Anda di halaman 1dari 5

Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 3, Nomor 2, Mei-Agustus 2015

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN


PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

Elida Imro’atin Nur Laily


Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

ABSTRACT
This study was conducted to determine the level of community participation in the development of expansion the
market in the Sugio village, Lamongan Regency and to determine the factors that affect the level of community
participation in the development of market expansion in the Village District of Sugio Lamongan. This type of
research that will be used is the descriptive type that is a type of research that aims to provide a picture of
systematic, factual and accurate information on the existing data in the field of public participation in the
development of market expansion in the Sugio Village, Lamongan Regency. Data collection is done by means of
surveys, observations, questionnaires. The conclusion of this study is overall community participation in Sugio
village whatever the results of the consensus deliberation or decision it is the responsibility of all participants
deliberations in this context is the community. So that the participation of these communities foster a sense of
belonging to the process of development, especially the implementation of development programs in the village.

Keywords: Public Participation, Development Planning, Participatory Planning .

mengajukan permohonan kepada kepala desa agar


Pendahuluan menambahkan kios di pasar tradisional Desa Sugi.
Terkait dengan disahkannya Perda No.6 Tahun 2012 Masyarakat Desa Sugio turut berpartisipasi penuh
tentang Penataan pasar tradisional, pusat terhadap pembangunan pasar Desa tersebut dengan
Perbelanjaan di Kecamatan Sugio Kabupaten cara warga sering sekali mengadakan rapat agar
Lamongan, bagi Pemerintah Daerah (PD), pasar pembangunan segera direalisasikan. Karena
sendiri merupakan angin segar bagi Pandangan masyarakat Desa Sugio, pasar juga
keberlangsungan pasar tradisional di Kota merupakan sebagai salah satu tempat rekreasi
Lamongan. Lebih jauh lagi, di pasar tradisional yang paling sering dikunjungi oleh masyarakat
merupakan tempat berbagai macam pekerjaan dan pada umumnya.
aktifitas yang menyokong ribuan orang yang hidup Hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan
disana. Perda No.6 tahun 2012 mengatakan bahwa yang dapat dijumpai dipasar seperti: melihat
penataan adalah segala upaya penataan daerah dalam barang-barang yang sedang trend (baru), melihat
menata pasar tradisional, usaha mikro, kecil, atraksi lokal, menghibur diri dengan keunikan yang
menengah, dan koperasi dari persaingan yang tidak ada pada pasar tersebut dan lain-lain. Inilah yang
sehat dengan pasar modern, toko modern dan menyebabkan mengapa masyarakat pada umumnya
sejenisnya, sehingga tetap eksis dan mampu lebih memilih menghabiskan waktu senggang (libur)
berkembang menjadi lebih baik sebagai layaknya untuk pergi ke pasar. Sehingga dengan begitu Desa
suatu usaha. Dengan adanya pasar tradisional Desa Sugio juga akan mengalami kemajuan pesat dalam
Sugio banyak orang luar desa yang masuk atau hal perekonomian. Tujuan dibangunnya Pasar Desa
datang di Desa Sugio. Kemudian mereka pun Sugio adalah untuk memenuhi kebutuhan
berbaur dengan masyarakat desa setempat. Sehingga masyarakat yang berada di Kelurahan desa Sugio
informasi-informasi dari luar cepat masuk tersebar dan disekitarnya, yang dimana biasanya warga
di Desa Sugio terutama wilayah sekitar pasar. Hal ini sebelum adanya pasar tersebut harus berbelanja
juga mempengaruhi budaya yang berkembang di ke pasar tradisional lain yang jaraknya sangat jauh.
desa karena banyak pengaruh dari luar yang masuk. Dengan adanya Pasar Desa Sugio, masyarakat
Masyarakat di sekitar menganggap bahwa disekitar dimudahkan, karena tidak perlu berbelanja
keberadaan Pasar tradisional Desa Sugio sangat jauh-jauh lagi dan sehingga dapat menghemat waktu
membantu dalam memenuhi kebutuhan primer dan tenaga dan tentunya akan membuat daerah
mereka. Pasar tradisional Desa Sugio pun dapat tersebut semakin maju dan berkembang. Karena
dijadikan salah satu alternatif bagi masyarakat seiring dengan perkembangan zaman peranan pasar
Kelurahan Desa Sugio guna memenuhi kebutuhan menjadi sangat penting karena melalui pasar
mereka. Ramainya pengunjung yang berbelanja di kebutuhan seseorang bisa terpenuhi dengan cepat.
Pasar Desa Sugio akhirnya membuat semakin Perkembangan pasar akan selalu sejalan dengan
banyak minat warga yang ingin berjualan di Pasar perkembangan masyarakat. Jalan raya di sekitar
Desa Sugio. Mereka yang ingin berjualan pasar tradisional desa Sugio dinilai salah satu titik

186
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 3, Nomor 2, Mei-Agustus 2015

kemacetan arus kendaraan dari arah desa Sugio ke pasar tradisional Desa Sugio. Berdasarkan latar
desa Balunggesing atau dari arah sebaliknya, belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
kemacetan lalu lintas di kawasan ini disebabkan melakukan penelitian lebih lanjut terkait persoalan
karena banyak warga yang keluar masuk pasar tersebut dengan judul: Partisipasi Masyarakat Dalam
diperparah lagi dengan meningkatnya volume Perencanaan Pembangunan Partisipatif (Studi pada
kendaraan roda empat dan sepeda motor yang Partisipasi Masyarakat Desa Sugio Dalam
melewati pasar. Selain itu, setiap hari pahing dan Pembangunan Perluasan Pasar Desa di Desa Sugio
hari libur selalu ramai dipadati pedagang dan Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan)
pembeli karena kebersamaan dengan hari pekan
Manfaat Penelitian
Perumusan Masalah Adapun manfaat yang diharapkan dan dapat
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini berikut:
adalah “Bagaimana partisipasi masyarakat desa Secara Praktis. Memberikan data dan informasi yang
Sugio dalam mewujudkan pembangunan perluasan berguna bagi semua kalangan terutama mereka yang
pasar tradisional di Desa Sugio Kecamatan Sugio secara serius mengamati jalannya partisipasi
Kabupaten Lamongan?” perencanaan partisipatif, serta memberikan masukan
Tujuan Penelitian bagi masyarakat desa khususnya di tempat penelitian
Setiap penelitian memiliki tujan untuk menjawab ini dilaksanakan agar dapat terus meningkatkan
apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian. partisipasinya terhadap desa.
Berdasarkan rumusan permasalahan yang diajukan Secara Akademis. Penelitian ini diharapkan dapat
tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi baik secara langsung atau
mengetahui partisipasi masyarakat dalam tidak langsung bagi kepustakaan departemen ilmu
mewujudkan pembangunan perluasan pasar Desa administrasi negara dan bagi kalangan penulis
Sugio Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. lainnya yang tertarik untuk mengeksplorasi kembali
kajian tentang partisipasi masyarakat dalam
perencanaan pembangunan partisipatif.
Kerangka Teori Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Istilah partisipasi sebenarnya diambil dari bahasa Menurut Abe (2005:47) perencanaan partisipatif
asing yaitu participation, yang artinya mengikut yang melibatkan masyarakat akan mempunyai
sertakan pihak lain. Menurut pendapat Mubyarto dampak yang sangat
(1997:35) bahwa mendefinisikan partisipasi sebagai penting dalam pembangunan, yaitu: terhindar dari
kesediaan untuk membantu keberhasilan setiap peluang terjadinya manipulasi, memberikan nilai
program sesuai dengan kemampuan setiap orang tambah pada legitimasi rumusan perencanaan, serta
tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri meningkatkan kesadaran dan ketrampilan politik
sendiri. Arimbi (1993:1) mendefinisikan partisipasi masyarakat.
sebagai feed-forward information and feedback Metode Penelitian
information. Dengan definisi ini, partisipasi Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab
masyarakat sebagai proses komunikasi dua arah penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
yang terus menerus dapat diartikan bahwa partisipasi kualitatif.. adapun dalam penelitian ini, lokasi yang
masyarakat merupakan komunikasi antara pihak dipilih yakni di Pasar Desa Sugio, Kecamatan Sugio,
pemerintah sebagai pemegang kebijakan dan Kabupaten Lamongan.
masyarakat di pihak lain sebagai pihak yang Teknik Penentuan Informan Penelitian
merasakan langsung dampak dari kebijakan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Perencanaan metode penelitian deskriptif kualitatif tidak dapat
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran ditetapkan dengan rumus seperti dalam penelitian
dan penentuan secara matang hal-hal yang akan kuantitatif. Hal ini dibutuhkan untuk memproleh
dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka informasi yang lebih jelas mengenai masalah
pencapaian tujuan yang telah ditentukan penelitian yang sedang dibaha
(Wrihatnolo dan Nugroho, 2006: 40)

Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan observasi


1. Kuesioner (angket) partisipasi pasip yaitu peneliti datang di tempat
Dalam penelitian ini angket digunakan sebagai kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut
alat dalam mengumpulkan data. Daftar terlibat dalam kegiatan tersebut.
pertanyaan dibuat semi terbuka yang memberi Teknik Analisis Data
pilihan jawaban pada responden dan Miles dan Huberman mengemukakan bahwa analisis
memberikan penjelasan-penjelasan yang data dilakukan melalui tiga alur kegiatan yang
diperlukan oleh penulis. terjadi secara bersamaan, yaitu: (a) reduksi data; (b)
2. Observasi
187
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 3, Nomor 2, Mei-Agustus 2015

display data; dan (c) penarikan kesimpulan/ Proses partisipasi masyarakat selalu menjadi
verifikasi. perhatian utama dalam pembangunan Indonesia.
Reduksi data Partisipasi merupakan bagian penting dari budaya
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang bangsa kita yang senantiasa menempuh pendekatan
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, musyawarah untuk mufakat dalam mencari jalan
membuang yang tidak perlu mengorganisasi data keluar serta pengambilan keputusan bersama.
sedemikian rupa sehingga diperoleh kesimpulan Dengan kata lain, apapun yang menjadi hasil
akhir. ataupun keputusan musyarawah mufakat tersebut
 Penyajian data sudah menjadi tanggung jawab bagi semua peserta
Penyajian data dalam penelitian ini dimaksudkan musyawarah dalam konteks ini adalah masayarakat.
untuk menemukan suatu makna dari data-data yang Sehingga keikut sertaan masyarakat tersebut
telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, menumbuhkan rasa memiliki terhadap proses
dari bentuk informasi yang komplek menjadi pembangunan khususnya pelaksanaan program
sederhana namun selektif. pembangunan di Desa. Menurut masyarakat Desa
 Penarikan kesimpulan/ verifikasi Sugio, perencanaan partisipatif merupakan
Kegiatan analisis pada tahap ketiga adalah menarik perencanaan yang melibatkan mereka di dalamnya
kesimpulan dan verifikasi. Analisis yang dilakukan untuk membicarakan program-program
selama pengumpulan data dan sesudah pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya
pengumpulan data digunakan untuk menarik misalkan pada saat ini yang sedang berjalan yakni
kesimpulan, sehingga dapat menemukan pola pembangunan perluasan Pasar Desa.
tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Setelah melakukan pengumpulan data berupa hasil
jawaban partisipan dari kuesioner yang telah
Pemahaman masyarakat terhadap perencanaan disusun, terdapat beberapa hal yang dapat
partisipatif merupakan sesuatu yang sangat disimpulkan berhubungan dengan penelitian ilmiah
diperlukan dalam upaya pelaksanaan partisipasi tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
perencanaan pembangunan partisipatif. Pemahaman Partisipatif dalam rangka Perluasan Pembangunan
terhadap perencanaan partisipatif akan Pasar Desa Sugio, Kecamatan Sugio, antara lain:
menimbulkan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya partisipatif masyarakat. Berdasarkan 1. Partisipasi Perencanaan Partisipatif pada
hasil penelitian di atas, hampir semua masyarakat pembangunan perluasan Pasar di Desa Sugio
Desa Sugio sudah faham terhadap partisipatif. dapat dikategorikan kurang baik. Hal ini dapat
Keadaan seprti ini merupakan suatu hal yang sangat dilihat dari belum adanya pedoman di daerah
baik dan dibutuhkan dalam partisipasi perencanaan tersebut sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat perencanaan partisipatif, kurangnya pelibatan
telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui masyarakat dalam proses perencanaan
apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan partisipatif yang dilaksanakan
pembangunan. Sehingga dengan demikian selama ini, padahal masyarakat Desa Sugio
diharapkan akan terealisasinya perwujudan pada umumnya telah mengerti dan memahami
partisipasi masyarakat di Desa Sugio, Kecamatan perencanaan partisipatif. Musrenbangdesa
Sugio, Kabupaten Lamongan secara maksimal. belum menjadi wadah yang handal bagi
masyarakat untuk dapat menyelesaikan
KESIMPULAN DAN SARAN permasalahan-permasalahan dalam
pembangunan perluasan Pasar Desa. Selama ini
Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti musrenbangdes hanyalah sebagai formalitas
selama penelitian berlangsung, kemudian dilakukan saja, keputusan-keputusan tentang program
penyajian data dan dianalisis serta terakhir pembangunan tetap berasal dari Pemerintah
menginterpretasikan data-data tersebut pada bab Daerah yang jarang sekali memperhatikan hasil
terdahulu telah diuraikan mengenai hasil penelitian Musrenbangdes itu sendiri.
dan pembahasan tentang tingkat partisipasi
mansyarakat dalam pembangunan perluasan Pasar 2. Tingkat partisipasi masyarakat dalam
Desa Sugio, di Kecamatan Sugio, disamping itu pula perencanaan pembangunan rendah, hal ini
telah dikemukakan faktor-faktor yang disebabkan oleh kondisi Musrenbangdes yang
mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam sampai saat ini belum memberikan hasil bagi
pembangunan perluasan Pasar Desa Sugio. Dalam masyarakat.
bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
serta saran-saran yang berhubungan dengan hasil masyarakat dalam pembangunan perluasan
penelitian. Adapun kesimpulan dan saran-saran Pasar Desa Sugio yaitu:
sebagai berikut:
a. Faktor intern, yaitu faktor yang berasal dari
Kesimpulan dalam diri masyarakat itu sendiri, misalnya
188
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 3, Nomor 2, Mei-Agustus 2015

tingkat pendidikan masyarakat, tingkat menjadi kebutuhannya dalam pembangunan


pekerjaan yang paling penting adalah adanya desa salah satunya pembangunan perluasan
kesadaran dari diri masyarakat secara pribadi Pasar Desa, jadi Pemerintah Daerah harus selalu
yang dilandaskan pada agama yang dianutnya. memperhatikan setiap hasil Musrenbangdes
karena di dalamnya terdapat seluruh aspirasi
b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari masyarakat dan merealisasikannya dalam
lingkungan di sekitar di luar diri masyarakat bentuk program-program pembangunan.
yang meliputi kepemimpinan pemerintah Pemerintah Daerah harus lebih peka dan
(Kepala Desa beserta aparatnya) tanggap terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
Setiap pengambilan keputusan dalam program
Saran pembangunan haruslah senantiasa
memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan
Setelah melakukan penelitian tentang pelaksanaan masyarakat karena hal inilah yang akan
perencanaan partisipatif di Pasar Desa Sugio, maka meningkatkan kembali partisipasi masyarakat
penulis bermaksud merekomendasikan beberapa hal dalam proses pembangunan. Pendekatan
yang merupakan sumbangsih pemikiran dari kajian pembangunan top down harus segera di
ilmiah ini, antara lain: tinggalkan dan beralih ke pendekatan buttom-up
yang lebih aspiratif dan memihak kepada
1. Perlibatan masyarakat harus lebih ditingkatkan masyarakat.
dalam setiap proses pembangunan, baik mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga
evaluasi. Masyarakat dan para pedagang adalah 3. Kebijakan-kebijakan dalam rangka peningkatan
orang yang paling mengetahui apa yang partisipasi masyarakat Desa Sugio perlu
menjadi masalah di Pasar Desa dan apa yang dilakukan karena akan mempermudah
mereka butuhkan, jadi perlibatan masyarakat di pemerintah dalam menyusun program
seluruh elemen harus lebih diutamakan pembangunan seperti yang sedang berjalan
yakni pembangunan perluasan Pasar Desa
2. Musrenbangdes merupakan suatu forum bagi Sugio yang dapat mewakili seluruh masyarakat.
masyarakat desa dalam merencanakan apa yang

Mubyarto et, al, 1997. Gerakan Nasional


Penanggulangan Kemiskinan, Kajian Bersama
Daftar Pustaka Pengembangan Kebijaksanaan, Yogyakarta:
Aditya Media.
Buku:
Danim, Sudarwan. 2002, Menjadi Peneliti
Abe,Alexander. 2005, Perencanaan Daerah Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia.
Partisipatif, Yogyakarta: Pustaka Jogja
Mandiri. Hadari, Nawawi. 1990, Metode Penelitian Sosial,
Yogyakarta: Gajah Mada Press.
Adisasmita, Rahardjo. 2006, Pembangunan
Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Hasan, Iqbal M. 2002, Metodologi Penelitian dan
Ilmu. Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ahmadi,Abu. 2003,Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Jones, Charles O. 1991, Pengantar Kebijakan
Rieneke Cipta. Publik, (terj.), Jakarta:Rajawali Press.

Arif, Syaiful. 2006, Reformasi Birokrasi dan Ketaren, Nurlela. 2006, Bahan Kuliah Azas-Azas
Demokratisasi Kebijakan, Malang: Averroes Manajemen, Medan.
Press.
Khairuddin. 1992, Pembangunan Masyarakat.
Arikunto, Suharsimi. 1993, Prosedur Penelitian Tinjauan Aspek; Sosiologi, Ekonomi,dan
Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rieneke Perencanaan. Yogyakarta: Liberty.
Cipta.
Moleong, Lexy. J. 2006. Metodologi Penelitian
Arimbi, Mas, Achmad. 1993. Peran Serta Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Remaja
Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan, Resdakarya
Jakarta: Walhi

189
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 3, Nomor 2, Mei-Agustus 2015

Muslim, Mahmudin. 2006, Menanti APBD Berbasis o_19.htmn. Diakses, 3Maret 2015 pada pukul
Partisipasi Masyarakat, Makalah Disampaikan 11.03 WIB
pada Training APBD, Bukittinggi, Departemen
Keuangan RI. Suzetta, P. 2007, Perencanaan Pembangunan
Indonesia. Menteri Negara Perencanaan
Ndraha, T. 1990, Membangun Masyarakat Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS.
Mempersiapkan MasyarakatTinggal Landas, http://www.bappenas.go.id. (pdf) Di akse,3
Jakarta: Rieneka Cipta. Maret 2015 pada pukul 16.15 WIB

Nurcholis, Hanif. 2005. Teoridan Praktik Widodo, Slamet. 2008, Partisipasi Pemberdayaan
Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Jakarta: dan Pembangunan. http://www.learning-
Grasindo. of.SlametWidodo.com Di akses 28 Januari 2015
pada pukul 08.37 WIB
Osborne, David, Gaebler. 1995. Mewirausahakan
Birokrasi, Mentransformasikan Semangat Staff.uny.ac.id/sites/..../2_Metode%20Penelitian.pp
Wirausaha ke dalam Sektor Publik, Jakarta: tx “Metode Penelitian” diakses pada tanggal 3
Pustaka Binaman Pressindo. februari 2015 pada pukul 10.09 WIB

Sinaga, NS. 2005, Implementasi Sistem Buttom-Up


Planning dalam Perencanaan Pembanngunan
Daerah di Kota Medan, Medan.

Singarimbun, Masri, Sofyan Effendi. 1982, Metode


Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES.

Sugiyono. 2006, Metode Penelitian Administrasi,


Bandung: Alfabeta.

Wahab, Solichin, A. 1990, Analisa Kebijaksanaan


dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan
Negara, Malang: Bumi aksara.

Wibawa, Samudera, dkk. 1994, Evaluasi Kebijakan


Publik, Jakarta: Raja Grafindo.

Wiratnolo, Randy R, dan Nugroho, Riant. 2006,


Manajemen Pembangunan Indonesia: Sebuah
Pengantar dalam Panduan, Jakarta: Elekx
Media Komputindo.
Media Internet
Aristo, D.A. 2004, Rejuvinasi Perencanaan dalam
Menghadapi Era Perencanaan Partisipatif
“Sebuah Tahapan Awal dalam Pembentukan
Kultur Masyarakat Partisipatif”. Disampaikan
dalam: Seminar Tahunan ASPI (Asosiasi
Sekolah Perencanaan Indonesia) Universitas
Brawijaya, Malang. Teknik Planologi ITB.
http://www.mirror.depsos.go.id/,. Di akses 2
Maret 2015 pada pukul 13.29 WIB.

Bahua, M.I. 2007, Metode Perencanaan Partisipatif


dalam Pembangunan Masyarakat.
http://www.mirror.depsos.go.id/,. Diakses 25
Februari 2015 pada pukul 09.10 WIB

Suharto, E. 2002, Metodologi Pengembangan


Masyarakat. Community work in New Zealand.
http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makind

190

Anda mungkin juga menyukai