Tugas 3
Tugas 3
Di area pinggir pinggir jalan juga banyak sekali sampah yang berserakan. Hal
ini dikarenakan kurang sadarnya masyarakat mojokerto terhadap kebersihan jalan.
Disat mengendara terkadang orang-orang main lempar sampah. Seharusnya sampah
itu dikantong dulu kalu sudah berhenti baru dibuang di tempat sampah. Terkadang
juga tidak menyalakan masyarakatnya karena disepanjang jalan juga sangat minim
adanya tong sampah. Hanya dijumpai tong sampah satu dua itupun jarak antara tong
sampah satu dengan yang lainnya sangat jauh.
2. Polusi Udara
Polusi udara merupakan masalah yang pokok di kota manapun, di kota kecil
seperti mojokerto pun terdapat masalah tentang polusi udara. Pencemaran udara dapat
berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik maupun partikel yang lain yang
memberi pengaruh besar terhadap penurunan kualitas udara. Kota Mojokerto adalah
kota kecil dengan kepadatan penduduk sebesar 8285 jiwa km-2, aktifitas transportasi
dan industri yang cukup tinggi Hal ini disebabkan karena orang-orang lebih memilih
untuk berkendara meskipun jarak yang mau ditempuh tidak terlalu jauh. Terkadang
masyarakat lebih memilih membawa sepeda sendiri daripada bergoncengan, hal ini
semakin menimbulkan polusi udara. Anak muda zaman sekarang juga kalau hari libur
sering bersepeda motor tidak jelas mengelilingi kota mojokerto ini juga menyebabkan
polusi udara.
Asap pabrik juga menjadi salah satu penyebab polusi, memang pabrik di
daerah mojokerto tidak terlalu banyak seperti daerah surabaya tapi pada suatu daerah
mojokerto tepatnya daerah Ngoro-Mojokerto ini adalah pusat dari adanya pabrik.
4. Penduduknya padat
Selain Surabaya, Mojokerto juga menjadi wadah urbanisasi dari wilayah lain
di Jawa Timur. Saat ini, makin banyak pendatang dari kota lain yang memilih
Mojokerto sebagai lahan mengais rezeki. Sehingga menyebabkan Kota kecil ini
menjadi macet, macet ini pun dikarenakan banyaknya pendatang yang ber-urbanisasi
ke Mojokerto lantaran di tempat asalnya mereka tidak mendapatkan pekerjaan
(Kurang Lapangan Pekerjaan). Mereka datang ke Kota Mojokerto karena berharap
mendapat pekerjaan yang layak ketimbang dari tempat asal mereka. Pekerjaan yang
mereka harapkan tak hanya di sektor rumah tangga, tetapi di bidang perindustrian
hingga kerajinan patung yang ada di sekitar kota Mojokerto.
Mereka memilih mojokerto karena sebagian besar dari para pendatang
merupakan tenaga kerja tanpa keahlian dan sedikit sekali yang mempunyai ijazah
lulusan Sarjana maupun Diploma. Sehingga mereka memilih Kota Mojokerto sebagai
alternative mencari lapangan pekerjaan selain di Ibukota Jawa Timur yaitu Surabaya.
Dengan bertambahnya penduduk Kota Mojokerto secara drastis dan tidak mampu
memberikan dampak baik bagi pembangunan, menyebabkan Kota Mojokerto mulai
menjadi macet karena bertambahnya penduduk Mojokerto tidak diiringi oleh
pembangunan Jalan, Fasilitas umum kota, dan Lapangan pekerjaan.
Dari berbagai macam masalah diatas maka kami dapat mengambil beberapa alternatif solusi
untuk mengatasi maslah tersebut, yaitu:
Dalam mengolah sampah rumah tangga dengan mendaur ulang menjadi kerajinan
yang bermanfaat seperti: tas dan dompet dari bungkus mie, pot bunga dari botol
minumna bekas. Sebab, TPA hanya sebagai tempat pembuangan sampah yang tidak
bisa diolah lagi. masyarakat juga harus mulai memanfaatkan tempat pembuangan
sementara dengan baik, agar sampah yang dikirim ke TPA bisa diminamilisir.
Yaitu dengan cara melakukan penanaman pohon di pinggir-pinggir jalan yang masih
kosong. Reboisasi atau penanaman pohon kembali setelah digunakan wajib
digalakkan. Pohon (tumbuhan) mampu mengurangi emisi senyawa karbon di udara.
Tumbuhan membutuhkan karbondioksida sebagai bahan pembentukan glukosa, zat
makanan yang amat penting dalam rantai makanan di bumi dan menghasilkan oksigen
(senyawa penting untuk pernapasan). Ilegal logging yang terjadi serta pembalakan
hutan atau konversi hutan menjadi lahan non produkrif tentu akan meningkatkan
polusi udara karena emisi karbon tidak diolah oleh tumbuhan. Oleh karena itu, jika
ingin udara kembali bersih maka tanamlah pohon dengan demikian udara di sekitar
akan terasa sejuk (udara bersih).
Penggunaan tenaga surya untuk suatu industri merupakan salah satu pilihan yang
bijak bagi industri untuk energi yang terbarukan, serta ramah lingkungan. Sudah lama
memang diketahui bahwa tenaga surya dapat menghasilkan energi yang dapat
digunakan untuk menghidupkan mesin- mesin industri. Namun memang masih kurang
mendapat perhatian, mungkin dengan diterbitkan suatu peraturan yang mengikat akan
sedikit memaksa para pelaku industri untuk menggunakan alternatif ini. (ini penting
untuk kehidupan kita, dan anak cucu kita tetap sehat).
Beberapa organisme dapat mengasilkan metana yang dapat mecemari udara kita. Dan
penelitian menunjukkan bahwa gas metana dapat dijadikan sebagai bahan bakar gas,
oleh karena itu metana dikenal dengan biogas. Gas metana terdapat pada kotoran
hewan ternak seperti sapi. Dari kotoran ini dapat diolah sebagai bahan bakar yang
digunakan untuk memasak. Tentu ini pilihan yang sangat bijak, mengingat harga gas
terus merangkak naik seiring dengann kenaikan harga barang pokok, dengan
menggunakan biogas selain megurangi pencemaran tentu akan mengurangi anggaran
belanja rumah tangga. Sehingga perlu sedikit perhatian pemerintah untuk mengamati
peluang ini.