oleh
dengan
( )[] = [][ + ]
=
Secara umum, korelasi silang hampir sama dengan teknik konvolusi antara dua
fungsi. Jika fungsi real f dan g mirip namun berbeda pergeserannya pada sumbu x, maka
teknik korelasi silang dapat digunakan untuk mencari besar pergeseran tersebut.
Menurut definisinya, teknik ini melakukan pergeseran fungsi g sepanjang sumbu x,
mengalikannya dengan fungsi f, kemudian menghitung integralnya (luas di bawah
kurvanya). Operasi ini menghasilkan nilai korelasi. Jika kedua fungsi tersebut sama-sama
bernilai tinggi pada nilai x tersebut atau posisinya sama pada sumbu x, maka (f g) akan
bernilai besar (berkorelasi tinggi).
Dalam bidang astronomi, teknik korelasi silang dapat digunakan untuk mencari
kecepatan radial suatu sistem bintang ganda. Spektrum absorpsi dari bintang pada
sistem tersebut (yang telah diketahui kelas spektrumnya) dibandingkan dengan
spektrum absorpsi bintang standar dengan kelas spektrum yang sama. Dengan teknik
korelasi silang kita dapat mengetahui seberapa besar pergeseran spektrum bintang pada
sistem bintang ganda tersebut dalam satuan panjang gelombang ( atau nm). Jika
ditinjau satu garis absorpsi yang bersesuaian pada kedua spektrum bintang, maka dapat
dihitung kecepatan radial bintang program relatif terhadap bintang standar menurut
pergeseran Doppler berikut.
Vrad
=
0
dengan
= pergeseran spektrum bintang program [ atau nm]
0 = letak garis tinjauan pada spektrum bintang standar [ atau nm]
Vrad = kecepatan radial relatif bintang program terhadap bintang standar
[m/s]
c = kecepatan cahaya dalam vakum (3 x 108 m/s)
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Normalisasi Spektrum
Gambar 3. Atas: spektrum HD 84937 yang siap untuk menjalani korelasi silang. Bawah: spektrum dari
bintang F di M31 yang siap untuk menjalani korelasi silang.
Gambar 3. Atas: profil puncak tertinggi pada korelasi silang antara spektrum pembanding dengan
spektrum HD 84937. Bawah: profil puncak tertinggi pada korelasi silang beserta ringkasan informasi
statistiknya.
= +
= (37.165 + (109.3)) /
= . /
III. SIMPULAN
Metode korelasi silang yang digunakan untuk menghitung kecepatan radial HD 84937
menghasilkan nilai kecepatan radial -72.135 km/s.
Diperlukan spektrum pembanding yang cocok dengan spektrum objek dalam segi
satuan, rentang panjang gelombang, serta sebaiknya memiliki nilai kecepatan
heliosentris (VHELIO) dalam header citra.
Sedikitnya jumlah data yang tersebar secara online membuat metode ini cenderung
susah untuk direplikasi dan dipelajari dengan akurat.
IV. DAFTAR PUSTAKA