1. Apa saja faktor risiko anak mengalami gangguan neurologis?
- faktor ibu : penyakit menahun pada ibu (TB, Hipertensi, anemia, alcohol, infeksi virus ex : tokso, cmv) - bayi prematur - bayi lahir dengan asfiksia - trauma lahir -infeksi 2. pada umur berapakah deteksi dini untuk gangguan neurologi pada anak? Rentang usia untuk neuropsikologi bayi dan anak usia dini dimulai dari periode neonatal (30 hari pertama kehidupan) hingga masa bayi dan mencapai puncaknya pada periode balita/prasekolah (5 tahun). 3. perbedaan skala BSID dengan BINS? BINS bukanlah bentuk singkat dari Bayley Scales. BINS berbeda dari tes skrining perkembangan lainnya karena peningkatan penekanan pada fungsi perkembangan saraf. Bsid : 3 komponen, BINS : 4 komponen 4. keunggulan dari BINS ? BINS mudah dan singkat dalam pelaksanaan 10 mnit, dengan sensitivitas, spesifisitas dan nilai prediksi yang tinggi (75-86%) 5. siapa sajakah yang dapat melakukan pemeriksaan ini ? Pemeriksa yang memenuhi syarat termasuk psikolog, dokter anak perkembangan, dokter anak umum, praktisi perawat anak, dokter anak perkembangan saraf, terapis okupasi dan fisik, dan spesialis anak usia dini. 6. apakah diperbolehkan hanya mengandalkan informasi dari pengasuh dalam skala ini? BINS dapat diberikan dalam waktu sekitar 10 menit. Laporan pengasuh hanya diperbolehkan pada item tertentu. Meskipun administrasi dapat mengandalkan informasi dari dua laporan informasi, hanya satu laporan pengasuh diperbolehkan untuk setiap pengelompokan konseptual. 7. bagaimana jika pada tes tersebut hanya ada 1 komponen nilai yang tidak memenuhi sedangkan yang lainnya memenuhi? LS adalah seorang wanita berusia 24 bulan yang lahir pada usia kehamilan 39 minggu dengan berat lahir 3700g. Skor Apgarnya pada 5 menit adalah 7, persalinan lama, dan LS lesu selama 24 jam setelah lahir. Dia akhirnya bersemangat, dan diberhentikan dalam 8 hari. LS tinggal di rumah tangga dengan status sosial ekonomi rendah dengan seorang ibu remaja tunggal tanpa keluarga dekat. Pada item set 21–24 BINS, LS menerima skor yang tidak optimal (0) pada Nama Empat Gambar (Item 3), Mengidentifikasi Empat Gambar (Item 4), Menyebutkan Tiga Objek (Item 6), Menghasilkan Ungkapan Dua Kata (Item 11), dan Berbicara dengan Cerdas (Item 12). Skor keseluruhannya adalah 8/13, menempatkannya dalam kisaran risiko sedang (lihat Gambar 7.1). Dalam hal ini, sebagian besar skor yang tidak optimal berada di area ekspresif verbal (E) dan, pada tingkat yang lebih rendah, area reseptif verbal (R). Area lain dari fungsi perkembangan saraf tampak memadai. Secara umum, keterampilan bahasa lebih berkembang pada usia 2 tahun, memungkinkan deteksi masalah yang lebih baik. Sebaliknya, bahasa sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Defisit spesifik dalam kelompok bahasa ekspresif (dan satu item reseptif) dengan skor optimal di area lain tidak terlalu kongruen dengan apa yang mungkin merupakan ensefalopati hipoksik-iskemik ringan. Oleh karena itu, lingkungan mungkin menjadi faktor yang kuat, dan layanan intervensi dini dalam bicara/bahasa akan direkomendasikan. - Fungsi/keutuhan neurologis dasar (N): Item menilai keutuhan neurologis dari sistem saraf pusat yang sedang berkembang. Evaluasi meliputi tonus otot (hipo-hipertonia), kontrol kepala, asimetri dalam gerakan, dan indikator abnormal (motor overflow, air liur berlebihan) - Fungsi reseptif (R): Item menilai penerimaan informasi ke dalam sistem pemrosesan pusat - lebih khusus, sensasi dan persepsi. Input visual dan pendengaran terlibat. Penilaian pemrosesan verbal tingkat tinggi menjadi lebih penting pada usia selanjutnya. Kemampuan untuk mengerti Bahasa. - Fungsi ekspresif (E): Item menilai perilaku nyata dalam tiga bidang: (1) motorik halus (pemahaman, memanipulasi objek dengan jari, koordinasi mata-tangan), (2) motorik lisan (vokalisasi, verbalisasi), dan (3) motorik kasar (duduk, merangkak, ambulasi). Penilaian juga mencakup fungsi verbal-kognitif. Kemampuan mengungkapkan sesuatu berdasarkan apa yang dipikirkan. - Proses kognitif (C): Item menilai fungsi tingkat tinggi seperti memori/pembelajaran, dan pemikiran/penalaran, termasuk keabadian objek, keterarahan tujuan, perhatian, dan pemecahan masalah. Item-item ini menilai koordinasi dan integrasi anak kecil dari berbagai proses kognitif dan fungsi otak yang dianggap berguna secara prognostik, bukan hanya refleksi dari perilaku yang disalurkan (Aylward, 2009b). Perilaku terkanalisasi adalah pola perilaku yang sederhana dan tetap (misalnya, tersenyum, mengoceh, meraih, aktivitas tangan-ke-mulut) yang spesifik spesies, “sudah terprogram”, dan muncul di awal perkembangan. Perilaku yang tersalurkan kurang terpengaruh oleh keadaan merugikan yang ringan.