Anda di halaman 1dari 24

Pedoman Umum

Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I


Tahun 2017

A. Latar Belakang
Temu Sukarelawan Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan strategi pembinaan dan
pengembangan Sukarelawan. dikemas untuk melakukan evaluasi dan pembinaan serta
mempertemukan para Sukarelawan PMI untuk bersama-sama memantau dan mengevaluasi
pembinaan yang telah dilaksanakan PMI, sekaligus merancang peran dan kegiatan
Sukarelawan untuk mendukung dan melaksanakan program peningkatan organisasi dan
pelayanan PMI.
Dalam rangka evaluasi pembinaan kepada Sukarelawannya, PMI melakukan berbagai macam
kegiatan rutin sebagai strategi pengembangan Sukarelawan yang salah satunya adalah Temu
Sukarelawan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 4 tahun sekali dengan melibatkan perwakilan
Sukarelawan Se Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari Korps Sukarela (KSR) Unit
markas ,Unit Perguruan Tinggi tenaga Sukarela (TSR) dan DDS. Acara tersebut dikemas
sedemikian rupa sehingga dapat menjadi sebuah ajang pertemuan bagi para Sukarelawan PMI
Se Sulawesi tenggara, sehingga diharapkan melalui acara ini para Sukarelawan dapat
memperluas jejaring mereka dari berbagai segi diantaranya budaya, pendidikan, serta minat
dan bakat. Selain itu, para Sukarelawan juga akan dilibatkan dalam perancangan peran dan
kegiatan mereka dimasa yang akan datang guna mendukung program peningkatan organisasi
dan pelayanan PMI.

B. Dasar Kegiatan
1. Undang-Undang No. 40 tahun 2009, tentang Kepemudaan
2. Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga PMI
3. Rencana Strategi Palang Merah Indonesia 2009-2014
4. Program Kerja Bidang PMR dan Sukarelawan 2009-2014
5. Surat Keputusan Bersama (SKB) antara PMI dengan Menteri Pendidikan Nasional, Menteri
Agama dan Menteri Dalam negeri RI No.168/31/29/SJ, No 0184. KEP/PP/95 tentang
Pembinaan da Pengembangan Organisasi Palang Merah Indonesia.
6. Perjanjian kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan PMI No
01118/U/1995, No. 090/Kep/PP/V/1995 tanggal 24 Mei 1995 tentang pembentukan Tim
Pembina Pengembangan Kepalangmerahan di kalangan siawa dan mahasiswa.
7. Perjanjian Kerjasama antara Departemen Agama RI dengan PMI No 459 tahun 1995, No
0185.Kep/88/IX/1995 tanggal 26 September 1995 tentang Pembentukan Tim Pembina
Pengembangan Kepalangmerahan di kalangan siswa san mahasiswa.
8. MOU Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Kepalangmerahan di kalangan Pendidik
Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik, Nomor : 01/II/KB/2012 nomor : 0317/MOU PMI-
KEMENDIKBUD/II/2012.
9. Surat Keputusan Pengurus Pusat PMI No. 01/III/KB/2003 dan 0753/SDM/III/2003, tentang
Korps Sukarela Perguruan Tinggi.
10. Hasil Musyawarah Kerja PMI Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016

C. Nama Kegiatan
“Temu Karya Sukarelawan Provinsi I Palang Merah Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara”

D. Waktu dan Tempat


19 – 22 Oktober 2017, di Pantai Berova, Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara

E. Tujuan
Umum : Meningkatkan manajemen dan kepemimpinan Sukarelawan untuk
mendukung kapasitas organisasi dan pelayanan PMI.

Khusus : 1. Meningkatkan keterlibatan Sukarelawan (KSR, TSR dan DDS) dalam proses

1
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

pengambilan keputusan dan kepemimpinan PMI.


2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sukarelawan dalam
merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pelayanan PMI.
3. Membangun kerja sama dan jejaring antar Sukarelawan dan Mitra.
4. Menyamakan pemahaman antar Pengurus, Staf, dan Sukarelawan dalam
proses pembinaan dan pengembangan Sukarelawan.

F. Hasil Yang diharapkan


1. Tersedianya akses keterlibatan Sukarelawan dalam proses pengambilan keputusan dan
kepemimpinan PMI , sebagai pengakuan dan penghargaan kepada Sukarelawan.
2. Tersedianya sarana dan hasil evaluasi sebagai proses pembinaaan dan pengembangan
Sukarelawan untuk memperkuat kapasitas dan pelayanan PMI.
3. Terjalinnya sistem kerja sama dan jejaring Sukarelawan di Tingkat Provinsi.
4. Proses pembinaan dan pengembangan Sukarelawan dapat dipahami oleh semua jajaran
SDM (Sumber Daya Manusia) PMI.

G. Tema dan Logo

TEMA “Sukarelawan PMI Siap Berbakti Demi Kemanusiaan”

H. Perlengkapan Pribadi dan Kontingen


a. Membawa tenda sesuai dengan kebutuhan kontingen
b. Membawa seragam Sukarelawan (KSR-TSR)
c. Membawa pakaian olah raga
d. Membawa perlengkapan pendukung untuk kebersihan tenda dan lokasi kemah
e. Membawa peralatan untuk keperluan kegiatan Temu-Karya-Pengembangan Kapasitas-
Persahabatan.

I. Alur Kegiatan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan Temu Sukarelawan PMI Sulawesi Tenggara
tahun 2017 sebagai berikut :

Karya

2
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

Sosialisasi, Advokasi & Promosi Donor


Darah, Ayo Siaga Bencana, Pelayanan
Kesehatan, Pengurangan Resiko, Pelatihan
singkat PP,dan pengenalan HIV AIDS ke
Masyarakat & Bakti Sosial di Masyarakat

Pengembangan Kapasitas
Latihan Gabungan ,
Lintas Terampil
Sukarelawan,

Persahabatan
Olah Raga Persahabatan,
Seni Budaya, Jejaring
Anjang Sana, Sukarelawan Favorit
dan
Temu
Lokakarnya Pengembagan Kapasitas,
Pertemuan Sukarelawan PMI Sulawesi Tenggara

TEMU
1. Sarasehan Peran Pertemuan untuk berbagi informasi tentang proses atau
Pemerintah dalam Peran Pemerintah dalam Penaggulangan Bencana dan
Penaggulangan Bencana masa damai
dan masa damai
Pembicara : Pemeritah Provinsi Sulawesi Tenggara/
Pengurus PMI Prov. Sultra

2. Sarasehan Penerapan tindak lanjut kesepakatan bersama antara PMI


pengembangan kegiatan dan institusi Pendidikan
Kepalangmerahan di
institusi Pendidikan Pembicara : Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi
Sulawesi Tenggara, Pengurus Bidang Sukarelawan

3. Sarasehan Koordinasi Bertukar informasi dan pengalaman antar Sukarelawan


dan Kesiapsiagaan terkait koordinasi dengan pemerintah dalam hal
dalam Penanggulangan kesiapsiagaan dan respon bencana.
Bencana
Pembicara : Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara, Pengurus Bidang PB

4. Sarasehan Peran Pelaksanaan program pemberdayaan yang berbasis


Sukarelawan dalam masyarakat, disinkronkan dengan Desa Siaga/Desa
bidang Kesehatan pada Tangguh

program Berbasis Pembicara: - PMI


masyarakat - BPBD
- DINKES
- DINSOS

5. Pertemuan Pengurus Bertukar informasi dan pengalaman antar Pengurus Bidang


Bidang Sukarelawan dan dan Kepala Markas di tingkat PMI Provinsi, PMI Kabupaten,
Kepala Markas terkait dengan issue Sukarelawan dan masalah lainnya

6. Pertemuan Sukarelawan Melaksankan pemilihan Ketua Forum KSR dan Ketua Forum
(KSR/TSR) PMI Sultra TSR Prov. SUlTRA

3
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

KARYA, Sasarannya; Masyarakat, Sekolah/Kontingen


1. Sosialisasi Donor Darah a. Meningkatkan komitmen karya dan pengabdianya
kepada masyarakat.
2. Pelatihan Singkat b. Mengepresikan kapasitas kompetensinya dalam karya
Pertolongan Pertama dan baktinya di masyarakat, memperkenalkan bahaya
dan pengenalan dasar penyakit HIV dan sindrom AIDS serta melakukanPrilaku
HIV AIDS Hidup Bersih Sehat
c. Meningkatkan kapasitas masyarakat melalui sarana
dan prasarana yang diberikan serta meningkatkan
3. Bakti Sosial keterampilan dalam pengelolaan event Baksos
dimasyarakat
4. Promosi Kesehatan d. tercapainya perubahan pengetahuan dan sikap yang
berkaitan dengan prilaku hidup bersih dan sehat.

PENGEMBANGAN KAPASITAS
1. Latihan Gabungan Memberikan pengetahuan dan keterampilan bidang
(terdiri dr latgab : pertolongan pertama & manajemen kesiapsiagaan berbasis
PP dan Ambulans, masyarakat, Water Rescue, Latgab Manajemen Diklat PMI,
Penampungan
Sementara, Water
Rescue, dan Lokalatih
Manajemen Diklat
2. Lintas Terampil Mengevaluasi tingkat pemahaman dan penerapan di bidang
teknis antara lain; Kepalangmerahan, Organisasi PMI dan
Manajemen Sukarelawan, Program Berbasis
Masyarakat,Perawatan Keluarga, Kesehatan Remaja, Sistem
Peringatan Dini, Assesment, Pertolongan Pertama dan
Ambulans, Penampungan Darurat, Dapur Umum, Pelayanan
Kesehatan, RFL, Logistik & Distribusi, Manajemen Posko
dan Rekon, dll.

PERSAHABATAN
1. Olah Raga Persahabatan Membangun kerjasama antara anggota tim, melihat diri
sebagai bagian dari Tim bersama PMI

2. Seni Budaya Mengambil budaya masing-masing untuk menumbuhkan


(yang terdiri dari : rasa kebersamaan dan saling menghargai antara sesama
Pentas Seni Kontingen (dalam kerangka promosi budaya non kekerasan)
dan Drama
Kemanusiaan)
3. Sukarelawan Favorit Menciptakan Sukarelawan yang berkualitas secara personal
dengan menggabungkan unsur pengetahuan, kemampuan
serta jejaring yang baik

4. Jejaring dan Anjangsana Berbagi informasi, pengenalan antar kontingen,


mempererat persahabatan. Melihat diri bagian dari tim
besar, memperkuat nasionalisme, dan saling berbagi
informasi antar PMI dengan pihak eksternal

J. METODE KEGIATAN
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Talkshow
4. Studi kasus
5. Simulasi
6. Role play
7. Presentasi
8. Eksebisi

4
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

9. Kunjungan lapangan & Pengabdian

K. SASARAN
1. Anggota KSR/ TSR/ DDS
2. Pelatih/Fasilitator PMI
3. Staf yang membidangi Pengembangan dan Pembinaan PMR dan Sukarelawan
4. Pengurus yang membidangi Pembinaan PMR dan Sukarelawan
A. Peserta
Peserta Temu Karya Sukarelawan PMI Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas :
1) Anggota KSR Markas, KSR Perti
2) Pengurus Bidang PMR dan Sukarelawan, berperan sebagai pimpinan kontingen
3) Staf yang membidangi PMR/Sukarelawan
4) Pembina KSR Markas dan Perti
5) Pelatih/Fasilitator
6) Koordinator Forum KSR (Ketua KSR Markas/Perti) Kabupaten/Kota
Peninjau
1) Pengurus PMI Kabupaten/Kota
2) Pembina KSR
3) Pelatih PMI
4) KSR/TSR PMI Kabupaten/Kota
5) Setiap kontingen hanya boleh membawa Maksimal 10 orang peserta peninjau.

B. Komposisi Peserta
Komposisi peserta putra dan putri pada setiap kontingen ditentukan oleh pimpinan
Masing-masing kontingen dengan memperhatikan keseimbangn jumlah laki-laki dan
perempuan :
Kontingen Jumlah
Peserta KSR Markas 10
Peserta KSR Perguruan Tinggi 10
Peserta TSR/DDS 6
Koordinator Forum KSR/Komandan KSR 1
Koordinator Forum TSR/Koordinator TSR 1
Staf Bidang Sukarelawan 1
Pengurus Bidang Sukarelawan/Pimpinan Kontingen 1
Total 30

C. Persyaratan Peserta
1. Terdaftar dan aktif di PMI Kabupaten/Kota/Unit KSR/TSR/DDS di buktikan dengan
fotocopi KTA – terdaftar dalam sim Sukarelawan
2. Membawa surat tugas 2 rangkap asli dari PMI Kabupaten Kota
3. Membawa Foto ukuran 4x6 sebanyak 3 Lembar
4. Dalam keadaan sehat, dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari instansi terkait
5. Konsekuensi biaya yang timbul menjadi tanggung jawab kontingen
6. Persyaratan yang lain sesuai dengan kebutuhan.
7. Asuransi Kontingen secara kolektif

L. PROSES TEMU SUKARELAWAN PROVINSI


A. Sebelum Temu Sukarelawan
1. Persiapan PMI Kabupaten Kota
a. Pemilihan anggota kontingen yang memenuhi syarat
b. PMI kabupaten di haruskan melibatkan Pengurus Bidang Sukarelawan atau Pengurus
yang mewakili, Kepala markas, Staf Markas, dan seluruh Sukarelawan PMI Kabupaten
Kota
c. Peningkatan PKS bagi calon Peserta
d. Pencarian dana untuk pembiayaan kontingen

5
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

e. Penyediaan logistic kontingen


f. PMI Kabupaten memfasilitasi peserta dengan asuransi.
2. Pendaftaran
a. Pendaftaran tahap I
Mengisi formuir pendaftaran yang dikirim oleh PMI Provinsi, paling Lambat tanggal
25 September 2017 dengan melampirkan data :
1) Ketua Kontingen
2) Anggota KSR Markas dan Perti
3) Staf Bidang Sukarelawan
4) Pelatih Bidang sesuai dengan sertifikat TOT yang telah diikuti
5) Peninjau
6) Rencana Perjalanan (PP)
7) Surat Tugas
8) Foto Copy KTA
9) Asuransi Peserta Kegiatan TKSP I

Ket :
Pendaftaran tahap I dapat dikirim ke alamat : Markas PMI Provinsi Sulawesi
Tenggara, Jl. S.Parman No. 35 Kendari atau melaui email :
pmisulawesitenggara@gmail.com , sulawesi_tenggara@pmi.or.id
b. Pendaftaran Tahap II (Pendaftaran Ulang)
Menyerahkan semua kelengkapan administrasi di lokasi dan kontingen akan
mendapatkan perlengkapan Kepesertaan :
1) Tanda Peserta
2) No. Kavling perkemahan

B. Selama Temu Sukarelawan


1. Upacara Pembukaan, Peserta diharapkan memakai :
- Pengurus : Jas Putih, Celana Biru Dongker
- Sukarelawan : Baju Putih, Celana Biru Dongker
2. Pelaksanaan Kegiatan, diatur dalam pedoman teknis
3. Penutupan

C. Setelah Temu Sukarelawan


1. Mengevaluasi dampak pelaksanaan Temu Sukarelawan terhadap pembinaan dan
pengembangan Sukarelawan.
2. Menerapkan PKS dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam proses pembinaan dan
pengembangan Sukarelawan.
3. Mensosiaisasikan hasil Temu Sukarelawan Kepada PMI di tingkat Kabupaten dan
Kecamatan.

M. PELAKSANA
1. Panitia Pengarah : dibentuk di tingkat PMI Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai pemberi
arahan dan kebijakan kepada Panitia Pelaksana, Penyusunan Pedoman, Konsep Kegiatan
dll.
2. Panitia Pelaksana : Di bentuk di tingkatan internal PMI provinsi dan PMI kabupaten/ kota,
Dinas Pendidikan, SKPD terkait.
3. Fasiitator/Narasumber : Fasilitator/Narasumber kegiatan adalah Fasilitator KSR, Pelatih
Bidang perwakilan dari PMI Provinsi dan PMI Kabupaten Kota, Basarnas, BPBD, Dinas
Pendidikan, Tenaga Ahli, Staf PMI Provinsi dan Instansi Terkait.

6
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

N. PENUTUP
Implementasi Temu Sukareawan ini memerlukan komitmen dan niat serta tanggung jawab dari
seluruh unsur-unsur PMI, baik pengurus, staf maupun Sukarelawan PMI terhadap poa
pengembangan kapasitas Sukarelawan PMI di Sulawesi Tenggara.
Seluruh pihak diharapkan dapat memahami dan mendalami serta menjabarkannya ke dalam
kerangka yang lebih operasionaldengan harapan kerangka pola pembinaan Sukarelawan yang
sudah kita bangun dapat kita laksanakan sesuai dengan harapan dan panduan yang ada.

7
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

Teknis Pelaksanaan Kegiatan


Temu Karya Sukarelawan I
PMI Sulawesi Tenggara

8
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

Petunjuk Teknis Bidang Temu


I. Sarasehan Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana dan Masa Damai
1. Latar Belakang
Upaya Penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab Pemerintah sesuai dengan
undang-undang no. 24 tahun 2017 tentang penanggulangan bencana . Pemerintah
berwenang menetapkan kebijakan penanggulangan bencana pada wilayahnya selaras
dengan kebijakan pembangunan daerah serta pengaturan penggunaan teknologi yang
menjadi sember ancaman atau bahaya bencana di wilayahnya di wilayahnya.

2. Tujuan
a. Memberikan Pemahaman tentang Peran Pemerintah dalam bidang Penangulangan
Bencana
b. Memperkokoh peran Sukarelawan Dalam sumbangsih bagi nusa bangsa dan Negara.

3. Hal Yang di Harapkan


a. Pemahaman dalam bentuk kerjasama di lapangan Dallam kegiatan Kebencanaan.
b. Meningkatkan keSukarelawanan dalam menjalankan misi palang merah.

4. Peserta
Wakil dari masing-masing kontingen sebanyak 6 orang :
 1 (satu) orang Pengurus
 1 (satu) orang Staf
 2 (dua) Orang Sukarelawan.
 2 (dua) orang peninjau

5. Fasilitator
Panitia Bidang Temu

6. Narasumber
 BPBD Kabupaten Kolaka Utara
 Pengurus PMI Provinsi Bidang Penanggulangan Bencana

7. Waktu dan Tempat


Tanggal : 20 Oktober 2017
Waktu : Pukul 10.00 – 12.00
Tempat : Aula

8. Sarana dan Perlengkapan


a. Ruang pertemuan
b. LCD Proyektor
c. Sound system
d. Meja registrasi
e. Absensi Peserta
f. ATK (dibawa masing-masing peserta)

9. Tindak Lanjut
a. Masing-masing PMI kabupaten melakukan advokasi di wilayahnya
b. Peserta menyebarkan apa yang diperoleh kepada sesame Sukarelawan di PMI
kabupaten/kota masing-masing.

9
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

II. Serasehan Pengembangan Kegiatan Kepalangmerahan di Instutusi Pendidikan


1. Latar belakang
Berdasarkan nota kesepahaman antara PMI dan Kemendikbud RI tentang pembinaan dan
pengembangan kegiatan kepalangmerahan di kalangan pendidik, tenaga kependidikan,
peserta didik.

2. Tujuan
a. Mengakomodir kegiatan kepaangmerahan di dunia pendidikan.
b. Memperkokoh pengakuan Sukarelawan sebagai bagian dari pendidikan karakter di
lingkup Dinas Pendidikan Prov. Sultra.

3. Hasil yang diharapkan


a. Terakomodirnya kegiatan kepaangmerahan di institusi pendidikan.
b. Dukungan kepada sukareawan dalam kegiatan kepaangmerahan di dunia pendidikan.

4. Peserta
Wakil dari masing-masing kontingen sebanyak 6 orang :
 1 (satu) orang Pengurus
 1 (satu) orang Staf
 2 (dua) Orang Sukarelawan.
 2 (dua) orang peninjau

5. Fasilitator
 Panitia bidang temu
6. Narasumber
 Dinas Pendidikan Kabupaten Kolaka Utara
 Pengurus Bidang Sukarelawan PMI Sulawesi Tenggara

7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tanggal : 21 Oktober 2017
Waktu : 08.00 – 10.00 wita
Tempat : Aula
8. Sarana dan Perengkapan
 Ruang pertemuan
 LCD Proyektor
 Sound system
 Meja registrasi
 Absensi Peserta
 ATK (dibawa masing-masing peserta)

III. Serasehan Koordinasi dan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Bencana


1. Latar Belakang
Setiap penyelenggaraan penanggulangan bencana, PMI dengan Sukarelawannya telah
melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana di tingkat nasional
maupun daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota). PMI di semua tingkatan dengan beragam
kapasitas masing-masing berupaya mendukung penyelenggaraan upaya penanggulangan
bencana BPBD di daerah. Tentunya koordinasi antar pihak harus tetap diperkuat melalui
berbagai kegiatan yang diselenggarakan bersama. Kegiatan dapat berupa peningkatan
kapasitas SDM maupun peningkatan sumber daya lainnya.

2. Tujuan

10
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

Memperkuat koordinasi bidang di bidang penanggulangan bencana melalui berbagai macam


kegiatan peningkatan kapasitas SDM dan sumber daya ain guna mencapai penyelenggaraan
yang terencana, terpadu dan terkoordinasi dibidang penangulangan bencana.

3. Hal Yang di Harapkan


 Pemahaman bersama mengenai koordinasi penyelenggaraan penangulangan bencana.
 Peningkatan kapasitas Sukarelawan PMI melalui kerjasama dan program dari BPBD.
 Sukarelawan sebagai sumbr daya manusia PMI dapat ikut serta dan berkonstribusi serta
bersinergi dengan program BPBD

4. Peserta
Wakil dari masing-masing kontingen sebanyak 6 orang :
 1 (satu) orang Pengurus
 1 (satu) orang Staf
 2 (dua) Orang Sukarelawan.
 2 (dua) orang peninjau

5. Fasilitator
Panitia Bidang Temu

6. Narasumber
 BPBD Kabupaten Kolaka Utara
 Pengurus PMI Provinsi Bidang Penanggulangan Bencana

7. Waktu dan Tempat


Tanggal : 21 Oktober 2017
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00
Tempat : Aula
8. Sarana dan Perlengkapan
a. Ruang pertemuan
b. LCD Proyektor
c. Sound system
d. Meja registrasi
e. Absensi Peserta
f. ATK (dibawa masing-masing peserta)

9. Tindak Lanjut
 Masing-masing PMI kabupaten melakukan advokasi di wilayahnya
 Peserta menyebarkan apa yang diperoleh kepada sesama Sukarelawan di PMI
kabupaten/kota masing-masing.

IV. Serasehan Peran Sukarelawan dalam bidang Kesehatan pada Program Berbasisis
Masyarakat
1. Latar Belakang
Program-program yang dillaksanakan oleh Sukarelawan tidak hanya terjadi pada saat
respon bencana. Akan tetapi Sukarelawan juga menjalankan kerja-kerja kemanusiaan yang
bersifat pemberdayaan salah satu program yang dilaksanakan oleh program-program
berbasis masyarakat. Program ini menitikberatkan kegiatan yang ada pada masyarakat,
masyarakat sebagai subyek pada setiap kegiatan yang dilaksanakan Sukarelawan
memfasilitasi kegiatan yang dijalankan.
2. Tujuan
 Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang peran Sukarelawan di bidang
kesehatan program berbasis masyarakat dari kacamata Pemerintah dan PMI.
 Melakukan pembinaan dalam sinergi kegiatan berbasis masyarakat
3. Hasil yang diharapkan

11
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

 Pemahaman tentang peran Sukarelawan di budang kesehatan pada program berbasis


masyarakat meningkat.
 Sinergi yang baik antara pemerintah dan PMI dalam program berbasis masyarakat
meningkat.
4. Peserta
Wakil dari masing-masing kontingen sebanyak 6 orang :
 1 (satu) orang Pengurus
 1 (satu) orang Staf
 2 (dua) Orang Sukarelawan.
 2 (dua) orang peninjau

5. Fasilitator
Panitia bidang Temu
6. Narasumber
 Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka utara
 Dinas Sosial Kabupaten Kolaka Utara
 Pengurus PMI Provinsi

7. Waktu dan tempat pelaksanaan


Tanggal : 21 Oktober 2017
Waktu : 10.00 – 12.00
Tempat : Aula

8. Sarana dan perelengkapan


a. Ruang pertemuan
b. LCD Proyektor
c. Sound system
d. Meja registrasi
e. Absensi Peserta
f. ATK (dibawa masing-masing peserta)
9. Tindak lanjut
 Masing-masing PMI kabupaten melakukan advokasi di wilayahnya
 Peserta menyebarkan apa yang diperoleh kepada sesama Sukarelawan di PMI
kabupaten/kota masing-masing.

V. Pertemuan Pengurus Bidang Sukarelawan dan Kepala Markas


1. Latar belakang
Dalam menjalankan roda organisasi pengurus di bantu oleh seorang kepala markas yang
bertugas menjaankan roda organisasi. Untuk itu dibutuhkan upaya perencanaan yang
matang dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan akan tingkat kemandirian
manajerial pengurus beserta staf dalam memimpin dan penyelengaraan organisasi. Kepala
markas sbagai pemegang kendali operasional harian organisasi mempunyai kapasitas
perencanaan dan jejaring yang kuat pada setiap tingkatan organisasi PMI.
2. Tujuan
 Bertukar informasi dan pengalaman tentang kegiatan Sukarelawan antar
kabupaten/kota, terkait dengan efektifitas pembinaan dan pengembangan
Sukarelawan.
 Meningkatkan komitmen bersama mengenai peran Sukarelawan PMI dalam
pengembangan organisasi dan pelayanan masyarakat.
3. Hasil yang diharapkan
 Pengurus dan kepala markas memiliki pemahaman bersama di dalam memajukan dan
meningkatkan kapasitas Sukarelawan PMI
 Adanya komitmen bersama mengenai peran Sukarelawan PMI dalam pengembangan
organisasi dan pelayanan masyarakat.
4. Peserta

12
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

 1 orang pengurus bidang Sukarelawan


 1 orang kepala markas
5. Fasilitator
Panitia bidang Temu
6. Narasumber
 Pengurus Provinsi bidang Sukarelawan
 Sekretaris PMI Provinsi
 Kepala Markas PMI Provinsi
7. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal : 21 Oktober 2017
Waktu : 15.30-SELESAI
Tempat : Aula

8. Sarana dan Perlengkapan


 Ruang Pertemuan
 LCD proyektor
 Sound system
 Meja registrasi
 Absensi Peserta
 ATK (dibawa masing-masing peserta)
9. Tindak lanjut
 Masing-masing kabupaten melakukan komunikasi dan advokasi di wilayahnya
 Peserta menyebarkan apa yang diperolehnya kepada sesame Sukarelawan PMI
kabupaten/kota masing-masing.

VI. Pertemuan Komandan KSR dan Koordinator TSR


1. Latar belakang
Sukarelawan PMI adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan kepalangmerahan sesuai
dengan prinsip-prinsip dasar gerakan internasional palang merah dan bulan sabit merah.
Sukarelawan PMI diwadahi dalam 1. Palang Merah Remaja, 2. Korps sukarela, 3. Tenaga
Sukarela dan, 4. Donor Darah Sukarela.

2. Tujuan
 Memilih Ketua forum Sukarelawan Korps Sukarela
 Memilih Ketua Forum Sukarelawan Tenaga Sukarela

3. Hasil yang diharapkan


 Terpilihnya Ketua forum Sukarelawan Korps Sukarela
 Terpilihnya ketua forum Sukarelawan Tenaga Sukarela

4. Peserta
1. Ketua Forum Sukarelawan KSR PMI Kabupaten/Kota, apabila PMI Kabupaten/Kota belum
membentuk Forum KSR di wilayahnya maka peserta terdiri dari 2 orang yaitu : 1.
Komandan KSR Markas, 2. Komandan KSR unit Perguruan tinggi
2. 2 Ketua Forum Sukarelawan TSR atau Koordinator TSR bila PMI Kabupaten Kota belum
membentuk Forum Sukarelawan TSR di Kabupaten/Kota masing-masing

5. Fasilitator
Pengurus Bidang Sukarelawan PMI Provinsi, Kepala Markas PMI Provinsi dan Staf bidang
Sukarelawan PMI Provinsi.

6. Waktu dan tempat


Hari/tanggal : 20 Oktober 2017
Pukul : 15.30 wita- SELESAI
Tempat : Aula

13
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

Petunjuk Teknis Bidang Karya


Sukarelawan Berkarya
1. Latar belakang
Sukarelawan PMI telah menorehkan sejarah dalam pelayanan kemanusian, dengan professional
menunjukkan karya dan darma baktinya yang besar bagi masyarakat, bangsa dan Negara. Baik
dalam situasi normal maupun situasi bencana. Bukan hanya itu sj Sukarelawan telah
mengekspresikan kemampuan, kapasitas serta kompetensinya dalam memberikan pelayanan
dengan sepenuh hati.

2. Tujuan
 Meningkatkan komitmen karya dan pengabdian kepada masyarakat
 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Sukarelawan terhadap peran Sukarelawan dalam
penguatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI yang professional dimasyarakat.

3. Hasil yang diharapkan


 Sukarelawan telah mengekspresikan kapasitas dan kompetensinya dalam karya dan baktinya
dimasyarakat.
 Meningkatnya kualitas sosialisasi antara peserta TKSP dengan masyarakat.
 Meningkatnya pengetahuan masyarakat khususnya pelajar dan pemuda serta warga masyarakat
disekitar lokasi Temu Karya Sukarelawan Provinsi tentang pelayanan kepallangmerahan

4. Peserta
Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini dari utusan kontingen PMI kabupaten/kota masing-
masing 4 orang Sukarelawan, dengan criteria :
 Sudah melakukan kegiatan donor darah sukarela minimal 25 kali (1 orang)
 Aktif dalam kegiatan bakti sosial di PMI Kabupaten Kota (1 Orang)
 Pernah mengikuti pelatihan telah mengikuti pelatihan CBFA/PHAST (1 orang)
 Pernah mengikuti pelatihan telah mengikuti fasilitator PP/ spesialis PP (1 orang)

5. Pelaksana Kegiatan dan pendamping desa


 Pelaksana adalah peserta dari masing-masing kontingen
 Pendamping desa adalah panitia bidang karya yang telah di tunjuk

6. Waktu dan tempat pelaksanaan


Waktu : Jumat, 20 – 21 Oktober 2017
Tempat Pelaksanaan : akan ditentukan kemudian

7. Metode Pelaksanaan
 Kegiatan Sukarelawan berkarya dengan hati ini merupakan karya terpadu para peserta temu
karya yang pelaksanaan nya di atur sebagai berikut :
No Kegiatan hari/tanggal /Waktu Lokasi Pelaksanaan Jumlah Peserta setiap
kontingen
1 Sosialisasi dan Jumat, 20 Okt 2017 akan ditentukan 1 org peserta dengan
kegiatan DDS di 10.00 – selesai kemudian criteria telah
masyarakat melakukan kegiatan
DDS sebanyak 25 kali
2 Bakti Sosial Sabtu, 21 Okt 2017 akan ditentukan 1 orang peserta
08.00 – selesai kemudian
3 Promosi Kesehatan Sabtu, 21 Okt 2017 akan ditentukan 1 orang peserta dengan
13.00 – selesai kemudian criteria telah mengikuti
pelatihan CBFA/PHAST

14
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

4 Pelatihan Singkat Jumat, 20 Okt 2017 akan ditentukan 1 orang peserta dengan
Pertolongan 10.00 – selesai kemudian kreteria yang
Pertama dan mempunyai spesialisasi
pengenalan PP dan atau PRS
HIV/Aids

8. Rincian Pelaksanaan
1. Sosiaisasi dan donor darah sukarela
1.1. Sosiaisasi donor darah
 Peserta sosialisasi donor darah adalah peserta kegiatan sukareawan berkarya yang
mempunyai spesiaisasi DDS
 Bentuk kegiatan sosialisasi berupa dialog donor darah, berbagi pengaaman dengan
DDS.
 Sasaran sosiaisasi adalah masyarakat di desa sekitar lokasi Temu Karya.
 Waktu pelaksanaan sosialisasi pada hari tanggal 20 Oktober 2017.
1.2. Donor Darah
 Pelaksana donor darah adalah UDD PMI yang di tunjuk
 Bentuk kegiatan donor darah di sekitar perkemahan.
 Sasaran donor darah adalah masyarakat dan peserta temu karya.
 Waktu pelaksanaan donor darah diaksanakan pada tanggal 20-21 oktober 2017
2. Bakti Sosial
peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan serangkaian kegiatan Community awarness di
bidang kesehatan, community awarness di bidang PB, baik yang sifatnya edukasi, sosialisasi,
advokasi pemberdayaan ranting, pembinaan TSR di masyarakat, bakti sosial, dan lain-lain.
 Masing-masing kontingen diwajibkan membawa perlengkapan bersih-bersih seperti sapu
lidi, sapu ijuk, parang, dll.
 Setiap kontingen (untuk anggota TSR profesi dokter/perawat) diwajibkan membawa
perlengkapan untuk sarana pemeriksaan kesehatan dasar di masyarakat.
 Setiap kontingen diwajibkan membawa peralatan bakti yang akan ditentukan kemudian
sesuai dengan kondisi lokal.
 Setiap kontingen diwajibkan membawa buku tulis, buku pelajaran dan buku bacaan 6
populer (komik atau bacaan pembelajaran), untuk disumbangkan ke sekolah/desa lokasi
kegiatan.

3. Promosi Kesehatan
 Peserta kegiatan promosi kesehatan adalah peserta kegiatan sukarelawan karya yang
mempunyai spsiaisasi CBHFA/PHAST
 Bentuk kegiatan berupa promosi PHBS,Kesehatan Remaja (HIV/AIDS dan NAPZA),
penyuuhan demam berdarah, penceghan flu burung, diare dll, sesuai assessment terkait
dengan masalah kesehatan masyarakat di lokasi perkemahan.

4. Pelatihan singkat pertolongan pertama dan pengenalan HIV/Aids


 Peserta kegiatan pelatihan singkat pertolongan pertama adalah peserta yang mempunyai
spesialisasi pertolongan pertama.
 Bentuk kegiatan berupa pelatihan keterampian pertolongan pertama dengan materi medis
dasar (keracunan,pingsan,epilepsi), luka dan pendarahan, patah tulang,
evakuasi/pemindahan korban,luka bakar.
 Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat dan guru.
 Waktu pelaksanaan kegiatan adalah tanggal 20 oktober 2017.

15
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

Petunjuk Teknis Pengembangan Kapasitas


A. Latihan Gabungan Pertolongan Pertama dan Ambulans
1. Latar belakang
Pertolongan pertama dan ambulans merupakan salah satu pelayanan yang disiapkan dalam
menghaapi situasi normal dan situasi bencana atau konflik. Daam latihan gabungan ini
dititik beratkan pada kesiapan Kab/kota dalam memberikan pertolongan pertama bagi
masyarakat dan melakukan rujukan medis dengan menggunakan armada ambulans sebagai
pelayanan prehospital ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

2. Tujuan
 Meningkatkan kapasitas dan kompetensi Sukarelawan dalam memberikan dan mengelola
pelayanan pertolongan pertama dan ambulans
 Meningkatkan kualitas Sukarelawan khususnya spesialisasi pertolongan pertama dan
ambulans

3. Hasil yang diharapkan


Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta dalam pengelolaan pertolongan
pertama serta dapat melakukan pelayanan pertolongan pertama dan ambulans di wilayah
masing-masing.

4. Peserta
Setiap kontingen mengirimkan 2 orang peserta

5. Fasilitator dan Nara sumber


1. PMI Provinsi/Kab/Kota
2. Pakar atau praktisi pertolongan pertama dan ambulans

6. Waktu dan Tempat pelaksanaan


Hari/Tanggal Tempat Kontingen
Jumat, 20 Oktober 2017 Lapangan Setiap kontingen mengirimkan 2 orang
peserta yang terdiri atas KSR dan TSR

7. Proses pelaksanaan
 Peserta akan mendapatkan pelatihan singkat pertolongan pertama dan ambulans
 Peserta di bagi dalam kelompok-kelompok kegiatan simulasi
 Masing-masing kelompok membuat laporan kegiatan pelayanan yang telah dilakukakan

8. Sarana dan perlengkapan


 Peralatan Pertolongan Pertama
 Ambulans
 Lapangan untuk simulasi
 Kuesioner
 Form Laporan PP dan Ambulans

9. Evaluasi
b. Peserta
 Kepesertaan
 Keterlibatan dan keaktifan peserta
 Kompetensi peserta
 Kerjasama tim

16
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

c. Pemahaman Peserta
 Pre dan Postes
 Evaluasi oleh fasilitator (tulis/Praktek)
d. Alat Evaluasi
 Kuesioner
 Laporan Pertolongan pertama dan ambulans

10. Tindak lanjut


 Transper pengetahuan dan keterampilan kepada Sukarelawan lain di daerahnya.
 Menjadi nara sumber di daerah masing-masing jika diadakan pelayanan yang serupa

B. Latihan Gabungan Penampungan Darurat/Hunian/Shelter


1. Latar belakang
Sebagai salah satu pelayanan dasar dan respon bencana, pelayanan penampungan darurat
berada pada prioritas tiga pelayanan tanggap darurat PMI. Hal ini menandakan
bahwasannya dibutuhkan sumber daya yang cukup untuk melakukan pelayanan ini.
Bersama kita sadarai bahwa tidak banyak PMI yang mempuanyai pengalaman dalam
memberikan pelayanan ini. Melalui kegiatan Temu karya ini metode pembelajaran learning
by doing atau belajar sambil melakukan praktek langsung diharapkan peserta nantinya
memperoleh pengetahuan sekaligus keterampilan melalui kegiatan ini.

2. Tujuan
 Peserta mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian pelayanan
penampungan darurat/Hunian oleh PMI.
 Meningkatnya kemampuan anaalisa peserta dalam merencanakan penampungan darurat
dengan menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan.
 Meningkatnya kemampuan peserta dalam mengelola penampungan darurat/Hunian
beserta aspek-aspek yang terkait lainnya.

3. Hasil yang diharapkan


 Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta dalam pengeolaan
penampungan darurat/Hunian
 Para peserta telah melakukan manajmen penampungan darurat/Hunian dengan
memperhatikan standar sphere

4. Peserta
Setiap kontingen mengirimkan 2 orang, terdiri atas 1 orang KSR markas dan 1 orang KSR
unit perguruan tinggi
5. Fasilitator
PMI Provinsi/Kabupaten/Kota

6. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal/waktu Tempat Kontingen
Sabtu, 20 Oktober 2017 Tenda Lapangan 2 Orang Peserta (1 KSR Markas dan 1
KSR Perti)

7. Proses Pelaksanaan
 Para peserta akan di bagi dalam kelompok kecil berdasarkan kapasitas dari masing-
masing kontingen. Pembauran antar kontingen di maksudkan dalam upaya
pembelajaran serta kerjasama tim
 Dalam kelompoknya peserta akan mengelola penampungan darurat dengan asumsi
bahwa peserta temu karya merupakan komunitas tampungan yang dikelola oleh para
Sukarelawan PMI.
 Dalam manajemen penampungan darurat ini terdiri atas beberapa komponen kegiatan,
antara lain:

17
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

a. Perencanaan penampungan darurat


b. Pengorganisasian penampungan darurat
c. Pelaksanaan kegiatan

8. Sarana dan perlengkapan


 Tenda
 ATK

9. Evaluasi
a. Peserta
 Kepesertaan
 Keterlibatan dan keaktifan peserta
 Kompetensi peserta
 Kerjasama tim
b. Pemahaman Peserta
 Pre dan Post test
 Evaluasi oleh fasilitator (tulis/Praktek)
c. Alat Evaluasi
 Kuesioner
 Laporan penugasan

10. Tindak lanjut


 Transper pengetahuan dan keterampilan kepada Sukarelawan lain di daerahnya.
 Menjadi nara sumber di daerah masing-masing jika diadakan pelayanan yang serupa.

C. Latihan Gabungan Water Rescue


1. Latar belakang
Penyelamatan di air adalah salah satu pelayanan yang disiapkan di PMI sebagai salah satu
pendukung dalam pelayanan kepada masyarakat pada situasi normal maupun darurat.

2. Tujuan
 Meningkatkan kapasitas Sukarelawan melalui pengetahuan dan pengalaman dalam
operasi penyelamatan di air
 Meningkatkan kinerja Sukarelawan khususnya spesialisasi water Rescue

3. Hasil yang diharapkan


 Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta khususnya materi
penyelamatan di air
 Para peserta dapat melakukan pertolongan penyelamatan di air pada wilayahnya
masing-masing

4. Peserta
Setiap kontingen mengirimkan 2 orang KSR, 1 Orang KSR Markas dan 1 orang KSR unit
kampus, diuatamakan yang pandai berenang.

5. Fasilitator dan narasumber


 PMI Provinsi/Kabupaten/Kota
 Pakar dan Praktisi Water rescue

6. Waktu dan tempat pelaksanaan


Hari/Tanggal/Waktu Tempat Kontingen
Jumat, 20 Oktober 2017 Pantai Berova Tiap Kontingen mengirimkan 2 Peserta (1

18
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

Org KSR Unit Markas, 1 Org KSR unit Perti)

7. Proses pelaksanaan
 Peserta mendapat pelatihan singkat tentang materi pertolongan dan penyeamatan di
air
 Peserta mempraktekkan teknik penyeamatan dan pertolongan di air
 Masing masing peserta membuat laporan kegiatan yang teah dilaksanakan.

8. Sarana dan perlengkapan


 Rubber boat + dayung
 Pelampung
 Perlengkapan pertoongan pertama (dibawa masing-masing peserta)
 Perlengkapan penyeamatan di air

9. Evaluasi
a. Peserta
 Kepesertaan
 Keterlibatan dan keaktifan peserta
 Kompetensi peserta
 Kerjasama tim
b. Alat Evaluasi
 Kuesioner
 Laporan hasil kerja pertoongan dan penyelamatan di air

D. Lintas Trampil
1. Latar belakang
Komitmen dan kesadaran kolektif PMI lebih memfokuskan kegiatan-kegiatan pelayanan PMI
pada mandat utama yang mendorong kita untuk melakukan revitalisasi pembinaan
Sukarelawan pada pengembangan kapasitas dan kompetensi pelayanan yang ebih focus,
profesional dan berkualitas.
Kegiatan lintas terampil Sukarelawan dalam temu karya ini merupakan ajang untuk
mendapatkan gambaran sejauh mana kapasitas dan kompetensi Sukarelawan PMI Sulawesi
tenggara. Ini sebagai bahan evaluasi dan kajian untuk revitalisasi kegiatan pembinaan
Sukarelawan serta pengembangan kegiatan pelayanan PMI yang lebih cepat, tepat dan
terkoordinasi.

2. Tujuan
Mengavaluasi tingkat pemahaman dan penerapan di bidang teknis kepalangmerahan ,
kepemimpinan, kesiapsiagaan bencana, pelayanan PMI di masa normal dan dalam situasi
Tanggap darurat bencana serta monev.

3. Hasil yang diharapkan


Setiap peserta dapat saling berbagi pengalaman dan menunjukkan kerjasamanya dalam
setiap pos dalam lintas terampil Sukarelawan.

4. Peserta
Tiap kontingen mengirimkan tim yang terdiri dari gabungan KSR markas, KSR Perti dan TSR
sebanyak 13 orang dengan kapasitas dan kompetensi yang propersional.

5. Fasilitator & Tim penilai


PMI Provinsi/Kabupaten/Kota

6. Metode Pelaksanaan
a. Terdapat 6 station yang terdiri dari materi dasar KSR dan spesialisasi.

19
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

b. Materi kegiatan, tempat dan waktu masing-masing Station sebagai berikut :

Station Materi Kegiatan Tempat Alokasi Waktu Kontingen dan peserta


Station 1. Gerakan PM/BSM PMI Tenda 1 30 Menit Kontingen sesuai dengan
I pengembangan jadwal 13 Orang
organisasi dan Setiap Materi akan diikuti 1
pembinaan orang peserta
Sukarelawan, Program
berbasis masyarakat
Station 1. Peringatan Dini Tenda 2,3,4 30 Menit Kontingen sesuai dengan
II 2. Assement jadwal 13 Orang
3. Pertolongan Pertama Setiap Materi akan diikuti 1
orang peserta
Station 1. Kesehatan remaja Tenda 5 30 Menit Kontingen sesuai dengan
III jadwal 13 Orang
Setiap Materi akan diikuti 1
orang peserta

Station 1. Penampungan Tenda 6-7 30 Menit Kontingen sesuai dengan


IV 2. RFL jadwal 13 Orang
Setiap Materi akan diikuti 1
orang peserta
Station 1. Dapur umum Tenda 8,9,10 30 Menit Kontingen sesuai dengan
V 2. logistik jadwal 13 Orang
3. Pelayanan Wash Setiap Materi akan diikuti 1
orang peserta
Station 1. Management Posko Tenda 11-12 30 Menit Kontingen sesuai dengan
VI 2. Repoting jadwal 13 Orang
Setiap Materi akan diikuti 1
orang peserta

c. Peserta akan mendapat pembekalan sesuai materi di stationnya masing-masing selama


30 Menit (penyampaian inti-inti materi)
d. Stiap station akan di pandu oleh 1 – 3 orang fasilitator
e. Peserta disetiap station akan mendapatkan penyegaran materi sesuai materi pokok di
stationnya, mengerjakan tes tertulis,dan praktek.
f. Kemudian secara otomatis akan membentuk kelompok berdasarkan materi pada station
mereka masing-masing, dengan demikian akan terbentuk 12 kelompok materi ( contoh :
kelompok dapur umum, kelompok Posko, dll)
g. Setiap kelompok materi akan memaparkan isi materi tersebut kepada kelompok materi
lainnya dengan menggunakan metode, keterampilan serta kreatifitas masing-masing
selama 15 Menit

7. Waktu dan tempat pelaksanaan


 Kegiatan lintas terampil diikuti oeh utusan setiap kontingen dan akan dilaksanakan
tanggal 21 Oktober 2017.
 Lokasi menggunakan lapangan di lokasi perkemahan.

8. Criteria penilaian
 Kerjasama dan kepemimpinan
 Pembagian tugas
 Ketepatan mengerjakan tugas/menjawab pertanyaan
 Ketepatan peragaan/keterampilan
 Ketepatan menggunakan peralatan/alat peraga
 Penampilan / pemerataan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
 Inisiatif

20
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

9. Evaluasi
 Evauasi proses kegiatan
 Evaluasi pengetahuan sikap, keterampilan dengan menggunakan format penilaian ssuai
dengan criteria di atas.

E. Lokalatih Manajemen Diklat


1. Latar Belakang
Dalam upaya menyamakan persepsi tentang standarisasi system pelatihan PMI , diklat pusat
mengeluarkan pedoman manajemen pelatihan PMI untuk di jadikan pedoman pelaksanaan
diklat PMI di semua tingkatan. Melalui temu karya ini diharapkan peserta dapat
menerapkan Sistem dan Manajemen diklat sesuai dengan pedoman yang telah di keluarkan
oleh PMI Pusat

2. Tujuan
 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang manajmen diklat PMI
 mengimplementasikan manajemen diklat PMI.

3. Hasil yang diharapkan


 Minangkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta dalam materi manajemen
diklat
 Peserta dapat mengimplementasikan manajemen diklat PMI di wilayahnya masing-
masing.

4. Peserta
Setiap kontingen mengirimkan 3 orang peserta : 1 Orang staf, 1 orang KSR markas dan 1
Orang KSR perguruan tinggi

5. Fasilitator dan narasumber


PMI Provinsi/Kabupaten/Kota

6. Waktu dan tempat pelaksanaan

Hari/Tnggal/waktu Tempat Peserta


20 Oktober 2017 Lapangan perkemahan 3 Orang Peserta :
1 Orang Staf, 1 org KSR markas, 1 org KSR
Pert

7. Proses Pelaksanaan
 Peserta akan mendapatkan pelatihan Manajemen Pelatihan.
 Peserta akan di kelompokakan dengan pembauran antar kontingen sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing.

8. Sarana dan perlengkapan


 Ruang pelatihan
 ATK (dibawa masing-masing peserta)
 Papan fipchart

9. Evaluasi
a. Peserta
 Kepesertaan
 Keterlibatan dan keaktifan peserta
 Kompetensi peserta

21
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

 Kerjasama tim

b. Pemahaman Peserta
 Pre dan Postes
 Evaluasi oleh fasilitator (tulis/Praktek)
c. Alat Evaluasi
 Kuesioner
 Laporan hasil kerja

Petunjuk Teknis Persahabatan


a. Olah Raga Persahabatan
1. Senam Pagi Bersama
Dilaksanakan mulai tanggal 20 – 22 Oktober 2017 pukul 05.00 – 06.00 Wita di lapangan

2. Tarik Tambang
 Setiap kontingen diikuti maksimal 6 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan
 Waktu pelaksanaan : 20 Oktober 2017, 15.30 – 17.00
 Lokasi : Lapangan

3. Bola Gotong
 Setiap kontingen terdiri dari 7orang
 Waktu Pelaksanaan : 21 Oktober 2017, 15.30 – 17.00
 Lokasi : Lapangan

4. Wasit dalam kegiatan ini Pemda (Dinas olah raga), Panitia

b. Seni budaya Sukarelawan


1. Pentas Seni Kontingen
 Peserta setiap kontingen terdiri dari maksimal 15 Orang
 Pelaksanaan : 20 Oktober 2017 ( 19.30 – 22.00)
 Narasi di kumpulkan minimal 15 menit sebelum tampil
 Setiap kontingen akan diberi alokasi waktu 20 menit.
 Sarana perlengkapan penampilan menjadi tanggungjawab setiap kontingen.
 Sound system disediakan oleh panitia
 Lokasi : panggung Hiburan

2. Drama prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
 Peserta setiap kontingen terdiri dari maksimal 12 orang
 Pelaksanaan : 21 oktober 2017 (19.30 – 22.00)
 Narasi dikumpulkan 15 menit sebelum tampil
 Setiap kontingen akan diberi alokasi waktu 20 menit.
 Sarana perlengkapan penampilan menjadi tanggungjawab setiap kontingen.
 Sound system disediakan oleh panitia
 Lokasi : panggung Hiburan

3. Fasilitator dan juri berasal dari Pemda (dinas Pariwisata), Panitia

c. Sukarelawan Favorit
1. Latar belakang
Sebagai media pertemuan Sukarelawan PMI, temu karya memebrikan kesempatan kepada
Sukarelawan yang dapat mewakilli daerahnya sebagai Sukarelawan favorit, yang tentunya
melalui suatu proses penyeleksian.

22
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

2. Tujuan
 Memilih sosok Sukarelawan terfavorit di arena temu karya.
 Mengembangkan budaya pengakuan dan penghargaan terhadap Sukarelawan berdasarkan
prestasi, kreatifitasdan kepribadian Sukarelawan dalam beraktifitas di kegiatan
kepalangmerahan

3. Hasil yang diharapkan


 Terlaksananya proses pemilihan Sukarelawan terfavorit.

4. Peserta
Setiap kontingen menunjuk 2 orang pesertanya (laki-laki dan perempuan) sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

5. Fasilitator
Panitia dan ahli dari pihak eksternal

6. Waktu dan tempat


20 – 21 Oktober 2017, 08.00 – 17.00 wita

7. Proses pelaksanaan
a. Setiap tim harus sudah menyetorkan biodata lengkap dan paparan pengaaman tertulis
dari kedua Sukarelawan terfavorit di kontingennya kepada panitia pelaksana paling
lambat 1 minggu sebelum pelaksanaan temu karya dan didukung oleh data lainnya
(piagam, sertifikat dan lain sebagainya.
b. Setiap peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan sesuai jadwal
c. Materi seleksi di bagi dalam 3 tahapan dan terbuka untuk public, yaitu :
 Tahapan seleksi administrasi dan curriculum vitae
Kegiatan pada tahap ini akan menyeleksi Sukarelawan favorit berdasarkan biodata
dan paparan pengalaman dan sumbangsih pengabdiannya sebagai Sukarelawan PMI.
 Tahapan seleksi kompetensi verbal dan seni panggung
Pada kompetensi verbal peserta menunjukkan kemampuannya dalam bentuk
presentasi, pidato, pembawa acara sesuai topic yang ditetapkan.
Pada uji seni panggung, peserta akan menunjukkan kemampuannya dalam bentuk
menari, menyanyi, melawak dan seni panggung lainnya.
 Tahapan seleksi komunikasi interpersonal
Peserta akan melakukan pendekatan kemunikasi kepada seluruh kontingan untuk
mengadvokasi/mngedukasi/mensosialisasikan topic yang ditetapkan.
10. Pemilihan sukareawan favorit terpilih, dilakukan oeh kontestan sendiri dan perwakilan
kontingan yang masing-masing mempunyai hak memilih 1 Sukarelawan terfavorit.
11. Dalam tahapan seleksi kedua dan ketiga, peserta sukareawan favorit tampil di depan
perwakillan seluruh kontingan.
12. Sukarelawan terfavorit yang terpilih akan ditetapkan olleh panitia di tempat acara.
13. Syarat peserta
 Paham kepalangmerahan
 Aktif dalam kegiatan PMI
 Mampu berbahasa asing
 Berkepribadian baik
 Mampu menampilkan bakat istimewa
 Berpengetahuan luas
14. Peserta menggunakan pakaian adat masing-masing saat tampil di depan juri.

8. Sarana dan prasarana

23
Pedoman Umum
Temu Sukarelawan PMI Se Sulawesi Tenggara I
Tahun 2017

 Panitia akan memberikan selempang khusus kepada peserta Sukarelawan favorit.


 Selempang tersebut harus digunakan oeh kontestan Sukarelawan favorit setiap hari.
 Panggung dan kelengkapannya untuk seleksi menjadi tanggung jawab masing-masing
kontingen.

9. Evaluasi
a. Chek list
b. FGD dengan fasilitator
c. Pengamatan

10. Tindak anjut


 Menjadi role model Sukarelawan di wilayahnya dalam memotivasi jiwa
keSukarelawanannya kepada sebayanya
 Menjadi contributor daam aspek pengembangan Sukarelawan bagi PMI

11. Kebutuhan
 Selempang Sukarelawan favorit masing-masing kabupaten kota
 Formulir pemilihan Sukarelawan favorit

d. Jejaring dan anjangsana

Seragam Kontingen

24

Anda mungkin juga menyukai