http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen
Tinjauan Perubahan Kebijakan Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Dalam Perpres
Nomor 16 Tahun 2018
Abstrak
Berbagai permasalahan muncul dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, mulai dari
efektivitas, efisiensi, korupsi, dan lain sebagainya. Pemerintah pun mengambil langkah dengan
melakukan perubahan terhadap kebijakan barang dan jasa guna mengatasi permasalahan-
permasalahan tersebut. Perubahan kebijakan dilakukan dengan menerbitkan Peraturan
Presiden (Perpres) tentang pengadaan barang dan jasa baru yakni Perpres Nomor 16 Tahun
2018 untuk menggantikan Perpres Nomor 54 Tahun 2010. Penelitian dengan menggunakan
metode kualitatif melalui studi dokumen ini dilakukan peneliti untuk melihat perubahan apa
saja yang terdapat di dalam Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tersebut guna mengatasai
permasalahan yang muncul dari regulasi sebelumnya.
Kata kunci: kebijakan, pengadaan barang/jasa pemerintah, reformasi birokrasi
Abstract
Various problems arise in the procurement of government goods and services, ranging from
effectiveness, efficiency, corruption, and so forth. The government also took steps to make
changes to the policies on goods and services to overcome these problems. The policy change
is carried out by issuing a Presidential Regulation (Perpres) concerning the procurement of
new goods and services, namely Perpres Number 16 Year 2018 to replace Presidential
Regulation Number 54 of 2010. Research using qualitative methods through this document
study is conducted by researchers to see what changes are contained in The Presidential
Regulation Number 16 Year 2018 is to overcome the problems arising from previous
regulations.
Keywords: policies, procurement of government goods / services, bureaucratic reform
10
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen
Tahun 2018 yang menggantikan Perpres dengan perubahan regulasi ini juga akan
Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan memperlihatkan apakah perubahan yang
barang dan jasa pemerintah.(5) Perpres ada tersebut menjadi solusi dari
baru Nomor 16 Tahun 2018 pun saat ini permasalahan yang muncul dalam
telah digunakan sebagai pedoman pengadaan barang dan jasa selama ini.
pemerintah dalam pengadaan barang dan
jasa yang dilakukan dengan menggunaakan III. Metode Penelitian
APBN/APBD.(6) Metode penelitian yang digunakan
Adanya perubahan kebijakan dalam riset ini adalah metode kualitatif
tersebut menjadi harapan baru dalam dengan melakukan studi dokumen. Studi
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dokumen dilakukan dengan membaca
pemerintah yang lebih baik. Penelitian ini secara cermat kedua Perpres yaitu, Perpres
memberikan tinjauan terhadap perubahan Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan
kebijakan pengadaan barang dan jasa barang dan jasa pemerintah, dan Perpres
dengan membandingkan Perpres penggantinya yakni Perpres Nomor 16
pengadaan barang dan jasa pemerintah Tahun 2018.
Nomor 54 Tahun 2010 dengan Perpres Penelitian ini dibatasi hanya pada
Nomor 16 Tahun 2018 untuk dapat sudut pandang perubahan regulasi
menjawab perubahan apa saja yang ada pengadaan barang dan jasa yang ditinjau
dalam Perpres dan apakah perubahan dari kedua Perpres dan keterkaitannya
tersebut dapat menjadi solusi dari dengan permasalahan kewengan dalam
permasalahan dalam pengadaan barang sistem pengadaan, transparansi, efektivitas
dan jasa sebelumnya? dan efisiensi. Penelitian ini tidak
memberikan perincian secara menyeluruh
II. Tujuan Penelitian pada perubahan Perpres yang menyangkut
Berdasarkan pada penjelasan dengan teknis pelaksanaan pengadaan
pendahuluan di atas maka tujuan dari barang dan jasa.
penelitian ini adalah untuk mengetahui
perubahan-perubahan apa saja yang ada
dari Perpres pengadaan barang dan jasa
Nomor 16 Tahun 2018 dibandingkan
dengan Perpres sebelumnya Nomor 54 IV. Hasil Dan Pembahasan
Tahun 2010. Selain itu, tinjauan terkait Penyederhanaan Peraturan
12
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen
lebih mencari harga termurah dari berbagai persyaratan dan ketentuan yang
penyedia, maka pada regulasi banyak terdapat pada Perpres sebelumnya.
penggantinya yakni Perpres Nomor 16 Regulasi ini membuktikan bahwa
Tahun 2018 pengadaan tidak lagi hanya pemerintah serius membuka jalan yang
melihat pada harga termurah. lebih luas dalam meningkatkan peran serta
Penyelenggara pengadaan bisa saja masyarakat maupun swasta sebagai
memilih bukan harga terendah selama penyedian barang/jasa.
barang atau jasa yang dibutuhkan tersebut Selain itu, dalam rangka
memiliki kualitas yang lebih baik. memudahkan dan menarik penyedia
Pengadaan barang dan jasa dengan harga barang/jasa untuk ikut dalam pengadaan
terendah memang menjadi salah satu barang/jasa pemerintah maka batas
metode yang digunakan dalam penawaran pengadaan langsung untuk jasa konsultasi
dan permintaan pada pengadaan pun diubah. Perpres sebelumnya
barang/jasa (Baumol, 1947).(7) menyebutkan bahwa batas pengadaan
Selain itu, regulasi baru ini juga langsung untuk jasa konsultasi adalah Rp
mendorong peningkatan partisipasi para 50.000.000,- sementara pada Perpres
pelaku usaha dalam negeri. Hal tersebut nomor 16 tahun 2018 batas pengadaan
pun terlihat dalam tujuan Perpres Nomor langsung untuk jasa konsultasi menjadi Rp
16 Tahun 2018 yang mana dari delapan 100.000.000,-. Hal tersebut membuat
butir tujuan pengadaan barang dan jasa pengadaan langsung dalam jasa konsultasi
yang dibuat tersebut, empat diantaranya menjadi lebih longgar dan menghilangkan
mendorong untuk peningkatan peran serta kesan sukar dalam batas pengadaan
para pelaku usaha dalam negeri baik usaha tersebut.
mikro, kecil, dan menengah serta industri
kreatif. Pembaharuan Peran dalam Pelaksanaan
Dukungan dan dorongan terhadap Pengadaan
usaha dalam negeri ini pun diperjelas di Menghadapi tantangan lingkungan
dalam Perpres pengadaan barang dan jasa strategis dalam pengadaan barang dan jasa
Nomor 16 Tahun 2018 pada Bab IX yang khususnya yang bersifat kompleks maka
secara khusus mengatur pengadaan barang pemerintah memberikan solusi dengan
dan jasa yang berkaitan dengan usaha memperkenalkan agen pengadaan, layanan
kecil, produk dalam negeri, dan pengadaan penyelesaian sengketa (LPS), dan tipe
berkelanjutan dengan menghilangkan swakelola baru yang mana tidak dimuat
15
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen
sebelumnya pada Perpres nomor 54 tahun Berdasarkan pada data LKPP pada tahun
2010. Agen pengadaan barang masuk 2015 terdapat kasus terkait dengan
sebagai pelaku pengadaan sebagaimana sanggahan sejumlah 1.620 kasus dan
disebutkan pada pasal 8 Perpres nomor 16 sengketa sebanyak 777 kasus yang mana
tahun 2018. Berdasarkan peraturan penanganannya sebagian diselesaikan
tersebut agen pengadaan yakni berupa sampai dengan meja pengadilan.
unit kerja pengadaan barang/jasa (UKPBJ) Penyelesaian yang berujung di pengadilan
pada kementerian/ lembaga/ pemerintah pada akhirnya menghabiskan biaya dan
daerah, badan usaha, maupun perorangan. waktu yang banyak. Oleh sebab itu, pada
UKPBJ merupakan pusat layanan Perpres Nomor 16 Tahun 2018
unggulan (center of excellence) dalam dimasukanlah layanan penyelesaian
sistem pengadaan sebagai solusi pada sengketa (LPS) guna memimalisir
pengadaan barang/jasa yang bersifat penyelesaian sengketa sampai dengan ke
kompleks. Pembentukan UKPBJ sendiri pengadilan. LPS ditujukan untuk dapat
dilatarbelakangi oleh adanya disintegrasi memberikan pendapat hukum dan layanan
lembaga yang menjalankan e-procurement penyelesaian sengketa kontrak sebagai
yakni layanan pengadaan secara elektronik alternatif penyelesaian sengketa selain
(LPSE) dan unit layanan pengadaan (ULP) penyelesaian di pengadilan.
pada perarturan sebelumnya. Keduanya Selain UKPBJ dan LPS, pemerintah
berjalan sendiri-sendiri dikarenakan melalui Perpres Nomor 16 tahun 2018 juga
menghindari conflict of interest dan harus mengeluarkan tipe tambahan dalam
tetap berdiri secara mandiri (independent). penyelenggaraan pengadaan melalui
Sehingga pada Perpres nomor 16 tahun swakelola. Swakelola merupakan kegiatan
2018 tentang pengadaan barang dan jasa pengadaan barang/jasa yang perencanaan,
pemerintah dibuatlah sebuah pusat pengerjaan, dan pengawasannya dilakukan
layanan unggulan untuk mengintegrasikan oleh kementerian atau lembaga atau
kedua layanan tersebut. pemerintah daerah itu sendiri sebagai
Pembaharuan juga dilakukan penanggung jawab anggaran. Apabila pada
pemerintah dalam menghadapi Perpres nomor 54 tahun 2018
permasalahan yang kerap terjadi dalam penyelenggaraan pengadaan melalui
pengadaan barang dan jasa, yakni masalah swakelola hanya memiliki tiga tipe maka
sengketa dalam pengadaaan barang/jasa pada Perpres nomor 16 tahun 2018 tipe
yang berakhir sampai ke pengadilan. swakelola menjadi empat tipe. Tipe baru
16
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen
19
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen
20