Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS METRIK FRIEDMANN-ROBERTSON-WALKER DALAM

MENENTUKAN MODEL-MODEL KOSMOLOGI

Mhd Yasir 1, Erwin Amirudin2

1
Mahasiswa Program S1 Fisika
2
Dosen Bidang Instrumentasi dan Kemagnetan Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia
mhdyasir46@gmail.com

Abstrack

In this paper, the Friedmann-Robertson-Walker metric for spherical coordinates and


adition time coordinates has been explored. The method used in this research was driving
the equations obtained from Einstein’s equations by ignoring the presure and
cosmological costant known as the Friedmann model. Then determine the final solution
of the equation obtained from the Friedmann model by reviewing each case, for case
k  1 , case k  0 , and case k  1 . The final solution obtained from each case is
simulated in graphical form.

Keywords: Friedmann-Robertson-Walker metric, Einstein equation, Friedmann


model.

Abstrak

Dalam makalah ini, ditinjau metrik Friedman-Robertson-Walker untuk koordinat bola


ditambah koordinat waktu. Metode yang digunakan adalah metode analisis dengan
memecahkan persamaan yang diperoleh dari persamaan Einstein dengan cara
mengabaikan tekanan dan konstanta kosmologi yang dikenal sebagai model Friedmann.
Kemudian menetukan solusi akhir persamaan yang diperoleh dari model Friedmann
dengan meninjau masing-masing kasus, untuk kasus k  1 , kasus k  0 , kasus k  1 .
Solusi akhir yang diperoleh dari maisng-masing kasus disimulasikan dalam bentuk
grafik.

Kata kunci : Metrik Friedmann-Robertson-Walker, persamaan Einstein, model


Friedmann.

1
PENDAHULUAN setiap posisi di alam semesta,
Persamaan gravitasi Einstein misalnya (pada skala yang cukup
berguna untuk menentukan besar) secara lokal pada keadaan
persamaan ruang-waktu alam diam.
semesta. Solusi persamaan Einstein Einstein mempostulatkan
menggambarkan seluruh alam bahwa alam semesta merupakan
semesta karena menggambarkan homogen dan isotropik pada setiap
seluruh ruang-waktu (Cheng Ta-Pei, saat evolusinya (Kachelrieb, 2015).
2005). Metrik dapat digunakan Sifat homogen dan isotropik alam
dalam menafsirkan geometri alam semesta dapat didekati menggunakan
semesta secara benar dan metrik. Akhirnya diperkenalkan
sepenuhnya dalam memahami metrik Friedmann-Robertson-Walker
gagasan luminositas dan jarak dalam untuk alam semesta homogen dan
kosmologi (Liddle, 2003, Ryden, isotropik (Kachelrieb, 2015).
2006). Menurut prinsip kosmologi Metrik FRW (Friedmann-
alam semesta bersifat homogen dan Robertson-Walker) dalam penelitian
isotropik (Hamilton, 2014, ini digunakan untuk mengkontruksi
Lambourne, 2010). persamaan evolusi dalam
Pernyataan bahwa alam memodelkan kosmologi. Kemudian,
semesta merupaka homogen dan menggunakan persamaan Euler-
isotropik bukan berarti metrik juga Lagrangian untuk menghasilkan
homogen dan isotropik, namun persamaan masing-masing koordinat
maksudnya bahwa memungkinkan bola (r ,  ,  ) ditambah koordinat
untuk menentukan kerangka acuan waktu (t ) pada elemen garis metrik
seperti metrik, yang merupakan FRW.
fungsi koordinat, tidak bergantung Alam semesta dimodelkan
pada lokasi asal dan orientasi sumbu
sebagai model Friedman dalam
(Blote, 2016). Jadi tugasnya memilih menganalisis metrik FRW, di dalam
kondisi koordinat yang sesuai. Wajar
metrik FRW terdapat konstanta k
bahwa memilih koordinat
yang dikenal sebagai parameter
sedemikian rupa sehingga pada
kelengkungan ruang-waktu. Nilai k

2
terbagi menjadi tiga kategori, yaitu dalam penelitian ini adalah
nilai k  0 , k  0 , dan k  0 . Agar parameter kelengkungan (k).
perhitungan lebih sederhana, maka Model-model kosmologi
nilai k  0 diplih k  1 , sedangkan diperleh dari pembuatan program
k  0 dipilih k  1 . Ketiga nilai k grafik dengan menggunakan
yang ditetapkan ini nantinya akan software matlab R2014a. Progam
dihasilkan fungsi persamaan dan yang ditulis yaitu program umata dan
bentuk grafik yang berbeda-beda, program menu, program utama
dari fungsi persamaan dan bentuk digunakan untuk mengimput data
grafik inilah akan diperoleh yang dihasilkan dari perhitungan dan
gambaran model-model alam program menu berguna untuk
semesta. menampilkan grafik model-model
kosmologi.
METODE PENELITIAN
METRIK FRIEDMANN-
Metode yang digunakan
ROBERTSON-WALKER
dalam penelitian ini adalah metode
teoritis untuk menentukan model- Metrik Friedmann-Robertson-
model kosmologi melalui metrik Walker merupakan kuantitas
Friedmann-Robertson-Walker. fundamental di dalam model
Bahan dalam penlitian diperoleh dari kosmologi standar. Metrik
buku-buku-buku dan jurnal-jurnal Friedmann-Robertson-Walker
yang berkaitan dengan Teori dibangun menggunakan pendekatan
Relativitas Umum (TRU). pemikiran. Tinjau metrik pada
selembar kertas datar yang
Penelitian ini menggunakan
persamaan Einstein untuk dispesifikasi oleh dua koordinat x1

memperoleh solusi akhir dan x2 . Jarak s dua titik pada


perhitungan, serta memodelkan alam kertas diberikan oleh teorema
semesta sebagai model alam semesta Phytagoras.
Friedmann, model dimana tekanan
dan konstanta kosmologi diabaikan. s 2  x12  x2 2 (1)

Sehingga yang paling berperan

3
Ganti lembaran kertas dengan disini a(t ) merupakan ukuran laju
lembaran karet yang dapat perluasan atau ekspansi.
berkembang. Lembaran karet dengan s hanya merujuk pada jarak
koordinat x1  x2 meluas maka jarak spasial antar titik. Didalam relativitas
antara titik juga berubah membesar umum hal menarik terletak pada
dengan waktu, dan apabila perluasan jarak titik-titik dalam ruang waktu
serba sama (tidak bergantung pada empat dimensi. Selain itu, juga harus
posisi) jarak s dua titik dapat mengantisipasi kemungkinan ruang
diungkapkan. waktu yang melengkung. Elemen


s 2  a 2 (t ) x12  x2 2  (2) garis relativistik empat dimensional
mempunyai bentuk umum:


s 2  c 2 t 2  a 2 ( x) x12  x2 2  x32  (3)

Secara umum metrik Friedmann-Robertson-Walker dalam koordinat bola


dan waktu dapat ditulis sebagai berikut:
 dr 2 
d  dt  R (t ) 
2 2 2
 r 2 (d 2  sin 2  d 2 )  (4)
 1  kr
2

prinsip kosmologi dapat membantu dan menentukan perumusan metrik tersebut.

HASIL ANALISIS METRIK FRIEDMANN –ROBERTSON-WALKER

Beritkut metrik atau elemen garis sederhana

d 2  dx12  dx2 2  dx32 (5)

mengacu pada metrik Friedmann-Robertson-Walker yang mempunyai bentuk:

 dr 2 
d 2  dt 2  R 2 (t )   r 2 (d 2  sin 2  d 2 )  (6)
 1  kr
2

dengan R (t )  R merupakan kelengkungan sklar/ skalar Ricci.

4
Persamaan Einstein yang digunakan dalam menentukan solusi akhir dari

metrik Friedmann-Robertson-Walker sebagai berikut:

1
G00  R00  g 00 R  8 GT00 (7)
2

3 d 2R 1  1  dR 2 1 d 2 R k 
  (6)  2     8 GT00
 R  dt  R dt 2 R 2 
atau, (8)
R dt 2 2  

8 G
2
1  dR  k
atau, 2    2  T00 (9)
R  dt  R 3

Evolusi R (t ) harus (dan juga konstanta kosmologi

mengasumsikan bentuk T  untuk diabaikan) yang dikenal sebagai

distribusi materi alam semesta. model Friedmann (alam semesta)

Asumsikan bahwa alam semesta dan persamaan dalam kasus ini

terdiri dari gas partikel (galaksi) dan menjadi:

8 G
2
pada skala besar kecepatan gas ini 1  dR  k
2    2   (11)
R  dt  R 3
sama dengan kecepatan berkembang.
disini dipelajari tiga kasus secara
Pendekatan dilakukan dengan
terpisah yaitu: k  1 , k  0 , dan
mengabaikan konstribusi tekanan k  1

untuk tensor tegang (stress) T  dari


Kasus Kelengkungan Positif ( k  1 )
sistem. Dalam kasus ini, dapat ditulis Variasi densitas materi
secara berlawanan (invers) sebagai
T 00  T00   (10)
volume sehingga dapat kita tulis
dimana  merupakan densitas (faktor tak-familiar dalam volume
berasal dari metrik nontrivial)
materi (energi) di alam semesta.
M
 (12)
Model dimana tekanan diabaikan 2 2 R 3

5
dimana M adalah massa total alam Persamaan evolusi dalam

semesta. Persamaan evolusi dalam kasus ini diambil dalam bentuk

kasus ini memiliki bentuk sebagai berikut:

berikut: 1  dR  1
2
4GM
2    2  (18)
2
R  dt  R 3 R 3
1  dR  1 4GM
2    2  (13) diperoleh hasil untuk konstanta
R  dt  R 3 R 3
kelengkungan k  1 , solusi akhir
maka didefinisikan,
persamaan model kosmologinya
d 1 sebagai berikut:
dt  Rd ,  (14)
dt R
R  cosh(6t )1 3  1 (19)
diperoleh hasil untuk konstanta
kelengkungan k  1 , solusi akhir HASIL DAN PEMBAHASAN
persamaan model kosmologinya Berikut ini akan dibahas
sebagai berikut: model-model kosmologi dengan tiga
R  (1  cos(6t )1 3 ) (15) kasus parameter kelengkungan, yaitu
kasus k  1 , kasus k  0 , dan kasus
Kasus Kelengkungan Nol ( k  0 ) k  1 . Perameter kelengkungan
Persaman evolusi dalam merupakan parameter ruang-waktu,
kasus ini dapat ditulis menjadi: yang mana dalam metrik Friedmann-
Robertson-Walker menyatakan
2
1  dR  4GM
2    (16) konstanta. Tiga kasus parameter
R  dt  3 R 3
kelengkungan tersebut dinyatakan
diperoleh hasil untuk konstanta
sebagai berikut:
kelengkungan k  0 , solusi akhir
persamaan model kosmologinya Grafik Kelengkungan Positif
sebagai berikut: (k  1)
R  3t 2 3 (17) Grafik yang dihasilakn dari
solusi akhir model kosmologi R
Kasus Kelengkungan Negatif
fungsi waktu t cosinus, dengan
( k  1 )

6
persamaan R  (1  cos(6t )1 3 ) ,
diperoleh sebagai berikut :

(d)
(a) Gambar 4.1 Keluaran Simulasi
Komputer Untuk Kelengkungan
Positif ( k  1 ) dari Alam Semesta
Tertutup dan Berevolusi Secara
Periodik. (a) Nilai t = 0 hingga t =
0.2 dengan range 0.1. (b) Nilai t = 0
hingga t = 10 dengan range 0.1. (c)
Nilai t = 0 hingga t = 360 dengan
(b) range 0.1. (d) Nilai t = 0 hingga t =
18000 dengan range 0.1

Bentuk grafik yang


dihasilkan berosilasi, terlihat jelas
pada gambar 4.1 bagian (c) dan (d)
untuk nilai batas t masing-masing
360 dan 18000, sedangkan pada
(c) gambar bagian (a) dan (b)
memperlihatkan bahwa pada waktu
awal terbentuknya alam semesta
mulai mengembang untuk nilai batas
t masing-masing 0.2 dan 10 dengan
nilai range yang sama untuk semua
grafik, yaitu 0.1. Osilasi dari grafik

7
tersebut menunjukkan alam semesta
tertutup dan berevolusi secara
periodik. Terlihat dari grafik bahwa
usia alam semesta yang dihasilkan
tidak tetap setiap evolusinya, pada
grafik dimulai dari t  0 hingga
t  18000 lama evolusinya selalu
bertambah besar hingga nilai t
(b)
semakin meningkat (dalam skala
waktu kosmik).

Grafik Kelengkungan Nol ( k  0 )


Grafik yang dihasilkan dari
solusi akhir persamaan model
kosmologi R fungsi waktu t, dengan
persamaan R  3t 2 3 , diperoleh
sebagai berikut : (c)

(a) (d)
Gambar 4.2 Keluaran Simulasi
Komputer untuk Kelengkungan Nol (
k  0 ) dari Alam Semesta Datar dan
Terbuka. (a) Nilai t = 0 hingga t =
0.2 dengan range 0.1. (b) Nilai t = 0
hingga t = 10 dengan range 0.1. (c)

8
Nilai t = 0 hingga t = 360 dengan
range 0.1. (d) Nilai t = 0 hingga t =
18000 dengan range 0.1

Bentuk grafik yang


dihasilkan yaitu mengembang
dimulai dari t  0 hingga mencapai
waktu tertentu (dalam gambar pada
kisaran 1 detik skala kosmik) (a)

grafiknya mulai mendatar dan


terbuka untuk nilai t yang semakin
besar, terlihat pada gambar 4.1
bagian (a), (b), (c), dan (d). Jadi,
bentuk grafik ini menggambarkan
alam semesta datar dan terbuka.
Grafik diatas sesuai dengan
yang didapatkan oleh Einstein dan
(b)
de-Sitter pada tahun 1932. Hasil dari
perhitungan mereka yaitu R  t 2 3 ,
untuk alam semesta yang didominasi
oleh materi (Djorgovski, 2017).

Grafik Kelengkungan Negatif


(k  1)
Grafik yang dihasilka dari
solusi akhir persamaan model
(c)
kosmologi R fungsi waktu t cosinus
hiperbolik, dengan persamaan
R  cosh(6t )1 3  1, sebagai berikut :

9
mengembang disebabkan oleh
pangkat 1/3 pada fungsinya. Jadi,
bentuk grafik ini menggambarkan
alam semesta terbuka.

Model alam semesta terbuka,


akan memuai selamanya. Laju
pemuain tidak akan pernah
mendekati nol dan apabila t   ,
(d) alam semesta menjadi datar (Das,
Gambar 4.3 Keluaran Simulasi 2011).
Komputer untuk Kelengkungan
Negatif ( k  1 ) dari Alam Semesta KESIMPULAN

Terbuka. (a) Nilai t = 0 hingga t = Berdasarkan hasil penelitian


0.2 dengan range 0.1. (b) Nilai t = 0 yang telah dilakukan, diperoleh 3
hingga t = 10 dengan range 0.1. (c)
(tiga) model kosmologi dari
Nilai t = 0 hingga t = 360 dengan
parameter kelengkungan (k) yang
range 0.1. (d) Nilai t = 0 hingga t =
18000 dengan range 0.1 dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :
Bentuk grafik yang
Nilai k = 1 menyatakan alam
dihasilkan yaitu mengembang pada 1.
semesta yang memiliki
waktu awal terbentuknya alam
semesta, terlihat pada gambar 4.3 kelengkungan positif. Bentuk
bagian (a), hingga mencapai waktu alam semesta yang dihasilkan
tertentu grafiknya langsung terbuka
tertutup dan berevolusi secara
untuk waktu yang semakin besar,
periodik.
terlihat pada bagian 4.3 bagian (b),
(c), dan (d). Bentuk grafik terbuka Nilai k = 0 menyatakan alam
2.
disebabkan oleh fungsi cosinus semesta yang memiliki
hiperbolik, sedangkan bentuk kelengkungan nol. Bentuk alam

10
semesta yang dihasilkan datar Liddle, A. 2003. An Introduction To
Modern Cosmology 2th Edition.
dan terbuka.
University of Sussex: United
Nilai k = -1 menyatakan alam Kingdom.
3.
semesta yang memiliki Kachelrieb. 2015. Lecture Notes for

kelengkungan negatif. Bentuk FY3452 Gravitation and


Cosmology. Institut for fysikk
alam semesta yang dihasilkan
NTNU: Trondheim Norway.
terbuka.
Lambourne, R. 2010. Relativity,

DAFTAR PUSTAKA Gravitation and Cosmology.

Blote, H. 2016. Introduction to Cambridge: United Kingdom.

General Relativity. Lorentz Ryden, B. 2006. Introduction to

Institute for Theoretical Cosmology. Depertment of

Physics: Netherlands. Astronomy The Ohio State

Cheng Ta-Pei. 2005. Relativity, University: United States.

Gravitation and Cosmology A


Basic Introduction. Oxford
University Press: United
Kingdom.
Das, A. 2011. Lectures on
Gravitation. World Scientific
Co. Pte. Ltd: USA.
Djorgovski. 2017. Relativistic
Cosmology and Cosmological
Model. California Institute of
Technology: United States.
Hamilton, A. 2014-15. General
Relativity, Black Holes, and
Cosmology. University of
Colorado: United States.

11

Anda mungkin juga menyukai