Anda di halaman 1dari 4

NAMA : EDO IRMAIZAL PUTRA

KELAS : 3H7

NO BP: 2010003600415

UAS HUKUM AGRARIA

1.Hak atas tanah diatur dalam Pasal 16 ayat (1) UUPA, diantaranya adalah Hak Milik. a.
A .Apa pengertian Hak Milik dan sebutkan dasar hukumnya?

JAWAB: Hak milik diatur dalam Pasal 20 – 27 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya disebut UUPA). Pengertian hak milik
menurut ketentuan Pasal 20 ayat (1) UUPA adalah adalah hak yang turun temurun, terkuat dan
terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan mengingat ketentuan Pasal 6 UUPA

b. Apa yang dimaksud dengan Hak Milik yang terkuat dan terpenuh ?

JAWAB: Hak milik sebagai hak yang terkuat berarti hak tersebut tidak mudah hapus dan mudah
dipertahankan terhadap gangguan dari pihak lain. 1 Terpenuh berarti hak milik memberikan
wewenang yang paling luas dibandingkan dengan hak-hak yang lain. Ini berarti hak milik dapat
menjadi induk dari hak-hak lainnya

2. Pendaftaran tanah yang diselenggarakan oleh Pemerintah terdiri dari: pendaftaran


tanah pertama kali dan pemeliharaan data pendaftaran tanah.

a. Apakah Asas pendaftaran tanah menurut Pasal 2 PP No. 24 Tahun 1997 dan Saudara
jelaskan.

JAWAB:

-Asas sederhana adalah suatu kegiatan berupa daftar isi tanah untuk dimaksudkan mudah
dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan terutama hak atas tanah.

-Asas aman adalah kegiatan pendaftaran tanah ditujukan untuk memberikan informasi yang
sesuai dengan tujuan pendaftaran tanah tersebut.
-Asas terjangkau adalah tujuan dari kegiatan pendaftaran tanah juga diperuntukkan bagai
kebutuhan masyarakat dengan golongan ekonomi lemah.

-Asas Mutakhir adalah bahwa kegiatan pendaftaran tanah diperlukan pemeliharaan data yang
berkelanjutan dan berkesinambungan.

-Asas terbuka adalah bahwa kegiatan pendaftaran tanah harus tersimpan di Kantor Pertanahan
yang sesuai dengan keadaan nyata di lapangan dan masyarakat dapat memperoleh akses
informasi data yang benar.

b. Apakah yang dimaksud dengan pendaftaran tanah sistematis dan pendaftaran tanah
sporadis !

JAWAB: Pendaftaran tanah secara sistematik adalah kegiatan pendaftarantanah untuk pertama
kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semuaobyek pendaftaran tanah yang belum
didaftar dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa atau kelurahan, sedangkan Pendaftaran
tanah secara sporadik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali mengenai satu atau
beberapa obyek pendaftaran tanah dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa atau kelurahan
secara individual atau massal. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 mewajibkan bagi
pemilik tanah bekas adat untuk mendaftarkan tanahnya sehingga tertib administrasi bisa tercapai.

3. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera, diperlukan


pembangunan disegala bidang, untuk itu diperlukan upaya pengadaan tanah. Pengadaan
tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum telah diatur dengan Undang-undang
No. 2 Tahun 2012.

a. Ada 4 (empat) tahapan penyelenggaraan pengadaan tanah. Saudara jelaskan.

JAWAB:

-Tahap Perencanaan

Pada tahapan ini setiap instansi yang memerlukan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan
umum menyusun Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah,

-Tahap Persiapan
Dalam tahapan persiapan, Gubernur membentuk Tim Persiapan dalam waktu paling lama 10 hari
kerja, yang beranggotakan Bupati/Walikota, SKPD Provinsi terkait, instansi yang memerlukan
tanah, dan instansi terkait lainnya.

-Tahap Pelaksanaan

Berdasarkan Penetapan Lokasi Pembangunan untuk kepentingan umum,

-Tahap Penyerahan

Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah menyerahkan hasil pengadaan tanah kepada instansi yang
memerlukan tanah

b. Saudara sebutkan kriteria kepentingan umum menurut UU No. 2 Tahun 2012.

JAWAB: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan menyediakan tanah bagi
pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara,
dan. masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak yang Berhak

4. Dalam kehidupan manusia, sering terjadi konflik, sengketa dan perkara pertanahan
antara berbagai pihak dengan berbagai kepentingan. Penyelesaiannya dapat ditempuh
melalui jalur Litigasi dan Non Litigasi.

a. Saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan penyelesaian melalui jalur Litigasi dan
Non Litigasi

JAWAB: proses litigasi berarti membawa permasalahan sengketa ke jalur hukum sedangkan
proses non litigasi penyelesaiannya berdasarkan itikad baik yang dimiliki para pihak yang
bersengketa. penyelesaian sengketa di luar jalur pengadilan sesuai kesepakatan bersama dan
tertulis dalam sebuah perjanjian inilah yang disebut juga sebagai arbitrase

b. Saudara sebutkan asas-asas penyelesaian sengketa dengan cara Non Litigasi.

JAWAB:

1. KONSULTASI

2. NEGOSIASI
. 3. MEDIASI.

4. KONSILIASI.

c. Salah satu Lembaga Mediator penyelesaian sengketa pertanahan di Sumatera Barat,


adalah Kerapatan adat nagari (KAN), sebagai Lembaga adat yang mempunyai filosofis
kusuik manyalasai dan karuah menjaniahkan. Bagaimanakah prinsip dasar penyelesaian
sengketa tanah menurut adat Minangkabau?

JAWAB: Penyelesaian sengketa tanah ulayat di Minangkabau adalah “bajanjang naik batango
turun”. Bajanjang naik maksudnya setiap persengketaan diselesaikan melalui proses lembaga
adat pada tingkat yang paling rendah yaitu oleh mamak kaum. Apabila tidak memperoleh
kesepakatan , maka penyelesaian sengketa diteruskan ke tingkat kampung yaitu oleh mamak
dalam kampung. Begitu seterusnya hingga ke tingkat yang lebih tinggi yatu oleh kepala suku dan
penghulu dalam Kerapatan Adat Nagari (KAN). Batanggo Turun artinya hasil musyawarah atau
atau hasil penyelesaian sengketa oleh ninik mamak atau orang yang dituakan dalam adat
diharapkan akan dipatuhi oleh pihak-pihak yang berperkara. Teknik penyelesaian sengketa oleh
lembaga adat yang ada di Minangkabau mulai dari lembaga yang lebi rendah yaitu oleh mamak
separuik atau mamak kepala waris sampai ke tingkat yang lebih tinggi yatu oleh Kerapatan Adat
Nagari adalah secara musyawarah dan mufakat serta mengutamakan rasa keadilan. Penyelesaian
sengketa tanah ulayat melalui lembaga adat jauh lebih efektif dibanding penyelesaiannya melalui
pengadilan negeri. Hal ini dikarenakan anggota kaum lebih menghormati orang yang dituakan
dalam kaumnya yaitu mamak pemimpin kaum atau mamak kepala waris

Anda mungkin juga menyukai