Tinjauan Pustaka
diantaranya: watak, suku, dan kebangsaan dari petani itu sendiri, tingkat
(Tohir, 1991).
Posisi ternak dalam budidaya terdiri atas tiga manfaat utama, yakni
ternak yang telah terpilih melalui satu jalur perkawinan tertentu atau seleksi
ayam ras GPS ( Grant Parents Stock) (Yusdja dan Ilham, 2006).
menghasilkan daging, susu, telur secara efisien. Contoh kelompok ini adalah sapi
sebesar-besarnya, baik berupa uang maupun berwujud hasil. Pada pokoknya usaha
1) Hasil pokok.
juga msih banyak hasil sampingan yang bisa dimanfaatkan, antara lain;
e. Darah, sebagai tepung darah yang berguna sebagai pakan ayam dan
manusia karena agar dapat hidup sehat, manusia memerlukan protein. Pemenuhan
kebutuhan protein dalam tubuh sangat tergantung dari susunan komposisi bahan
makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Fungsi protein dalam tubuh manusia
tubuh, sebagai pengatur kelangsungan proses di dalam tubuh dan sebagai pemberi
protein hewani. Kebutuhan protein hewani dapat berupa daging, telur, dan ikan.
(Http:bainfokomsumut.com, 2002).
hijauan, termasuk hewan profolik karena cepat sekali berkembang. Ternak ini
secara komersil banyak diusahakan di Sumatera utara, Jawa Tengah, dan beberapa
provinsi lain. Sangat disayangkan data statistik babi tidak membedakan jenis babi
perkembangan yang relatif pesat, selain itu babi merupakan sumber daging yang
sangat efisien sehingga arti ekonominya sebagai ternak potong sangat tinggi.
Potensi ternak babi di Sumatera Utara pada tahun 2001 sebanyak 847.375 ekor,
sementara populasi yang terdapat di provinsi tersebut hanya 807.375 ekor, dilihat
dari data tersebut maka masih terbuka peluang investasi untuk budidaya ternak
babi di provinsi itu sebanyak 40.000 ekor. Oleh karena itu banyak penduduk
Sumatera Utara yang berternak babi baik secara intensif maupun semi intensif
(VeterinaryJournal).html, 2005).
Varietas babi yang diketahui sebanyak 312 tetapi hanya 87 yang resmi
diakui sebagai bangsa babi (recognized breeds) dan yang 255 lagi belum
dianggap sebagai yang resmi. Tiap varietas maupun bangsa babi ini memiliki
(Sihombing, 1997).
dengan manusia terhadap makananya tetapi juga merupakan terrnak yang sangat
hal pemberian makanan. Biaya ongkos makan menduduki tempat tertinggi dari
ongkos produksi total yang kadang- kadang mencapai 80%. Hal ini disebabkan
oleh babi tumbuh begitu cepat sehingga keperluan akan makanan sangat tinggi.
Misalnya saja untuk kategori anak lahir sampai dipasarkan, pada waktu babi lahir
beratnya 1,4 kg (berat lahir 1,0 – 1,5 kg) dan mencapai 163 kg setelah 18 bulan
Pada dasarnya ada tiga kategori usaha ternak babi, 1) dari anak lahir
perolehan pakan ternak babi sebagian besar masih diperoleh dengan mencari atau
hasil budidaya sendiri. Pada usaha ternak babi skala menengah ke atas sudah
Ternak babi merupakan salah satu sumber daging dan untuk pemenuhan
gizi yang sangat efisien di antara tenak-ternak yagn lain, sehingga arti ekonomi
ekor, dan satu ekor babi dapat beranak dua kali dalam setahun
5. Ternak babi sangat efisien dalam mengubah sisa makanan, serta hasil ikutan
perlengkapan kandang.
(AAK, 1981).
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bersifat dinamis. Dari hasil pengamatan
- Skala usaha
- Kualitas penanganan
(Aritonang, 1997).
ternak dalam bentuk usaha komersil skala menengah dan besar terutama untuk
ekspor. Indonesia mempunyai peluang besar untuk memenuhi ekspor daging babi,
strategi merebut pasar adalah membangun peternakan babi pada kawasan khusus
Landasan Teori
babinya berjalan sebagai suatu bisnis sejak awal harus ditangani secermat
( Syamsi, 1989)
(fixed cost) dan biaya tidak tetap (Variable Cost). Biaya tetap adalah biaya yang
relatif tetap jumlahnya dan akan terus dikeluarkan walaupun produksi yang
besarnya jumlah produksi yang diperoleh. Biaya tidak tetap adalah biaya yang
besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh dan tergantung besar
pada saat itu berhasil atau tidak, komponen pendapatan mana yang merupakan
penentu dan apakah masih dapat ditingkatkan dan sebagainya. Suatu usaha
anggota rumah tangga yang mampu bekerja dan digunakan untuk semua anggota
rumah tangga sesuai dengan pos-pos pengeluaran yang ada, dengan pengeluaran
Kerangka Pemikiran
semakin bertambah. Untuk itu banyak dari para pegawai mencari alternatif usaha
ternak babi. Usaha ternak babi yang diusahakan bermula hanya sebagai usaha
tetapi pada kenyataanya, cenderung usaha ternak babi ini menjadi usaha utama,
penuh, dan ternyata juga mampu memberikan kontribusi pendapatan yang lebih
perlu juga dilihat pendapatan usaha ternak babi yang diusahkan oleh peternak
murni, yang bukan pegawai. Hal ini diperlukan untuk membandingakn tingakt
Ada beberapa hal yang menjadi faktor keputusan para pegawai untuk
berikut:
FAKTOR –
FAKTOR
USAHA TERNAK
BABI
USAHA NON
TERNAK BABI JUMLAH
GAJI PRODUKSI
BULANAN DAN NON GAJI
PENERIMAAN
PENDAPATA
N
PENDAPATAN
TOTAL KELUARGA
Keterangan :
: Menyatakan hubungan
3. Besar persentase (%) kontribusi pendapatan usaha ternak babi lebih besar
daripada pendapatan gaji dan usaha non ternak babi dalam total
4. Ada hubungan yang signifikan antara besarnya gaji dengan besarnya skala