DI SUSUN OLEH:
NAMA : WELLYA ZARTIKA
NPM : 201025377014
JURUSAN : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
DOSEN PEMBIMBING :
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas berkah dan
limpahan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul ”NEGARA DAN KONSTITUSI”. Makalah ini
merupakan tugas terstruktur dalam mata kuliah pendidikan pancasila.
penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................2
C. Tujuan............................................................................2
A. Kesimpulan..................................................................10
B. Saran............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai dengan
ide demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk.
Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu Negara. Dasar-dasar
penyelenggaraaan bernegara didasarkan pada konstitusi sebagai hokum dasar.
Negara yang berlandaskan kepada suatu konstitusi dinamakan Negara
konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara ideal sebagai Negara
konstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi sifat-sifat dan
cirri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus menganut gagasan
tenttang konstitusionalisme. Konstitusionalisme sendiri merupakan suatu ide,
gagasan, atau paham. Oleh sebab itu, bahasan tentang negara dan konstitusi pada
bab ini terdiri atas konstitusionalisme, konstitusi Negara, UUD 1945 sebagai
Konstitusi Negara Republik Indonesia, dan Sistem ketatanegaraan Indonesia.
Masalah atau topik pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut;
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN NEGARA
b. Menurut Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga
pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan
kehormatan bersama.
a. wilayah
Merupakan landasan material atau landasan fisik Negara. Secara umum dapat
dibedakan menjadi :
1.Wilayah Daratan
Batas wilayah suatu negaradengan Negara lain di darat , dapat berupa : Batas
Alamiah,Batas Buatan,Batas Secara geografis
2.Wilayah Lautan
Negara yang tidak memiliki lautan disebut land locked.SedangkanNegara
yangmemiliki wilayah lautan denganpulaupulau di dalamnya disebutarchipelagic
state
Dewasa ini, yang dijadikan dasar hukum masalah wilayah kelautan suatu Negara
adalah Hasil Konferensi Hukumlaut nternasional III tahun 1982 di Montigo Bay
(Jamaika) yang diselenggarakan oleh PBB, yaitu UNCLOS (UnitedNations
Conference on The Law of the Sea).
3. Wilayah Udara
Wilayah udara suatu negara dapat diklaim berdasarkan perjanjian internasional.
Perjanjian internasional yang pernah disepakati mengenai wilayah udara suatu
negara adalah konvensi Paris 1919 dan Konvensi Chicago 1944. Di Indonesia,
ketentuan wilayah udara suatu negara diatur dalam UU No. 20 tahun 1982.
Berdasarkan UU tersebut dinyatakan bahwa batas wilayah kedaulatan dirgantara
yang termasuk orbit geostasioner adalah setinggi 35. 761 km. Dalam Konvensi
Paris (1949) dinyatakan dalam bahwa negara-negara merdeka dan berdaulat berhak
mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah udaranya, seperti untuk
kepentingan radio, penerbangan dan satelit.
4. Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah
negara itu. Dengan kata lain, wilayah negara tersebut berada di wilayah negara lain
atau di luar wilayah teritorial suatu negara. Contoh untuk ini adalah kantor kedutaan
besar suatu negara di negara lain atau kapal asing yang berlayar di laut bebas
dengan berbendera suatu negara. Seorang dua besar memiliki hak ekstrateritorial,
selain itu kekebalan diplomatik (hak imunitas yang bersifat pribadi), yaitu hak
kedaulatan atas bangunan, gedung dan halaman keduataan besar sampai sebatas
pagar. Tak seorang pun boleh memasuki halaman kedutaan besar tanpa izin dari
negara atau kedutaan besar yang bersangkutan.
b. Rakyat
Rakyat secara devinitive sebagai sekumpulan manusia yang hidup disuatu tempat yang
dilawankan dengan makhluk- makhluk lain yang hidup didunia.
b. Pengakuan de jure, adalah pengakuan yang berdasarkan pada pernyataan resmi menurut
hukum internasional.
Pengakuan de jure bersifat tetap , adalah pengakuan dari negara lain yang berlaku
untuk selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya pemerintahan yang stabil.
Pengakuan de jure bersifat penuh, adalah terjadinya hubungan antarnegara yang
mengakui dan diakui dalam hubungan dagang, ekonomi dan diplomatik. Negara yang
mengakui berhak menempati konsulat atau membuka kedutaan di negara yang diakui.
C.TUJUAN NEGARA
Rumusan tujuan negara merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan suatu
negara. Setiap negara mempunyai tujuan negara yang ingin dicapai. Rumusan Tujuan
Negara Republik Indonesia - Sebagai bangsa dan negara yang beradab, Negara Republik
Indonesia mempunyai tujuan dalam melaksanakan kehidupan kenegaraannya. Tujuan negara
kita akan menjadi ciri khas dari negara kita yang membedakannya dengan negara lain.
Tujuan negara akan berkaitan dengan bentuk negara, pembentukan badan-badan negara,
fungsi badan-badan negara, tugas badan-badan negara, serta hubungan antarbadan negara.
Dengan demikian tujuan negara diperlukan untuk mengarahkan segala kegiatan negara dan
pedoman dalam penyusunan alat perlengkapan negara serta organ pemerintah.
Tujuan negara bergantung pada tempat, keadaan, waktu, dan sifat dari kekuasaan. Para
ahli mengemukakan pendapat yang berbeda-beda tentang tujuan negara. Menurut Shang
Yang yang hidup pada abad IV sebelum Masehi, tujuan negara adalah mengumpulkan
kekuasaan negara yang sebesar-besarnya. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara menyiapkan
tentara yang kuat, berdisiplin, dan bersedia menghadapi segala kemungkinan. Tujuan negara
ini dikemukakan Shang Yang karena pada saat itu Cina sedang dilanda kekacauan dan
peperangan. Pendapat ini senada dengan pendapat Nicholo Machiavelli, ahli ketatanegaraan
dari Florence, Italia. Tujuan negara menurut Nicholo Machiavelli (1428–1527) adalah
menghimpun dan memperbesar kekuasaan negara agar tercipta kemakmuran, kebesaran,
kehormatan, dan kesejahteraan rakyat
Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut mengandung makna sebagai berikut :
a. Fungsi sekaligus tujuan negara Indonesia, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dengan demikian, kita dapat mengetahui bahwa tujuan negara Indonesia, adalah:
Dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia melindungi negara tanah air dan seluruh
warga negara Indonesia baik yang berada di dalam maupun di luar negeri. Selain itu negara
Indonesia menginginkan situasi dan kondisi rakyat yang bahagia, makmur, adil, sentosa, dan
lain .
D.PENGERTIAN KONSTITUSI
Istilah konstitusi sebenarnya sudah ada sejak zaman Yunani dimana terdapat Konstitusi
Athena. Keberadaan Konstitusi Athena pada saat itu dipandang sebagai alat demokrasi yang
sempurna. Pada masa kekaisaran Romawi, istilah konstitysi digunakan untuk menyebut the
act of legislation by emperor.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konstitusi merupakan segala ketentuan dan
aturan tentang ketatanegaraaan (undang-undang dasar dan sebagainya). Undang – Undang
Dasar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah undang-undang yang menjadi dasar
semua undnag-undang dan peraturan lain dalam suatu Negara, yang mengatur bentuk, sistem
pemerintahan, pembagian kekuasaan, wewenang badan-badan pemerintahan, dan
sebagainya;konstitusi.
E.TUJUAN KONSTITUSI
C.F Strong menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk membatasi
kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan
merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh karena itu setiap konstitusi
senantiasa memiliki dua tujuan, yaitu (Utomo, 2007:12):
Menurut Henc Van Maarseven (Harahap, 2008:179) bahwa konstitusi berfungsi menjawab
berbagai persoalan pokok negara dan masyarakat, yaitu:
Konstitusi menjadi hukum dasar suatu negara.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang
makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih dipertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi Suryani & Kaswan, Pancasila dan Ketahanan Jati Diri Bangsa, Bandung:
PT Refika Aditama, 2015.