dari Tanggal 04 juni 2021 melalui proses keperawatan sesuai dengan standar
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
juni 2021. Pengkajian dilakukan oleh peneliti dengan menyusun data sesuai
1) Identitas Pasien
RSKD Provinsi Maluku, pasien gelisah sejak 4-5 hari yang lalu, pasien
mau berbicara dengan orang lain, pasien juga berdiam diri di kamar,
kekerasan
3) Faktor Predisposisi
2011, pasien putus obat mulai dari keluar RSKD, pasien sudah masuk
sebanyak 7x dengan alasan yang sama, tidak ada aniaya fisik maupun
kejiwaan.
4) Pemeriksaan fisik
b) Ukuran
d) Psikososial
(1) Genogram
Keterangan
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: tinggal seruma
Pasien tinggal bersama ayah, ibu dan kedua saudara
ayahnya.
e) Konsep diri
dari 5 bersaudara.
keadaannya saat ini dan pasien akan bergaul dengan
lingkungannya.
(6) Hubungan sosial
(a) Orang yang berarti dalam hidupnya yakni ayah, ibu dan
saudara-saudarinya.
(7) Spiritual
tentang sakitnya.
f) Stasus mental
(5) Afek
(7) Persepsi.
keluarganya.
1) Memori
dengan baik.
3) Kemampuan penilaian
Provinsi Maluku.
(a) Makan
hari.
baik.
(d) Berpakaian
tampak rapi.
Untuk tidur siang pasien tidur mulai dari jam 11: 00 kadang
juga mulai dari jam 12:00 – 14:00 wit. Untuk tidur malam
dan lain-lain.
(h) Aktivitas di luar rumah
keluarganya.
Mekanisme koping
Aspek medik
Rispendone 2 mg 2 x / hari
Pohon masalah
Nama : Ny. A
No RM : 00 42 72
Nama : Ny. A
Ruangan : Akut
No RM : 00 42 72
No Data Masalah
1 Ds : Perilaku kekerasan
Pasien mengatakan pernah memecahkan kaca
rumah tetangga.
Do :
- Ekspresi wajah tegang
- Pandangan mata tajam
- Marah jika sedang memiliki masalah
- Ekspresi wajah tegang
- Pandangan mata tajam
- Tampak gelisah
- Mudah tersinggung saat diajak berbicara
- Pasien mondar-mandir
2 Ds : Halusinasi
Pasien mengatakan mendengar suara bisikan
makian ,
Do : Pasien tampak berbicara sendiri
3 Ds : Isolasi sosial
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
mau berbicara dengan orang lain, pasien juga
berdiam diri dikamar.
Do :
Pasien tidak banyak berbicara
2. Diagnosa keperawatan
a. Perilaku kekerasan
b. Halusinasi
a. Perilaku kekerasan.
Nama : Ny. A
No RM : 00 42 72
5. Implementasi Keperawatan
Nama : Ny. A
No RM : 00 42 72
Hari pertama
Orientasi
Perawat : “Selamat siang ibu Au bagaimana perasaan ibu saat ini, saya
perawat yang dinas diruangan ini apa ibu masih ingat dengan
nama saya? coba sebutkan?
Paien : Masih mantri, mantri Erland
Perawat : Nah bagus sekali jadi sesuai dengan janji saya tadi sekarang
kita akan melakukan sedikit pembacaan di alkitab ya ibu??
Pasien : Iya mantri
Kerja
Perawat : Iya ibu tadi ibu sudah menyebutkan penyebab, tanda dan gejala
perilaku kekerasan jadi sekarang kita mulai membaca sedikit
kalimat yang terdapat di dalam alkitab yah ibu kita lakukan
sama-sama .
Pasien : Iya mantri
Perawat : Jadi ibu pertama yang harus ibu lakukan adalah membuat
posisi yang nyaman dan kemudian kita harus membuka alkitab
dan mencari satu ayat alkitab yang dapat kita baca atau
mencari satu lagu pujian untuk dinyanyikan sehingga ibu
dapat menenangkan pikiran,hati dan perasaan ibu ketika ibu
merasakan hal-hal yang mengangu ketenanggan ibu ! apakah
ibu bisa mengerti dan memahami yang saya ucapkan ibu ?
Pasien : Sudah mantri
Perawat : sekarang kita latihannya sama-sama ya ibu ?
Perawat dan Pasien : Ayo sekarang kita mulai bersama membuka agat
alkitab yang terdapat dalam kitab Matius 6 ayat
9-13.Setelah itu mari kita cari satu pijian
bersama-sama untuk dinyayikan lagu kumau
cinta yesus ibu !
Perawat : apakah ibu bisa menggulanginya skali lagi tampa arahan dan
bimbingan saya ibu?
Pasien : iya baik mantri
Perawat : Nah, bagus ibu ternyata ibu sudah mampu melakukanya.
Terminasi
6. Evaluasi Keperawatan
Nama : Ny. A
No RM : 00 42 72
1. Pengkajian
sendiri maupun orang lain. Sering juga disebut gaduh gelisah atau
(Yosep,2010 & Direja Ade, 2011), tanda dan gejala pada pasien
kesimpulan antara teori dan kasus nyata tidak ada kesenjangan karena
didapatkan data dari kasus nyata sama dengan teori baik penyebab dan
2. Diagnosa Keperawatan
hanya 3 yaitu : perilaku kekerasan, harga diri rendah, dan resiko perilaku
pengkajian keluhan utama, tanda dan gejala yang paling menonjol adalah
ada kesenjangan antara teori dan kasus nyata karena dalam teori ada
dan isolasi sosial karena, pada pasien tidak ada keluhan, tanda dan gejala
3. Intervensi Keperawatan
obatobatan yang diminum dan kegunaannya (jenis, waktu dan efek, dosis)
Dan dapat minum obat sesuai program pengobatan. Pada penelitian ini
intervensi yang dilakukan oleh penulis pada pasien adalah sebaagai berikut
penulis lakukan, terdapat kesamaan antara konsep dasar toeri dengan kasus
nyata Ny A. karena peneliti melakukan intervensi sesuai dengan teori dan
latih pasien distraksi fisik 1 dan 2, latih pasien bicara yang baik, latih
pasien melakukan aktivitas, latih pasien spiritual, latih pasien 6 benar obat.
Namun pada penelitian ini penulis lebih berfokus pada prosedural distraksi
dua kali pertemuan, pertemuan yang pertama pada tanggal 04 juni 2021
jam 14:00 wit peneliti melakukan latihan tarik napas dalam pada saat
melakukannya dan pada pertemuan kedua jam 08:00 wit penulis melatih
ulang tarik napas dalam dan pasien terlihat sangat antusias dan kooperatif
5. Evaluasi Keperawatan
menerus.
Evaluasi dibagi menjadi dua, yaitu evaluasi proses (formatif) dan evaluasi
kooperatif dan ketika diulang kembali pasien masih mau serta mampu
melakukannya secara kooperatif dan sangat antusias dan pada saat selesai
sehingga:
sendiri, melempar rumah, mengurung diri di dalam kamar dan tidak ingin
B. Saran
1. Kepada pihak rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Maluku untuk lebih
gangguan jiwa.
Azizah, L., Zainuri, I., & Akbar, A (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.
Ika Kusuma. (2020), Efektifitas Terapi Spiritual Wuduh Untuk Mengontrol Emosi
Pada Pasien Resiko Kekerasan. Tens: Trends Of Nursing Science 1.1
2020: 78-84.
Fitria, N. (2014). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan laporan Pendahuluan dan
Straregi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.