Anda di halaman 1dari 5

Stannum : Jurnal Sains dan Terapan Kimia, 3 (2) (2021) 64-68

Stannum : Jurnal Sains dan Terapan Kimia


Website: https://journal.ubb.ac.id/index.php/stannum
doi: 10.33019/jstk.v3i2.2386
Research paper

Antioxidant Activity of Uli Banana Peel Extract (Musa x


Paradisiaca L. AAB)

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Pisang Uli (Musa x


Paradisiaca L. AAB)

Fennia Ade Heriani*, Suci Permata Sari, Ade Oktasari

Department of Chemistry, Universitas of UIN Raden Fatah Palembang


Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Palembang, 30126

*Corresponding author : fenniaheriani@gmail.com

ABSTRAK

Tanaman pisang merupakan tanaman asli Indonesia yang mudah ditemukan dan
memiliki berbagai manfaat mulai dari akar, batang, buah hingga kulitnya. Pisang uli
(Musa x Paradisiaca L. AAB) merupakan salah satu jenis pisang yang mudah ditemukan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit pisang uli
yang dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut n-heksana dan etanol
kemudian difraksinasi dengan etil asetat dan akuades. Pemeriksaan fitokimia
menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang uli mengandung flavonoid dan tanin. Aktivitas
antioksidan diukur dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis dengan metode DPPH
(2-2, diphenyl-1-picrylhydrazyl) dan parameter uji IC50 (Inhibitory Concentration). Hasil
penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan IC 50 sebesar 114,86 g/ml yang tergolong
intensitas antioksidan sedang.
Kata Kunci: Antioksidan, Musa x Paradisiaca L .AAB, fitokimia.

PENDAHULUAN tidak berpasangan dan sangat reaktif,


sehingga untuk menjadi stabil akan cenderung
Lingkungan yang bersih merupakan salah mengambil elektron dari molekul lain yang
satu faktor penunjang kesehatan. Seiring dapat menimbulkan radikal bebas baru dan
perkembangan zaman, keadaan lingkungan memulai reaksi berantai yang dapat
semakin menurun disebabkan karena aktivitas merusak jaringan (Fessenden, 1986). Reaksi
manusia serta dampak pemanasan global. radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh
Lingkungan yang tidak sehat dikarenakan menyebabkan terserangnya pada bagian lipid
pencemaran udara, asap kendaraan, asap dan protein yang dapat menimbulkan
rokok, serta radiasi sinar matahari merupakan berbagai penyakit (Pratama, 2020). Efek
sumber radikal bebas di lingkungan. Aktivitas buruk yang ditimbulkan dari radikal bebas
manusia di lingkungan yang tidak sehat dapat dapat dinetralisir dengan senyawa
menyebabkan terpaparnya radikal bebas antioksidan.
(Parwata, 2016). Senyawa antioksidan dapat diperoleh
Radikal bebas adalah atom atau molekul secara alami dari ekstrak bahan alam dan
yang mengandung satu atau lebih elektron sintetis kimia. Namun, penggunaan antioksidan
F A Heriani dkk / Stannum : Jurnal Sains dan Terapan Kimia, 3 (2) (2021) 64-68

sintesis dikhawatirkan memberikan efek buruk


terhadap kesehatan karena bersifat
karsinogenik (Katrin, 2015). Ekstrak bahan Prosedur
alam dapat dijadikan sebagai pengganti a. Ekstraksi Kulit Buah Pisang Uli
antioksidan sintesis yang dapat diperoleh dari Kulit buah pisang uli dipotong-potong lalu
metabolit sekunder, hasil biosintesis turunan dibersihkan dari kotoran dan dikeringkan
metabolit primer (Parwata, 2016). dengan sinar matahari. Kulit pisang uli yang
Penelitian mengenai antioksidan yang telah kering, kemudian dihaluskan
berasal dari ekstrak bahan alam membuktikan menggunakan blender hingga menjadi serbuk.
bahwa senyawa golongan fenolik berpotensi Serbuk kulit pisang uli di maserasi dengan
sebagai antioksidan alami (Parwata, 2016). pelarut n-heksan yang direndam selama 24 jam
Adapun salah satu tumbuhan yang berpotensi dengan beberapa kali pengadukan, sampel
sebagai antioksidan alami adalah tanaman kemudian disaring sehingga menghasilkan
pisang. filtrat dan ampas, prosedur dilakukan hingga 3
Tanaman pisang dapat dikatakan sebagai kali pengulangan. Ampas yang dihasilkan
tanaman serbaguna, yang dapat kemudian dikeringkan lalu dimaserasi ulang
dimanfaatkan mulai dari akar, batang, dengan etanol 96% selama 24 jam dengan
bonggol, daun, buah, hingga kulit yang beberapa kali pengadukan, prosedur dilakukan
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sebanyak 3 kali pengulangan hingga diperoleh
(Suhartanto et.al, 2012). Pada tanaman pisang filtrat dan ampas. Filtrat yang dihasilkan
yang dapat berpotensi sebagai antioksidan kemudian dipekatkan dengan rotary
terletak pada kulit buahnya, seperti pada evaporator hingga didapat ekstrak kental.
kulit buah pisang raja (Musa paradisiaca Ekstrak kental kemudian difraksinasi dengan
sapientum) yang mengandung senyawa pelarut aquades dan etil asetat menggunakan
flavonoid memiliki aktivitas antioksidan yang corong pisah, dikocok hingga terbentuk dua
sangat kuat sebesar 46,82 (µg/mL) (Roudhotul fasa. Fasa etil asetat yang dihasilkan diuapkan
et al, 2018). lalu diuji fitokimia, identifikasi dengan
Kandungan senyawa fenolik yang terdapat instrumen FTIR serta uji aktivitas antioksidan
pada kulit buah pisang dapat dijadikan sebagai (Nugraha et al, 2017).
antioksidan alami. Pada penelitian ini akan
dilakukan uji aktivitas antioksidan ekstrak b. Uji aktivitas antioksidan
kulit buah pisang uli (Musa x Paradisiaca Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan
L.AAB) dengan metode DPPH (2-2, diphenyl-1- menggunakan Instrumen Spektrofotometri UV-
picryhidrazyl). Vis (Fathurrachman, 2014).

METODOLOGI Pembuatan Larutan DPPH 0,1 mM


Ditimbang sebanyak 1,98 mg DPPH lalu
Bahan dilarutkan dengan etanol 96% kemudian
Bahan-bahan yang digunakan pada dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL,
penelitian ini adalah, kulit buah pisang uli dicukupkan volume dengan etanol hingga
(Musa x paradisiaca L.AAB), aquades, etanol tanda batas, lalu disimpan dalam botol gelap.
96% (merck), n-heksan (merck) , etil asetat
(merck), FeCI3 (merck), HCl pekat (merck), HCl Penentuan Panjang Gelombang Serapan
1% (merck), larutan H2SO4 (merck), Reagen Maksimum DPPH
Lieberman-Bourchad (merck), Reagen mayer Dipipet 2 mL larutan DPPH 0,1 mM
(merck), serbuk Mg (merck), serta serbuk DPPH dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
(2-2,diphenyl-1-picrylhydrazyl) (merck). ditambahkan 2 mL etanol 96% lalu ditutup
dengan alumunium foil dan dihomogenkan.
Alat Diukur serapan pada panjang gelombang 400-
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini 800 nm.
neraca analitik, seperangkat alat gelas, batang
pengaduk, corong pisah, corong kaca, Pembuatan Larutan Blanko
seperangkat alat Rotary evaporator Yamato Sebanyak 2 mL larutan DPPH 0,1 mM
RE301C-W, alumunium foil, kertas saring, dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
Instrumen FTIR Alpha dan Spektrofotometer ditambahkan 2 mL etanol 96%, ditutup dengan
UV-Vis Shimadzu UV-1900.

65
Antioxidant Activity of Uli Banana Peel Extract (Musa x Paradisiaca L. AAB)

alumunium foil dan dihomogenkan kemudian saponin dan tanin. Metode yang digunakan
diinkubasi selama 30 menit dalam ruang gelap. pada fraksinasi ini adalah ekstraksi cair-cair
dengan menggunakan corong pisah. Fraksinasi
Pembuatan Larutan Uji menggunakan pelarut etil asetat karena
Diambil 50 mg sampel dilarutkan dengan senyawa flavonoid aglikon seperti isoflavon,
etanol 96% dimasukkan ke dalam labu ukur 50 flavanon, flavon dan flavonol cenderung lebih
mL hingga diperoleh larutan induk dengan larut dalam pelarut semi-polar seperti etil
konsentrasi 1000 ppm. Dibuat seri konsentrasi asetat, sedangkan flavonoid glikosida larut
dari larutan induk tersebut menjadi 10 ppm, 20 dalam pelarut yang polar (Nugraha et al, 2017).
ppm, 30 ppm, dan 40 ppm. Diambil 2 mL dari Hasil fraksinasi fase etil asetat yang telah
masing-masing konsentrasi larutan uji kering kemudian dilakukan uji fitokimia dan
kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi identifikasi FTIR untuk mengetahui kandungan
lalu ditambahkan 2 mL larutan DPPH 0,1 mM senyawa metabolit sekundernya (tabel 1).
dan dihomogenkan, kemudian diinkubasi Ekstrak kulit buah pisang uli diidentifikasi
selama 30 menit dalam ruangan gelap. Diukur menggunakan FTIR untuk melihat gugus fungsi
serapan pada panjang gelombang maksimum pada sampel (Gambar 1). Ekstrak kulit buah
pisang uli dianalisis dengan instrumen FTIR
untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
diserap oleh senyawa hasil ekstraksi
Penelitian ini menggunakan metode berdasarkan intensitas cahaya inframerah
ekstraksi maserasi. Metode ini dipilih karena (Rohmawati, 2019).
metabolit sekunder yang terkandung didalam
sampel tidak tahan terhadap panas sehingga
diharapkan ketika proses maserasi 1
berlangsung senyawa yang terkandung tidak
rusak. Proses maserasi dimulai dengan
menggunakan pelarut organik n-heksan (non- 0.8 2940

polar), ampas yang dihasilkan kemudian


1237
1629
1404
1340
dikeringkan lalu dilanjutkan maserasi dengan 0.6
pelarut etanol 96% (polar). Hal ini bertujuan 7671

untuk mendapatkan senyawa berdasarkan 3299

tingkat kepolarannya (Leksono et al, 2018). 0.4 1045

Tabel 1. Hasil uji fitokimia ekstrak kulit buah 4000 3000 2000 1000
pisang Uli
No Golongan Ket. Gambar 1. Spektrum ekstrak kulit buah pisang
uli

1. Flavonoid + Spektrum FTIR ekstrak kulit buah pisang uli


menunjukkan serapan dengan puncak yang
melebar pada bilangan gelombang 3299 cm-1
2. Alkaloid yang menyatakan adanya gugus fungsi OH.
(Pereaksi Mayer) -_ Pada bilangan gelombang 2940 cm-1
(Pereaksi Wagner) membuktikan adanya gugus fungsi C-H,
kemudian muncul puncak pada bilangan
3. Saponin - gelombang 1629 cm-1 yang merupakan indikasi
adanya gugus C=C, sedangkan pada bilangan
4. Tanin + gelombang 1404 cm-1 menyatakan adanya
gugus C=C aromatis, serapan pada bilangan
5. Terpenoid _- gelombang 1045 cm-1 menunjukkan adanya
ikatan C-O, hal ini menyatakan bahwa adanya
6. Steroid _- senyawa flavonoid dan tanin.
Keterangan : (-)Negatif (+) Positif Uji aktivitas antioksidan pada penelitian ini
menggunakan metode DPPH (2-2,diphenyl-1-
Pelarut etanol yang bersifat polar dapat picrylhydrazyl). Metode ini memiliki prinsip
menarik senyawa berupa flavonoid, fenol, yaitu dengan mengukur nilai aktivitas

66
F A Heriani dkk / Stannum : Jurnal Sains dan Terapan Kimia, 3 (2) (2021) 64-68

hambatan terhadap radikal bebas DPPH oleh menghambat radikal bebas adalah %inhibisi.
ekstrak kulit buah pisang uli menggunakan Berdasarkan tabel 2 diatas bahwa konsentrasi
Spektrofotometri UV-Vis untuk mengetahui 40 ppm memiliki nilai % inhibisi tertinggi
nilai aktivitas hambatan radikal bebas yang sebesar 21.36, sedangkan untuk mengetahui
dinyatakan dengan nilai IC50 (Inhibitory besarnya kemampuan senyawa sebagai
Concentration). antioksidan dengan menggunakan parameter
Pada penelitian ini pengukuran aktivitas IC50, yaitu konsentrasi senyawa antioksidan
antioksidan menggunakan spektofotometri UV- yang dibutuhkan untuk meredam radikal bebas
Vis pada panjang gelombang maksimum 517 DPPH sebanyak 50% .
nm, panjang gelombang maksimum Berikut grafik aktivitas antioksidan kulit
memberikan kepekaan paling besar sehingga buah pisang uli.
diharapkan diperolehnya nilai absorbansi yang
optimal.
Penentuan aktivitas antioksidan dengan
cara mereaksikan sampel ekstrak kulit buah
pisang uli dengan radikal bebas berupa larutan
DPPH yang kemudian diinkubasi diruang
tertutup selama 30 menit. Hasil pengujian
antioksidan dapat dilihat pada tabel 2 dan
gambar 2.
Secara fisik aktivitas antioksidan dapat
dilihat dengan adanya perubahan warna dari
DPPH. Radikal bebas DPPH yang memiliki
elektron tidak berpasangan berwarna ungu
kehitaman dan akan berubah warna menjadi Gambar 2. Grafik hubungan antara % inhibisi
ungu muda atau kuning ketika elektronnya dengan konsentrasi
berpasangan. Ini dapat terjadi karena
peredaman radikal bebas yang dihasilkan dari Berdasarkan grafik diatas persamaan
bereaksinya molekul DPPH dengan atom regresi linier yang diperoleh, nilai R2
hidrogen yang dilepas dari molekul senyawa menggambarkan linieritas konsentrasi
sampel ekstrak kulit buah pisang uli sehingga terhadap %inhibisi. Persamaan regresi linier y
terbentuk senyawa (2-2,diphenyl-1- = 0.3798x + 6.375 tersebut dihitung sehingga
picrylhydrazyn) (Roanisca et al, 2019). diperoleh nilai IC50 sebesar 114.86 (µg/mL)
dari ekstrak kulit buah pisang uli. Hal ini
Tabel 2. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah pisang
Nilai uli memiliki aktivitas antioksidan yang sedang.
Konsentrasi %
Absorban IC50 Intensitas antioksidan dapat digolongkan
(ppm) Inhibisi
si menurut IC50, antioksidan sangat kuat jika nilai
10 0.305 9.49 IC 50 kurang dari 50 (µg/mL), kuat jika
20 0.286 15.13 memiliki nilai 50-100 (µg/mL), sedang jika
30 0.278 17.50 114.86 100-150 (µg/mL) dan lemah jika IC 50 lebih dari
40 0.265 21.36 150 (µg/mL) (Rohmawati, 2019).
Blanko 0.337 Ekstrak kulit buah pisang uli memiliki
aktivitas antioksidan yang diduga disebabkan
Berdasarkan tabel 2 bahwa semakin karena adanya kandungan senyawa metabolit
bertambahnya konsentrasi maka nilai sekunder berupa flavonoid dan tanin. Secara
absorbansi akan menurun hal ini disebabkan umum metabolit yang memiliki aktivitas
karena elektron DPPH berpasangan dengan sebagai antioksidan berperan dengan
atom hidrogen dari sampel ekstrak kulit buah mendonorkan elektronnya dan bereaksi
pisang uli. Meningkatnya % inhibisi dengan dengan radikal bebas untuk menghasilkan
bertambahnya konsentrasi disebabkan karena produk yang lebih stabil serta menghentikan
semakin banyaknya senyawa yang terkandung reaksi radikal bebas berantai (Taufiq, 2019).
pada sampel sehingga menghambat radikal Mekanisme flavonoid sebagai antioksidan
bebas DPPH. dapat terjadi secara langsung dengan cara
Parameter yang digunakan untuk mendonorkan atom hidrogennya sehingga
mengetahui kemampuan antioksidan dalam menstabilkan reaksi radikal bebas yang reaktif,

67
Antioxidant Activity of Uli Banana Peel Extract (Musa x Paradisiaca L. AAB)

pada senyawa tanin produk radikal bebas Gunungkidul- Yogyakarta, Jurnal


dapat terstabilkan oleh resonansi sehingga Kelautan Tropis, vol. 21, no.1.
dapat berfungsi sebagai antioksidan. Berikut https://doi.org/10.14710/jkt.v21i1.2236
mekanisme penghambat radikal DPPH. Nugraha, A.C., Prasetya, A.T. dan Mursiti, S.
(2017). Isolasi, Identifikasi, Uji Aktivitas
Senyawa Flavonoid sebagai Antibakteri
dari Daun Mangga. Indonesian Journal of
N N
Chemical Science ,vol. 6, no. 2.
N NH
Parwata, dan Adi, I.M.O. (2016). Bahan Ajar,
O2N
NO2
+ RH
O2N
NO2
+R
Antioksidan, Program Studi Kimia
Terapan Pascasarjana Universitas
Udayana.
NO2 NO2 Pratam, A.N., dan Busman, H. (2020). Potensi
DPPH
Antioksidan Kedelai (Glycine Max L)
Gambar 3. Reaksi penghambat radikal bebas terhadap Penangkapan Radikal Bebas.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada,
KESIMPULAN vol. 11, no.1.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.33
Ekstrak kulit buah pisang uli mengandung 3
senyawa metabolit sekunder flavonoid dan Raudhotul, S., Ifaya, M., Pusmarani, J., and
tanin yang dapat berperan sebagai antioksidan, Nurhikma, E. (2018). Uji Aktivitas
dan berdasarkan parameter IC50 ekstrak kulit Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Pisang
buah pisang uli memiliki aktivitas antioksidan Raja (Musa Paradisiaca sapientum)
dengan nilai IC50 sebesar 114.86 (µg/mL) yang Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-
termasuk dalam kategori antioksidan sedang. Pikrilhidrazil), Jurnal Mandala
Pharmacon Indonesia, vol. 4, no. 1.
UCAPAN TERIMA KASIH https://doi.org/10.35311/JMPI.V4l1.22
Roanisca, O., Mahardika, R., & Sari, F. (2019).
Ucapan terima kasih kepada Laboratorium Total Phenolic and Antioxidant Capacity
Terpadu UIN Raden Fatah Palembang dan of Acetone Extract of Tristaniopsis
Universitas Sriwijaya Palembang yang telah merguensis Leaves. Stannum : Jurnal
menerima dan menyediakan tempat selama Sains Dan Terapan Kimia, 1(1), 10-13.
proses penelitian berlangsung. https://doi.org/10.33019/jstk.v1i1.1274
Rohmawati, N., Nazilah, K. (2019). Aktivitas
Antioksidan dan Skrining Potensi
REFERENSI
Antikanker Ekstrak Metanol Buah Kurma
Fathurrachman, D. A., (2014). Pengaruh Ajwa (Phoenix dactylifera), Skripsi,
Konsentrasi Pelarut Terhadap Aktivitas Jurusan Biologi, UIN Sunan Ampel,
Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Sirsak Surabaya.
(Annona muricata Linn) Dengan Metode Suhartanto, M.R., Sobir, dan Harti, H. (2012).
Peredaman Radikal Bebas DPPH, Skripsi, Buku Ajar, Teknologi Sehat Budidaya
Jurusan Farmasi, UIN Syarif Hidayatullah, Pisang: dari Benih Sampai Pasca Panen,
Jakarta. Institut Pertanian Bogor.
Fessenden, R.J. and J.S. Fessenden, (1986). Taufiq, H., (2019). Potensi Fraksi-fraksi Dari
Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga Jilid 2, Ekstrak Tanaman Yang Dikenal Sebagai
(diterjemahkan oleh A.H. Pudjaatmaka), Antioksidan, Jurnal Farmasi Sains dan
Erlangga Jakarta. Praktis.
Katrin, A. B. (2015). Aktivitas Antioksidan
Ekstrak, Fraksi dan Golongan Senyawa
Kimia Daun Premna oblongata Miq. J.
Pharm Sci, vol. 2, no. 1.
https://doi.org/10.7454/psr.v2i1.3332
Leksono, W.B., Pramesti, R. (2018). Jenis
Pelarut Metabol dan N-Heksan Terhadap
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rumput
Laut Gelidium sp. Dari Pantai Drini

68

Anda mungkin juga menyukai