Anda di halaman 1dari 13

KONTRIBUSI KINERJA PEGAWAI HUBUNGANNYA DENGAN

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI DI KANTOR KEMENTERIAN


AGAMA

Tri Panigoro
Manajemen Pendidikan Islam
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
tpanigoro@gmail.com

Kasmin
Manajemen Pendidikan Islam
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
kasminanhar@gmail.com

Pepen Supendi
Manajemen Pendidikan Islam
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
supendi@uinsgd.ac.id

ABSTRAK
Kualitas pelayanan adalah output dari kinerja pegawai di suatu
instansi/lembaga. Indikator lembaga pendidikan Islam yang berkualitas salah
satunya adalah sumber daya pengelolanya memiliki kinerja yang baik, sehingga
kualitas pelayanannya baik pula. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisa
hubungan antara kontribusi kinerja pegawai dengan kualitas pelayanan
administrasi. Penelitian dilakukan di Kantor Kementrian Agama (Kemenag)
Kabupaten Bandung, tepatnya di Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok
Pesantren (PD Pontren). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kontribusi
kinerja pegawai; (2) Mengetahui kualitas pelayanan administrasi; dan (3)
Menganalisa hubungan kontribusi kinerja pegawai dengan kualitas pelayanan
administrasi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun
teknik pengumpulan datanya yaitu, menggunakan kuesioner dan dilanjutkan
dengan uji korelasi dengan rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) Kontribusi kinerja pegawai Seksi PD Pontren di Kantor Kemenag Kabupaten
Bandung berada pada kategori sedang dari hasil pengolahan data sebanyak 100
responden sebesar 3,46; (2) Kualitas pelayanan administrasi Seksi PD Pontren
di Kantor Kemenag Kabupaten Bandung berada pada kategori sedang dari hasil
pengolahan data sebanyak 100 responden sebesar 3,44; dan (3) Hasil dari
perhitungan uji korelasi menggunakan rank spearman bahwa signifikansi
kontribusi kinerja pegawai dengan kualitas pelayanan administrasi diperoleh
angka 0,000. Adapun perhitungan korelasinya diperoleh angka sebesar 0,889.
Nilai tersebut berada pada kelas interval keempat yaitu 0,760 – 0,990 yang
termasuk dalam kategori sangat kuat. Sehingga dapat dinterpretasikan bahwa
terdapat hubungan yang sangat kuat antara kontribusi kinerja pegawai dengan
kualitas pelayanan administrasi.

Kata kunci: administrasi, kinerja pegawai, kualitas pelayanan.

1
ABSTRACT
Service quality is the output of employee performance in an
agency/institution. One of the indicators of quality Islamic educational institutions
is that their management resources have good performance, so that the quality
of their services is also good. This study intends to analyze the relationship
between the contribution of employee performance with the quality of
administrative services. The research was conducted at the Office of the Ministry
of Religion (Kemenag) Bandung Regency, to be precise in the Early Education
and Islamic Boarding School (PD Pontren) Section. This study aims to: (1)
determine the contribution of employee performance; (2) Knowing the quality of
administrative services; and (3) Analyzing the relationship between the
contribution of employee performance and the quality of administrative services.
This research method uses a quantitative approach. The data collection
technique is using a questionnaire and followed by a correlation test with
Spearman rank. The results showed that: (1) The contribution of the performance
of the PD Pontren Section employees at the Ministry of Religion Office in
Bandung Regency was in the medium category from the results of data
processing as many as 100 respondents of 3.46; (2) The quality of administrative
services for the PD Pontren Section at the Office of the Ministry of Religion in
Bandung Regency is in the medium category from the results of data processing
as many as 100 respondents, amounting to 3.44; and (3) The results of the
calculation of the correlation test using the Spearman rank that the significance
of the contribution of employee performance to the quality of administrative
services is 0.000. The calculation of the correlation obtained a number of 0.889.
This value is in the fourth class interval, namely 0.760 – 0.990 which is included
in the very strong category. So that it can be interpreted that there is a very strong
relationship between the contribution of employee performance and the quality of
administrative services.

Key words: administration, employee performance, service quality.

PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini, setiap lembaga pelayanan jasa dituntut untuk
melakukan percepatan dalam segala hal, salah satunya adalah dalam
memberikan pelayanan yang terbaik baik pengguna layanan. Pelayanan yang
berkualitas dilatarbelakangi oleh kinerja pegawai sehingga lembaga atau instansi
yang berkualitas dapat diketahui melalui kinerja pegawainya. Dengan
mengetahui kinerja pegawainya maka instansi atau lembaga tersebut dapat
bersaing di era globalisasi ini.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kinerja pegawai memiliki
hubungan dengan kualitas pelayanan. Studi kasus di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang membuktikan bahwa kinerja pegawai dan
kualitas pelayanan memiliki hubungan yang signifikan (Nurmazizah, 2018).
Penelitian di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo menunjukkan dimensi
kinerja pegawai seperti disiplin terhadap peraturan, waktu, dan tanggung jawab
memiliki hubungan yang siginifikan terhadap kinerja dan pelayanan (Ginting &
Wau, 2019). Penelitian yang berjudul hubungan kinerja pelayanan publik

2
terhadap indeks kepuasan masyarakat menunjukkan bahwa kedua variabel
tersebut memiliki hubungan secara positif dan signifikan(Jaya & Solong, 2020).
Penelitian pada Kantor Kesyabandaraan Utama Makassar menunjukkan
bahwa kualitas sumber daya manusia, kinerja pegawai serta sistem informasi
manajamen memiliki pengaruh yang positif serta signifikan terhadap kualitas
pelayanan (Rukaya et al., 2019). Penelitian di Kelurahan Jati Padang Jakarta
Selatan menunjukkan bahwa kinerja pegawai memiliki nilai signifikansi terhadap
kualitas pelayanan (Anggraini, 2017). Penelitian yang dilakukan di Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat menunjukkan bahwa sistem
informasi kepegawaian memiliki hubungan positif terhadap kualitas pelayanan
administrasi (Karina, 2021).
Penelitian pada Kantor Kementerian Agama Kabupten Sumedang
menunjukkan bahwa kinerja pegawai memiliki pengaruh yang cukup kuat
terhadap kualitas pelayanan (Rahmadini, 2021). Penelitian yang dilakukan di
Kantor Kementerian Agama Kota Bandung menunjukkan bahwa salahsatu
indikator kinerja pegawai dipengaruhi kuat oleh disiplin kerja sehingga
berpengaruh terhadap kualitas pelayanan (Lutfiani & Winarnor, 2019). Penelitian
di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut menunjukkan bahwa
kompetensi pegawai terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai sehingga kompetensi pegawai sangat berpengaruh tehadap
efektifitas kinerja pegawai (Nasruloh, 2017). Penelitian yang dilakukan di Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa untuk
meningkatkan mutu pelayanan dilakukan manajemen strategi, yang salah
satunya adalah adanya evaluasi bulanan dan tahunan kepada setiap pegawai
(Abdurrahman, 2021).
Kinerja menjadi isu utama dalam beberapa kajian literatur, khususnya
dalam mengupayakan keberhasilan suatu organisasi dalam instansi atau
lembaga. Kinerja merupakan kata kunci dalam efektivitas atau keberhasilan
suatu organisasi (instansi atau lembaga). Sehingga dapat dikatakan, organisasi
yang efektif atau sukses dilatarbelakangi oleh SDM yang berkualitas. Sumber
daya manusia yang berkualitas itulah yang memiliki kinerja yang baik (Indrasari,
2017). Menurut Bernardin dan Russel ada enam kriteria utama yang digunakan
ketika mengukur kinerja pegawai diantaranya: quality, quantity, timelines, cost
effectiveness, need supervision dan interpersonal impact (Huseno, 2016).
Adapun kualitas merupakan totalitas dari karakteristik suatu produk yang
dapat dispesifikasikan atau ditetapkan, sehingga kualitas biasa diartikan sebagai
pemenuhan keinginan atau kepuasan pelanggan terhadap kebutuhannya dalam
proses pelayanan bagi dirinya. Oleh karena itu, kualitas memiliki sifat perubahan
yang terus menerus ke arah perbaikan agar memenuhi keinginan atau kebutuhan
dari pelanggan (Anggraini, 2017). Menurut Kotler ada lima indikator untuk
mengukur kualitas pelayanan diantaranya: reability, responsiveness, assurance,
emphaty dan tangible (Indrasari, 2019).
Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja pegawai di Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bandung, khususnya pada Seksi Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren. Sehingga kinerja pegawai yang dimaksud
adalah pegawai yang berada di seksi ini. Adapun kualitas pelayanan administrasi
yang dimaksud adalah upaya pelayanan yang dilakukan oleh Seksi Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Kabupaten

3
Bandung. Pengamatan peneliti di lokasi menemukan bahwa ada pegawai yang
kurang memiliki kinerja yang baik, seperti keterlambatan hadir di kantor dan tidak
sepenuhnya memahami tugas yang diberikan. Dari kedua hal tersebut tentu akan
membawa dampak kepada kualitas pelayanan dari Seksi Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren. Dari pengamatan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berkaitan dengan kinerja pegawai kemudian dihubungkan dengan
kualitas pelayanan.

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengungkapkan suatu gejala atau persitiwa secara holistik-
kontekstual yang dilalui dengan pengumpulan data dari latar alami dengan
peneliti sebagai instrumen kunci (Hardani et al., 2020). Adapun metode yang
digunakan yaitu dengan metode dekspriptif korelasional dengan uji rank
spearman (Rahayu, 2019). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh operator
Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPQ), dan
Pondok Pesantren (PP) di Kabupaten Bandung yang berjumlah 4237 orang.
Adapun teknik pengambilan sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin dengan
mengambil 10% dari jumlah populasi, maka didapatlah sampel yang diambil yaitu
berjumlah 100 orang dengan sampel yang diambil berjumlah 100 orang
(Sangadji & Sopiah, 2010).
Variabel X pada penelitian ini adalah kontribusi kinerja pegawai
berdasarkan teori dari Bernardin dan Russel. Adapun untuk indikatornya terdiri
dari: quality, quantity, timelines, cost effectiveness, need supervision, dan
interpersonal impact (Huseno, 2016). Selanjutnya Variabel Y pada penelitian ini
adalah kualitas pelayanan administrasi berdasarkan teori dari Kotler. Adapun
untuk indikator kualitas pelayanan administrasi indikatornya terdiri: reability,
responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible (Indrasari, 2019).
Selanjutnya teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik
kuesioner atau angket. Kemudian untuk menganalisis data menggunakan IBM
SPSS 26 untuk memudahkan dalam melakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji
normalitas dan uji linearitas. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan untuk
menguji kelayakan instrumen yang akan digunakan (Sugiyono, 2006). Setelah
instrumen dikatakan layak, langkah selanjutnya adalah melakukan uji asumsi
dengan uji normalitas dan dan uji linearitas untuk sebagai prasyarat dalam
menentukan uji statistik (Ghazali, 2011). Penelitian ini dilakukan di Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bandung dengan jumlah sebaran populasi
sebesar 4237 lembaga. Berikut rincian lembaga pendidikan Islam di bawah
naungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung.

Tabel 1. Populasi Lembaga Pendidikan Islam Kabupaten Bandung

No Lembaga Jumlah
1 Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) 2867
2 Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) 1107
3 Pondok Pesantren (PP) 263
Total 4237
Sumber: Hasil Penelitian, 2022

4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Untuk mengetahui realitas kontribusi kinerja pegawai di Seksi Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren, peneliti menyebarkan angket sebanyak enam
item pernyataan dengan empat alternatif jawaban terstruktur yaitu: Sangat Puas
(SP) bernilai 4, Puas (P) bernilai 3, Tidak Puas (TP) bernilai 2, dan Sangat Tidak
Puas bernilai 1. Adapun responden dalam angket tersebut adalah lembaga
pendidikan Islam yang berada di bawah naungan Seksi Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren dengan jumlah sampel yang diambil yaitu 100 sampel. Berikut
tabel analisis parsial per indikator untuk Kontribusi Kinerja Pegawai.

Tabel 2. Analisis Parsial Per Indikator Variabel X

Nomor
Indikator n Skor Mean Kategori
Item
Quality 1 100 356 3,6 Tinggi
Quantity 1 100 355 3,6 Tinggi
Timelines 1 100 345 3,5 Sedang
Cost Effectivenss 1 100 343 3,4 Sedang
Need Supervision 1 100 312 3,1 Sedang
Interpersonal Impact 1 100 355 3,6 Tinggi

Selanjut berikut adalah tabel analisis parsial per indikator untuk Kualitas
Pelayanan Administrasi.

Tabel 3. Analisis Parsial Per Indikator Variabel Y

Nomor
Indikator n Skor Mean Kategori
Item
1 100 353 3,5 Sedang
2 100 343 3,4 Sedang
Reliability
3 100 351 3,5 Sedang
4 100 330 3,3 Sedang
Total 3,4 Sedang
1 100 357 3,6 Tinggi
Responsiveness 2 100 360 3,6 Tinggi
3 100 364 3,6 Tinggi
Total 3,6 Tinggi
1 100 358 3,6 Tinggi
Assurance 2 100 343 3,4 Sedang
3 100 347 3,5 Sedang
Total 3,5 Sedang
1 100 356 3,6 Tinggi
Emphaty 2 100 355 3,6 Tinggi
3 100 337 3,4 Sedang
Total 3,5 Sedang
Tangible 1 100 314 3,1 Sedang

5
2 100 334 3,3 Sedang
Total 3,2 Sedang

Kemudian untuk mengetahui tingkat kategori setiap variabel dilakukan


dengan perhitungan parsial indikator. Berikut tabel nilai interval.

Tabel 4. Nilai Interval

Nilai Interval Kategori


0,5 – 1,5 Sangat Rendah
1,6 – 2,5 Rendah
2,6 – 3,5 Sedang
3,6 – 4,5 Tinggi
4,5 – 5,5 Sangat Tinggi

Kemudian langkah berikutnya yaitu melakukan uji asumsi dengan


melakukan uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Berikut tabel hasil perhitungan Kolmogor
Sminorv dengan IBM SPSS 26.

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel X dan Variabel Y

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,08553567
Most Extreme Differences Absolute ,196
Positive ,196
Negative -,129
Test Statistic ,196
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov


menggunakan program SPSS 26 seperti pada Tabel 2 di atas, dapat diketahyu
bahwa Variabel X yaitu Kontribusi Kinerja Pegawai dan Variabel Y yaitu Kualitas
Pelayanan Administrasi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,00 > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data di atas berdistribusi tidak normal.

6
Setelah melakukan uji normalitas, langkah berikutnya adalah melakukan
uji linearitas. Berikut hasil perhitungannya.

Tabel 6. Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Kualitas Between (Combine 4742,914 11 431,17 48,830 ,000
Pelayanan * Groups d) 4
Kinerja Linearity 4577,427 1 4577,4 518,39 ,000
Pegawai 27 1
Deviation 165,486 10 16,549 1,874 ,059
from
Linearity
Within Groups 777,046 88 8,830
Total 5519,960 99
Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas di atas diketahui bahwa nilai


signifikasnsi (sig.) pada Deviation from linearity adalah 0,059. Maka hubungan
antara kontribusi kinerja pegawai dengan kualitas pelayanan administrasi adalah
linier. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai (sig.) 0,059 > 0,050.
Setelah uji asumsi dilakukan, sebagai prasyarat untuk menentuk uji
korelasi yang akan dipilih maka dintentukanlah bahwa uji korelasi yang
digunakan adalah menggunakan korelasi rank spearman. Uji rank spearman
dipilih dikarenakan data yang didapatkan bersifat tidak normal dan bersifat linear
atau sebaliknya. Berikut hasil uji korelasi menggunakan menggunakan IBM
SPSS 26 dengan rank spearman.

Tabel 7. Uji Rank Spearman

Correlations
Kinerja Kualitas
Pegawai Pelayanan
Spearman's Kinerja Pegawai Correlation 1,000 ,889**
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,000
N 100 100
Kualitas Correlation ,889** 1,000
Pelayanan Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 100 100

7
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan hasil perhitungan melalui IBM SPSS 26 di atas, diketahui bahwa


diperoleh nilai Correlation Coefficient Varibel Kinerja Pegawai dan Variabel
Kualitas Pelayanan sebesar 0,889. Nilai tersebut jika dilihat dari tabel nilai
koefisien korelasi rank spearman berada pada kelas interval ke-4 yang berarti
memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat.

Pembahasan
1. Kontribusi Kinerja Pegawai Di Seksi Pendidikan Diniyah Dan Pondok
Pesantren
Kinerja pegawai memiliki kontribusi atau sumbangsih pada suatu instansi
atau lembaga pemerintahan maupun swasta. Kinerja adalah perpaduan antara
skill, motivation dan opportunity seseorang dalam mengerjakan tugasnya dalam
mencapai tujuan organisasi. Perpaduan komponen tersebut hanya dapat dilihat
atau dirasakan pada kurun waktu tertentu. Peneliti menggunakan teori dari
Bernardin & Russel yang menyatakan bahwa untuk mengetahui atau indikator
tentang kinerja pegawai adalah dengan memiliki lima kriteria, diantaranya:
quality, quantity, timelines, cost effectiveness, need supervision, dan
interpesonal impact.
Dari hasil perhitungan berdasarkan persentase kinerja pegawai tiap
indikator, Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren memiliki kinerja yang
berkategori sedang. Hal tersebut dilihat dari total skor pernyataan yang kemudian
dikonversi menjadi persentase setiap indikator variabelnya. Adapun rincian
setiap indikatornya yaitu: (1) quality dengan jumlah persentase 58%, (2) quantity
dengan jumlah persentase 59%, (3) timelines dengan jumlah persentasi 51%, (4)
cost effectiveness dengan jumlah persentase 52%, (5) need supervision dengan
jumlah persentase 38%, dan (6) interpersonal impact dengan jumlah persentase
58%. Jika dirata-ratakan terdapat jumlah persentase 52%, responden
menyatakan sangat puas terhadap kinerja pegawai Seksi Pendidikan Diniyah
dan Pondok Pesantren.
Pada indikator pertama yaitu quality atau kualitas didasari berkaitan
dengan kompentensi atau penguasaan pegawai terhadap wilayah kerjanya,
kedisiplinan, ketekunan, dan motivasi. Pegawai yang memiliki kompetensi
mumpuni tentu akan berpengaruh terhadap kualitas atau pun penilaian
pengguna jasa yang dia berikan. Kedua, yaitu quantity atau kuantitas didasari
berkaitan dengan jumlah tugas yang telah diselesaikan. Pegawai yang sesegera
mungkin mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya maka akan berpengaruh
terhadap penilaian kinerjanya. Ketiga, yaitu timelines atau durasi. Indikator ini
beriringan dengan kuantitas kinerja pegawai, hanya saja lebih difokuskan pada
tenggat waktu tugas yang harus diselesaikannya. Pegawai artinya menepati janji
waktu yang telah dia sepakati kepada pengguna layanan yang akan berpengaruh
pula terhadap kualitas pelayanan. Keempat, yaitu cost effetiveness atau biaya
yang dikeluarkan, berkaitan dengan pengoptimalan teknologi komunikasi untuk
mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh pengguna layanan sehingga
mereka akan mudah mengakses layanan yang dibutuhkan. Kelima, yaitu need
supervision atau kebutuhan pengawasan. Indikator ini berdampingan dengan

8
indikator keenam yaitu interpesonal impact atau kepribadian. Kedua indikator ini
berkaitan dengan kejujuran, sikap, dan kooperatif pegawai terhadap pengguna
layanan. Semakin tinggi pegawai memiliki kejujuran, sikap, dan kooperatif
terhadap pengguna layanan maka akan meningkat pula kualitas pelayanannya.
Adapun dalam analisis parsial per indikator, variabel kontribusi kinerja
pegawai di Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren termasuk dalam
kategori sedang. Hal tersebut dapat dilihat dari total mean pada analisis per
indikatornya yaitu sebesar 3,4. Nilai tersebut berada di kelas interval ketiga yaitu
2,6 – 3,5. Berdasarkan tingkat kategori, nilai tersebut termasuk dalam kategori
sedang. Maka variabel kontribusi kinerja pegawai di Seksi Pendidikan Diniyah
dan Pondok Pesantren berkategori sedang.
Berdasarkan teori yang dikemukakan Bernardin & Russel, bahwa untuk
meningkatkan kinerja pegawai harus dilakukan dengan beriringan. Peningkatan
tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas pegawainya, yaitu
dengan memberikan pelatihan agar pegawai memilki kompetensi yang
diharapkan oleh instansi atau lembaga. Dengan meningkatkan kompetensi,
maka akan beriringan dengan bagaimana pegawai melaksanakan tugas-
tugasnya dengan baik seperti banyaknya tugas yang telah ia kerjakan, tepat
waktu mengerjakannya, memiliki kejujuran serta sikap yang positif.

2. Kualitas Pelayanan Administrasi Di Seksi Pendidikan Diniyah Dan


Pondok Pesantren
Kualitas pelayanan administrasi dapat diartikan sebagai kepuasan atas
pemenuhan kebutuhan dan keingginan pengguna atau konsumen dalam suatu
kegiatan yang dilakukan instansi atau lembaga yang memberikan produk atau
jasa kepada masyarakat. Peneliti menggunakan teori dari Kotler yang
menyatakan bahwa kualitas pelayanan administrasi dapat diukur dengan lima
indikator yaitu: reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible.
Dari hasil perhitungan berdasarkan persentase kualitas pelayanan
administrasi didapatkan kesimpulan bahwa kualitas pelayanan administrasi di
Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren termasuk dalam kategori
sedang. Adapun rincian tiap indikatornya yaitu: (1) reliability dengan jumlah
persentase 51%, (2) responsiveness dengan jumlah persentase 64%, (3)
assurance dengan jumlah persentase 55%, (4) emphaty dengan jumlah
persentase 54%, dan (5) tangible dengan jumlah persentase 39%. Jika dirata-
ratakan terdapat jumlah persentase 53%, responden menyatakan sangat puas
terhadap kualitas pelayanan administrasi di Seksi Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren.
Reliability atau keandalan berkaitan dengan keakuratan, memuaskan, dan
kepercayaan pengguna layanan kepada pemberi pelayanan. Pelayanan yang
berkualitas artinya pelayananan yang memiliki derajat keandalan yang tinggi,
sehingga pemberi layanan dapat melakukan tugasnya dengan akurat,
memuaskan dan dapat dipercaya. Indikator kedua yaitu responsiveness atau
daya tanggap. Indikator ini sebagai acuan bahwa pelayanan yang berkualitas
didasari oleh pegawai yang memiliki daya tanggap yang baik, seperti mudah
dihubungi serta dapat menyelesaikan persolanan pelayanan dengan baik.
Ketiga, yaitu assurance atau jaminan. Pemberi layananan dituntut untuk memiliki
pengetahuan, kompetensi, dan kesopanan. Pengguna layanan akan

9
memberikan penilaian positif berupa memiliki kepercayaan terhadap pemberi
layanan jika pegawai memilki jaminan bagi dirinya untuk dapat dipercaya oleh
pengguna layanan. Keempat, yaitu emphaty atau sikap peduli terhadap
pengguna layanan. Artinya pegawai harus dituntut untuk memahami kebutuhan
pengguna layanan serta tidak boleh memiliki sikap acuh-tak acuh kepada
pengguna layanan. Kemudian yang terakhir, yaitu tangible atau kondisi fisik.
Indikator ini sebagai pelengkap suatu pelayanan dikatakan berkualitas. Empat
indikator sebelumnya berkaitan dengan kompetensi sumber daya manusia,
sedangkan indikator ini berkaitan dengan keadaan atau kondisi fasilitas dari
pelayanan yang diberikan. Fasilitas tersbut dapat berupa ruangan yang layak,
indah, bersih, rapi dan lengkap. Sehingga pengguna layanan akan merasakan
kenyamanan ketika melakukan prosesi pelayanannya.
Adapun dalam analisis parsial per indikator, variabel kualitas pelayanan
administrasi di Seksi Pendidikan Diniyah Pontren termasuk dalam kategori
sedang. Hal tersebut dapat dilihat dari total mean pada analisis per indikatornya
yaitu sebesar 3,4. Nilai tersebut berada di kelas interval ketiga yaitu 2,6 – 3,5.
Berdasarkan tingkat kategori, nilai tersebut termasuk dalam kategori sedang.
Maka variabel kualitas pelayanan adminstrasi di Seksi Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren berkategori sedang.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Kotler, bahwa pelayanan yang
memiliki kualitas adalah pelayanan yang memberikan kepercayaan, keandalan,
daya tanggap yang baik, perasaan peduli pegawai atau pemberi layanan kepada
pengguna layanan, serta kondisi fisik dari pelayanan yang diberikan. Semakin
indikator-indikator tersebut diperbaik atau ditingkatkan maka akan semakin tinggi
juga kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik tentu akan berdampak
baik juga terhadap penialaian atau citra instansi atau lembaga tersebut.

3. Hubungan Kontribusi Kinerja Pegawai Dengan Kualitas Pelayanan


Administrasi Di Seksi Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
Berdasarkan hasil pengujian normalitas data, variabel X “Kontribusi
Kinerja Pegawai” dan variabel Y “Kualitas Pelayanan Administrasi”, memiliki nilai
siginifikansi (asymp sig. (2-tailed)) sebesar 0,000. Menurut pengambilan
keputusan, nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal. Selanjutnya berdasarkarn hasil uji linearitas yang didapatkan melalui
anova table bahwa hubungan antara kontribusi kinerja pegawai dengan kualitas
pelayanan administrasi, ternyata nilai deviation from linearity-nya sebesar 0,59.
Menurut pengambilan keputusan, nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka data
bersifat linear atau terdapat hubungan antar variabel.
Kemudian berdasarkan uji korelasi dengan menggunakan metode rank
spearman bahwa, kontribusi kinerja pegawai dan kualitas pelayanan
administrasi, ternyata memiliki nilai signifikansi 0,00. Berdasarkan pengambilan
keputusan, nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka kedua variabel berkorelasi.
Adapun untuk nilai koefisien korelasinya yaitu sebesar 0,889 artinya kedua
variabel memiliki arah hubungan yang positif dengan tingkat hubungan yang
sangat kuat. Hal itu dapat dilihat pada nilai koefisien tersebut berada pada kelas
interval ke-4 dengan rentang nilai 0,76 – 0,99.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara kontribusi kinerja pegawai dengan kualitas pelayanan

10
administrasi di Seksi Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kantor Kemenag
Kabupaten Bandung. Sehingga variabel X “Kontribusi Kinerja Pegawai” dan
variabel Y “Kualitas Pelayanan Administrasi” memiliki hubungan yang sangat
kuat. Hal itu dapat dibuktikan dengan sebuah kesimpulan bahwa kinerja pegawai
yang memiliki tingkat atau kategori kinerja yang sedang maka kualitas pelayanan
administrasi pun akan memiliki tingkat atau kategori yang sedang pula. Maka
dapat diartikan bahwa ketika kinerja pegawai semakin tinggi, maka kualitas
pelayanan pun akan semakin tinggi atau meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Anggraini (Anggraini,
2017) bahwa, setelah melakukan uji korelasi ternyata kinerja pegawai memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pelayanan. Setelah melihat analisis
yang menunjukkan dimensi-dimensi kinerja pegawai berjalan secara optimal
maka tingkat kualitas pelayanan akan berjalan secara maksimal juga. Penelitian
ini juga sejalan dengan penelitian dari Rahmadini (Rahmadini, 2021) bahwa
kinerja pegawai memiliki hubungan yang kuat dengan kualitas pelayanan. Maka
dari dua penelitian terdahulu diketahui bahwa semakin kinerja pegawai memiliki
intensitas yang tinggi akan memiliki hubungan dengan kualitas pelayanan.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil dari perhitungan analisis kuantitatif yang telah diolah
dengan melibatkan 100 responden yang terdiri dari para perwakilan pendidikan
madrasah diniyah dan pondok pesantren melalui kantor Kemenag Kabupaten
Bandung, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Hasil dari analisis pada variabel X “Kontribusi Kinerja Pegawai”
berdasarkan pada enam indikator yaitu: (1) quality, (2) quantity, (3)
timelines, (4) cost effectiveness, (5) need supervision, dan (5) interperonal
impact, melalui analisis statistik yang diperoleh dari olah data
menggunakan IBM SPSS 26 didapatkan nilai rata-rata 3,46. Nilai tersebut
berada pada di kelas interval ke-3 yaitu 2,6 – 3,5 dengan tingkat kategori
sedang. Maka kontribusi kinerja pegawai di Seksi PD Pontren termasuk
dalam kategori sedang. Kualitas pekerjaan, kuantitas, durasi, biaya,
pengawasan, dan kompentensi individu merupakan indikator-indikator
yang dapat dijadikan ukuran dalam upaya peningkatan kinerja pegawai.
Sehingga dengan meningkatkan indikator tersebut, suatu intansi atau
lembaga dapat meningkatkan pula eksistensi dan kebermanfaatannya
bagi masyarakat.
2. Hasil dari analisis variabel Y “Kualitas Pelayanan Administrasi”
berdasarkan pada lima indikator yaitu: (1) reliability, (2) responsiveness,
(3) assurance, (4) emphaty, dan (5) tangible, melalui analisis statistik yang
diperoleh dari olah data menggunakan IBM SPSS 26 didapatkan nilai rata-
rata 3,44. Nilai tersebut berada pada di kelas interval ke-3 yaitu 2,6 – 3,5
dengan tingkat kategori sedang. Maka kualitas pelayanan administrasi di
Seksi PD Pontren termasuk dalam kategori sedang. Keandalan pegawai,
daya tanggap, jaminan, empati, dan kondisi ruang pelayanan merupakan
indikator-indikator yang dapat dijadikan ukuran dalam peningkatan
kualitas pelayanan. Sehingga dengan meningkatkan indikator tersebut,
suatu instansi atau lembaga dapat meningkatkan pula eksistensi dan
kebermanfaatannya bagi masyarakat.

11
Hasil dari analisis korelasi antara variabel X “Kontribusi Kinerja Pegawai”
dan variabel Y “Kualitas Pelayanan Administrasi” menggunakan teknik uji
korelasi rank spearman diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00. Berdasarkan
pengambilan keputusan, nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05) maka
kedua variabel dinyatakan memiliki korelasi. Adapun nilai koefisien korelasi
sebesar 0,889 maka kedua variabel memiliki arah hubungan yang positif.
Berdasarkan tingkat kategori kekuatan hubungannya, termasuk dalam kelas
interval keempat yaitu rentang nilai antara 0,760 – 0,990 dengan tingkat kategori
sangat kuat. Sehingga dapat diartikan bahwa jika kontribusi kinerja pegawai
semakin baik maka kualitas pelayanan administrasi akan semakin meningkat.
Dengan melakukan penelitian ini, dapat diketahui bahwa suatu instansi atau
lembaga jika ingin menjadi lembaga yang tetap eksis dan memiliki
kebermanfaatan yang lebih luas, maka dapat ditempuh dengan perbaikan dan
peningkatan pada aspek kinerja pegawai dan kualitas pelayanannya. Sehingga
lembaga tersebut dapat memiliki daya saing yang kuat di era globalisasi
ini.Kontribusi kinerja pegawai memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas
pelayanan administrasi di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung,
dengan nilai signifikansinya 0,00. Berdasarkan hasil keputusan, nilai tersebut
lebih kecil dari 0,05 maka kedua variabel dinyatakan memiliki korelasi. Adapun
nilai koefisien korelasi sebesar 0,889 maka kedua variabel memiliki arah
hubungan yang positif dengan tingkat kategori kekuatan hubungannya sangat
kuat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa suatu instansi atau lembaga jika
ingin menjadi lembaga yang tetap eksis dan memiliki kebermanfaat yang lebih
luat, maka dapat ditempuh dengan perbaikan dan peningkatan pada aspek
kinerja pegawai dan kualitas pelayanannya. Sehingga lembaga tersebut dapat
memiliki daya saing yang kuat di era globalisasi ini.

REFERENSI
Abdurrahman, M. (2021). Strategi Manajemen Dalam Peningkatan Mutu
Pelayanan: Studi Deskriptif Di Seksi Pendidikan Diniyah Dan Pondok
Pesantren Kantor Kementrian Agama Kabupaten Ciamis [UIN Sunan
Gunung Djati Bandung]. https://digilib.uinsgd.ac.id/
Anggraini, N. (2017). Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan
Di Kelurahan Jati Padang Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Public
Administratiion, 1(2).
https://journal.moestopo.ac.id/index.php/paj/article/download/741/408
Ghazali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
https://scholar.google.co.id/scholar?q=Aplikasi+Analisis+Multivariate+deng
an+Program+IBM+SPSS+19&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart
Ginting, I. E., & Wau, H. (2019). Hubungan Disiplin Kerja Dengan Kinerja
Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo. Jurnal
Kesehatan Global, 2(3), 142–149.
http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jkg/article/view/4436/0
Hardani, Auliya, N. H., Andriani, H., Fardani, R. A., Ustiawaity, J., Utami, E. F.,
Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020). Metode Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif. In H. Abadi (Ed.), Pustaka Ilmu (1st ed.). Pustaka Ilmu.
https://perpustakaan.gunungsitolikota.go.id/uploaded_files/temporary/Digita

12
lCollection/YjU0ZDA0M2M0ZjE5ZWM0ZTk3NWI0MGJhYmI2YWYyNmM1
YTFlNWE5Yg==.pdf
Huseno, T. (2016). Kinerja Pegawai. In UIN Walisongo Semarang (1st ed.).
Media Nusa Creative. http://eprints.ipdn.ac.id/150/1/KINERJA PEGAWAI
TUN HUSENO.pdf
Indrasari, M. (2017). Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan. In Indomedia
Pustaka (1st ed.). Indomedia Pustaka.
https://www.academia.edu/36609182/Kepuasan_Kerja_dan_Kinerja_karya
wan_Tinjauan_dari_Dimensi_Iklim_Organisasi_Kreativitas_Individu_dan_K
arakteristik
Indrasari, M. (2019). Pemasaran & Kepuasan Pelanggan (1st ed.). Unitomo
Press. http://repository.unitomo.ac.id/2773/1/PEMASARAN DAN
KEPUASAN PELANGGAN.pdf
Jaya, S., & Solong, A. (2020). Hubungan Kinerja Pelayanan Publik Terhadap
Indeks Kepuasan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Administrasi, 11(12), 79–93.
https://jurnal-umsi.ac.id/index.php/administrasita/article/download/33/26/28
Karina. (2021). Hubungan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
dengan Kualitas Pelayanan Administrasi Kepegawaian (Penelitian Pada
Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bandung
Barat) [UIN Sunan Gunung Djati Bandung]. http://digilib.uinsgd.ac.id/46460/
Lutfiani, K., & Winarnor, A. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Bandung. 6(2), 4206–4217.
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/manageme
nt/article/view/9491
Nasruloh, F. M. (2017). Pengaruh Kompetensi Terhadap Efektifitas Kerja
Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut [UIN Sunan Gunung
Djati Bandung]. http://digilib.uinsgd.ac.id/32038/
Nurmazizah, I. (2018). Pengaruh Kinerja Pegawai dan Kualiatas Pelayanan
Administrasi Akademik terhadap Kepuasan Mahasiswa (Studi Kasus di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) UIN Walisongo Semarang [Ekonomi
Islam]. In Walisongo (Vol. 10, Issue 1).
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9004/1/SKRIPSI LENGKAP.pdf
Rahayu, Y. N. (2019). Statistika Pendidikan (1st ed.). UIN Sunan Gunung Djati
Bandung.
Rahmadini, S. (2021). Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan
Penyelenggara Haji Dan Umroh Pada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Sumedang [STIA Sebelas April Sumedang].
https://repository.unsap.ac.id/index.php/fisipunsap/article/view/130
Rukaya, Thalib, J., & Tamsah, H. (2019). Pengaruh System Dan Kualitas SDM
Terhadap Kualitas Pelayanan Melalui Kinerja Pegawai Pada Kantor
Kesyahbandaran Utama Makassar. YUME : Journal of Management, 2(2).
https://journal.stieamkop.ac.id/index.php/yume/article/view/446
Sangadji, & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian. Andi Offset.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Alfabeta.
https://www.academia.edu/44502098/Prof_dr_sugiyono_metode_penelitian
_kuantitatif_kualitatif_dan_r_and_d_intro_PDFDrive_1_

13

Anda mungkin juga menyukai