Anda di halaman 1dari 2

Nama : Natasya Oktavia Adinda Putri

NIM : 201902020

Prodi : Ilmu Keperawatan 2019

RESUME

Paradigma keperawatan keluarga

Paradigma adalah cara memandang, cara memaknai, dan cara melihat sesuatu.
Menurut para ahli, paradigma adalah model pola atau pandangan dunia yang dilandasi
pada dua karakteristik yaitu penampilan dari kelompok yang menunjukkan
keberadaannya terhadap sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk penyelesaian masalah
dalam kelompoknya.

Batasan keperawatan keluarga

1. Keluarga sebagai konteks


Perawat melibatkan keluarga untuk berperan untuk mengatasi kesehatan keluarga`
2. Keluarga sebagai kumpulan dari anggotanya
Yang menjadi focus dalam pemberian asuhan keperawatan individu dalam keluarga
merupa kan unit terpisah artinya individu dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.
3. Subsistem keluarga sebagai klien
Subsistem keluarga adalah focus untuk dilakukan penyelesaian masalah kesehatan,
contoh subsistem : orang tua punya anak, lalu anaknya punya keluarga dan tinggal disitu.
Contoh anggota keluarga baru perlu memahami tentang KB
4. Keluarga sebagai klien
Seluruh anggota keluaraga adalah klien
5. Keluaraga dipandang sebagai komponen masyarakat
Artinya keluarga bisa menjadi klien dengan pemenuhan kesehatan mereka dengan
melibatkan masyarakat.

Perbedaan keperawatan keluarga dan keperawatan individu

1. Pengenalan dan pemaduan konsep-konsep keluarga


2. Pengkajian dilakukan kepada keseluruhan keluarga dan situasinya
3. Focus pada interaksi dan dinamika keluarga
4. Keterlibatan keluarga dalam perawatan, terutama dalam pengambilan keputusan dan
pemberian perawatan

Isu terbaru keperawatan keluarga

a. Kesenjangan anatar teori, penelitian, dan praktik


b. Bagaimana bekerja lebih efektif dengan keluarga yang kebudayaan beragam
c. Globalisasi
d. Penyusunan muatan kurikulum dalam materi pembelajran
e. Kebutuhan peningkatan penelitian terkait isu keperawatan keluarga

Tingkat pencegahan (sebagai tujuan dalam keperawatan keluarga)

1. Pencegahan primer : melakukan promosi


2. Pencegahan sekunder : pemberian terapi, melakukan deteksi dini, menentukan diagnose
3. Pencegahan tersier : meminimalkan kecacatan seperti rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai