Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

STRATEGI MENGATASI ANCAMAN TERHADAP KEUTUHAN NKRI

NAMA NAMA KELOMPOK 5:


-INTAN DESNITA
-NABILA AYU NATASYA
-SRI CANDHANI PUTRI
-ANANDA DWI BIJAK S.
-MUH ALFIAN HUSAIN
-ZULKIFLI SUHARDI

SMAN 1 KOTA TERNATE


2021
KATA PENGANTAR

ini. Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa kuasa atas segala
limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi Pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan
saya semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu
saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
C.Strategi Mengatasi AncamanTerhadap Keutuhan NKRI

Keutuhan NKRI tidak terlepas dari berbagai ancaman, baik ancaman


militer nialipun ancaman C. Strategi Mengatasi Ancaman terhadap
Keutuhan NKRI nonmiliter Apabila tidak segera diatast, bukan tidak
mungkin keutuhan NKRI akan terkoyak Oleh karena itu, penyusunan
strategi dengan cermat perlu dilakukan demi menjaga Integrasi langsa
dan krotulian NKRI. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
ancaman militer maupun nonmiliter sebagai beri

1. Strategi Mengatasi Ancaman Militer

Ancaman berdimensimiliter harus diatasi dengan cepat karena sangat


membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Oleh karena itu, perlu adanya strategi
yang tepat dalam mengatasi ancaman berdimensi militer tersebut
Ancaman berdimens militer dapat diatasi dengan strategi pertahanan
dan keamanan bangsa Indonesia yang termuat dalam pasal 30 ayat (1)
sampai (5) UUD NRI Tahun 1945 Ketentuan pasal tersebut sebagai
berikut.

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara

(2) Usaha dan keamanan keamanan negara dilaksanakan melalui


sistem pertahanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung

(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan


laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindung), dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.

(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang


menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam
menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam
usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha


pertahanan dan keamanan negara menjadi tanggung jawab seluruh
warga negara Indonesia Artinya, pertahanan dan keamanan negara
tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri, tetapi juga
masyarakat sipil. Lantas bagaimana upaya yang harus dilakukan agar
strategi menghadapi ancaman berdimensi militer dapat efektif? Bangsa
Indonesia harus melaksanakan upaya preventif dan upaya represif untuk
menghadapi ancaman berdimensi militer.

a. Upaya Preventif

Upaya preventif adalah upaya pencegahan yang dapat dipersiapkan


untuk menghadapi ancaman militer di masa mendatang. Upaya preventif
yang dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah memperkuat aparat
pertahanan dan keamanan negara, baik TNI maupun Polri.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki


letak strategis dengan kekayaan alam melimpah. Kondisi. tersebut
mengharuskan aparat TNI dan Polri melakukan penjagaan ketat demi
terjaganya pertahanan dan keamanan negara. Agar kinerja aparat TNI
dan Polri dapat efektif dalam menjaga pertahanan dan keamanan, perlu
adanya

1). Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme

Nasionalisme dapat ditanamkan dengan berbagai cara, seperti melalui


pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
maupun kegiatan upacara bendera. Tingginya jiwa nasionalisme bangsa
menjadi modal terwujudnya persatuan Indonesia.

2).Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila


kelima nilai dalam Pancasila tidak hanya sekadar dihafalkan dan
dipaham, tetapi juga harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengamalkan nila lai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi
modal utama menghadapi ancaman dari dalam negeri maupun luar
negeri.

Selain melakukan strategi tersebut, upaya menghadapi ancaman


berdimensi ideologi dapat akukan dengan menerapkan konsep
pertahanan berlapis. Artinya, pelaksanaan strategi mengatasi ancaman
berdimensi ideologi dapat melibatkan lapisan terdepan seperti
kementerian embaga pemerintah nonkementerian untuk menanamkan
pemahaman tentang ideologi Pancas Adapun upaya yang dapat
dilakukan oleh tiap-tiap kementerian atau lembaga pemerintab
nonkementerian sebagai berikut

1).Unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negeri dapat


mengerahkan seluruh kakatan politik mulai dari tingkat pusat sampai
tingkat daerah.

2) Unsur pemerintah yang membidangi informasi dapat melakukan


"operasi informasi imbangan sehingga masyarakat mendapatkan
informasi yang dapat menangkal berbagai pengaruh asing.

3) Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan dapat melaksanakan


proses pembelajaran dengan menekankan penanaman nilai-nilai
Pancasila.

4) Unsur pemerintah di bidang agama dapat membentengi masyarakat


dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan keamanan
negara.

b. Strategi Mengatasi Ancaman Berdimensi Politik

Strategi mengatasi ancaman berdimensi politik ditentukan oleh


kemampuan sistem politik Adapun strategi mengatasi ancaman
berdimensi politik sebagai berikut.
1) Memperkuat penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah,
efektif, bersih, berwibawa, bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN),
serta bertanggung jawab.

2) Memperkuat lembaga legislatif menjadi lembaga yang berkualitas dan


profesional sehingga dapat melahirkan produk-produk legislasi yang
bermanfaat bagi kepentingan pembangunan nasional.

3) Mengembangkan demokrasi politik.

4) Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.

5) Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan


fungsi dan peranannya

secara baik dan benar.

6) Menegakkan supremasi hukum.

7) Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

C. Strategi Mengatasi Ancaman Berdimensi Ekonomi

Strategi mengatasi ancaman berdimensi ekonomi, baik secara internal


maupun eksternal dapat diperinci seperti berikut.

1) Mengembangkan sistem ekonomi demi memperkuat produksi


domestik.

2) Memprioritaskan bidang pertanian.

3) Melaksanakan sistem perekonomian yang berorientasi pada


kesejahteraan rakyat.

4) Menjadi negara mandiri yang tidak bergantung pada badan-badan


multilateral, seperti IMF,Bank Dunia, dan WTO.
5) Mempererat kerja sama dengan negara lain.

6) Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan dan memperkuat


kemandirian bangsa.

7) Menciptakan lapangan kerja baru dalam skala besar dengan tujuan


memberantas kemiskinan.

d. Strategi Mengatasi Ancaman Berdimensi Sosial Budaya

Dalam menghadapi ancaman yang dapat membahayakan kelangsungan


hidup sosial budaya, bangsa Indonesia perlu melakukan strategi seperti
berikut

1) Melestarikan budaya bangsa sendiri dan tidak melupakan jati diri


bangsa

2) Melakukan filterisasi budaya asing yang disesuaikan dengan nilai-nilai


Pancasila

3) Meningkatkan patriotisme.

4) Membuat kebijakan wajib belajar 12 tahun.

5) Menggunakan produk-produk dalam negeri.

6) Memberantas peredaran obat-obat terlarang

e. Strategi Mengatasi Ancaman Berdimensi Teknologi dan Informasi.

Kemudahan memperoleh dan menyebarkan informasi melalui media


sosial dapat memengaruhi masyarakat hingga mengancam persatuan
bangsa. Untuk mengatasinya, pemerintah dapat melakukan beberapa
strategi seperti berikut.
1) Melakukan kerja sama lintas institusi untuk meningkatkan kualitas
informasi publik.

2) Melakukan sosialisasi konten berkualitas, termasuk pemahaman


kebinekaan dan antiterorisme.

3) Melakukan revisi undang-undang tentang informasi dan transaksi


elektronik sebagai bentul perlindungan masyarakat di dunia maya.

4) Memblokir konten yang dianggap berpengaruh dan mengancam


persatuan.

PENUTUP KESIMPULAN

Pendidikan harus mendapatkan perhatian yang serius bagi setiap bangsa,


karena dengan pendidikan akan dapat dilihat maju mundurnya suatu bangsa.
Tentu saja bangsa Indonesia tidak mau hidup terbelakang akibat aspek
pendidikan tidak mendapat porsi yang cukup dengan beriringnya berbagai
kemajuan di bidang lain. Hal yang mendasar bagi pembangunan pendidikan
dipengaruhi oleh dimensi kepemimpinan atau pemerintah baik pemerintah
pusat maupun daerah. Pemberlakuan desentralisasi pendidikan pada
gilirannya untuk memberdayakan dan membangun manusia Indonesia melalui
jalur pendidikan. Oleh karena itu, kebijakan pemimpin harus merata ke setiap
daerah sehingga kesenjangan tidak lagi terjadi. Namun kita harus menyadari
masalah pembangunan pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah,
tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai