Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN OBSERVASI

FUNGSI KEDISIPLINAN SUMBER DAYA MANUSIA


SMPN 4 CIAMIS

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia
Dosen: Hj. Tati Heryati, Dra., M.M.,M.Pd

Disusun oleh :
1. Ardila Triana (2107160021/4A)
2. Aris Sepul Anwar (2107160098/4A)
3. Eka Nursela (2107160003/4A)
4. Heni Nuraeni (2107160050/4C)
5. Ita Santika (2107160020/4A)
6. Mirwan Ariansah (2107160017/4A)
7. Riki Rimansah (2107160036/4C)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN OBSERVASI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
FUNGSI KEDISISPLINAN SUMBER DAYA MANUSIA
SMPN 4 CIAMIS

Laporan observasi ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Disahkan dan disetujui pada

Hari : Sabtu

Tanggal : November 2019

Dosen Mata Kuliah, Ketua Kelompok,

Hj. Tati Heryati, Dra., M.M.M.Pd Mirwan Ariansah


NIP. 131656722 NIM. 2107160017

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia mengenai “Fungsi Kedisiplinan Sumber Daya Manusia”.
Laporan ini merupakan bukti tertulis bahwa penulis telah melakukan observasi guna
menunjang pemahaman mahasiswa mengenai ilmu tersebut di masa yang akan
datang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini. Kami juga ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Hj. Tati Heryati, Dra., M.M., M.Pd selaku dosen mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia;
2. Bapak Yudi Nugraha selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Ciamis yang telah
memberikan kami izin melakukan observasi.
3. Keridhoan Ayah dan Ibunda tercinta serta saudara-saudara yang telah mengurus,
mendidik dan membina serta memberi limpahan do’a demi kelancaran kami
dalam menuntut ilmu;
4. Rekan-rekan seperjuangan yang bekerja sama dalam penyusunan laporan
observasi ini.

Dalam penyusunan laporan observasi ini, kami menyadari bahwa masih


banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi perbaikan selanjutnya, semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Ciamis, 18 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................
2.1 Kedisiplinan Sumber Daya Manusia.........................................................3
BAB III HASIL OBSERVASI................................................................................
3.1 Profil SMP Negeri 4 Ciamis......................................................................9
3.2 Penerapan Fungsi POAC dalam Fungsi Kedisiplinan SDM.....................14
BAB IV SIMPULAN................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun manusia berada, dibutuhkan peraturan-


peraturan dan ketentuan-ketentuan yang akan mengatur dan membatasi setiap kegiatan dan
perilakunya. Manusia sebagai individu terkadang ingin hidup bebas, sehingga ia ingin
melepaskan diri dari segala ikatan dan peraturan yang membatasi kegiatan dan
perilalkunya.Namun manusia juga merupakan makhluk sosial yang hidup di antara individi-
individu lain, dimana ia mempunyai kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain.

Program disiplin karyawan ini hendaknya disusun secara cermat berdasarkan kepada
metode-metode ilmiah yang berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan
atau organisasi saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Disiplin harus bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan supaya
prestasi kerjanya baik dan mecapai hasil yang optimal.

Disiplin karyawan diarsakan semakin penting mamfaatnya, karena adanya tuntutan


pekerjaan/jabatan dan bertujuan baik untuk karier maupun non karier karyawan baru/lama
melalui disiplin. Disiplin juga merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena
semakin baik disiplin karyawan, maka semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.
Tanpa disiplin karyawan yang baik , sulit bagi organisasi atau badan mencapai hasil yang
optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan
mendukung tewujudnya tujuan suatu organisasi atau badan, karyawan dan masyarakat.
Karena itu setiap manajer selalu berusaha, agar para bawahannya mempunyai disiplin yang
baik .Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya
berdisiplin dengan baik.Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah
hal yang sangat sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhinya.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Planning Kedisiplinan Sumber Daya Manusia di SMPN 4 Ciamis?
2. Bagaimana Organazing Kedisiplinan Sumber Daya Manusia di SMPN 4 Ciamis?
3. Bagaimana Actuating Kedisiplinan Sumber Daya Manusia di SMPN 4 Ciamis?
2

4. Bagaimana Controlling Kedisiplinan Sumber Daya Manusia di SMPN 4 Ciamis?


1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang penulis lakukan

adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana Planning kedisiplinan Sumber Daya Manusia di


SMPN 4 Ciamis
2. Untuk mengetahui bagaimana Organazing Kedisiplinan Sumber Daya Manusia di
SMPN 4 Ciamis
3. Untuk mengetahui bagaimana Actuating Kedisiplinan Sumber Daya Manusia di
SMPN 4 Ciamis
4. Untuk mengetahui bagaimana Controlling Kedisiplinan Sumber Daya Manusia di
SMPN 4 Ciamis
3

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 kedisiplinan Sumber Daya Manusia
2.3.1 pengertian kedisiplinan sumberdaya manusia
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap sesorang yang
secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi,
seserorang akan bersedia mematuhi semua semua peraturan serta melaksanakan tugas-
tugasnya, baik secara sukarela maupun karena terpaksa.
Dibawah ini Ada beberapa pengertian disiplin kerja menurut para ahli, antara lain
sebagai berikut:
Menurut pendapat Keiht Davis, “disiplin kerja juga dapat diartikan sebagai
pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi”.
Menurut Rivai & Sagala (2013:825) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan
para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah
suatu perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran juga kesediaan seseorang agar menaati
semua peraturan dan norma sosial yang berlaku di suatu perusahaan.
Sejalan dengan Rivai & Sagala, bagi Sintaasih & Wiratama (2013:129), disiplin kerja
adalah merupakan tindakan manajemen untuk mendorong kesadaran dan kesediaan para
anggotanya untuk mentaati semua peraturan yang telah ditentukan oleh organisasi atau
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku secara sukarela.
Menurut Hasibuan (2007:193) mengemukakan bahwa “kedisiplinan adalah kesadaran
dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku”. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan
dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi atau mengerjakan
semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.
Dengan paparan tersebut disiplin kerja memang dibutuhkan untuk suatu perusahaan
dalam kaitannya untuk mempermudah dan melancarkan perusahaan dalam mencapai
tujuannya, karena disiplin kerja yang tertanam pada setiap karyawan akan memberikan
kesediaan mereka dalam mematuhi dan menjalankan aturan yang telah di tetapkan demi
memajukan perusahaan. Hal ini dikarenakan didalam kehidupan sehari-hari dibutuhkan
peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang akan mengatur dan membatasi setiap
kegiatan dan perilaku kita, terlebih didalam lingkup kerja. Peraturan sangat diperlukan untuk
memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang
4

baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan
efektivitas kerja karyawan akan meningkat. Hukuman diperlukan dalam meningkatkan
kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberian
hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan.
Kedisiplinan harus ditegaskan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan
disiplin karyawan yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi,
kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
2.3.2 Indikator - Indikator kedisiplinan Sumer Daya Manusia
1. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan karyawan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang
bagi kemampuan karyawan.
2. Teladan pimpinan
Pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus
memberi contoh yang baik, berdisiplin yang baik , jujur, adil, sesuai katadengan perbuatan .
dengan teladan pimpinan yang baik, ,kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik.
3. Balas jasa
Balas jasa ( gaji dan kesejahteraan ) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena
balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau
pekerjaan. Jika karyawan semakin mencintai pekerjaan maka kedisiplinan yang diciptakan
semakin baik pula.
4. Keadilan
keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa
( pengakuan ) atau huikuman akan merangsang terciptanya kedidiplinan karyawan yang
baik.
5. Sanksi hukuman
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, maka karyawan akan semakin takut
melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap,dan perilaku indisipliner karyawan akan
berkurang.
6. Ketegasan
Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang
indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
7. Hubungan kemanusiaan
5

Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan


kedisiplinan yang baik pada sebuah perusahaan. Hubungan yang bersifat vertikal maupun
horizontal.
2.3.3 Macam – macam disiplin kerja
1. Disiplin Preventif

Merupakan suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan memetuhi


pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan perusahaan. Disiplin preventif merupakan
suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada
dalam organisasi. Jika sistem organoisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah
menegakkan disiplin kerja.

2. Disiplin Korektif

Merupakan suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan


dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada
perusahaan. Pada disiplin korektif , pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan diberikan sanksi adalah memperbaiki perilaku
pegawai yang melanggar, memelihara peraturan yang berlaku, sdan memberikan pelajaran
kepada yang melanggar.

3. Disiplin Progresif

kegiatan memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-


pelanggaran yang berulang. Tujuan dari disiplin progresif

ini agar karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan korektif sebelum mendapat hukuman
yang lebih serius.

2.3.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi kedisiplinan


Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam
suatu perusahaan. Menurut Gouzali Saydam (1996:202), faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Besar kecilnya pemberian kompensasi


b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
c. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
d. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
6

f. Ada tidaknya perhatian kepada pada karyawan


g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin
2.3.5 Tujuan, manfaat dan pendekatan disiplin kerja
1. Tujuan Disiplin Kerja

Disiplin kerja pada pengawas sangat dibutuhkan karena apa yang menjadi tujuan
perusahaan akan sukar dicapai apabila tidak ada disiplin kerja. Menurut Dr. Wirawan, tujuan
disiplin kerja, yaitu:

a. Memotivasi karyawan untuk memenuhi standar kinerja perusahaan pegawai


mendapatkan pendisiplinan dan organisasi setelah gagal memenuhi kewajibannya
b. Mempertahankan hubungan saling menghormati antara bawahan dengan atasannya atau
sebaliknya. Pegawai sering melaksanakan tugasnya dengan buruk dan melanggar
peraturan dengan sengaja, misalnya pegawai tidak mau mematuhi apa yang disarankan
atasan, mengkritik dan mengeluh, sikap perilaku itu harus dikoreksi agar tidak terjadi
konflik interpersonal
c. Meningkatkan kinerja karyawan. Pendisiplinan wajib dilakukan bagi pegawai
berkinerja rendah yang bukan disebabkan oleh faktor non muslim. Jika rendahnya
kinerja disebabkan oleh faktor manusia pendisiplinan dilakukan secara berencana untuk
memperbaiki perilaku kerja dan sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan
akan meningkatkan hasil kerjanya.
d. Meningkatkan moril, semangat kerja, etos kerja secara efektivitas dan efesiensi kerja.
Program pendisiplinan yang dirancang khusus akan meningkatkan perilaku kinerja
pegawai tersebut.
e. Meningkatkan kedamaian industrial dan kekeluargaan organisasi. Pegawai hanya dapat
bekerja dengan baik jika bekerja dalam iklim kerjasama, dan saling menghormati.[6]
f. Manfaat Disiplin Kerja
2. Manfaat disiplin kerja

Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri pegawai
terhadap peraturan dan ketetapan instansi. Menurut Siagian yang dikutip oleh Dr. H. Edy
Sutrisno,M.Si dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia, manfaat disiplin kerja,
yaitu:

a. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan


7

b. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam melakukan
pekerjaan
c. Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas sebaik-
baiknya
d. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi dikalangan karyawan
e. Meningkatkan efesiensi dan prduktivitas kerja para karyawan[7]
f. Pendekatan Disiplin Kerja
3. Pendekatan disiplin kerja

Menurut Mangkunegara ada tiga pendekatan disiplin kerja, yaitu:

1) Pendekatan Disiplin Modern

Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan sejumlah keperluan atau kebutuhan


baru di luar hukum. Pendekatan berasumsi:

a. Disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk hukuman secara fisik
b. Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukum yang berlaku
c. Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan prasangka harus diperbaruhi
dengan mengadakan proses penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya
d. Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak terhadap kasus disiplin
2) Pendekatan Disiplin dengan Tradisi

Pendekatan disiplin dengan tradisi yaitu pendekatan disiplin dengan cara memberikan
hukuman. Pendekatan ini berasumsi:

a. Disiplin dilakukan oleh atas kepada bawahan, dan tidak pernah ada peninjauan kembali
bila telah diputuskan
b. Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanaannya harus disesuaikan dengan
tingkat pelanggarannya
c. Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelanggar maupun kepada
pegawai lainnya
d. Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih keras
e. Pemberian hukuman terhadap pegawai yag melanggar kedua kalinya harus diberi
hukuman yang lebih berat
3) Pendekatan Disiplin Bertujuan

Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa:


8

a. Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai
b. Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku
c. Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku yag lebih baik
2.3.6 Langkah – langkah untuk peningkatan disiplin kerja
Penegakan disiplin kerja tidak bisa diserahkan kepada karyawan semata-mata. Untuk
itulah perusahaan mempunyai langkah-langkah dalam meningkatkan kerja para karyawannya.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menciptakan peraturan-peraturan dan tata tertib yang harus dilaksanakan oleh para
karyawan
2. Menciptakan dan memberi sanksi-sanksi bagi pelanggar disiplin
3. Melakukan pembinaan disiplin melalui pelatihan-pelatihan kedisiplinan yang terus
menerus
Di dalam suatu perusahaan bentuk disiplin kerja yang tidak baik akan tergambar pada
suasana:

1. Tinggingya angka kemangkiran (absensi) karyawan


2. Sering terlambatnya karyawan masuk kantor atau pulang lebih cepat dari jam yang
sudah ditentukan
3. Menurunya semangat dan gairah kerja
4. Berkembangnya rasa tidak puas, saling curiga, dan saling melempar tanggung jawab
5. Penyelesaian pekerjaan yang lebih lambat, karena karyawan lebih senang mengobrol
dari pada bekerja
9

BAB III
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI
3.1. Hasil Observasi
3.2.1 Sejarah Singkat
Secara historis SMPN 4 Ciamis didirikan tahun 1950 dan mulai beroperasi tahun 1953.
Sebelumnya adalah SMEP sampai tahun 1973, lalu beralih nama menjadi SMP Negeri 3
Ciamis. Pada tahun 1997 menjadi SMP Negeri 4 Ciamis, sampai sekarang. Dari tahun ke
tahun keberadaannya kian berkembang secara dinamis sejalan dengan bertambahnya siswa
yang masuk. Hingga kini SMP Negeri 4 Ciamis memiliki 24 ruang belajar dan sarana
prasarana pendukung yang memadai. Daerah Ciamis memiliki beberapa objek wisata yang
potesial serta memiliki daerah pertanian yang cukup luas untuk kedisiplinan agrobisnis dan
tanaman hias sesuai dengan Visi Kabupaten Ciamis MANTAP (Maju, Aman, Nyaman,
Tangguh, Amanah, Produktif). Hal ini memberikan peluang besar untuk kedisiplinan Life
Skill dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global. Sesuai dengan kekhasan dan
keunggulan lokal Kabupaten Ciamis, SMP Negeri 4 Ciamis mengembangkan keterampilan,
olahraga dan seni daerah, kedisiplinan Imtaq dan Iptek. Wujud dari akomodasi konteks
kewilayahan ini, terutama tercermin dalam rumusan kurikulum muatan lokal dan program
kedisiplinan diri yang merefresentasikan analisis potensi, bakat, minat, dan kebutuhan
kedisiplinan diri peserta didik dan pemerintah daerah Kabupaten Ciamis
A. Identitas Sekolah
Status SMP 4 Ciamis ini adalah negeri. Sekolah yang dipimpin oleh Bapak YUDI
NUGRAHA, S.Pd ini beroperasi di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui
Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 20211613.
Nomor Statistik Sekolah (NSS) 201021401003. Akreditasi A. Alamat: Jalan Tentara Pelajar
No. 2 Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat, Telepon (0265)
773418, Kode Pos 46211, E-mail: smpn4ciamis@yahoo.co.id
B. Sarana Prasarana
Saat ini luas tanah seluruhnya 2.111 meter persegi, dipagar permanen (termasuk pagar
hidup), dan hak guna pakai dari pemerintah daerah Kabupaten Ciamis.
C. Visi Sekolah
Smpn 4 ciamis bersatu dalam berkarya berlandaskan nilai-nilai taqwa, berbudaya
lingkungan untuk mewujudkan sekolah berprestrasi di tingkat kabupaten pada tahun 2020
10

D. Misi Sekolah :
1. Membangun kultur sekolah bernuansa religi dan berbudaya lingkungan yakni
membangun keseimbangan hubungan manusia dengan khaliknya, hubungan manusia
dengan manusia, hubungan manusia dengan lingkungan.
2. Mengembangkan 8 Standar Nasional Pendidikan secara kritis, kreatif dan inovatif
berdasarkan kurikulum (KTSP dan Kurikulum 2013) untuk berprestasi di era global.
3. Memberdayakan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran dalam mewujudkan
wawasan wiyata mandala.
4. Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah dalam menumbuhkan
semangat keunggulan dan kompetitif.
5. Meningkatkan kualitas kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan dalam
mewujudkan standar pelayanan minimal (SPM).
6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sarana dan Prasarana pendidikan dalam
mendukung penguasaan IPTEK.
7. Meningkatkan kualitas pembinaan kesiswaan dalam mewujudkan disiplin, kemandirian
serta menanamkan sikap belajar long life education.

E. Tujuan :

1. Menjadi warga masyarakat yang tahu akan tugas dan kewajibannya sebagai insan
religius dengan harapan seluruh stake holders SMP Negeri 4 Ciamis mampu
mengimplementasikan nilai-nilai agama dan pendidikan dalam kehidupan
bermasyarakat dengan rasa penuh tanggung jawab disertai sikap tulus dan ikhlas.
2. Menjadi sekolah yang mampu memberikan standar pelayanan minimal kepada seluruh
siswa, orang tua dan stake holders lainnya sehingga bisa terlayani secara tepat dan
bijaksana.
3. Menjadi warga masyarakat yang baik, mampu memberikan suri tauladan bagi teman,
orang tua dan masyarakat sekitarnya.
4. Menjadi sekolah yang terbiasa berbusana, bertutur kata dan berprilaku yang sesuai
dengan budaya ”Urang Sunda” serta menjaga tata nilai budaya bangsa Indonesia.
5. Seluruh warga SMP Negeri 4 Ciamis dapat membiasakan bekerja secara logis, kritis,
kreatif dan inovatif sehingga dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam
lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat.
11

F. Strategi :
1. Seluruh civitas akademika berupaya datang tepat waktu dan memahami tugas masing-
masing, bekerja secara profesional dan proporsional yang dilandasi rasa penuh
tanggung jawab disertai dengan sikap keikhlasan yang tulus.
2. Memberikan pelayanan yang baik kepada siswa, orang tua dan stake holder lainnya
secara tepat dan bijaksana.
3. Membiasakan diri dan berupaya menjadi suri tauladan bagi dirinya, orang tua dan
masyarakat sekitarnya dengan tulus dan ikhlas
4. Membiasakan diri sholat tepat waktu berjama’ah, berbusana islami, bertutur kata yang
sesuai dengan budaya ”Urang Sunda” serta menjaga tata nilai budaya bangsa Indonesia.
5. Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil-kecil, mulai saat ini secara tawadhu.
6. Seluruh civitas akademika selalu berupaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang
hijau, asri sehingga menimbulkan rasa nyaman.
7. Seluruh civitas akademika selalu berupaya untuk menjaga lingkungan sekolah yang
bersih sehat.TUJUAN SMP Negeri 4 Ciamis
G. Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan :109 orang dengan perincian sebagai berikut:

1. Data PTK dan PD


No Uraian Guru Tendik PTK PD
1 Laki - Laki 11 6 17 388
2 Perempuan 23 3 26 383
TOTAL 34 9 43 771

H. Jumlah Peserta Didik

3. Data Rombongan Belajar


No Uraian Detail Jumlah Total
L 133
1 Kelas 7 265
P 132
L 132
2 Kelas 8 256
P 124
L 123
3 Kelas 9 250
P 127
12

I. Pendanaan
1. Komite Sekolah
2. Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis
3. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
4. Pemerintah Pusat
J. Program Ekskul Sekolah
TEATER SEMPAT
Aktif
Nama Singkatan: TS
13

PASKIBRA Aktif
Nama Singkatan: PS

PRAMUKA Aktif
Nama Singkatan: PR

VOCAL & MUSIK Aktif


Nama Singkatan: VM

PERISAI DIRI Aktif


Nama Singkatan: PD

SEPAK BOLA Aktif


Nama Singkatan: SB

BOLA VOLI Aktif


Nama Singkatan: BV

KARAWITAN Aktif
Nama Singkatan: KR

BOLA BASKET Aktif


Nama Singkatan: BB

IKATAN REMAJA MESJID Aktif


Nama Singkatan: IRM

KELOMPOK BELAJAR Aktif


Nama Singkatan: KB

K. Sarana & Prasarana Praktik


14

Masing-masing Kompetensi Keahlian memiliki ruang praktik tersendiri, yang terdiri dari:
1. Perpustakaan
2. Laboratorium fisika
3. laboratorium computer
5. R. Kepala sekolah
6. R. Guru
7. R. Tata usaha
8. R. seni
9. R. BK
10. R. Pembantu kepala sekolah

3.2. Penerapan Fungsi POAC dalam Fungsi Kedisiplinan SDM


A. Penerapan Fungsi Planning dalam Fungsi Kedisiplinan SDM
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai
tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama kedisiplinan dan
meliputi segala sesuatu yang akan di kerjakan.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan
dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak
berperan dalam menggerakan fungsi kedisiplinan. Kedisiplinan perlu direncanakan dengan
baik supaya labor turn over relatif rendah.
Kedisiplinan di SMPN 4 Ciamis perencanaannya sesuai dengan peraturan pemerintah No
30 Tahun 1980

Pasal 2
Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib :
a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, Negara, dan Pemerintah;
b. mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan
atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat
mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri
sendiri, atau pihak lain;
c. menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah,
dan Pegawai Negeri Sipil;
d. mengangkat dan mentaati sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan
sumpah/janji jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
15

yang berlaku;
e. menyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan dengan
sebaikbaiknya;
f. memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah
baik langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang
berlaku secara umum;
g. melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan
penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
h. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan Negara;
i. memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan,
dan kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil;
j. segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan atau merugikan Negara/Pemerintah,
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan material;
k. mentaati ketentuan jam kerja;
l. menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;
m.menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara
dengan sebak-baiknya;
n. memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat
menurut bidang tugasnya masing-masing;
o. bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap
bawahannya;
p. membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya;
q. menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap
bawahannya;
r. mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya;
s. memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan
kariernya;
t. mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang
perpajakan;
u. berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku
sopan santun terhadap masyarakat, sesama Pegawai Negeri Sipil, dan
terhadap atasan;
v. hormat menghormati antara sesama warganegara yang memeluk
agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang berlainan;
16

w.menjadi teladan sebagai warganegara yang baik dalam masyarakat;


x. mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan
kedinasan  yang berlaku;
y. mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang;
z. memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap
laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin.
Pasal 3
(1)Setiap Pegawai Negeri Sipil dilarang :
a. melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau
martabat Negara, Pemerintah, atau Pegawai Negeri Sipil;
b. menyalahgunakan wewenangnya;
c. tanpa izin Pemerintah menjadi Pegawai atau bekerja untuk negara
asing;
d. menyalahgunakan barang-barang, uang, atau surat-surat berharga
milik Negara;
e. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang, dokumen, atau surat-surat
berharga milik Negara secara tidak sah;
f. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat,
bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan
kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan,
atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan Negara;
g. melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud
membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain di dalam
maupun diluar lingkungan kerjanya;
h. menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari
siapapun  juga  yang  diketahui  atau  patut   dapat  di  duga  
bahwa
pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan
jabatan atau pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan;
i. memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan
atau martabat Pegawai Negeri Sipil, kecuali untuk kepentingan
jabatan;
j. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
k. melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu
tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah
17

satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi


pihak yang dilayani;
l. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
m.membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia Negara yang
diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan
pribadi, golongan, atau pihak lain;
n. bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan
untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor/instansi
Pemerintah;
o. memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya
berada dalam ruang lingkup kekuasaannya;
p. memiliki saham suatu perusahaan yang kegiatannya tidak berada
dalam ruang lingkup kekuasaannya yang jumlah dan sifat
pemilikan itu sedemikian rupa sehingga melalui pemilikan saham
tersebut dapat langsung atau tidak langsung menentukan
penyelenggaraan atau jalannya perusahaan;
q. melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi, maupun
sambilan, menjadi direksi, pimpinan atau komisaris perusahaan
swasta bagi yang berpangkat Pembina golongan ruang IV/a ke atas
atau yang memangku jabatan eselon 1.
r. melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga
dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi,
golongan, atau pihak lain.

Pasal  6
(1) Tingkat Hukuman disiplin terdiri dari :
a. hukuman disiplin ringan ;
b. hukuman disiplin sedang; dan
c. hukuman disiplin berat.
(2) Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :
a. tegoran lisan;
b. tegoran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
18

(3) Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari :


a. penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1
(satu) tahun;
b. penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk
paling lama 1 (satu) tahun; dan
c. penundaan  kenaikan  pangkat  untuk   paling lama   
1(satu) tahun.
(4) Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari :
a. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih
rendah untuk paling lama I (satu) tahun;
b. pembebasan dari jabatan;
c. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai pegawai Negeri Sipil; dan
d. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri Sipil.

Dari Data Di atas dapat disimpulkan bahwa di SMPN 4 Ciamis penerapan fungsi
planning dalam hal kedisiplinan semuanya telah diatur dalam PP No 30 Tahun1980.

B. Penerapan Fungsi Organizing dalam Fungsi Kedisiplinan SDM


Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam organisasi diwujudkan
dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada
setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dan uraian jabatan (Job
Description).
Pada tahap pengorganisasian fungsi kedisiplinan di SMPN 4 Ciamis melibatkan pihak
sekolah yaitu kepala sekolah dan bagian kepegawaian. Dan juga melibatkan pemerintah bagi
pegawai yang PNS.
A. Kepala sekolah
dalam fungsi pemberhentian memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut.
1) Memimpin musyawarah dengan tenaga pendidik dan kependidikan mengenai
perencanaan kedisiplinan.
2) Membuat keputusan mengenai kedisiplinan terhadap pelanggaran yang dilakukan.
3) Melaporkan kepada pemerintah untuk tenaga pendidik dan kependidikan yang
melakukan pelanggaran.
19

B. Bagian Kepegawaian
Dalam fungsi pemberhentian memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut.
1) Menyiapkan bahan kedisiplinan pegawai yang melakukan pelanggaran.
2) Melaporkan kepada kepala sekolah bahan kedisiplinan pegawai yang melakukan
pelanggaran tersebut
Selanjutnya, untuk proses pendisiplinan jika PNS akan diproses oleh pemerintah
secara langsung. Sebelum keluar surat keputusan dari pemerintah, pegawai masih
memiliki kewajiban untuk menjalankan tugas. Dan jika Non PNS maka keputusan
sepenuhnya ada di pihak sekolah yaitu oleh kepala sekolah.
C. Penerapan Fungsi Actuating dalam Fungsi Kedisiplinan SDM
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan
pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.
Untuk tahap pelaksanaan fungsi kedisiplinan yang dilakukan di SMP Negeri 4 Ciamis
yaitu untuk proses Kedisiplinan guru PNS dan non PNS atau Honorer melalui peraturan atau
prosedur yang telah ditetapkan. Untuk Guru PNS proses pendisiplinannya mengikuti aturan
pemerintah atau kode etik guru yang berlaku, sedangkan untuk guru honorer melalui
kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pihak sekolah. Namun pada dasarnya
ketentuan kedisiplinan untuk pegawai honorer perlakuannya sama seperti pegawai PNS.

Guru PNS yang termasuk kedalam alasan Kedisiplinan yang ada dalam peraturan
pemerintah nomor 30 tahun 1980 ditangani secara langsung oleh pemerintah. Tetapi, dalam
pengajuannya dilaksanakan oleh kepala sekolah dibantu dengan badan kepegawaian.

Di SMP Negeri 4 Ciamis rencana yang telah ditetapkan sudah berjalan dengan lancar.
Dan sampai saat ini di SMPN 4 Ciamis belum ada kejadian seorang guru atau tenaga
pendidik lainnya yang melakukan pelanggaran, yang sifatnya berat.
D. Penerapan Fungsi Controlling dalam Fungsi Kedisiplinan SDM
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka
dibutuhkan pengawasan terhadap suatu pekerjaan tersebut. Baik dalam bentuk supervisi
maupun pengawasan. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang
terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga
dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian
sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
20

Controling merupakan kegiatan yang di lakukan oleh kepala sekolah dalam rangka
mengontrol program kerja dan kinerja apakah sudah sesuai dengan planning yang telah
ditetapkan. Cara kerja controlling dapat dilakukan dengan melihat program kerja wakasek
(Kurikulum, Kesiswaan, Humas, Sarana Prasarana) Kegiatan controling di SMP Negeri 4
Ciamis antara lain adalah dengan mereview pelaksanaan perbidang apa sudah terlaksana atau
belum. Pada program wakasek urusan kurikulum antara lain dilihat pada administrasi guru,
pelaksanaan KBM, Supervisi KBM, dan Evaluasi dan pengayaan. Pada wakasek Kesiswaan
dilihat pada Urusan mutasi siswa, Ketertiban siswa, dan Prestasi akademik dan nonakademik.
Pada wakasek Kehumasan dapat dilakukan pada tingkat harmonisasi warga sekolah, Kegiatan
sosial ke luar dan ke dalam, dan Menjalin kerjasama dengan lembaga di luar sekolah. Untuk
wakasek Sararana prasarana dengan melihat tingkat implementasi proses membangun sarana
pendidikan yang memadai untuk guru dan siswa, atau memperbaiki fasilitas sekolah
penunjang KBM.
Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara
berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui
kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama
dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan sekaligus
keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru
yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu
sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan
keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.
Di SMPN 4 Ciamis sendiri dalam pelaksanaan fungsi controlling sendiri sudah berjalan
sebagaimana mestinya. Dan sampai saat ini pula di SMPN 4 Ciamis belum pernah ada guru
ataupun pegawai lain yang melakukan pelanggaran yang terlalu berat.
Untuk pelanggaran yang sifatnya ringan dan sedang itu semua dilakukan pendisiplinan
oleh kepala sekolah. Bentuk pendisiplinanya pun berupa teguran – teguran biasa.

Matriks penerapan fungsi Kedisiplinan di SMPN 4 Ciamis

Fungsi MSDM Realisasi


21

Planning kedisiplinan di SMPN 4 Ciamis


perencanaannya sesuai dengan Peraturan
Pemerintah no 30 Tahun 1980.

Organizing Pada tahap pengorganisasian fungsi


kedisiplinan di SMPN 4 Ciamis melibatkan
pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan
bagian kepegawaian. Dan juga melibatkan
pemerintah bagi pegawai yang PNS.

Actuating Untuk tahap pelaksanaan fungsi Kedisiplinan


yang dilakukan di SMP Negeri 4 Ciamis
yaitu untuk proses kedisiplinan guru PNS dan
non PNS atau Honorer melalui peraturan atau
prosedur yang telah ditetapkan. Untuk Guru
PNS proses kedisiplinannya mengikuti aturan
pemerintah atau kode etik guru yang berlaku,
sama halnya untuk guru honorer pad
dasarnya melalui aturan pemerintah dan
kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan
oleh pihak sekolah.

Controlling Untuk tahap controlling fungsi kedisiplinan


di SMPN 4 Ciamis berjalan dengan baik
sesuai dengan prosedur aturan yang berlaku,
yang mana dalam proses kedisiplinan kerja di
SMPN 4 Ciamis sesuai dengan peraturan
pemerintah no 30 tahun 1980. Di SMPN 4
Ciamis juga tidak pernah ada pelanggaran
berat yang dilakukan oleh guru dan pegawai
lainnya.

BAB IV
KESIMPULAN
22

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap kepala sekolah SMP Negeri 4
Ciamis dan wakasek kurikulum serta bagian kepegawaian penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya manajemen sumber daya manusia itu sangatlah dibutuhkan, apalagi dalam
aspek kedisiplinan karyawan (baru/lama). Hal ini perlu dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan. Agar Kedisplinan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih dahulu
ditetapkan suatu program Kedisplinan karyawan.
Kedisplinan karyawan harus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran moral
karyawan supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil kerja yang optimal. Kedisplinan
karyawan dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntuan pekerjaan atau jabatan, sebagai
akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara lembaga sejenis.
Peraturan pemerintah tentang kedisiplinan menjadi hal yang dirasa sangat penting,
Karena Setiap sekolah harus mampu menciptakan suasana disiplin bagi siswa, guru, dan
pegawai lain supaya tujuan pendidikan nasional bangsa kita tercapai dengan optimal.
Lingkungan sekolah yang tertib tercipta dari jelasnya aturan yang dirancang, kemudian
dilaksanakan dengan oleh semua komponen pendidikan.
23

DAFTAR PUSTAKA

Marnis, Priyono, 2008. Manajemensumberdayamanusia. Sidoarjo: Zifatama

S.P. Hasibuan,Malayu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT Bumi Aksara

Yudi Nugraha, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Ciamis

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/08/20-pengertian-disiplin-menurut-para-

ahli.html
24

LAMPIRAN

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai

  • Surat Lamaran
    Surat Lamaran
    Dokumen5 halaman
    Surat Lamaran
    Dika Nur Setiadi
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Dika Nur Setiadi
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Dika Nur Setiadi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Ressa
    Bab Iv Ressa
    Dokumen22 halaman
    Bab Iv Ressa
    Dika Nur Setiadi
    Belum ada peringkat