Usia Dini (Paud) By : Novita Friska., S. Psi., M. Psi Pengembangan Sosial Emosi Pada Anak Tk/ Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) A. Pengertian Emosi • Menurut English and English, emosi adalah “A complex feeling state accompanied by characteristic motor and glandular activities” (suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris) • Sarlito Wirawan Sarwono berpendapat bahwa emosi merupakan “setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang lugs (mendalam) • menurut Syamsu Yusuf (2002) menjelaskan bahwa emosi anak bertalian dengan perasaan fisik, dengan kualitas perasaan senang (like) dan tidak senang (dislike) jasmaniah. B. Mekanisme Emosi Proses terjadinya emosi dalam diri seseorang menurut Lewis and Rose Blumada ada 5 tahapan, yaitu: 1. Elicitors 2. Receptors 3. State 4. Expression 5. Experience Menurut Syamsuddin Kelima komponen tadi digambarkan dalam 3 variabel yaitu : 1. Variabel Stimulus 2. Variabel Organismik 3. Variabel Respon C. Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku Dan Perubahan Fisik Individu. • Emosi merupakan warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. • warna afektif ini adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu. • Ada beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya sebagai berikut : 1. Memperkuat semangat 2. Melemahkan semangat 3. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar 4. Terganggu penyesuaian sosial, 5. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Jenis-Jenis Emosi Dan Dampaknya Pada Perubahan Fisik No Jenis Emosi Perubahan Fisik 1. Terpesona Reaksi elektris pada kulit 2. Marah Peredaran darah bertambah cepat. 3. Terkejut Denyut jantung bertambah cepat 4. Kecewa Bernapas panjang 5. Sakit / marah Pupil mata membesar 6. Takut / tegang Air liur mengering 7. Takut Berdiri bulu roma 8. Tegang Terganggu pencernaan, otot-otot menegang atau bergetar (tremor) D. Pengelompokan Emosi Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis): 1. Emosi sensoris 2. Emosi psikis Yang termasuk emosi ini adalah : • Perasaan Intelektual • Perasaan Sosial • Perasaan Susila • Perasaan Keindahan (estetis) • Perasaan Keindahan (estetis) E. Kondisi Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi • Sejumlah studi tentang emosi anak telah menyingkapkan bahwa perkembangan emosi mereka bergantung sekaligus pada faktor kematangan (maturation) dan faktor belajar, dan tidak sematamata bergantung pada salah satunya. • Reaksi emosional yang tidak muncul pada awal kehidupan tidak berarti tidak ada. • Reaksi emosional itu mungkin akan muncul di kemudian hari, dengan adanya kematangan dan sistem endokrin. • Kematangan dan belajar berjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi sehingga pada saatnya akan sulit untuk menentukan dampak relatifnya. • Bukti tentang peran yang memainkan faktor kematangan dan faktor belajar dalam perkembangan emosi disajikan dibawah ini: 1. Peran Kematangan 2. Peran Belajar F. Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence) • Berdasarkan pengamatan, banyak orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, namun karena mereka kurang memiliki kecerdasan emosional. • Tidak sedikit orang yang sukses dalam hidupnya karena mereka memiliki kecerdasan emosional meskipun intelegensinya hanya pada tingkat rata - rata. • Tidak sedikit orang yang sukses dalam hidupnya karena mereka memiliki kecerdasan emosional meskipun intelegensinya hanya pada tingkat rata - rata. • Secara jelasnya unsur-unsur kecerdasan emosional ini dapat disimak pada Aspek Karakteristik Perilaku: 1. Kesadaran Diri 2. Mengelola Emosi 3. Memanfaatkan emosi secara produktif 4. Empati 5. Membina hubungan G. Metode Pengembangan Emosi Untuk membantu proses perkembangan emosi anak usia dini, seorang guru dapat melakukan beberapa metode pembelajaran berikut: 1. Bernyanyi dan Bermain Musik 2. Bermain Peran 3. Permainan Hand Puppet 4. Latihan Relaksasi dam Meditasi dengan Musik 5. Bercerita 6. Permainan Gerak dan Lagu 7. Permainan Feeling Band 8. Demonstrasi 9. Permainan Personifikasi 10. Permainan Tradisional H. Peranan Guru Anak Usia Dini Dalam Mengembangkan Emosi Oleh karena itu, dalam rangka mengembangkan emosi anak yang sehat, guru-guru (anak usia dini) seyogyanya memberikan bimbingan kepada mereka, agar mereka dapat mengembangkan hal-hal berikut: 1. Kemampuan untuk mengenal, menerima dan berbicara tentang perasaan-perasaannya. 2. Menyadari bahwa ada hubungan antara emosi dengan tingkah laku sosial. 3. Kemampuan untuk. menyalurkan keinginannya tanpa mengganggu perasaan orang lain. 4. Kemampuan untuk perlu terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain I. Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia taman Kanak–Kanak 1. Karakteristik Dan Ciri Tingkah Laku Sosial Dalam perkembangan sosial anak terdapat beberapa ciri dalam setiap periode, ciri – ciri tersebut adalah: a. Periode bayi • Usia 1-2 bulan, anak belum mampu untuk membesarkan objek dan benda. • Usia 3-4 bulan, mata sudah kuat melihat orang atau objek, tersenyum dengan bayi lain. • Usia 5-9 bulan, bereaksi berbeda terhadap suara yang ramah atau tidak,kadang-kadang agresif, memegang, melihat, mengikuti suara dan tingkah laku yang sederhana. • Usia 12 bulan, mengenal larangan. • Usia 24 bulan, Anak sudah membantu melakukan aktivitas sederhana b. Periode pra sekolah Adapun ciri – ciri sosialisasi periode pra sekolah adalah sbb: • Membuat kontak sosial dengan orang di luar rumahnya • Dikenal dengan istilah pregang age • Hubungan dengan orang dewasa • Hubungan dengan teman sebaya • 3-4 tahun mulai bermain bersama c. Periode Usia Sekolah Minat terhadap kelompok makin besar, mulai mengurangi keikutsertaannya pada aktivitas keluarga. Pengaruh yang timbul pada keterampilan sosialisasi anak diantaranya berikut : • Membantu anak untuk belajar bersama dengn orang lain danbertingkah laku yang dapat diterima oleh kelompok • Membantu anak mengembangkan nilai – nilai sosial lain diluar nilainya • Membantu mengembangkan kepribadiannyang mandiri dengan mendapatkan kepuasan emosional dari rasa berkawan. Hurlock mengemukakan ada beberapa pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa kanak – kanak yaitu sbb: 1. Kerja sama 2. Persaingan 3. Kemurahan hati 4. Hasrat akan penerimaan sosial 5. Simpati 6. Empati 7. Ketergantungan 8. Sikap ramah 9. Meniru 10. Perilaku kedekatan SEKIAN DAN TERIMAKASIH