Anda di halaman 1dari 6

LOGBOOK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN EFUSI PLEURA DENGAN


PEMBERIAN POSISI FOWLER DI RUANG AZZAHRA 1 RSI
JEMURSARI SURABAYA

OLEH:
RIZKY PERMATASARI
1120021095

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022
LOGBOOK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN EFUSI PLEURA DENGAN


PEMBERIAN POSISI FOWLER DI RUANG AZZAHRA 1 RSI
JEMURSARI SURABAYA

NAMA : Tn.A
USIA : 32 Tahun
DIAGNOSA MEDIK : Dispnea efusi pleura
MASALAH KEPERAWATAN : Pola nafas tidak efektif
TINDAKAN : Pemberian posisi fowler

RIWAYAT PENYAKIT
1. PENGKAJIAN
Pengukuran tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 111/70 mmHg
- Nadi : 72 x/menit
- Suhu : 36,6 C
- RR : 24 x/menit
- BB : 67 kg

B1 (Breathing)
- kedua lubang hidung simetris
- adanya pernafasan cuping hidung
- tidak ada kelainan pada trakea
- tidak ada nyeri tekan
- terpasang O2 nasal 3 lpm
B2 (Bleeding)
- suara jantung normal
- tidak ada edema
B3 (Brain)
- kesadaran compos mentis
- E= 4, V=5, M=6 Total =15
- kepala dan wajah simetris dan tidak ada kelainan
- sklera mata putih
- conjungtiva merah muda
- Pupil isokor
- tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Reflek tidak ada kelainan
- Pendengara normal
- Penciuman normal
- Pengecapan normal
- Penglihatan normal
- Perabaan normal
B4 (Bladder)
- urine 1.200 ml / hari
- frekuensi 4-5x/hari
- warna kuning
- bau khas
B5 (Bowel)
- mulut dan tenggorokan tampak bersih dan tidak ada kelainan
- abdomen tidak ada ascites, terdengar bising usus
- rectum tidak ada kelainan
- BAB 1x/2 hari
- konsistensi lembek
B6 (Bone)
- pergerakan sendi bebas
- ekstremitas atas tidak ada kelainan
- ekstremitas bawa tidak ada kelainan
- warna kulit kemerahan
- akral teraba hangat
- turgor baik
Sistem endokrin
- perubahan ukuran kepala, tangan dan kaki pada waktu dewasa
Pola aktivitas
Makan
- frekuensi 3-4x/hari
- menu nasi, sayur, lauk
- porsi 1 porsi
Minum
- frekuensi 4x/hari
- jumlah 600-1000 cc/hari
Istirahat tidur
- lama tidurdi RS 1 jam
- sering mengalami gangguan pola tidur

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. pola nafas ridak efektif
3. INTERVENSI
a. indikasi :
pasien gangguan pola nafas
b. kontraindikasi : -

4. Prinsip tindakan : berdasarkan EBN


judul problem intervention comparison Outcome
1 Observasi Terjadi sesak nafas Pemberian Pada posisi telentang Posisi semi fowler
penggunaan penderita biasanya positioning individu mengalami merupakan posisi
posisi high tidak dapat tidur high fowler dua proses fisiologi pilihan untuk
fowler pada dengan posisi yang dapat menekan pasien yang
pasien efusi berbaring, pernafasan yaitu mengalami sesak
pleura di ruangmelainkan harus peningkatan volume nafas khususnya
perawatan dalam posisi duduk darah dalam rongga pada pasien efusi
penyakit dalam atau setengah toraks dan kompresi pleura.
fresia duduk untuk dada.Akibatnya, Berdasarkan
meningkatkan proses pertukaran hasilpenelitian
(Alvian ekspansi paru udara pada seseorang terdapat perubahan
P.,Asha G.,Eka sehingga oksigen yang berbaring nilai pernafasan
A.,Sri lebih mudah untuk telentang tidak dan saturasi
H.,Hamidah.20 masuk ke paru dan berlangsung secara oksigen sebelum
20) pola napas kembali maksimal.Sedangkanp dan sesudah
optimal. Tindakan ada posisi semi fowler dilakukan posisi
yang dapat ini menunjukkan high fowler .
dilakukan untuk peningkatan posisi
meningkatkan badan condong
oksigenasi,agar kedepan yang dapat
tidak meningkatkan fungsi
ketergantungan ventilasi paru.
dengan pemberian sehingga dengan
oksigen dalam posisi fowler inilah
jangka panjang pasien akan merasa
yaitu dengan nyaman saat bernafas.
positioning high
fowler.
2 Pemberian Gangguan Tindakan Dalam penerapan Terdapat
posisi semi pernafasan pada sederhana manajemen jalan perubahan
fowler pada efusi pleura untuk nafas terdapat respiratory rate
pasien efusi disebabkan adanya menangani berbagai macam yang signifikasn
pleura dengan cairan yang berada masalah ini intervensi diantaranya pada kemampuan
masalah pada pleura yang dengan monitor pola nafas nafas pasien
keperawatan menyebabkan memberikan (frekuensi, kedalaman, sebelum
ketidakefektifn terganggunya posisi semi usaha nafas), monitor dansesudah
pola nafas ekspansi paru fowler, bunyi nafas tambahan, dilakukan
sehingga akan tujuannya monitor sputum, dan intervensi yang
(Krisnadina B., menimbulkan untuk mempertahankan ditandai penurunan
Sulistyo A., ketidakefektifan meningkatka kepatenan jalan nafas. respiratory rate
Rika M. 2020) pola nafas. tanda n ekspansi Adapun tindakan sehingga sesak
dan gejala yang paru sehingga mandiri yang dapat nafas teratasi.
dialami adalah terjadi dilakukan antara lain
penggunaan otot perubahan memposisikan pasien
batu nafas, cuping respiration semi fowler atau
hidung, nyeri dada, rate dan pola fowler lalu ajarkan
badan teras letih. nafas menjadi pasien merubah posisi,
efektif melakukan fisioterapi
dada dan memberikan
edukasi kepada
keluarga pasien
tentang teknik batuk
efektif.
3 The Efusi pleura Pengaturan Dengan penelitian Dengan penelitian
effectiveness menyebabkan posisi yang yang telah dilakukan yang telah
of tripod gangguan dapat menunjukkan bahwa dilakukan
position and pernafasan meringankan hasil pemberian posisi menunjukkan
pursed lips padapasien, sesak nafas tripod lebih efektif bahwa hasil
breathing to sehingga pada pasien dalam meningkatkan pemberian posisi
enhance penanganan yang efusi pleura aktivitas otot tripod lebih efektif
oxygen dapat diberikan adalah tripod pernafasan dalam
saturation in adalah dengan position dan dibandingkan dengan meningkatkan
pasients with menjaga latihan pengaruhnya terhadap aktivitas otot
efusion pleura pemenuhan pernafasan peningkatan terapi pernafasan
kebutuhan oksigen yang dapat oksigen. dibandingkan
tubuh. mempengaru dengan
hi saturasi pengaruhnya
oksigen yaitu terhadap
pursed lips peningkatan terapi
breathing oksigen.
exercise.

5. KOMPLIKASI MEKANIS
Pemberian pengaturan posisi ini tidak menimbulkan komplikasi mekanis pada
pasien.
6. HASIL YANG DIDAPATKAN
Indikator keberhasilan tindakan :
a. dispnea dari skala 2 (cukup meningkat) menjadi skala 5 ( menurun)
b. penggunaan otot bantu nafas dari skala 2 ( cukup meningkat) menjadi 5
(menurun)
c. frekuensi nafas dari skala 2 ( cukup meningkat) menjadi 5 (menurun)
d. pernafasan cuping hidung dari skala 2 ( cukup meningkat) menjadi 5
(menurun)
7. KOMPETENSI YANG DICAPAI
Kompetensi asuhan keperawatan pada pasien efusi pleura dengan melakukan
pemberian terapi oksigen dan mengaturan posisi.
8. EVALUASI DIRI
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penderita efusi
pleura tentang cara mengurangi sesak nafas, sehingga mengurangi efek
samping yang ditimbulkan oleh obat-obatan medis dan biaya yang tinggi
karena terapi yang lama.

Anda mungkin juga menyukai