Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 7

Nama :Hanum Wahyuningtias (15030204055)

Refiska Audhiya Mardaningrum (15030204056)

lathifah Rahma Azizah (15030204080)

Mela Puji Lestari (15030204082)

PERMASALAHAN DI TEMPAT TINGGAL ASAL


(MOJOKERTO)
Mojokerto merupakan kota kecil yang yang terletak di selatan kota surabaya.
Permaslahan lingkungan kota mojokerto sangat banyak hal ini disebabkan oleh
masyarakatnya sendiri yang belum benar-benar sadar tentang kebersihan lingkungan.
Kesadaran mereka tentang lingkungan masih sedikit. Berikut adalah beberapa
masalah lingkungan yang terdapat di kota mojokerto.

1. Sampah yang Berserekan

Sampah masih menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh Pemerintah


Kabupaten Mojokerto. Selain produksi sampah yang terus meningkat, Tempat
Pembuangan Sampah Akhir (TPA) setempat mulai overload. TPA Kabupaten
Mojokerto  memang sangat terbatas, sehingga tidak mampu menampung kiriman
sampah dari seluruh wilayah. “Rata-rata setiap hari TPA ini mendapat kiriman 25 ton
sampah. Jumlah itu hanya antara 25-50 persen dari total sampah warga di Kabupaten
Mojokerto..

Di area pinggir pinggir jalan juga banyak sekali sampah yang berserakan. Hal
ini dikarenakan kurang sadarnya masyarakat mojokerto terhadap kebersihan jalan.
Disat mengendara terkadang orang-orang main lempar sampah. Seharusnya sampah
itu dikantong dulu kalu sudah berhenti baru dibuang di tempat sampah. Terkadang
juga tidak menyalakan masyarakatnya karena disepanjang jalan juga sangat minim
adanya tong sampah. Hanya dijumpai tong sampah satu dua itupun jarak antara tong
sampah satu dengan yang lainnya sangat jauh.
2. Polusi Udara

Polusi udara merupakan masalah yang pokok di kota manapun, di kota kecil
seperti mojokerto pun terdapat masalah tentang polusi udara. Pencemaran udara dapat
berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik maupun partikel yang lain yang
memberi pengaruh besar terhadap penurunan kualitas udara. Kota Mojokerto adalah 
kota kecil dengan kepadatan penduduk sebesar 8285 jiwa km-2, aktifitas transportasi
dan industri yang cukup tinggi  Hal ini disebabkan karena orang-orang lebih memilih
untuk berkendara meskipun jarak yang mau ditempuh tidak terlalu jauh. Terkadang
masyarakat lebih memilih membawa sepeda sendiri daripada bergoncengan, hal ini
semakin menimbulkan polusi udara. Anak muda zaman sekarang juga kalau hari libur
sering bersepeda motor tidak jelas mengelilingi kota mojokerto ini juga menyebabkan
polusi udara.

Asap pabrik juga menjadi salah satu penyebab polusi, memang pabrik di
daerah mojokerto tidak terlalu banyak seperti daerah surabaya tapi pada suatu daerah
mojokerto tepatnya daerah Ngoro-Mojokerto ini adalah pusat dari adanya pabrik.

3. Kurangnya Pohon (Udara Panas)


Kurangnya pohon juga menjadi permaslahan di mojokerto hal ini karena
disepanjang jalan masih terlihat satu atau dua pohon yang menampang di jalan.
Masyarakat sudah banyak yang mengeluh dengan keadaan ini tapi mereka tidak ada
yang bertindak, hanya mengeluh tidak ada tindakan apapun.

4. Penduduknya padat
Selain Surabaya, Mojokerto juga menjadi wadah urbanisasi dari wilayah lain
di Jawa Timur. Saat ini, makin banyak pendatang dari kota lain yang memilih
Mojokerto sebagai lahan mengais rezeki. Sehingga menyebabkan Kota kecil ini
menjadi macet, macet ini pun dikarenakan banyaknya pendatang yang ber-urbanisasi
ke Mojokerto lantaran di tempat asalnya mereka tidak mendapatkan pekerjaan
(Kurang Lapangan Pekerjaan). Mereka datang ke Kota Mojokerto karena berharap
mendapat pekerjaan yang layak ketimbang dari tempat asal mereka. Pekerjaan yang
mereka harapkan tak hanya di sektor rumah tangga, tetapi di bidang perindustrian
hingga kerajinan patung yang ada di sekitar kota Mojokerto.
Mereka memilih mojokerto karena sebagian besar dari para pendatang
merupakan tenaga kerja tanpa keahlian dan sedikit sekali yang mempunyai ijazah
lulusan Sarjana maupun Diploma. Sehingga mereka memilih Kota Mojokerto sebagai
alternative mencari lapangan pekerjaan selain di Ibukota Jawa Timur yaitu Surabaya.
Dengan bertambahnya penduduk Kota Mojokerto secara drastis dan tidak mampu
memberikan dampak baik bagi pembangunan, menyebabkan Kota Mojokerto mulai
menjadi macet karena bertambahnya penduduk Mojokerto tidak diiringi oleh
pembangunan Jalan, Fasilitas umum kota, dan Lapangan pekerjaan. 

Dari berbagai macam masalah diatas maka kami dapat mengambil beberapa alternatif solusi
untuk mengatasi maslah tersebut, yaitu:

1. Masyarakat bisa lebih bijak mengelolah sampah rumah tangga

Dalam mengolah sampah rumah tangga dengan mendaur ulang menjadi kerajinan
yang bermanfaat seperti: tas dan dompet dari bungkus mie, pot bunga dari botol
minumna bekas. Sebab, TPA hanya sebagai tempat pembuangan sampah yang tidak
bisa diolah lagi. masyarakat juga harus mulai memanfaatkan tempat pembuangan
sementara dengan baik, agar sampah yang dikirim ke TPA bisa diminamilisir.

2. Meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor

Meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor bisa mengurangi polusi udara yaitu


jika berpergian tidak terlalu jauh sebaiknya naik sepeda atau jalan kaki bukannya naik
motor, lebih baik naik sepeda berboncengan daripada naik sepeda sendiri-sendiri
untuk mengurangi pengguna kendaraan.

3. Menggunakan Transportasi Umum

Emisi karbon meningkat sebanding dengan meningkatnya kendaraan. Pasar industri


otomotif menunjukkan kurva yang terus naik. Ini artinya penggunaan bahan bakar
semakin meningkat, hasil pembakaran bahan bakar ini menghasilkan senyawa karbon
(karbondioksida, karbomonoksida) atau bahkan logam- logam seperti timbal (asap
hitam) yang sangat berbahaya. Penggunaan transportasi umum tentu akan mengurangi
hal – hal tersebut. Dengan demikian udara akan lebih sedikit baik.
4. Reboisasi

Yaitu dengan cara melakukan penanaman pohon di pinggir-pinggir jalan yang masih
kosong. Reboisasi atau penanaman pohon kembali setelah digunakan wajib
digalakkan. Pohon (tumbuhan) mampu mengurangi emisi senyawa karbon di udara.
Tumbuhan membutuhkan karbondioksida sebagai bahan pembentukan glukosa, zat
makanan yang amat penting dalam rantai makanan di bumi dan menghasilkan oksigen
(senyawa penting untuk pernapasan). Ilegal logging yang terjadi serta pembalakan
hutan atau konversi hutan menjadi lahan non produkrif tentu akan meningkatkan
polusi udara karena emisi karbon tidak diolah oleh tumbuhan. Oleh karena itu, jika
ingin udara kembali bersih maka tanamlah pohon dengan demikian udara di sekitar
akan terasa sejuk (udara bersih).

5. Pengurangan Penggunaan CFC

Pengurangan CFC melalui pengurangan penggunaan pendingin tentu menjadi pilihan


bijak agar generasi selanjutnya dapat tetap menikmati udara yang sehat. Demi anak
cucu kita, kita bertanggung jawab atas kelangsungan hidup mereka.

6. Menggunakan Bahan Bakar yang Ramah Lingkungan

Penggunaan tenaga surya untuk suatu industri merupakan salah satu pilihan yang
bijak bagi industri untuk energi yang terbarukan, serta ramah lingkungan. Sudah lama
memang diketahui bahwa tenaga surya dapat menghasilkan energi yang dapat
digunakan untuk menghidupkan mesin- mesin industri. Namun memang masih kurang
mendapat perhatian, mungkin dengan diterbitkan suatu peraturan yang mengikat akan
sedikit memaksa para pelaku industri untuk menggunakan alternatif ini. (ini penting
untuk kehidupan kita, dan anak cucu kita tetap sehat).

7. Memanfaatkan Biogas Sebagai Bahan Bakar

Beberapa organisme dapat mengasilkan metana yang dapat mecemari udara kita. Dan
penelitian menunjukkan bahwa gas metana dapat dijadikan sebagai bahan bakar gas,
oleh karena itu metana dikenal dengan biogas. Gas metana terdapat pada kotoran
hewan ternak seperti sapi. Dari kotoran ini dapat diolah sebagai bahan bakar yang
digunakan untuk memasak. Tentu ini pilihan yang sangat bijak, mengingat harga gas
terus merangkak naik seiring dengann kenaikan harga barang pokok, dengan
menggunakan biogas selain megurangi pencemaran tentu akan mengurangi anggaran
belanja rumah tangga. Sehingga perlu sedikit perhatian pemerintah untuk mengamati
peluang ini.

Anda mungkin juga menyukai