Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2021
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu
akibat adanya perbedaan ketinggian. Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
h : head (m)
2. Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga
timbul air dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan.
Ek = 0,5 m . v . v
Dimana:
Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
3. Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin.
Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan
energi kinetis. Besarnya energi mekanis. dirumuskan:
Em = T . ω . t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi ω : sudut putar
t : waktu (s)
4. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan
energi listrik sesuai persamaan:
El = V . I . t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)
2) Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya
daya listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit
3) Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan
dihasilkan dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi
dari AVR maka akan timbul magnet dari rotor. Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan
kumparan, sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur
adalah sifat kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk.
Makin besar arus yang masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya,
sedangkan makin kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai
kemagnetannya. Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator
dibedakan menjadi empat, yaitu:
Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua
guide bearing.
Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide
bearing diletakkan dibawah rotor.
Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide
dan thrust bearing diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing
diletakkan diatas rotor.
jenis Penunjang Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling.
Generator yang digunakan di Saguling adalah jenis Setengah Payung.
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak
diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain:
1) Bendungan Beton
Bendungan Gravitasi
Bendungan Busur
Bendungan Rongga
2) Bendungan Urugan
Bendungan Urugan Batu
Bendungan Tanah
3) Bendungan Kerangka Baja
4) Bendungan Kayu
B. Jenis Pembangkit
a) PLTA jenis terusan air (waterway)
Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai
dan mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient)
yang agak kecil.Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi
terjun dan kemiringan sungai.
b) PLTA jenis DAM /bendungan
Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang disungai,
pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air
dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar
sebagai pembangkit listrik.
c) PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)
adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya,
jadi energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan terusan.
d) Waduk
Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai
kebutuhan. pengembangan PLTA dapat dibagi atas 2 jenis yaitu : tipe waduk
dan tipe aliran langsung. Tipe waduk dapat berupa bendungan(reservoir) dan
keluaran danau (lake outlet), sedangkan tipe aliran langsung dapat berupa
aliran langsung sungai (run-off river) dan aliran langsung dengan bendungan
pendek (run-off river with low head dam). Contohnya adalah bendungan
Scrivener, Canberra Australia, dibangun untuk mengatasi banjir 5000-tahunan.
Waduk buatan dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air
sampai waduk tersebut penuh, dan dapat diklasifikasikan menurut struktur,
tujuan atau ketinggian.