diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia
Dosen: Hj. Tati Heryati, Dra., M.M.,M.Pd
Disusun oleh :
1. Ardila Triana (2107160021/4A)
2. Aris Sepul Anwar (2107160098/4A)
3. Eka Nursela (2107160003/4A)
4. Heni Nuraeni (2107160050/4C)
5. Ita Santika (2107160020/4A)
6. Mirwan Ariansah (2107160017/4A)
7. Riki Rimansah (2107160036/4C)
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN OBSERVASI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
FUNGSI KEDISISPLINAN SUMBER DAYA MANUSIA
SMPN 4 CIAMIS
Laporan observasi ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Hari : Sabtu
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia mengenai “Fungsi Kedisiplinan Sumber Daya Manusia”.
Laporan ini merupakan bukti tertulis bahwa penulis telah melakukan observasi guna
menunjang pemahaman mahasiswa mengenai ilmu tersebut di masa yang akan
datang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini. Kami juga ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Hj. Tati Heryati, Dra., M.M., M.Pd selaku dosen mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia;
2. Bapak Yudi Nugraha selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Ciamis yang telah
memberikan kami izin melakukan observasi.
3. Keridhoan Ayah dan Ibunda tercinta serta saudara-saudara yang telah mengurus,
mendidik dan membina serta memberi limpahan do’a demi kelancaran kami
dalam menuntut ilmu;
4. Rekan-rekan seperjuangan yang bekerja sama dalam penyusunan laporan
observasi ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................
2.1 Kedisiplinan Sumber Daya Manusia.........................................................3
BAB III HASIL OBSERVASI................................................................................
3.1 Profil SMP Negeri 4 Ciamis......................................................................9
3.2 Penerapan Fungsi POAC dalam Fungsi Kedisiplinan SDM.....................14
BAB IV SIMPULAN................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Program disiplin karyawan ini hendaknya disusun secara cermat berdasarkan kepada
metode-metode ilmiah yang berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan
atau organisasi saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Disiplin harus bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan supaya
prestasi kerjanya baik dan mecapai hasil yang optimal.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 kedisiplinan Sumber Daya Manusia
2.3.1 pengertian kedisiplinan sumberdaya manusia
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap sesorang yang
secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi,
seserorang akan bersedia mematuhi semua semua peraturan serta melaksanakan tugas-
tugasnya, baik secara sukarela maupun karena terpaksa.
Dibawah ini Ada beberapa pengertian disiplin kerja menurut para ahli, antara lain
sebagai berikut:
Menurut pendapat Keiht Davis, “disiplin kerja juga dapat diartikan sebagai
pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi”.
Menurut Rivai & Sagala (2013:825) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan
para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah
suatu perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran juga kesediaan seseorang agar menaati
semua peraturan dan norma sosial yang berlaku di suatu perusahaan.
Sejalan dengan Rivai & Sagala, bagi Sintaasih & Wiratama (2013:129), disiplin kerja
adalah merupakan tindakan manajemen untuk mendorong kesadaran dan kesediaan para
anggotanya untuk mentaati semua peraturan yang telah ditentukan oleh organisasi atau
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku secara sukarela.
Menurut Hasibuan (2007:193) mengemukakan bahwa “kedisiplinan adalah kesadaran
dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku”. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan
dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi atau mengerjakan
semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.
Dengan paparan tersebut disiplin kerja memang dibutuhkan untuk suatu perusahaan
dalam kaitannya untuk mempermudah dan melancarkan perusahaan dalam mencapai
tujuannya, karena disiplin kerja yang tertanam pada setiap karyawan akan memberikan
kesediaan mereka dalam mematuhi dan menjalankan aturan yang telah di tetapkan demi
memajukan perusahaan. Hal ini dikarenakan didalam kehidupan sehari-hari dibutuhkan
peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang akan mengatur dan membatasi setiap
kegiatan dan perilaku kita, terlebih didalam lingkup kerja. Peraturan sangat diperlukan untuk
memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang
4
baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan
efektivitas kerja karyawan akan meningkat. Hukuman diperlukan dalam meningkatkan
kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberian
hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan.
Kedisiplinan harus ditegaskan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan
disiplin karyawan yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi,
kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
2.3.2 Indikator - Indikator kedisiplinan Sumer Daya Manusia
1. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan karyawan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang
bagi kemampuan karyawan.
2. Teladan pimpinan
Pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus
memberi contoh yang baik, berdisiplin yang baik , jujur, adil, sesuai katadengan perbuatan .
dengan teladan pimpinan yang baik, ,kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik.
3. Balas jasa
Balas jasa ( gaji dan kesejahteraan ) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena
balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau
pekerjaan. Jika karyawan semakin mencintai pekerjaan maka kedisiplinan yang diciptakan
semakin baik pula.
4. Keadilan
keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa
( pengakuan ) atau huikuman akan merangsang terciptanya kedidiplinan karyawan yang
baik.
5. Sanksi hukuman
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, maka karyawan akan semakin takut
melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap,dan perilaku indisipliner karyawan akan
berkurang.
6. Ketegasan
Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang
indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
7. Hubungan kemanusiaan
5
2. Disiplin Korektif
3. Disiplin Progresif
ini agar karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan korektif sebelum mendapat hukuman
yang lebih serius.
Disiplin kerja pada pengawas sangat dibutuhkan karena apa yang menjadi tujuan
perusahaan akan sukar dicapai apabila tidak ada disiplin kerja. Menurut Dr. Wirawan, tujuan
disiplin kerja, yaitu:
Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri pegawai
terhadap peraturan dan ketetapan instansi. Menurut Siagian yang dikutip oleh Dr. H. Edy
Sutrisno,M.Si dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia, manfaat disiplin kerja,
yaitu:
b. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam melakukan
pekerjaan
c. Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas sebaik-
baiknya
d. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi dikalangan karyawan
e. Meningkatkan efesiensi dan prduktivitas kerja para karyawan[7]
f. Pendekatan Disiplin Kerja
3. Pendekatan disiplin kerja
a. Disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk hukuman secara fisik
b. Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukum yang berlaku
c. Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan prasangka harus diperbaruhi
dengan mengadakan proses penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya
d. Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak terhadap kasus disiplin
2) Pendekatan Disiplin dengan Tradisi
Pendekatan disiplin dengan tradisi yaitu pendekatan disiplin dengan cara memberikan
hukuman. Pendekatan ini berasumsi:
a. Disiplin dilakukan oleh atas kepada bawahan, dan tidak pernah ada peninjauan kembali
bila telah diputuskan
b. Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanaannya harus disesuaikan dengan
tingkat pelanggarannya
c. Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelanggar maupun kepada
pegawai lainnya
d. Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih keras
e. Pemberian hukuman terhadap pegawai yag melanggar kedua kalinya harus diberi
hukuman yang lebih berat
3) Pendekatan Disiplin Bertujuan
a. Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai
b. Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku
c. Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku yag lebih baik
2.3.6 Langkah – langkah untuk peningkatan disiplin kerja
Penegakan disiplin kerja tidak bisa diserahkan kepada karyawan semata-mata. Untuk
itulah perusahaan mempunyai langkah-langkah dalam meningkatkan kerja para karyawannya.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menciptakan peraturan-peraturan dan tata tertib yang harus dilaksanakan oleh para
karyawan
2. Menciptakan dan memberi sanksi-sanksi bagi pelanggar disiplin
3. Melakukan pembinaan disiplin melalui pelatihan-pelatihan kedisiplinan yang terus
menerus
Di dalam suatu perusahaan bentuk disiplin kerja yang tidak baik akan tergambar pada
suasana:
BAB III
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI
3.1. Hasil Observasi
3.2.1 Sejarah Singkat
Secara historis SMPN 4 Ciamis didirikan tahun 1950 dan mulai beroperasi tahun 1953.
Sebelumnya adalah SMEP sampai tahun 1973, lalu beralih nama menjadi SMP Negeri 3
Ciamis. Pada tahun 1997 menjadi SMP Negeri 4 Ciamis, sampai sekarang. Dari tahun ke
tahun keberadaannya kian berkembang secara dinamis sejalan dengan bertambahnya siswa
yang masuk. Hingga kini SMP Negeri 4 Ciamis memiliki 24 ruang belajar dan sarana
prasarana pendukung yang memadai. Daerah Ciamis memiliki beberapa objek wisata yang
potesial serta memiliki daerah pertanian yang cukup luas untuk kedisiplinan agrobisnis dan
tanaman hias sesuai dengan Visi Kabupaten Ciamis MANTAP (Maju, Aman, Nyaman,
Tangguh, Amanah, Produktif). Hal ini memberikan peluang besar untuk kedisiplinan Life
Skill dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global. Sesuai dengan kekhasan dan
keunggulan lokal Kabupaten Ciamis, SMP Negeri 4 Ciamis mengembangkan keterampilan,
olahraga dan seni daerah, kedisiplinan Imtaq dan Iptek. Wujud dari akomodasi konteks
kewilayahan ini, terutama tercermin dalam rumusan kurikulum muatan lokal dan program
kedisiplinan diri yang merefresentasikan analisis potensi, bakat, minat, dan kebutuhan
kedisiplinan diri peserta didik dan pemerintah daerah Kabupaten Ciamis
A. Identitas Sekolah
Status SMP 4 Ciamis ini adalah negeri. Sekolah yang dipimpin oleh Bapak YUDI
NUGRAHA, S.Pd ini beroperasi di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui
Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 20211613.
Nomor Statistik Sekolah (NSS) 201021401003. Akreditasi A. Alamat: Jalan Tentara Pelajar
No. 2 Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat, Telepon (0265)
773418, Kode Pos 46211, E-mail: smpn4ciamis@yahoo.co.id
B. Sarana Prasarana
Saat ini luas tanah seluruhnya 2.111 meter persegi, dipagar permanen (termasuk pagar
hidup), dan hak guna pakai dari pemerintah daerah Kabupaten Ciamis.
C. Visi Sekolah
Smpn 4 ciamis bersatu dalam berkarya berlandaskan nilai-nilai taqwa, berbudaya
lingkungan untuk mewujudkan sekolah berprestrasi di tingkat kabupaten pada tahun 2020
10
D. Misi Sekolah :
1. Membangun kultur sekolah bernuansa religi dan berbudaya lingkungan yakni
membangun keseimbangan hubungan manusia dengan khaliknya, hubungan manusia
dengan manusia, hubungan manusia dengan lingkungan.
2. Mengembangkan 8 Standar Nasional Pendidikan secara kritis, kreatif dan inovatif
berdasarkan kurikulum (KTSP dan Kurikulum 2013) untuk berprestasi di era global.
3. Memberdayakan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran dalam mewujudkan
wawasan wiyata mandala.
4. Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah dalam menumbuhkan
semangat keunggulan dan kompetitif.
5. Meningkatkan kualitas kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan dalam
mewujudkan standar pelayanan minimal (SPM).
6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sarana dan Prasarana pendidikan dalam
mendukung penguasaan IPTEK.
7. Meningkatkan kualitas pembinaan kesiswaan dalam mewujudkan disiplin, kemandirian
serta menanamkan sikap belajar long life education.
E. Tujuan :
1. Menjadi warga masyarakat yang tahu akan tugas dan kewajibannya sebagai insan
religius dengan harapan seluruh stake holders SMP Negeri 4 Ciamis mampu
mengimplementasikan nilai-nilai agama dan pendidikan dalam kehidupan
bermasyarakat dengan rasa penuh tanggung jawab disertai sikap tulus dan ikhlas.
2. Menjadi sekolah yang mampu memberikan standar pelayanan minimal kepada seluruh
siswa, orang tua dan stake holders lainnya sehingga bisa terlayani secara tepat dan
bijaksana.
3. Menjadi warga masyarakat yang baik, mampu memberikan suri tauladan bagi teman,
orang tua dan masyarakat sekitarnya.
4. Menjadi sekolah yang terbiasa berbusana, bertutur kata dan berprilaku yang sesuai
dengan budaya ”Urang Sunda” serta menjaga tata nilai budaya bangsa Indonesia.
5. Seluruh warga SMP Negeri 4 Ciamis dapat membiasakan bekerja secara logis, kritis,
kreatif dan inovatif sehingga dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam
lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat.
11
F. Strategi :
1. Seluruh civitas akademika berupaya datang tepat waktu dan memahami tugas masing-
masing, bekerja secara profesional dan proporsional yang dilandasi rasa penuh
tanggung jawab disertai dengan sikap keikhlasan yang tulus.
2. Memberikan pelayanan yang baik kepada siswa, orang tua dan stake holder lainnya
secara tepat dan bijaksana.
3. Membiasakan diri dan berupaya menjadi suri tauladan bagi dirinya, orang tua dan
masyarakat sekitarnya dengan tulus dan ikhlas
4. Membiasakan diri sholat tepat waktu berjama’ah, berbusana islami, bertutur kata yang
sesuai dengan budaya ”Urang Sunda” serta menjaga tata nilai budaya bangsa Indonesia.
5. Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil-kecil, mulai saat ini secara tawadhu.
6. Seluruh civitas akademika selalu berupaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang
hijau, asri sehingga menimbulkan rasa nyaman.
7. Seluruh civitas akademika selalu berupaya untuk menjaga lingkungan sekolah yang
bersih sehat.TUJUAN SMP Negeri 4 Ciamis
G. Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan :109 orang dengan perincian sebagai berikut:
I. Pendanaan
1. Komite Sekolah
2. Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis
3. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
4. Pemerintah Pusat
J. Program Ekskul Sekolah
TEATER SEMPAT
Aktif
Nama Singkatan: TS
13
PASKIBRA Aktif
Nama Singkatan: PS
PRAMUKA Aktif
Nama Singkatan: PR
KARAWITAN Aktif
Nama Singkatan: KR
Masing-masing Kompetensi Keahlian memiliki ruang praktik tersendiri, yang terdiri dari:
1. Perpustakaan
2. Laboratorium fisika
3. laboratorium computer
5. R. Kepala sekolah
6. R. Guru
7. R. Tata usaha
8. R. seni
9. R. BK
10. R. Pembantu kepala sekolah
Pasal 2
Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib :
a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, Negara, dan Pemerintah;
b. mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan
atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat
mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri
sendiri, atau pihak lain;
c. menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah,
dan Pegawai Negeri Sipil;
d. mengangkat dan mentaati sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan
sumpah/janji jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
15
yang berlaku;
e. menyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan dengan
sebaikbaiknya;
f. memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah
baik langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang
berlaku secara umum;
g. melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan
penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
h. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan Negara;
i. memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan,
dan kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil;
j. segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan atau merugikan Negara/Pemerintah,
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan material;
k. mentaati ketentuan jam kerja;
l. menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;
m.menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara
dengan sebak-baiknya;
n. memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat
menurut bidang tugasnya masing-masing;
o. bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap
bawahannya;
p. membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya;
q. menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap
bawahannya;
r. mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya;
s. memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan
kariernya;
t. mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang
perpajakan;
u. berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku
sopan santun terhadap masyarakat, sesama Pegawai Negeri Sipil, dan
terhadap atasan;
v. hormat menghormati antara sesama warganegara yang memeluk
agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang berlainan;
16
Pasal 6
(1) Tingkat Hukuman disiplin terdiri dari :
a. hukuman disiplin ringan ;
b. hukuman disiplin sedang; dan
c. hukuman disiplin berat.
(2) Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :
a. tegoran lisan;
b. tegoran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
18
Dari Data Di atas dapat disimpulkan bahwa di SMPN 4 Ciamis penerapan fungsi
planning dalam hal kedisiplinan semuanya telah diatur dalam PP No 30 Tahun1980.
B. Bagian Kepegawaian
Dalam fungsi pemberhentian memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut.
1) Menyiapkan bahan kedisiplinan pegawai yang melakukan pelanggaran.
2) Melaporkan kepada kepala sekolah bahan kedisiplinan pegawai yang melakukan
pelanggaran tersebut
Selanjutnya, untuk proses pendisiplinan jika PNS akan diproses oleh pemerintah
secara langsung. Sebelum keluar surat keputusan dari pemerintah, pegawai masih
memiliki kewajiban untuk menjalankan tugas. Dan jika Non PNS maka keputusan
sepenuhnya ada di pihak sekolah yaitu oleh kepala sekolah.
C. Penerapan Fungsi Actuating dalam Fungsi Kedisiplinan SDM
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan
pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.
Untuk tahap pelaksanaan fungsi kedisiplinan yang dilakukan di SMP Negeri 4 Ciamis
yaitu untuk proses Kedisiplinan guru PNS dan non PNS atau Honorer melalui peraturan atau
prosedur yang telah ditetapkan. Untuk Guru PNS proses pendisiplinannya mengikuti aturan
pemerintah atau kode etik guru yang berlaku, sedangkan untuk guru honorer melalui
kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pihak sekolah. Namun pada dasarnya
ketentuan kedisiplinan untuk pegawai honorer perlakuannya sama seperti pegawai PNS.
Guru PNS yang termasuk kedalam alasan Kedisiplinan yang ada dalam peraturan
pemerintah nomor 30 tahun 1980 ditangani secara langsung oleh pemerintah. Tetapi, dalam
pengajuannya dilaksanakan oleh kepala sekolah dibantu dengan badan kepegawaian.
Di SMP Negeri 4 Ciamis rencana yang telah ditetapkan sudah berjalan dengan lancar.
Dan sampai saat ini di SMPN 4 Ciamis belum ada kejadian seorang guru atau tenaga
pendidik lainnya yang melakukan pelanggaran, yang sifatnya berat.
D. Penerapan Fungsi Controlling dalam Fungsi Kedisiplinan SDM
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka
dibutuhkan pengawasan terhadap suatu pekerjaan tersebut. Baik dalam bentuk supervisi
maupun pengawasan. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang
terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga
dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian
sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
20
Controling merupakan kegiatan yang di lakukan oleh kepala sekolah dalam rangka
mengontrol program kerja dan kinerja apakah sudah sesuai dengan planning yang telah
ditetapkan. Cara kerja controlling dapat dilakukan dengan melihat program kerja wakasek
(Kurikulum, Kesiswaan, Humas, Sarana Prasarana) Kegiatan controling di SMP Negeri 4
Ciamis antara lain adalah dengan mereview pelaksanaan perbidang apa sudah terlaksana atau
belum. Pada program wakasek urusan kurikulum antara lain dilihat pada administrasi guru,
pelaksanaan KBM, Supervisi KBM, dan Evaluasi dan pengayaan. Pada wakasek Kesiswaan
dilihat pada Urusan mutasi siswa, Ketertiban siswa, dan Prestasi akademik dan nonakademik.
Pada wakasek Kehumasan dapat dilakukan pada tingkat harmonisasi warga sekolah, Kegiatan
sosial ke luar dan ke dalam, dan Menjalin kerjasama dengan lembaga di luar sekolah. Untuk
wakasek Sararana prasarana dengan melihat tingkat implementasi proses membangun sarana
pendidikan yang memadai untuk guru dan siswa, atau memperbaiki fasilitas sekolah
penunjang KBM.
Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara
berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui
kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama
dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan sekaligus
keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru
yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu
sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan
keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.
Di SMPN 4 Ciamis sendiri dalam pelaksanaan fungsi controlling sendiri sudah berjalan
sebagaimana mestinya. Dan sampai saat ini pula di SMPN 4 Ciamis belum pernah ada guru
ataupun pegawai lain yang melakukan pelanggaran yang terlalu berat.
Untuk pelanggaran yang sifatnya ringan dan sedang itu semua dilakukan pendisiplinan
oleh kepala sekolah. Bentuk pendisiplinanya pun berupa teguran – teguran biasa.
BAB IV
KESIMPULAN
22
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap kepala sekolah SMP Negeri 4
Ciamis dan wakasek kurikulum serta bagian kepegawaian penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya manajemen sumber daya manusia itu sangatlah dibutuhkan, apalagi dalam
aspek kedisiplinan karyawan (baru/lama). Hal ini perlu dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan. Agar Kedisplinan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih dahulu
ditetapkan suatu program Kedisplinan karyawan.
Kedisplinan karyawan harus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran moral
karyawan supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil kerja yang optimal. Kedisplinan
karyawan dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntuan pekerjaan atau jabatan, sebagai
akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara lembaga sejenis.
Peraturan pemerintah tentang kedisiplinan menjadi hal yang dirasa sangat penting,
Karena Setiap sekolah harus mampu menciptakan suasana disiplin bagi siswa, guru, dan
pegawai lain supaya tujuan pendidikan nasional bangsa kita tercapai dengan optimal.
Lingkungan sekolah yang tertib tercipta dari jelasnya aturan yang dirancang, kemudian
dilaksanakan dengan oleh semua komponen pendidikan.
23
DAFTAR PUSTAKA
S.P. Hasibuan,Malayu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT Bumi Aksara
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/08/20-pengertian-disiplin-menurut-para-
ahli.html
24
LAMPIRAN
Dokumentasi