Anda di halaman 1dari 3

SARAN DAN ATAU USULAN DARI

DIVISI UMUM, KESEKRETARIATAN DAN PENUNJANG

1. Cuti nikah ditambah menjadi 1 minggu mengingat banyaknya persiapan yang harus
diperlukan (empat hari dirasa terlalu singkat)
2. Kejelasan surat sakit dari dokter, sebaiknya dijelaskan dalam aturan tertulis jika izin sakit
lebih dari 1 hari wajib menyertakan surat keterangan sakit dari dokter (pertimbangan
karena awal-awal sakit jarang yang langsung berobat kedokter, umumnya akan coba
recoveri sendiri dengan istirahat dan biasanya keesokan harinya sudah membaik)
3. Pengkoreksian jadwal kerja sesuai peraturan direktur 01/DIR/RSIA-CAMC/II/2018 dan
UU no 13 tahun 2003, jadwal kerja non pelayanan dibulatkan dalam 5 hari kerja
(dengan standar kerja tetap 8 jam/hari ) sehingga menjadi sebabagi berikut :
N Jadwal Kerja Keterangan
o
Jadwal saat ini
1. Senin s/d Jumat 07.30 s/d 15.30 Total jam kerja 160 jam/bln (40
Sabtu 07.30 s/d 12.30 jam/minggu)
Saran penggantian jadwal
2. Senin s/d Jumat 07.30 s/d 16.00 Total jam kerja 160 jam/bln (40
jam/minggu) sesuai standar UU no 13
tahun 2003 dan peraturan direktur
(waktu istirahat 30 menit). Libur
mingguan 2 hari (sabtu dan minggu)
Note : Didalam peraturan direktur 01/DIR/RSIA-CAMC/II/2018, jadwal kerja
non pelayanan disebutkan :
Masuk : 07.30 WIB
Istirahat : 12.00 s/d 13.00 WIB
Pulang : 16.30 WIB
Disini tidak ada kejelasan periode waktu kerja yang dipakai dalam
seminggu, namun melihat pada jumlah jam kerja ini mengacu pada 8
jam per 1 hr kerja sehingga ini cocok dengan edaran berikutnya yang
mengisyaratkan jam kerja 160 jam/bulan. Untuk itu perlu kejelasan
jadwal sehingga diajukan saran seperti yang tersebut diatas, dan dalam
aturan UU no 13 tahun 2003 pengaturan jam istirahat diperbolehkan
minimal 30 menit setelah 4 jam kerja.

4. Kejelasan prosedur permintaan barang, perlu di buatkan SOP (terlampir).


5. Perlu adanya SK bagi tiap karyawan/i yang diangkat dalam jabatan tertentu (kadiv, kanit,
dll) di manajemen lengkap disertai dengan tupoksinya, sehingga pemegang jabatan tau
apa yang harus dilakukan dan sadar dengan kewajibannya (tidak lepas tangan langsung
ke manajemen puncak, jadi aka nada tingkatan-tingkatan dalam penyelesian maslah
tidak hanya bertumpu pada satu titik sehingga merekapun menyadari perannya dan
lebih bertanggungjawab).
6. Untuk jadwal kerja sebaiknya ada diberikan tenggang telat max 10 menit atau
setidaknya 5 menit.

Demikian usulan dan atau masukan dari kami di divisi umum, kesekretariatan, dan
penunjang semoga dapat dipertimbangkan dan dikabulkan. Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.
Lampiran Usulan SOP

Standar Prosedur Operasional Pengadaan Barang Berskala Besar


(Lebih dari Rp 1.000.000)

1. Setiap unit/ satuan tugas melalui kanit mengajukan permintaan terhadap kebutuhan
kegiatan operasional di unitnya
2. Kanit berkewajiban melakukan permintaan secara tertulis yang diajukan ke kadiv
keuangan (membuat surat permintaan)
3. Kadiv keuangan akan memberikan balasan surat apakah permintaan tersebut di acc
dan atau ditangguhkan pembeliannya, setelah dilakukan komunikasi dengan
pimpinan puncak.
4. jika dalam waktu 3 hari setelah pengajuan belum ada kejelasan dan atau tanpa
informasi lanjutan dari keuangan, kanit berkewajiban menanyakan ulang perihal
permintaan tersebut.
5. Jika permintaan di ACC, barang yang telah dibelikan harus diserahkan terlebih
dahulu ke kadiv UKP (serah terima dari kadiv keuangan ke kadiv UKP) untuk
dilakukan perekapan data inventaris RS (dalam situasi mendesak jika kadiv UKP
tidak ditempat, proses dapat dilanjutkan dengan penyerahan bukti berupa foto
untuk jenis, spesifikasi alat, dan lainnya yang dirasa perlu dalam pendataan
inventaris barang tidak habis pakai/ usia pakai lebih atau sama 2 tahun).

Standar Prosedur Operasional Pengadaan Barang Berskala Kecil


(Kurang dari Rp 1.000.000)

1. Setiap unit/ satuan tugas melalui kanit mengajukan permintaan terhadap kebutuhan
kegiatan operasional di unitnya
2. Kanit berkewajiban melakukan permintaan secara tertulis yang diajukan ke kadiv
keuangan (mengisi form dari keuangan), jika permintaan di ACC kadiv keuangan dan
dalam waktu 3 hari belum datang barang dan tanpa informasi lanjutan dari
keuangan, kanit berkewajiban menanyakan ulang perihal permintaan tersebut.
3. Barang yang telah dibelikan harus diserahkan terlebih dahulu ke kadiv UKP (serah
terima dari kadiv keuangan ke kadiv UKP) untuk dilakukan perekapan data inventaris
RS (dalam situasi mendesak jika kadiv UKP tidak ditempat, proses dapat dilanjutkan
dengan penyerahan bukti berupa foto untuk jenis, spesifikasi alat, dan lainnya yang
dirasa perlu dalam pendataan inventaris barang tidak habis pakai/ usia pakai lbh
atau sama 2 tahun).

Anda mungkin juga menyukai