Anda di halaman 1dari 11
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1 _T PUTU SBE GULIAPDANA Nama Mahasiswa OF 221 S235 ‘Nomor Induk Mahasiswa/ NIM 14 / PERSRONI MIAN INDONESIA Kode/Nama Mata Kuliah : BSPA TIA / oes — $6 / Semper Kode/Nama UPBIJ Masa Ujian +: 2020/21.1(2020.2) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA JAWABAN Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi di indonesia v 1950-1959 : sistem ekonomi liberal (masa demokrasi liberal) v 1959 — 1966 : sitem ekonomi etatisme (masa demokrasi terpimpin) v 1966-1998 : sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi) Vv 1998 ~ sekarang : sistem ekonomi pancasila (demokrasi terpimpin) Sebelum merdeka, Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam beberapa periode. Ada empat Negara yang pernah menduduki Indonesia, yaitu Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang, Portugis tidak meninggalkan jejak yang mendalam di Indonesia karena keburu di usir oleh Belanda, lalu Belanda yang berkuasa selama sekitar 350 tahun, sudah menerapkan berbagai sistem yang masih tersisa hingga kini. Untuk menganalisa sejarah perekonomian Indonesia, rasanya perlu membagi masa pendudukan Belanda menjadi beberapa periode, berdasarkan perubahan — perubahan kebijakan yang mereka berlakukan di Hindia Belanda (sebutan untuk Indonesia pada saat itu). Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), belanda yang saat itu menganut paham merkantilis benar — benar menancapkan kukunya di Hindia Belanda. Belanda melimpahkan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda kepada VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie), sebuah perusahan yang didirikan dengan tujuan untuk menghindari persaingan antar sesame pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imprialis lain seperti EIC (inggrs). Untuk memudahkan aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain meliputi : a) Hak mencetak uang b) Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai ©) Hak menyatakan perang dan damai 4d) Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri e) Hak untuk membuat perjanjian dengan raja — raja Orde Lama Masa pasca kemerdekaan (1945 — 1950) Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh : Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerinta RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah Ri, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang penduduk jepang. Kemudian pada tanggal 6 maret 1946, panglima AFNEI (Allied Forces For Netherlands East Indies / pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah — daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagat pengganti uang jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga. ‘Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI yang menyebak kas Negara kosong dan eksploitasi besar - besaran dimasa penjajahan. Usaha - usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulita — kesulitan ekonomi, antara Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada juli 1946. Upaya menembus blockade dengan diplomasi beras ke India, mengadakan kontak dengan Perusahaan swasta Amerika dan menembus blockade belanda di sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia. Konferensi ekonomi, februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menggulangi masalah ~ masalah ekonom yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan — perkebunan. Rekontruksi dan rasionalisasi Angkatan perang (RERA) 1948, mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang — bidang produktif. Masa Demokrasi eral (195 1957) a) b) ° Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip — prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai dengan teori — teori mazhab Klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka. Masa Demokrasi Terpimpin (1959 - 1967) Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala — galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik dan ekonomi. akan tetapi, kebijakan — kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah dimasa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain : Devaluasi yang diumukan pada pada 25 agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut : uang kertas pecahan RpSO0 menjadi RPSO, uang kertas pecahan Rp1000 menjadi Rp100, dan semua simpanan di Bank yang melebihi Rp25.000 dibekukan. Pembentukan Deklarasi Ekonomi (DEKON) untuk mencapai tahap ekonomi sosi Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961 - 1962 harga barang naik 400% . Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp1000 menjadi Rp1, Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka infiasi ini malah meningkatkan angka inflasi. Orde Baru Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilitas politik menjadi utama, Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan Negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak a) b) dibutuhkan, karena pada awal tahun 1966 tingkat inflasi kurang Irbih 650% per tahun. Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana masalah sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha non pribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilahiah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salah satu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi - kondisi dan masalah - masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah era Keynes di Indonesia. Orde Reformasi Pemerintahan Presiden B).Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan maneuver ~ maneuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan — kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan Negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang di wariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN(Korupsi, Kolisi dan Nepotisme), pemulihan ‘ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati. Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, masalah — masalah yang mendesak untuk di pecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegak hukum. Kebijakan ~ kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan — persoalan ekonomi antara lain : Meminta penundaan pembayaran utang sebesar USSS,8 milyar pada pertemuan paris club ke -3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negri sebesar 116,3 triliun. Kebijakan_privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan Negara didalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan Negara intervensi kekuatan — kekuatan politik dan mengurangi beban Negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1% . Namun kebijakan yang memicu banyak kontrovensi, karena BUMN yang diprivatisasikan dijual ke perusahaan asing. Dimasa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), akan tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberatasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor ber 2 kali menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional. ‘Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Kebijakan controversial pertama presiden SBY adalah mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikan harga BBM. Kebijakan ini di latar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sector pendidikan dan kesehatan, serta bidang — bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan controversial pertama menimbulkan kebijakan controversial yang ke dua, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ketangan yang bethak, dan pembagiannya banyak menimbulkan berbagai masalah sosial. Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan Infrastruktur masal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji_ memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructur Summit pada bulan November 2006 Ialu, yang mempertemukan para investor dengan kepala — kepala daerah(Sejarah Perkembangan Ekonomi di Indonesia.htm). ‘Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) + Perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral * Ada kehendak masyarkaat untuk mewujudkan pemerataan sosial ekonomi * Nasionalisme selalu menjiawi kebijaksanaan ekono! * Koperasi merupakan sokoguru perekonomian nasional + Ada keseimbangan antara sentralisme dan desentralisme dalam kebijaksanaan ekonomi. SEP tidak liberal-kapitalistik, juga bukan sistem ekonomi yang etastik. Meskipun demikian sistem pasar tetap mewarnai kehidupan perekonomian (Mubyarto, 1988). Rumusan Emil Si dan UUD 1945) ‘Sistem Ekonomi yang khas Indonesia sebaiknya berpegang pada pokok- pokok pikiran yang, tentang Sistem Ekonomi Pancasila(mengacu pada Pancz tercantum dalam Pancasila * Dari Pancasila, sila keadilan sosial yang paling relevan untuk ekonomi. Sila keadilan sosial mengandung dua makna : 1. Prinsip pembagian pendapatan yang adil 2. Prinsip demokrasi ekonomi * Pembagian pendapatann masa penjajahan tidak adil, karena ekonomi berlangsung berdasarkan free fight liberalism °Pr ip demokrasi ekonomi ditegaskan (diatur) dalam UUD 1945 pada pasal-pasal 23, 27, 33, 34. Prinsip Dasar dalam Sistem Ekonomi Pancasila * Landasan Filosofis : PANCASILA * Landasan Konstitusional : UUD — 1945 Prinsip-prinsip Demokrasi Ekonomi: (a) Pasal 23 : menegaskan hak-hak DPR untuk : - Menyetujui/ menolak RAPBN dengan UU - Menetapkan pajak dengan UU - Menetapkan macam dan nilai Mata uang dengan UU - Memeriksa pertanggung jawaban keuangan negara (laporan BPK) dengan UU. (b) Pasal 27 : Menegaskan bahwa tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (c) Pasal 34 : Faktir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara (4) Pasal 33 : Antara lain menegaskan, bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan Landasan Operasional Sistem Ekonomi Pancasila: GBHN a. Demokrasi pancasila dan demokrasi ekonomi b. Konsep “Tingal Landas” : dari ajaran WW. Rostow (the Stages of Economic Growth) : ~Tahap “traditional society” (tradisonal statis - Tahap “precondition for take-off” (Masa transisi) ~ Tahap “take-off” (lepas landas: disyaratkan antara lain tingkat investasi lebih 109% PN) - Tahap “the drive to maturity” (Economi sudah matang/ dewasa) ~ Tahap “The age of high mass consumption” (konsumsi massa yang melimpah) . ¢. Trilogi Pembangunan - Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi - Pemerataan pembangunan dan hasil pembangunan - Stabilitas nasional yang mantap 4d. Pembangunan Jangka panjang dan Pembangunan Lima Tahun e. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ~ Anggaran berimbang = defisit anggaran ditutup dengan nilai lawan ~ Struktur APBN diformulasikan (sektor domestic dan foreign) G=R G=Df+Dd R=RF+Rd Gf+Gd= RF+Rd~ Gd —Rd = RF-Gf- Dimana : G = goverment expenditure R = government revenue Gf = foreign government expenditure Gd = domestic government expenditure Rf = foreign government revenue Rd = domestic government revenue Gd —Rd = defisit anggaran domestic, ditutup Rf — Gf = surplus anggaran foreign - SISTEM EKONOMI KERAKYATAN Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya. Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara negara berkembang termasuk Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan. Pembangunan yang berorientasi kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan rakyat. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa konsep, ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat. Dengan kata lain konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi untuk membangun kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat. ‘Strategi pembangunan yang memberdayakan ekonomi rakyat merupakan strategi melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dan dibawah pimpinan dan pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan ketimbang kemakmuran orang seorang. Maka kemiskinan tidak dapat ditoleransi sehingga setiap kebijakan dan program pembangunan harus memberi manfaat pada mereka yang paling miskin dan paling kurang sejahtera. Inilah pembangunan generasi mendatang sekaligus memberikan jaminan sosial bagi mereka yang paling miskin dan tertinggal. Yang menjadi masalah, struktur kelembagaan pol dari tingkat Kabupaten sampai ke tingkat komunitas yang ada saat ini adalah lebih merupakan alat control birokrasi terhadap masyarakat. 3, Kebijakan yang harus ditempuh pemerintah untuk memberdayakan petani kecil di Indonesia antara lain ‘Tabungan/Simpanan Dampaknya pada Ket Kebijakan harga untuk produk pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan petani, stabilitas harga di sector pertanian, dan perbaikan dasar tukar petani. Kebiajakn pemasaran yang dilakukan untuk membantu petani dalm memasarkan poduk pertanian untuk tujuan ekspor. Kebijakan structural dimaksudkan untuk memperbaiki struktur produksi misalnya luas pemilikan lahan, pengenalan alat-alat pertanian modern, dan perbaikan sarana pertanian. nan: Mengurangi kerentanan rumah tangga terhadap resiko dan goncangan eksternal Penurunan kerawanan konsumsi keluarga - Peningkatan pendapatan - Pengurangan keparahab (severity) kemiskinan - Pemberdayaan = Pengurangan pengucilan sosial Pinjaman Dampaknya pada Kemi = Peningkatan pendapatan Meningkatkan keragaman sumber pendapatan Mengurangi kerawanan pendapatan - Mengurangi konsumsi rumah tanga Peningkatan kemungkinan untuk mendapatkan pendidikan b: Keparahan ker an dikurangi Pemberdayaan = Mengurangi pengucilan sosial 5. Hal ini disebabkan banyak faktor, diantaranya adalah 1, Pemegang NPWP masih sedikit dibandingkan populasi total . 2. Tarif pajak masih relative tinggi dan kurang kompetitif untuk investor . 3, Administrasi Pajak masih kompleks dan belum optimal . Banyaknya kasus penyelewengan pajak atau (tax evasion) karena system pengawasan perpajakan belum bekerja optimal. Dengan menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar maka besarnya tax ratio tahun ini sebesar 12,7% dimana angka ini hampir tidak berbeda dengan tax ratio tahun lalu bahkan lebih rendah dari tax ratio 2 tahun lalu. Hal ini Tentunya tidak masuk akal dimana kondisi perekonomian sudah membaik namun task ratio dengan tahun dasar 2000 sama besarnya dengan task ratio 2 tahun lalu. Tax ratio tahun 2005 sebesar 13,5% dan di akhir tahun 2009 tax ratio diharapkan sudah menjadi 15,5% dan diharapkan akan terus bernilai positif sampai tahun 2016 an yang pada akhirnya akan membantu tercapainya kesinambungan fiscal. Penetapan besarnya tax radio tersebut masih mungkin untuk dicapai karena informasi yang berkembang selama ini mengatakan bahwa pendapatan pajak yang masuk ke kas Negara hanya sel F 10%. jika kantor pajak dalam bekerja lebih efi n Maka target pener yaan pajak sebenarnya tidak sulit untuk dicapai. Tax ratio sebesar 15,5% dengan basis tahun 2000 sama dengan sekitar 17% sampai 18% dengan basis tahun 1999. Angka ini masih dibawah angka yang diharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakni 19%. Oleh karena itu untuk meningkatkan penerimaan pajak tax radio perlu dinaikkan dan bukan menaikkan tax rate (Rahmawati,2005). Sedangkan menurut Sri Mulyani penerimaan perpajakan terkumpul sebesar 1283. 5 triliun sepanjang 2016 sementara target dalam anggaran pendapatan dan belanja perubahan APBN-P 2016 yakni Rp1539,2 triliun atau di bawah 11%. Kondisi ini membuat periode pemerintahan Joko Widodo melakukan pengampunan pajak atau tax amnesty sehingga mampu memberikan tambahan pemasukan pajak sebesar 4,6% atau senilai Rp 107 triliun.

Anda mungkin juga menyukai