OLEH:
RIZKY PERMATASARI
1120021095
NAMA : Tn.A
USIA : 32 Tahun
DIAGNOSA MEDIK : Dispnea efusi pleura
MASALAH KEPERAWATAN : Pola nafas tidak efektif
TINDAKAN : Pemberian posisi fowler
RIWAYAT PENYAKIT
1. PENGKAJIAN
Pengukuran tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 111/70 mmHg
- Nadi : 72 x/menit
- Suhu : 36,6 C
- RR : 24 x/menit
- BB : 67 kg
B1 (Breathing)
- kedua lubang hidung simetris
- adanya pernafasan cuping hidung
- tidak ada kelainan pada trakea
- tidak ada nyeri tekan
- terpasang O2 nasal 3 lpm
B2 (Bleeding)
- suara jantung normal
- tidak ada edema
B3 (Brain)
- kesadaran compos mentis
- E= 4, V=5, M=6 Total =15
- kepala dan wajah simetris dan tidak ada kelainan
- sklera mata putih
- conjungtiva merah muda
- Pupil isokor
- tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Reflek tidak ada kelainan
- Pendengara normal
- Penciuman normal
- Pengecapan normal
- Penglihatan normal
- Perabaan normal
B4 (Bladder)
- urine 1.200 ml / hari
- frekuensi 4-5x/hari
- warna kuning
- bau khas
B5 (Bowel)
- mulut dan tenggorokan tampak bersih dan tidak ada kelainan
- abdomen tidak ada ascites, terdengar bising usus
- rectum tidak ada kelainan
- BAB 1x/2 hari
- konsistensi lembek
B6 (Bone)
- pergerakan sendi bebas
- ekstremitas atas tidak ada kelainan
- ekstremitas bawa tidak ada kelainan
- warna kulit kemerahan
- akral teraba hangat
- turgor baik
Sistem endokrin
- perubahan ukuran kepala, tangan dan kaki pada waktu dewasa
Pola aktivitas
Makan
- frekuensi 3-4x/hari
- menu nasi, sayur, lauk
- porsi 1 porsi
Minum
- frekuensi 4x/hari
- jumlah 600-1000 cc/hari
Istirahat tidur
- lama tidurdi RS 1 jam
- sering mengalami gangguan pola tidur
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. pola nafas ridak efektif
3. INTERVENSI
a. indikasi :
pasien gangguan pola nafas
b. kontraindikasi : -
5. KOMPLIKASI MEKANIS
Pemberian pengaturan posisi ini tidak menimbulkan komplikasi mekanis pada
pasien.
6. HASIL YANG DIDAPATKAN
Indikator keberhasilan tindakan :
a. dispnea dari skala 2 (cukup meningkat) menjadi skala 5 ( menurun)
b. penggunaan otot bantu nafas dari skala 2 ( cukup meningkat) menjadi 5
(menurun)
c. frekuensi nafas dari skala 2 ( cukup meningkat) menjadi 5 (menurun)
d. pernafasan cuping hidung dari skala 2 ( cukup meningkat) menjadi 5
(menurun)
7. KOMPETENSI YANG DICAPAI
Kompetensi asuhan keperawatan pada pasien efusi pleura dengan melakukan
pemberian terapi oksigen dan mengaturan posisi.
8. EVALUASI DIRI
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penderita efusi
pleura tentang cara mengurangi sesak nafas, sehingga mengurangi efek
samping yang ditimbulkan oleh obat-obatan medis dan biaya yang tinggi
karena terapi yang lama.