ABSTRAK
Teori dan konsep mekanika kuantum, baik persamaan maupun interaksi dapat dinyatakan dalam
koordinat polar, yakni sebagai fungsi dari jari-jari (r) dan sudut (𝜃). Akan tetapi, koordinat polar ini
dapat dikembangkan dalam kerangka 3 dimensi dan lebih dipahami dengan koordinat silinder dan
koordinat bola. Dalam paper ini telah dibahas analisis numerik dengan metode FDTD untuk
menyelesaikan persamaan Schrodinger dalam koordinat polar 2 dimensi. Dalam metode ini berfokus
pada pendekatan subgridding, yakni penambahan simpul-simpul baru yang jauh dari titik asal untuk
mempertahankan ketepatan kisi grid. Selanjutnya dilakukan interpolasi trigonometri untuk
menghitung turunan ada titik-titik tersebut. Sebagai validasi dan verifikasi hasil, maka dilakukan
perbandingan dengan solusi analitik untk osilator harmonik 2 dimensi pada koordinat polar. Selain
itu, disajikan juga sebuah metode sederhana yang berbasis pada transormasi Fourier spasial.
Kata Kunci: Persamaan Schrodinger dalam koordinat polar, metode numerik FDTD, osilator
harmonik, kuantum dot, dan keadaan degenerasi.
503
Jurnal normalita Vol.11, Nomor 2 Mei 2023, hlm. 503-509 ISSN: 2252-5920
Ungkapan persamaan Schrodinger koordinat bola dapat diungkapkan dalam
dalam koordinat polar memudahkan analisis bentuk
ketika meninjau simetri rotasi karena bentuk 1 𝜕𝜓 𝜕 2𝜓 1 𝜕 2𝜓
∇2 𝜓 = 𝑟 𝜕𝑟 + 𝜕𝑟2 + 𝑟2 𝜕𝜃2 (2)
potensialnya, sama seperti kasus pada osilasi
harmonik dua dimensi atau kuantum dot. Kehadiran medan magnet statis atau radiasi
Selain itu, komponen dari momentum bebas elektromganetik, maka potensial materi
sudutnya mudah diperoleh dengan kerangka pada persamaan (1) tergantung sumber materi
koordinat bola. Dengan kerangka tersebut, sehingga operator momentum pada setiap
maka dapat dibangun solusi numerik dengan titiknya dapat dihitung [14,15].
menggunakan metode FDTD yang diterapkan Untuk melakukan diskritisasi pada
ke dalam koordinat tersebut untuk fungsi gelombang kompleks 𝜓 , maka perlu
menyelesaikan persamaan Schrodinger yang ditinjau bahwasanya fungsi gelombang
sifatnya non-linier. Metode numerik FDTD ini tersebut terdiri dari bagian real (r) dan bagian
dibangun dengan melakukan pendekatan imajiner (i), sehingga dapat dituliskan menjadi
subgridding, yaitu menambahkan simpul baru 𝜓 = 𝜓𝑟 + 𝑖𝜓𝑖 (3.a)
di antara simpul-simpul yang lama dalam 𝜕𝜓𝑟 1 ℏ2
bidang sudutnya. Hal inilah yang akan 𝜕𝑡
= + ℏ [− 2𝑚 ∇2 + 𝑉] 𝜓𝑖 (3.b)
dianalisis dalam paper ini bagaimana pengaruh 𝜕𝜓𝑖 1 ℏ2
pendekatan subgridding ini terhadap = − ℏ [− 2𝑚 ∇2 + 𝑉] 𝜓𝑟 (3.c)
𝜕𝑡
perubahan kisi yang semakin besar dan di mana bagian real dan bagian imajiner saling
interpolasi trigonometri yang digunakan untuk berhubungan satu sama lain pada setiap
menghitung nilai derivatif dari fungsi simpulnya. Persamaan (3) di atas yang
gelombang pada simpul-simpul tersebut. merupakan gabungan bagian rela dan bagian
Solusi numerik dengan metode FDTD imajiner kemudian akan diselesaikan dengan
yang telah ditelaah menggunakan bantuan metode FDTD pada setiap simpulnya. Bentuk
perangkat lunak MatLab sebagai tools dalam diskritisasi dari persamaan (3) dituliskan
melakukan simulasi osilator harmonik dan menjadi
kuantum dot. Selain itu, diberikan tekni untuk 𝜕𝜓 𝜓(𝑟+∆𝑟,𝜃)−𝜓(𝑟,𝜃)
= (4.a)
menghilangkan degenerasi dari keadaan eigen 𝜕𝑟 ∆𝑟
dari kasus osilator harmonik dan kuantum dot 𝜕 2𝜓 𝜓(𝑟+∆𝑟,𝜃)+𝜓(𝑟−∆𝑟,𝜃)−2𝜓(𝑟,𝜃)
= (4.b)
setelah simulasi FDTD sebagai hasil langsung 𝜕𝑟 2 (∆𝑟)2
dari keranagka koordinat polar. Sebagai 𝜕𝜓 𝜓(𝑟,𝜃+∆𝜃)−𝜓(𝑟,𝜃)
=
validasi dari hasil solusi numerik yang 𝜕𝜃 ∆𝜃
diperoleh, kemudian akan dibandingkan (4.c)
dengan solusi anallitiknya. 𝜕 2𝜓 𝜓(𝑟,𝜃+∆𝜃)+𝜓(𝑟,𝜃−∆𝜃)−2𝜓(𝑟,𝜃)
= (4.d)
𝜕𝜃2 (∆𝜃)2
𝑒 −𝑖𝜃 1 𝜕 𝑖 𝜕
𝑎𝑔† = [𝛽𝑟 − 𝛽 𝜕𝑟 + 𝛽𝑟 𝜕𝜃] (8.b)
2
𝑚𝜔0
dengan 𝛽 = √ .
ℏ
Normalisasi Amplitudo
Amplitudo (a.u)
Normalisasi Amplitudo
Gambar 1. FFT dari fungsi gelombang pada titik
eksitasi awal di osilator harmonik dengan 𝐸0 =
20 𝑚𝑒𝑉
Normalisasi Amplitudo
degenerasi dan juga dari solusi analitiknya. terbesar dalam arah bidang radial dan sudut
Pemilihan 𝑛 dan 𝑚 sesuai dengan variasi angularnya.
Normalisasi Amplitudo
Normalisasi Amplitudo
(a) (b)
Gambar 3. (a) Bagian real dan (b) Transformasi Fourier Diskrit spasial untuk 𝑛 = 3
Normalisasi Amplitudo
Normalisasi Amplitudo
(a) (b)
Gambar 4. (a) Bagian real dan (b) Transformasi Fourier Diskrit spasial untuk 𝑛 = 4
Normalisasi Amplitudo
Normalisasi Amplitudo
𝑚=1 𝑚=3
(a) (b)
Gambar 5. Mode degenerasi yang terpisah dari osilator harmonik untuk 𝑛 = 3 dan (𝐚) 𝑚 = 1
dan (𝐛) 𝑚 = 3
Normalisasi Amplitudo
Normalisasi Amplitudo
𝑚=3 𝑚=3
(a) (b)
Gambar 6. Mode degenerasi yang terpisah dari osilator harmonik untuk 𝑛 = 3 dan (𝐚) 𝑚 = 2 dan
(𝐛) 𝑚 = 4
Ramos, J.V.-A.H.: A variable-step Numerov Cohen-Tannoudji, C., Diu, B., Laloë, F.:
method for the numerical solution of the Quantum Mechanics. Wiley, New York
Schrödinger equation. J. Math. Chem. 37, (1977)
255 (2005)
Simos, T.E.: A new Numerov-type method for
the numerical solution of the
Schrödinger equation. J. Math. Chem. 46,
981 (2009)
Shokri, M.D.A.: A numerical method for two-
dimensional Schrödinger equation using
collocation and radial basis functions.
Comput. Math. Appl. 54, 136 (2007)
Mirzaei, M.D.D.: Numerical solution to the
unsteady two-dimensional Schrödinger
equation using meshless local boundary
integral equation method. Int. J. Numer.
Meth. Eng. 76, 501 (2008)
Sullivan, D.M., Citrin, D.: Determination of
the eigenfunctions of arbitrary
nanostructures using time domain
simulation. J. Appl. Phys. 91, 3219
(2002)
Sullivan, D.M.: Determining a complete three-
dimensional set of eigenfunctions for
nanoscale structure analysis. J. Appl.
Phys. 98(1), 084311 (2005)
Soriano, A., Navarro, E.A., Portı, J.A., Such,
V.: Analysis of the finite diference time
domain technique to solve the
Schrödinger equation for quantum
devices. J. Appl. Phys. 95, 8011 (2004)
Dai, W., Li, G., Nassar, R., Su, S.: On the
stability of the FDTD method for solving
a time-dependent Schrödinger equation.
Numer. Meth. Part. D. E. 21, 1140 (2005)
Sullivan, D.M., Mossman, S., Kuzyk, M.G.:
Time-domain simulation of three
dimensional quantum wires. PLoS ONE
11(1), e0153802 (2016)
Sullivan, D., Citrin, D.: Time-domain
simulation of two electrons in a quantum
dot. J. Appl. Phys. 89, 3841 (2001)
Grynberg, G., Aspect, A., Fabre, C.:
Introduction to Quantum Optics: From
the Semi-Classical Approach to
Quantized Light. Cambridge University
Press, Cambridge (2010)