Keadaan Stasioner
Pada pembahasan sebelumnya mengenai fungsi gelombang, telah dijelaskan
bahwa potensial
dan
tidak bergantung
( , ) = ( ) ( )
(1)
(x, t)
(x, t)
+ ( )(x, t)
( ) ( )
( )
( )
=
=
( ) ( )
( )
( )
+ ( ) ( ) ( )
+ ( ) ( ) ( )
(2)
1
( )
( )
1
( )
( )
+ ( )
(3)
Persamaan (3) merupakan persamaan dalam dua variabel yang terpisah, variabel
untuk ruas kiri dan variabel
variabel maka persamaan (3) dapat dipenuhi, jika dan hanya jika sama dengan
suatu konstanta. Kita misalkan konstanta tersebut adalah E. Alasan pemilihan
konstanta E akan menjadi jelas pada pembahasan berikutnya.
( )
( )
=
( )
( )
=
( )
ln ( ) =
( )=
(4)
!"#$/
Oleh karena fungsi gelombang ( , ) yang kita cari merupakan hasil kali dari
solusi bergantung x, yaitu
( ) maka
(5)
!"#$/
( )
1
( )
( )
+ ( )=
+ ( ) ( )=
( )
(6)
Dengan demikian, fungsi gelombang yang kita cari dapat dituliskan menjadi
( , ) = ( )
!"#$/
(7)
Paling tidak, ada tiga hal yang diperoleh dari metode separasi variabel dalam
menyelesaikan persamaan Schrodinger, yaitu
1.
,"#$/
|( , )| = | ( )|
( )
!"#$/
(8)
( , ).( , /) ( , )
!2
2
!2
2
!2
.( , /) ( )
) .( , /) ( )
,"#$/
!"#$/
(9)
Hasil pengukuran energi total setiap saat adalah sama. Dalam mekanika
klasik, energi total yang dimiliki partikel disebut dengan Hamiltonian, yaitu
jumlah dari energi kinetik dan energi potensial.
4( , /) =
/
+ ( )
2
(10)
467 =
+ ( )
(11)
( )
(12)
adalah nilai eigennya. Oleh karena 467 adalah operator Hamiltonian maka
nilai eigennya adalah energi total sehingga pemilihan konstanta
dalam
) 467 ( )
( )
) ( )
) 467
4 =
) 467 :467 ( );
4 =
) 467
4 =
) 467
( )
( )
( )
4 =
4 =
( )
)
( )
4 =
Dengan demikian, deviasi standar 4 adalah
4 = (4 4 )=/
4 = (
)=/
4 = 0
Artinya adalah distribusi energi total pada berbagai keadaan memiliki sebaran
nol. Dengan demikian, pengukuran energi total setiap saat adalah sama, yaitu
E.
3.
Solusi umumnya adalah kombinasi linear dari solusi separasinya. Pada bagian
berikutnya akan kita lihat bahwa persamaan Schrdinger tak bergantung
waktu memiliki banyak solusi (
tersebut
(
=,
bersesuaian
> , ).
=(
dengan
),
( ),
konstanta
>(
masing-masing
= ( , ) =
=(
!"#@ $/
> ( , ) =
>(
!"#B $/
( , )=
( )
!"#A $/
( , ) = D EF
FH=
F(
!"#G $/
(13)
Referensi:
Gasiorowicz, Stephen. 2003. Quantum Physics, 3rd Edition. USA: John Wiley and
Sons.
Griffiths, David Jeffrey. 1995. Introduction to Quantum Mechanics. USA:
Prentice Hall.
Morrison, M., 1994, Understanding Quantum Physics. Oklahoma: Prentice Hall.
Purwanto, Agus. 2006. Fisika Kuantum. Jogjakarta: Gava Media.