Tuhuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tingkat ansietas menurun
denga kriteria hasil :
Ansietas
1. Konsentari meningkat
2. Pola tidur meningkat
3. Perilaku gelisah menurun
4. Perilaku tegang menurun
Intervensi
Reduksi Ansietas
Observasi:
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Monitor tanda-tanda ansietas
Terapeutik:
Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan kepercayaan
Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
Pahami situasi yang membuat ansietas
Dengarkan dengan penuh perhatian
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
Latih teknik relaksasi
Pola nafas tidak efektif
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam inspirasi dan atau ekspirasi yang
tidak memberikan ventilasi adekuat membaik, dengan kriteria hasil:
Pola nafas
1. Dipsnea menurun
2. Penggunaan otot bantu nafas menurun
3. Frekuensi nafas membaik
4. Kedalaman nafas membaik
Intervensi
Pemantauan Respirasi
Observasi:
Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Terapeutik
Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Terapi Oksigen
Observasi:
Monitor kecepatan aliran oksigen
Monitor posisi alat terapi oksigen
Monitor tanda-tanda hipoventilasi
Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen
Terapeutik:
Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan trakea, jika perlu
Pertahankan kepatenan jalan napas
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
Ajarkan keluarga cara menggunakan O2 di rumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan citra tubuh meningkat,
dengan kriteria hasil:
Citra tubuh
1. Verbalisasi perasaan negatif tentang perubahan tubuh menurun
2. Verbalisasi kekhawtiran dengan reaksi orang lain menurun
3. Melihat bagian tubuh membaik
4. Menyentuh baian tubuh membaik
Intervensi
Promosi Citra Tubuh
Observasi:
Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
Edukasi
Jelaskan pada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh
Anjurkan menggunakan alat bantu (mis.wig,kosmetik)
Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
Latih fungsi tubuh yang dimiliki
Terapeutik:
Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
Resiko perdarahan
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 kehilangan darah baik internal maupun
eksternal menurun, dengan kriteria hasil:
Tingkat perdarahn
1. Hemoglobin membaik
2. Hematokrit membaik
3. Tekanan darah membaik
4. Suhu tubuh membaik
Intervensi
Pencegahan Perdarahan
Observasi:
Monitor tanda dan gejala perdarahan
Monitor nilai hemoglobin/hematokrit sebelum dan setelah kehilangan darah
Monitor tanda-tanda vita ortostatik
Monitor koagulasi
Terapeutik
Batasi tindakan invasif, jika perlu
Pertahankan bedrest selama perdarahan
Gunakan kasur pencegah dekubitus
Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi
Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan
Anjurkan meningkatkan asupan makan dan vitamin K
Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu
Anjurkan pemberian produk darah, jika perlu
Anjurkan pemberian pelunak tinja, jika perlu
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan keseimbangan elektrolit
meningkat, dengan kriteria hasil:
Keseimbangan cairan
1. Serum natrium meningkat
2. Serum kalium meningkat
3. Serum klorida meningkat
Intervensi
Pemantauan Elektrolit
Observasi:
Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
Monitor kadar elektrolit serum
Monitor mual,muntah dan diare
Monitor kehilangan cairan, jika perlu
Monitor tanda dan gejala hipoglikemi (mis.kelemahan otot, interval QT memanjang,
gelombang T datar atau terbalik, depresi segmen ST, gelombang U, keleahan, parestesia,
penuruan reflek, anoreksia, konstipasi,motilitas usus menurun, pusing, depresi
pernapasan)
Monitor tanda dan gejala hyperkalemia (mis.peka rangsang, gelisah, mual ,muntah,takikardi
menfarah kebradikardia, fibrilasi/takikardi ventrikel, gelombang T tinggi, gelombang P
datar, kompleks QRS tumpul, blok jantung menegah asistol)
Monitor tanda dan gejala hiponatremia (mis.disorientasi, otot berkedut, sakit kepala,
membrane mukosa kering, hipotensi postural, kejang, letargi, penurunan kesadran)
Monitor tanda dan gejala hypernatremia (haus, demam, mual, muntah, gelisah, peka
rangsang,membrane mukosa kering, takikardi, hipotensi, letargi, konfusi,kejang)
Monitor tanda gejala hipokalsemia(mis. Peka rangsang, tanda chvostek (spasme otot
wajah), tanda trousseau (spasme karpal), kram otot, interval QT memanjang)
Monitor tanda gejala hiperkalsemia (nyeri tulang, haus , anoreksia, letargi, kelemahan
otot, segmen QT memendek, gelombang T lebar, komplek QRS lbar, interval PR
memanjang)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan integritas kulit dan
jaringan meningkat, dengan kriteria hasil:
Integritas kulit dan jaringan
1. Elastisitas meningkat
2. Hidrasi meningkat
3. Kerusakan lapisan kulit menurun
4. Perdarahan menurun
5. Nyeri menurun
6. Hematima menurun
Intervensi
Perawatan Integritas Kulit
Observasi:
Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Terapeutik:
Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
Edukasi
Anjurkan menggunakan pelembab
Anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
Anjurkan mandi dan menggunkan sabun secukupnya
Perawatan Luka
Observasi:
Monitor karakteristik luka
Monitor tanda-tanda infeksi
Terapeutik:
Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik
Bersihkan jaringan nekrotik
Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
Pasang balutan sesuai jenis luka
Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Kolaborasi
Kolaborasi prosedur debridement
Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu