Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERCULOSIS PARU DI RUANGAN IC LANTAI 2


RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Oleh
KELOMPOK 5
1. DESI FATMASARI 2104009
2. DIAN ALVIANI 2104010
3. RINA SRIANA. K 2104026
4. RITA 2104027
5. FIDYA FITRASARI NUGRAHA 2104049
6. RENI ANGGRIAWAN 2104050

YAYASAN PERAWAT SELAWESI SELATAN


STIKES PANAKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Tuberculosis Paru
Sasaran : Pasien dan keluarga
Tempat : Ruang Infection Center lantai 2
Hari/ tanggal : Jumat, 21 Januari 2022
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa Stikes Panakkukang Makassar

A. LATAR BELAKANG
Tuberculosis Paru (TB paru) merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang menyerang paru-
paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil atau
peradangan pada dinding alveolus dan akan mengecil (Nugroho, 2017).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari Global
Tuberculosis Report 2015, pada tahun 2014 angka kejadian TB di seluruh
dunia sebesar 9.6 juta dengan kematian akibat TB sebanyak 1,5 juta orang.
TB merupakan penyebab mortalitas tertinggi untuk kasus kematian karena
penyakit infeksi dan telah menginfeksi hampir sepertiga penduduk dunia
sehingga, WHO mendeklarasikan TB sebagai Global Health Emergency
(Amin, 2014). Pada tahun 2014, jumlah kasus TB paru terbanyak berada pada
wilayah Afrika (37%), wilayah Asia Tenggara (28%), dan wilayah
Mediterania Timur (17%) (WHO, 2016).
Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru masih merupakan masalah
kesehatan bagi masyarakat dunia dan Indonesia. Pemerintah Indonesia telah
melakukan upaya pengendalian penyakit tuberkolosis (TB) Paru sejak 1995
dengan strategi DOTs (Kemenkes RI, 2016).
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan HE tentang pencegahan TB Paru pada pasien
dan keluarga dapat mengetahui cara pencegahan penyakit TB Paru.
2. Tujuan Instrusional Khusus
Setelah mendapatkan HE tentang penyakit TB Paru pada pasien
dan keluarga dapat:
a. Menjelaskan pengertian tuberculosis
b. Menjelaskan penyebab penyakit tuberkulosis
c. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit tuberkulosis
d. Menjelaskan bagaimana cara penularan penyakit tuberculosis
e. Menjelaskan bagaimana pengobatan dari penyakit tuberculosis.
f. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan dari penyakit tuberculosis.
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pembagian leaflet
D. MEDIA
Leaflet
E. MATERI
1. Pengertian tuberculosis
2. Penyebab penyakit tuberculosis
3. Tanda dan gejala penyakit tuberculosis
4. Cara penularan penyakit tuberculosis
5. Pengobatan dari penyakit tuberculosis
6. Pencegahan dari penyakit tuberculosis.
(Terlampir)
F. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Desi fatmasari
2. Penyaji : Semua anggota kelompok
3. Fasilitator : Rina sriana. K
4. Observer : Dian elviani, Fdya fitrasari nugraha
5. Pendokumentasian : Reni anggriawan, Rita
G. KEGIATAN:
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH PESERTA MEDIA METODE
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
1. 2 menit Pembukaan - Perkenalan - Mendengarkan - Ceramah
- Menyampaikan tujuan - Memperhatikan
- Memberikan materi tentang: - Mendengarkan Leaflet Ceramah
a. Pengertian tuberculosis - Bertanya Tanya
b.Penyebab penyakit - Menjawab jawab
tuberculosis pertanyaan
c. Tanda dan gejala penyakit
tuberculosis
2. 10 menit Penyajian
d.Cara penularan penyakit
tuberculosis
e. Pengobatan dari penyakit
tuberculosis
f. Pencegahan dari penyakit
tuberculosis.
3. Penutup 3 menit
H. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan adalah :
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan keluarga
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Keluarga antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang
tuberculosis dan etika batuk.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit sasaran mampu :
a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian tuberculosis
b. Keluarga mampu menjelaskan penyebab penyakit tuberculosis
c. Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala penyakit
tuberculosis
d. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana cara penularan penyakit
tuberculosis
e. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana pengobatan dari
penyakit tuberculosis.
f. Keluarga mampu menjelaskan bagaimana cara pencegahan dari
penyakit tuberculosis.
Lampiran
MATERI
TUBERCULOSIS PARU
1. Pengertian
Tuberculosis Paru (TB paru) merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang menyerang paru-
paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil atau
peradangan pada dinding alveolus dan akan mengecil (Nugroho, 2017).
2. Tanda dan Gejala
Menurut Wijaya, (2013, Hal. 140) Gambaran klinik TB paru dapat di
bagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan gejala sistemik :
Gejala respiratorik, meliputi ;
a. Batuk : Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang
paling sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian
berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.
b. Batuk darah : darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin
tampak berupa garis atau bercak-bercak darah, gumpalan darah atau darah
segar dalam jumlah sangat banyak.
c. Sesak napas : gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah
luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura,
pneumothorax, anemia, dan lain – lain.
d. Nyeri dada : Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang
ringan. Gejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura rusak.
3. Cara Penularan
a. Melalui udara (batuk penderita TB)
b. Makanan
c. Luka (jarang)
4. Pengobatan
Dalam pengobatan TB paru dibagi 2 bagian :
a. Jangka pendek dengan tata cara pengobatan setiap hari dengan jangka
waktu 1-3 bulan.
1) Streptomisin inj 750 mg.
2) Pas 10 mg.
3) Ethambutol 1000 mg.
4) Isoniazid 400 mg.
b. Kemudian dilanjutkan dengan jangka panjang, tata cara pengobatannya
adalah setiap 2 x seminggu, selama 13 – 18 bulan, tetapi setelah
perkembangan pengobatan ditemukan terapi. Therapi TB paru dapat
dilakukan dengan minum obat saja, obat yang diberikan dengan jenis :
1) INH
2) Rifampicin
3) Ethambutol
Dengan fase selama 2 x seminggu, dengan lama pengobatan kesembuhan
menjadi 6-9 bulan.
c. Dengan menggunakan obat program TB paru kombipack bila ditemukan
dalam pemeriksan sputum BTA ( + ) dengan kombinasi obat :
1) Rifampicin
2) INH
3) Ethambutol
5. Penghentian Pengobatan
a. Bila selama 6 bulan evaluasi membaik:
1) Batuk hilang
2) Keadaan anak membaik
3) Anak menjadi lebih aktif
4) Berat badan meningkat
5) Foto dada membaik
b. Bila setelah 6 bulan tidak ada perbaikan kemungkinan:
1) Kepatuhan minum obat kurang
2) Kebal terhadap obat TB
3) Bukan TBC
6. Hal-hal yang Harus Diperhatikan di Rumah
a. Ingatkan penderita untuk selalu minum obat sesuai anjuran.
b. Pengobatan TB berlangsung lama, minimal 6 bulan, dan tidak boleh
terputus pasien, harus kontrol teratur setiap bulan.
c. Amati efek samping berat yang mungkin ditimbulkan akibat pemberian
OAT seperti air seni yang berwarna seperti teh, mata berwarna
kekuningan, mual dan muntah. Bila dijumpai kelainankelainan tersebut
segera bawa penderita untuk kontrol.
d. Penderita TB Paru tidak boleh meludah sembarangan.
e. Penderita dianjurkan untuk makan secara teratur dengan menu tinggi
kalori dan protein dalam porsi cukup.
7. Cara Pencegahan
a. Peningkatan Nutrisi pada anak.
b. Menjaga kebersihan rumah dari dahak penderita TB.
c. Memperbaiki saluran ventilasi rumah sehingga udara keluar masuk dengan
lancar.
LEMBAR OBSERVASI

Topik : TB Paru dan Etika Batuk


Hari/ tanggal : Jumat, 21 Januari 2022
Tempat : Ruang Infection Center lantai 2

1. Struktur
a. SAP :
b. Waktu dan tempat :
c. Sasaran :
d. Organisasi :
2. Proses
a. Kesesuaian materi SAP :
b. Dinamika Penyuluhan :
3. Hasil
a. Pencapaian tujuan khusus :
b. Ketuntasan materi :
c. Jumlah peserta penyuluhan :
d. Antusiasme peserta :

Anda mungkin juga menyukai