
Motivasi -2,599 0,001 0,549 13,45
Constant 0,371 13,046
ada hubungan antara pendayagunaan SDM terhadap kinerja (Y) pegawai di Puskesmas
terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Hasil dari uji regresi
Kendalsari Kota Malang. Penelitian ini tidak logisitik ordinal sederhana didapatkan hasil nilai
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh p value lebih kecil dari 0,05 yakni sebesar 0,001
Wijayanti dan Nuraini (2018) yang pada variabel motivasi (X2). Hal ini dapat
menunjukkan adanya hubungan antara disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
pendayagunaan SDM terhadap kinerja pegawai motivasi terhadap kinerja pegawai di Puskesmas
dalam penelitiannya, serta menyatakan bahwa Kendalsari Kota Malang.
faktor pendayagunaan SDM merupakan faktor Selanjutnya persamaan model regresi
yang berpengaruh dalam kinerja pegawai logistik ordinal sederhana dapat ditentukan,
(Wijayanti & Nuraini, 2018). Selain itu, persamaan model regresi logistik ordinal
Djestawana (2014) dalam penelitiannya juga sederhana yang terbentuk sesuai dengan rumus,
menyatakan bahwa terdapat hubungan anatara sebagai berikut.
pendayagunaan SDM terhadap kinerja pegawai Y = a + b2x2
(Djestawana, 2014). Y = 1,992 + 2,599(x2)
Salah satu faktor yang mempengaruhi Tanda (+) pada b2 menunjukkan
rendahnya faktor pendayagunaan SDM di hubungan positif yang berarti, semakin tinggi
Puskesmas Kendalsari yakni job description motivasi maka kinerja pegawai akan meningkat
seorang pegawai yang tidak sesuai dengan dan sebaliknya. Koefisien korelasi (r) hitung
kapabilitas yang dimiliki. Sebaliknya, apabila sebesar 0,549 lebih besar dari nilai r tabel
faktor pendayagunaan tinggi berarti job sebesar 0,3044 dengan tingkat signifikansi (α)
description seorang pegawai sudah dianggap sebesar 5% atau 0,05 yang berarti kekuatan
sesuai dengan kapabilitas dan keahlian yang hubungan sedang antara motivasi dengan
dimiliki. Penempatan pegawai harus sesuai kinerja pegawai. Kemudian didapatkan juga
dengan job description dengan prinsip “The right nilai R-square (R2) sebesar 0,371 menunjukkan
man on the right place an the right man behind the bahwa variabel kemampuan variabel bebas yaitu
job” (Fadilah, 2014). Menempatkan posisi motivasi (X2) dalam menjelaskan variabel
pegawai pada posisi yang sesuai, dalam terikat berupa kinerja (Y) pegawai di Puskesmas
pekerjaan akan mempengaruhi kualitas Kendalsari Kota Malang sebesar 0,371 atau
kinerjanya. 37,1% dan terdapat 100% - 37,1% = 62,9%
Berdasarkan tabel 4, Setelah faktor lain di luar model yang menjelaskan
memasukkan ketiga variabel faktor kinerja variabel terikat. Nilai odd ratio variabel motivasi
didapatkan satu variabel paling berpengaruh sebesar 13,45. Artinya, terdapat peningkatan
dengan kinerja pegawai di Puskesmas kecenderungan sebesar 13,45 kali motivasi
Kendalsari Kota Malang yaitu motivasi (X 2). terhadap kinerja pegawai. Semakin baik
Berdasarkan hasil analisis uji regresi logistik motivasi maka kinerja pegawai dapat
ordinal berganda diketahui nilai G2 sebesar meningkat sebesar 13,45 kali.
13,046 lebih besar dari chi-square tabel sebesar Variabel yang paling berhubungan pada
7,815 dimana, keputusan uji yang diperoleh penelitian ini yaitu motivasi. Semakin
adalah hipotesis nol (H0) ditolak sehingga ada meningkatnya motivasi pegawai, juga dapat
hubungan antara faktor kinerja motivasi (X 2) meningkatkan kinerja pegawai sebesar 13,45
88
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)
89
Sendhi, T, P., Endang, S, R., Rahma, M. / Kapabilitas, Motivasi, dan/ JPPKMI 2 (1) (2021)
di Puskemas Lambunu 2 Kabupaten Parigi Wahyudi, R. (2017). Uji Validitas Dan Reliabilitas
Moutong. 53(9), 477–486. Retrieved from Dengan Pendekatan Konsistensi Internal
http://publications.lib.chalmers.se/records/f Kuesioner Pembukaan Program Studi
ulltext/245180/245180.pdf%0Ahttps://hdl.h Statistika Fmipa Universitas Bengkulu.
andle.net/20.500.12380/245180%0Ahttp://d FMIPA Universitas Bengkulu Jl. W.R. Supratman
x.doi.org/10.1016/j.jsames.2011.03.003%0Ah Bengkulu 38123, 1(1), 1–22. Retrieved from
ttps://doi.org/10.1016/j.gr.2017.08.001%0A http://sigitnugroho.id/e-Skripsi/0805 Uji
http://dx.doi.org/10.1016/j.precamres.2014. Validitas Dan Reliabilitas Dengan Pendekatan
12 Konsistensi Internal Kuesioner Pembukaan
Natasya., dkk. (2014). Hubungan Antara Motivasi Program Studi Statistika Fmipa Universitas
Kerja dengan Kinerja Pegawai Puskesmas Bengkulu .pdf
Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Widi, R. (2015). Uji Validitas Dan Reliabilitas Dalam
Manado. 1–8. Penelitian Epidemiologi Kedokteran Gigi.
Primelia, A., & Mudayana, A. A. (2014). Hubungan Stomatognatic, 8(1), 27–34.
Motivasi Kerja dengan Kinerja Tenaga Wijayanti, R. A., & Nuraini, N. (2018). KINERJA
Kesehatan di Seluruh Puskesmas Kota PETUGAS PROGRAM KESEHATAN IBU
Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan, 1–8. DI PUSKESMAS ( ANALYSIS OF
Puskesmas kendalsari. (2020). PROFIL MOTIVATION , OPPORTUNITY ,
PUSKESMAS KENDALSARI – Puskesmas ABILITY AND PERFORMANCE
Kendalsari. Retrieved September 17, 2020, MATERNAL HEALTH PROGRAMS IN
from PUSKESMAS ). Jurnal Manajemen Informasi
https://puskkendalsari.malangkota.go.id/prof Kesehatan Indonesia, 6, 7–13.
il-puskesmas-kendalsari/ Wustqa, D. U., Listyani, E., Subekti, R.,
Usman. (2016). Analisis Kinrja Tenaga Kesehatan Kusumawati, R., Susanti, M., Matematika, J.
Pada Puskesmas Lapadde Kota Parepare P., & Uny, F. (2018). Analisis Data
Performance Analysis of Health Community Multivariat Dengan Program R Multivariate
in Health Centers Lapadde Parepare City. Data Analysis Using R Program. Pengabdian
Jurnal Mkmi, 12(1), 21–28. Retrieved from Masyarakat MIPA Dan Pendidikan MIPA, 2(2),
https://media.neliti.com/media/publications 83–86.
/212774-analisis-kinerja-tenaga-kesehatan- YUSUF, M. A. N. (2014). Analisis Data Multivariat
pada-p.pdf Konsep Dan Aplikasi Regresi Linear Ganda.
Modul Terapan.
90