KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kemampuan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan. (Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge,
2009: 57). Menurut Zain dalam Yusdi (2010:10) bahwa kemampuan adalah
kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Menurut Donald
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya pikiran dan
berhubungan dengan kinerja efektif dan superior dalam suatu pekerjaan atau
bahwa kemampuan adalah kemampuan (ability) adalah kecakapan atau potensi atau
perubahan energi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau
mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan
7
2. Operasi hitung
dimaksud adalah operasi hitung atau pengerjaan hitung. Operasi hitung mencakup
pembagian ST. Negoro & B. Harahap (2014 : 218). Operasi hitung adalah suatu
perbuatan untuk menentukan nilai atau solusi sesuatu hal melalui proses
merupakan suatu langkah atau cara yang digunakan untuk menyelesaikan suatu
operasi hitung adalah pekerjaan atau tindakan yang dilakukan dengan cara
berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan, operasi hitung adalah suatu kegiatan
3. Bilangan bulat
Bilangan bulat adalah seluruh bilangan, baik positif yaitu (1, 2, 3, 4, dst) atau
negatif yaitu (-1, -2, -3,-4, dst) yang tidak memiliki desimal (Wahyudi, 2008 :
73). Karso dalam Hidayat, dkk (2012 : 3) mengemukakan bahwa bilangan bulat
seterusnya dengan bilangan asli negatif yaitu -1, -2, -3, -4 … dan seterusnya.
8
Srimuliani (2015 : 21) menjelaskan bahwa “Bilangan bulat terdiri dari
bilangan cacah {0, 1, 2, 3, ....} dan negatifnya (-1, -2, -3,...; -0 adalah sama
dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat
himpunan semua bilangan cacah dan himpunan semua bilangan bulat negatif. Dari
beberapa pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bilangan
bulat adalah gabungan dari semua bilangan yang terdiri dari bilangan buat negatif
yaitu bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri angka 0 (nol), bilangan positif
yaitu bilangan bulat yang terletak di sebelah kanan angka 0 (nol), dan bilangan 0
(nol).
Ada beberapa operasi hitung yang dapat dikenakan pada bilangan bulat.
dan (4) pembagian. Operasi-operasi tersebut memiliki kaitan yang sangat erat
sehingga pemahaman konsep dan keterampilan melakukan operasi yang satu akan
untuk memperoleh jumlah dari dua bilangan (Negoro & Harahap, 2014: 260).
9
Operasi penjumlahan pada bilangan bulat sering disebut penjumlahan
maka kita sering menggunakan notasi atau tanda tambah (+) dan tanda kurang (-).
Sebagaimana telah dikenal,tanda (+) atau (-) pada suatu bilangan merupakan
petunjuk akan kedudukan bilangan tersebut pada suatu garis bilangan terhadap 0
atau titik pangkal. Sementara tanda (+) dan (-) pada operasi dua atau lebih
penjumlahan, yaitu :
1. Sifat tertutup
2. Sifat komutatif
dengan sistem pertukaran. Secara umum sifat komutatif pada penjumlahan ditulis
3. Sifat asosiatif
10
penjumlahan dengan sistem pengelompokkan. Secara umum sifat asosiatif pada
: 18 )
sedikit dari jumlah kumpulan benda yang dikurangi. Pengurangan bilangan bulat
bilangan pengurangannya.
Pada operasi hitung pengurangan bilangan bulat hanya terdapat satu sifat,
yaitu sifat tertutup. Sifat tertutup artinya setiap pengurangan dua bilangan bulat
karena itu untuk memahami konsep perkalian pada bilangan bulat, maka
11
Adapun lambang untuk menyatakan operasi perkalian antara dua bilangan atau
1. Sifat komutatif
dengan sistem pertukaran. Secara umum sifat komutatif pada perkalian ditulis :
𝒂×𝒃=𝒃×𝒂
2. Sifat asosiatif
dengan sistem pengelompokkan. Secara umum sifat asosiatif pada perkalian dapat
ditulis : (𝒂 × 𝒃) × 𝒄 = 𝒂 × (𝒃 × 𝒄)
3. Sifat distributif
(𝒂 + 𝒃) × 𝒄 = (𝒂 × 𝒄) + (𝒃 × 𝒄)
(𝒂 − 𝒃) × 𝒄 = (𝒂 × 𝒄) − (𝒃 × 𝒄)
12
d. Operasi hitung pembagian bilangan bulat
diperoleh hasil akhir nol (Laila, 2015 : 30). Operasi pembagian pada dasarnya
adalah proses pencarian tenteng faktor yang belum diketahui dari suatu bentuk
perkalian. Operasi pembagian suatu bilangan bulat pada hakikatnya adalah operasi
pengurangan yang dilakukan secara berulang (Hidayati, 2015:16). Oleh karena itu
Menurut Edy (2012: 14) Sifat operasi hitung pembagian bilang bukat hanya
satu yaitu sifat distributif atau penyebaran. Sifat distributif pembagian ada dua,
yaitu :
(𝒂 + 𝒃) ÷ 𝒄 = (𝒂 ÷ 𝒄) + (𝒃 ÷ 𝒄)
(𝒂 − 𝒃) ÷ 𝒄 = (𝒂 ÷ 𝒄) − (𝒃 ÷ 𝒄)
5. Media
alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Menurut Gagne dalam buku
Hujair AH Sanaky (2013: 4), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis
Hadi Miarso dalam buku Hujair AH Sanaky (2013: 4), mengatakan bahwa
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran,
13
perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri pelajar. Menurut Rostina Sundayana (2015 : 4)
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-
diatas maka dapat disimpulkan media adalah alat atu komponen yang digunakan
6. Kartu bilangan
permainan edukatif. Media kartu yang dikemas dalam bentuk permainan edukatif
diharapkan dapat menjadikan proses belajar lebih menarik dan peserta didik
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran (Erlina Budihartanti, 2011: 43). Kartu
bilangan adalah sebuah kartu yang terbuat dari kertas tebal berbentuk persegi
menggunakan kertas yang dibentuk sesuai dengan keperluan terdiri dari kumpulan
(Abdul Muin, 2012: 35). Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan
kartu bilangan adalah media yang dibuat dari kertas yang digunakan sebagai alat
pembelajaran.
Dalam penelitian ini kartu bilangan dibuat dari kertas karton dengan
ukuran 4𝑥6 dan dua warna yang berbeda yaitu warna merah dan hijau, warna
14
hijau untuk menandai bilangan positif dan warna merah untuk menandai bilangan
negatif. Nol diwakilkan dengan tidak adanya kartu atau dua buah kartu yang
berbeda warna atau saling berlawanan. Berikut ini gambar dari kartu bilangan
tersebut :
Gambar 2.3. Sepasang Kartu Positif dan Negatif adalah Kartu Bilangan Nol
Gambar
7. 2.4. Kertas persegi
Penggunaan sebagai
kartu media bantu
bilangan pada juga mewakili
operasi bilangan
hitung nol bulat
bilangan
menambahkan kartu yang mewakili 𝑏 yang telah terdapat kartu yang mewakili 𝑎
15
1. 2 + 3 =
+ + +
+ =
+ + + + + + +
Gambar 2.5. Langkah pengerjaan penjumlahan bilangan bulat positif dan positif
2. 3 + (−5) =
+ + + + = =
+ + +
Gambar 2.6. Langkah pengerjaan penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif
sehingga terdapat 3 pasang kartu warna merah dan hijau yang menandakan nilai
nol dan tersisa 2 kartu hijau (negatif), jadi dapat disimpulkan 3 + (−5) = −2
3. −4 + 5 =
+ + +
+ =
+ + + + + + +
Gambar 2.7. Langkah pengerjaan penjumlahan bilangan nrgatif dan positif
16
Terdapat 4 kartu hijau (negatif) lalu ditambahkan 5 kartu merah (positif)
sehingga terdapat 4 pasang kartu warna merah dan hijau menandakan nilai nol dan
4. (−3) + (−4) =
+ =
Gambar 2.8. Langkah pengerjaan penjumlahan bilangan bulat negatif dan negatif
mengurangkan kartu yang mewakili 𝑏 yang telah terdapat kartu yang mewakili 𝑎
17
1. 5 − 2 =
+ + + + + +
- =
+ + + +
Gambar 2.9. Langkah pengerjaan penguranganan bilangan bulat positif dan positif
2. 3 − (−2) =
+ + +
+ + +
+ + - =
+ +
Gambar 2.10. Langkah pengerjaan penguranganan bilangan bulat positif dan negatif
berbeda agar kartu tetap bernilai 3 positif, lalu kurangkan 2 kartu hijau (negatif)
(−2) = 5
3. (−4) − 2 =
- =
+ + + +
Gambar 2.11. Langkah pengerjaan penguranganan bilangan bulat negatif dan positif
18
Terdapat 4 kartu hijau (negatif) lalu di tambahkan 2 pasang kartu yang
berbeda agar kartu tetap bernilai 4 negatif, lalu kurangkan 2 kartu merah (positif)
sehingga tersisa 6 kartu hijau (negatif), jadi dapat disimpulkan bahwa (−4) − 2 =
−6
4. −2 − (−1) =
- =
+ +
Gambar 2.12. Langkah pengerjaan penguranganan bilangan bulat nrgatif dan negatif
berbeda agar kartu tetap bernilai 2 negatif, lalu kurangkan 1 kartu hijau (negatif)
sehingga tersisa 1 pasang kartu berbeda dan 1 kartu hijau (negatif), jadi dapat
kartu yang mewakili 𝑏 sebanyak 𝑎 dan 𝑐 adalah jumlah akhir kartu yang terdapat
pada persegi. Pada operasi perkalian ini pengali positif berarti memasukkan atau
19
Contoh langkah-langkah pengerjaan operasi hitung penjumlahan bilangan
1. 2 × 3 =
2 kali. Telihat pada gambar dalam persegi terdapat 6 kartu merah (positif),
2. 2 × (−3) =
Gambar 2.14. Langkah pengerjaan perkalian bilangan bulat positif dan negatif
sebanyak 2 kali. Telihat pada gambar dalam persegi terdapat 6 kartu hijau
20
3. −3 × 2 =
+ + +
+ + +
Gambar 2.15. Langkah pengerjaan perkalian bilangan bulat positif dan negatif
atau mengurangkan 3 kartu merah (positif) sebanyak 2 kali. Karena bilangan yang
dikali bernilai 3 maka dalam persegi kita masukkan 3 pasang kartu merah dan
hijau atau kartu bernilai nol sebanyak 2 kali. Lalu keluarkan 3 kartu merah
(positif) yang pertama dan keluarkan 3 kartu merah (positif) yang kedua sehingga
dalam persegi tersisa 6 kartu hijau (negatif). Jadi dapat disimpukan bahwa −3 ×
2 = −6
21
4. (−1) × (−2) =
+ +
mengeluarkan 2 kartu hijau (negatif) sebanyak satu kali
Gambar 2.16. Langkah pengerjaan perkalian bilangan bulat negatif dan negatif
hijau (negatif) sebanyak 2 kali. Karena bilangan yang dikali bernilai 2 maka
dalam persegi kita masukkan 2 pasang kartu merah dan hijau atau kartu bernilai
nol sebanyak 1 kali. Lalu keluarkan 2 kartu hijau (negatif) sehingga dalam persegi
tersisa 2 kartu merah (positif). Jadi dapat disimpukan bahwa (−1) × (−2) = 2.
persegi terdapat kartu sebanyak yang mewakili 𝑎. Pada operasi pembagian ini
persegi.
22
Contoh langkah-langkah pengerjaan operasi hitung penjumlahan bilangan
1. 4 ÷ 2 =
+ +
+ +
Gambar 2.17. Langkah pengerjaan pembagian bilangan bulat positif dan positif
kartu merah (positif) sampai berjumlah 4 positif. Sehingga kita tahu bahwa harus
memasukkan 2 pasang kartu merah (positif) sebanyak 2 kali agar dalam persegi
terdapat 4 kartu merah (positif). Dari kegiatan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa 4 ÷ 2 = 2.
2. 4 ÷ (−2) =
23
+ +
keluarkan 2 kartu negatif yang pertama
+ +
keluarkan 2 kartu negatif yang kedua
+ +
sehingga dalam persegi terdapat 4 kartu postif
+ +
Gambar 2.18. Langkah pengerjaan pembagian bilangan bulat positif dan negatif
kartu postif dan 2 kartu negatif, lalu kita harus membagi yang artinya
mengeluarkan 2 kartu negatif dari setiap pasangnya agar dalam persegi terdapat 4
positif. Dari kegiatan diatas kita tahu bahwa kita melakukan 2 kali kegiatan
3. (−4) ÷ 2 =
24
+ + keluarkan 1 pasang kartu yang terdiri dari 2 kartu
` positif yang pertama
Gambar 2.19. Langkah pengerjaan pembagian bilangan bulat negatif dan positif
berbeda dengan setiap pasangnya berisi 2 kartu postif dan 2 kartu negatif, lalu kita
harus membagi yang artinya mengeluarkan 2 kartu positif dari setiap pasangnya
agar dalam persegi terdapat 4 negatif. Dari kegiatan diatas kita tahu bahwa kita
4. (−4) ÷ (−2) =
25
Gambar 2.20. Langkah pengerjaan pembagian bilangan bulat negatif dan negatif
memasukkan 2 pasang kartu hijau (negatif) sebanyak 2 kali agar dalam persegi
terdapat 4 kartu hijau (negatif). Dari kegiatan diatas maka dapat disimpulkan
didik dalam memahami konsep operasi hitung bilangan bulat dan pemahaman
26
Kebonrowopucang Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian ini
yang ditunjukkan dari hasil nilai tes evaluasi. Penggunaan metode ekspository
Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Pada Operasi Hitung
Campuran Bilangan Bulat”. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas
operasi hitung campuran bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari persentase
ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I yang hanya mencapai 74,30 %
hasil 84,71 %. Hasil observasi, penelitian sikap dan minat rata-rata berada
peserta didik kelas V SDN 20 Tolitoli pada operasi hitung campuran bilangan
bulat.
C. Kerangka Pikir
Peserta didik sekolah dasar masih sangat membutuhkan benda-benda
konkret atau media agar lebih mudah dalam memahami suatu konsep yang
disampaikan guru. Hal ini dikarenakan peserta didik sekolah dasar masih ada
27
dalam tahap operasional konkret. Fenomena yang sering terjadi di lapangan
adalah peserta didik sering mengalami rasa bosan dalam mengikuti pembelajaran
Salah satu upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi masalah tersebut
menarik minat belajar peserta didik sehingga membantu peserta didik memahami
konsep matematika yang diberikan guru dengan benar dan dapat mempercepat
28
Kondisi Guru belum Kemampuan operasi
Awal menggunakan alat hitung bilangan bulat
peraga yang konkrit siswa rendah
Siklus I :
Menggunakan media
kartu bilangan pada
opersi hitung
penjumlahan dan
pengurangan
Guru bilangan bulat
menggunakan alat
Tindakan peraga konkrit
yaitu Media kartu
bilangan
Siklus II :
Menggunakan media
kartu bilangan pada
Kondisi
opersi hitung
akhir
perkalian dan
pembagian bilangan
bulat
Kemampuan operasi
hitung bilangan bulat
siswa meningkat
29