Anda di halaman 1dari 38

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PEMELIHARAAN

SARANA DAN PRASARANA KANTOR DI KANTOR


DINAS SOSIAL KOTA PADANG

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Dalam
Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Oleh :

REVO UTAMA
NIM. 17002148/2017

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................
B. Identifikasi Masalah....................................................................................
C. Pembatasan Masalah...................................................................................
D. Rumusan Masalah.......................................................................................
E. Asumsi Penelitian.......................................................................................
F. Tujuan Penelitian........................................................................................
G. Pertanyaan Penelitian..................................................................................
H. Manfaat Penelitian......................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................
A. Kajian Pustaka............................................................................................
1. Persepsi...................................................................................................
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor...........................................
3. Tujuan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor.............................
4. Jenis Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor................................
5. Macam-Macam Pekerjaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana..........
6. Indikator Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor..........................
B. Penelitian Relevan....................................................................................
C. Kerangka Konseptual................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................
A. Jenis Penelitian.........................................................................................
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................................
C. Populasi dan Sampel.................................................................................
1. Populasi.................................................................................................
2. Sampel..................................................................................................

i
D. Jenis dan Sumber Data..............................................................................
1. Jenis Data..............................................................................................
2. Sumber Data.........................................................................................
E. Instrumen Penelitian.................................................................................
F. Pengumpulan Data....................................................................................
G. Teknik Analisis Data................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Macam-Macam Pekerjaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana...............


Tabel 2. Kerangka Konseptual Penelitian...............................................................
Tabel 3. Populasi Pegawai dikantor Dinas Sosial Kota Padang..............................
Tabel 4. Jumlah Sampel Penelitian di kantor Dinas Sosial Kota Padang................
Tabel 5. Interprestasi Tingkat Capaian Skor...........................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu lembaga dapat ditentukan dari perolehan tujuan-

tujuan yang telah disiapkan dalam sebuah program kerja. Usaha untuk

mendapatkan tujuan tersebut dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan

sumber daya manusia dan sumber daya sarana dan prasarana kantor. Manusia

merupakan sumber daya yang penting bagi sebuah lembaga karena manusia

memiliki kemampuan untuk melakukan kerjasama, menyusun tujuan, dan

bekerja untuk mencapai tujuan. Dalam suatu lembaga juga membutuhkan

sarana dan prasarana kantor yang dapat memfasilitasi pegawai dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaannya agar pelaksanaan kegiatan dapat

berjalan dengan lancar.

Sarana dan prasarana kantor merupakan salah satu faktor pendukung

keberhasilan suatu lembaga dalam mencapai tujuan-tujuan. Sarana dan

prasarana kantor menjadi bagian penting yang harus disiapkan secara optimal,

sehingga dapat menunjang aktivitas kerja pegawai agar lebih profuktif.

Pemeliharaan adalah kegiatan yang sangat diperlukan agar sarana dan

prasarana dapat bertahan lama. Menurut (Mustari, 2015) bahwa

“pemeliharaan adalah suatu kegiatan merawat, memelihara barang-barang

yang di lakukan sesuai dengan bentuk jenis barang tersebut agar barang

tersebut tidak mudah rusak dan tahan lama dalam pemakaian jangka

1
panjang.” Mengingat begitu pentingnya sarana dan prasarana kantor dalam

usaha untuk mebuat aktivitas kerja pegawai efisien, maka dibutuhkan

pengelolaan sarana dan prasarana kantor yang benar dan tepat.

Pengelolaan sarana dan prasarana kantor yang tepat memerlukan

aspek perencanaan, pengadaan, pencatatan, penyimpanan, pendistribusian,

pemeliharaan, dan penghapusan secara profesional. Kegiatan tersebut

harusnya menjadi perhatian bagi semua pihak (manajemen) dan dilaksanakan

dengan optimal agar aktivitas kerja pegawai dapat berjalan dengan baik dan

lancar. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor sebagai salah satu aspek

dari pengelolaan sarana dan prasarana perlu dilakukan untuk menjaga kualitas

sarana dan prasarana kantor tetap bagus. Jika Sarana dan prasarana kantor

mengalami masalah atau kerusakan dapat menghambat aktivitas kerja

pegawai. Oleh karena itu, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor sangat

penting dan perlu dilaksanakan dengan baik dan benar.

Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor di Kantor Dinas Sosial

Kota Padang belum terlaksana dengan baik. Sarana kantor yang digunakan

saat bekerja ada beberapa yang belum dibersihkan dan tidak tertata dengan

baik. Pengecekan peralatan kantor tidak dilakukan secara berkala. Selain itu,

prasarana kantor seperti ruang kerja tidak dibersihkan dan kurang rapi, kamar

mandi juga masih kurang terawat.

Tenaga khusus dalam membantu merawat atau mengurus sarana dan

prasarana kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang belum ada. Padahal

2
sarana dan prasarana kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang pegawai nya

bisa dibilang banyak. Selain itu, usaha pelaksanaan pemeliharaan sarana dan

prasarana kantor dalam mengelola tugas dan tanggung jawab belum optimal.

Hal ini dapat berdampak pada produktivitas pegawai dalam bekerja.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, tenaga pemelihara tidak melakukan

pengecekan sarana dan prasarana kantor secara berkala sehingga beberapa

sarana dan prasarana kantor terabaikan dan tidak terawat.

Kesadaran diri pegawai akan betapa perlunya pemeliharaan sarana

dan prasarana kantor masih rendah. Hal ini terlihat dari kurangnya

pemeliharaan akan sarana dan prasarana kantor yang ada sehingga sarana dan

prasarana tersebut tidak layak pakai dan tidak dapat digunakan untung

menunjang aktivitas kerja. Oleh karena itu, hal seperti ini dapat menghambat

aktvitas kerja pegawai. Kurangnya kesadaran pada diri pegawai akan

pentingnya pemeliharaan disebabkan karena pegawai memiliki rasa tanggung

jawab yang rendah terhadap sarana dan prasarana yang telah digunakan.

Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan PLMP

(Praktek Lapangan Manajemen Pendidikan) di Kantor Dinas Sosial Kota

Padang tanggal 23 November 2020 - 8 Februari 2021 terlihat beberapa

masalah di lapangan yang menggambarkan kesadaran diri pegawai akan

perlunya pemeliharaan sarana dan prasarana kantor yang masih rendah. Hal

tersebut akan mengakibatkan terhambatnya aktivitas kerja di kantor yang

produktif, Hal ini dapat dilihat dari beberapa fenomena di lapangan sebagai

berikut :

3
1. Masih terdapat beberapa keterlambatan proses surat menyurat yang

dilakukan pegawai, hal ini disebabkan karena beberapa keyboard dan

mesin printer yang rusak dan tidak terawat.

2. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor belum optimal, sarana kantor

yang digunakan dalam bekerja sebagian tidak bersih dan kurang tersusun

dengan baik. Adanya beberapa pegawai saat bekerja dengan tumpukan

dokumen dan kertas yang berserakan di atas meja, sehingga dapat

menganggu produktivitas kerja pegawai dan pegawai lain dapat

terganggu dan risih dengan pemandangan seperti ini.

3. Tenaga khusus untuk melaksanakan, merawat atau menangani sarana dan

prasarana kantor belum ada. Hal ini dapat dilihat ketika ada sarana yang

bermasalah atau rusak yang seharusnya ditangani oleh tenaga khusus.

4. Tidak melakukan pengecekan barang secara rutin sehingga barang tidak

dalam kondisi siap pakai atau mengalami kerusakan, mengakibatkan

aktivitas kerja pegawai terhambat.

Berdasarkan fenomena yang tampak penulis tertarik melakukan

penelitian mengenai ‘’Persepsi Pegawai terhadap Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana Kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang dihadapi sebagai berikut:

1. Kesadaran pegawai akan pentingnya pemeliharaan sarana dan prasarana

kantor masih kurang.

4
2. Belum memiliki tenaga khusus untuk menolong pegawai dalam melakukan

pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana kantor.

3. Usaha pelaksana pemeliharaan sarana dan prasarana kantor oleh pegawai

memiliki tanggung jawab yang rendah akan pemeliharaan suatu barang.

4. Belum adanya Standar Operating Procedure (SOP) dalam menggunakan

peralatan kantor untuk dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan

pekerjaan pegawai.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat diketahui bahwa

terdapat banyak permasalahan yang teridentifikasi dan mengingat

keterbatasan kemampuan, waktu, biaya dan tenaga, maka penelitian ini fokus

pada persepsi pegawai terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana kantor di

Kantor Dinas Sosial Kota Padang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka perumusan masalah

yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :“Bagaimana Persepsi

Pegawai terhadap Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor di Kantor Dinas

Sosial Kota Padang?”

E. Asumsi Penelitian

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan

pemeliharaan sarana dan prasarana yang baik akan memberikan kepuasaan

5
pegawai dalam bekerja sehingga semangat bekerja dan kreatifitas pegawai

akan meningkat.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui gambaran dan informasi tentang :

1. Persepsi pegawai terhadap perawatan terus-menerus sarana dan prasarana

kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang.

2. Persepsi pegawai terhadap perawatan berkala sarana dan prasarana

kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang.

3. Persepsi pegawai terhadap perawatan darurat sarana dan prasarana kantor

di Kantor Dinas Sosial Kota Padang.

4. Persepsi pegawai terhadap perawatan preventif sarana dan prasarana

kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang.

G. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan yang akan

dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana persepsi pegawai terhadap perawatan terus-menerus sarana

dan prasarana kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang?

2. Bagaimana persepsi pegawai terhadap perawatan berkala sarana dan

prasarana kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang?

3. Bagaimana persepsi pegawai terhadap perawatan darurat sarana dan

prasarana kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang?

6
4. Bagaimana persepsi pegawai terhadap perawatan preventif sarana dan

prasarana kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang?

H. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas maka penelitian ini diharapkan mempunyai

manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai pedoman yang

dipakai untuk kepentingan ilmiah dan diharapkan dapat dipakai sebagai bahan

masukan bagi penelitian yang akan datang serta berguna bagi perkembangan

ilmu pengetahuan.

2. Secara Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu syarat dalam rangka untuk menyelesaikan Studi di

Universitas Negeri Padang untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Selain itu, juga diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja.

b. Bagi Kantor Dinas Sosial Kota Padang

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan

evaluasi tentang pemeliharaan sarana dan prasarana kantor di Kantor Dinas

Sosial Kota Padang.

c. Bagi Universitas Negeri Padang

7
Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan bahan bacaan dan

kajian mahasiswa Universitas Negeri Padang khususnya mahasiswa

Pendidikan Administrasi Pendidikan.

8
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah pandangan seseorang tentang peristiwa atau suatu

hal informasi yang ada. Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda

melalui pengamatan pribadi. (Tanra, 2015) mengemukakan “Persepsi adalah

suatu proses pengamatan seseorang terhadap suatu peristiwa dengan

menggunakan indera-indera yang dimiliki sehingga ia menjadi sadar akan

segala sesuatu yang ada dilingkungannya”. Persepsi merupakan proses

menghasilkan suatu pandangan yang unik tentang suatu kenyataan yang

terlihat tidak selalu sama dengan keadaan sebenarnya. Menurut (Rivai,

2011) mengatakan bahwa “persepsi adalah suatu proses dimana individu

menafsirkan kesan indera agar memberi makna kepada lingkungan mereka”.

Konsep persepsi jika dikatikan dengan pemeliharaan sarana dan

prasarana kantor maka bisa dikatakan sebagai pandangan, tanggapan, sikap

dan tingkah laku pegawai terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana

dikantor. Persepsi yang di deperlihatkan pegawai tersebut dapat berupa

persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif terlihat apabila

pegawai mendeskripsikan pemeliharaan sarana dan prasarana di kantor telah

optimal dengan merasakan manfaat dari pelaksanaan kegiatan pemeliharaan

sarana prasarana kantor, dan sebaliknya persepsi negatif berarti

9
pemeliharaan sarana dan prasarana kantor belum terlaksana dengan

maksimal.

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi

adalah pendapat, tanggapan seseorang tentang suatu objek berdasarkan apa

yang mereka lihat.

2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

a. Pemeliharaan

Suatu barang biasanya dapat rusak, tetapi usia barang tersebut

dapat diperpanjang dengan melakukan perawatan secara baik,

memperhatikan kebersihan barang tersebut, menggunakan barang

tersebut dengan baik dan lain-lain. Barang tersebut perlu diperhatikan

dan dirawat agar sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu kantor

dapat difungsikan dan digunakan untuk menunjang proses kegiatan di

kantor agar lebih produktif

Pemeliharaan barang seharusnya dilakukan secara rutin agar usia

dan kebersihan dari barang tersebut dapat difungsikan dan digunakan

untuk kelancaran aktivitas kerja dalam waktu yang cukup lama. Apabila

suatu barang tidak ada pemeliharaan, maka barang tersebut bisa saja

rusak. Secara umum pemeliharaan adalah proses untuk menjaga dan

merawat suatu barang agar barang tersebut baik dari waktu ke waktu dan

dapat digunakan dalam waktu jangka panjang.

Menurut (Syahril, 2018) ia mengemukakan bahwa “pemeliharaan

adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan untuk menjaga dan

10
meningkatkan daya guna dan hasil guna suatu barang agar barang

tersebut selalu dalam kondisi siap pakai”. Pemeliharaan mencakup upaya

yang terus-menerus dilakukan agar peralatan yang tersedia tersebut tetap

dalam kondisi yang baik, siap pakai dan layak pakai. Menurut Roger G.

Schroeder dalam (Handoko, 2012) suatu kegiatan pemeliharaan yang

baik dan benar menjamin bahwa fasilitas-fasilitas yang bermanfaat akan

dapat berlangsung secara efektif.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa pemeliharaan adalah suatu usaha untuk mencegah meunculnya

kerusakan dan masalah-masalah yang tak diinginkan pada suatu barang.

b. Sarana dan Prasarana

Di kantor tentu ada fasilitas yang dapat menunjang pekerjaan para

pegawai menjadi lebih efektif. Sarana dan prasarana kantor berfungsi dan

berperan dalam mencapai tujuan. Sarana adalah sesuatu yang dapat

digunakan dan dipakai secara langsung yang dapat membantu mencapai

tujuan atau maksud tertentu. Menurut (Daraba et al., 2018) “Work

facilities are supporting facilities in corporate activities in the form of

physical and used in normal corporate activities, have a relatively

permanent useful life period and provide benefits for the future”.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang

Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah Pasal 1 juga

menjelaskan bahwa:

Sarana kerja kantor adalah suatu fasilitas yang

11
secara langsung berfungsi sebagai penunjang
proses penyelenggaraan pemerintahan daerah
dalam mencapai sasaran yang ditetapkan, antara
lain: ruangan kantor, perlengkapan kerja dan
kendaraan dinas.

Sedangkan prasarana adalah sesuatu yang yang digunakan untuk

menunjang sarana kantor dalam suatu kegiatan atau aktivitas secara tidak

langsung. Menurut (Arimawati & Suci, 2015) “prasarana kantor adalah

benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung, ruang, dan lapangan”.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang

Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah Pasal 1 juga

menjelaskan bahwa:

Prasarana kerja kantor adalah fasilitas yang


secara tidak langsung berfungsi menunjang
terselenggaranya suatu proses kerja aparatur
dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya, seperti gedung
kantor, rumah jabatan dan rumah instansi.
Menurut (Arifin & Barnawi, 2012) “sarana adalah semua

perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan

dalam proses kerja di kantor. Berkaitan dengan ini, Prasarana adalah

semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung

menunjang pelaksanaan proses kerja di kantor.” Sarana dan prasarana

tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan satu sama lain. (Pratiwi et

al., 2019) mengemukakan bahwa “Work facilities are related to the work

environment, because the work environment is also a work facility, with

12
the existence of a comfortable work environment, employees can carry

out work properly”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sarana adalah sesuatu yang dapat

digunakan dan dipakai secara langsung yang dapat membantu mencapai

tujuan atau maksud tertentu. Sarana ini dapat digerakkan dan dipindah-

pindahkan seperti mesin printer dan infokus. Prasarana adalah sesuatu

yang yang digunakan untuk menunjang sarana kantor dalam suatu

kegiatan atau aktivitas secara tidak langsung. Prasarana merupakan

fasilitas benda yang tidak dapat bergerak atau dipindah-pindahkan seperti

ruang kantor dan ruang ibadah.

c. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan merupakan usaha atau upaya yang terus menerus

untuk mengusahakan agar sarana dan prasarana kantor selalu dalam

keadaan siap pakai. Menurut Endang, Mulyani dan Suyyety dalam

(Arimawati & Suci, 2015) “Pemeliharaan merupakan kegiatan kontinu

untuk mengusahakan agar barang/bahan kantor tetap dalam keadaan baik

atau siap untuk dipakai”. Pendapat berikutnya dikemukakan oleh

Purwanto dan Ali dalam (Arimawati & Suci, 2015) yang menyatakan

“Pemeliharaan dan perawatan adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan

untuk meningkatkan, mengusahakan, dan mengembalikan peralatan

selalu dalam kondisi yang siap pakai dan berfungsi dengan baik”.

13
Dwiantara dan Sumarto (dalam Arimawati, 2015) yang

menyatakan bahwa: Pemeliharaan merupakan kegiatan pengelolaan

alat/barang yang berhubungan dengan usaha mempertahankan kondisi

teknis, guna dan hasil peralatan dan menjamin jangka waktu pemakaian

barang sampai batas waktu yang optimal. Berdasarkan beberapa pendapat

ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemerliharaan sarana dan

prasarana kantor adalah suatu kegiatan untuk mempertahankan dan

mengusahakan agar alat/barang kantor tetap dalam keadaan baik untuk

dipakai sampai mencapai batas waktu yang optimal.

3. Tujuan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

Menurut (Syahril, 2018) pemeliharaan pada dasarnya bertujuan

untuk memperpanjang atau mempertahankan usia barang baik usia fisik

maupun usia secara administratif dalam masa pemakaian barang. Sedangkan

tujuan pemeliharaan menurut (Nurhatatti & Martin, 2016) adalah:

a. Untuk mengoptimalkan usia pakai alat/barang. Hal ini sangat penting,

jika dilihat dari sudut pandang biaya karena untuk membeli suatu

alat/barang akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat.

b. Untuk memastikan kesiapan operasional peralatan agar dapat

mendukung aktivitas kerja sehingga memperoleh hasil yang optimal.

c. Untuk memasitkan kesediaan peralatan yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan aktivitas kerja melalui pengecekan yang dilakukan secara

rutin dan teratur.

14
d. Untuk memastikan keselamatan bagi pegawai yang menggunakan

peralatan tersebut.

Menurut (Nurhatatti & Martin, 2016) manfaat pemeliharaan sarana

dan prasarana sangat mendukung untuk aktivitas pekerjaan kantor yang

efektif. Manfaatnya antara lain :

a. Apabila peralatan terpelihara dengan baik maka pemakaiannya akan

awet yang berarti peralatan tersebut tidak perlu mengadakan

penggantian dalam waktu yang singkat.

b. Apabila pemeliharaan dilakukan dengan baik maka kerusakan pada

peralatan akan jarang terjadi yang berarti biaya dalam perbaikan tidak

semahal membeli peralatan baru.

4. Jenis Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

Menurut (Minarti, 2011) ada beberapa macam pemeliharaan

perlengkapan di kantor.

a. Ditinjau dari sifatnya

1) Pemeliharaan yang bersifat pengecekan. Pemeliharaan ini dilakukan

dengan cara memantau keadaan perlengkapan apakah dalam kondisi

baik dan layak pakai. Pengecekan dilakukan oleh seseorang yang tahu

tentang baik dan buruknya kondisi perlengkapan.

2) Pemeliharaan yang bersifat pencegahan. Pemeliharaan ini dilakukan

agar kondisi perlengkapan selalu dalam keadaan baik. Sehingga dapat

mengurangi kegiatan perbaikannya

15
3) Pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan. Pemeliharaan ini

dilakukan pada perlengkapan yang telah mengalami kerusakan, namun

kegiatan perbaikan masih termasuk pada kategori perbaikan ringan

yang tidak membutuhkan biaya dan tenaga yang banyak.

4) Pemeliharaan yang bersifat perbaikan berat. Pemeliharaan dilakukan

pada perlengkapan yang telah mengalami kerusakan berat, sehingga

memerlukan biaya dan tenaga yang banyak dalam proses

perbaikannya.

b. Ditinjau dari waktu pemeliharaan

1) Pemeliharaan sehari-hari (menyapu, mengepel lantai, membersihkan

lemari, meja dan sebagainya). Pemeliharaan ini dilakukan pada sarana

dan prasarana yang memerlukan perawatan setiap harinya agar

kondisinya tetap dalam keadaan baik.

2) Pemeliharaan berkala (berupa pengontrolan genting, pengapuran

tembok dan sebagainya). Pemeliharaan ini dilakukan dalam kurun

waktu tertentu agar kondisinya tetap dalam keaadaan baik.

5. Macam-Macam Pekerjaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kantor

Menurut (Nurabadi, 2014) ada empat macam pemeliharaan sarana

dan prasarana kantor yaitu:

a. Perawatan terus-menerus

1) Pembersihan saluran pengaliran dari sampah dan kotoran

2) Pembersihan ruangan dan halaman kantor dari sampah dan kotoran

16
3) Pembersihan kaca, keyboard, jendela, lemari dan lain-lain

4) Pembersihan kamar mandi/WC agar bersih dari kotoran.

b. Perawatan berkala

1) Perbaikan dan pengecatan dinding, pintu, dan bagian bangunan

lainnya yang terlihat sudah kusam

2) Perbaikan alat mebel seperti lemari, kursi, meja dan lain-lain

3) Perbaikan genteng rusak/pecah yang menyebabkan kebocoran

c. Perawatan darurat

adalah perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang mengalami

kerusakan yang tak terduga dan berbahaya jika tidak ditangani

secepatnya.

d. Perawatan preventif

adalah perawatan yang dilakukan pada saat waktu tertentu dan

pelaksanaannya dilakukan secara terus-menerus dengan beberapa kriteria

yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan menurut (Nurhatatti & Martin, 2016) ada empat macam

pekerjaan sarana dan prasarana yaitu:

a. Perawatan terus-menerus

adalah perawatan yang dilakukan secara teratur dan bersifat rutin.

Perawatan ini dilakukan agar peralatan dalam kondisi siap pakai setiap

harinya.

17
b. Perawatan berkala

adalah perawatan yang dilakukan sewaktu-waktu tetapi teratur dan rutin.

Pekerjaan perawatan seperti ini dilakukan untuk hal-hal seperti berikut

ini:

c. Perawatan darurat

adalah perawatan yang dilakukan sewaktu-waktu dan mendadak sehingga

tidak teratur dan tidak bersifat rutin.

d. Perawatan preventif

adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan

pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang

ditentukan sebelumnya.

6. Indikator Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

Tabel 1. Macam-Macam Pekerjaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Kantor Menurut Para Ahli

Macam-macam
Pekerjaan Martin dan
Nurabadi
Pemeliharaan Fuad
(2014:67)
Sarana dan (2016:93)
Prasarana

Perawatan terus-
menerus  

Perawatan
berkala  

Perawatan
darurat  

Perawatan
18 
preventif
Berdasarkan pendapat para ahli dan fenomena diatas, maka penulis

memilih empat indikator yang menjadi pedoman pemeliharaan yang perlu

dilakukan dalam penelitian ini adalah perawatan terus-menerus, perawatan

berkala, perawatan darurat dan perawatan preventif. Penjelasannya akan

dipaparkan sebagai berikut:

a. Perawatan terus-menerus

Menurut (Nurhatatti & Martin, 2016) perawatan yang dilakukan secara

teratur dan rutin. Sedangkan menurut (Nurabadi, 2014) perawatan terus

menerus, seperti pembersihan lemari, kaca jenedela dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perawatan

terus-menerus merupakan kegiatan pekerjaan untuk memelihara peralatan

yang dilakukan setiap hari secara ruitn.

b. Perawatan berkala

Menurut (Arifin & Barnawi, 2012) perawatan berkala adalah adalah

perawatan yang dilakukan setiap kurun waktu tertentu, misalnya harian,

mingguan, bulanan dan triwulan bahkan tahunan. Sedangkan menurut

(Nurabadi, 2014) perawatan berkala seperti pengecatan tembok dan

perbaikan mebel. Menurut (Nurhatatti & Martin, 2016) perawatan berkala

adalah perawatan yang dilakukan sewaktu-waktu tetapi teratur dan rutin.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perawatan

19
berkala merupakan kegiatan pekerjaan untuk memelihara yang dilakukan

pada waktu yang telah ditetapkan seperti mingguan, bulanan bahkan

bulanan yang teratur dan rutin.

c. Perawatan darurat

Menurut (Arifin & Barnawi, 2012) perawatan darurat adalah perawatan

yang tak terduga karena ada kerusakan atau bahaya yang dapat

mengakibatkan terganggu nya aktivitas kerja.. Menurut Nurabadi (2014:67)

perawatan darurat adalah perawatan yang dilakukan terhadap kerusakan

peralatan yang tak terduga sebelumnya dan merugikan apabila tidak

diantisipasi secepatnya. Sedangkan menurut Martin dan Fuad (2016:93)

perawatan darurat adalah perawatan yang dilakukan sewaktu-waktu dan

mendadak sehingga tidak teratur dan tidak bersifat rutin. Selanjutnya

menurut Purwanto dan Ali (dalam Arimawati, 2015) perawatan darurat

adalah pemeliharaan tidak terencana dengan melakukan perbaikan terhadap

kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perawatan

darurat merupakan kegiatan pekerjaan untuk memelihara yang dilakukan

tak terduga sebelumnya sehingga tidak teratur terhadap kerusakan yang

diperkirakan sebelumnya namun tidak secara rutin tapi hanya waktu darurat

saja.

d. Perawatan preventif

Menurut Barnawi dan Arifin (2012:75) perawatan preventif adalah

perawatan rutin yang dilakukan pada selang waktu tertentu dengan

20
beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya. Tujuan perawatan ini adalah

untuk mencegah kemungkinan sarana dan prasarana tidak dapat berfungsi

pada saat digunakan. Menurut Nurabadi (2014:67) perawatan preventif

adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan

pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang

ditentukan sebelumnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perawatan

preventif merupakan kegiatan pekerjaan untuk memelihara dan merawat

dengan melakukan perawatan pada waktu tertentu dan dilakukan secara

rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya.

B. Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Hidayah (2018) dengan

judul “Manajemen Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Bandar Lampung”. Jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desktiptif kualitatif.

Data yang diperoleh menggunakan wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Hasil penelitian manajemen pemeliharaan sarana dan

prasrana di MTsN 2 Bandar Lampung ialah, perencanaan pemeliharaan

dilaksanakan secara menyeluruh di tiap awal tahun ajaran baru pengajuan

perencanaan berdasarkan laporan guru kepada wakil kepala yang kemudian

ditujukan Kepada kepala Madrasah dan terakhir pendistribusian pada

bagian Tata Usaha, dalam pengorganisasian semua warga sekolah ikut serta

dalam pemeliharaan yang diketuai langsung oleh waka sarana dan

21
prasarana dalam pelaksanaan teknis dan dipertanggungjawabkan oleh

kepala madrasah secara keseluruhan, pelaksanaan pemeliharaan dilakukan

secara teratur dan rutin untuk perbaikan ringan dan berkala baik perbaikan

ringan maupun berat, dan dalam kegiatan pengawasan hanya dilakukan

dengan cara inspeksi langsung oleh waka sarana dan prasarana tanpa

adanya pelaporan secara tertulis secara rinci kecuali pada rapat akhir tahun

yang dicatat oleh notulen pada semua program yang dievaluasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Lithica Rusniyanti Retno Arum

(2013) dengan judul penelitian “Pelaksanaan Fungsi Pengadaan dan Fungsi

Pemeliharaan dalam Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK Negeri 1

Depok Sleman Yogyakarta”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian deskriptif. Data yang diperoleh menggunakan observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pengadaan sarana dan prasarana di SMK Negeri 1 Depok Sleman

Yogyakarta sudah dilakukan dengan baik. Proses pengadaan sarana dan

prasarana dilakukan dengan cara pembelian dan penerimaan hibah. Kendala

dalam pengadaan sarana dan prasarana sekolah adalah keterbatasan dana.

Pemeliharaan sarana dan prasarana di SMK Negeri 1 Depok Sleman

Yogyakarta belum maksimal. Pemeliharaan yang dilakukan berupa

pemeliharaan rutin, preventif, dan darurat. Pemeliharaan dilakukan hanya

pada sarana dan prasarana pendidikan tertentu saja, tidak seluruh sarana dan

prasarana diperhatikan. Dalam tahapan penyadaran, pemahaman

pemeliharaan sarana dan prasarana belum maksimal. Tahap

22
pengorganisasian belum dilakukan dengan baik. Tahapan pendataan belum

maksimal. Kendala dalam pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah

adalah keterbatasan sumberdaya manusia dan keterbatasan dana.

C. Kerangka Konseptual

Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor meliputi pemeliharaan

sehari-hari (rutin), pemeliharaan berkala, pemeliharaan darurat dan

pemeliharaan preventif. Apabila pemeliharaan dalam pengelolaan sarana

dan prasarana kantor dilakukan oleh suatu lembaga dengan baik dan benar

sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, maka pengelolaan sarana dan

prasarana kantor dapat berjalan lancar, aset suatu lembaga dapat terlindungi

dan terjaga, sarana dan prasarana kantor dapat berfungsi sebagaimana

mestinya, proses aktivitas kerja dapat berjalan efektif dan efisien, dan tujuan

dari suatu lembaga dapat tercapai. Pengelolaan sarana dan prasarana kantor

harus terus diupayakan, supaya keefektifan dari tujuan pengelolaan sarana

dan prasarana kantor dapat terwujud. Berikut alur kerangka konseptual

dalam penelitian ini yang dilaksanakan di Kantor Dinas Sosial Kota

Padang :

23
Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor

PerawatanTerus- Perawatan Perawatan Perawatan


Menerus Berkala Darurat Darurat

Efektivitas Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana kantor

Tabel 2. Kerangka Konseptual Penelitian

24
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut (Arikunto,

2014) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki

suatu keadaan, kondisi lain atau hal-hal yang telah disebutkan, yang hasilnya

dijelaskan dalam laporan penelitian. Adapun metode penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian

yang berguna untuk meneliti populasi dan sampel, pengumpulan data dengan

instrumen penelitian, analisis data menggunakan kuantitatif statistik, dan

tujuannya memeriksa hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya (Sugiyono,

2017). Menurut (Yusuf, 2014) mengatakan bahwa penelitian deskriptif

kuantitatif adalah jenis penelitian yang mendeskripsikan dengan cara

sistematis, faktual dan akurat perihal fakta dan sifat dari populasi, dan berusaha

menjelaskan fenomenanya secara jelas. Dengan demikian, penelitian ini

menjelaskan secara rinci tentang Persepsi Pegawai Terhadap Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Kantor di Kantor Dinas Sosial Kota Padang.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari satu variabel yakni pemeliharaan sarana dan

prasarana kantor di Dinas Sosial Kota Padang. Pemeliharaan sarana dan

prasarana kantor adalah suatu kegiatan peneglolaan dan mengontrol sarana dan

prasarana kantor supaya peralatan dalam kondisi baik dan siap pakai dalam

25
rangka mencapai tujuan lembaga. Adapun aspek yang akan diteliti

berhubungan dengan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor adalah

perawatan terus-menerus, perawatan berkala, perawatan darurat dan perawatan

preventif.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti.

(Sugiyono, 2011) mengartikan populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari subjek/objek yang memiliki kualitas dan keunikan tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dapat dipelajari lalu ditarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai di kantor Dinas Sosial

Kota Padang yang masih aktif bekerja pada tahun 2020-2021 kecuali kepala

dinas. Dengan begitu, yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah

seluruh pegawai yang ada di kantor Dinas Sosial Kota Padang yaitu

sebanyak 36 orang pegawai. Dengan rincian sebagai berikut:

Pendidikan
Perangkat
No SL SL Jumlah
Daerah S3 S2 S1 D3 SD
TA TP

1. Dinas Sosial - 7 21 3 5 - - 36
Tabel 3. Populasi Pegawai dikantor Dinas Sosial Kota Padang

26
Tabel 3. Jumlah Sampel Penelitian di kantor Dinas Sosial Kota Padang

Populasi
Berdasarkan Jumlah
No Bidang
Pendidikan Pegawai
<S1 >S1
1 Bidang Kesekretariatan 4 7 11
Bidang Penanganan Fakir Miskin
2 0 6 6
Bidang Pemberdayaan Sosial
3 0 4 4
Bidang Rehabilitasi Sosial
4 1 4 5
Bidang Perlindungan Dan Jaminan
5 Sosial 3 5 8

6 Pegawai Kontrak 0 2 2
Jumlah 8 28 36

2. Sampel

Menurut (Sugiyono, 2012) sampel adalah bagian dari total serta ciri

yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah beberapa populasi yang

dianggap dapat mewakili dari semua objek yang akan diteliti. Berdasarkan

proposi masing-masing kantor, maka di tentukan ukuran sampel

menggunakan rumus Taro Yamane menurut Rakhmat dalam (Riduwan,

2018:65) pada tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 10%, yaitu: .

N
n=
N . d 2 +1

27
Keterangan:

n = Jumlah Sampel

d2 = presesi yang di tetapkan

N = Jumlah Populasi

36
n=
36. 0.12 +1

36
¿
0.36+1

36
¿
1.36

¿ 26,4 (dibulatkan menjadi 26)

Jadi total sampel semuanya adalah sebanyak 26 orang (pegawai).

Untuk menentukan jumlah sampel pada setiap bidang, maka digunakan

rumus strata poportional random sampling dari (Sugiyono, 2017), yaitu:

Ni
ni = .n
N

Keterangan :

ni = jumlah sampel perbidang

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi perbidang

N = jumlah populasi seluruhnya

Maka jumlah sampel menurut kualifikasi pendidikannya masing-

masing yaitu:

28
1) Berdasar penjelasan tersebut, lebih rinci mengenai penarikan sampel

kualifikasi pendidikan ¿ S 1

8
¿= ¿ xn= × 26=5,77 ≈ 6
N 36

2) Kualifikasi pendidikan ≥ S 1

28
¿= ¿ xn= × 26=20,22≈ 20
N 36

Dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel pada kualifikasi

pendidikan dalam penelitian ini adalah 26 orang setelah terjadi pembulatan

angka.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang

diperoleh langsung dari responden di tempat penelitian. Biasanya data ini

diperoleh melalui penyebaran angket, kuesioner, dan observasi langsung ke

tempat penelitian di Kantor Dinas Sosial Kota Padang.

2. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dari pegawai kantor di Dinas Sosial

Kota Padang. Pengumpulan data dilakukan langsung di tempat penelitian.

Angket disebarkan kepada pegawai yang menjadi sampel penelitian yaitu

sebanyak 26 responden.

29
E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket.

Angket yang digunakan adalah angket tertutup yaitu jawabannya telah

disediakan dan responden akan memilih salah satu jawaban dari beberapa

jawaban. Jenis angket yang digunakan adalah skala Likert yaitu untuk

mengukur sikap, pendapat, dan seseorang atau sekelompok tentang fenomena

sosial. Alternatif jawaban disusun dengan lima kategori yaitu: Selalu (SL),

Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP).

Berikut langkah-langkah dalam penyusunan sebuah angket penelitian:

1. Menentukan variabel yang akan diteliti.

2. Menentukan jenis instrumen , variabel dan indikator penelitian.

3. Menyusun kisi-kisi angket berdasarkan indikator dan sub indikator

yang ditetapkan.

4. Mengkonsultasikan angket yang sudah ada dengan pembimbing.

5. Melakukan uji coba angket kepada 10 orang pegawai diluar sampel

untuk mengetahui apakah butir pernyataan angket valid dan reliabel.

6. Menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas angket.

F. Pengumpulan Data

. Pengumpulan data dilakukan dengan:

1. Mengurus surat izin untuk melakukan penelitian dari Jurusan dan

selanjutnya ke Fakultas.

30
2. Setelah surat izin selesai, peneliti datang ke instansi tempat penelitian

dilakukan.

3. Menjelaskan tujuan dan cara mengisi angket yang diberikan kepada

responden yang terpilih sebagai sampel.

4. Menyebarkan angket kepada responden.

5. Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh responden.

G. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian yang dilaksanakan maka

analisis data dilakukan dengan perhitungan yang didasarkan kepada jawaban

yang diberikan oleh responden. Sehubungan dengan perhitungan tersebut,

maka langkah pertama adalah mengelola angket yang sudah terkumpul

melalui prosedur yang telah disusun sebagai berikut:

a. Verifikasi data, yaitu memeriksa semua angket yang telah diisi oleh

responden untuk mengetahui kebenaran dan kelengkapannya.

b. Pengelompokan item berdasarkan indikator.

c. Pemberian skor dilakukan berdasarkan alternatif jawaban yang dipilih oleh

responden.

d. Data diolah dengan menggunakan rumus Mean (skor rata-rata) yang

dikemukakan oleh (Bungin, 2011) sebagai berikut:

Keterangan :

M=
∑ fx
N

M = skor rata-rata yang dicari

31
f = frekuensi jawaban responden x = pilihan jawaban

N = jumlah responden

∑ = jumlah

e. Setelah data diolah, langkah selanjutnya menentukan kualitas atau

gambaran hasil penelitian tentang pemeliharaan sarana dan prasarana

kantor, dengan menggunakan klasifikasi yang dikemukakan oleh (Latisma,

2011) dan dimodifikasi sebagai berikut:

Tabel 4. Interprestasi Tingkat Capaian Skor

Mean Kriteria

4,6-5,0 Sangat baik

3,6-4,5 Baik

2,6-3,5 Cukup baik

1,6-2,5 Kurang baik

0,6-1,5 Sangat tidak baik

32
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M., & Barnawi. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.
Yogyakarta: Ar.
Arikunto. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arimawati, & Suci, D. (2015). Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Kantor Di
Kantor Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Daerah Istimewa
Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi UNY.
Bungin, B. (2011). Penelitian Kualitatif. Jakarta:: Kencana Predana Media.
Daraba, D., Subianto, A. B., & Salam, R. (2018). An effort to Improve the Quality
of Workers at the Makassar city Department of Employment Services.
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
Administrasi Publik, 8(1), 21–26.
Handoko, T. H. (2012). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Latisma. (2011). Evaluasi Pendidikan. Padang: UNP Press.
Minarti, S. (2011). Manajemen Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mustari, M. (2015). Manajemen Pendidikan. jakarta: Rawali Press.
Nurabadi, A. (2014). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Malang:
FIP UNM.
Nurhatatti, F., & Martin. (2016). Manajemen Sarana Pendidikan. Jakarta:
Rajawali Press.
Pratiwi, N. J., Jamaluddin, J., Niswaty, R., & Salam, R. (2019). The Influence of
Work Facilities on Employee Performance at the Regional Financial
Management Agency Secretariat Section of South Sulawesi Province. Jurnal
Ad’ministrare, 6(1), 35. https://doi.org/10.26858/ja.v6i1.9436
Rivai, V. (2011). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

33
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Syahril. (2018). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Padang:
Sukabina Press.
Tanra, I. (2015). Persepsi Masyarakat Tentang Perempuan Bercadar. Equilibrium
Pendidikan Sosiologi, III(1), 116–125.
Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana.

34

Anda mungkin juga menyukai