PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
HARI RAMADANI
NIM. 17002016
Hari Ramadani
17002016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Fokus Penelitian....................................................................................................7
C. Pertanyaan Penelitian.............................................................................................7
D. Tujuan Penelitian...................................................................................................8
E. Manfaat Penelitian..................................................................................................9
BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................10
A. Strategi.................................................................................................................10
1. Pengertian.........................................................................................................10
B. Kepala sekolah.....................................................................................................11
1. Pengertian.........................................................................................................11
2. Tugas kepala sekolah........................................................................................12
3. Syarat Menjadi kepala sekolah.........................................................................13
4. Kompetensi Kepala Sekolah.............................................................................15
C. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat................................................................21
1. Pengertian.........................................................................................................21
2. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat................................................23
3. Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat................................................23
4. Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat..............................................24
5. Jenis hubungan sekolah dan masyarakat...........................................................25
6. Proses Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat............................26
7. Peran Hubungan Sekolah dengan Masyarakat..................................................27
8. Bentuk kegiatan Sekolah dengan Masyarakat..................................................28
9. Media Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.................................................31
O. Kerangka Konseptual...........................................................................................32
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................35
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................35
B. Definisi Operasional.............................................................................................36
C. Setting Penelitian..................................................................................................37
D. Instrumen Penelitian.............................................................................................37
E. Sumber Data.........................................................................................................37
F. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................38
G. Teknik Analisis Data............................................................................................39
H. Teknik Keabsahan Data........................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................44
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pribadi peserta didik atau siswa disekolah. Dalam hal ini, sekolah sebagai suatu
sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu
masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam
mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan efesien. Sebaiknya
harus mengetahui dengan jelas apa harapan, kebutuhan dan tuntutan masyarakat,
terutama terhadap sekolah. Dengan kata lain, antara sekolah dan masyarakat harus
pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kasus yang muncul ke permukaan,
bahwa suatu satuan pendidikan yang tutup dan tidak dapat meneruskan program-
lain pihak, ada sekolah yang hanya menempatkan masyarakat untuk menjadi
1
sehingga masyarakat yang merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari
kepentingan lembaga menjadi kecewa. Selain itu juga ada sekolah yang
tersebut.
dapat diartikan sebagai suatu usaha yang direncanakan dan dilakukan secara terus
alat dan media massa, keahlian menggunakan dan memilih alat komunikasi. Seni
berdiskusi dan musyawarah, seni mengajak untuk secara sadar mendekati dan
menyelesaikan masalah, seni mengajak untuk secara sadar tertarik dan terpikat
2008:202).
Hubungan yang baik dan harmonis antara sekolah dan masyarakat akan
semakin dirasakan sangat penting oleh masyarakat yang telah menyadari dan
2
memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Namun pada masyarakat
untuk lebih aktif dan kreatif dalam membina dan meningkatkan hubungan dengan
masyarakat sehingga akan terciptanya hubungan kerja sama yang baik dan lebih
harmonis.
rasa tanggung jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga
akan meningkat. Agar terciptanya hubungan kerja sama yang baik antara sekolah
jelas tentang sekolah yang bersangkutan. Gambaran dan kondisi sekolah ini dapat
di informasikan oleh sekolah kepada masyarakat melalui laporan kepada orang tua
murid, papan informasi sekolah, bulletin bulanan, penerbitan surat kabar, pameran
sekolah, murid, dan media sosial lainnya seperti facebook, instagram, blog, dan
lain-lainnya.
Salah satu faktor penentu terjalinnya hubungan baik antara sekolah dengan
Kepala sekolah yang baik merupakan salah satu kunci untuk bisa menciptakan
hubungan baik antara sekolah dengan masyarakat secara efektif. Karena seorang
kepala sekolah harus memperhatikan apa yang terjadi dengan peserta didik
disekolah dan apa yang dipikirkan oleh orang tua murid serta masyarakat disekitar
3
meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan masyarakat
Hubungan sosial yang dimaksud dalam kompetensi kepala sekolah tersebut adalah
mampu menciptakan dan membangun hubungan yang baik dan harmonis anatara
atau menjalin hubungan tersebut. Karena pada dasarnya antara sekolah dengan
masyarakat saling bergantung anatara satu sama lainnya. Oleh sebab itu hubungan
sosial kepala sekolah juga haruslah baik sehingga bisa membaur dan merangkul
dengan ibuk wirna asni selaku wakil kepala sekolah di SMP N 1 Sungayang dan
salah satu tokoh masyarakat peneliti menukan bahwa hubungan antara sekolah
4
dengan masyarakat sudah berjalan cukup baik. Yang mana SMP N 1 Sungayang
merupakan salah satu pendidikan tahap menengah pertama yang ada dinagari
sungayang. Dalam sistem pendidikan, sekolah sebagai salah satu instansi dalam
yang bertentangan antara sekolah dengan masyarakat sungayang. dan juga sekolah
melakukan gotong royong yang mana di nagari sungayang ada yang namanya
membantu sekolah baik secara materil maupun moril. Serta apapun kegiatan yang
dilakukan oleh sekolah selalu diberitahukan oleh pihak sekolah ke lembaga seperti
Walinagari, BPRN, Ninik Mamak, Bundo Kanduang, Alim ulama, cadiak pandai
dan pemuda nagari sungayang. jika sekolah mengadakan kegiatan seperti festival,
musik, reunian alumni, dan lainnya sekolah selalu mengikutsertakan instansi atau
seni tari, khatam al qur’an dan lainnya. Sekolah SMP N 1 Sungayang ikut
berpartisipasi dalam acara yang di adakan tersebut serta kepala sekolah juga
maupun sebagai perwakilan dari nagari untuk mengikuti lomba-lomba. namun hal
yang masih kurang disini adalah hubungan sekolah dengan masyarakat yang
berada agak jauh dari sekolah serta kepedulian masyarakat terhadap sekolah.
5
Contohnya saja masyarakat yang berada di sekitar tempat siswa melakukan
agak jauh dari sekolah. Yang mana setiap jam olahraga selesai siswa lansung
disuruh kembali ke sekolah oleh guru, tetapi banyak dari siswa yang bermain-
main dijalan atau singgah ketempat-tempat lain, seperti pasar, warung dan tempat-
tempat lainnya, hal tersebut dibiarkan saja tanpa ada masyarakat yang menegur
tersebut sudah berada diluar jam sekolah. Oleh karena itu sangat penting sekolah
Dengan adanya silahturahmi yang baik tentunya hubungan antara sekolah dengan
yang disiplin.
Oleh sebab itu, peneliti ingin meneliti tentang bagaimana strategi kepala
sungayang sehingga hubungan tersebut dapat terjalin dengan lebih baik dan
6
Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
B. Fokus Penelitian
C. Pertanyaan Penelitian
berikut:
Negeri 1 Sungayang?
Negeri 1 Sungayang.
Negeri 1 Sungayang
7
6. Bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan hubungan
D. Tujuan Penelitian
adalah:
Negeri 1 Sungayang
8
E. Manfaat Penelitian
untuk pihak yang terkait dan masyarakat pada umumnya, maka manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis.
penelitian.
2. Manfaat praktis
kesamaan karakteristik.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi
1. Pengertian
nilai, pengabdian untuk kemanusiaan. Adapun kata strategi berasal dari bahasa
yunani strategos atau stratgeus yang berarti jendral, namun dalam yunani kuno
sering disebut dengan perwira negara (state officer) dengan fungsi luas
tercapai.
sasaran melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang
10
mendayagunakan segenap sumber daya organisasi dengan tepat dan benar
carayang dilakukan oleh suatu lembaga atau juga orang-orang yang ada
B. Kepala sekolah
1. Pengertian
adalah seorang fungsional guru yang diberikan tugas untuk memimpin suatu
terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
11
sekolah ialah salah satu personil sekolah yang membimbing dan memiliki
akan lebih penting bila orang memberikan atensinya pada kiprah kepala
hati (kindess).
guru yang diberi tugas dan tanggungjawab untuk memimpin sekolah tempat
12
mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan sekolah, yang meliputi bidang
13
UU No. 20 Tahun 2003 mengatakan bahwa kepala sekolah adalah guru
tersebut yaitu:
1. Kompetensi Pedagogic
2. Kompetensi Kepribadian
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta
3. Kompetensi Profesional
dijakina sebagai mata pencaharian hidup. Hal ini berarti kepala sekolah
14
bagaimana kinerja dan kemampuan manajerial dalam memimpin, sehingga
4. Kompetensi sosial
raga, ruang, pribadi, alam dan kuliner). Semua kecerdasan itu dimiliki oleh
sekolah yaitu:
15
g. Menyusun langkah-langkah untuk merealisasikan rencana
pengembangan sekolah.
sebagainya.
hukum.
16
e. Mengupayakan kepastian dan keadilan untuk memperoleh layanan
sekolah.
instrumen.
kepentingan.
pertanggungjawaban.
dan panjang.
17
d. Memiliki kemampuan intelektual, emosional dan spritual yang dengan
demokratis
b. Menciptakan pembaruan
sekolah
18
c. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
belajar mengajar
lainnya
sekolah
19
b. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah
sekolah.
masyarakat.
masyarakat
masyarakat.
pengembangan sekolah
20
b. Bekerjasama dengan guru, staf, komite sekolah, orang tua siswa dan
masyarakat sekitar.
1. Pengertian
serikat, Thomas Jeferson, pada tahun 1807. Pada waktu itu yang dimaksud
mengatakan bahwa pengertian humas adalah segenap kegiatan dan teknik atau
memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap
21
tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung
pendidikan.
22
1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua.
dan lainnya).
sekolah.
23
4. Menjalin kerjasama yang baik dengan publik (public cooperation) didalam
efesien.
dan sekolah dari hubungan sekolah dengan masyarakat tersebut, antara lain
adalah:
1. Masyarakat atau orang tua murid dan stakeholder lainnya akan mengerti
24
4. Dengan saling mengetahui dan memahami kondisi masing-masing, maka
ditampilkan dalam sikap curiga, apatis, dan acuh-tak acuh ke sikap yang
positif.
antara guru dan orang tua dalam keluarga. Hubungan ini dimaksudkan
metode pengajarannya.
25
pemerintah setempat, dan lembaga lainnya yang berkaitan dengan
yang ada didalam sekolah atau internal public. Internal public sekolah
3. Membuat perencanaan
Didalam perencanaan ini harus dirumuskan tujuan apa yang akan dicapai
26
dilakukan, media apa yang akan digunakan, siapa yang akan melakukan,
dan dimana akan dilakukan, serta kapan kegiatan tersebut akan dilakukan.
dan efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh komunikator.
5. Evaluasi.
dengan masyarakat adalah hal yang penting untuk dilakukan agar kita tahu
27
lembaga pendidikan dengan segenap elemen yang berada diluar
lingkungan sekolah.
Oleh sebab itu, tugas humas sekolah sebagai alat komuniasi eksternal
antara lain:
sekitar
media masa,wartawan.
yaitu bentuk kegiatan untuk masyarakat internal sekolah dan bentuk kegiatan
28
1. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka membina hubungan sekolah
pendukung lainnya.
adalah:
sekolah.
29
2. Dengan orang tua peserta didik.
kunjungan rumah.
melakukan observasi
30
9. Media Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
3. Kalender sekolah
4. Poster
5. Perlombaan
6. leaflet
8. Papan pengumuman
O. Kerangka Konseptual
Sekolah dan masyarakat adalah dua lingkungan hidup yang tidak dapat
dari sekolah. Apa dan bagaimana belajar disekolah selalu dikaitkan dengan
31
Masyarakat diharapkan untuk mendukung dan berpartisipasi dalam
tua murid serta stakeholder lainnya terhadap berbagai program dan kebutuhan
sekolah merupakan aspek yang sangat penting untuk mencapai tujuan sekolah.
Oleh karena itu, untuk dapat mengaktifkan orang tua murid, komite sekolah,
baik antara sekolah dengan masyarakat sehingga keduanya dapat bekerja sama
dengan Masyarakat.
32
Bagan kerangka Konseptual
Kepala
Sekolah
1. Komite sekolah
2. Keluarga
3. Masyarakat/ tokoh-tokoh masyarakat (niniak mamak, bundo
kanduang, alim ulama, cadiak pandai, dan pemuda
4. Lembaga/Instansi yang ada di nagari sungayang
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian yang menghasilkan data deskriptif : ucapan atau tulisan dan perilaku
yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. Metode kualitatif
digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung
makna, makna adalah data yang sebenarnya, data pasti yang merupakan suatu
nilai dibalik data yang tampak (Sugiyono, 2013:9). Sebagaimana diketahui bahwa
agar penulis dapat terjun lansung kelapangan untuk mendapatkan data dan
data-data yang bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan.
34
Selanjutnya penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan permasalahan
B. Definisi Operasional
dihadapinya serta menggunakan sumber daya organisasi dengan tepat dan benar,
Kepala sekolah adalah seorang guru yang diberi tugas untuk memimpin
belajar mengajar, yang meliputi Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD),
35
Strategi kepala sekolah adalah kemampuan seorang pemimpin dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang meliputi kemampuan untuk menjadi
contoh dan suri tauladan yang baik bagi bawahannya, kemampuan memberikan
C. Setting Penelitian
Sungayang yang berlokasi di Jln. Sawah Parit Sungayang, Kec. Sungayang, Kab.
Tanah Datar Prov. Sumatera Barat. Pemilihan lokasi ini karena SMP N 1
D. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi key instruments atau instrumen kunci
E. Sumber Data
Data primer adalah data yang diperoleh dari subjek penelitian itu sendiri
yaitu kepala sekolah, Komite Sekolah SMPN 1 Sungayang dan masyarakat nagari
36
sungayang, Masyarakat yang dimaksud disini adalah niniak mamak, bundo
kanduang, alim ulama, cadiak pandai dan pemuda nagari sungayang. serta objek
penelitian itu sendiri yaitu strategi kepala sekolah dalam meningkatkan hubungan
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari : dokumen, rekaman dan
teknik pengambilan sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama
memilih sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut tahu
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan tiga cara
1. Wawancara
37
Wawancara digunakan oleh peneliti dalam teknik pengumpulan data
2. Observasi
dalam kegiatan subjek yang diteliti dan hanya bertindak sebagai pengamat.
3. Studi Dokumentasi
dari sumber manusia atau human resources. Melalui observasi dan wawancara
sumber lain yang bukan dari manusia diantaranya dokumen, foto dan bahan
dari hasil lapangan dan keterangan secara tertulis, tergambar, terekam atau
tercetak. Pada metode ini dapat digunakan media seperti kamera handphone,
data tersebut.
38
G. Teknik Analisis Data
menghasilkan data yang akurat. Untuk itu, maka peneliti perlu melakukan analisa
proses analisa data ini, peneliti menggunakan teknik analisa data kualitatif,
dengan model interaktif. Teknik ini dikemukakan oleh Miles and Huberman,
kesimpulan. Semua kegiatan ini merupakan satu kesatuan siklus selama penelitian
Sesuai dengan komponen analisis data model interaktif dari Miles and
Huberman (2009),
Pengumpulan Penyajian
data data
Reduksi
data Kesimpulan
39
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
melalui reduksi data didapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hasil
3. Penyajian Data
yang ditetapkan.
4. Kesimpulan
dilakukan setelah informasi dari data yang sedang diolah tersebut valid
40
serta telah melalui proses reduksi data. Penarikan kesimpulan ini bersifat
didukung dengan bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali
kesimpulan kredibel.
Untuk menguji keabsahan data yang peneliti peroleh pada saat melakukan
sebagai berikut
2. Triangulasi
41
Sungayang. untuk itu, dalam rangka pengujian keabsahan data dapat
Dalam hal ini laporan peneliti dilengkapi dengan Foto-foto. Dan juga
42
DAFTAR PUSTAKA
Kurniadin Didin, Machali Iman. 2012. Manajemen Pendidikan. Konsep & Prinsip
Pengelolaan Pendidikaan: Ar-Rizz Media.
43
Priansa, Dkk. 2014. Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Bandung: Alfabeta
44