Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

Tinjauan Perubahan Kebijakan Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Dalam Perpres
Nomor 16 Tahun 2018

Bhekti Arum Lestari, Lina Miftahul Jannah


Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Indonesia
Email : bhekti.arumlestari@gmail.com, miftahul@ui.ac.id

Abstrak

Berbagai permasalahan muncul dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, mulai dari
efektivitas, efisiensi, korupsi, dan lain sebagainya. Pemerintah pun mengambil langkah dengan
melakukan perubahan terhadap kebijakan barang dan jasa guna mengatasi permasalahan-
permasalahan tersebut. Perubahan kebijakan dilakukan dengan menerbitkan Peraturan
Presiden (Perpres) tentang pengadaan barang dan jasa baru yakni Perpres Nomor 16 Tahun
2018 untuk menggantikan Perpres Nomor 54 Tahun 2010. Penelitian dengan menggunakan
metode kualitatif melalui studi dokumen ini dilakukan peneliti untuk melihat perubahan apa
saja yang terdapat di dalam Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tersebut guna mengatasai
permasalahan yang muncul dari regulasi sebelumnya.
Kata kunci: kebijakan, pengadaan barang/jasa pemerintah, reformasi birokrasi

Abstract

Various problems arise in the procurement of government goods and services, ranging from
effectiveness, efficiency, corruption, and so forth. The government also took steps to make
changes to the policies on goods and services to overcome these problems. The policy change
is carried out by issuing a Presidential Regulation (Perpres) concerning the procurement of
new goods and services, namely Perpres Number 16 Year 2018 to replace Presidential
Regulation Number 54 of 2010. Research using qualitative methods through this document
study is conducted by researchers to see what changes are contained in The Presidential
Regulation Number 16 Year 2018 is to overcome the problems arising from previous
regulations.
Keywords: policies, procurement of government goods / services, bureaucratic reform

I. Pendahuluan perbaikan dalam birokrasi sekaligus juga


Era reformasi birokrasi yang saat membuka jalan yang lebih luas dalam
ini tengah berhadapan dengan revolusi meningkatkan peran serta masyarakat
industri 4.0 dan arah kebijakan maupun swasta dan memadukannya
perdagangan dunia yang semakin terbuka dengan kemajuan teknologi. Oleh sebab
menuntut pemerintah untuk membuat itu, pemerintah pun menyusun berbagai
kebijakan yang mampu mengimbanginya. langkah perubahan kebijakan sebagai
Pemerintah dituntut untuk melakukan wujud responsif dalam menghadapi

10
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

gelombang perubahan lingkungan Sementara itu, berdasarkan pada


strategis, termasuk di dalamnya perubahan data LKPP pada tahun 2015 terdapat
pada kebijakan pengadaan barang dan jasa beberapa permasalahan dalam proses
pemerintah. Bagaimana pemerintah pelaksanaan pengadaan barang/jasa
melakukan pengadaan barang dan jasa, pemerintah. Permasalahan tersebut
termasuk di dalamnya keputusan untuk seperti kasus terkait dengan sanggahan
membuat atau membeli adalah keputusan dalam proses pengadaan yang berjumlah
regulasi dalam arti bahwa tindakan 1.620 kasus dan sengketa sebanyak 777
tersebut merupakan tindakan ekonomi dan kasus yang mana penanganannya sebagian
sosial (Hoekman, 2018).(1) diselesaikan sampai dengan meja
Perubahan regulasi dalam pengadilan.(3)
pengadaan barang dan jasa pemerintah Oleh sebab itu, perubahan
selanjutnya ditempuh sebagai bentuk kebijakan dalam pengadaan barang dan
perbaikan terhadap sistem yang telah ada jasa pemerintah perlu untuk dilakukan
sebelumnya dengan mengatasi apalagi mengingat adanya peningkatan
permasalahan yang ada pada regulasi Anggaran Belanja Negara (APBN) 2018
tersebut. Sistem birokrasi yang berbelit- pada saat itu. Sejak sepuluh tahun terakhir
belit dan sulitnya pengawasan masih bahkan terus terjadi peningkatan anggaran
banyak terjadi di era reformasi saat ini. Hal hinga mencapai sekitar 300% (Hidayati,
tersebut terbukti dengan adanya data 2018).(4) Seiring dengan peningkatan APBN
korupsi pengadaan barang dan jasa yang tersebut anggaran pembelanjaan untuk
dirilis oleh Indonesia Corruption Watch barang dan jasa turut meningkat.
(ICW) pada tahun 2017 yang mencatat Penggunaan anggaran dalam pengadaan
adanya peningkatan sebanyak 94 kasus barang dan jasa dalam APBN menurut LKPP
korupsi pengadaan barang dan jasa dari mencapai 30% dari jumlah APBN.
tahun 2016 ke 2017 dengan peningkatan Perubahan regulasi pengadaan
kerugian negara sebesar 5 triliun rupiah.(2) barang dan jasa yang dilakukan pemerintah
Kasus-kasus tersebut di antaranya berupa pada tahun 2018 pun dapat dikatakan
60 kasus mark up, 67 kasus sebagai sebuah kebijakan pemerintah
penyalahgunaan anggaran, 33 proyek fiktif, dalam mengatasai berbagai permasalahan
26 kasus penyalahgunaan wewenang, dan dalam pengadaan barang dan jasa.
lain sebagainya. (2) Kebijakan tersebut berupa muculnya
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16
11
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

Tahun 2018 yang menggantikan Perpres dengan perubahan regulasi ini juga akan
Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan memperlihatkan apakah perubahan yang
barang dan jasa pemerintah.(5) Perpres ada tersebut menjadi solusi dari
baru Nomor 16 Tahun 2018 pun saat ini permasalahan yang muncul dalam
telah digunakan sebagai pedoman pengadaan barang dan jasa selama ini.
pemerintah dalam pengadaan barang dan
jasa yang dilakukan dengan menggunaakan III. Metode Penelitian
APBN/APBD.(6) Metode penelitian yang digunakan
Adanya perubahan kebijakan dalam riset ini adalah metode kualitatif
tersebut menjadi harapan baru dalam dengan melakukan studi dokumen. Studi
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dokumen dilakukan dengan membaca
pemerintah yang lebih baik. Penelitian ini secara cermat kedua Perpres yaitu, Perpres
memberikan tinjauan terhadap perubahan Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan
kebijakan pengadaan barang dan jasa barang dan jasa pemerintah, dan Perpres
dengan membandingkan Perpres penggantinya yakni Perpres Nomor 16
pengadaan barang dan jasa pemerintah Tahun 2018.
Nomor 54 Tahun 2010 dengan Perpres Penelitian ini dibatasi hanya pada
Nomor 16 Tahun 2018 untuk dapat sudut pandang perubahan regulasi
menjawab perubahan apa saja yang ada pengadaan barang dan jasa yang ditinjau
dalam Perpres dan apakah perubahan dari kedua Perpres dan keterkaitannya
tersebut dapat menjadi solusi dari dengan permasalahan kewengan dalam
permasalahan dalam pengadaan barang sistem pengadaan, transparansi, efektivitas
dan jasa sebelumnya? dan efisiensi. Penelitian ini tidak
memberikan perincian secara menyeluruh
II. Tujuan Penelitian pada perubahan Perpres yang menyangkut
Berdasarkan pada penjelasan dengan teknis pelaksanaan pengadaan
pendahuluan di atas maka tujuan dari barang dan jasa.
penelitian ini adalah untuk mengetahui
perubahan-perubahan apa saja yang ada
dari Perpres pengadaan barang dan jasa
Nomor 16 Tahun 2018 dibandingkan
dengan Perpres sebelumnya Nomor 54 IV. Hasil Dan Pembahasan
Tahun 2010. Selain itu, tinjauan terkait Penyederhanaan Peraturan
12
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

Perubahan yang sangat terlihat BAB XV : Ketentuan Penutup


dalam Perpres pengadaan barang dan jasa Peraturan pengadaan barang dan
Nomor 16 Tahun 2018 terletak pada isinya jasa mengalami simplifiaksi karena pada
yang lebih sederhana dibandingkan dengan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 hanya
Perpres sebelumnya yakni Perpres Nomor mengatur terkait dengan hal-hal yang
54 Tahun 2010. Perpres pengganti yang bersifat normatif dan menghilangkan
diterbitkan pada tahun 2018 tersebut bagian penjelasan, sedangkan hal-hal yang
hanya berisikan 15 bab yang terdiri dari 94 bersifat prosedural diatur dalam peraturan
pasal, sementara pada regulasi sebelumnya turunan lainnya seperti peraturan Kepala
terdiri dari 19 bab yang berisikan 139 pasal. LKPP, peraturan kementerian lainnya.
Berikut isi kelima belas bab dalam Perpres Hal tersebut berbeda dengan
Nomor 16 Tahun 2018 tersebut. Perpres pengadaan barang dan jasa
BAB I : Ketentuan Umum sebelumnya Nomor 54 Tahun 2010 yang
BAB II : Tujuan, Kebijakan, berisi segala peraturan baik normatif dan
Prinsip, dan Etika Pengadaan Barang/Jasa prosedural yang dilengkapi dengan bagian
BAB III : Pelaku Pengadaan Barang/Jasa penjelasan sehingga Perpres lebih
BAB IV : Perencanaan Pengadaan kompleks. Penyederhanaan regulasi salah
BAB V : Persiapan Pengadaan Barang/Jasa satunya terdapat pada jenis kontrak dalam
BAB VI : Pelaksanaan Pengadaan pengadaan barang/jasa pemerintah. Jenis
Barang/Jasa Melalui Swakelola kontrak pengadaan barang/pekerjaan
BAB VII : Pelaksanaan Pengadaan konstruksi/ jasa lainnya dalam Perpres
Barang/Jasa Melalui Penyedia Nomor 16 tahun 2018 disebutkan hanya
BAB VIII : Pengadaan Khusus ada lima yaitu lumsum, harga satuan,
BAB IX : Usaha Kecil, Produk Dalam gabungan lumsum dan harga satuan,
Negeri, dan Pengadaan Berkelanjutan terima jadi (turnkey), dan kotrak payung,
BAB X : Pengadaan Barang/Jasa Secara sedangkan jenis kontrak untuk pengadaan
Elektronik jasa konsultasi dalam Perpres ini terdiri
BAB XI : Sumber Daya Manusia dan dari tiga jenis yakni lumsum, waktu
Kelembagaan penugasan, dan kontrak payung.
BAB XII : Pengawasan, Pengaduan, Sanksi, Sementara itu, Perpres Nomor 54
dan Pelayanan Hukum tahun 2010 menyebutkan jenis kontrak
BAB XIII : Ketentuan Lain-Lain dalam pengadaan barang/jasa didasarkan
BAB XIV: Ketentuan Peralihan pada kategori tertentu antara lain
13
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

berdasarkan cara pembayaran, berdasarkan pada pasal 41 Perpres Nomor


berdasarkan pembebanan tahun anggaran, 16 Tahun 2018 dapat dilakukan berulang
berdasarkan sumber pendanaan, dan atau repeat order melalui penunjukan
berdasarkan jenis pekerjaan. Masing- langsung dengan permintaan berulang
masing kategori tersebut memiliki jenis paling banyak dilakukan dua kali.(6)
kontrak yang berbeda-beda, seperti pada
kontrak yang berdasarkan pada Perubahan Value Pengadaan Barang dan
pembebanan tahun anggaran yang Jasa
memiliki dua jenis kontrak yaitu kontrak Perpres baru Nomor 16 Tahun
tahun tunggal dan kontrak tahun jamak. 2018 menghadirkan perubahan value
Sementara jenis kontrak pada kategori dalam pengadaan barang dan jasa.
berdasarkan cara pembayaran memiliki Perubahan nilai ini berangkat dari tujuan
lima jenis kontrak, jenis kontrak pengadaan barang dan jasa pemerintah
berdasarkan sumber pendanaan memiliki yang terdapat dalam regulasi baru dimana
tiga jenis kontrak, dan jenis kontrak pada regulasi sebelumnya tujuan terhadap
berdasarkan jenis pekerjaan memiliki dua pengadaan barang dan jasa tidak tertulis
jenis kontrak. secara terperinci.
Penyederhaan regulasi pun terjadi Delapan butir tujuan dalam
pada pengadaan persyaratan penyedia. pengadaan barang dan jasa pemerintah
Berbeda dengan persyaratan penyedia termuat dalam bagian kesatu pasal (4)
pada Perpres Nomor 54 tahun 2010 yang Perpres Nomor 16 Tahun 2018. Kedelapan
dirumuskan secara mendetail, pada tujuan tersebut pada intinya bahwa setiap
Perpres Nomor 16 tahun 2018 persyaratan pengadaan baik barang maupun jasa yang
penyedia justru dibuat menjadi lebih dilakukan dari setiap uang yang
sederhana.(6) Persyaratan penyedia dibelanjakan memiliki ketepatan yang
disesuaikan dengan peraturan perundang- dapat diukur dari aspek kualitas, biaya,
undangan masing-masing sektor usaha dan jumlah, waktu, dan penyedia.
jenis barang/jasa yang selanjutnya diatur Pengadaan tidak lagi hanya
dalam Peraturan Kepala (Perka) LKPP. mengedepankan sisi efisiensi, tetapi juga
Selain pada persyaratan penyedia, mempertimbangkan sisi efektivitas dari
peraturan yang lebih simple juga terdapat setiap barang atau jasa yang dibelanjakan.
pada jasa konsultasi dengan penunjukan Apabila pada Perpres sebelumnya yakni
langsung. Pengadaan jasa konsultasi Perpres Nomor 54 Tahun 2010 pengadaan
14
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

lebih mencari harga termurah dari berbagai persyaratan dan ketentuan yang
penyedia, maka pada regulasi banyak terdapat pada Perpres sebelumnya.
penggantinya yakni Perpres Nomor 16 Regulasi ini membuktikan bahwa
Tahun 2018 pengadaan tidak lagi hanya pemerintah serius membuka jalan yang
melihat pada harga termurah. lebih luas dalam meningkatkan peran serta
Penyelenggara pengadaan bisa saja masyarakat maupun swasta sebagai
memilih bukan harga terendah selama penyedian barang/jasa.
barang atau jasa yang dibutuhkan tersebut Selain itu, dalam rangka
memiliki kualitas yang lebih baik. memudahkan dan menarik penyedia
Pengadaan barang dan jasa dengan harga barang/jasa untuk ikut dalam pengadaan
terendah memang menjadi salah satu barang/jasa pemerintah maka batas
metode yang digunakan dalam penawaran pengadaan langsung untuk jasa konsultasi
dan permintaan pada pengadaan pun diubah. Perpres sebelumnya
barang/jasa (Baumol, 1947).(7) menyebutkan bahwa batas pengadaan
Selain itu, regulasi baru ini juga langsung untuk jasa konsultasi adalah Rp
mendorong peningkatan partisipasi para 50.000.000,- sementara pada Perpres
pelaku usaha dalam negeri. Hal tersebut nomor 16 tahun 2018 batas pengadaan
pun terlihat dalam tujuan Perpres Nomor langsung untuk jasa konsultasi menjadi Rp
16 Tahun 2018 yang mana dari delapan 100.000.000,-. Hal tersebut membuat
butir tujuan pengadaan barang dan jasa pengadaan langsung dalam jasa konsultasi
yang dibuat tersebut, empat diantaranya menjadi lebih longgar dan menghilangkan
mendorong untuk peningkatan peran serta kesan sukar dalam batas pengadaan
para pelaku usaha dalam negeri baik usaha tersebut.
mikro, kecil, dan menengah serta industri
kreatif. Pembaharuan Peran dalam Pelaksanaan
Dukungan dan dorongan terhadap Pengadaan
usaha dalam negeri ini pun diperjelas di Menghadapi tantangan lingkungan
dalam Perpres pengadaan barang dan jasa strategis dalam pengadaan barang dan jasa
Nomor 16 Tahun 2018 pada Bab IX yang khususnya yang bersifat kompleks maka
secara khusus mengatur pengadaan barang pemerintah memberikan solusi dengan
dan jasa yang berkaitan dengan usaha memperkenalkan agen pengadaan, layanan
kecil, produk dalam negeri, dan pengadaan penyelesaian sengketa (LPS), dan tipe
berkelanjutan dengan menghilangkan swakelola baru yang mana tidak dimuat
15
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

sebelumnya pada Perpres nomor 54 tahun Berdasarkan pada data LKPP pada tahun
2010. Agen pengadaan barang masuk 2015 terdapat kasus terkait dengan
sebagai pelaku pengadaan sebagaimana sanggahan sejumlah 1.620 kasus dan
disebutkan pada pasal 8 Perpres nomor 16 sengketa sebanyak 777 kasus yang mana
tahun 2018. Berdasarkan peraturan penanganannya sebagian diselesaikan
tersebut agen pengadaan yakni berupa sampai dengan meja pengadilan.
unit kerja pengadaan barang/jasa (UKPBJ) Penyelesaian yang berujung di pengadilan
pada kementerian/ lembaga/ pemerintah pada akhirnya menghabiskan biaya dan
daerah, badan usaha, maupun perorangan. waktu yang banyak. Oleh sebab itu, pada
UKPBJ merupakan pusat layanan Perpres Nomor 16 Tahun 2018
unggulan (center of excellence) dalam dimasukanlah layanan penyelesaian
sistem pengadaan sebagai solusi pada sengketa (LPS) guna memimalisir
pengadaan barang/jasa yang bersifat penyelesaian sengketa sampai dengan ke
kompleks. Pembentukan UKPBJ sendiri pengadilan. LPS ditujukan untuk dapat
dilatarbelakangi oleh adanya disintegrasi memberikan pendapat hukum dan layanan
lembaga yang menjalankan e-procurement penyelesaian sengketa kontrak sebagai
yakni layanan pengadaan secara elektronik alternatif penyelesaian sengketa selain
(LPSE) dan unit layanan pengadaan (ULP) penyelesaian di pengadilan.
pada perarturan sebelumnya. Keduanya Selain UKPBJ dan LPS, pemerintah
berjalan sendiri-sendiri dikarenakan melalui Perpres Nomor 16 tahun 2018 juga
menghindari conflict of interest dan harus mengeluarkan tipe tambahan dalam
tetap berdiri secara mandiri (independent). penyelenggaraan pengadaan melalui
Sehingga pada Perpres nomor 16 tahun swakelola. Swakelola merupakan kegiatan
2018 tentang pengadaan barang dan jasa pengadaan barang/jasa yang perencanaan,
pemerintah dibuatlah sebuah pusat pengerjaan, dan pengawasannya dilakukan
layanan unggulan untuk mengintegrasikan oleh kementerian atau lembaga atau
kedua layanan tersebut. pemerintah daerah itu sendiri sebagai
Pembaharuan juga dilakukan penanggung jawab anggaran. Apabila pada
pemerintah dalam menghadapi Perpres nomor 54 tahun 2018
permasalahan yang kerap terjadi dalam penyelenggaraan pengadaan melalui
pengadaan barang dan jasa, yakni masalah swakelola hanya memiliki tiga tipe maka
sengketa dalam pengadaaan barang/jasa pada Perpres nomor 16 tahun 2018 tipe
yang berakhir sampai ke pengadilan. swakelola menjadi empat tipe. Tipe baru
16
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

yang dimunculkan pemerintah dalam pemerintah daerah dan juga penyedia


Perpres nomor 16 tahun 2018 adalah tipe berupa katalog elektronik, toko daring, dan
swakelola yang mana perencanaan, pemilihan penyedia.
pengawasannya dilakukan oleh E-marketplace dapat dikatakan
kementerian/ lembaga/ pemenerintah sebagai pasar elektronik yang disediakan
daerah sebagai penanggung jawab guna memenuhi kebutuhan barang dan
anggaran, sementara pelaksanaanya jasa pemerintah. Menurut Adipranata, dkk
dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan. (2018) penggunaan e-marketplace
Regulasi terkait dengan adanya memberikan keuntungan baik bagi pembeli
penambahan tipe swakelola baru tersebut maupun penjual.(8) Beberapa keuntungan
menambah bukti kuat bahwa pemerintah bagi pemerintah sebagai pihak pembeli
ingin membuka peluang yang lebih besar barang/jasa antara lain mempermudah
dalam meningkatkan peran serta atau pencarian dan pembandingan barang/jasa
partisipasi masyarakat. Masyarakat melalui yang akan dibeli beserta semua informasi
organisasi kemasyarakatan yang terkait terbarunya, mendapatkan harga bersaing
dapat menjadi pelaksana dalam pengadaan karena adanya persaingan harga penyedia
barang/jasa pemerintah baik kementerian/ secara global, dan mengurangi biaya
lembaga/ pemerintah daerah sesuai pengadaan. Sementara keuntungan bagi
dengan kebutuhannya. penyedia atua penjual di antaranya
penjualan dapat dikembangkan dengan
Tantangan Teknologi dapat menyasar ke pemerintah daerah
Perpres Nomor 16 Tahun 2018 atau dengan kata lain memiliki target pasar
menunjukan bahwa pemerintah responsif yang lebih luas, promosi dapat dilakukan
terhadap perkembangan teknologi pada selama 24 jam sehari dan 7 hari selama
era revolusi industri 4.0 ini. Hal tersebut seminggu, mengurangi biaya transaksi
terlihat dengan adanya pengadaan maupun sales, serta memperbesar
barang/jasa secara elektronik dengan kemungkinan bagi usaha kecil untuk ikut
memanfaatkan e-marketplace yang dimuat serta berkompetisi dalam pengadaan
dalam pasal 70 pada Perpres Nomor 16 barang/jasa.
Tahun 2018.(6) E-marketplace pengadaan Adapun terkait dengan
barang/jasa merupakan penyediaan pembinaan, pengelolaan, pengawasan
infrastruktur teknis dan dukungan layanan dalam penyelenggaraan e-marketplace
transaksi bagi kementerian/ lembaga/ pengadaan barang/jasa pemerintah
17
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

kewenangannya berada pada LKPP. solusi untuk memperkecil ruang-ruang


Selanjutnya, dalam pengembangan dan korupsi dan penyalahgunaan wewenang
pengelolaan berdasarkan Perpres Nomor dalam pengadaan barang dan jasa
16 Tahun 2018 LKPP dapat bekerja sama pemerintah karena semuanya dilakukan
dengan UKPBJ maupun pelaku usaha. melalui sistem yang terbuka melalui sistem
Keberadaan e-marketplace dalam elektronik.
pengadaan barang dan jasa pemerintah
juga dapat menjadi salah satu solusi dari V. Kesimpulan
permasalahan korupsi dari pengadaan Kebijakan pengadaan barang dan
barang dan jasa konvensional. jasa pemerintah terus mengalami
Pengadaan barang/jasa yang perubahan dari waktu ke waktu guna
dilakukan secara konvensional berpotensi melakukan perbaikan dari kekurangan yang
dalam menimbulkan efek negatif antara ada pada regulasi sebelumnya. Perubahan
lain, (1) tender arisan dan adanya kickback dalam kebijakan pengadaan barang dan
pada proses tender, (2) penyuapan dalam jasa pemerintah hadir dalam bentuk
memenangkan tender, (3) proses tender Perpres Nomor 16 Tahun 2018 sebagai
dilakukan tidak transparan, (4) supplier pengganti Perpres Nomor 54 Tahun 2010.
dapat bermain dengan mematok harga Kehadiran Perpres baru tersebut
tertinggi (mark up), (5) pelaksana memberikan beberapa pembaharuan
pengadaan barang/jasa pemerintah dapat dalam regulasi pengadaan barang dan jasa
saja menyalahgunakan wewenang seperti seperti adanya penyederhaan peraturan
memenangkan perusahaan saudaranya, (6) baik dilihat dari isi Perpres maupun pada
pencantuman spesifikasi teknik hanya sistem pengadaan yang tidak sekompleks
dapat dipasok oleh satu pelaku usaha Perpres sebelumnya. Perubahan regulasi
tertentu, (7) adanya almamater sentris, (8) ini juga memberikan warna baru dengan
pengusaha yang tidak memiliki administrasi adanya perubahan value dalam pengadaan
lengkap dapat saja mengikuti tender barang dan jasa yang tidak hanya
bahkan menang karena suap, (9) tender mengedepankan efisiensi tetapi juga
tidak diumumkan secara terbuka, (10) efektivitas dari pengadaan tersebut. Selain
keterbatasan pada jarak sehingga tidak itu, pembaharuan peran pelaksana
dapat membuka akses bagi peserta dari pengadaan barang/jasa dan
daerah (Sucahyo, 2009).(9) Oleh sebab itu, penyempurnaan dalam pemanfaatan
adanya e-marketplace menjadi sebuah teknologi informasi juga menjadi hal yang
18
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

muncul dari hadirnya Perpres Nomor 16 from:


Tahun 2018 ini. org/sites/default/files/annual_repor
Berbagai pembaharuan maupun t_icw_2017_.pdf
penyempurnaan dalam regulasi tersebut
3. Kementerian Keuangan RI. Laporan
terlihat telah menjawab berbagai
Keuangan Pemerintah Pusat
permasalahan pengadaan barang/jasa yang
[Internet]. Jakarta ; 2015. Available
ada selama ini seperti masih banyaknya
from:
terjadi korupsi, maupun masih kurang
https://www.kemenkeu.go.id/medi
efektif dan efisiennya sistem pengadaan.
a/5997/lkpp-2015.pdf
Namun demikian, penelitian ini hanya
4. NUr Hidayati. Urgensi Pengaturan
membahas secara normatif terkait dengan
Pengadaan Barang dan Jasa melalui
Perubahan regulasi dalam menjawab
Undang-Undang. J Pengadaan
permasalahan pengadaan. Penelitian ini
[Internet]. 2017;1(1). Available
pun mendorong untuk adanya penelitian
from:
selanjutnya dengan menghadirkan
http://docplayer.info/123318364-
berbagai data korupsi dan data lainnya
Pengadaan-urgensi-pengaturan-
setelah nantinya regulasi ini berjalan dalam
pengadaan-barang-dan-jasa-
kurun waktu satu hingga dua tahun ke
melalui-undang-undang-nur-
depan.
hadiyati.html

VI. Referensi 5. Sekretariat Kepresidenan RI.


Peraturan Presiden Republik
1. Bernard Hoekman. Government
Indonesia Nomor 54 Tahun 2010
Procurement [Internet]. Jane Drake-
[Internet]. Jakarta: Sekretariat
Brockman, Patrick Messerlin,
Kepresidenan RI; 2010. Available
editors. Adelaide: University of
from:
Adelaide Press; 2018. 123-148 p.
http://www.lkpp.go.id/v3/files/atta
Available from:
chments/1_AdRQsAeFlVOdLPKMYiD
https://www.jstor.org/stable/j.ctv9
xPzorXXmSrSWj.pdf
hj94m.15

2. Indonesian Corruption Watch.


laporan akhir tahun 2017
[Internet]. Jakarta; 2017. Available

19
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Vol 9 no 1 E-ISSN: 2623-1719
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen

6. Sekretariat Kepresidenan RI. 8. Adipranata, R., Lestiowati W. E-


Peraturan Presiden Nomor 16 market Place Sebagai Transaksi
Tahun 2018 [Internet]. Jakarta: Lelang Online. J Petra [Internet].
Sekretariat Kepresidenan RI; 2018. 2018; Available from:
Available from: file:///C:/Users/User/Documents/E-
file:///C:/Users/User/Downloads/Pe Market Place.pdf
raturan Presiden Nomor 16 Tahun
9. Giri Sucahyo YG dkk. Inovasi
2018_1001_1.pdf
Layanan Publik melalui E-
7. Baumol WJ. Notes on The Theory of Procurement, diambil dari Makalah
Government Procurement. Econ Pembekalan Layanan Pengadaan
New Ser [Internet]. 1947;14(53):1– Barang Secara Elektronik. Bappenas.
18. Available from: LKPP Kemenkeu RI; 2009.
https://www.jstor.org/stable/25499
66?seq=1#page_scan_tab_contents

20

Anda mungkin juga menyukai