Ada beberapa masukan dari ibu Mari Ulfah Jamil, S.ST., MTr.Keb
1. Penyusunan proposal dilakukan secara bersama- sama dengan dilakukan pembagian
per-bab oleh ketua pelaksana 2. Pelaksanaan kegiatan di sesuaikan dengan yang tertera di buku panduan IPE. Pelasanaan kegiatan diawali dengan melakukan survey ke lapangan dengan memperhatikan priotas masalah yang di temukan di lapangan Prioritas masalah dilakukan untuk menentukan KK yang akan diintervensi dan masalah apa dalam keluarga tersebut yang akan ditanggulangi selama kegiatan IPE berlangsung. Pembobotan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa kriteria yang disepakati dalam kelompok seperti : Tingkat keparahan penyakit atau masalah kesehatan yang dialami individu dalam keluarga Akibat yang ditimbulkan bila masalah tersebut tidak diatasi Tingkat kebutuhan keluarga untuk mengatasi masalah Kemudahan dalam melakukan intervensi Kerjasama keluarga dan pihak terkait untuk mengatasi masalah Sumberdaya yang tersedia untuk mengatasi masalah, dan lain-lain 3. Setelah dilakukan survey ke lapangan maka akan timbul masalah kesehatan dan selanjutnya dilakukan intervensi dengan melakukan asuhan keparwatan mislanya kalua untuk makasiswa keperawatan dan pemrian obat untuk mahasiswa farmasi, 4. Setelah kita tau masalah apa yang ditemukan dilapangan maka kita akan tau judul yang akan diangkat oleh kelompok 40 seperti misalnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Deteksi Dini dan Stimulasi Tumbuh Kembang Balita, KB dan Kesehatan Reproduksi dll. Dengan melakukan penerapan intervensi seperti Indikator penerapan rencana intervensi salah satunya dapat dilihat produk atau output kegiatan yang sudah dilaksanakan seperti adanya bahan promosi kesehatan (leaflet, poster, modul, booklet, dll), bangunan fisik (jamban keluarga, tong sampah, saringan air, taman gizi, toga, produk makanan, dll), perubahan perilaku masyarakat, keluarga dan individu (kebersihan lingkungan tempat tinggal, pola asuh, perawatan kesehatan, konsumsi makanan, dll) sesuai dengan masalah yang ditemukan dilapangan