Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam, shalawat dan
salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada makhluk terbaik akhlaknya dan
tauladan umat manusia, yaitu Muhammad SAW. Karena dengan rahmat, karunia,
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Administrasi Umum
mengenai “Fungsi Kantor dalam Organisasi” .
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena
itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan dari makalah yang kami buat.
Kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran agar kami dapat memperbaiki
makalah ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah ikut mendukung selesainya pembuatan makalah ini. Sebagai dokumen “hidup”
saran dan kritik sangat diharapkan dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
III
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................III
Daftar Isi.................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................2
D. Manfaat Penulisan.......................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi..................................................4
B. Pengertian Perkantoran...............................................5
C. Fungsi Pekerjaan Kantor dalam Organisasi.................6
D. Prinsip-Prinsip Organisasi..........................................10
E. Struktur Organisasi.....................................................11
F. Merancang, Menganalisis dan Mendiskripsikan
Pekerjaan...................................................................16
G. Sekretaris dan Kesekretariatan..................................17
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengorganisasian merupakan salah satu dari lima fungsi manajemen yang
sangat berperan penting dalam pencapaian operasi perusahaan secara efektif dan
efesien.
Lebih lanjut, fungsi ini dapat menentukan apakah organisasi bisa
mengoptimalkan efesiensi penggunaan sumber dayanya, baik SDM maupun sumber
daya yang lain. Fungsi ini didefinisikan oleh Robbins sebagai aktivitas yang
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang melaksanakannya,
bagaimana tugas tersebut dikelompokkan dan didistribusikan, kepada siapa akan
dilaporkan hasilnya, dan dimana keputusan mengenai hal tersebut dibuat. Semua
aktivitas tersebut termasuk salah satu tanggung jawab manajer administrasi dalam
mendesain struktur organisasi sebuah perusahaan.
1
B. Rumusan Masalah
Bertitik-tolak dari latar belakang, adapun yang menjadi rumusan masalah
adalah sebagai berikut:
a. Apa pengertian Organisasi?
b. Apa pengertian Perkantoran?
c. Sebutkan fungsi kantor dalam Organisasi?
d. Sebutkan dan jelaskan Prinsip Organisasi?
e. Sebutkan dan jelaskan Struktur Organisasi?
f. Jelaskan Bagaimana Merancang, Menganalisis, dan Mendeskripsikan pekerjaan?
g. Apa peran Sekretaris dan Kesekretariatan dalam Sebuah Orgaisasi?
C. Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan pengertian Organisasi
b. Menjelaskan pengertian Perkantoran
c. Menjelaskan fungsi kantor dalam Organisasi
d. Menjelaskan tentang Prinsip Organisasi
e. Menjelaskan tentang Struktur Organisasi
f. Menjelaskan bagaimana Merancang, Menganalisis, dan Mendeskripsikan
Pekerjaan
g. Menjelaskan tentang Peran Sekretaris dan Kesekretariatan dalam Sebuah
Orgaisasi
2
D. Manfaat Penulisan
Secara teoritis : memberikan sumbangan pengetahuan tentang organisasi
perkantoran dalam pembentukan calon bisnisman yang memiliki wawasan dan
pengetahuan yang luas.
Secara praktis :
a. Mengetahui Defenisi Organisasi dan Perkantoran
b. Mengetahui Prinsip Organisasi
c. Mengetahui Struktur Organisasi
d. Mengerti Bagaimana Merancang, Menganalisis, dan Mendeskripsikan
pekerjaan
e. Mengetahui Peran Sekretaris dan Kesekretariatan dalam Sebuah Orgaisasi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
Istilah organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Organon, atau dalam
bahasa Latin, Organum yang artinya alat, bagian, anggota, atau badan.
Ciri-ciri organisasi :
2. Ada kerjasama
Ada banyak macam organisasi dan banyak pula rumusan tentang pengertian
“organisasi”. Namun, secara sederhana dapat dikatakan bahwa organisasi
adalah suatu system kerja sama di antara sekelompok orang demi mencapai tujuan
yang disepakati bersama.
4
B. Pengertian Perkantoran
Umumnya, pekerjaan kantor disebut juga clerical work (pekerjaan tulis) atau
paper work (pekerjaan kertas). Di Indonesia pekerjaan kantor sering disebut dengan
pekerjaan tata usaha atau administrasi.
Definisi Kantor: Kantor (dari bahasa Belanda kantoor) adalah sebutan untuk
tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara
rutin. Kantor bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil
maupun bangunan bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi kepada dua jenis; kantor
yang terbesar dan terpenting biasanya dijadikan kantor pusat, sedangkan kantor-
kantor lainnya dinamakan kantor cabang.
Dengan kata lain, pekerjaan kantor berkaitan dengan kegiatan tata usaha
yang dilakukan di setiap organisasi/ perusahaan mulai dari pucuk pimpinan tertinggi
sampai tingkatan terendah.
5
Berikut beberapa pengertian pekerjaan kantor menurut beberapa ahli :
1. George R. Terry
6
Menurut Moekijat (1984:210) mengemukakan bahwa fungsi kantor adalah
mendapatkan keterangan, mengkoordinir program-program, memberikan pelayanan,
melakukan pengawasan, memberikan ide-ide baru, memberikan advis dan
bimbingan kepada kelompok lebih lanjut.
Menurut J.C. Denyer dalam bukunya “Office Adminsitration”, fungsi kantor adalah
untuk memberikan pelayanan komunikasi dan warkat yang secara rinci adalah:
7
arti bahwa penyelenggaraan kegiatan perkantoran memerlukan pompinan dan staf
yang mengerti akan tugasnya, bersemangat dalam mengejar prestasi. Berikutnya,
berkaitan dengan lingkungannya (manusia, alat, sumber-sumber, ruang, waktu dan
lain-lain), seorang karyawan diharapkan dapat mencurahkan perhatiannya secara
sungguh-sungguh dan berusaha untuk dapat mengolah informasi, sehingga dapat
menhadi sesuatu yang berdaya guna. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan
bahwa penyelenggaraan kegiatan perkantoran adalah merupakan inti kehidupan
organisasi, karena kantor mempunyai fungsi antara lain:
8
Tujuan Manajemen Administrasi Perkantoran menurut Quible (2001:3)
adalah sebagai berikut:
9
2. Penyederhanaan Pekerjaan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa apabila ada jenis pekerjaan yang
masih berkolerasi pada pekerjaan lainnya, untuk mencapai efisiensi waktu, tenaga
dan biaya. Maka sebaiknya dikerjakan oleh seorang karyawan.
3. Pemekaran Pekerjaan
Sebaliknya jika pekerjaan seseorang masih dapat diperluas dengan jenis
pekerjaan lain yang masih berhubungan erat atau mengikut tahapan prosedur
selanjutnya, maka buatlah pemekaran bagi pekerjaan tersebut.
4. Perotasian pekerjaan
5. Prosedur pencatatan
a. Pengumpulan data harus dilakukan dengan seksama, teliti dan terorganisasi pada
satu unit yang terpadu
b. Pencatatan dilaksanakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan
c. Record retention schedule
d. Record retention yaitu suatu kebijakn jadwal pengelolaan dan penghapusan data
yang hrus dilakukan dalam proses administrasi. Record retention meliputi :
Penggolongan
Pemilihan
Distribusi
Disposisi
Disposisi record untuk disimpan
Pemusnahan
D. Prinsip-Prinsip Organisasi
1. Prinsip Perumusan Tujuan
10
2. Prinsip Pembagian Kerja
Dalam menjalankan kegiatan, suatu unit harus diberi kekuasaan/ wewenang untuk
melaksanakan tugasnya agar dapat dimintai pertanggungjawaban.
Berjalannya sebuah organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan harus
dipastikan selalu menjalankan sistem pengawasan, agar tercapai tujuannya.
pemimpin dapat melakukan kepemimpinannya secara efektif dan efisien serta dapat
7. Prinsip Koordinasi
Adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju pada
pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
E. Struktur Organisasi
Agar suatu system kerja sama berjalan dengan baik, maka diperlukan
pembagian tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang setiap orang di
dalamnya. Pembagian kerja dan penentuan tanggung jawab/wewenang ini
11
menciptakan struktur organisasi. Dengan kata lain, struktur organisasi adalah
susunan dan hubungan antara komponen atau bagian dalam suatu organisasi.
Suatu organisasi kecil dengan jenis dan jumlah pekerjaan sedikit biasanya
dapat dijalankan dalam struktur yang sederhana,misalnya dengan satu pemimpin
dan beberapa bawahan. Sebaliknya, organisasi besar yang menyangkut beberapa
departemen atau bahkan beberapa anak perusahan tentunya merupakan struktur
yang lebih rumit.
Satu struktur oraganisasi memerinci pembagian aktivitas kerja dan kaitkan
satu sama lain. Sampai tingkat tertentu, struktur organisasi juga menunjukkan
tingkat spesialisasi aktivitas kerja serta hierarki organisasi. Struktur organisasi yang
jelas dan mapan memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan
organisasi tetap berlangsung walaupun personel atau anggotanya silih berganti.
Struktur organisasi ditentukan dengan memperhatikan beberapa hal yang
penting, yakni spesialisasi (berbeda jenis pekerjaannya, berbeda pula tugas dan
tangung jawabnya), standardisasi (perlu ada suatu prosedur yang baku atau teratur
untuk aktivitas tertentu), koordinasi (perlu ditentukan mekanisme kerja sama
diantara tiap bagian, mekanisme pengambilan keputusan (yaitu dengan pemusatan
wewenang pada stu pimpinan pusat (sentralisasi) atau dengan pembagian
wewenang tertentu kepada tiap-tiap bagian (desentralisasi), serta unit
kerja (penentuan jumlah orang untuk menangani suatu jenis pekerjaan).
Dibawah ini akan dibahas struktur organisasi berdasarkan departementasi,
struktur modern dan organisasi informal dalam perusahaan.
1. Departementasi
Pembahasan mengenai struktur organisasi berdasarkan departementasi
akan dibagi dalam tiga bagian. Dimana bagian ketiga ini cukup banyak digunakan
dalam dunia perusahaan bisnis.
Fungsional paling banyak digunakan, khususnya pada perusahaan-
perusahaan menengah kebawah. Kata lain dari struktur organisasi fungsional adalah
organisasi lini dan staf. Dibawah akan dibahas tentang struktur organisasi lini, staf
dan lini-staf:
12
a. Organisasi Garis
Organisasi lini (garis lurus) merupakan bentuk organisasi yang paling
sederhana. Cirri utama organisasi ini adalah jabatan-jabatan yang tercantum
didalam organisasi terletak pada satu garis vertical. Dalam organisasi ini presiden
direktur menangani seluruh masalah baik itu menyangkut produksi, penjualan,
keuangan ataupun personalia. Organisasi lini banyak digunakan pada perusahaan-
perusahaan kecil dan prinsip-prinsip pembentuk struktur organisasi berdasarkan
pembagian kerja. Struktur organisasi lini disebut juga organisasi tradisional atau
klasik.
Kelebihan struktur garis : Karyawan lebih menyadari akan tugas dan
tanggung jawab atas pekerjaan yang diembannya, karena struktur ini sederhana dan
mudah dimengerti. Struktur ini juga menjadikan pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan cepat karena tidak ada halangan birokrasi.
Kekurangan struktur garis : Kekurangan terbesar struktur ini adalah
kurang fleksibelnya dalam menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan ketika
perusahaan menjadi lebih luas dan lebih kompleks. Hal ini menjadikan manajer
harus mengerjakan beberapa aktivitas khusus sendiri karena tidak adanya staf
tambahan. Ketika tugas manajerial berkembang, beberapa tugas harus
didelegasikan. Sayangnya, struktur ini juga sering gagal memberikan pengganti
personel manajerial yang sesuai karena pada beberapa kasus, tugas karyawan yang
terbatas sejak awal menghalangi mereka mendapatkan pengalaman yang
dibutuhkan untuk meningkat ke posisi manajerial.
b. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi lini dan staf merupakan perkembangan dari organisasi lini,
dimana orang-orang lini terdiri dari orang-orang operasional dan lebih bersifat teknis
dalam tugasnya. Sedangkan orang-orang staf lebih bersifat spesialis dan bertugas
sebagai penasihat dan penyedia fasilitas untuk lini.
Kelebihan struktur garis (lini) dan staf : Kelebihan utama struktur ini
adalah posisi garis terbebas dari aktivitas khusus yang dapat diberikan kepada
13
karyawan staf. Jadi, manajer pada posisi garis mempunyai waktu lebih untuk
melakukan aktivitas yang berperan secara langsung pada pencapaian tujuan utama
perusahaan. Manfaat lainnya adalah fleksibilitas dari personel staf dapat
memudahkan mereka untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek baru dengan
jumlah waktu yang minimum. Tentunya hal ini akan sulit kita jumpai pada struktur
garis yang murni. Dan sebagian besar pengalaman sebagai staf merupakan
persiapan menuju posisi garis.
Kekurangan struktur garis dan staf : Konflik antara karyawan posisi garis
dan staf sering menjadi masalah. Misalnya, karena karyawan staf terlalu
mendominasi sering kali karyawan posisi garis menghiraukan masukan mereka.
Pada beberapa instansi kita temukan fenomena karyawan staf “mengambil”
wewenang posisi garis. Hal ini mengakibatkan beberapa manajer mengurangi
“privilege” dari staf ahli, yang menghalangi perkembangan hubungan kerja antara
posisi garis dan staf.
Pada organisasi lini dan staf beberapa beban presiden direktur dibagi kepada
beberapa spesialis (manajer/direktur penjualan, manajer pabrik, dsb). Tetapi mereka
tetap melapor kepada presdir yang tetap memikul tanggung jawab keseluruhan atas
operasi usaha. Bagan organisasi lini staf yang disederhanakan dapat dilihat dari
gambar diatas.
c. Struktur Produk
Mengingat makin berkembangnnya suatu perusahaan pada beberapa
produk, baik produk yang sama maupun produk yang berbeda sama sekali, maka
perusahaan tersebut memerlukan suatu penyesuaian/ perkembangan terhadap
struktur organisasi, karena tidak memadahi lagi dengan hanya menggunakan
struktur organisasi fungsional.
Kelebihan struktur produk ; Struktur ini memungkinkan beberapa devisi
untuk mengembangkan proses dan prosedur yang dianggap baik untuk mereka.
Katika struktur alternative digunakan seperti garis dan staf, proses dan prosedur
akan terstandardisasi dalam keseluruhan perusahaan. Adapun aktivitas yang lain
dapat di koordinasikan tersendiri oleh tiap devisi tanpa pengawasan langsung dari
kantor pusat.
14
Kekurangan struktur produk : Dengan dimungkinkannya tiap devisi untuk
berjalan dengan cara masing-masing dibandingkan struktur lain, hal ini dapat
mengakibatkan kegagalan beberapa devisi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Lebih jauh, masalah yang dihadapi oleh beberapa devisi mungkin akan dirasakan
perusahaan secara keseluruhan.
d. Struktur Komite
Meskipun tidak semua sependapat bahwa struktur komite merupakan salah
satu jenis struktur perusahaan, struktur ini memberikan fungsi utama pada
kebanyakan perusahaan. Beberapa komite melakukan fungsi manajerial, dimana
yang lainnya hanyalah sebagai penasihat. Struktur perusahaan dengan tipe ini
cocok digunakan untuk menjembatani tiga struktur yang telah dijelaskan
sebelumnya. Meskipun beberapa struktur komite dalam perusahaan terus berjalan,
struktur komite yang lain dibubarkan setelah menyelesaikan fungsinya.
Kelebihan struktur komite : Rekomendasi yang diberikan komite kadang
kala diterima lebih baik dari pada yang dibuat oleh individu atau bawahan yang
terdapat dalam wewenang garis. Hal ini mungkin disebabkan conflict of interest dari
anggota komite dapat dikatakan lebih minim dibandingkan “orang dalam” organisasi.
Sebagai tambahan, pandangan yang luas dan beragam dari anggota komite
memperluas rekomendasi mereka dan meningkatkan penerimaan dari yang lain,
sehingga meningkatkan validitas rekomendasi tersebut. Penggunaan struktur komite
juga mengurangi resiko membuat keputusan yang salah.
Kekurangan struktur komite : Komite sring kali dikritik karena
membutuhkan waktu yang lama untuk berfungsi dengan baik. Tidak semua komite
sama produktifnya. Khususnya yang di dominasi oleh beberapa individu.
e. Organisasi Matriks
Organisasi matriks disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu
organisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para
spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan
pemasaran dikumpulkan lagi menjadi satu untuk sualu proyek yang harus
diselesaikan.
15
Sebagaimana struktur-struktur organisasi lainnya, struktur organisasi matriks
juga mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan struktur organisasi
matriks antara lain adalah:
Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif
Tujuan proyek menjadi lebih jelas
Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara
serentak
Banyak jalur untuk melakukan komunikasi
Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas
Adapun kelemahan struktur organisasi matriks antara lain:
16
bisnis yang di ambil dan bagaimana struktur organisasi yang paling tepat dengan
strategi tersebut.
17
2. Deskripsi pekerjaan secara umum yang mencakup hal-hal dasar mengenai tugas,
kewajiban, dan tanggung jawab dari sebuah pekerjaan.
Salah satu devisi atau posisi yang selalu terdapat dalam oragnisasi yang
berkaitan dengan administrasi adalah sekretaris dan kesekretariatan. Peran seorang
sekretaris tidak lagi hanya sebagai pelaksana administrasi namun semakin
berkembang dan memiliki posisi yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan seorang pemimpin dalam tugas administrasi dan manejerial, dan kadan
di kantor juga sebagai pusat informasi.
Sekretaris menurut Webster adalah seorang pegawai yang yang memelihara
warkat, melakukan kospondensi dan tugas-tugas administrasi lainnya, juga pegawai
yang mengepalai bermacam-macam pekerjaan, atau pegawai yang mengepalai
suatu departemen pemerintahan.
Menurut Sutarto, pada dasarnya tugas sekretaris dapat dibagi dalam 5 bagian:
1. Tugas perkantoran, yaitu menyiapkan meja kerja pimpinan, menerima intruksi dari
pemimipin, menangani surat-surat masuk dan keluar, membuat konsep surat
yang bersifat rutin, dan mendokumentasikan surat-surat yang bersifat rutin.
2. Tugas resepsionis, yaitu menerima dan menjawab telepon serta mencatat pesan-
pesan lewat telepon, menerima tamu yang akan bertemu denag pemimpin,
18
mencatat janji-janji untuk pimpinan, memberikan masukan, menyusun prioritas
acara kerja sehari-hari.
Ada 3 tahapan yang harus dilalui seorang sekretaris agar berhasil dalam
pekerjaannya.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
20