Anda di halaman 1dari 13

Sistem Pemerintahan dan

Hubungan Luar Negeri


Definisi Pemerintahan dan
Sistem Pemerintahan
 Pemerintahan dalam arti sempit -> Eksekutif
 Pemerintahan dalam arti luas -> Eksekutif, Legislatif, dan
Yudikatif baik di pusat maupun di daerah. Negara
terkandung berbagai pengertian, antara lain penguasa
(Prof. L. J. Van Apeldoorn)
 Bentuk pemerintahan -> Monarkhi dan Republik
 Sistem pemerintahan: susunan yang teratur dan saling
berkaitan dari lembaga-lembaga negara di tingkat pusat
dan/atau daerah, baik secara langsung maupun tidak
langsung, untuk mencapai tujuan negara, yaitu
kesejahteraan rakyat
Syarat Terbentuknya Negara
 Rakyat. Sekumpulan orang yang menurut hukum
menjadi warga negara
 Wilayah yang permanen. Wilayah merupakan tempat
bangsa atau rakyat suatu negara tinggal dan menetap.
 Pemerintah yang berdaulat. Memiliki kekuasaan
penuh untuk memerintah baik ke dalam maupun ke
luar.
 Pengakuan dari negara lain. Secara de Jure, Indonesia
memperoleh pengakuan pada tanggal 17 Agustus
1945. Perjanjian dengan negara lain juga diterapkan
dalam Hukum Traktat
Sistem Pemerintahan Indonesia
 Sistem Pemerintahan menurut UUD 1945 (18
Agustus 1945 - 27 Desember 1949)
 Sistem Pemerintahan menurut konstitusi RIS (27
Desember 1949 - 17 Agustus 1950)
 Sistem Pemerintahan menurut UUDS 1950 (17
Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
 Sistem Pemerintahan menurut UUD 1945 (5 Juli
1959 - sekarang)
MPR
 MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang
dipilih melalui pemilihan umum. Azas Pemilihan
Umum diatur dalam Pasal 2 UU No. 12 Tahun 2003.
 MPR merupakan lembaga permusyawaratan rakyat
yang berkedudukan sebagai lembaga negara dalam
sistem check and balances.
 Tugas dan wewenang MPR
 Hak-Hak MPR (terlampir)
Presiden
 Presiden ialah pengemban amanat rakyat yang mempunyai
kedudukan selaku Kepala Pemerintahan (fungsi eksekutif dan
fungsi legislatif) dan Kepala Negara
 Tugas dan wewenang Presiden: sebagai Kepala Pemerintahan
dan Kepala Negara (Concentration of Powerand Responsibility
upon the President). Sebagai kepala negara presiden juga bisa
membuat perjanjian dengan negara lain dan memberi gelar
tanda jasa kepada orang yang berjasa bagi Indonesia.
 Presiden juga memiliki kewenangan menetapkan Peraturan
Pemerintah (Pouvoir Reglementair), mengeluarkan dekrit,
dan dalam keadaan genting, Presiden juga dapat
mengeluarkan Perppu. Selain itu, presiden dapat
mengeluarkan keputusan pembentukan lembaga negara,
seperti Komisi Ombudsman, DEN, Komisi Hukum Nasional,
Dewan Buku Nasional, dan lain-lain.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
 Kedudukan DPR adalah sebagai Lembaga Negara
 Fungsi DPR antara lain legislasi, anggaran, dan
pengawasan
 Fungsi “Check and Balances” diatur dalam Pasal 20 (1)
dan Pasal 24 (3)
 Tugas dan wewenang DPR (terlampir)
 DPR mempunyai hak interpelasi (bertanya kepada
pemerintah), angket (melakukan penyelidikan), dan
menyatakan pendapat
 Hak sebagai anggota DPR (terlampir)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

 DPD mempunyai kedudukan sebagai lembaga perwakilan


daerah yang berkedudukan sebagai lembaga negara.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap
provinsi melalui pemilihan umum dan ditentungan setiap
propinsi diwakili anggota terpilih berjumlah 4 (empat)
orang.
 Fungsi DPD antara lain pengajuan usul dan pengawasan
atas pelaksanaan undang-undang tertentu sebagaimana
diatur dalam Pasal 22D ayat 2 UUD 1945
 Tugas dan wewenang DPD (terlampir)
 Hak sebagai anggota DPD (terlampir)
Mahkamah Agung (MA)
 MA berkedudukan sebagai Lembaga Negara yang berfungsi
sebagai pengadilan tertinggi bagi semua peradilan terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah. Oleh karena itu, ada sebuah
lembaga yang bertugas mengusulkan pengangkatan hakim agung,
menjaga, dan menegakkan kehormatan, keluhuran, martabat
serta perilaku hakim, yaitu Komisi Yudisial.
 Fungsi MA antara lain fungsi peradilan, pengawasan, pengaturan,
dan pemberian nasihat (terlampir). Namun, MA tidak bertugas
menguji Peraturan Daerah
 Norma hukum sangat diperlukandalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara, terutama untuk mengatur pergaulan sesama
manusia. Dalam hal ini negara juga dipandang sebagai
organisasi kesusilaan.
Mahkamah Konstitusi (MK)

 Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga


negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan
 Menangani perkara tertentu di bidang ketatanegaraan,
dalam rangka menjaga kontitusi agar dilaksanakan secara
bertanggung jawab sesuai dengan kehendak rakyat dan
cita-cita demokrasi
 Salah satu tugas MK terpenting adalah menguji undang-
undang terhadap UUD 1945. MK juga memiliki
kewenangan dalam hal pembubaran partai politik.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
dan Bank Indonesia (BI)
 BPK merupakan Lembaga Negara yang bebas dan
mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara. Anggota BPK dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan DPD.
 Tugas dan wewenang BPK (terlampir)
 Selain BPK, Bank Indonesia mempunyai otonomi
penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap
tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentungan
dalam undang-undang. Undang-undang tersebut
adalah UU No. 23 th. 1999
Q&A
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai