Anda di halaman 1dari 10

Critical Book Report

PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT

Oleh :

Kelompok : IV

Rikardo Sitohang ( 4172121030)


Ruth Mayanti LumbanGaol ( 4173121048
Siti Rokhayah Damanik ( 417332151)
Vera Margaretha Malau ( 4173321058)
Yosua Butar-Butar ( 4172121035)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pendahuluan Fisika Zat Padat
Yang Diampu Oleh :
Prof. Dr. Makmur Sirait, M.Si.

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan tugas
makalah Critical Book Report (CBR) ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini
berisikan identitas dan rangkuman buku.
Harapan kami semoga makalah “Critical Book Report“ ini bisa bermanfaat
serta mempermudah dalam memahami materi tentang Kisi Resiprokal. Saran dan
kritik yang konstruktif akan banyak membantu makalah lebih sempurna dan
komplit. Mohon maaf bila dalam penyusunan makalah masih banyak terdapat
kekurangan. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, 29 Februari 2020

Kelompok IV
BAB I
IDENTITAS BUKU
A. Identitas Buku

Buku I

1. Judul Buku : Pendahuluan Fisika Zat Padat


2. Tahun Terbit : 2015
3. Jumlah Halaman : 97 halaman
4. Penulis : Prof. Motlan, M.Sc., Ph.D
Prof. Dr. M. Sirait, M.Si
5. Penerbit : Unimed Press
6. Kota Terbit : Medan
7. Bab yang diambil : Bab 2 Kisi Resiprokal

Buku II

1. Judul buku : Fisika Zat Padat


2. penulis : Yosaphat Sumardi, dkk
3. penerbit :Universitas Terbuka
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2011
6. ISBN :9789790116238
BAB II
RINGKASAN BUKU
A. Buku I
KISI RESIPROKAL

2.1. Difraksi Gelombang Oleh Kristal

Difraksi sinar oleh kristal secara sederhana diperlihatkan oleh W.L Bragg.
Difraksi terjadi ketika pantulan dari bidang paralel dari atom mengalami
interferensi konstruktif. Dalam hal ini kita diperlakukan sebagai hamburan elastik,
dimana energi dari sinar x tidak berubah pada pemantulan. Jika jarak antara
bidang paralel yang berdekatan adalah d. Perbedaan lintasan antara sinar yang
dipantulkan dari bidang yang berdekatan ini adalah 2d sin 𝜃, dimana 𝜃 diukur dari
bidang kristal. Hukum Bragg adalah konsekuensi dari keperiodikan kisi.

2.2. Amplitudo Hamburan Gelombang

Telah dijelaskan bahwa kristal adalah invariant dalam setiap translasi T = 𝑢1 𝑎


+ 𝑢2 𝑏 + 𝑢3 𝑐, dimana 𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 adalah bilangan interger dan a,b,c adalah sumbu
kristal.

2.3. Analisa Fourier

Densitas jumlah elektron n(r) adalah fungsi dari r, dengan periode a, b, c


dalam arah ke tiga sumbu kristal. Jadi :

n(r + T) = n(r)

Keperiodikan seperti ini menciptakan situasi ideal untuk analisa fourier. Sifat
kristal yang paling menarik berhubungan langsung dengan komponen fourier dari
densitas elektron.

Pertama kita pertimbangkan suatu fungsi n(x) dengan perioda a dalam arah x
dalam satu dimensi. Kita kembangkan n(x) dalam fungsi seri sinus dan cosinus
2𝑛𝑝𝑥 2𝜋𝑝𝑥
n(x) = 𝑛0 + Σ [𝐶𝑝 cos ( ) + 𝑁𝑝 sin ( )]
𝑎 𝑎

dimana p adalah interger positif dan 𝐶𝑝 , 𝑆𝑝 adalah konstanta riel, yang disebut
koefisien ekspansi fourier. Faktor 2𝜋/𝑎 untuk memastikan bahwa n(x)
mempunyai perioda a:
2𝜋𝑝𝑥 2𝜋𝑝𝑥
n(x + a) = 𝑛0 + Σ [𝐶𝑝 cos ( + 2𝜋𝑝 ) + 𝑆𝑝 sin ( + 2𝜋𝑝) ]
𝑎 𝑎

= 𝑛0 + Σ [𝐶𝑝 cos(2𝜋𝑝/𝑎 ) + 𝑆𝑝 sin(2𝜋𝑝/𝑎) ] = n(x)

2𝜋𝑝/𝑎 adalah sebuah titik dalam kisi reciprocal atau ruang fourier dalam
kristal. Persamaan (2.4) dapat ditulis dalam bentuk yang lebih kompak

n(x) = Σ 𝑛2 exp(i2𝜋𝑝𝑥/𝑎)

dimana jumlah tersebut adalah terhadap semua interger p : positif, negatif, dan nol
koefisien 𝑛𝑝 sekarang adalah bilangan komplek. Untuk memastikan n(x) fungsi
riel, kita butuhkan

𝑛−𝑝 = 𝑛𝑝

Untuk kemudian jumlah dalam p dan –p riel. Tanda bintang pada 𝑛𝑝


2𝜋𝑝𝑥
menunjukkan konjugat komplek dari 𝑛−𝑝 . Dengan 𝜑 = , jumlah p dan –p
𝑎
adalah

𝑛𝑝 (𝑐𝑜𝑠 𝜑 + i sin 𝜑) + 𝑛−𝑝 (𝑐𝑜𝑠 𝜑 + i sin 𝜑)

= (𝑛𝑝 + 𝑛−𝑝 )cos 𝜑 + i(𝑛𝑝 − 𝑛−𝑝 )sin 𝜑

Yang akhirnya sama dengan fungsi riel

2 Re {𝑛𝑝 }cos 𝜑 + 2 lm {𝑛−𝑝 }sin 𝜑

2.4. Vektor Kisi Reciprocal

Kita dapat mendefenisikan suatu set vektor basis yang baru 𝑏1 , 𝑏2 , 𝑏3


𝑎2 𝑥 𝑎3
𝑏1 = 2𝜋
𝑎1 . 𝑎2 𝑥𝑎3
𝑎3 𝑥 𝑎1
𝑏2 = 2𝜋
𝑎1 . 𝑎2 𝑥𝑎3
𝑎1 𝑥 𝑎2
𝑏3 = 2𝜋
𝑎1 . 𝑎2 𝑥𝑎3
Setiap struktur kristal mempunyai dua kisi, kisi kristal dan kisi reciprocal.
Vektor dalam kisi langsung mempunyai dimensi panjang; vektor dalam kisi
reciprokal mempunyai dimensi 1/panjang. Kisi resiprokal adalah kisi dalam ruang
fourier yang berhubungan dengan kristal. Vektor gelombang digambar dalam
ruang fourier, sehingga setiap posisi didalam ruang fourier mempunyai arti
deskripsi gelombang, tetapi ada arti yang signifikan terhadap titik yang
didefenisikan set vektor

2.5. Kondisi Difraksi

Untuk gelombang yang difraksikan perbedaan sudut fase adalah –k’.r.


Perbedaan sudut fase total adalah (k –k’).r, dan gelombang yang dihamburkan
dari dV pada r mempunyai beda faktor fase exp[𝑖(𝑘 − 𝑘 ′ ). 𝑟] relatif terhadap
gelombang yang dihamburkan dari elemen volume pada asal 0.

F = ∫ 𝑑𝑉𝑛(𝑟)𝑒𝑥𝑝[𝑖(𝑘 − 𝑘 ′ )𝑟] = ∫ 𝑑𝑉𝑛(𝑟)exp(−𝑖∆𝑘. 𝑟)

Dimana k + ∆𝑘 = k

2.6. Persamaan Lause

∆𝑘 = 𝐺 , dapat digantikan dengan persamaan Laue. Ambil produk scalar dari


keluar ∆𝑘 dan G berturut-turut dengan 𝑎1 , 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3

𝑎1 . ∆𝑘 = 2 𝜋𝑣1 ; 𝑎2 . ∆𝑘 = 2 𝜋𝑣2 ; 𝑎3 . ∆𝑘 = 2 𝜋𝑣3

Persamaan ini mempunyai interpretasi geometri yang sederhana. Persamaan


pertama 𝑎1 . ∆𝑘 = 2 𝜋𝑣1 menjelaskan bahwa ∆𝑘 terletak pada cone tertentu pada
rah 𝑎1 . Persamaan kedua menunjukkan bahwa ∆𝑘 terletak pada cone 𝑎2 demikian
halnya dengan 𝑎3 .

B. Buku II

KEPERIODIKAN KRISTAL
1. Titik kisi
Gambar 2.1 mengilustrasikan ide dari keperiodikan kristal. Atom berada pada
posisi seimbang dalam suatu bidang. Dua jenis atom dilambangkan oleh • ●,
membentuk suatu grup atom yang disebut basis, yang berulang secara periodik
dalam kristal. Sepanjang garis atas atom terduplikasi dengan jarak yang sama
dengan replikanya. Setiap replika memiliki orientasi yang sama. Untuk
menggambarkan struktur kristal, posisi atom seimbang ditentukan terlebih dahulu.
Selanjutnya ditentukan jarak antara atom dan jarak antara atom dan antara basis.
Jarak antara atom ●dengan atom ● dan atom • dengan atom • disebut panjang kisi.
Gambar 2.1. Struktur kristal 2.
Kisi dan Basis Gambar 2.2
menunjukkan dua vektor
pergeseran, a dan b dari titik kisi
A ketika kisi atom tetangganya. Vektor ini disebut vektor dasar translasi kisi. Vektor
dasar ini menjadi penentu dasar bagi penentuan posisi titik kisi lain dalam kristal. Untuk
kristal dalam bidang penentuan posisi kisi lain ditentukan dengan persamaan n1a + n2b,
dimana n1 dan n2 adalah bilangan asli (positif, negatif dan nol). Sebagai contoh, posisi
titik kisi B diberikan oleh 3a.

Untuk kristal dalam 3 dimensi dibutuhkan 3 vektor dasar translasi a, b, c. Untuk


menentukan posisi titik kisi lain relatif terhadap A digunakan persamaan n1a +
n2b + n3c. Apabila pada penentuan posisi translasi ini harga dari n adalah 1, maka
vektor translasi yang digunakan disebut vektor translasi primitif. Untuk
menentukan vektor primitif translasi ini digunakan dimulai dengan menentukan
jarak terdekat terhadap atom acuan dan memberi nama a. Selanjutnya vektor b
ditentukan dengan mencari terdekat yang lain dengan atom yang berbeda yang
tidak sejajar dengan vektor a, dan memberi nama vektor b. Vektor c ditentukan
dengan mencari jarak terdekat ke titik kisi lain yang tidak terletak pada bidang a
dan b. Jika titik kisi acuan berada pada basis lain maka persamaan yang
selanjutnya digunakan untuk menentukan posisi titik kisi lain relatif terhadap titik
kisi acuan adalah n1a + n2b + pi, dimana lebel i menunjukkan posisi basis yang
akan ditentukan.

3. Unit Sel
Gambar 2.3 menunjukkan ilustrasi kristal dalam 3 dimensi vektor translasi dasar
pembentuknya adalah a,b dan c . Ruangan yang dibentuk oleh vektor dasar
translasi yang paling kecil disebut unit sel. Sebuah kristal merupakan koleksi dari
unit sel. Unit sel merupakan basis dari suatu kristal. Unit sel yang paling kecil
disebut unit sel primitif, yang dibentuk oleh kisi primitif.
Variabel pada unit sel ada enam buah yaitu panjang dari unit sel yang
direpresentasikan oleh tiga vektor (a, b, dan c) dan tiga independen sudut antara
dua vektor (α, β, and γ), seperti pada gambar 2.4 dimana:
α adalah sudut antara b dan c
β adalah sudut antara c dan a
γ adalah sudut antara a dan b
Jika atom-atom terletak pada tiap sudut persegi panjang, terpisah sejauh vektor
kisi primitif maka yang termasuk dalam basis hanyalah satu. Atom yang lain
termasuk ke dalam basis unit sel lain. Saat kita menentukan jumlah atom per unit
sel kita harus mengikutkan seluruh atom yang ada dalam unit sel tetapi dengan
perhitungan satu per delapan, satu per empat atau setengah dari masing-masing.
Volume dari unit sel dapat ditentukan berdasarkan vektor dasar translasi
pembentuknya. Untuk bentuk unit sel seperti pada gambar 2.4, volumenya
deberikan oleh persamaan : τ =|c. (axb) |
Karena masing-masing unit sel mengandung distribusi atom yang sama, maka
kerapatan massa dari kristal diberikan oleh persamaan : ρ = M / τ
Dimana, M adalah massa total dari unit sel.
τ = volume unit sel
ρ= rapat massa
BAB III
PEMBAHASAN

Kelebihan dan Kekurangan Buku


Kelebihan Buku I

 Buku ini berisikan materi dan penjelasan yang lengkap


 Menjelaskan materi secara sistematis dengan menjelaskan tiap-tiap bagiannya
sehingga dapat menambah wawasan bagi pembaca

Kelebihan Buku II :

 Menggunakan gambar sehingga pembaca lebih mudah untuk mengerti maksud


dari pernyataan yang ada.
 Memiliki ringkasan setiap akhir bab

Kekurangan Buku I

 Kualitas Buku yang tidak bagus


 Beberapa tulisan yang tidak jelas
 Terdapat beberapa kata yang tidak dijelaskan bagaimana konsep materi itu
sendiri

Kekurangan Buku II

 Penjelasan yang digunakan dalam buku sudah termasuk tinggi, sehingga


pembaca yang ingin memahami buku ini harus mempelajari dasar-dasar
pendukung untuk mengetahui isi dari buku.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, buku ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Walaupun demikian,


buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiwa sebagai calon pendidik untuk
menambah wawasan dan dapat menerapkan untuk calon peserta didik.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan penulis adalah sebaiknya buku tersebut dalam
hal penulisannya lebih baik lagi. Seperti warna tinta(font) yang kurang bagus
sehingga membuat pembaca lebih tertarik dalam membaca buku tersebut.

Anda mungkin juga menyukai