Anda di halaman 1dari 8

Laporan

Penentuan Kecepatan Radial


Bintang HD 84937
dengan Metode Korelasi Silang

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

AS4103 Astrofisika Pengamatan

oleh

Abdiel Jeremi (10314017)


Program Studi Astronomi
Institut Teknologi Bandung
I. PENDAHULUAN

Cross-correlation (korelasi silang) adalah pengukuran kecocokan antara dua fungsi


atau kurva yang mirip. Namun, salah satu fungsi yang digunakan mengalami pergeseran
terhadap fungsi lainnya. Tekik ini biasa digunakan untuk mengenali pola, analisis partikel
tungal, tomografi elektron, perata-rataan, kriptoanalisis, dan neuropsikologi. Untuk
fungsi kontinu f dan g, korelasi silang didefinisikan sebagai berikut:

( ) = ()( + )

dengan

f* = konjugat kompleks dari f


= pergeseran atau lag. Jika bernilai positif, berarti g(t+)
mendahului g(t).

Untuk fungsi yang diskret, korelasi silang didefinisikan sebagai berikut:

( )[] = [][ + ]
=

Secara umum, korelasi silang hampir sama dengan teknik konvolusi antara dua
fungsi. Jika fungsi real f dan g mirip namun berbeda pergeserannya pada sumbu x, maka
teknik korelasi silang dapat digunakan untuk mencari besar pergeseran tersebut.
Menurut definisinya, teknik ini melakukan pergeseran fungsi g sepanjang sumbu x,
mengalikannya dengan fungsi f, kemudian menghitung integralnya (luas di bawah
kurvanya). Operasi ini menghasilkan nilai korelasi. Jika kedua fungsi tersebut sama-sama
bernilai tinggi pada nilai x tersebut atau posisinya sama pada sumbu x, maka (f g) akan
bernilai besar (berkorelasi tinggi).

Dalam bidang astronomi, teknik korelasi silang dapat digunakan untuk mencari
kecepatan radial suatu sistem bintang ganda. Spektrum absorpsi dari bintang pada
sistem tersebut (yang telah diketahui kelas spektrumnya) dibandingkan dengan
spektrum absorpsi bintang standar dengan kelas spektrum yang sama. Dengan teknik
korelasi silang kita dapat mengetahui seberapa besar pergeseran spektrum bintang pada
sistem bintang ganda tersebut dalam satuan panjang gelombang ( atau nm). Jika
ditinjau satu garis absorpsi yang bersesuaian pada kedua spektrum bintang, maka dapat
dihitung kecepatan radial bintang program relatif terhadap bintang standar menurut
pergeseran Doppler berikut.

Vrad
=
0

dengan
= pergeseran spektrum bintang program [ atau nm]
0 = letak garis tinjauan pada spektrum bintang standar [ atau nm]
Vrad = kecepatan radial relatif bintang program terhadap bintang standar
[m/s]
c = kecepatan cahaya dalam vakum (3 x 108 m/s)
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Spektrum bintang template yang digunakan adalah spektrum bintang kelas F


pada M31 (Galaksi Andromeda). Galaksi tersebut bergerak dengan kecepatan radial
sebesar 109.3 4.4 km/s. Sedangkan bintang yang akan diukur kecepatan radialnya
adalah HD 84937 yang terletak pada (,) (2000.0) = (09 h48 m56.260s, +
134435.04) yang merupakan bintang kelas F8Vm-5. Data Spektrum HD 84937
diperoleh dari arsip pengamatan spektrograf FAST (http://tdc-
www.harvard.edu/cgi-bin/arc/fsearch). Data spektrum template diperoleh dari
website template untuk XCSAO (http://tdc-
www.harvard.edu/iraf/rvsao/Templates/).

A. Spektrum Bintang Program dan Template

Berikut adalah kenampakan kedua spektrum:

Gambar 1. Atas: spektrum HD 84937. Bawah: spektrum dari bintang F di M31.

B. Normalisasi Spektrum

Tugas FXCOR pada IRAF mampu untuk melakukan normalisasi secara


internal, baik pada spektrum template (pembanding) maupun pada spektrum objek.
Beriku adalah hasil normalisasi kedua spektrum tersebut:
Gambar 2 Atas: spektrum HD 84937 yang telah dinormalisasi. Bawah: spektrum dari bintang F di
M31 yang telah dinormalisasi.

Karena FXCOR hanya menggunakan data spektrum dari panjang


gelombang yang tersedia, maka tugas ini secara otomatis mempersiapkan
spektrum untuk korelasi silang, seperti terlihat pada Gambar 3 berikut:

Gambar 3. Atas: spektrum HD 84937 yang siap untuk menjalani korelasi silang. Bawah: spektrum dari
bintang F di M31 yang siap untuk menjalani korelasi silang.
Gambar 3. Atas: profil puncak tertinggi pada korelasi silang antara spektrum pembanding dengan
spektrum HD 84937. Bawah: profil puncak tertinggi pada korelasi silang beserta ringkasan informasi
statistiknya.

Dari hasil tersebut, diketahui kecepatan radial bintang program adalah


+37.165 km/s relatif terhadap kecepatan radial objek pada spektrum pembanding.
Oleh karena itu, dapat dihitung kecepatan radial sebenarnya dari bintang HD 84937,
yakni:

= +

= (37.165 + (109.3)) /

= . /
III. SIMPULAN

Metode korelasi silang yang digunakan untuk menghitung kecepatan radial HD 84937
menghasilkan nilai kecepatan radial -72.135 km/s.
Diperlukan spektrum pembanding yang cocok dengan spektrum objek dalam segi
satuan, rentang panjang gelombang, serta sebaiknya memiliki nilai kecepatan
heliosentris (VHELIO) dalam header citra.
Sedikitnya jumlah data yang tersebar secara online membuat metode ini cenderung
susah untuk direplikasi dan dipelajari dengan akurat.
IV. DAFTAR PUSTAKA

Bracewell, R. 1965. "Pentagram Notation for Cross Correlation." The Fourier


Transform and Its Applications ( New York: McGraw-Hill, pp. 46 and 243).
Van der Marel, et al. . 2012. The M31 Velocity Vector, II. Radial Orbit Towards the
Milky Way and Implied Local Group Mass. https://arxiv.org/abs/1205.6864

Anda mungkin juga menyukai