Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS WORK ATTITUDE DAN JOB PERFORMANCE

PROGRAM POKOK PUSKESMAS


DI KABUPATEN GRESIK

Anif Prasetyorini

STIKES Yayasana Rumah Sakit Dr. Soetomo, Jl. Karangmenjangan 12 Surabaya 60286
Surel : prodisars@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menyusun strategi peningkatan cakupan program pokok
Puskesmas berdasarkan analisis efektivitas tim, work attitude dan job performance unit kerja
Puskesmas di Kabupaten Gresik. Jenis Penelitian adalah penilitian analitik dengan metode
observasional yang bersifat cross sectional study dengan populasi seluruh unit kerja program
pokok Puskesmas di Kabupaten Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work attitude
unit kerja termasuk dalam kategori cukup dengan penilaian terendah pada subvariabel
organizational commitment. Job performance unit kerja termasuk dalam kategori cukup
dengan penilaian terendah pada OCB khususnya dimensi conscientiousness. Cakupan
program pokok Pukskesmas di Kabupaten Gresik termasuk dalam kategori baik.
Peningkatan cakupan program pokok Puskesmas dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
job satisfaction, job involvement, organizational commitment dan in role performance unit
kerja Puskesmas.

Kata Kunci : work attitude, job performance, cakupan program pokok

ABSTRACT
The purpose of this research was to develop a strategy to improve the main program
coverage of Community Health Center based on work attitude, and job performance of
Community Health Center in Gresik District. This was an analytic observational research
with cross-sectional design. The results showed that work attitude of work units included in
the category of moderate with sub variable organizational commitment as the lowest-rated.
Job performance of work units included in the category of moderate with OCB especially
conscientiousness as the lowest-rated. The improvement of main program coverage can be
done by increasing job satisfaction, job involvement, organization commitment and in role
performance.

Puskesmas adalah unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat primer


teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota (4) Pusat pelayanan kesehatan perorangan
yang bertanggungjawab primer (Dinkes Jatim, 2011).
menyelenggarakan pembangunan Menurut Kepmenkes no 128 tahun
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. 2004, untuk menjalankan fungsi
Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat Puskesmas ada dua upaya yang dilakukan
penggerak pembangunan berwawasan oleh Puskesmas yaitu Pelayanan Pokok
kesehatan; (2) Pusat pemberdayaan dan Pelayanan Pengembangan.
keluarga dan masyarakat (3) Pusat
Tabel 1.2 Cakupan Program Pokok Puskesmas Berdasarkan Kategori Kinerja di Kabupaten
Gresik Tahun 2010 dan Tahun 2011
Kategori Cakupan Program Pokok Puskesmas
Tahun 2010 Tahun 2011
n % n %
Baik 27 84,38 7 21,87
Cukup 3 9,37 21 65,63
Kurang 2 6,25 4 12,5
Total 32 100 32 100
Sumber : Data Sekunder Penilaian Kinerja Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun
2010 & 2011 adalah unit kerja program pokok
Puskesmas dengan kriteria inklusi yaitu
Pada Tabel 1.2 menunjukkan bahwa unit kerja yang dikerjakan secara tim,
ada penurunan jumlah Puskesmas yang bukan secara individu. Besar sampel
memiliki cakupan program pokok dengan dalam penelitian ini adalah 90 unit kerja
kategori baik sebesar 62,51% di dalam 15
Kabupaten Gresik pada tahun 2010 s/d Koordinator program pokok
tahun 2011. Puskesmas pada masing-masing unit kerja
Menurut McCook (2002), job adalah sumber informasi untuk
performance (in role performance dan mengetahui variabel efektivitas tim, work
extra role performance) dipengaruhi oleh attitude dan job performance unit kerja
work attitude (job satisfaction, job Puskesmas di Kabupaten Gresik adalah.
involvement dan organizational Sedangkan sumber informasi untuk
commitment). Adanya peran extra role mengukur variabel cakupan program
performance melalui Organizational pokok Puskesmas adalah hasil penilaian
Citizenship Behaviour (OCB) petugas kinerja Puskesmas pada tahun 2012.
pemegang program pokok masing-masing Puskesmas yang diambil secara
Puskesmas diharapkan dapat proporsional menurut strata kategori
meningkatkan cakupan program pokok kinerja Puskesmas dan kategori letak
Puskesmas. geografis Puskesmas. Teknik pengambilan
Tujuan penelitian ini adalah untuk sampel dalam penelitian ini menggunakan
menyusun strategi peningkatan cakupan teknik stratified random sampling.
program pokok Puskesmas berdasarkan Kuesioner dilakukan uji pearson
analisis work attitude dan job performance correlation untuk melihat validitas dan
unit kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik. reliability analisis dengan memperhatikan
nilai cronbach alpha untuk melihat
METODE reliabilitas. Data dikumpulkan dari
Jenis Penelitian ini adalah penilitian responden melalui wawancara dengan
analitik dengan metode observasional. panduan kuesioner, check list sebagai
Berdasarkan waktu penelitian, penelitian media observasi terhadap dokumen serta
ini bersifat cross sectional study. Lokasi dilakukan Focus Group Discussion (FGD).
penelitian ini di Puskesmas Kabupaten Adapun kerangka operasional
Gresik, sedangkan pelaksanaan penelitian dalam penelitian ini adalah, pada tahap
ini akan dilaksanakan pada bulan Januari pertama peneliti mengidentifikasi
s/d Juni 2013. Populasi pada penelitian ini efektivitas tim (misi tim, pencapaian
adalah seluruh unit kerja program pokok tujuan, pemberdayaan, komunikasi yang
Puskesmas di Kabupaten Gresik. Sampel jujur dan terbuka, peran dan norma yang
penelitian ini adalah unit kerja program positif), work attitude (job satisfaction,
pokok Puskesmas di Puskesmas terpilih. organizational commitment dan job
Sedangkan unit analisis pada penelitian ini involvement) unit kerja Puskesmas, job
performance (in role performance dan job performance unit kerja Puskesmas
organizational citizenship behaviour) dan terhadap cakupan program pokok
cakupan program pokok Puskesmas di Puskesmas di Kabupaten Gresik.
Kabupaten Gresik. Kemudian menganalisis pengaruh
Tahap kedua, menganalisis efektivitas tim, job satisfaction,
pengaruh job satisfaction terhadap organizational commitment , job
organizational commitment unit kerja involvement, in role performance dan
Puskesmas, kemudian menganalisis organizational citizenship behaviour unit
pengaruh job satisfaction dan kerja Puskesmas terhadap cakupan
organizational commitment terhadap job program pokok Puskesmas.
involvement unit kerja Puskesmas. Tahap keempat, hasil analisis akan
Menganalisis pengaruh work attitude (job didapatkan isu strategis. Isu strategis
satisfaction, organizational commitment selanjutnya ditelaah oleh peneliti dan
dan job involvement) terhadap efektivitas dilakukan diskusi kelompok dengan
tim unit kerja Puskesmas. Menganalisis menggunakan FGD dan hasil dari FGD
pengaruh efektivitas tim dan work attitude dapat digunakan sebagai masukan peneliti
terhadap job performance. Menganalisis dalam pembahasan penelitian. Menyusun
pengaruh efektivitas tim, job satisfaction, strategi peningkatan cakupan program
job involvement dan organizational pokok Puskesmas berdasarkan analisis
commitment terhadap job performance. efektivitas tim, work attitude dan job
Menganalisis pengaruh efektivitas tim, job performance unit kerja Puskesmas di
satisfaction, organizational commitment Kabupaten Gresik. Kemudian analisis
dan job involvement terhadap in role statistik yang digunakan adalah Regresi
performance. Kemudian menganalisis Linier.
pengaruh efektivitas tim, job satisfaction,
HASIL DAN PEMBAHASAN
organizational commitment dan job Sikap kerja berisi evaluasi positif
involvement terhadap organizational
atau negative yang dimiliki oleh karyawan
citizenship behaviour unit kerja Puskesmas tentang aspek dalam lingkungan kerja.
di Kabupaten Gresik. Hasil identifikasi work attitude unit kerja
Tahap ketiga, menganalisis Puskesmas dapat dilihat pada tabel 3.2.
pengaruh efektivitas tim, wok attitude dan
Tabel 3.2 Hasil Identifikasi Work Attitude Unit Kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik
Tahun 2013
No Unit kerja Kategori Work Attitude
Kurang Cukup Baik
n % n % n %
1 Promkes 3 20 9 60 3 20
2 Kesling 4 26,7 10 66,7 1 6,7
3 KB 0 0 10 66,7 5 33,3
4 KIA 3 20 10 66,7 2 13,3
5 Gizi 1 6,7 12 80 2 13,3
6 Pengobatan 3 20 9 60 3 20
Jumlah 14 15,6 60 66,7 16 17,8
Sumber : Data primer
Menurut tabel 3.2 dapat diketahui kerja kesehatan lingkungan. Sikap kerja
bahwa rata-rata kategori work attitude unit yang penting yang mempengaruhi kinerja
kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik organisasi yaitu keterlibatan pekerjaan,
adalah cukup. Hasil work attitude tertinggi kepuasan pekerjaan dan komitmen
terletak pada unit kerja KB, sedangkan terhadap organisasi.
work attitude terendah terletak pada unit
Hasil identifikasi job satisfaction Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 3.3.
unit kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik
Tabel 3.3 Hasil Identifikasi Job Satisfaction Unit Kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik
Tahun 2013
No Unit kerja Kategori Job Satisfaction
Kurang Cukup Baik
n % n % n %
1 Promkes 2 13,3 8 53,3 5 33,3
2 Kesling 4 26,7 9 60 2 13,3
3 KB 1 6,7 8 53,3 6 40
4 KIA 3 20 10 66,7 2 13,3
5 Gizi 1 6,7 12 80 2 13,3
6 Pengobatan 4 26,7 6 40 5 33,3
Jumlah 17 18,9 54 60 19 21,1
Sumber : Data primer
Tingkat kepuasan kerja unit kerja keadaan di mana seorang karyawan
Puskesmas terbanyak adalah cukup. memihak organisasi tertentu serta tujuan
Kepuasan kerja tertinggi terletak pada unit dan keinginannya untuk mempertahankan
kerja KB, sedangkan kepuasan kerja keanggotaan dalam organisasi tersebut.
terendah terletak pada unit kerja kesehatan Hasil identifikasi organizational
lingkungan. commitment unit kerja Puskesmas di
Komitmen organisasi Kabupaten Gresik tahun 2013 dapat dilihat
(organizational commitment) sebagai suatu pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil Identifikasi Organizational Commitment Unit Kerja Puskesmas di


Kabupaten Gresik Tahun 2013
No Unit Kerja Kategori Organizational Commitment
Sangat Kurang Kurang Cukup Baik
n % n % n % n %
1 Promkes 2 13,3 8 53,3 1 6,7 4 26,7
2 Kesling 3 20 3 20 5 33,3 4 26,7
3 KB 0 0 1 6,7 2 13,3 12 80
4 KIA 1 6,7 4 26,7 2 13,3 8 53,3
5 Gizi 1 6,7 1 6,7 7 46,7 6 40
6 Pengobatan 1 6,7 7 46,7 2 13,3 5 33,3
Jumlah 8 8,9 24 26,7 19 21,1 39 43,3
Sumber : Data primer
Menurut tabel 3.4 dapat dilihat Hasil identifikasi job involvement unit
bahwa sebagian besar komitmen tim unit kerja Puskesmas dapat dilihat pada tabel
kerja Puskesmas adalah baik. Komitmen 3.5
tim tertinggi terletak pada unit kerja KB,
sedangkan komitmen tim terendah terletak
pada unit kerja promosi kesehatan.
Keterlibatan pekerjaan menunjukkan
tingkat sampai mana individu secara
psikologis memihak pekerjaannya dan
menganggap penting tingkat kinerja yang
dicapai sebagai bentuk penghargaan diri.
Tabel 3.5 Hasil Identifikasi Job Involvement Unit Kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik
Tahun 2013
No Unit Kerja Kategori Job Involvement
Sangat Kurang Kurang Cukup Baik
n % n % n % n %
1 Promkes 0 0 5 33,3 9 60 1 6,7
2 Kesling 1 6,7 3 20 10 66,6 1 6,7
3 KB 0 0 2 13,3 8 53,3 5 33,3
4 KIA 0 0 4 26,7 8 53,3 3 20
5 Gizi 0 0 2 13,3 10 66,7 3 20
6 Pengobatan 0 0 5 33,3 6 40 4 26,7
Jumlah 1 1,1 21 23,3 51 56,7 17 18,9
Sumber : Data primer
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa memihak organisasinya maka tingkat
sebagian besar kategori keterlibatan kerja komitmen orang tersebut termasuk kurang.
unit kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik Unit kerja kesehatan lingkungan
adalah cukup. Job involvement terbaik memiliki work attitude yang paling rendah
terletak pada unit kerja KB, sedangkan job di antara unit kerja yang lain. Work
involvement terendah terletak pada unit attitude kesehatan lingkungan memiliki
kerja kesehatan lingkungan. penilaian terendah pada variable job
Sebagian besar kategori work involvement dan job satisfaction. Dimensi
attitude unit kerja puskesmas di Kabupaten tentang job satisfaction yang disampaikan
Gresik adalah cukup. Work attitude yang oleh Emilisa (2001) bahwa financial
memiliki penilaian terendah adalah reward dan promotion opportunities
organizational commitment. Berdasarkan merupakan variabel yang secara nyata
analisis statistik organizational berhubungan dengan kepuasan kerja.
commitment dapat mempengaruhi KB memiliki work attitude terendah
organizational citizenship behaviour unit pada job involvement. Adapun penyebab
kerja puskesmas. Menurut Pantja Djati rendahnya job involvement pada unit kerja
(2011) meningkatnya perilaku OCB KB adalah kurangnya komunikasi yang
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu baik antar unit kerja maupun antar petugas
faktor yang berasal dari dalam diri yang ada di dalam unit kerja serta
karyawan (internal) dan faktor yang pimpinan Puskesmas, kurangnya
berasal dari luar karyawan (eksternal). kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki
Komitmen karyawan merupakan salah satu oleh anggota unit kerja, adanya rasa jenuh
faktor internal yang dapat mempengaruhi terhadap pekerjaan dan insentif yang
perilaku OCB. diperoleh.
Unit kerja promosi kesehatan Keterlibatan kerja dapat dipengaruhi
memiliki penilaian terendah pada oleh dua variabel, yaitu variabel personal
organizational commitment. Robbins dan dan variabel situasional. Variabel personal
Judge (2008), mendefinisikan komitmen yang dapat mempengaruhi keterlibatan
organisasi (organizational commitment) kerja meliputi variabel demografi dan
sebagai suatu keadaan di mana seorang psikologis. Variabel demografi mencakup
karyawan memihak organisasi tertentu usia, pendidikan, jenis kelamin, status
serta tujuan dan keinginannya untuk pernikahan, jabatan, dan senioritas.
mempertahankan keanggotaan dalam Variabel situasional yang dapat
organisasi tersebut. Akan tetapi jika ada mempengaruhi keterlibatan kerja
anggota unit kerja yang tidak dapat mencakup pekerjaan, organisasi, dan
lingkungan sosial budaya. Variabel
pekerjaan mencakup karakteristik/hasil Rendahnya komitmen organisasi
kerja, variasi, otonomi, identitas tugas, pada unit kerja pengobatan terletak pada
feedback, level pekerjaan (status formal kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri,
dalam organisasi), level gaji, kondisi yaitu kurangnya rasa motivasi akibat tidak
pekerjaan (work condition), job security, adanya perkembangan kemampuan yang
supervisi, dan iklim interpersonal. dimiliki oleh tenaga kerja. Menurut
KIA, gizi dan pengobatan memiliki Depkes RI (2009) menyebutkan bahwa
work attitude terendah pada variabel fungsi puskesmas tentang pemberian
organizational commitment. Penyebab pelayanan kesehatan termasuk pada fungsi
rendahnya organizational commitment yang ketiga bukan yang utama. Sehingga
terletak pada kurangnya kepuasan pada penerapan ilmu pengobatan hanya terbatas
pekerjaan yang dipegang. Robbins (1996) pada jenis pemberian pelayanan pada
mengungkapkan dampak kepuasan kerja tahap strata.
jika dipenuhi dapat meningkatkan Job performance dalam dua domain
produktifitas, menurunkan abesentisme, yaitu task performance dan contextual
menekan perputaran kerja. Job satisfaction performance. Hasil identifikasi job
mempunyai peran dalam peningkatan performance unit kerja Puskesmas di
organizational commitment unit kerja Kabupaten Gresik tahun 2013 dapat dilihat
pengobatan. pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Hasil Identifikasi Job Performance Unit Kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik
Tahun 2013
No Unit Kerja Kategori Job Performance
Sangat Kurang Cukup Baik
Kurang
n % n % n % n %
1 Promkes 0 0 11 73,3 4 26,7 0 0
2 Kesling 0 0 11 73,3 4 26,7 1 6,7
3 KB 1 6,7 3 20 11 73,3 0 0
4 KIA 0 0 6 40 9 60 0 0
5 Gizi 0 0 2 13,3 13 86,7 0 0
]6 Pengobatan 0 0 6 40 9 60 0 0
Jumlah 1 1,1 38 42,2 50 55,6 1 1,1
Sumber : Data primer performance terendah terletak pada unit
Menurut tabel 3.6 dapat dilihat kerja promosi kesehatan.
bahwa sebagian besar job performance In role performance sebagai tingkat
unit kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik pencapaian pekerjaan yang ditugaskan.
adalah cukup. Job performance terbaik Hasil identifikasi in role performance unit
terletak pada unit kerja gizi, sedangkan job kerja Puskesmas Di Kabupaten Gresik
dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Identifikasi In Role Performance Unit Kerja Puskesmas Di Kabupaten
Gresik Tahun 2013
No Unit Kerja Kategori In Role Performance
Sangat Kurang Cukup Baik
Kurang
n % n % n % n %
1 Promkes 3 20 6 40 2 13,3 4 26,7
2 Kesling 7 46,7 0 0 4 26,7 4 26,7
3 KB 1 6,7 0 0 1 6,7 13 86,7
No Unit Kerja Kategori In Role Performance
Sangat Kurang Cukup Baik
Kurang
n % n % n % n %
4 KIA 3 20 2 13,3 5 33,3 5 33,3
5 Gizi 1 6,7 0 0 10 66,7 4 26,7
6 Pengobatan 2 13,3 5 33,3 6 40 2 13,3
Jumlah 17 18,9 13 14,4 28 31,1 32 35,6
Sumber : Data primer
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa OCB merupakan perilaku pilihan
sebagian besar in role performance unit yang tidak menjadi bagian dari kewajiban
kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik kerja formal seorang karyawan, namun
adalah baik. In role performance terbaik mendukung berfungsinya organisasi
terletak pada program KB, sedangkan in tersebut secara efektif. Hasil identifikasi
role performance terendah terletak pada organizational citizenship behaviour unit
unit kerja kesehatan lingkungan. kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik
dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Identifikasi Organizational Citizenship Behaviour Unit Kerja Puskesmas
di Kabupaten Gresik Tahun 2013
No Unit kerja Kategori Organizational Citizenship Behaviour
Kurang Cukup Baik
n % n % n %
1 Promkes 10 66,7 5 33,3 0 0
2 Kesling 10 66,7 4 26,7 1 6,7
3 KB 6 40 9 60 0 0
4 KIA 5 33,3 10 66,7 0 0
5 Gizi 2 13,3 13 86,7 0 0
6 Pengobatan 7 46,7 8 53,3 0 0
Jumlah 40 44,4 49 54,4 1 1,1
Sumber : Data primer baik. Hal ini disebabkan tugas yang harus
Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat dilakukan seperti pembuatan perencanaan
bahwa rata-rata tingkat OCB unit kerja dan pembuatan laporan sudah dilakukan
Puskesmas adalah cukup. Tingkat OCB dengan baik. Sehingga jumlah unit kerja
terbaik terletak pada unit kerja gizi, puskesmas yang memiliki tingkat in role
sedangkan unit kerja dengan OCB performance baik lebih banyak.
terendah adalah promosi kesehatan. Sedangkan rata-rata tingkat OCB unit
Organizational Citizenship kerja puskesmas adalah cukup.
Behaviour dibentuk oleh lima dimensi Subvariabel OCB terendah terletak pada
yaitu altruism, conscientiousness, dimensi conscientiousness.
courtesy, civic virtue dan sportmanship. Menurut Pantja Djati (2011)
Setiap dimensi di dalam OCB memiliki meningkatnya perilaku OCB dipengaruhi
peran yang berbeda-beda dalam oleh dua faktor utama, yaitu faktor yang
membentuk OCB. berasal dari dalam diri karyawan (internal)
Hasil penelitian ini menunjukkan seperti moral, rasa puas, sikap positif,
bahwa sebagian besar job performance komitmen karyawan, serta motivasi
unit kerja puskesmas di Kabupaten Gresik sedangkan faktor yang berasal dari luar
adalah cukup. Berdasarkan analisis karyawan (eksternal) seperti sistem
deskriptif, in role performance unit kerja manajemen, sistem kepemimpinan, budaya
puskesmas di Kabupaten Gresik adalah organisasi.
Job performance promosi kesehatan, program. Ketiga, kurangnya tingkat
kesehatan lingkungan, KIA dan kepuasan kerja karyawan.
pengobatan memiliki nilai paling rendah OCB lebih dipengaruhi oleh
pada in role performance. Rendahnya in kepribadian atau lebih tepatnya kecerdasan
role performance unit kerja disebabkan emosi dibandingkan faktor-faktor
oleh pertama, fungsi pengawasan yang situasional dan kondisi kerja di atas, atau
belum berjalan efektif terutama masalah OCB merupakan mediator atau perantara
kehadiran. dari faktor tersebut.
Hal ini sejalan dengan penelitian Rendahnya in role performance KIA
Andini (2013) bahwa pengawasan terletak pada kurangnya koordinasi antara
berpengaruh signifikan terhadap kinerja unit kerja yang lain. Hal ini sejalan dengan
pekerja. penelitian Asri (2013) yang menyebutkan
Kedua, kurangnya apresiasi bahwa koordinasi memiliki hubungan
organisasi terhadap kinerja karyawan. yang positif terhadap kinerja.
Apresiasi organisasi terhadap karyawan Job performance gizi memiliki nilai
yang berprestasi akan meningkatkan terendah pada variabel OCB. OCB
semangat kerja karyawan tersebut. terendah terletak pada dimensi courtesy
Peningkatan semangat kerja tersebut tepatnya pada kurangnya kesadaran bahwa
secara otomatis akan membantu untuk pasien sudah menunggu lama dan
meningkatkan produktivitasnya dalam pelayanan akan terganggu jika datang
bekerja. terlambat. Hal ini sejalan dengan
Ketiga, kurangnya koordinasi antara penelitian Kepuasan kerja bukan mediator
unit kerja satu dengan yang lain. Menurut untuk meningkatkan OCB seseorang.
Asri (2013) koordinasi harus dilaksanakan Rendahnya in role performance
dengan baik supaya dapat meningkatkan pada pengobatan disebabkan oleh tidak
kinerja pegawai. semua anggota unit kerja terlibat dalam
Keempat, masih tingginya sikap ego pembuatan perencanaan dan kurangnya
program. Jika ego program dapat koordinasi antar unit kerja. Karyawan
diminimalkan maka tujuan organisasi dalam keterlibatan yang tinggi dengan kuat
dapat tercapai dengan cara efisiensi memihak pada jenis kerja yang dilakukan
program. Menurut Isnandar (2012), dan benar-benar peduli dengan jenis kerja
efisiensi adalah elemen kunci dalam proses itu (Robbins, 2006).
manajemen yang menyeimbangkan jumlah Pada dasarnya semua pihak yang
sumber daya yang digunakan dalam melakukan koordinasi dan hubungan kerja
pencapaian tujuan. ia melakukan komunikasi. Dalam
Job performance KB dan gizi komunikasi harus memperhatikan elemen-
memiliki nilai paling rendah pada OCB. elemen dan jenis-jenis komunikasi agar
Rendahnya OCB unit kerja KB terletak koordinasi dan hubungan kerja efektif.
pada dimensi conscientiousness atau Untuk mencapai keberhasilan koordinasi
perilaku sukarela. Sedangkan rendahnya dan hubungan kerja semua pihak harus
OCB unit kerja gizi terletak pada dimensi memperhatikan hambatan-hambatan
courtesy. Seseorang yang memiliki komunikasi.
dimensi courtesy atau menjaga hubungan Upaya kesehatan pokok dapat dilihat
baik dengan rekan kerja adalah orang yang pada hasil cakupan program pokok
menghargai dan memperhatikan orang Puskesmas. Hasil identifikasi cakupan
lain. program pokok Puskesmas di Kabupaten
Rendahnya OCB disebabkan oleh Gresik dapat dilihat pada tabel 3.8.
pertama, kurangnya jumlah tenaga
kesehatan. Kedua, sikap egoisme terhadap
Tabel 3.8 Hasil Identifikasi Cakupan Program Pokok Puskesmas di Kabupaten Gresik
Tahun 2013
No Unit kerja Kategori Cakupan program pokok
Kurang Cukup Baik
n % n % n %
1 Promkes 11 73,3 2 13,3 2 13,3
2 Kesling 2 13,3 11 73,3 2 13,3
3 KB 0 0 1 6,7 14 93,3
4 KIA 5 33,3 4 26,7 6 40
5 Gizi 2 13,3 7 46,7 6 40
6 Pengobatan 3 20 4 26,7 8 53,3
Jumlah 23 25,6 29 32,2 38 42,2
Sumber : Data Sekunder Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2012
performance unit kerja dipengaruhi oleh
Berdasarkan tabel 3.8 dapat work attitude (p: <0,001) unit kerja. Job
diketahui bahwa sebagian besar cakupan performance dipengaruhi job satisfaction
program pokok Puskesmas di Kabupaten (p: 0,001), job involvement (p: < 0,001)
Gresik adalah baik. Cakupan program dan organizational commitment (p:
pokok tertinggi terletak pada unit kerja <0,001).
KB, sedangkan cakupan program pokok In role performance dipengaruhi oleh
terendah terletak pada unit kerja promosi job satisfaction (p: 0,001), job involvement
kesehatan. (p: 0,001) dan organizational commitment
Promosi kesehatan memiliki (p: <0,001).
cakupan unit kerja paling rendah di antara OCB dipengaruhi oleh job satisfaction
unit kerja yang lain. Hal ini disebabkan (p: 0,008), job involvement (p: 0,005) dan
oleh kurangnya tingkat efektivitas tim dan organizational commitment (p: <0,001).
in role performance unit kerja promkes. Cakupan program pokok Puskesmas
Unit kerja kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh job satisfaction (p:0,002;
memiliki tingkat OCB paling rendah di B: 0,661), organizational commitment
antara unit kerja lain. KB, KIA, Gizi dan (p:<0,001; B: 1,893), in role performance
Pengobatan memiliki kategori cakupan (p:0,002; B: 1,371) dan organizational
unit kerja baik. citizenship behaviour (p:0,021; B: 0,563).
Berdasarkan Depkes RI (2009) Pada dasarnya melaksanakan
menyebutkan bahwa puskesmas komitmen sama saja maknanya dengan
merupakan pusat penggerak pembangunan menjalankan kewajiban, tanggung jawab,
berwawasan kesehatan. Akan tetapi hal dan janji yang membatasi kebebasan
tersebut sangat ironis dengan hasil seseorang untuk melakukan sesuatu.
cakupan unit kerja promosi kesehatan dan Semakin tinggi derajat komitmen
lingkungan serta hasil identifikasi work karyawan semakin tinggi pula kinerja yang
attitude. dicapainya dan semakin efektif suatu
Berdasarkan uji regresi linier sederhana perusahaan dalam mencapai tujuannya.
menunjukkan bahwa organizational (Yudhaningsih, 2011).
commitment unit kerja dipengaruhi oleh Pada penelitian ini cakupan unit
job satisfaction (p: <0,001) unit kerja kerja dipengaruhi oleh job involvement,
Puskesmas. Job involvement unit kerja job satisfaction, organizational
dipengaruhi oleh job satisfaction commitment dan in role performance.
(p:<0,001) dan organizational commitment Karyawan yang memiliki keterlibatan
(p: <0,001) unit kerja Puskesmas. Job kerja tinggi maka memiliki kepedulian
yang tinggi terhadap pekerjaan dan task performance menunjukkan kriteria
organisasi, merasa puas dengan pada aspek teknikal pekerjaan karyawan.
pekerjaannya, memiliki komitmen yang Isu strategis berdasarkan hasil
tinggi terhadap profesi, karir, dan penelitian deskriptif, yaitu:
organisasi serta memberi usaha yang a. Rendahnya job involvement unit kerja
terbaik untuk organisasi. Puskesmas
Luthans (2006) mengemukakan b. Rendahnya job satisfaction unit kerja
bahwa kepuasan kerja berpengaruh Puskesmas
terhadap, pertama yaitu kinerja. Karyawan c. Rendahnya in role performance unit
yang tingkat kepuasannya tinggi, kinerja kerja Puskesmas
akan meningkat, walaupun hasilnya tidak d. Rendahnya organizational citizenship
langsung. Ada beberapa variabel behaviour unit kerja
moderating yang menghubungkan antara Berdasarkan hasil analisis statistik,
kinerja dengan kepuasan kerja, terutama yaitu rendahnya jumlah unit kerja yang
penghargaan. memiliki cakupan program pokok dengan
Kedua, pergantian karyawan. kategori baik sebesar 42,2% (< 80%) pada
Kepuasan kerja yang tinggi tidak akan tahun 2012, cakupan program pokok
membuat pergantian karyawan menjadi Puskesmas dipengaruhi oleh job
rendah, sebaliknya bila terdapat satisfaction, organizational commitment,
ketidakpuasan kerja, maka pergantian job involvement, in role performance.
karyawan mungkin akan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Selain itu, Robbins (2006) diketahui bahwa work attitude dan job
mengungkapkan dampak kepuasan kerja performance beberapa unit kerja termasuk
jika dipenuhi dapat meningkatkan dalam isu stategis yang harus diselesaikan
produktifitas, menurunkan abesentisme, untuk meningkatkan cakupan program
menekan perputaran kerja. Menurut pokok puskesmas dan perlu peningkatan
Borman, W. C. & Motowidlo, S.J. (2003) bagi unit kerja yang sudah memiliki work
in role performance yang dikenal sebagai attitude dan job performance dengan
kategori baik.

JOB PERFORMANCE :
WORK ATTITUDE
In Role Performance

Job Satisfaction
Organizational Citizenship
Behaviour

Organizational Comitment

1 3
Job Involvement CAKUPAN PROGRAM
POKOK PUSKESMAS

Gambar 3.1 Rekomendasi Berdasarkan Hasil Uji Regresi Linier


Keterangan : 2 : Organizational commitment
1 : Job satisfaction merupakan prioritas merupakan prioritas kedua untuk
pertama untuk meningkatkan cakupan meningkatkan cakupan program
program Pokok Puskesmas Pokok Puskesmas
3 : In role performance merupakan CSR (Corporate Social
prioritas ketiga untuk meningkatkan Responsibility)
cakupan program Pokok Puskesmas 5. Pengadaan rotasi jabatan
SIMPULAN koordinator program setiap 3
Berdasarkan hasil penelitian, analisis tahun sekali dalam satu
hasil penelitian dan FGD dalam puskesmas dan antar puskesmas
pembahasan dapat diambil kesimpulan b. Meningkatkan organizational
sebagai berikut : commitment melalui peningkatan
1. Rata-rata kategori work attitude unit job satisfaction
kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik c. Job involvement, yaitu dengan cara:
adalah cukup. 1. Meningkatkan job satisfaction
2. Tingkat kepuasan kerja unit kerja 2. Mengadakan breafing dan doa
Puskesmas terbanyak adalah cukup. bersama untuk seluruh anggota
3. Sebagian besar komitmen tim unit unit kerja gizi setiap pagi.
kerja Puskesmas adalah baik. 3. Menyampaikan hasil pelatihan
4. Sebagian besar job involvement unit pada forum pertemuan di
kerja program pokok Puskesmas di Puskesmas
Kabupaten Gresik adalah cukup 4. Memberikan reward bagi
5. Sebagian besar job performance unit karyawan yang berprestasi
kerja Puskesmas di Kabupaten Gresik 5. Melakukan pendekatan untuk
adalah cukup. mengoptimalkan kinerja
6. Rata-rata tingkat OCB unit kerja karyawan
Puskesmas adalah cukup. d. Meningkatkan in role performance
7. Sebagian besar cakupan program dengan cara meningkatan
pokok Puskesmas di Kabupaten organizational commitment melalui
Gresik adalah baik. peningkatan job satisfaction
8. Cakupan program pokok Puskesmas
dipengaruhi oleh in role performance,
BAHAN RUJUKAN
job involvement, job satisfaction dan
organizational commitment Andini, SWD 2013 Pengaruh pengawasan
9. Rekomendasi untuk meningkatkan dan motivasi terhadap kinerja
cakupan program pokok Puskesmas di Pekerja bagian taman dinas
Kabupaten Gresik Tahun 2013 adalah kebersihan dan pertamanan Kota
sebagai berikut : samarinda, Samarinda, sitasi tanggal
a. Meningkatkan job satisfaction 21 Juli 2013,
dapat dilakukan melalui: http://www.journal.feunmul.in/ojs/in
1. Memberikan pujian kepada unit dex.php/publikasi.../47‎
kerja yang berhasil mencapai
target melalui microphone setiap Asri, Yola Yulinda, 2013. Pengaruh
pagi pada jam kerja untuk Koordinasi Terhadap Kinerja
memotivasi unit kerja lain Pegawai Dinas Koperasi Usaha
2. Menempatkan foto anggota unit Mikro Kecil Menengah
kerja yang paling berprestasi di Perindustrian Dan Perdagangan Kota
area Puskesmas Tasikmalaya. Journal Universitas
3. Membuat lomba antar unit kerja Siliwangi
yang berprestasi Tasikmalaya.http://journal.unsil.ac.id
4. Kerja sama dengan industri /jurnalunsil-1951-.html (diakses 7
dapat terjalin melalui industri juli 2013)
yang terlibat dengan kegiatan
Borman, W. C. & Motowidlo, S.J., 2003.
Expanding The Criterion Domain to Isnandar, Yudi, 2012. Manajemen
Include Elements of Extra-role Organisasi.
Performance, dalam Schmitt, N. & http://yudi-
Borman, W. C. (editors). Personnel isnandar.blogspot.com/2012/09/man
Selection in Organizations. San ajemen-organisasi.html (diakses 21
Francisco: Jossey-Bass. Juli 2013)

Djati, Pantja S 2011, Variabel Anteseden Luthans, Fred 2006, Perilaku Organisasi
Organizational Citizenship Behavior 10th, Edisi Indonesia, Yogyakarta,
(OCB) Dan Pengaruhnya Terhadap Penerbit ANDI.
Service Quality Pada Perguruan
Tinggi Swasta Di Surabaya 2011, Robbins, P. Stephen, 1996. Perilaku
Surabaya, Sitasi 8 October 2012, Organisasi. Jakarta: PT Prinhalindo.
http://fportfolio.petra.ac.id/user_files Robbins, P Stephen 2006, Perilaku
/91-023/OCB- Organisasi, Salemba Empat, Jakarta.
SERVICE%20JOURNAL-
S.Pantja.Djati.doc Robbins, SP & Judge, TA 2008, Perilaku
Organisasi Buku 1 : Organizational
Depkes RI 2009, Kebijakan Dasar behaviour, twelevth edition, Salemba
Puskesmas (Kepmenkes No 128 empat, Jakarta.
tahun 2004), Jakarta.
Yudhaningsih, Resi 2011, Peningkatan
Emilisa, Netania 2001, Hubungan Antara Efektivitas Kerja Melalui Komitmen,
Job Satisfaction Dengan Perubahan dan Budaya Organisasi,
Organizational Commitment Pada Jurnal Pengembangan Humaniora,
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Vol. 11 No. 1, April 2011
Yang Dikelola Oleh Perusahaan
Asuransi di Jakarta, Jurnal Media
Riset Bisnis & Manajemen, Volume
1 No.3, pp. 229 – 244.

Anda mungkin juga menyukai