Anda di halaman 1dari 3

Nama : Noveridha Utama

Nim : 18031156
Matkul: Pendidikan Pancasila

Pancasila Sebagai Sistem Etika

Etika membahas tentang kriteria baik dn buruk (Bertens, 1997:4-6). Etika adalah
suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti auatu ajaran
moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Kaelan, 2008). Permasalahan bangsa yang terkait
etika yaitu korupsi, terorisme, pelangggran HAM, kesenjangan ekonomi, ketidakadilan dalam
proses peradilan dan pengusaha yang mengelaj dari kewajiban membayar pajak.

Pentingnya mempelajari etika yaitu:

1. Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam menjalankan
kebangsaan dalam berbagai aspek.
2. Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
3. Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Perbedaan etika dan etiket adalah etika lebih mengacu ke filsafat moral yang
merupakan kajian kritis tentang baik dan buruk, sedangkan etiket mengacu kepada cara yang
tepat, yang diharapkan, serta ditenntukan dalam suatu komunitas tertentu. Etika pancasila
merupakan cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila pancasila untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dimana dalam etika
pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Nilai-nilai etika pancasila yang terkandung dalam sila pancasila yaitu:

1. Sika ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualis yang mendekatkan
diri manusiakepada sang pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya
2. Sila kemanusian mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia lebih
manusiawi yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar
sesama.
3. Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan, cinta tanah
air.
4. Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau
mendengar pendpat orang lain dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
5. Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan
membantu kesulitan orang lain.

Pancasila sebagai sistem etika memberikan pandangan, memberikan prinsip-prinsip


tentang harkat kemanusian dan kultur dapat dijamin berhadapan dengan kekuasaan negara
modern, menghadapi era globalisasi dalam dinamika era reformasi saat ini. Topik yang
sangat penting pada saat ini adalah korupsi, para penyelenggara negara tidak dapat
membedakan batasan yang boleh dan tidak, pantas dan tidak, baik dan buruk.

Sumber historis pancasila sebagai sistem etika yaitu:

1. Pada zaman orde lama, pancasila sebagai sistem etika masih berbentuk sebagai
Philosofische Grondslag atau Weltanschauung. Artinya nilai-nilai pancasila belum
ditegaskan ke dalam sistem etika, tetapi nilai-nilai moral terlah terdapat pandangan
hidup masyarakat.
2. Pada masa reformasi, Pancasila sebagai sistem etika tenggelam dalam hiruk pikuk
perebutan kekuasaan yang menjurus kepada pelanggaran etika politik. Slah satu
bentuk pelanggaran etika politi adalah abuse of power, baik oleh penyelenggra negara
di legislatif, eksekutif maupun yudikatif.

Sumber sosiologis pancasila dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat berbagai


etnik di indonesia. Misalnya orang Minangkabau dlam hal bermusyawarah memakai prinsip
“bulat air oleh pembuluh, bult kata oleh mufakat”.

Sumber politis pancasila sebagai sistem etika terdapat pada norma-norma dasar
sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia. Hans
Kelssen mengatakan bahwa teori hukum itu suatu norma yang berbentuk piramida. Norma
yang lebih rendah memperoleh kekuatannya dari suatu norma yang lebih tinggi. Semakin
tinggi suatu norma, akan semakin abstrak sifatnya, dan sebaliknya, semakin rendah
kedudukannya akan semakin konkrit norma tersebut.

Tantangan pancasila sebagai sistem etika yaitu:

1. Pengabaian moral dan etika berlangsung secara mesif hampir semua segi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Etika mengalami proses marginilisasi secara serius, pergeseran nilai akibat transaksi
informasi global dan pola pikir pragmatis-materialisme telah berimbas pada
peminggiran etika.
3. Di pentas politik, etika politik sudah lama tiarap. Di bidang pemerintahan, etika aparat
pemerintahan semakin merosot. Di bidang sosial, etika dalam pergaulan antarsesama
warga semakin tergerus oleh beberapa hal.

Solusi menguatakan etika menurut Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 yaitu:

1. Mengaktualisasi nilai-nilai agama dan budaya lihur bangsa dalam kehidupan pribadi,
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara melalui pendidikan baik formal maupun non
formal.
2. Menekankan ajaran etika yang bersumber dari ajaran agama dan budaya luhur bangsa
serta pendidikan watak dan budi pekerti yag menekankan keseimbangan antara
kecerdasan intelektual, kematangan emosional dan spiritual, serta amal kebajikan.
3. Mengupayakan agar setiap progam pembangunan dan keseluruhan aktivitas
kehidupan berbangsa dijiwai oleh nilai-nilai etika pancasila dan akhlak mulia, baik
pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai