SKRIPSI
RISNAWATI
NIM 105730464914
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
2
HALAMAN JUDUL
Oleh
RISNAWATI
NIM 105730464914
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
i
3
4
5
6
PERSEMBAHAN
1. Tuhan yang Maha Esa atas takdir-Nya telah menjadikan aku manusia berpikir,
ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
2. Kedua orang tua tercinta, ayah saya Rabasing dan Ibu saya Nampa yang
detik ini dan telah banyak berkorban tenaga dan materi dalam membantu
3. Suami dan saudara saya (Kakak dan adik-adikku) yang selalu meningatkan
dan mendukung saya untuk senantiasa belajar dengan baik dan bisa
MOTTO HIDUP
kegagalan adalah hal yang baik. Karena kegagalan hanya terjadi bila kita
menyerah”.
karena hasil akhirlah penentu dan kita hanya bisa berserah diri kepada Allah
SWT”.
v
111111 7
ABSTRAK
vi
8
ABSTRACT
vii
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (S.AK) pada program strata satu
Muhammadiyah Makassar.
Sejak awal terlintas dalam benak penulis akan adanya hambatan dan
rintangan, namun dengan adanya bantuan moril maupun materil dari segenap
orang tua tercinta Ayahanda Rabasing dan Ibunda Nampa yang telah
bimbingan serta dorongan moril kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat
viii
10
oleh Allah SWT, Amin, Dengan ini Ucapan terimakasih dan penghargaan peneliti
sampaikan kepada.
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Beserta Wakil
4. Bapak Dr. Agus Salim HR, SE., MM selaku Pemimbing I dan ibu
dan tingkah laku yang penulis lakukan selama ini, baik sewaktu
6. Terima kasih kepada kepala desa dan para staf Desa Lolisang
Rasiatul Wahidah.
ix
11
8. Kakak tercinta Faisal dan suami Umar Malik serta adikku Rahmi
yang membacanya.
Penulis
Risnawati
x
12
DAFTAR ISI
SAMPUL ...........................................................................................................
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................iv
ABSTRAK ................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
13
xii
14
DAFTAR TABEL
xiii
15
DAFTAR GAMBAR
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
desa.
tanggungjawab yang besar pula. Oleh karena pemerintah desa harus bisa
desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku . Daerah atau desa dalam
1
2
pengelolaan ADD rendah maka aku ntabilitas pengeloaan ADD akan tidak baik.
Dana desa dalam dana APBN yang diperuntukkan bagi desa yang
desa, pasal 72 ayat (2) alokasi anggaran sebagai mana yang dimaksud pada
ayat (1) bersumber dari belanja pusat dengan mengefektifkan program yang
berbasis desa secara merata dan berkeadilan, dalam penjelasan pasal 72 ayat 2
dari dan diluar dana transfer daerah (onstop) secara bertahap dana desa
adanya pemerataan.
3
masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, aspirasi masyarakat dan prioritas
pembangunan yang bertumpu pada masyarakat atau lebih dikenal dengan istilah
dalam pelaksanaan pembangunan desa yang berasal dari ADD, namun pada
realisasinya jika dilihat dari data yang diperoleh dengan hasil dilapangan masih
dengan bukti dilapangan seperti contoh pemberdayaan pada desa Lolisang atau
renovasi masjid, dan bantuan pembangunan rumah bagi warga yang layak
banyak pendapatan dan pengeluaran pendapatan desa yang berasal dari pajak
dan dana transfer, tahap akuntabiliatas tersebut juga harus diungkapkan dalam
informasi baik melalui papan informasi di balai desa ataupun melalui rapat
evaluasi dan musyawarah dalam pembanguna desa, namun hal tersebut belum
ketertarikan ini dikarenakan program alokasi dana desa memiliki implikasi yang
kabupaten yang ada di Seluruh Indonesia. Faktor lain yang mendorong penulis
dalam melakukan penelitian ini mengenai alokasi dana desa di desa Lolisang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penellitian
1. Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
Bulukumba.
Bulukumba.
5
2. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
akuntansi pemerintah.
selanjutnya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
c. Bagi instansi
d. Penelitian selanjutnya
akan datang.
D. Manfaat Penelitian
penelitian ini:
1. Bagi pemerintah
pengelolaan ADD.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
a. Pengertian akuntabilitas
perlu di perkuat dan hasil audit harus dipublikasikan, dan apabila terdapat
pemerintah
bernegara. Dalam suatu pemerintahan yang baik salah satu hal yang
8
9
daerah dan masyarakat. Dalam hal ini maka semua kegiatan yang
wilayahnya.
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
MPR.
11
(LAN) seperti yang dikutip oleh BPKP ada tiga macam akuntabilitas yaitu:
pemerintah.
c. Prinsip Akuntabilitas
1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk
4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan
masyarakat banyak.
b. Prinsip akuntabilitas.
dalam jumlah dan kualitas tertentu pada harga yang murah. Efesiensi
B. Transparansi
1. Pengertian Transparansi
adalah fasilitas database dan sarana informasi dan komunikasi dan petunjuk
Menurut Jeff dan Shah (2013: 20 ), indikator yang dapat digunakan untuk
Salah satu unsur utama dalam pengelolaan keuangan yang baik adalah
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk itu, dalam hal ini yaitu
publik.
2. Indikator Transparansi
b. Adanya kerangka kerja hukum yang memberi definisi yang jelas tentang
peran dan tanggungjawab bagi semua aspek kunci dari manajemen fiskal.
penganggaran).
indikasi fiskal.
tahun 2014.
misi mereka dan arah apa yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran
17
hasil tertentu sesuai dengan tujuan, sasara dan strategi rencana strategi
aktual selama review tertentu dengan kinerja yang direncanakan. Dari hasil
atas kinerja yang diterapkan dan arah masa depan bisa direncanakan.
informasi keuangan, seperti laporan keuangan yang telah diaudit dan indikator
a. Definisi Desa
2008: 58).
1. pemeintah desa terdiri dari atas kepala desa dan perangkat desa
2. perangkat desa terdiri dari sekertaris desa dan perangkat desa lainnya,
3. sekertaris desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diisi dari pegawai
terkecil yang telah ada dan tumbuh berkembang seiring dengan sejarah
pada awal tahun 2014 yang diikuti dengan PP No 43 tahun 2014 tentang
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem
2014 tentang Desa. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan adat isti adat desa.
20
D. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1
Tinjauan empiris
E. Kerangka Pikir
Kerangka pikir
Hasil
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,
bulukumba, adapun waktu penelitian ini dimulai bulan November sampai bulan
Januari 2021.
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif.
2. Sumber Data
a. Data Primer
data dan informasi yang terkait dengan fokus yang dikaji, hal ini dilakukan
24
25
b. Data Sekunder
literatur tersebut dapat berupa buku, laporan, artikel, koran, majalah, skripsi
Pada Desa Lolisang Kecamatan Kajang. Dengan peraturan melalui visi misi
dapat berjalan sebagai mana mestinya dan mempunyai fungsi yang efektif.
27
BAB IV
1. Kabupaten Bulukumba
sisi pantai, yaitu pantai selatan mencangkup Gantarang, kindang, Ujung Bulu,
Ujung Loe, dan sebagian Bonto Bahari,. didaerah dataran yang menghampar
bagian pantai timur mencangkup sebagian Bonto Bahari, Bonto Tiro, Herlang
dan Kajang. Dataran antara pantai dengan pegunungan relatif sempit, hanya
pada titik tertentu perkampungan nelayan bisa berkembang. Wilayah pantai timur
1.154,67 km atau 1,85% dari luas provinsi Sulawesi Selatan, yang secara
26
28
Kajang, Herlang, Bonto Tiro, dan Tana bale, yang kemudian menjadi nama
Bulukumpa
Gangking
Ujung Bulu.
2. Kecamatan Kajang
km2 dan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 47,467 jiwa.
Ditinjau dari aspek luas wilayah masing-masinhg desa/ kelurahan tersebut, maka
kelurahan tambangan dengan luas 13,00 km2 dan desa malleleng dengan luas
29
11, 10 km2 merupakan wilayah desa terluas dibandingan dengan desa dan
memiliki luas wilayah terkecil adalah pantama dan desa lolisang dengan luas
adalah Desa Bonto Biraeng, desa Bonto Rannu, desa Lembang, desa Lembang
Lohe, Keluarahan Tana Jaya, Kelurahan Laikang, desa Pantama, desa Possi
Tana, desa Lembanna, desa Tambangan, desa Sangkala, desa Bonto Baji, desa
Pattiroang, desa Sapanang, desa Batu Nilamung, desa Tana Toa, desa
3. Desa Lolisang
desa Possi Tana pada tahun 1983 menjadi dua yaitu desa possi Tana dan desa
Mattoanging sendiri dan desa Lolisang sebagai hasil pemekaran dengan status
sebagai desa persiapan selama kurang lebih 6 (enam ) tahun yang dipimpin oleh
pemilihan umum kepala desa Lolisang dan yang terpilih kembali adalah Syamsul
Bahri H dengan masa jabatan 6 tahun, dan pada tahun 2007 tepatnya pada
bulan desember dilakukan pemilihan umum lagi dan yang terpilih adalah
30
Zulkarnaim dengan masa jabatan 6 tahun (2008-2014) dan pada desember 2013
diadakan kembali pemilihan umum desa Lolisang dan yang terpilih adalah Muh.
beriukut:
Desa Lolisang merupakan salah satu dari 19 desa dan keluran di wilayah
Kecamatan Kajang yang terletak 7 km kearah barat dari ibu kota Kecamatan
Kajang. Desa Lolisang memiliki luas wilayah seluas 5 km2, 888.310 Hektar .
b. Kondisi Iklim
c. Jumlah Penduduk
d. Demografi
31
e=
b C D E b+c+d+e+f
A
Laki-laki 258 jiwa 288 jiwa 356 jiwa 226 jiwa 1246 jiwa
Perempuan 298 jiwa 378 jiwa 378 jiwa 257 jiwa 1309 jiwa
Jumlah 556 jiwa 666 jiwa 734 jiwa 483 jiwa 2439 jiwa
jiwa
e. Keadaan Sosial
Adapun secara detail keadaan penduduk Desa Lolisang tersaji dalam tabel
sebagai beikut:
Tabel 4.2
f. Keadaan ekomomi
Disamping, lokasi yang relatif dekat dengan ibu kota kabupaten dan pusat
Sarana dan prasarana desa lolisang dari 4 dusun antara lain, balai desa 0
unit, kantor Desa 1 unit, poskesdes 1 unit, masjid 5 unit, mushollah 0 unit, tempat
SMP/sederajat 1 unit, TPQ 4 unit, posyandu 4 unit, jalan hotmis 0 km, jalan aspal
penetrasi 0,6 km, jalan sirtu/ koral 2 km, jalan rabat beton 1, 5 km, jalan tanah 5
km.
Wilayah desa Lolisang dibagi menjadi 4 dusun, setiap dusun dipimpin oleh
kepala dusun sebagai delegasi dari kepala desa didusun tersebut, pusat desa
adalah, dalam desa lolisang terdapat 4 dusun yaitu dusun Lolisang, Dusun Tege,
Tabel 4.3
Struktur Organisasi
Kabupaten Bulukumba
NIPPI,S.SOS
1. Visi
masyarakat.
sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas serta berdaya guna
2. Misi
umum.
B. Hasil Penelitian
1. Krteristik Penelitian
berikut:
37
Tabel 4.4
Nama-nama Responden
data-data dalam bentuk tertulis secara langsung dengan informan yang telah di
pilih oleh peneliti untuk melihat hasil dari apa yang menjadi fokus penelitian dari
suatu wilayah atau daerah dengan melibatkan semua kalangan untuk selalu aktif
dalam mengamati dan melihat serta dapat merasakan atas apa yang jadi haknya
38
dari suatu anggaran yang telah di programkan oleh pemerintah baik dalam
bentuk pembangunan fisik maupun non fisik, maka dari itu untuk melihat
pemerintah desa.
kelengkapan informasi yang disediakan oleh pemerintah desa menjadi hal yang
bahwa aparat desa melakukan dan menjalankan program anggaran dana desa
publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. Seluruh masyarakat desa
menyeluruh.
beberapa yang hanya bisa di ketahui dan diakses oleh aparat desa dan namun
seksi atau bidang meliputi, Ibu Pkk, Karang Taruna dan lain-lain. Tujuan
yaitu agar masyarakat desa mengetahui Anggaran dana Desa (ADD) dihabiskan
untuk keperluan program apa saja. Masyarakat desa itu sendiri mendapat
kerja maka Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Sebagai acuan tim pelaksana
dapat berjalan secara efisien dan efektif. Kemudian setelah melakukan proses
anggaran dana desa yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam pembangunan
bahwa masyarakat dapat melihat alokasi anggaran dana desa dalam berkas
pembangunan di desa.
pihak atau pihak pemerinrintah saja, akan tetapi harus disampaikan kepada
seluruh masyarakat desa dengan harapan tidak ada terjadinya perselisihan antar
memahaminya.
dengan hal dan lain hal karena diketahui banyak kesibukan sebagai
alasan, pastinya telah di informasikan, begitu juga apa yang mau
dikerjakan dan telah selesai dikerjakan, baiknya bersama-sama
masyarakat. Biasanya hanya yang mengetahui info-info itu hanya sebagian
saja, kalau dimaksimalkan sepertinya agak susah karena harus
mengunjungi satu persatu, sedangkan kesibukan kita juga jadi kendala,
akhirnya banyak masyarakat hanya bisa melihat hasilnya saja untuk di nilai
begitu kira-kira”
(Sembang, Januari/03/2021).
Hal serupa juga dipaparkan oleh informan yang bernama Lala sebagai
berikut:
“Sebagai masyarakat biasa memerlukan papan informasi yang dibuat oleh
pemrintah desa agar kami dapat mengetahui dan ikut serta dalam
musyawarahtersebut, kami menikmati hasil pemerintah baik jalan yang
dikerja, sekarang banyak telah di nikmati, pertanggungjawabannya sudah
di umumkan saya dengar-dengar intinya asal masyarakat aman.
(Lala, januari 08/2021).
C. Pembahasan
sertakan.
baik itu informasi mengenai perencanaan sampai dengan hasil kegiatan yang
48
luar desa Lolisang serta masyarakat yang ingin mengkses informasi tentang
dipertanggungjawabkan.
Berikut ini adalah salah satu bentuk program kerja penggunaan Alokasi
Bidang penanggulangan bencana, darurat dan mendesak desa 13.122.312,00 569.604.412,00 556.492.100,00
Sub bidang penanggualangan bencana 5.058.527,00 138.650.412,00 133.492.100,00
Kegiatan penanggulangan bencana 5.058.527,00 138.650.627,00 133.492.100,00
Sub bidang keadaan darurat 4.079.613,00 4.079.613,00 0,00
Penanganan keadaan darurat 4.079.613,00 4.079.613,00 0,00
Sub bidang keadaan mendesak 3.974.172,00 426.974.172,00 423.000.000,00
Penanganan keadaan mendesak 3.974.172,00 426.974.172,00 423.000.000,00
sebagai kontra prestasi atas hak-hak yang telah dipungut langsung maupun tidak
(publik) secara periodik maupun secara tak terduga sebagai suatu kewajiban
meliputi biaya perawatan kantor dan lingkungan kantor kepala desa, baiaya
51
masyarakat sendiri meliputi biaya pembangunan sarana dan prasana desa, PKK,
setiap pemasukan dan pengeluaran kas serta melakukan tutup buku setiap akhir
bulan secara tertib. Bendahara kas bisa menggunakan kas buku kas umum ,
buku kas pembantu pajak dan buku bank guna membantu pencatatannya.
berikutnya.
paling lambat bulan Juli tahun berjalan, dan laporan akhir tahun yang
APBDesa yang terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan yang sudah
52
b) Format lapaoran kekayaan milik desa pada akhir bulan Desember tahun
anggaran berkenan.
ke desa.
perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yanmg berkepentingan dan informasi yang
informasi atau baliho tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBD
53
BAB V
A. KESIMPULAN
adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh
memadai.
pendukung adalah fasilitas data base dan sarana informasi dan komunikasi
pada landasan teori dan hasil penelitian yang didapatkan atas argumentasi
53
54
hal-hal yang belum maksimal dilakukan pihak pemerintah desa kepada pihak
5. Adapun hal yang dianggap telah dijalankan dan ketidak puasan dalam hal
kesejahteraan.
B. SARAN
diharapkan.
53
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Elgia and Farida HE. 2013. Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam
Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) pada
(Studi Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2013 Di Desa Sareng
Kecamatan Geger Kabupaten Madiun). Accountability, Governance Village,
APBDes, ADD.
Cholid Narbuko, Abu Achmadi. 2014. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
56
54
Kholmi Masiyah. 2016. Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Dan Desa : Studi
Di Desa Kedungbetik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang.
Ekonomika-Bisnis, Vol. 7 No.2 Bulan Juli 2016.
Putra Jaya Andi Suar Putu. 2017. Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan
Alokasi Dana Desa (Studi Pada Desa Sumberejo Dan Desa Kandung Di
Kecamatan Minongan Kabupaten Pasuruan). Skripsi. Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Subagyo, P. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
2013.
Undang-undang Otonomi Daerah tahun 2004, UU. No. 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah. UU. No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah. Jakarta.
Tamita Utama, 2004.
Wida Ainul Siti. Akuntabilitas Pengelolan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa-
Desa Kecamatan Rogojambi Kabupaten Banyuwangi. E-jurnal Ekonomi
Bisnis Dan Akuntansi, 2017..
N
56
Koesioner Penelitian
5. sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam alokasi dana desa dalam hal
pembangunan desa
8. hal-hal apa saja yang perlu di tingkatkan dalam akuntabilitas dan transparansi
9. sejauh mana bentuk sosialisasi alokasi dana desa lolisang dari pemerintah
kepada masyarakat?
11. apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dengan
lolisang?
57
58
59
60
61
62
63
RIWAYAT HIDUP
Kajang kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan dan selesai pada tahun
2005. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan tingkat menengah
pertama SMP Negeri 2 Kajang dan tamat pada tahun 2008. Selang satu tahun
SMA Negeri 2 kajang dan tamat pada tahun 2012. Setelah 2 tahun menganggur