Anda di halaman 1dari 22

Kata Pengantar

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam, shalawat dan
salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada makhluk terbaik akhlaknya dan
tauladan umat manusia, yaitu Muhammad SAW. Karena dengan rahmat, karunia,
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah olahraga mengenai
“Permainan Bola Kecil” .

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan dari makalah yang kami
buat. Kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran agar kami dapat
memperbaiki makalah ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat, membantu dan


dapat menambah wawasan bagi kami khususnya para pembaca dalam
memperoleh informasi-informasi dan memberikan kontribusi pada peningkatan
pembelajaran olahraga.

Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah ikut mendukung selesainya pembuatan makalah ini. Sebagai dokumen
“hidup” saran dan kritik sangat diharapkan dalam rangka penyempurnaan makalah
ini.

Sarolangun, 20 Oktober 2017

Penyusun

III
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................III
Daftar Isi.................................................................................IV

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang............................................................1
2. Rumusan Masalah......................................................2
3. Tujuan Penulisan........................................................3

BAB II PEMBAHASAN
1. Bulu Tangkis...............................................................4
2. Softball........................................................................5
3. Tenis Meja..................................................................6

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan.................................................................7
2. Saran..........................................................................8

IV
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Secara umum, pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik
maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
kesehatan seseorang yang berguna menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan
seseorang setelah olahraga. Olahraga berasal dari bahasa Prancis Kuno “Desport”
yang bermakna kesenangan, serta pengertian dari bahasa Inggris tertua ditemukan
sekitar tahun 1300 yakni “segala hal yang mengasyikkan serta menghibur bagi
manusia”.
Pentingnya olahraga dirasakan oleh manusia dalam aktivitasnya sehari-hari
sehingga semua laporan masyarakat ikut serta didalamnya. Olahraga banyak
macamnya salah satu diantaranya olahraga permainan bola kecil. Permainan bola
kecil merupakan olahraga yang mempunyai banyak cabang. Seperti tenis meja,
bola kasti, bulu tangkis, baseball, golf, dan lain sebagainya.
Disamping itu, permainan bola kecil sangat mudah untuk dimainkan
sehingga tidak terbatas kepada tingkat usia. Semua tingkat usia cukup besar
peminatnya. Hal ini disebabkan karena permainan bola kecil tidak terlalu rumit
untuk dimainkan.
Berbeda dengan olahraga permainan bola besar, dalam permainan bola
kecil, kebanyakan dimainkan dengan menggunakan alat. Sedangkan dalam
permainan bola besar, rata-rata dimainkan tidak dengan alat, tetapi menggunakan
anggota gerak (tubuh).
Permainan bola kecil juga merupakan olahraga yang berskala internasional,
banyak negara yang ikut berperan dalam olimpiade atau pesta olahraga dunia.Di
Indonesia, permainan bola kecil bukan menjadi hal yang asing lagi. Karena sudah
menjadi makanan pokok sehari-hari. Bahkan di Indonesia juga diadakan Kejurnas
(Kejuaraan Nasional).

1
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan permainan bulu tangkis?
2. Bagaimana cara memegang raket pada bulu tangkis?
3. Bagaimana cara melakukan servis?
4. Bagaimana cara melakukan pukulan forehand dan backhand?
5. Apa yamg dimaksud dengan permainan Softball?
6. Bagaimana cara melempar, menangkap, dan memukul bola pada Softball
dengan teknik yang baik?
7. Bagaimana memegang stik?
8. Apa yang dimaksud dengan Tenis Meja?
9. Bagaimana cara memegang bet?
10. Bagaimana cara melakukan servis dengan teknik yang baik?
11. Bagaimana cara melakukan teknik pukulan forehand dan backhand?

3. Tujuan Penulisan
1. Agar pembaca mengetahui apa yang dimaksud dengan permainan bulu
tangkis, softball, dan tenis meja.
4. Diharapkan mampu mempraktikkan cara memegang raket, bet, dan stik
dengan benar.
5. Mengetahui sevice dan teknik-teknik dasar permainan bulu tangkis, softball,
dan tenis meja.
6. Mengetahui dan memahami peraturan atau aturan dalam permainan bulu
tangkis, softball, dan tenis meja
7. Diharapkan dapat melakukan teknik-teknik bulu tangkis, softball, dan tenis
meja dalam bentuk permainan

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Bulu Tangkis
A. Pengertian Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok
olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang
dan lebar tertentu. Olahraga bulu tangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi
dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua
sama besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang
ditanam di pinggir lapangan.

Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan


shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara
menyajikan bola atau service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke
petak servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang.

B. Sejarah Permainan Bulu Tangkis


Olahraga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa
bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau
misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan.

Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-


anak disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai
dayung/tongkat (Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun
1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini.
Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi
mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-
anak di wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh
petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka
menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu
kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut
juga dikenali sebagai Poona. Para tentara membawa permainan itu kembali ke
Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada
1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris,
berjudul
3
“Badminton Battledore – a new game” Ini melukiskan permainan tersebut
dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di
Gloucestershire, Inggris.

Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada
1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-
negara Skandinavia. Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934
dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada,
Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung
sebagai afiliat pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas
di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama
memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.

Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan


perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan
kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini.
Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang. olahraga ini, serta pelajar-pelajar
Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang
olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 – an, cabang ini telah
merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru
menemukan bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di
Solo 1948. Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru
terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan
kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang
positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulu
tangkis. Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru
saja hancur karena perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi
gemilang di dunia internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti
prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu
sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958
itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat
itu para pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen
internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh
karena perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang
akan mengatur kegiatan bulu tangkis. Organisasi tersebut diberi nama
“Internasional Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia
sendiri dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulu tangkis
Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953
Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak untuk
mengikuti perandingan-pertandingan Internasional.

C. Peraturan Permainan Bulu Tangkis


Peraturan permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton
Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah :

1. Ukuran Lapangan

a. Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran


seperti terlihat pada gambar. Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih,
hitam, atau warna lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½
inci). Dalam menandai lapangan, lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi
dua, sama antara bidang servis kanan dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan
garis servis panajng (masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam
ukuran 13” atau sama dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai panjang lapangan
servis, dan ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½
inci) harus berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan.
b. Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan
untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal.
Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis
batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan.

2. Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat, agar
jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan.

3. Jaring
Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6 cm
sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus
berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari
lantai pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar 3,8
cm, serta bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang ditarik
dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang .

4. Kok atau Shuttlecock


Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16 helai
bulu yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang
bulu dari ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya
adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan berdiameter 5,5-
6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan benang atau bahan lain cocok
sehingga kuat.

5. Pemain
Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi
lapangan (pada permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu sisi
(pada permainan ganda). Sisi lapangan tempat tim yang mendapat giliran
melakukan servis dinamakan sisi dalam (inside), sedangkan sisi yang timnya
menerima servis dinamakan sisi luar (outside).

6. Pengundian
Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang
berlawanan untuk mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan
memilih sisi lapangan bagi timnya untuk memulai permainan.

8. Partai
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:
1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran

9. Beberapa Sistem dalam Bulu Tangkis

1. Sistem pindah bola


a. Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari
tiap-tiap pasangan sebagai “orang pertama”. Pilihan ini berlaku untuk setiap set
yang dimainkan.
b. Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi “orang pertama” saat
melakukan servis.
c. Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk
tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set
tidak mendapat kesempatan kedua.
d. Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di
sebelah kanan, bukan oleh “orang pertama”.

2. Sistem Reli Poin

a. Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis
kedua.
b. Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah
diraih oleh pasangan tersebut.
c. Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih
oleh lawan.

3. Sistem Perhitungan Poin Sejak Mei 2006 pada kejuaraan resmi seluruh partai
menggunakan sistem perhitungan 3×21 reli poin. Pemenang adalah
pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.

9. Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan akan
menggagalkan servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain
yang berada di sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis), maka satu angka
diperoleh pihak yang berada di sisi dalam (sisi lapangan yang melakukan servis).
Kesalahan terjadi jika :
a. Saat melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket berada di
atas ketinggian pinggang pemain; atau salah satu bagian dari  kepala raket berada
pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan pelaku servis yang
memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket.
b. Saat melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah yakni ke
sisi yang tidak berhadapan diagonal dengan pelaku servis; atau jatuh di muka garis
servis pendek; atau jatuh dibelakang garis servis panjang; atau jatuh di luar garis
batas samping lapangan.
c. Kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki penerima
servis tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak bersebarangan diagonal
dan bidang servis pelaku servis, sampai pukulan servis selesai dilakukan.
d. Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu
atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya.
e. Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock jatuh di luar garis batas lapangan,
melayang menembus atau di bawah jaring, menyentuh langit-langit, menyentuh
dinding samping, atau menyentuh tubuh atau pakaian pemain.
f. Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi
lapangan pihak yang melakukan pukulan.
g. Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang
penyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya.
h. Shuttlecock menempel pada raket saat pukulan dilakukan atau shuttlecock
dipukul dua kali berurutan.
i. Saat dalam permainan, seorang pemain tersentuh shuttlecock ketika ia berada di
dalam atau di luar batas lapangan.
j. Pemain menghalang-halangi lawan.

10. Kontinuitas Permainan


Permainan harus berkelanjutan dari servis yang pertama hingga akhir
pertandingan, ketika tim menang diputuskan, kecuali:
a. Pada internasional Badminton Championship dan Ladies Internasional
Badminton Championship harus diizinkan suatu waktu istirahat (tidak lebih dari 5
menit) yakni antara pertandingan kedua dan ketiga.
b. Di daerah yang kondisi cuacanya menyebabkan waktu istirahat dibutuhkan
(maksimal 5 menit), yakni antara pertandingan kedua dan ketiga, baik untuk
tunggal, ganda atau keduanya.
c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat menunda
permainan hingga waktu yang menurut pertimbangannya dibutuhkan.

D. Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis


Dalam bermain bulutangkis, kita memerlukan teknik yang tepat agar
permainan kita tidak buruk atau setidak bisa memukul kok lebih kuat karena
menggunakan teknik yang tepat. Berikut adalah teknik dasar dalam bermain bulu
tangkis:

1. Cara Memegang Raket (Grip)


Ada 4 cara yang dapat kita gunakan untuk memegang raket secara benar, yaitu:
a. Forehand Grip
Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara
mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama
dengan posisi tangan sedang bersalaman.
b. Backhand Grip

Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari
pegangan forehead.
c. American Grip
Pegangan Amerika (Amerika Grip), yaitu raket dipegang pada ujung tangkai, antara
ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian permukaan tangan yang gepeng
(pipih).

d. Combination Grip (Campuran)

Pegangan raket campuran, yaitu cara pegangan dengan teknik kombinasi ini
biasanya adalah campuran antara forehand grip dan backhand grip yang penting
untuk dikuasai.

2. Gerak Kaki (Foot Work)

Gerak kaki atau kerja kaki adalah gerakan langkah-langkah yang mengatur badan
untuk menempatkan posisi badan agar memudahkan pemain dalam melakukan
gerakan memukul kok sesuai dengan posisinya.

3. Teknik Pukulan
a. Servis (Service)
 Servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke
bidang lapangan lawan secara  diagonal dan bertujuan sebagai permulaan
permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:

Servis Drive
Tujuan dari servis drive adalah memukul kok dengan cepat, mendatar, dan setipis
mungkin melewati net. Sasarannya adalah sudut titik-titik perpotongan antara garis
belakang dengan garis tengah lapangan.  Cara melakukan pukulan servis ini
adalah dengan melemparkan kok agak jauh dari badan.  Lengan bergerak bebas
dan leluasa dalam mengayunkan raket.

Servis Pendek (Backhand)


Servis pendek adalah servis di mana kok melintas tipis melewati net.
Pukulannya mengarahkan kok ke sudut perpotongan garis servis depan dengan
garis tengah atau garis servis dan garis tepi. Servis pendek dilakukan dengan cara
berikut ini.
1. Tangan kanan memegang raket dan tangan kiri memegang kok.
2. Perpindahan berat badan dimulai dari kaki belakang ke kaki depan.
3. Ayunkan raket dari belakang setinggi bahu ke depan.
4. Lepaskan kok dan pukullah kok dengan penuh atau dipotong.

Servis Panjang (Forehand)


Servis panjang bertujuan menerbangkan kok setinggi-tingginya sehingga
jatuh ke garis belakang bidang lapangan lawan. Pada permainan tunggal, servis
panjang dilakukan dengan memukul penuh kok. Servis panjang dapat dilakukan
dengan cara berikut ini.
1. Letakkan kaki kiri ke depan.
2. Titik berat badan berada di antara kedua kaki.
3. Ayunkan tangan yang memegang raket ke belakang sampai setinggi bahu.
4. Pukullah kok setelah ayunan sampai di depan badan dengan mencambukkan
pergelangan tangan.

Servis Cambukan
Servis cambukan menerbangkan kok ke belakang. Hasil pukulan ini bisa
membingungkan lawan sehingga kok jatuh tanpa disadari pihak lawan. Sasaran
servis ini adalah sudut perpotongan garis tepi dengan garis belakang dan sudut
perpotongan garis belakang dengan garis tengah. Servis ini caranya sama dengan
servis biasa. Tetapi, pukulan mendadak dicambukkan saat raket menyentuh kok.

b. Pukulan Lob
Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan
untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang
garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara
memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke
belakang.

c. Pukulan Smash
Smash adalah suatu jenis pukulan yang dilakukan dengan tenaga keras dan
umumnya ditujukan untuk meraih skor yang mengarah kebawah lapangan lawan
pada olahraga bulu tangkis. Tujuan dari pukulan ini adalah untuk memetikan lawan
secepat-cepatnya. Dalam praktik permainan, pukulan smashdapat dilakukan dalam
sikap diam/berdiri atau sambil loncat (king smash). Teknik pukulan smashtersebut
secara bertahap harus dikuasai oleh setiap pemain dengan sempurna. Manfaatnya
sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan.
 Cara untuk melakukan smash pada permainan bulutangkis :
1. Jangan gunakan tenaga yang banyak dulu, konsentrasikan dulu pemakaian
tenaga pergelangan tangan.
2. Percepat gerakan memukul kok dengan memakai tenaga dari pergelangan
tangan.
3. Pembangkitan tenaga saat melakukan smash harus cepat/seketika dan fokuskan
perpindahan tenaga dari kepala raket ke kok.
4. Jangan pergunakan tenaga yang banyak sebelum tekniknya benar.

d. Dropshot

Pukulan dropshot adalah  pukulan  yang  meluncurkan  kok  ke daerah


lawan sedekat mungkin dengan net. Dropshotyang baik yaitu apabila jatuhnya bola
dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda. Karakteristik pukulan potong ini
ialah kok senantiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu,
pukulan ini harus memakai perasaan supaya jatuhnya kok setipis dan sedekat
mungkin dengan garis serang lapangan lawan. Pukulan  jenis  ini  dipengaruhi 
oleh  beberapa  faktor,  antara lain pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi
badan, dan proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul.

e. Netting
Netting merupakan pukulan pendek yang dilakukan di depan net dan diarahkan ke
depan net di daerah lapang lawan. Karakteristik pukulan netting ialah kok
senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan
lawan. Beberapa faktor yang memengaruhi pukulan ini, antara lain koordinasi gerak
kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket, dan kok saat perkenaan, serta
daya.

f. Drive

Drive adalah pukulan cepat dan mendatar. Drive biasanya digunakan dalam
permainan ganda. Tujuannya, untuk menghindari lawan menyerang atau
sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan.
Pukulan ini memerlukan kekuatan otot bahu. Selain kekuatan bahu, gunakan
lecutan pergelangan pada saat bola dipukul.

2. Softball
A. Pengertian Softball
Sofbol atau Softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari 2 tim.
Permainan Softball lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di
kota Chicago pada tahun 1887. Softball merupakan perkembangan dari olahraga
sejenis yaitu Bisbol (baseball) atau hardball. Bola Softball berdiameter 28-30,5 cm.
Bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran
pemain lawan yang memukul (batter) dengan menggunakan tongkat pemukul (bat).
Terdapat sebuah regu yang berjaga (defense) dan tim yang memukul (offense).
Setiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga
seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir ( home plate). Cabang
olahraga Softball ini boleh dikatakan olahraga yang paling digemari dikalangan
anak-anak muda, terutama para pelajar dan mahasiswa. Biasanya para pemain
menggunakan pakaian seragam yang menarik, dengan disertai teriakan-teriakan
istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain.

B. Sejarah Permainan Softball

Permainan softball lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah


Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak
sengaja oleh George Hancock.
Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang
mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan
Harvard di klub Farragut Boat.Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan
Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke
pendukung Harvard.Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan
memukul ke arah sarung tinju itu.Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang
reporter Chicago Board of Trade, George Hancock.Dia menyarankan untuk
membuat sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari
sarung tinju yang dilempar tadi.Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya
dengan erat memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola.Kemudian dengan
beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai
lapangan baseball.

Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu.Tim dibagi menjadi dua dan


Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu dengan
skor akhir 44-40.Semenjak itu permainan baseball versi dalam ruangan
dikenal.Dinamakan indoor baseball. Karena bentuk bola yang berubah-ubah. Nama
softball sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat
bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball,
mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball.

Di awal abad ke-20 softball mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana


dilakukan di dalam ruangan.Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini
(National Amateur Playground Ball Association of the United States) mengatur
olahraga ini untuk dimainkan di luar ruangan menggunakan bola yang lebih besar.
Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (the National Recreation Congress)
meminta komisi untuk menstandarkan olahraga ini, dan tahun 1926 nama "softball"
digunakan walaupun belum diresmikan.

Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan


Asosiasi Softball Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) dimana
telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk softball kelas
pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great
Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang dipertandingkan adalah
amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri di wilayahnya.

Sejak tahun 1933 “softball” telah menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun
1934, pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan standar
peraturan softball. Sudah banyak perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya
pada tahun 1946, dimana terdapat perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari
10 ke 9 orang. Pemain ke sepuluh dinamakan “shortfielder” pada saat itu bertugas
sebagai penjaga daerah dangkal bagian luar yang menjelalajah di belakang
dalam.Tahun 1950 jarak antara pitcher’s plate dan home plate ditambah untuk
putera dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114 meter).
Dilihat dari segi partisipan, softball telah berkembang menjadi olahraga tim yang
besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria ,
dapat memainkannya. Lebih jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan sebagai
kegiatan di luar permainan resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa
melalui pemanasan dan latihan rutin yang diperlukan, sejenis dalam baseball.

Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi
Softball Amatir Amerika. Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun.Ini
tidak termasuk anggota pria maupun wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak
resmi. Di Negara lain softball juga menjadi olahraga yang digemari baik pria wanita
tua maupun muda.

Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan
internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Softball Amatir dan
merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan tingkat
dunia untuk putra. Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi Softball
Internasional (International Softball Federation). Australia memenangkan kejuaraan
pertama untuk wanita tahun 1965.

C. Perlengkapan Permainan Softball

1) Bola softball terbuat dari kulit berwarna putih dengan berat 190 gram,
berdiameter + 30 cm.
2) Stick untuk memukul terbuat dari kayu sepanjang 40 cm.
3) Glove (sarung tangan besar yang terbuat dari kulit).
4) Pitcher plate yaitu tempat injak pitcher (pelambung bola).
5) Masker, leg protector, dan body protector untuk pelindung tubuh catcher
(penangkap bola).
6) Base yaitu tempat hinggap pelari (runner).
7) Uniform dan cap (kostum dan helm) untuk pemukul/runner.

D. Teknik Dasar Permainan Softball

Teknik gerakan yang harus dikuasai kalau ingin bermain softball antara lain
melempar bola, menangkap bola, memukul, dan melakukan sliding. Sebelum
melakukan lemparan terlebih dahulu harus dapat memegang bola dengan
benar.Teknik memegang bola dengan dua jari digunakan untuk pelempar yang
memegang bola dengan benar.Teknik memegang bola dengan dua jari digunakan
untuk pelempar yangmempunyai ukuran jari-jari besar dan panjang.Pegangan tiga
atau empat jari digunakan untuk pelempar yang mempunyai ukuran jari-jari kecil
dan pendek atau biasanya sering digunakan oleh wanita.

1. Melempar Bola
Berbagai macam lemparan bola pada permainan softball sebagai berikut.
a. Lemparan Pitcher
Pitcher adalah seorang pelambung bola yang bertugas melambungkan
bola.Lemparan pitcher harus berada di atas lutut dan di bawah dada pemukul atau
disebut dengan strike zone.Cara melakukan lemparan sebagai berikut.
1. Pertama pegang bola di tangan kanan, tangan kiri memegang glove.
2. Kaitkan kedua tangan dengan posisi bola di dalam glove.
3. Injak pitcher plate kemudian putar tangan yang memegang bola satu putaran
bahu penuh, dengan bantuan pergelangan tangan lepas dan lemparkan bola ke
depan.

b. Lemparan antar-base
Lemparan ini dilakukan oleh semua penjaga baik yang berkedudukan di lapangan
dalam (in field) ataupenjaga base, dan di lapangan luar (out field).Adapun teknik
melempar bola antar-base terdiriatas berikut ini.
1. Teknik lemparan dengan ayunan atas (overhand throw).
2. Teknik lemparan dengan ayunan samping (sidehand throw).
3. Teknik lemparan bawah (underhand throw).
4. Teknik lemparan dengan lecutan tangan.

2. Teknik Menangkap Bola


Teknik menangkap bola harus dikuasai oleh semua pemain penjaga.Pemain yang
bertugas menangkap bola adalah catcher dan penjaga base/lapangan, termasuk
pitcher.
Teknik menangkap bola untuk catcher sebagai berikut.
1.  Posisi awal jongkok.
2.  Tangan kiri memakai glove khusus catcher, dengan posisi tangan menghadap
ke depan menyongsong gerakan bola yang dilempar pitcher.
3. Tangan yang lain membungkus agar bola tidak lepas.
Teknik menangkap bola untuk penjaga lapangan/ base sebagai berikut.
1. Teknik menangkap bola gulir (catch ground ball). Caranya sebagai
berikut.
a) Buka kaki agak lebar.
b) Bungkukkan badan 90o untuk bola pelan, atau badan jongkok dengan salah
satu lutut menumpu tanah untuk bola cepat.
c) Kedua tangan siap menangkap dengan tangan kiri yang memakai glove
berada di bawah sedangkan tangan kanan melingkupi bola dengan menutup
telapak tangan agar bola tidak lepas.
2. Teknik menangkap bola lambung (catch fly ball). Caranya sebagai berikut.
a) Kaki dibuka selebar bahu dengan salah satu kaki di depan.
b) Badan tegak dengan pandangan ke arah datangnya bola.
c) Posisi tangan setinggi kepala.
d) Tangan kiri yang memakai glove menyongsong datangnya bola, sedangkan
tangan yang lain melingkupi bola agar tidak lepas.
3. Teknik menangkap bola lurus (catch strike ball). Caranya sama dengan menangkap
bola lambung bedanya hanya pada saat menangkap bola, posisi tangan ke depan
dada.

3. Teknik memukul (Batting)


Tujuan memukul dalam permainan softball antara lain melewati atau mencapai
base di depannya dengan selamat, mencetak nilai kalau bisa melewati semua base
dengan selamat. Cara memukul dalam permainan softball ini ada dua macam, yaitu
memukul bola dengan ayunan penuh (swing) dan memukul bola tanpa ayunan
(bunt).
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memukul sebagai berikut.
a. Teknik memegang alat pemukul (grip), yaitu pegang stik di bagian pegangan di atas
knop, dengan posisi ruas jari-jari kedua membentuk satu garis lurus.
b. Cara berdiri (stand), berdiri di dalam batter boxes dengan kedua kaki kangkang,
dengan berat badan di kaki belakang.
c. Cara menggeserkan kaki depan (stride), yaitu pada waktu akan mengayun stik, kaki
depan digeser atau dilangkahkan ke arah datangnya bola.
d. Cara mengayunkan stik (swing), yaitu ayunkan stik dengan cara mendorong ke
depan sambil meluruskan siku. Sedangkan memukul bola tanpa ayunan (bunting),
dilakukan dengan cara memukul
e. Bola perlahan agar jatuhnya tidak jauh dari tempat pemukul itu sendiri.
f.  Gerak lanjut (follow through), yaitu setelah melakukan swing dengan impak bola
yang benar, maka memutar badan ke arah pukulan dengan menjaga
keseimbangan sebagai gerak lanjutnya.

4. Teknik Sliding
Sliding adalah upaya menjangkau base dengan cepat dengan cara meluncurkan
dan menyentuhkananggota badan ke base.
Berikut ini tujuan penggunaan teknik sliding.
a. Untuk mengurangi laju lari ke arah base tanpa kehilangan tempo lari antarbase dan
dapat berhenti tepat di atas base tersebut.
b. Untuk menghindar dari kejaran lawan sehingga dapat mencapai base dengan
selamat.
Ada tiga macam teknik sliding.
a. Teknik sliding lurus (straight leg slide).
b. Teknik sliding mengait (hook slide).
c. Teknik sliding dengan kepala lebih dahulu

B. Peraturan Permainan Softball

Peraturan yang digunakan dalam melakukan permainan ini diantaranya adalah :


1. Jumlah pemain dalam satu regu terdiri dari 9 orang.
2. Pertandingan dipimpin oleh wasit, disetiap base ditempatkan seorang pembantu
wasit (umpire) yang disebut base umpire.
3. Lamanya permainan ditentukan oleh inning, yaitu sebanyak 7 inning. Adapun yang
dimaksud satu inning adalah setiap regu bermain sekali giliran memukul dan sekali
giliran menjaga.
4. Untuk menentukan siapa yang menjadi regu penjaga (home team/ HT) dan siapa
yang menjadi regu pemukul (visiteing team/VT) harus dilakukan undian (toss)
dengan uang logam.
5. Lapangan permainan softball berbentuk segi empat dengan panjang sisi-sisinya
16,76 m. Jarak dari pelempar (pitcher plate) ke home base adalah 13,07 m. Ukuran
tempat pitcher plate adalah 60 × 15 cm. Lapangan permainan dilengkapi dengan 4
base atau home plate. Home plate I, II, dan III terdapat di pojok lapangan. Adapun
home plate IV adalah tempat memukul bola. Base berukuran 38 × 38 cm dengan
tebal 5 sampai 12,5 cm. Adapun home base IV atau home plate berukuran 43 × 22
cm.

3. Tenis Meja

A. Pengertian Tenis Meja
Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga raket
yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda)
yang berlawanan. Di Tiongkok, nama resmi olahraga ini ialah "bola ping pong"
(Tionghoa Pinyin:pīngpāng qiú)Permainan tenis meja bermula pada tahun 1880-an
di Inggris. Saat itu, masyarakat kelas atas Victoria menganggapnya sebagai
hiburan seusai santapan malam.
Pada Olimpiade Seoul 1988, tenis meja dipertandingkan untuk pertama kalinya
diajang olahraga yang paling prestisius itu. Tenis meja menjadi sumber inspirasi
bagi PONG, sebuah video game terkenal yang dirilis tahun 1972. Pada awal 1970-
an, para pemain tenis meja Amerika Serikat diundang ikut sertdalam sebuah
turnamen di Tiongkok. Peristiwa ini mencairkan ketegangan hubungan antara
kedua negara. Istilah "Diplomasi Ping Pong" muncul ketika Presiden AS Richard
Nixon tak lama kemudian berkunjung ke Tiongkok. Pada Kejuaraan Dunia 1936 di
Praha, dua pemain yang saling menerapkan pola bertahan/defensif membutuhkan
waktu lebih dari satu jam demi meraih satu poin. Uni Soviet melarang penduduknya
bermain tenis meja pada 1930 hingga 1950 dengan alasan olahraga tersebut
berbahaya bagi mata manusia.

BAB III
Penutup
1. Kesimpulan

Permainan bulu tangkis merupakan permainan yang sangat digemari di


Indonesia. Permainan ini membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk
memainkannya. Permainan ini minimal dapat dimainkan oleh dua orang dan
maksimal oleh empat orang. Mengingat perkembang softball dari permainan
rekreasi menjadi suatu cabang olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan
yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua
negara.Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang
mempunyai wewenang untuk itu.Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional
(International Softball Federation).Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-
peraturan yang menyangkut permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh
dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan
softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah
Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball
Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB.PERBASASI ini mulailah
diadakan kompetisi softball tingkat nasional. Serta kompetisi tingkat daerah
khusunya sulawesi tengah.

3. Saran

Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit
yang berpotensi. Untuk itu atlit alit besar Indonesia perlu mendidik anak usia dini
dalam bermain bulutangkis agar dapat mengangkat nama baik Bangsa Indonesia.
Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik namun karna banyak
istilah-istilah dalam bahasa asing sehingga menyulitkan pemain. Jadi agar olahraga
ini perkembangannya di Indonesia tidak memngalami kesulitan. Maka perlu
perhatian serius PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh
Indonesia) untuk pengaplikasiannya dalam masyarakat, khususnya pada sekolah-
sekolah dan perguruan tinggi.  

Anda mungkin juga menyukai